Disease
Radhiatul Mardhiah
1210312070
Definisi
Epidemiologi
Penyakit ini umumnya ditemukan pada
populasi negara negara barat, namun
dilaporkan relatif rendah insidennya di
negara Asia- Afrika
GERD pada negara berkembang sangat
dipengaruhi oleh usia, usia dewasa antara
60-70 tahun merupakan usia yang
seringkali mengalami GERD
Etiologi
bersifat multifaktorial
perubahan yang sifatnya sementara
ataupun permanen pada barrier diantara
esophagus dan lambung
sfingter esophagus bagian bawah yang
inkompeten, relaksasi dari sfingter
esophagus bagian bawah yang bersifat
sementara
Patofisiologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Refluks gastroesofageal
terjadi melalui 3
mekanisme :
1. Refluks spontan pada
saat relaksasi LES yang
tidak adekuat
2. Aliran retrograde yang
mendahului kembalinya
tonus LES setelah
menelan
3. Meningkatnya tekanan
intraabdomen
Manifestasi klinis
Heart
burn
Regurgitasi
Disfagia
Nyeri ulu
hati
Nyeri
dada
Gejala Eksraesofageal
Batuk Kronis,Suara
Serak dll
Diagnosis
Diagnosis banding
Achalsia (kardiospasme, Esophageal
aperistaltis, Megaesofagus)
Gastritis
Ca esophagus
Ulkus peptikum
Esophagitis
Tatalaksana
Target tatalaksana GERD :
menyembuhkan lesi esophagus
menghilangkan gejala/keluhan
mencegah kekambuhan
memperbaiki kualitas hidup
mencegah timbulnya komplikasi
Terapi medikamentosa
Step Up
Pengobatan dimulai dengan obat-obat yang
tergolong kurang kuat dalam menekan sekresi
asam (antagonis reseptor H2) atau golongan
prokinetik, bila gagal diberikan obat golongan
penekan sekresi asam yang lebih kuat dengan
masa terapi lebih lama (penghambat pompa
proton/PPI).
Step Down
Pengobatan dimulai dengan PPI dan setelah
berhasil dapat dilanjutkan dengan terapi
pemeliharaan dengan menggunakan dosis
yang lebih rendah atau antagonis reseptor
H2 atau prokinetik atau bahkan antacid.
Antasid
Digunakan untuk gejala ringan GERD
Efektif dan tidak menimbulkan esofagitis
Memperkuat tekanan SEB
Kelemahannya :
Antagonis reseptor H
Berhasil pada 50% kasus GERD
Ranitidin, simetidin, famotidin dan
nizatidin
Sebagai penekan sekresi asam
Efektif bagi keadaan yang berat
(Barrets esophagus)
Obat prokinetik
1. Metoklopramid
Efektivitas rendah dalam mengurangi
gejala,
tidak
berperan
dalam
penyembuhan lesi di esophagus kecuali
kombinasi dengan H2RA atau PPI
melalui
sawar
darah
otak,
shg
menimbulkan efek thdp susunan saraf
pusat mengantuk, pusing, agitasi,
tremor, dan diskinesia
2. Domperidon
metoklopramid karena tidak melalui sawar
darah otak.
dapat meningkatkan tonus LES serta
mempercepat pengosongan lambung
3. Cisapride
Obat ini merupakan suatu antagonis
reseptor 5HT4, obat ini dapat
memperkuat tonus SEB dan
mempercepat pengosongan lambung.
Efektivitasnya dalam menghilangkan
gejala serta penyembuhan lesi lebih
bagus dari domperidon
Terapi bedah
Fundoplikasi Nissen
Dilakukan dengan laparoskopi
Memperkuat esofagus bagian
bawah untuk mencegah
terjadinya refluks dengan cara
membungkus bagian bawah
esofagus
Indikasi fundoplikasi:
1.
2.
3.
Komplikasi
Esofagitis
Striktura esofagus
Barrets esophagus
Prognosis
Angka keberhasilan terapi cukup
tinggi sampai 90% tetapi harus
diikuti dengan modifikasi diet dan
gaya hidup
Menggunakan lansoprazole 30 mg
memberikan angka keberhasilan
86%
TERIMA KASIH