E. Manifestasi klinis
Menurut Prof.Ari. manifestasi klinis gerd adalah:
1. Dispepsia (nyeri ulu hati)
2. Meteorismus (kembung)
3. Nausea (mual)
4. Vomitus (muntah)
Selain hal-hal tersebut, gejala lain adalah:
1. Rasa pahit di mulut
2. Karies pada gigi
3. Batuk kronis
4. Sakit tenggorokan dan suara serak
5. Regurtasi (makanan kembali ke mulut dari trnggorokan)
6. Kesulitan menelan
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
a. Pemeriksaan Endoskopi Esophagus dan Lambung
Pemeriksaan endoskopi esophagus dan lambung meliputi: tindakan
pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan penggunaan endoskop. Tujuannya
untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas. Tabung endoskop nantinya
masuk ke dalam mulut hingga kerongkongan, lalu ke perut dan duodenum.
b. Pemeriksaan Rontgen Saluran Cerna atas disertai Menelan Barium
Pemeriksaan rontgen saluran cerna atas disertai menelan barium meliputi:
pemeriksaan rontgen khusus untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan atas.
Saluran ini terdiri atas mulut, faring (bagian belakang tenggorokan),
kerongkongan, lambung, dan duodenum (bagian pertama dari usus halus)
c. Pemeriksaan Manometer Esophagus atau Monitor pH
Pemeriksaan manometer esophagus atau monitor pH meliputi: tes yang
memeriksa koordinasi gerakan otot (motilitas) esofagus. Tes ini menggunakan
tabung sempit, fleksibel, dan peka terhadap tekanan yang disebut kateter .
Kateter mengukur tekanan yang diciptakan oleh otot-otot di kerongkongan dan
katup di bagian atas dan bawah kerongkongan. Katup ini, yang disebut sfingter
esofagus atas dan bawah, mengontrol cara makanan masuk dan keluar dari
esofagus.
G. Penatalaksanaan
Menurut Putra, I. W. A., & Berawi (2015) penatalaksanaan diabetes me
litus dikenal dengan 4 pilar penting dalam mengontrol perjalanan penyakit d
an komplikasi. Empat pilar tersebut adalah:
1. Edukasi
Edukasi yang diberikan adalah pahami perjalanan penyakitnya,
pentingnya pengendalian penyakit, komplikasi dan resikonya, pentin
gnya intervensi obat dan pemantauan glukosa darah, bagaimana men
angani hipoglikemia, kebutuhan latihan fisik teratur, dan metode me
nggunakan fasilitas kesehatan. Mendidik pasien bertujuan agar pasie
n bisa mengontrol gula darah dan kurangi komplikasi serta meningka
tkan keterampilan perawatan diri sendirian. Diabetes tipe 2 biasanya
terjadi pada saat gaya hidup dan perilaku terbentuk kuat. Petugas kes
ehatan mendampingi pasien dan memberikan pendidikan dalam upay
a meningkatkan motivasi dan perubahan perilaku. Tujuan jangka pan
jang yang ingin dicapai dengan memberikan edukasi antara lain: Pe
nderita diabetes bisa hidup lebih lama dalam kebahagiaan karena kua
litas hidup sudah menjadi kebutuhan seseorang, membantu penderita
diabetes bisa merawat diri sendiri sehingga kemungkinan komplikasi
dapat dikurangi, kselain itu jumlah hari sakit bisa ditekan, meningkat
kan perkembangan penderita diabetes, sehingga bisa berfungsi norm
al dan manfaatkan sebaik-baiknya.
2. Terapi nutrisi
Perencanaan makan yang bagus merupakan bagian penting dari
manajemen diabetes yang komprehensif. Diet keseimbangan akan
mengurangi beban kerja insulin dengan meniadakan pekerjaan
insulin dalam mengubah gula menjadi glikogen. Keberhasilan terapi
ini melibatkan dokter, perawat, ahli gizi, pasien itu sendiri dan
keluarganya. Intervensi nutrisi bertujuan untuk menurunkan berat
badan dan memperbaiki gula darah dan lipid darah pada pasien
diabetes yang kegemukan dan menderita morbiditas. Penderita
diabetes dan kegemukan akan memiliki resiko yang lebih tinggi
daripada mereka yang hanya kegemukan.
3. Aktifitas fisik
Kegiatan fisik setiap hari latihan fisik teratur (3-4 kali seminggu
sekitar 30 menit), adalah salah satu pilar pengelolaan DMT2.
Aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar, naik turun
tangga, dan berkebun tetap harus dilakukan untuk menjaga
kesehatan, menurunkan berat badan, dan memperbaiki sensitivitas
insulin. Latihan fisik dianjurkan yaitu berupa senam aerobik seperti
jalan kaki, bersepeda, jogging, dan berenang, sebaiknya latihan fisik
disesuaikan dengan umur dan status kesegaran. Bagi mereka yang
relatif sehat, dapat meningkatkan intensitas latihan fisik, dan mereka
yang mengalami komplikasi diabetes dapat dikurangi.
4. Farmakologi
Terapi farmakologis diberikan bersamaan dengan diet dan latihan fisi
k (gaya hidup sehat). Pengobatan termasuk dari obat-obatan oral dan
suntikan. Obat hipoglikemik oral berdasarkan cara kerjanya, OHO di
bagi menjadi 5 golongan: Memicu sekresi insulin sulfonylurea dan gl
inid, peningkatan metformin insulin dan thiazolidinone, penghambat
glukoneogenesis, penghambat penyerapan glukosa: penghambat gluk
osidase, penghambat alfa.DPP-IV inhibitor pertumbuhan dan status g
izi, usia, stres akut dan latihan fisik untuk mencapai dan mempertaha
nkan berat badan yang ideal. Total kalori yang dibutuhkan dihitung b
erdasarkan berat tubuh ideal dikalikan dengan kebutuhan kalori dasar
(30 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita). L
alu tambahkan kalori yang dibutuhkan untuk aktivitas (10-30% atlet
dan pekerja berat bisa lebih banyak lagi, sesuai dengan kalori yang d
ikeluarkan). Makanan berkalori berisi tiga makanan utama pagi (20
%), sore (30%) dan malam (25%) dan 2-3 porsi (makanan ringan
10-15%).
2. Potensial terjadinya penyebaran infeksi (Diabetes) b.d tinggi kadar gula darah.
Tujuan : Tidak terjadi penyebaran infeksi (Diabetes).
Kriteria Hasil :
1. Tanda-tanda infeksi tidak ada.
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal ( S : 36 – 37,5 0C )
3. Keadaan luka baik dan kadar gula darah normal.
Rencana tindakan :
1. Kaji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada luka.
Rasional : Pengkajian yang tepat tentang tanda-tanda penyebaran infeksi dap
at membantu menentukan tindakan selanjutnya.
2. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri s
elama perawatan.
Rasional : Kebersihan diri yang baik merupakan salah satu cara untuk menc
egah infeksi kuman.
3. Lakukan perawatan luka secara aseptic.
4. Rasional : untuk mencegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi.
5. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang ditet
apkan.
6. Rasional : Diet yang tepat, latihan fisik yang cukup dapat meningkatkan day
a tahan tubuh, pengobatan yang tepat, mempercepat penyembuhan sehingga
memperkecil kemungkinan terjadi penyebaran infeksi.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin.
Rasional : Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin akan men
urunkan kadar gula dalam darah sehingga proses penyembuhan.