PENCERNAAN
Andi Ika Julianti H,S.Si.,M.Si.,Apt
(Mata Kuliah : Farmakologi dasar - Semester 2)
LAMBUNG
Fungsi :
1. Tempat menyimpan makanan
2. Tempat mencampur makanan dg getah
lambung chime
3. Tempat mengosongkan makanan
4. Mencegah masuknya sebagian kuman
5. Tempat absorbsi alkohol + obat-obatan
SISTEM PENCERNAAN
adalah sistem dalam tubuh yang bertangungjawab dalam proses
penyediaan bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai
bagian dari ciri makhluk hidup yaitu membutuhkan makan dan minum,
yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi, bahan pembangun
dan proses tumbuh kembang lainnya.
Sekresi : cairan, enzim pencernaan dan hormon, empedu, asam, alkali, lendir
Pepsinogen pepsin
HCl (pH : 1,5 – 3,5)
Dispepsia meliputi rasa nyeri, perut terasa penuh, Penyakit refluks gastroesofagal (termasuk refluks
kembung dan mual. Gejala ini dapat muncul gastroesofagal dan esofagitis erosif) meliputi gejala
bersamaan dengan tukak duodeni dan kanker nyeri pada ulu hati, regurgitasi asam dan kadang-
lambung tapi umumnya tidak diketahui kadang kesulitan menelan (disfagia); inflamasi
penyebabnya. esofagal (esofagitis), ulserasi dan dapat terjadi
striktur yang terkait dengan asma.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut bila dispepsia
disertai dengan gejala-gejala yang membahayakan Untuk mengatasi gejala ringan dari gastroesofagal,
(seperti: perdarahan, disfagia, muntah berulang dan penanganan awal adalah penggunaan antasida.
penurunan berat badan). Antagonis reseptor-H2 menekan sekresi asam. Obat
ini dapat meringankan gejala dan dapat mengurangi
pemakaian antasida. Untuk kasus-kasus yang sulit
disembuhkan, dapat dipertimbangkan penggunaan
penghambat pompa proton
Gastritis / Maagh. Yaitu peradangan pada lambung atau gaster
yang dapat berupa :
• Gastritis bakterialis, akibat dari infeksi oleh bakteri Helicobacter
pylori.
• Gastritis karena stres akut, yang disebabkan oleh penyakit berat
atau trauma (cedera) dan
• Gastritis erosif kronis, yaitu gastritis disertai perdarahan atau
pembentukan ulkus yang disebabkan oleh bahan iritan seperti
obat-obatan terutama aspirin dan obat anti peradangan non-
steroid lainnya, penyakit Crohn, infeksi virus dan bakteri, dan
paling sering terjadi pada alkoholik.
ANTITUKAK
Tukak peptik dapat terjadi di lambung, duodenum, esofagus bagian bawah, dan stoma gastroenterostomi (setelah bedah
lambung)
Penyembuhan dapat dibantu dengan berbagai cara seperti penghentian kebiasaan merokok dan minum antasida dan minum
obat penghambat sekresi asam, namun sering terjadi kambuh jika pengobatan dihentikan.
• Dosis : diberikan 4 kali sehari atau lebih diantara waktu makan dan sebelum
tidur. Pemakaian dosis lazim (misalnya 10ml, 3 atau 4 kali sehari) cairan
antasida magnesium-alumunium.
Secretory diarrhea, Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Osmotic diarrhea, Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke
dalam rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
Exudative diarrhea, disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pencernaan yang
mengeluarkan mukus, protein atau darah kedalam saluran pencernaan
Motilitas usus dapat nerubah dengan mengurangi waktu kontak ususu halus,
pengososngan usus besar yang prematur dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
MANIFESTASI KLINIS
Jenis penyakit diare sebenarnya terbagi atas diare akut dan kronis.
Diare akut biasanya berlangsung selama beberapa hari dan biasanya disebabkan oleh infeksi
yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Dan hilang dalam waktu 72 jam dari onset.
Diare kronis berlangsung lebih lama daripada diare akut, umumnya lebih dari empat minggu.
diare kronis dapat mengindikasikan adanya gangguan yang serius, seperti kolitis ulserativa
atau penyakit crohn, atau sindrom iritasi usus besar.
TERAPI
Tujuan terapi adalah untuk mengatur diet, mencegah pengeluaran air berlebihan, elektrolit dan
gangguan asam basa, menyembuhkan gejala, mengatasi penyebab diare, dan mengatur
gangguan sekunder yang menyebabkan diare.
OBAT-OBAT ANTIDIARE
DIKELOMPOKKAN MENJADI :
1. Antimotilitas , yaitu :
Opiat dan turunan opioid menunda transit isi intraluminal atau meningkatkan kapasitas
saluran cerna, memperpanjang waktu kontak dan absorpsi.
Loperamid untuk terapi diare akut dan kronis
2. Adsorben , yaitu :
Kaolin pektin, digunakan untuk meringankan gejala, tetapi kerjanya tidak spesifik
3. Antisekresi, yaitu :
Sediaan Lactobacillus, digunakan untuk mengganti koloni mikroflora, sehingga dapat
mengembalikan fungsi ususu dan menghambat pertumbuhan mikroorganismepatogen
Bismut subsalisilat. Digunakan untuk pengobatan atau pencegahan diare dan memiliki
efek antisekresi, antiinflamasi dan antibakteri.
4. Oktreotida, analog okreopeptid dapat menghambat pelepasan serotonin dan peptida aktif
lain serra efektif dalam mengkontrol diare. Antibiotika
CONTOH OBAT
Racecordil, memenuhi semua syarat ideal, cara kerjanya mengembalikan keseimbangan
sistem tubuh dalam mengatur penyebaran air dan elektrolit ke usus.
Loperamide, golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat motilitas saluran
cerna
Nifuroxazide , bakterisidal terhadap Eschericia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus,
Staphylococcus dan P aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
Dioctahedral smectite, melindungi barrier mukosa usus & menyerap toksin, bakteri, serta
rotavirus.
ORALIT
Takaran pemakaian oralit pada diare
Teruskan ASI, makan dan minum selama diare, beri makanan ekstra setelah sembuh
Bila keadaan memburuk atau dalam 2 hari tidak membaik segera bawa ke RS/Puskesmas atau dokter dan
Oralit tetap diberikan
Bila terjadi gejala kekurangan gram natrium dalam darah (hiponatremia), agar konsultasi ke dokter /
tenaga kesehatan terdekat
Emolient laxative, merupakan surfaktan yang bekerja dengan membantu pencampuran air dan lemak yamg terdapat dalam saluran
cerna, meningkatkan sekresi air dan elektrolit usus di usus kecil dan usus besar. Emolient dapat menghasilkan fese yang lunak dalam
1-3 hari, sehingga dapat digunakan untuk pencegahan konstipasi.
Laktulosa, merupakan disakarida yang menyebabkan efek osmotik pada besar, digunakan sebagai senyawa alternatif untuk
konstipasi akut dan bermanfaat pada usia lanjut.
Derivat difenilmetan (bisakodil dan fenolftalein), dapat merangsang pleksus sarat mukosa kolon. Senyawa ini hanya untuk
pengobatan konstpasi atau persiapan usus dalam prosedur diagnostik. Penggunan golongan ini menimbulkan urin berwarna merah
jambu.
Gliserin , umunnya diberikan dalam bentuk supositoria 3 gram dan efeknya dihasilkan melaui aksi osmotik pada rektum, onsetnya
kurang dari 30 menit. Gliserin dapat menimbulkan iritasi rektum.
PEMBENTUK MASSA FESES
Pencahar pembentuk massa feses meringankan konstipasi dengan cara meningkatkan massa feses
yang merangsang peristaltik. Efeknya baru terlihat dalam beberapa hari, oleh karena itu pasien perlu
diberitahu akan hal ini.
Pencahar pembentuk massa bermanfaat khususnya pada kasus konstipasi dengan feses yang sedikit
dan keras, tetapi sebenarnya tidak diperlukan kecuali bila asupan serat dalam makanan tidak dapat
ditingkatkan. Diet yang seimbang, termasuk asupan cairan dan serat yang cukup, bermanfaat dalam
mencegah konstipasi.
Pencahar pembentuk massa bermanfaat dalam penanganan pasien dengan kolostomi, ilestomi,
hemoroid, fisura ani, diare kronis akibat penyakit divertikular, irritable bowel syndrome, dan sebagai
tambahan dalam kolitis ulseratif (lihat 1.5). Asupan cairan yang cukup harus dipertahankan untuk
menghindari obstruksi usus. Serat merupakan sediaan pembentuk massa yang paling efektif.
Metilselulosa juga bekerja sebagai pelunak feses.
Ispaghula sekam
STIMULAN
Pencahar stimulan meliputi bisakodil dan obat golongan antrakuinon, misalnya sena dan dantron.
Indikasi dantron terbatas karena potensi karsinogenik obat dan adanya bukti genotoksisitas. Stimulan kuat
seperti kaskara (antrakuinon) dan minyak jarak saat ini sudah tidak digunakan lagi. Natrium dokusat bekerja
sebagai stimulan dan pelunak feses.
Pencahar stimulan bekerja dengan cara meningkatkan motilitas usus dan sering kali menyebabkan kram perut.
Tidak boleh digunakan pada obstruksi usus. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan diare dan efek terkait
seperti hipokalemia, namun penggunaan jangka panjang dapat dipertimbangkan pada keadaan tertentu (lihat
bagian 1.6 untuk penggunaan pencahar stimulan pada anak).
Supositoria gliserol bekerja sebagai stimulan rektal berdasarkan aksi kerja gliserol sebagai iritan ringan.
Parasimpatomimetik betanekol, distigmin, neostigmin dan piridostigmin (lihat 7.4.1 dan 10.2.1) meningkatkan
aktivitas parasimpatik pada usus dan meningkatkan motilitas usus. Obat-obat ini tidak boleh digunakan bila
obstruksi usus terjadi oleh sebab organik dan segera setelah anastomosis usus.
Pencahar stimulan lain
Sediaan kaskara, frangula, rhubarb (kelembak) dan sena, aloe dan lain-lain yang tidak dibakukan sebaiknya
dihindari karena kerja pencaharnya tidak dapat diperkirakan.
TERAPI FARMAKOLOGI
Ispaghula Sekam Bisakodil
Indikasi : konstipasi Indikasi : konstipasi
KI : kesulitan menelan, obstruksi ES : iritasi lokal
usus, atoni kolon
Dosis : oral (5-10mg malam hari ;
ES : perut kembung, obstruksi saluran anak-anak dibawah 10 tahun 5
cerna, hipersensitivitas mg. rektum (dalam suppo, 10 mg
pada pagi hari ; anak-anak
Dosis : mengembang bila kena air,
dibawah 10 tahun 5 mg.
maka harus hati-hati waktu
menelanya, tdk diberikan pada saat Contoh :dulcolax, laxamex
sebelum tidur.
Contoh : metamucil, mucofalk, mulax
PELUNAK FESES
Parafin cair (pelicin klasik) menunjukkan beberapa risiko penggunaan (lihat di bawah).
Pencahar pembentuk masa feses (lihat 1.6.1) dan zat pembasah surfaktan non-ionik seperti
natrium dokusat (lihat 1.6.2) juga bersifat melunakkan feses. Obat-obat semacam itu
bermanfaat pada pemberian secara oral untuk prosedur hemoroid dan fisura. Gliserol (lihat
1.6.2) digunakan secara rektal.
Enema yang mengandung minyak kacang melumas dan melunakkan feses serta meningkatkan
gerakan usus.
TERAPI FARMAKOLOGI
Parafin cair Laktulosa
Indikasi : konstipasi Indikasi : konstipasi
Pembersihan lokal dengan hati-hati maupun penyesuaian diet guna menghindari feses yang keras, serta penggunaan pencahar pembentuk massa feses
seperti bran dan diet residu tinggi juga bermanfaat. Pada proktitis, keadaan ini dapat menambah pengobatan dengan kortikosteroid atau sulfasalazine
Bila diperlukan sediaan topikal yang mengandung anestetik lokal atau kortikosteroid (lihdapat digunakan dengan catatan tidak untuk infeksi jamur
di sekitar anus. Infeksi jamur di sekitar anus sebaiknya diobati dengan nistatin oral dan aplikasi lokal .
• Sediaan pelembut
• Sediaan kombinasi dengan kortikosteroid
• Sklerosan rektal
• Penatalaksanaan fisura ani
Untuk anak-anak dengan gatal-gatal dan rasa nyeri di anus, dianjurkan untuk menjaga kebersihan toilet, penggunaan lap basah yang bebas alkohol,
mandi teratur dan menghindari penggunaan zat-zat yang dapat menyebabkan iritasi lokal.
Gatal pada anus yang disebabkan infeksi cacing diatasi dengan obat cacing. Pemberian parafin putih secara topikal atau emolien dapat mengurangi
iritasi pada anus yang disebabkan oleh cacing.
SEDIAAN PELEMBUT
Sediaan pelembut mengandung astringen ringan seperti bismut subgalat, zink oksida dan
hamamelis dapat meringankan gejala-gejala hemoroid. Banyak sediaan antihemoroid juga
mengandung pelicin, vasokonstriktor atau antiseptik ringan.
Anastetik lokal dapat digunakan untuk meringankan nyeri pada hemoroid dan gatal-gatal di
sekitar anus, meskipun bukti pendukungnya terbatas.
Salep lidokain digunakan sebelum pengosongan usus untuk meringankan nyeri pada fisura anus.
Anestetik lokal sebagai alternatif meliputi tetrakain, sinkokain dan pramokain, namun ketiganya lebih
bersifat iritan. Salep anestetik lokal dapat diabsorpsi melalui mukosa rektal, karena itu penggunaan
yang berlebihan sebaiknya dihindari, terutama pada bayi dan anak. Salep tersebut sebaiknya
digunakan hanya dalam jangka waktu pendek (tidak lebih dari beberapa hari) karena dapat
menyebabkan sensitasi kulit anus
Bismuth Subgalat+Bismuth Iodida+Bismuth Resorcin+Zink Oksida (ANUSOL)
SEDIAAN KOMBINASI
DENGAN KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid sering dikombinasi dengan anastetik lokal dan zat pelembut dalam sediaan
untuk hemoroid. Sediaan kombinasi ini cocok untuk penggunaan jangka pendek jika tidak ada
infeksi seperti herpes simpleks. Pemberian jangka panjang dapat menyebabkan atrofi kulit
anus.
Anak. Hemoroid jarang terjadi pada anak. Terapi biasanya simtomatik dan penggunaan krim
lokal cocok untuk jangka pendek. Namun anestetik lokal dapat menyebabkan rasa pedih pada
awal pengolesan dan ini akan menyebabkan anak takut untuk buang air besar.
Pemberian (kecuali dinyatakan lain), supositoria dimasukkan ke dalam anus pada malam dan
pagi hari serta setelah buang air besar. Demikian pula pengolesan salep dan krem rektal.
Penggunaan tidak boleh lebih dari 7 hari, anak tidak dianjurkan
Lidokain Hidroklorida+Aluminium subasetat+sengoksida+ Hidrokortison asetat
TERIMA KASIH