GERD
aggressive factors
(gastric acid and
pepsin)
protective factors
(mucosal defense
and repair)
ULKUS
PENURUNAN PENINGKATAN
PRODUKSI PENYALURAN
MUKUS ASAM
MEKANISME SEKRESI ASAM DI LAMBUNG
GASTRIN
Memberantas
H. pylori
Menyembuhkan
ulkus
Menyembuhkan
penyakit
Source:
Pharmacotherapy A
Pathophysiologic
Approach 7th ed.
Misoprostol Ranitidine
PGE2 Gastrin
Histamine _
ACh + Proglumide
_
M3 _ H2
Adenyl
PGE cyclase
+ Gastrin
+ receptor + receptor
Protein Kinase
(Activated)
K+ + H+
K
Parietal cell
Proton pump
_ Lumen of stomach
Omeprazole _
Gastric acid Antacid 13
Antagonis H2
Analog
Prostaglandin
Penghambat
asam PPI
lambung
Antikolinergik
OBAT
ULKUS ANTASIDA
pelindung
mukosa kelator
antibiotik
1. Obat yang menghambat sekresi asam lambung
Anti
Analog
Penghambat muskarinik Prostag
Antagonis Pompa (Anti
Reseptor H2 lan Antasida
Proton koli
din
nergik)
Antagonis Reseptor H2
Mekanisme kerja
menghambat enzim H+, K+, ATPase (enzim ini dikenal
sebagai pompa proton) secara selektif dalam sel-sel
parietal
Farmakologi
bertahan selama 4 jam, tetapi produksi asam lambung
kembali ke jumlah normal
Respon utama :
menghambat saraf
menurunkan motilitas
parasimpatis→ saraf
GI, mengurangi salivasi,
simpatis menjadi
midriasis, meningkatkan
dominan
denyut nadi
EFEK PADA GASTROINTESTINAL
Mengurangi motilitas
dan peristaltik GI
Mengurangi sekresi
lambung dan usus halus
1. ATROPIN
• Mekanisme kerja:
Antagonis kompetitif terhadap ACh pada reseptor
muskarinik. Tonus dan motilitas GI berkurang.
• Farmakologi:
merelaksasi otot-otot polos saluran GI dan
mengurangi peristaltik →antispasmodik untuk
mengobati tukak peptik
• Farmakokinetik:
mudah diabsorpsi, sebagian dimetabolisme dalam
hati dan diekskresikan ke dalam urin
2. PROPANTELIN (Pro-Banthine)
• Mekanisme kerja:
Menghambat efek muskarinik dari ACh pada reseptor postganglionik
muskarinik → penurunan sekresi lambung dan berkurangnya spasme.
• Farmakologi:
mengurangi sekresi lambung dan spasme GI → antispasmodik untuk
mengobati tukak peptik dan spasme usus halus
• Farmakokinetik:
Sebagian diabsorpsi melalui saluran GI, sebagian lagi diinaktivasi di dalam
saluran usus halus. Obat ini diekskresi ke dalam empedu dan urin. Mula kerja:
0,5-1,0 jam; waktu mencapai konsentrasi puncak: 2-4 jam; lama kerja: 6 jam
• Interaksi:
antihistamin, fenotiazin, atropin, antidepresi,
penghambat MAO, antasid
• Efek samping:
bingung, mulut kering, midriasis, retensi urin, konstipasi,
impotensi
• Reaksi yang merugikan:
takikardia, halusinasi
• Dosis:
PO: 7,5-15 mg, sebelum makan
3. PIRENZEPIN (Gastrozepin)
• Mekanisme kerja:
Antagonis kompetitif, spesifik pada reseptor M1. Efek
kolinergik terhadap sekresi asam lambung dan pepsin
serta pengosongan lambung dihambat.
• Farmakologi:
profilaksis dan terapi ulkus lambung serta duodenum
• Farmakokinetik:
Diabsorpsi di saluran GI; bioavailabilitas 20-30%; ikatan
protein plasma 10%; t1/2 10-11 jam; metabolisme hingga
10%; eliminasi 50% di ginjal
4. DICYCLOMINE
• Mekanisme kerja:
menghambat reseptor ACh untuk berikatan dengan
reseptor muskarinik pada sel parietal → menghambat
sekresi asam lambung
• Interaksi:
antiaritmia, antihistamin, MAO inhibitor
• Efek samping:
mulut kering, penglihatan kabur, takikardi, retensi
urin, konstipasi
D. ANALOG PROSTAGLANDIN
misoprostol
sistemik nonsistemik
diabsorpsi dalam usus halus sehingga hampir tidak diabsorpsi dalam usus sehingga
menyebabkan urin bersifat alkalis. tidak menimbulkan alkalosis metabolik.
Alumunium hidroksida
Kalsium karbonat
Magnesium hidroksida
Natrium Bikarbonat Magnesium trisilikat
Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
• Merupakan antasid golongan sistemik
• Natrium bikarbonat cepat menetralkan asam lambung karena daya larutnya tinggi. Reaksi yang terjadi di
dalam lambung adalah:
Proglumide
Gefarnate
Sukralfat
Setraksat
pelindung
mukosa
lambung
Karbenoksolon
Senyawa
Bismuth
SUKRALFAT
MEKANISME AKSI
mengikat senyawa yg
release anion
Sucralfat + asam bermuatan positif
sukralfat
kuat a.l protein
Menstimulasi mekanisme
Membentuk melekat pd
proteksi mukosa oleh
kompleks gel mukosa yg rusak
mukus, bikarbonat, dan
dgn mukus dan normal
prostaglandin
✓ Interaksi :
✓ Menurunkan absorpsi
ES : siprofloksasin, norfloksasin,
✓ konstipasi ringan (2-10%) tetrasiklin, fenitoin,
→ paling sering ! → krn ketokonazol, tirosin, mungkin
mengandung aluminium menurunkan absorpsi
✓ nausea, warfarin, dan glikosida
✓ gangguan pencernaan, jantung.
✓ mulut kering, ✓ Penggunaan obat-obatan
✓ ruam, tersebut di atas sebaiknya
✓ gatal-gatal, dilakukan pada 2 jam
✓ nyeri punggung, sebelum atau sesudah
✓ pusing, sakit kepala, vertigo pemberian Sukralfat
✓ mengantuk
Senyawa Bismuth ➢ Bismuth salisilat
➢ Tripotasium disitratobismutat
➢ koloidal bismut subsitrat
• Mekanisme kerja
berikatan dengan ulkus, pada pH asam (< 5) membentuk lapisan
pelindung yang selektif di dasar ulkus (berupa kompleks bismuth
glikoprotein) dan merangsang prostaglandin serta sekresi
bikarbonat mukosa, bertindak sebagai barier terhadap difusi asam,
pepsin dan empedu.
• Indikasi
tukak lambung & tukak duodenum,
kombinasi dgn Antibiotik → eradikasi H.pylori
Dosis dan Posologi :
• Triple therapy: bismuth salisilat (525 mg), tetrasiklin (500 mg) dan
metronidazole (250 mg), masing-masing digunakan 4x sehari selama 2 minggu.
• Tripotassium dicitratobismuthate sebagai protektor mukosa digunakan triple
therapy (bersama metronidazole dan tetrasiklin atau amoksisilin).
• Dosis yang digunakan 240 mg 2x sehari atau 120 mg 4x sehari secara oral
sebelum makan. Pengobatan dilakukan selama 4 minggu atau 8 minggu jika
perlu.
• Ketika digunakan dalam triple therapy dosisnya 120 mg 4x sehari selama 2
minggu.
• Jangka waktu pemakaian regimen dosis ini yaitu 14 hari.
SETRAKSAT
• Ester dari asam traneksamat
• Mekanisme kerja: Proteksi mukosa lambung yang bekerja lokal→me↑ aliran darah
mukosa/memperbaiki mikrosirkulasi mukosa di tepi ulkus dan di mukosa yang bebas
ulkus.
• Dosis : Setraksat (200 mg 4 x sehari sesudah makan dan sebelumtidur atau 400 mg 2
kali sehari)
Karbenoksolon
❑ Suatu derivat asam glikonizinat sintetik
❑ Mekanisme kerja:
❑ stimulasi sekresi mukus,
❑ stabilisasi membran sel dan mempercepat regenerasi sel-sel
epitel permukaan yang rusak (mekanisme sitoproteksi:
sebagian melalui peningkatan kadar PG di mukosa akibat
penghambatan deaktivasinya), aktivasi anti peptik (sebagai
yang membentuk sawar lokal).
❑Dengan dosis 200 -300 mg sehari, efek obat ini
sebanding dengan simetidin dalam mempercpat
penyembuhan ulkus lambung dan duodenum
❑ES : retensi garam dan air, edema, hipertensi,
hipokalemia.
❑Karena efk samping sistemiknya yang berpotensi
membahayakan, obat ini sekarang sudah tidak
digunakan
Eradikasi H.pylori
41
Triple Therapy
Omeprazole / Lansoprazole - 20 / 30 mg bd
Clarithromycin - 500 mg bd
Amoxycillin / Metronidazole - 1gm / 500 mg bd
42
Triple Terapi
Regimen triple terapi lain
43
Quadruple Therapy
Omeprazole / Lansoprazole - 20 / 30 mg bd
Bismuth subsalycilate - 2 tabs qid
Metronidazole - 250 mg qid
Tetracycline - 500 mg qid
44
Regimen untuk menyembuhkan Ulkus Peptikum yang
Berkaitan dengan H.Pylori
TERIMA KASIH