RESUME PSORIASIS
OLEH :
STAMBUK : 17.031.014.078
KELAS : VI B
MAKASSAR
2020
1. Definisi
2. Patofisiologi
b. Sel T yang diaktifkan bermigrasi dari kelenjar getah bening dan aliran
darah ke kulit dan mensekresi sitokin (misalnya, interferon-γ,
interleukin 2 [IL-2]) yang menyebabkan patologis perubahan.
Keratinosit dan neutrofil lokal menghasilkan sitokin lain (misalnya,
tumor necrosis factor-α [TNF-α], IL-8). Produksi dan aktivasi sel T
menghasilkan proliferasi keratinosit.
3. Algoritma
4. Pengobatan
a. Terapi nonfarmakologi
1. Keratolitik
2. Kortikosteroid
3. Analog Vitamin D
4. Tazarotene
1. Belangkin
2. Anthralin
- Metotreksat + siklosporin
5. Kasus
G.L. seorang pria berusia 35 tahun dengan riwayat psoriasis
beberapa tahun (umumnya cukup terlokalisasi) dating dengan lesi
mirip plak seperti eritemetosa yang menyebar hingga lebih dari 80 %
luas permukaan tubuhnya. Daerah telah meradang dan aplikasi obat
topical pemeliharaannya (antharalin) menyebabkan rasa sakit dan
iritasi. Dia mengungkapkan frustasi dengan kekacauan rejimen topical
saat ini. Dia telah menggunakan kembali steroid topical yang
membantu kemerahan dan gatal tetapi terlalu mahal untuk dapat
digunakan dalam jangka panjang. Dia bebas dari penyakit
kardiovaskular, ginjal atau hati dan tidak menggunakan obat sistemik.
Dia wiraswasta sebagai konsultan bisnis. Terapi sistemik manakah
yang paling tepat untuk G.L pada saat ini?
6. Terapi penyelesaian kasus
Untuk penggunaan terapi pada pasien persoriasis dianjurkan untuk
menggunakan terapi non farmakologi terlebih dahulu yaitu :
Menggunakan monstraizer
Tidak dianjurkan menggunakan sabun mandi tapi bila menggunakan
sabun harus sabun yang memiliki monstraizer yang tinggi
Dianjurkan menggunakan sediaan kosemetik berupa lemak
Menggunakan sun screan
7. Terapi farmakologi
Berdasarkan kasus pasien mengalami psoriasis dan telah
menggunakan obat antharalin topical namun menyebabkan rasa sakit
dan iritasi, pasien akan diberikan terapi sistemik. Terapi sitemik dengan
agen biologic menupaka terapi lini pertama namun Pertimbangan biaya
cendrung membatasi penggunannya. Oleh karenanya digunakan
sediaan siklosporin yang Merupakan inhibitor kalsineurin sistemik yang
efektif untuk menginduksi remisi dan untuk terapi pemeliharaan
psoriasis plak sedang hingga berat. Ini efektif untuk psoriasis postular,
erytodermik, dan kuku. Digunakan terapi jangka pendek intermiten
(kurang dari 12 minggu) dosis yang biasa digunakan adalah 2,5 dan 5
mg/kg/hari diberikan dalam dua dosis terbagi. Selanjutnya setelah
keadaan mulai membaik maka digunakan terapi pemeliharaan
menggunakan dosis rendah 1,25 – 3 mg/kg/hari dapat mencegah
kekambuhan.