OLEH:
NIM : 17031014078
KELA : VI B
KELOMPOK : II (DUA)
fase, yaitu fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam
dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase bergerak dapat
fase, fase gerak yang membawa cuplikan dan fase diam yang menahan
cuplikan secara selektif. Bila fase gerak berupa gas, disebut kromatografi
gas, dan sebaliknya kalau fase gerak berupa zat cair, disebut
pemisahan campuran diantara dua fase. Fase tersebut adalah fase diam
dan fase gerak. Fase diam dapat berupa zat cair dan zat padat,
1. Kromatografi Kolom
fase diam. Fase diam dapat berupa pembentukan kolom dimana fase
antara fase gerak dan diam. Senyawa yang berinteraksi lemah dengan
Senyawa dengan interaksi yang kuat dengan fase diam akan bergerak
teradsorbsi pada permukaan dari fase diam padatan dan pelarut dalam
a) Cara kering yaitu silika gel dimasukkan ke dalam kolom yang telah
b) Cara basah yaitu silika gel terlebih dahulu disuspensikan dengan cairan
masuk semua, sambil kran kolom dibuka. Eluen dialirkan hingga silika
gel mapat, setelah silika gel mapat eluen dibiarkan mengalir sampai
kolom melalui dinding kolom sedikit demi sedikit hingga masuk semua,
Urutan eluen yang digunakan dalam kromatografi cair diawali dari eluen
dikemas kering (biasanya dengan penjerap mutu KLT 10-40 µm) dalam
dalam KCV. Proses penyiapan fase diam dalam kolom terbagi menjadi
a) Cara Basah
Fase gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang
b) Cara kering
digunakan.
sampel dalam pelarut yang akan digunakan sebagai fase gerak dalam
fase diam. Bagian atas dari sampel ditutupi kembali dengan fase diam
sampel dengan sebagian kecil fase diam yang akan digunakan hingga
telah terisi dengan fase diam dan ditutup kembali dengan fase diam
fase gerak KCV hanya 80% atau lebih kecil dibanding dengan kolom
(Shill, 1978).
Ketebalan penjerap yang sering dipakai adalah 0,5 - 2 mm. Ukuran plat
ukuran plat sudah tentu mengurangi jumlah bahan yang dapat dipisahkan
Penotolan dapat dilakukan dengan pipet tetapi lebih baik dengan penotol
kaca yang dapat menampung beberapa plat. Bejana dijaga tetap jenuh
cara menutup plat dengan sepotong kaca lalu menyemprot kedua sisi
ditampakkan dengan cara yang tidak merusak maka senyawa yang tidak
berwarna dengan penjerap dikerok dari plat kaca. Cara ini berguna untuk
tipis adalah silika gel dan aluminium oksida. Silika gel umumnya
dari plat adalah senyawa beracun, waktu yang diperlukan dalam proses
oleh kolom fenil.) Sebagai alternatif, dua kolom dapat berjalan pada
pertama dengan satu pelarut dalam satu arah, kemudian, setelah kertas
dikeringkan, pelarut lain dijalankan dalam arah pada sudut kanan ke
yang berbeda. KLT dua arah adalah cara yang memungkinkan pemakaian
(Rohman, 2009).
dimensi pada KLT yang mudah dilakukan sangat berguna untuk sampel
standard dapat diterapkan hanya setelah elusi pertama dan tidak akan
yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu di masukan lewat
yang lebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun lebih lambat
dari senyawa non polar terserap lebih lemah dan turun lebih cepat. Zat
yang di serap dari larutan secara sempurna oleh bahan penyerap berupa
pita sempit pada kolom. Pelarut lebih lanjut / dengan tanpa tekanan
dari alat vakum. Fase diam yang digunakan dalam kromatografi kolom
cair vakum adalah silika gel, sedangkan fase geraknya digunakan fase
(Nasution, 2010).
Prinsip dari KLT dua dimensi adalah adsorpsi dan partisi dengan
C. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
a. Kromatografi Kolom
c. KLT Preparatif
asetat
N heksan : etil KCV Orange 0,45 1
asetat
D. Pembahasan
1. Kromatografi kolom
fase diam.
yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu di masukan lewat
yang lebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun lebih lambat
dari senyawa non polar terserap lebih lemah dan turun lebih cepat. Zat
yang di serap dari larutan secara sempurna oleh bahan penyerap berupa
pita sempit pada kolom. Pelarut lebih lanjut / dengan tanpa tekanan
pelarut yang berbeda yaitu N-heksan dan etil asetat. Hasil yang
diperoleh pada percobaan ini yaitu pertama, pada pelarut N-heksan
flavonoid.
kolom yang berisi fase diam dan aliran fase geraknya dibantu dengan
pompa vakum. Fase diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau
N- heksan dan etil asetat dengan metode kromatografi cair vakum pada
pelarut
warna.
(Nasution, 2010).
tersebut ketika electron dari tingkat energi dasar ke tingkat energi tinggi
dengan nilai Rf 0,24. Dimana untuk nilai Rf yang diperoleh tidak sesuai
dengan literatur (Depkes RI, 2008) yang menyatakan bahwa standar nilai
jika terjadi perubahan warna kuning, merah atau jingga. Sehingga dapat
(Depkes RI, 2008) yang menyatakan bahwa standar nilai Rf pada tanaman
flavonoid.
Prinsip dari KLT dua dimensi adalah adsorpsi dan partisi dengan
dengan nilai Rf 0,45 dan bercak 1. Dimana telah sesuai dengan literatur
(Depkes RI, 2008) yang menyatakan bahwa standar nilai Rf pada tanaman
flavonoid.
E. Kesimpulan
(Andrographis paniculata).
(Andrographis paniculata).
Munson. 2010. “Plant Resources of South East Asia Edible Fruits and
Nuts”. Prosea Foundation: Bogor
Nasution, 2010. Pharmacochemical Investigation on Raw Materialsof
Passiflora Edulis Forma Flavicarpa. Planta : Media.