Anda di halaman 1dari 124

PERALATAN

TEKNOLOGI BAHAN ALAM

FAKULTAS MIPA
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

Andi Nur Zam Zam, S.Si., M.Si., Apt.


PENDAHULUAN

 Berbagai peralatan diperlukan terkait dengan


pengolahan bahan alam antara lain:
- Peralatan untuk sorting dan grading
simplisia .
- Peralatan untuk comminution simplisia
(cutting and grinding).
- Alat untuk klasifikasi simplisia.
- Peralatan untuk ekstraksi
- Peralatan untuk treatment residu
- Peralatan untuk purifikasi ekstrak.
- Peralatan untuk pengentalan ekstrak
- Alat pengering
Peralatan sorting/grading

 Alat ini dipakai untuk menyortir atau


mengelompokkan atau menggolongkan
simplisia berdasarkan ukuran/ derajat
kehalusan.
 Simplisia yg diperlakukan dengan alat ini
biasanya utk simplisia yg tiba di konsumen
dalam bentuk herbal misalnya yg
diperuntukkan sbg infuse / tea herbal.
Ada beberapa cara sorting yaitu:
grading by length (Fig. 5.1.)
grading by diameter (Fig. 5.2)
grading by both length and diameter.
 Optical sorting ; misalnya perbedaan pada
keadaan terang dan gelap , perbedaan warna.
Grading.....

 Prinsip kerja alat grading:


- bahan dimasukkan kedalam alat.
- Bahan akan bergerak krn getaran dan
melalui tabung bentuk silinder ;
- bahan dgn ukuran lebih kecil akan masuk ke
hol yang diliwati sementara yg ukurannya yg
lbh besar akan bergerak terus dan akan
masuk kehol yg sesuai; dstnya.
 Alat yg kedua mengelompokkan bahan
menurut ukuran diameter. Bahan akan
bergerak sepanjang alat yg dilalui karena
vibrasi dan akan jatuh ke bawah sesuai hol yg
dilaluinya. Ukuran hol bisa macam-macam
yg tersedia tergantung spec alatnya.
Peralatan untuk comminution

 Pada comminuition ada beberapa tahapan


yaitu:
a. cutting up
b. grinding /milling
 Setelah pemotongan biasanya diikuti dengan
milling atau grinding.
cutting

 Ada bermacam cara memotong simplisia dan


alat yg digunakan tergantung bentuk
potongan yg diinginkan;
a. longitudinal cutting,
b. rectangular atau cubical cutting.
Alat longitudinal cutting
 Machine for longitudinal cutting
Grinding/ milling

Machine for grinding drug plant materials


 Hammer mills
 Knife mills
 Hammer basket mills
 Blower mills
 Pin mills
 Fluted roller grinder
 Cold milling plants
 Sifter or classifiers mills
 Dasar pemilihan alat untuk milling yg juga
bagian dari comminution adalah:
a. sifat-sifat simplisia,
b. tujuan penggunaan simplisia stlh milling.
 Derajat halus sangat ditentukan oleh
kecepatan rotasi alat dan spesifikasi alat yg
digunakan.
Alat grinding/milling

 knife mills
Knife mills…………

 Cutting mills atau knife mills disebut juga cutting


granulators.
 Alat ini terdiri dari pisau pemotong di dua posisi
ada yg disebut stationary blade yaitu menempel
pada bagian dalam dari mesin sedangkan yg ke
dua disebut ‘rotating blade’ yg terletak pada
rotor dan berotasi pada saat mesin bekerja.
 Mekanismenya: kerjasama antara ‘stationary
blade’ dan rotary blade.
Hammer mills

 Alat ini memiliki 4 pendulum hammer yg


berputar pada sumbunya yg berfungsi sbg
penggiling.
Hammer mills

 Gambar
Hammer ...........

 Cara kerja:
Bahan yang akan digiling dimasukkan ke
dalam alat melalui ‘feed’ dan akan diproses
oleh pendulum yg berputar pada porosnya.
Bahan yg selesai diproses akan keluar ke
bawah setelah melalui saringan.
 Hammer mills biasanya digunakan untuk
bahan-bahan yg memerlukan
precomminution antara lain: alginofit,
curcuma, turmeric roots, dried figs, gelatine,
clove, cinnamom bark.
Cold milling plants
Cold................

 Pendinginan grinder
 Pendinginan udara atau gas iner
 Cooling media: gas nitrogen, dan gas CO2.
 Cold grinding terutama untuk bahan seperti
seeds dan fruits, dan yg mengdg ethereal oils.
 Cold grinding utk proteksi bahan yg mengdg
ethereal oils dan juga menghindari timbulnya
panas selama proses yg akan merusak bahan
tertentu.
 Kekurangannya : high cost karena banyak
terbuang cooling agent.
 Tahapan kerja:
a.pendinginan grinder
b. pendinginan atau gas inert yg disalurkan
kegrinder.
c. pendinginan udara melalui grinder dengan
tujuan menjadikan bahan brittle dan friable.
 Cara kerja:
 mendinginkan grinder dengan mengalirkan
gas cair ke dalamnya melalui jet. Proses
pendinginan dikontrol oleh thermoelement
yg terdapat dlm grinder. Media pendingin
akan keluar /dibuang setelah
melalui/mendinginkan grinder.
Pemisahan simplisia
(classifying drug materials)

 Dalam prakteknya seringkali simplisia setelah


melalui proses cutting/ milling akan
terbentuk beberapa ukuran yg mungkin saja
ada yg sangat halus atau sangat kasar atau
ukuran yg tidak dikehendaki sebagai akibat
dari proses penanganan yg dilakukan. Untuk
itu perlu dilakukan pemisahan.
 Beberapa cara pemisahan yg biasa dilakukan:
Peralatan untuk pemisahan simplisia

 Air classifiers:
gravity countercurrent classifiers
gravity crossflow classifiers
centrifugal classifiers
scatter blast classifiers
 Sieves
sieving with decreasing mesh width
sieving with increasing mesh width
 Gravity counter current classifiers
alat yg paling sederhana dan sdh dikenal
lama yaitu ‘Gonell sifter’ (Fig. 5.22)
alat ini terdiri dari tabung panjang dgn posisi
vertical ,bagian bawah tabung menyempit
mirip buret dan di ujung bawah ada bulatan
gelas untuk masuknya udara. Bagian atas
tabung pintu keluarnya udara.
 Prinsip kerja Gonell sifter:
- masuknya bahan yang akan dipisahkan
berlawanan arah dengan masuknya udara
(aliran udara)—countercurrent
- alat ini cocok untuk pemisahan grains,
drugs, and removed dust.
Gravity cc.............

Cara kerja:
 Bahan yang akan diproses dimasukkan ke dlm
alat yg berupa tabung; udara dialirkan dari bawah
dengan tekanan, kecepatan aliran udara akan
menyebabkan terjadinya pemisahan partikel;
 partikel yang kasar akan jatuh ke bawah, dan yg
medium dan halus akan kembali ke atas; pada
putaran berikutnya yg medium akan terpisah dan
turun ke bawah sedangkan yg halus akan ke atas
dan keluar melalui cyclon
 Modifikasi alat Gonell sifter (Fig.5.23), prinsip
kerja alat ini sama dengan Gonell sifter
pemisahan tiga fraksi dapat dilakukan –
preparative gravity sifting.
Gravity crossflow classifier

Prinsip kerja:
 The air enters the cross or latest flow
classifiers from the side and meets the
materials supplied from above.
 Arah masuknya udara ke dalam sistem
berpotongan dengan arah masuknya bahan
yang akan dipisahkan.
 Contoh sederhana pada gambar di bawah ini
Gravity crossflow classifiers
Gravity....

 Cara kerja:
Aliran udara datang dari arah yang berbeda
dengan bahan yang akan dipisahkan, udara
mengalir dari samping dan bahan dari atas;
bahan yang halus akan naik ke atas bersama
udara yg dihembuskan, sedangkan yg kasar
akan turun ke bawah.
 Modifikasi alat (Fig. 5.25) zigzag filter
 Modifikasi lain menggunakan beberapa sifter
secara paralel.
SIEVES
Fine sieving is the most significant of the
three
range of coarse: 200- 40mm; medium 40-
2mm; and fine sieving smaller than 2 mm.
SIEVES
Ada 2 tipe klassifikasi dengan menggunakan
sieves yi:
a. Sieving with decreasing mesh width (Fig.
5.31)
b. Sieving with increasing mesh width (Fig 5.32)
 Sieving with decreasing mesh width
- alat ini merupakan sieve bertingkat yang
makin kebawah makin halus.
- yang paling kasar akan tinggal di atas dan
yang lebih halus turun ke sieve dibawahnya
dan yang lebih halus lagi akan turun ke bawah
dan yang kasar tinggal di atas demikian
seterusnya.
 Sieving with increasing mesh width
the sieves are arranged one after the other by
increasing mesh width
Peralatan ekstraksi

 Sebagaimana diketahui bahwa ekstraksi secara


garis besar ada 2 yaitu macerasi dan perkolasi.
 Cara macerasi yg semula didefinisikan
dilakukan dengan merendam simplisia dgn
cairan penyari dalam wadah tertutup selama 5
hari dan sering diaduk; namun dengan
berkembangnya iptek dicari cara macerasi yg
efisien baik dalam hal waktu, biaya, dan
energie yg digunakan.
Peralatan macerasi

Beberapa alat macerasi yg saat ini banyak


digunakan antara lain:

 Alat macerasi tanpa stirrer


 Alat macerasi dengan stirrer.
 Nauta mixer
Alat macerasi tanpa stirrer

 Peralatan ekstraksi yang paling sederhana


dan dapat diterapkan untuk hampir semua
jenis bahan alam; dengan berbgai tingkat
volume dan ukuran.
 yang paling sederhana adalah peralatan
serupa bejana biasa.
 Yang sedikit lebih maju yaitu yang dilengkapi
pengaduk sbb:
Alat macerasi tanpa stirrer
 Peralatan di atas, berbagai jenis : mixing
barrel, twin cone mixer, inclined twin cone
mixer, cubic mixer, tetrahedral mixer.
 Macerasi dengan menggunakan alat ini
disebut juga rotary maceration.
 Pada cara macerasi ini, cairan penyari
terserap masuk ke dalam simplisia yang
dalam wakt ttt jenuh dengan zat aktif, yang
kemudian dipisahkan.
Alat macerasi dengan stirrer

 Untuk meningkatkan efisiensi maserasi


kinetik, peralatan kemudian berkembang
dengan menggunakan stirrer; cara ini lebih
cepat untuk sampai pada keseimbangan
konsentrasi atau pada akhir titrasi.
 Peralatan dengan stirrer yg paling sederhana,
stirrer ditempatkan di tengah alatnya shg
campuran yg diekstraksi sedemikian rupa
homogeen.
 Nauta mixer
peralatan lainnya yg termasuk dlm kelompok
ini adalah yg disebut Nauta Mixer; alat ini
dilengkapi dengan:
a. ‘conical jacket’ yg dapat dipanaskan dan
dapat didinginkan
 Gambar 5.43. Nauta mixer
b. A mixing screw (baling –baling) sepanjang
tabung yg bergerak berlawanan arah dengan
masuknya simplisia kedalam alat. Dengan
demikian akan terjadi gerakan simultan
sepanjang dinding alat yg sekaligus terjadi
pencampuran secara simultan.
 Nauta mixer merupakan alat maserasi kinetik
yang efisien.
 Juga sesuai untuk simplisia yang
mengandung mucilago ataupun senyawa lain
yg sifatnya mengembang/ swelling.
Peralatan perkolasi

Perkolator juga mengalami berbagai modifikasi dgn


tujuan efisiensi selain untuk mendapatkan hasil
maksimal dan optimal, juga efisiensi biaya, waktu
dan energie yg diperlukan. Beberapa percolator a.l.
 Simple percolator (Fig.)
 Counter current screw extractor (Fig)
 Carousel extractor
 Circulation extractor
 Machinery for extraction with supercritical gas
Perkolator sederhana
 Perkolator sederhana terdiri dari alat gelas
berbentuk tabung dimana bagian atas lebih
lebar dari bagian bawah dan dilengkapi kran
pada bagian bawah untuk keluarnya micelle.
 Percolator berderet; Terdiri dari beberapa
perkolator yg dihubungkan berderet.
 Percolasi cara ini prinsipnya : menggunakan
percolat yg belum jenuh untuk perkolasi
selanjutnya.
 Kelebihan cara ini: diperoleh ekstrak yg relatif
pekat, penggunaan solvent dapat ditekan;
ekstrak yg diperoleh dapat sesuai dengan
kekentalan yg diinginkan.
 Kekurangan cara ini: tidak cocok utk skala
industri yg sangat besar; tidak ekonomis
kalau melakukan swelling simplisia diluar
percolator; swelling dalam percolator tdk
sesuai untuk bahan yg mengandung
mucilago.
Carousel extractor

 Prinsip kerja Carousel ekstraktor:


semi continuous countercurrent extraction.
 Peralatan ini terdiri dari beberapa chamber
berputar pada rotor/sumbu carousel.
Extrac.............
 Alat lainnya yaitu:
Countercurrent screw extractor
 Prinsip kerja: extraksi berlawanan arah
Countercurrent screw
extractor
Counter...........

 Specifikasi alat: Peralatan memiliki silinder


yg dapat dipanaskan dan didinginkan;
conveyer screw.
 Simplisia dimasukkan melalui hopper menuju
ke ujung lain dari sistem.
 Solvent mengalir dari arah yang berlawanan
dgn arah masuknya bahan sehingga kontak
antara bahan dan solvent efektif dan kontinu.
Counter………….

 Variabel yg mempengaruhi ekstraksi:


a. keadaan simplisia secara keseluruhan,
b. keadaan pelarut,
c. suhu pelarut,
d. kecepatan perputaran dari ‘helica screw’;
e. posisi silinder;
f. kontrol suhu pada tiap segmen dari sistem.
Counter………

 Kekurangan alat CCE:


 Tidak cocok untuk simplisia yg mengdg
mucilago; bila simplisia mengandung
mucilago/pectin yg tinggi, akan menimbulkan
kesulitan apalagi kalau digunakan pelarut air ;
bila jumlah air sangat banyak, process swelling
juga meningkat dan menimbulkan tekanan yg
berdampak pada pergerakan/aliran
simplisia;adanya mucilago juga akan memberi
pengaruh pada baling-baling yg dapat
menghentikan ataupun mengganggu proses
ekstraksi.
 Kelebihan: cara ini dinilai efektif untuk
mengatasi apa yg jadi kendala pada cara
percolasi sederhana maupun percolasi deret;
cara ini cocok diterapkan untuk simplisia
berupa HARD BARKS, SEEDS, dan GINGER.
Peralatan untuk penanganan residu ekstraksi

 Penanganan residu ekstraksi biasanya dilakukan


pada ekstraksi secara macerasi.
 Seperti telah dijelaskan bahwa pada cara macerasi ,
bahan aktif tidak tersari sempurna sehingga
diperlukan penanganan residu ekstrak untuk
memaksimalkan micelle yg diperoleh.
 Alat yg digunakan berupa alat press sbb:
a. Basket press
b. Wilmes press
c.Screw press
Basket press
 Basket press: alat ini terdiri dari wadah untuk
bahan yg akan dipress dan dilengkapi dengan
piston untuk menekan.
 Cara kerja: bahan yang akan dipress
ditempatkan dalam wadah yang berpori
(sieve) kemudian ditekan dengan piston yg
bergerak vertikal. Cairan akan turun melalui
‘collecting channel’.
Willmes press
 Wilmess presser
 Alat ini terdiri dari drum dengan posisi
horizontal dan dilengkapi semacam saringan
pd permukaan dalam drum.
 Cara kerja: ke dalam alt diisikan bahan yg
akan dipress ke dalam ‘rubber bag’.
Peralatan untuk menjernihkan ekstrak

 Untuk menjernihkan ekstrak ada banyak cara


yg dapat dilakukan antara lain:
Filtrasi
 Decanters
 Centrifuges
 Separators
 Pasteurisasi
 UHT
filtrasi adalah proses pemisahan padat dan cair.
Beberapa istilah:
- residu yang tertinggal pada filter disebut ‘filter
cake’ dan cairan yang keluar disebut ‘filtrat’.
- clear filtration, apabila yg diperlukan ‘clear
filtrat’.
- separation filtration, kl yg diambil adalah residu
- analytical filtration, kl filtrat dan residue dua-
duanya diambil.
Peralatan filtrasi

 Peralatan filtrasi untuk menjernihkan ekstrak


ada banyak ragam; ditentukan oleh
a. tipe penyaringan (dituang atau yg lain)
b. cara kerja (continuous, batchwise)
c. tipe power (pressure atau vaccum)
 Yang paling sesuai untuk ‘clear filtration’
adalah dengan cara press;
(cara vaccum drum filters, vaccum belt filters
membrane filters tdk dpt digunakan untuk
menyaring ekstrak).
 Salah satu filter yg banyak digunakan adalah
chamber filter press.
Chamber filter press
 Spesifikasi chamber filter presses:
Terdiri dari 4 lempengan penyaring (filter
plate) yg btk persegi atau lingkaran .
Sepasang filter plate dibungkus dengan filter
cloths berbentuk chambers untuk
menampung cakes. Chamber ditutup dengan
filter cloths sehingga menempel satu sama
lain.
Tekanan pada 3- 15 atm.
Decanteers

 Dekantasi (endap tuang) adalah cara tertua


dan sederhana untuk memperoleh cairan
jernih dari suatu suspensi atau larutan yang
mengandung padatan. Yaitu dengan cara
mengenaptuangkan.
 Cara ini kemudian dikembangkan dengan
menggunakan alat yg disebut Decanteers.
Decanters
Decanters ......

 Decanters merupakan centrifus tertutup yang


dilengkapi dengan a conveyor screw untuk
memisahkan sedimen.
 Cara kerja:
Bahan dialirkan melalui inlet tube secara
terus menerus.
Peralatan untuk ekstrak concentrat

 Alat yg umum digunakan untuk mengentalkan


ekstrak adalah Vaporizer.
 Pemilihan jenis vaporizer untuk concentratkan
bahan cair/ekstrak tergantung dari: a. jumlah
bahan yang akan diproses/time unit; dan b.
sifat dari cairan/ekstrak.
 Cairan/ekstrak yg stabil dan tdk cenderung
membentuk kerak dan tidak corrosive dapat
digunakan alat sederhana.
 Cairan/ekstrak yg tdd senyawa aktif yg
sensitif terhadap panas, hanya dapat kontak
dengan panas dlm wkt yg relatif singkat;
dipilih peralatan yg lebih kompleks dan
seringkali penguapan harus dalam kondisi
vacuum.
 Beberapa vaporizer yg sdh dikembangkan utk
berbagai keperluan sbb:
 Tube vaporizers with auto-circulation
 Tube vaporizers with pumped circulation
 Falling film vaporizers
 Thin layer vaporizers
 Centrifugal rotary vaporizers
 Rotary thin layer vaporizers
 Conventional rotary vaporizers (Gambar...)
 Di bawah ini adalah alat:
a. Robert auto-circulating vaporizer (Tube
vaporizers with auto-circulation)
b. multisegmented rotary film layer vaporizer
Robert vaporizers

 Robert vaporizers merupakan salah satu


vaporizer yg dengan tipe ‘Tube vaporizers with
auto-circulation’.
 Spec alat; alat ini terdiri dari:
a. sejumlah tabung penguapan yg diatur
sedemikian rupa melingkar mengelilingi tabung
yg lebih lebar yg berada ditengah-tengah.
b. tabung-tabung penguapan dipanaskandari
luar dengan steam.
Di dalam vapor chamber diatas tabung2 penguapan
terdapat liquid separator yg men- cegah larutan
yg sdh terconcentrat ikut ke dalam uap.
Cara Kerja:
a. ekstrak yg akan diuapkan dialirkan dari atas
kebawah melalui tabung kecil yg sdh dipanaskan.
Disini terjadi proses pengurangan cairan penyari.
c. pemisahan terjadi di dalam chamber.
Penguapan berlangsung di dalam chamber
lalu berubah menjadi uap dan cairan..
d. cairan turun ke dasar melalui tabung.
e.cirkulasi disebabkan oleh perbedaan
density cairan di dlam ‘heated tubes’ dan di
dalam ‘central fall-tube’
Vaporizers
Alat pengering ekstrak

 Spray dryers
 Vacuum Belt dryers
 Roller dryers
 Drying oven dan vacuum drying oven
 Freeze dryers
 Microwave dryers
Spray dryers

 Salah satu alat pengering yang populer


penggunaannya adalah spray dryers.
 Spray dryers dikenal juga dengan istilah
atomisasi;
 merupakan cara pilihan saat ini karena:
dapat berlangsung lama,
konstan,
efisien termal,
menghasilkan produk dalam keadaan
 bersih tanpa manual,
dpt dipakai untuk produksi skala kecil,
skala pilot,
maupun skala industri;
sesuai untuk pelarut air.
SPRAY DRYERS
Spray..............

 Spray dryers, tdd dari 3 unit penting :


- drying chambers, - automizer, - pump
 Drying chamber: merupakan wadah
berlangsungnya proses pengeringan , dimana
bahan yang akan dikeringkan disemprotkan
ke dalam chamber demikian juga udara
panas dialirkan kedalm chamber.
 Penyemprotan udara dan bahan ke dalam
chamber bisa secara unidirectional spray,
ataupun countercurrent spray.
 Unidirectional spray, udara panas dan bahan
disemprotkan searah/ dari arah yg sama.
 Countercurrent spray, udara panas dan bahan
disemprotkan ke dalam chamber dari arah yg
berlawanan.
 Automizer
automizer adalah alat penyemprot yang
dilengkapi dengan disc/plate atau dilengkapi
‘nozzle’ (mulut pipa) dengan ukuran tertentu
tergantung tipe alatnya. Diameter nozzle 0,3-
0,5mm untuk bahan dengan pelarut air dan
mampu melakukan sampai 5000 liter/jam.
 Bahan disemprotkan melalui nozzle dengan
tekanan tinggi;kisaran tekanan biasanya: 10-
30 bar; 30-70 bar; 500 bar;yang umum
digunakan adalah 30 bar.
 Tekanan pada penyemprotan diusahakan
constant; karena fluktuasi tekanan akan
mempengaruhi ukuran partikel dan juga
alirannya.
 Pumps
Pompa berperan untuk memompa bahan
melalui conveyer.
 Prinsip kerja:
Bahan yg akan dikeringkan disemprotkan
dengan atomizer yang dilengkapi dgn nozzle
ke dlm drying chamber dari bagian atas
alat (tergantung tipe alat); udara panas
disirkulasikan dgn bantuan pompa dialirkan
juga dari arah atas secara melingkar,
Spray....

 Udara panas berkontak dengan kabut halus


ekstrak dan terjadi proses pengeringan.
 Pada saat bahan sdh mengering, suhu udara
turun dgn cepat. Bahan yg sdh kering
ditampung pada dasar chamber dan yg lebih
halus masuk ke cyclon bersama udara panas
(tergantung tipe alatnya)
 Produk yang sdh kering ada dua
kemungkinan: sebagian produk jatuh ke
dalam receiver yang ada di dasar
chamber/tower bagian yg sangat halus
masuk ke cyclone bersama udara; hal ini
biasanya terjadi pada produksi skala besar.
 kemungkinan lain semua produk masuk ke
cyclone bersama aliran udara dan dipisahkan
disini. Hal ini terjadi apabila digunakan tower
spray yg lebih kecil.
Spray...........

Kelebihan alat spray dryers:


 Cara kerja spray dryers merubah ekstrak
/bahan cair menjadi bahan kering dalam satu
kali proses.
 Berlangsung cepat dengan panas udara yang
tinggi tanpa merusak bahan yang
dikeringkan. Sehingga cocok dilakukan untuk
bahan labil atau bahan yg peka terhadap
pemanasan.
Spray.............

 Ukuran spray dryers macam-macam:


- Skala lab capasitas mengeringkan <-1 kg larutan/jam.
- skala pilot capasitas 10-50 kg/jam
- skalaproduksi capasitas sampai 80 ton/jam.
 Type spray dryers:
- unidirectional: bahan dan udara dialirkan searah
(keduanya dari atas) menuju ke bawah secara paralel.
- countercurrent: bahan dialirkan dari arah berlawanan
dgn datangnya udara. Misalnya bahan dari atas, udara
dari bawah.
Vaccum belt dryers

 Vaccum belt dryers, bekerja pada tekanan


atmosfer dan diperlukan suhu tinggi.
 Alat ini terdiri dari peralatan berupa tabung
panjang yg dilengkapi dengan sejumlah belt
yg berfungsi sbg wadah pengeringan.
 Dryers dibagi dalam beberapa zone
pemanasan tdd 4-6 tergantung tipe alat. Tiap
zone suhunya dapat diatur.
VACUUM BELT DRYERS
Vacuum..

 Cara kerja vaccum belt dryers:


Bahan yg akan dikeringkan dialirkan melalui
nozzle lalu didistribusikan ke alat yg terdiri dari
sejumlah belt dryers; bahan akan segera
membentuk butiran/gelembung yg selanjutnya
membentuk lapisan-lapisan gelembung.
 Bahan yg sdh kering dikumpulkan diujung belt
dan seterusnya ke dalam separatus chamber.
 Keuntungan dari vaccum belt dryers adalah
prosesnya fleksibel.
 Bahan-bahan yg biasanya dikeringkan dgn
alat ini: ekstrak valerian,chesnut, aloes.
Roller Dryers

 Roller dryers merupakan alat pengering


dengan prinsip bahan yang akan dikeringkan
kontak langsung dengan permukaan alat yg
sdh dipanaskan.
 Spec alat:
Alat berupa roller yg berfungsi sebagai
pengering
Tipe: single roller, two roller dryer, double
roller dryer, two-stage roller dryer.
Cara Kerja:

 Rotating roller yg panas dicelupkan ke dalam


bahan yg akan dikeringkan; selanjutnya akan
membentuk lapisan film tipis pada roller;
(tebal tipisnya lapisan film tergantung dari
larutannya).
ROLLER DRYERS
Roller..........

 Lapisan tipis tersebut kemudian dilepaskan


dari roller dengan menggunakan scrapper.
Roller kemudian dicelupkan lagi dstnya…
 Suhu pemanasan 100-110 C; ini merupakan
kekurangan krn dapat merusak bahan yg
termolabil.
 Parameter yg menentukan pada cara
pengeringan dgn roller adalah:
a. suhu roller
b. speed of the rollers
c. thickness of the film of solution
 Kontak langsung antara bahan dan alat yg
panas harus diperhatikan:
a. lamanya waktu kontak apalagi untuk
bahan yg sensitif terhadap panas.
b. lapisan film spy tipis shg segera kering
c. rotasi roller harus cepat.
Drying ovens

 Prinsip kerja Oven pengering yaitu udara


panas masuk ke dalam sistem melalui
ventilasi dan memanaskan trays di dalam
oven.
 Untuk pengeringan dibutuhkan panas terus
menerus dan membutuhkan banyak energie.
 Pengeringan mellaui kontak bahan dgn plate
yg sdh dipanaskan atau lantai oven panas.
 Oven biasanya bekerja pada suhu 80-95 C.
DRYING OVENS
Drying.......

Beberapa kelemahan :
a. hanya sesuai untuk bahan yg stabil pada pemanasan.
b. pemanasan di dalam ruang pengering tidak rata ; ada
zone-zone yang kurang mendapatkan panas misalnya:
- bahan yg ditempatkan di bagian edge zone dari tray
tdk akan kering sempurna;
- panas pada bagian atas tidak sama dgn yg di bawah;
- bahan yg ditempatkan pada tray bagian atas lebih
cepat kering dp yg di bawah.
Drying..........

 Pada akhir pengeringan biasanya bahan yg


ditempatkan di tray paling atas
kelembabannya sekitar 15% danbahan pada
tray paling bawah kelembabannya masih
95%.
 Hanya bahan bentuk granul, padatan, pasta
yg dapat dikeringkan pada dryer tipe ini.
Freeze dryers

 Freeze dryers merupakan salah satu metode


pengeringan yg mempunyai keunggulan dalam
mempertahankan mutu hasil pengeringan
terutama untuk bahan yang termolabil. Metode
pengeringan melalui pembekuan kemudian air
dikeluarkan secara sublimasi.
 Freeze drying disebut juga lyophylization,
cryodessication; proses ygumum digunakan
untuk mengawetkan bahan atau memudahkan
untuk keperluan transportasi.
 Prinsip freeze drying:
Pada suhu dan tekanan normal, air didalam
bahan/specimen, kalau akan dihilangkan
harus melalui penguapan dan akan ada
tegangan permukaan antara cairan dan uap.
Pada tekanan dibawah Triple point fase solid
dapat berubah langsung jadi uap (sublimasi).
Freeze …………..

 Peralatan freeze dryers terdiri dari 3 bagian


yaitu:
a. drying chamber .
b. a pump for sucking up water vapor and air
c. condenser
 Pada skala kecil dessiccator dapat difungsikan
sebagai freeze dryer: dessicator digunakan
sebagai chamber yang dihubungkan dengan oil
pump; didalam dessicator berisi asam sulfat padat,
CaCl2/P2O5; sebagai absorber.
 Pada scala lab, skala pilot, sampai ke skala industri ,
freeze dryers biasanya dilengkapi dengan freezing
equipment integrated dengan alat pengeringnya
(continuously operating plants). Ada juga yang
terpisah disebut discontinuous operation.
FREEZE DRYERS
FREEZE DRYERS
Freeze.....

Tahapan proses Freeze drying


 Ada 4 tahapan pada Freeze drying; yaitu:
a. Pretreatment (misalnya kalau cair dibuat lbh
kental)
b. pembekuan dalam freezer
c. Bahan yang sdh beku dilakukan pengeringan awal
(primary drying) yang dengan menarik butiran air
dari bahan beku dengan vaccum.
d. Secondary drying, condenser membuang molekul
air yg tdk terfrozen.
 Cara kerja:
- bahan yg akan dikeringkan, dibekukan dulu
dalam tabung freeze dryer. Pada saat
pembekuan terjadi kristal es di dalam bahan
yg pada pengeringan meninggalkan rongga
di dlm bahan.
- setelah beku ditempatkan dibawah vacuum.
Vaccum pump akan menyedot solvent yg sdh
beku menjadi uap.
 Aplikasi alat: digunakan untuk mengeringkan
bahan-bahan cair seperti ekstrak cair, ekstrak
kental, lebih diutamakan ekstrak dgn pelarut
air.
 Kebaikan alat ini:
mempertahankan stabilitas produk,
mempertahankan struktur bahan.
dapat meningkatkan daya dehidrasi bahan
 Kekurangan alat Freeze dryer
biaya operasinya tinggi.
MICROWAVE DRYERS

 Microwave digunakan bile diperlukan


pengeringan sangat cepat.
 Pada pengeringan biasanya dipakai
aluminium foil.
MICROWAVE DRYERS
Micro............

Kelebihan alat ini:


dapat digunakan pada pengeringan dalam
waktu yang lama karena dapat dijaga kondisi
konstan dalam waktu lama.
Bahan yg akan dikeringkan difrozen secara
otomatis pada plate lalu dialirkan ke zone
vaccum.
 Kelebihan microwave: waktu pengeringan
singkat; biasa digunakan untk pembuatan
dessicated orange dan grapefruit
concentrates.
 Microwave digunakan untuk keperluan
segera; biasanya bahan yg akan dikeringkan
dibungkus dgn aluminium foil.

Anda mungkin juga menyukai