Anda di halaman 1dari 18

BAB III

BAGIAN PRODUKSI

3.1 Peralatan Pada Pembersihan Gandum

3.1.1. Peralatan Pre Cleaning

1. Drum Separator

 Drum separator dilengkapi dengan ayakan yang berbentuk

silinder (drum)

 Ayakan drum dipasangkan miring terhadap sumbu

horizontal untuk membantu aliran produk supaya tidak

menumpuk dalam ayakan

 Gandum dan material passthrough ayakan akan menuju

Rau Wheat Bin Mill

 Material yang besar dan tailing dari ayakan akan di

tampung dalam karung (penumpang khusus)

2. Intake separator (jenis vibro intake separator)

Intake separator adalah mesin untuk memindakan gandum dari:

 Impurities (offal) yang lebih besar dari gandum

 Impurities (offal) yang lebih kecil dari gandum

Berdasarkan system pengeraknya, intake separator terdiri dari:

 Vibro intake separator, menggunakan pengerak vibrating

motor

 Rotary intake separator, menggunakan motor yang

putarannya yang dihubungkan dengan transmisi belt.

III-1
3.1.2. Peralatan First Cleaning

1. Vibro intake separator

2. Air classifier Aspirator (TRC)

Fungsi TRC :

 Mengkalasifikasi produk yang masuk menjadi :

 Produk berat

(Gandum berat dan batu)

 Produk ringan

(Gandum ringan, black spot, broken wheat)

 Memisahkan gandum dari offal yang ringan

(Debu, kulit, batang)

Prinsip kerja TRC

 TRC terdiri dari dua rangkayan ayakan yaitu :

 Ayakan depan, lubang ayakan brbentuk segitiga (ukuran

3,5 mm)

 Ayakan belakang, lubang ayakan berbentuk lingkaran

(diameter 8,5 mm)

 Getaran ayakan yang di hasilkan oleh vibrating motor akan

meyebabkan gandum mengalir di atas ayakan.

 Adanya hisapan udara aspiration akan meyebabkan aliran

gandum membeutuk aliran-aliran diatas ayakan depan:

 Produk ringan (gandum ringan, broken wheat, offal

ringan) berada lapisan atas

III-2
 Produk berat ( gandum berat, batu) berada di lapisan

bawah

 Produk berat akan lolos ( passthrough ) pada saat melewati

ayakan belakang, produk ini akan menjadi dry stoner

 Produk ringan tidak lolos ( tailing ) dari ayakan belakang,

kemudian akan melewati udara aspirasi

 Offal ringan ( debu, kulit, batang ) akan terhisap udara

aspirasi, dan tertampung oleh screw conveyer offal

 Produk ringan ( gandum, broken wheat ) akan jatuh dan

menuju disc Cylinder Separator

3. Dry Stoner

Fungsi dry stoner :

 Memisahkan gandum dari material yang lebih berat dari

gandum, tapi berukuran sama dengan gandum

Prinsip kerja dry stoner :

 Dry stoner mempunyai working deck dengan ayakan berupa

anyaman sehingga permukaannya bergelombang

 Dry stoner menggunakan hisapan udara aspirasi untuk

mengembangkan produk

 Getaran ayakan dihasilkan oleh vibrating motor akan

menyebabkan gandum mengalir diatas ayakan

III-3
 Hisapan udara aspirasi akan menghasilkan lapisan, dimana

produk yang lebih berat ( batu ) berada dibawah (menempel

pada permukaan ayakan)

 Produk yang lebih ringan (gandum) akan terangkat dan

mengambang di lapisan atas

 Oleh getaran deck, batu akan tergolong masuk ke outlet batu,

sedangkan gandum akan mengalir kebawah menuju outket

gandum.

4. Indented Disc Separator (TRC)

 Mesin terdiri dari susunan sejumlah indented disc yang

digerakkan oleh putaran motor.

 Diameter disc = 15 s/d 25 inci

 Jumlah disc = 12 s/d 29 buah

 RPM disc = 40 s/d 60 RPM

 Pocket / lubang pada disc mempunyai ukuran yang berbeda –

beda dan berfungsi mengantongi gandum / partikel lain yang

masuk kedalamnya.

 Pada bagian tengah disc terpasang blade yang berfungsi

mendorong produk dari inlet menuju outlet mesin. Semakin

banyak blade terpasang, maka produk semakin cepat

terdorong ke outlet.

 Mesin ini dilengkapi dengan aspiration ntuk menghisap debu.

III-4
5. Indeted Cylinder Separator

 Mesin terdiri dari susunan empat indented cylinder ( silinder

yang permukaan dalamnya berlubang ) silinder ini di putar

oleh motor

 Pocket/lubang pada disc mempunyai ukuran ukuran yang

berbeda-beda dan berfungsi mengantongi gandum/partikel

lain yang masuk ke dalamnya

 Bagian tengah silinder di lengkapi dengan collecting tray

yang di lengkapi screw coveryor, yang berfungsi menampung

gandum yang terambil oleh pocket

6. Indented cylinder separator

 Silinder yang bertarik ( pocket ) digerakan oleh motor dengan

transmisi gearbox reducer rantai ( chain )

Kecepatan selinder = 1 – 1,5 m/sec

 Terdapapat dua macam silinder yaitu :

 Main cylinder ( silinder utama )

 Cylinder retreatment

 Ukuran Cell pocket :

 Cylinder utama : θ 9,5 – 10 mm

 Silinder retreartment : θ 10 – 10,5 mm

 Round corn :

 Silinder utama : θ 5,25 mm

 Silinder retreartment : θ 4,5

III-5
7. Indented Disc+ Cylinder Separator

8. Masin terdiri dari gabungan 33 buah indented disc ( disc yang

permukaan dalamnya berlubang ) dengan 2 buah indeted cylinder

(silinder dengan pocket di dlamnya)

 Terdapat dua macam silinder yaitu :

 Silinder round cron

 Silinder long corn

9. Horizontal Scrourer

 Berfungsi untuk membersihkan gandum dari kotoran yang

masih menempel pada permukaan gandum atau pada crase

gandum. Dengan cara menggosok/mengoles gandum pada

permukaan ayakan.

10. Air Aspirator (TRR)

 Fungsi TRR yaitu :

 Berfungsi untuk membersihkan debu dan kulit yang masih

basah menempel pada gandum setelah gesekan oleh mesin

horizontal scrourer.

11. Magnet Separator

 Fungsi magnet separator yaitu :

 Berfungsi untuk memindahkan gandum dari material

logam yang bersifat magnetik.

3.1.3. Peralatan Second Cleaning

1. Flow Regulator (FCA)

III-6
 Alat yang berfungsi mengatur kapasitas aliran gandum

secara berat

 Sebagai alat pencampur dua atau beberapa macam gandum

sesuai dengan grist yang akan digiling atau di conditioning

 Sebagai alt pengukur kapaitas aliran gandum atau

timbangan

Prinsip kerja flow regulator (FCA)

 Alat ini dilengkapi dengan load cell yang akan mendeteksi

kapasitas aliran gandum yang melewatinya

 Informasi kapasitas aliran gandum akan diolah oleh control

panen dan kemudian membut slide gate membuka/menutup

aliran gandum secara otomatis sesuai dengan kapasitas yang

disetting sebelumnya

 Sebagai alat timbangan slide gate tetap terbuka

3.1.4. Peralatan Dampening

1. Mesin Dampening

Mesin yang berfungsi untuk mencampurkan sejumlah air ke

dalam gandum, untuk menambah kadar air gandum sehingga bisa

mendapatkan karateristik miling yang baik.

Prinsip kerja dampening

 Produk masuk melalui pintu inlet dampening conveyor dan

memberi rangsangan pada indicator switch

III-7
 Solenoid valve dari water dampening apparatus akan

membuka/menutup aliran air seuai dengan rangsangan dari

indicator switch. Dengan mengatur kran air, jumlah air yang

keluar dilihat dari flow meter.

 Gandum dan air akan bercampur di dampening conveyer

Dampening Conveyer terdiri dari :

 Full blade conveyer

 Mixer

 Sudut inklinasi dari dampening conveyer cukup besar (±

408) untuk mendapatkan pencampuran air dan gandum

supaya homogen.

3.2 Peralatan Pada Proses Penggilingan Gandum

A. Vibrio Finisher (FVA)

Fungsi : Mengekstrak produk yang lengket (stiky) dari bran

finisher dan filter.

Pass through : Tepung

Tailing : Partikel fine bran

Pengaturan kecepata aliran produk :

+ = Kecepatan aliran produk semakin cepat, efek sifting

- = Kecepatan aliran produk di perlambat, efek sifting kurang.

B. Purifier SD 500/N

Fungsi : Memisahkan bran dari semolina inlet produk berasal dari

proses breaking, setelah melalui purifier, reduction.

III-8
C. Bran Finisher (FPK/N)

Fungsi : Memisahkan produk lengket (sticky) yang masih

melekat pada bran.

Ukuran screen : - θ 1,2 mm/1,0 mm untuk produk 1000 µ - 1300 µ

- θ 0,8 mm untuk produk 800 µ - 500 µ

- θ 0,6 mm untuk produk 500 µ - 400 µ

Pass through dialirkan ke vibrio finisher atau sifter.

Tailing dialirkan ke break roll berikutnya atau by product.

D. Sifter

Fungsi : Memisahkan produk berdasarkan ukuran dengan cara

pengayakan.

E. Mono Sifter (BMG)

Fungsi : Memisahkan benda asing dari tepung

F. Filter (FKC/A)

Fungsi : Menyaring udara/air flow yang berasal dari system transportasi

pneumatic atau system aspirasi

G. Roller Mill (Iam c)

Fungsi : Untuk mencegah gandum secara gradual (break roll) dan

menggilingnya menjadi tepung (smoot roll)

Umumnya terbagi dua yaitu :

1. Break roll yaitu roll dengan permukaan bergigi/fluted

2. Smoot roll yaitu roll tidak bergigi

III-9
H. Detacher

 Mesin yang berfungsi untuk menghancurkan endosperm flakes

yang terjadi pada reduction proses, hingga produk akan mudah

diayak pada sifter.

 Mesin yang berfungsi untuk memecahkan starch hingga terjadi

damaged starch dari tepung

 Memecahkan endosperm yang akan halus terutama medium fine

middling menjadi tepung. Jadi menaikkan extraction tepung pada

reduction proses.

 Detacher dibagi atas dua yaitu :

 Impact detacher

 Drum detacher

Impact detacher

 Dengan centrifugal force, product melalui impeller akan

dihempaskan pada detacher, proses ini disebut impact proses.

 Untuk menambah impact proses, pada keliling dari impeller

diberikan PIN yang disebut impact pin.

 Impact proses juga dapat ditambah dengan memasang plat yang

kasar permukaannya, hingga produk yang dihempaskan akan

mudah pecah.

 RPM impeller sangat tinggi, umumnya = 2800 rpm – 3000 rpm.

 Umumnya dipasang pada reduction passage yang bersih, jadi

produk yang tidak/kurang mengandung bran.

III-10
Drum detacher

 Dengan centrifugal force, produk akan dihempaskan oleh beater ke

dinding detacher, proses ini disebut juga impact proses.

 Beater juga berfungsi sebagai conveying sistem, produk dari sisi

inlet bergerak horizontal kesini outlet.

 RPM beater kurang tinggi

Umumnya = 1000 rpm – 1500 rpm

 Umumnya dipasang pada reduction passage yang tidak

bersih/banyak bran.

3.3 Peralatn Transportasi

Transportasi Produk di Industri Milling

3.3.1. Transportasi Secara Horizontal

1. Worn/Screw Conveyor

Alat untuk mentransfer produk horinzontal dengan menggunakan

blade/screw sebagai alat pemidah produk.

Prinsip Kerja Screw Conveyor

 Poros dikelilingi oleh blade yang berbentuk helical spiral.

Susunan poros dan blade ini berada dalam suatu casing

(Housing Conveyor).

 Produk yang masuk ke dalam housing didorong oleh putaran

blade yang digerakkan oleh motor. Produk bergerak

disepanjang housing conveyor secara horizontal menuju

outlet.

III-11
 Kapasitas transfer bisa mencapai 50 ton/jam

 Jarak transfer tergantung kapasitas. Jarak transfer bisa kurang

dari 20 meter, jika kapasitas sangat besar.

 Screw Conveyor

Fungsi khusus Screw Conveyor :

A. Fungsi mentransfer produk

 Jenis full/continous blade

 Blade ganda

 Blade tunggal

B. Fungsi transfer dan pencampuran (mixing)

 Jenis blade tidak continous

 Blade terpotong, dilengkapi dengan pedal

pengaduk

C. Fungsi transfer dan pencampuran (mixing)

 Jenis blade tidak continous

 Blade terpotong terbuat dari baja

 Blade terpotong dan ditekuk, terbuat dari baja

D. Fungsi transfer dan pencampuran (mixing)

 Jenis blade tidak continous

 Cresent blade

2. Chain Conveyor

Alat untuk mentransfer produk secara horizontal dengan

menggunakan chain (rantai) sebagai alat pemindah produk.

III-12
Prinsip kerja Chain Conveyor

 Rangkaian rantai digerakkan oleh roda gigi, yang diputar oleh

motor, rangkaian rantai bergerak secara horizontal didalam

casing (housing conveyor).

 Produk yang masuk kedalam housing (dari lubang inlet) akan

terbawa oleh gerakan horizontal rantai disepanjang housing

menuju lubang outlet.

 Kapasitas transefer cukup besar (bisa mencapai 200 ton/jam)

 Jarak transfer cukup jauh (bisa mencapai 30 – 50 m)

Karateristik Chain Conveyor

 Tidak berdebu (tertutup housing)

 Kapasitas transfer cukup besar dan jarak transfer cukup jauh

 Berisik, terutama jika dioperasikan dalam keadaan kosong

 Rantai housing cepat aus, sehingga memerlukan maintenance

cost yang tinggi

 Kecepatan rantai adalah 0,5 m/dtk s/d 1,0 m/dtk

 Kapasitas transfer chain conveyor tergantung dari :

 Lebar rantai

 Ketebalan/ketinggian produk dalam housing

 Kecepatan rantai

 Power consuption chain conveyor tergantung dari :

 Kapasitas transfer, jarak transfer dan berat produk.

III-13
3.3.2. Transportasi Secara Vertikal

 Bucket Elavator

Alat untuk mentransfer produk secara vertikal dengan

menggunkan mangkok – mangkok (bucket) sebagai alat

pemindah produk. Mangkok tersebut terpasang pada belt yang

berputar pada arah vertikal.

Prinsip Kerja Bucket Elavator

 Belt ditarik ke arah atas oleh pulley yang diputar oleh motor.

Pulley dan belt dipasang secara vertikal.

 Mangkok (bucket) terpasang pada belt, sehingga mangkok

akan ikut bergerak ke arah atas (vertikal).

 Produk yang masuk melalui inlet akan ditampung /

dikantongi oleh mangkok dan dibawah keatas, kemudian

produk dilemparkan kembali (discharge) ke outlet oleh gaya

sentrifugal.

 Kapasitas transfer cukup besar (bisa mencapai 100 ton/jam)

3.3.3. Transportasi Secara Horizontal dan Vertikal

 Pneumatic Conveying

Suatu metode untuk mentransfer produk dengan menggunakan

bantuan aliran udara sebagai media pembawa produk.

Produk bercampur dengan udara dan mengalir di sepanjang pipa

transfer.

Transfer produk bisa dilakukan secara vertikal dan horizontal.

III-14
Dasar – dasar dari Pneumatic Conveying

 Tekanan udara (Air Pressure)

 Kecepatan udara (Air Velocity)

 Jumlah udara (Air Quantity)

Ketiga hal diatas dibutuhkan untuk mentransfer produk dari inlet

menuju outlet dari suatu system transfer pneumatic product.

Peralatan Pneumatic Conveying

I. Penghasil udara sebagai media pembawa produk

 Blower

Blower bisa dipakai pada blowing system an suction

system sebab udara yang dihasilkan tinggi.

 Fan

Fan digunakan hanya untuk suction system sebab tekanan

udara yang dihasilkan rendah.

Besarnya tekanan yang dihasilkan (ΔP) 150 s/d 2.000 mm

W.C

Menurut bentuknya Fan dibagi atas dua :

1. Centrifugal Fan :

 Low pressure, (ΔP) antara 150 s/d 350 mm W.C

 High pressure, (ΔP) antara 1.000 s/d 2.000 mm

W.C

2. Axial Fan, (ΔP) 150 mm W.C

II. Pemisah Udara Dari Produk (Air Separator)

III-15
 Cyclone

Alat untuk memisahkan produk dari udara sebagai media

system transfer pada system pneumatic conveying.

Berbentuk kerucut (cones) dan pada bagian bawahnya

dilengkapi dengan air lock (pengunci udara)

 Filter

Alat untuk memisahkan udara dari produk pada pneumatic

conveying system dan aspiration system.

Produk yang dipisahkan butirannya halus sehingga

digunakan filter sleeves yang berfungsi seperti saringan.

Filter berfungsi memisahkan udara dari produk yang

masih udara dari produk yang masih tersisa dari cyclone,

karena efesiensi pemisahan dari cyclone tidak bisa

mencapai 100%.

Prinsip Kerja Filter

 Aliran campuran udara dan produk masuk melalui

inlet dan melewati filter sleeves.

 Udara akan menembus filter sleeves, sementara

produk akan tertahan dan menempel dipermukaan

sleeves.

 Udara bersih akan mengalir menuju outlet udara

bersih.

 Produk dapat dipisahkan dari udara.

III-16
 Rinsing Air

Rinsing air adalah udara yang digunakan untuk

membersihkan produk yang menempel dipermukaan filter

sleeves.

 Rinsing air dihasilkan oleh rinsing air, yang

ditampung dalam tangki rinsing air.

 Fungsi blower air adalah untuk menjaga ketersedian

udara untuk meniup/menembak dan membersihkan

filter sleeves, serta menjaga tekanan rinsing air 0,7 s/d

0,8 bar.

 Proses rinsing dilakukan terhadap filter sleeves secara

bergiliran dan diatur oleh distributor.

III. Penghantar Produk

 Pipa transfer

IV. Pengunci Udara

 Air Lock

Air Lock adalah alat pengunci udara yang berfungsi

mencegah kebocoran udara pada system pneumatic

conveying maupun aspiration system.

Fungsi Air Lock

 Pada suction system

 Mengunci udara pada outlet produk (setelah

produk dipisahkan dari produk)

III-17
 Pada bowling system

 Mengunci udara pada feeder produk (pada proses

feeding atau pencampuran produk dengan udara)

 Mengunci udara pada outlet produk (setelah

produk dipisahkan dari uda

III-18

Anda mungkin juga menyukai