Anda di halaman 1dari 10

SISTEM TRANSMISI PADA COMBINE HARVESTER

Makalah
disusun untuk memenuhi tugas
daya dibidang pertanian

oleh kelompok I
YUSMADI 0805106010002
AL-QUDRI 0805106010040
DEDY RAHMADANI 0905106010062
ARZAL BILI 1105106010017
FAJRIANSYAH 1105106010022

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mekanisasi pertanian untuk proses pemanenan padi mulai gencar
dilakukan. Pemerintah telah mengimpor alat pemanen padi yang disebut combine
harvester machine. Peralatan ini berfungsi untuk memotong dahan sampai
merontokkan gabah, namun dalam pengoperasiannya tidak berfungsi secara
optimal. Selain mahal, penyebab utama alat tidak berfungsi optimal adalah
dimensi yang besar serta bobot yang terlampau berat sehingga tidak cocok untuk
kondisi persawahan Indonesia yang bertanah lunak dan berarea berpetak-petak.
Karena itu, perlu dibangun mini combine harvester machine. Mini combine
harvester machine dirancang memiliki empat bagian penting yakni mekanisme
pemotong, pengumpan, perontok, dan penggerak. Dalam penelitian ini dilakukan
perancangan mekanisme pemotongan sekaligus juga gearbox penggeraknya.
Mekanisme dirancang untuk mengubah putaran yang kontinyu mejadi
gerak sliding dengan batasan displacement pada pisau yakni sejauh 25 mm ke kiri
dan ke kanan sesuai dengan jarak antar pisau yang tersedia di pasar. Sementara
gearbox dirancang untuk mengubah besar dan arah putaran sekaligus mentransfer
daya dari pulley menuju mekanisme pemotong dan pengumpan. Mekanisme
pemotong dirancang dengan menggunakan mekanisme Coriolis. Desain gearbox
menggunakan roda gigi bevel bertingkat dimana roda gigi satu akan
menggerakkan mekanisme pemotong dan roda gigi yang lain menggerakkan
mekanisme pengumpan.

I.2 Tujuan Makalah


Untuk mengetahui bagian-bagian mesin combine harvester serta untuk
mengetahui sistem transmisi pada combine harvester.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mesin-mesin pertanian telah banyak digunakan pada masa sekarang ini.


Tetapi walaupun demikian masih banyak masyarakat petani kita yang mesin
bercocok tanan secara tradisional. Padahal apabila mereka menggunakan alat-alat
pertanian tersebut tentuna akan lebih mudah dan cepat, dan demikian juga
pengoperasiannyapun mudah, baik itu traktor, combine, dan masih banyak alat
pertanian lainnya yang tentunya dapat mendukung petani untuk lebih mudah
dalam pekerjaannya tetapihasil panennya dapat maksimal. Combine adalah suatu
alat mekanisme pertanian yang serba komplit dan canggih dalam
pengoperasiannya.Dimana combine tersebut dapat bekerja pada areal sawah yang
luas, namun hanya membutuhkan waktu yang relative singkat karena combine ini
dilengkapi dengan alat pemotong, perontok dan mengarungkan padi dalam suatu
proses kinerja saja (Ciptohadijoyo, 1999).
Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir
tanaman yang berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan
dilapangan. Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga
kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini
memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan
alat ini (Irwanto , 1983).
Pada dasarnya proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara,
yaitu melalui cara tradisional dan menggunakan mesin perontok padi tipe
stasioner. Mengingat adanya beberapa jenis lahan, maka kedua cara tersebut
dirasa belum maksimal, sehingga perlu dilakukan perancangan dan
pengembangan produk mesin pemanen padi (combine) portable. Mesin ini
mempunyai kemampuan kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan
sekaligus dapat menebang batang padi tersebut ( Departemen Pertanian, 1993).
III. PEMBAHASAN

3.1 Definisi Combine Harvester


Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan
dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong ,merontokkan dan
mengemaskan padi. Namun alat pertanian seperti combine maupun hand traktor
masih sulit digunakan pada daerah kita khususnya Aceh, dimana alat-alat ini harus
digunakan pada areal tertentu, misalnya combine harus digunakan pada lahan
yang luas.
Secara umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai
berikut :
1.      Memotong tanaman yang masih berdiri
2.      Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder
3.      Merontokkan gabah dari tangkai atau batang
4.      Memisahkan gabah dari jerami
5.      Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda
asing.
Bagian-bagian utama dari mesin combine adalah :
1. Reel
2. Pisau pemotong
3. Auger
4. Konveyor kanvas
5. Silinder perontok
6. Unit pembersih/pemisah
7. Konveyor mangkuk
8. Kipas penghembus kotoran
9. Tangki gabah
10. Konveyor scerew
11. Roda
Fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Reel : fungsinya menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegak kearah
pisau pemotong.
2. Auger dan konveyor kanvas
Fungsinya mengumpulkan batang padi yang sudah terpotong kearah
tengah dimana terdapat konveyor kanvas. Konveyor kanvas ini selanjutnya
membawa padi ini ke bagian Perontokan
3. Silinder perontok
Fungsinya merontokkan (melepaskan) butiran gabah dari malainya gabah
dari batang yang baru masuk. Gabah yang masih belum terpisah dari malainya
yang masih terkumpul dari hasil penyaringan dibawa kembali oleh konveyor
mangkok kebagian perontok untuk dirontokkan kembali.
3. Unit pembersih/pemisah
Berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok dari potongan
batang, daun, malai dan benda asing lainnya. Proses pemisahan dan pembersihan
ini berlangsung beberapa tahap penayaringan dan penampian (lihat Gambar 59 A).
4. Konveyor mangkok dan konveyor screw
Konveyor mangkuk berfungsi membawa bahan (butiran gabah) ke bagian
atas, sedangkan Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah) dalam arah
horizontal.

3.2 Operasi Menjalankan Combine


1. Menghidupkan combine
Combine menggunakan mesin yang bahan bakar diesel,dimana cara
menghidupkannya dengan sistem starter yang menggunakan arus DC (baterai).
Sebelum menghidupkan pastikan dan perhatikan transmisi utama, pengatur
kecepatan, gas dalam keadaan netral dan tongkat kopling dalam keadaan
parking.Putar kunci kontak kekiri untuk pemanas busi pijar dan tunggu hingga
lampu padam.Kemudian langsung putar kekanan untuk On-kan dan start
dimulai,jangan meng-starter lebih dari 5 detik karena dapat mengakibatkan over-
hot yang langsung merusak bagian-bagian sistem tersebut.
2. Memajukan/ menjalankan dan memundurkan combine
Combine dapat bergerak maju jika mesin penggeraknya hidup,kemudian
masukkan gigi transmisi utama dengan kecepatan low,netral,high dan deep
dengan porseneling maju 1,2 dan 3 dan mundur R. Pastikan pandangan operator/
pengemudi lurus kedepan atau mengontrol semua sistemnya agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan atau menimbulkan kecelakaan.

3. Membelokkan combine
Sistem pembelokan pada combine hampir sama dengan sistem
pembelokan pada traktor. Namun sistem pembelokan combine lebih efektif
dikarenakan pembelokan combine kearah kiri dan kanan dapat dioperasikan
langsung hanya dengan satu tongkat saja.

4. Menghidupkan thresser, pisau pemotong pada combine


Sistem thresser pada combine sama dengan sistem thresser biasa tapi
thresser      pada combine dilengkapi dengan sistem transmisi pengatur kecepatan
putaran.Tarik tuas thresser,kemudian sesuaikan kecepatan putarannya biarkan
padi dan jerami dirontokkan selama  2-3 menit.Dan jika ingin memotong
padi ,tarik tuas pisau lalu sesuaikan dengan kecepatan putarannya dan juga jarak
pemotongannya.

5. Menghentikan combine
Combine dapat dihentikan dengan cara perlahan-lahan,yakni cukup tarik
tuas kopling keposisi parking atau menginjak handle kopling kemudian off-kan
semua sistem transmisi. Dikarenakan combine dilengkapi dengan sistem
pengereman hidraulik otomatis bukannya manual.
3.3 Sistem Transmisi
Perbedaan utama mesin combine dengan mesin reaper dalam bagian-
bagian utamanya adalah bahwa pada mesin ini dilengkapi dengan mesin perontok
gabah dan pembersih gabah. Selain dari pada itu, juga dari mesin ini tidak ada
mekanisme tali pengikat. Karena batang padi yang terpotong langsung dibawa dan
dijepit kebagian perontok, dimana gabah yang telah rontok diteruskan kebagian
pembersih dengan sistem hembusan oleh kipas, sedangkan batang, daun dan
gabah hampa dibuang ke atas permukaan tanah.
Karena untuk mempermudah perjalanan diatas permukaan tanah yang
umumnya basah, pada mesin combine roda yang digunakan adalah roda rantai
(seperti kendaraan yang dimiliki Militer ”tank”). Roda rantai ini disebut juga roda
”crawler” yang memiliki tingkat flesibilatas dan cengkraman yang tinggi untuk
segala keadaan tanah.

Gambar 1. Combine Harvester


Gambar 2. Bagian-bagian mesin combine
Contoh combine untuk memanen kentang :

1. Driving Seat 7. Small taro separating conveyer 13. Forward feeding conveyer

2. Leading roller 8. First snapping roller 14. Second snapping roller

3. Digging knife 9. Stalk leaf guide 15. Small potato removing roller

4. Colter 10. Small potato tank 16. Sorting conveyer

5. Soil separating conveyer 11. Damping conveyer 17. Unloading tank

6. Vibrator 12. Rotary conveyer 18. Rubber crawler

IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bebrapa hal sebagai berikut :
1. Combine mempunyai tiga fungsi yakni memotong ,merontokkan dan
mengemaskan padi.
2. Combine digunakan pada areal lahan yang luas.
3. Operasi menjalankan combine harvester :
- Menghidupkan combine
- Memajukan/ menjalankan dan memundurkan combine
- Membelokkan combine
- Menghidupkan thresser, pisau pemotong pada combine
- Menghentikan combine
4. Pada mesin combine roda yang digunakan adalah roda rantai yang disebut
roda crawler.
5. Bagian-bagian mesin combine yaitu rell, pisau pemotong, auger, konveyor
kanvas silinder perontok, unit pembersih/pemisah, konveyor mangkuk,
kipas penghembus kotoran, tangki gabah, konveyor scerew, dan roda.

DAFTAR PUSTAKA
Ciptohadijoyo, S. 1999. Alat dan Mesin Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.

Departemen Pertanian. 1993. Pasca Panen Padi. Badan Pendidikan dan Latihan   
Pertanian.

Irwanto, A.K. 1983. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai