Anda di halaman 1dari 14

ACARA I

IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN ALAT/MESIN PERTANIAN

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada era modern ini, sudah banyak sekali diciptakannya alat atau
mesin pertanian yang bagus dan menggunakan teknologi canggih. Dalam
pembuatannya difungsikan untuk membantu para petani dalam
pekerjaanya untuk mengolah lahan pertanian seperti mengolah lahan
sebelum ditanami tanaman agar pekerjaan tersebut lebih ringan untuk
dikerjakan. Selain meringankan pekerjaan petani, alat mesin juga dapat
bermanfaat untuk mengefisienkan waktu pengerjaan, efisien tenaga kerja
dan lain lain.
Alat mesin pertanian dengan spesifikasi, kualitas, kecepatan kerja,
penggunaan dan cara merawat yang berbeda beda satu dengan yang
lainnya. Sehingga untuk mengetahui hal hal tersebut maka perlu
dilakukannya suatu usaha identifikasi pada alat alat mesin pertanian. Hal
ini bertujuan juga agar si pengguna alat mesin tersebut lebih mudah
menggunakan alat mesin tersebut dan mengetahui tentang seluk beluk
mesin tersebut.

B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui spesifikasi suatu alat/mesin dalam kaitannya untuk usaha
pemeliharaan (maintenance) dan perbaikan (repair).
2. Memilih alat/mesin yang sesuai dengan kebutuhan.

C. Dasar Teori
Alat mesin pertanian ialah susunan dari alat-alat yang kompleks yang
saling terkait dan mempunyain sistem transmisi (perubah gerak), serta
mempunyai tujuan tertentu di bidang pertanian dan untuk
mengoperasikannya diperlukan masukan tenaga. Alat mesin pertanian
bertujuan untuk mengerjakan pekerjaan yang ada hubungannya dengan
pertanian, seperti alat mesin pengolahan tanah, alat mesin pengairan, alat
mesin pemberantas hama, dan sebagainya. Macam alat dan mesin
pertanian secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Alat mesin pembukaan lahan
2. Alat mesin untuk produksi pertanian
a. Alat mesin pengolahan tanah
b. Alat mesin penanam
c. Alat mesin pemeliharaan tanaman
d. Alat mesin pemanen
3. Alat mesin processing hasil pertanian (pascapanen)
a. Alat mesin pengering
b. Alat mesin pembersih atau pemisah
c. Alat mesin pengupas atau penyosoh atau reduksi (Sukirno,1999).
Dalam upaya pengembangan teknologi di bidang mekanisasi pertanian
khususnya penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) akan
mempunyai manfaat antara lain:
1. Meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan produktivitas,
2. Mengurangi kejerihan kerja petani dan meningkatkan kenyamanan
kerja di pedesaan,
3. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani,
4. Menjamin kuantitas, kualitas dan peningkatan kapasitas hasil,
5. Mempercepat peralihan pertanian keluarga (subsistence farming), dan
6. Mempercepat transformasi ekonomi agraris ke ekonomi industri
(BBPMP, 2008).
Menurut Mulyoto Hardjosentono (1978), traktor yang akan memegang
peranan penting dalam alat pengolahan tanah, sebagai sumber penggerak
peralatannya, dapat dibagi menurut model atau tipenya yaitu traktor kecil
dan traktor besar.
Untuk mengadakan identifikasi alat mesin yang akan digunakan sesuai
kebutuhan dapat ditempuh dengan cara :
1. Cara langsung, dengan jalan melihat peralatan yang ada dengan
mengamati merek perdagangan (trade mark), nama perdagangan
(trade name), model dan tipe.
2. Cara tidak langsung, dengan melihat atau membaca buku panduan
untuk peralatan yang bersangkutan (buku petunjuk penggunaan,
brosur).
Untuk dapat memilih peralatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
maka harus diketahui faktor-faktor pembatas yang akan dijumpai dalam
penggunaan peralatan tersebut, yaitu :
1. Topografi wilayah berikut bentuk petak, baik yang sudah ada maupun
bentuk yang akan dipakai.
2. Sifat fisik tanah termasuk pula sifat mekanis.
3. Bentuk pekerjaan, volume serta penyebaran pekerjaan per tahun.
4. Prasarana yang tersedia meliputi tenaga manusia yang melayani
penggunaan fasilitas untuk perawatan dan perbaikan dan fasilitas
transportasi, sering pula dimasukan fasilitas pembiayaan.
Traktor merupakan sumberdaya penarik sehingga traktor dilengkapi
dengan sistem peggandengan yang berfungsi untuk menggandengkan
alat/mesin pertanian. Sistem penggandengan alat/mesin pertanian terdiri
atas dua macam, yaitu:
1. Sistem penggandengan satu titik (trailing)
Sistem ini sering digunakan untuk penggandengan peralatan
transportasi. Bagian yang digandengakan mempunyai roda sendiri,
sehingga beban tidak disangga oleh traktor. Perlatan tambahan pada
traktor untuk penggandengan sistem trailing disebut drawbar.
2. Sistem penggandengan tiga titik (mounted)
Sistem ini menggunakan tiga titik penggandengan yang terdiri dari dua
titik penggandengan bawah (low link). Sistem ini dilengkapi dengan
sistem hidrolis yang berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan
alat/mesin pertanian yang digandeng. Alat/mesin pertanian yang
digandengkan tidak dilengkapi roda, sehingga berat alat/mesin yang
digandengkan dibebankkan kepada traktor. Sistem ini biasanya
digunakan untuk menggandeng bajak, garu, alat penyiang dll (Nawawi,
2001).
Traktor tangan (hand tractor) merupakan traktor yang hanya
mempunyai sebuah poros roda (beroda dua). Traktor ini mempnyai
panjang berkisar 1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880 mm dan dayanya
berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor
diesel silinder tunggal. Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah
tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada
umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan
untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu
piring. Berfungsi pula untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti
generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah (Nawawi,
2001).
Traktor ini mempunyai empat roda yang masing-masing dua pada
poros depan dan dua pada poros belakang. Cocok untuk menarik beban
berat seperti pengolahan tanah (pembajakan, penggaruan). Berdasarkan
dayanya dibedakan menjadi:
1. Mini traktor : berdaya 12,5-20 HP
2. Four Wheel drive tractor : berdaya diatas 20 HP
Traktor mini merupakan traktor yang mempunyai dua poros roda
(beroda empat). Traktor ini memiliki panjang bekisar 1790-2070 mm,
lebar berkisar 995-1020 mm dan dayanya berkisar 12,5-20 HP. Pada
elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau
lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju dan 2 kecepatan mundur,
yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan
mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur).
Kecepatan kerja berkisar antara 0,94-4,79 km/jam dan kecepta transport
antara 7,54-13,31 km/jam. Traktor jenis ini sudah dilegkapi dengan PTO
(power take off), three point hitch (tiga titik penggandengan/system
mounted). Pada umumnya konstruksi traktor mini tidak banyak berbeda
dengan traktor besar, perbedaannya hanya pada dayanya saja (Nawawi,
2001).
Bajak singkal ditujukan untuk pemecahan banyak tipe tanah dan
cocok sekali untuk pembalikan tanah serta penutupan sisa-sisa tanaman.
Telapak bajak secara keseluruhan merupakan hal yang sangat esensial
untuk pembajakan yang baik, pemotongan oleh mata bajak dan sedikit
pengangkatan irisan alur, pengendalian sisi samping, kemantapan bajak,
sementara singkal menyelesaikan pengangkatan, penggemburan, dan
pembalikan pemotongan tanah paliran. Terutama pada singkallah
tergantung pembajakan yang berhasil. Lengkung dan panjang singkal
menentukan derajat kegemburan yang diberikan kepada tanah potongan
paliran (Smith dan Wilkes, 1990).
Tarikan bajak singkal dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tipe dan
bentuk telapak bajak. Untuk singkalnya sendiri dipengaruhi ketajaman
mata bajak, pengaturan bajak secara keseluruhan, kedalaman dan lebar
paliran, serta macammacam tipe dan karakteristik tanah. Pengoperasian
bajak merupakan suatu faktor penting yang mempengaruhi tarikan bajak.
Bila seluruh faktor ini dipertimbangkan, akan terdapat suatu kisaran luas
tarikan dari setiap tipe dan bentuk telapak bajak dari lahan ke lahan,
bergantung pada tipe dan kondisi tanah (Smith dan Wilkes, 1990).
Bajak rotari atau putar adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang
berputar. Bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang
dipasang pada suatu poros berputar yang digerakkan oleh motor. Bajak ini
banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanian padi dan
holtikultura. Bajak pada prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dengan
cangkul. Bajak berguna untuk memecah tanah menjadi bongkahan-
bongkahan tanah. Dalam pembajakan tanah biasanya ditentukan oleh jenis
tanaman dan ketebalan lapisan tanah atas (Smith dan Wilkes, 1990).
Perata merupakan implemen tambahan dari traktor yang mempunyai
gigi dengan bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang
diikatkan pada rangka. Perata ini digunakan untuk menghaluskan dan
meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk
penyiangan pada tanaman yang baru tumbuh. Cara penggunaannya
dengan trailing (Rahim, 2013).
Penggulud/ridger merupakan alat pertanian berfungsi dalam hal
pembuatan irigasi bagi tanaman dimana terdapat bagian-bagianya antara
lain : Titik penggandeng untuk penghubung traktor, Pengatur lebar gulud
Mengatur lebar kerja, Sayap untuk mengembalikan tanah, Mata bajak
untuk memotong tanah, Pisau untuk pemecah tanah (Rahim, 2013).
II. Metodologi
A. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 13 April 2017
Tempat: Kebun Percobaan Wedomartani, Ngeplak, Sleman,
Yogyakarta.
B. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Traktor Roda 4 (Wheel Tractor)
b. Traktor Roda 2 (Hand Tractor)
c. Bajak Singkal
d. Leveler (Perata)
e. Ridger (Penggulut)
2. Cara Kerja
a. Mengamati secara langsung peralatan yang ada, dengan jalan
membaca tulisan tulisan yang ada, serta mengukur bagian
bagian yang penting (lebar, tinggi, panjang dari alat, dsb).
b. Menggambar dan mengisi semua data yang ada pada lembar isian.
c. Melengkapi data tersebut dengan jalan melihat atau membaca buku
petunjuk atau panduan atau brosurnya.

III.Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Spesifikasi Teknis dari Traktor
Jenis Traktor
No Spesifikasi
Hand Traktor Rotary Traktor Roda 4
1 Jenis Traktor Roda 2 Roda 2 Roda 4
Quick / Kubota/ Kubota/
2 Merek/Simbol Dagang

Quick G3000
3 Nama Dagang/Model Kubota K120 Kubota B6100
Zeva
Jepang -
4 Negara Pembuat Indonesia Jepang
Indonesia
Dimensi Total Tanpa
Implemen :
5 a. Panjang 283 cm 226 cm 190 cm
b. Lebar 120 cm 90 cm 110 cm
c. Tinggi 140 cm 125 cm 133 cm

2
6 Berat Tanpa Implemen 222 kg 366 kg 480 kg
Jumlah Kecepatan :
7 a. Depan 2 6 6
b. Belakang - 2 2
8 Kecepatan Cakar 5,5 2 -
Ukuran Ban :
9 a. Depan 100 cm 6/12 inch 5/12 inch
b. Belakang - - 7/12 inch
Jarak Antara Roda :
10 a. Depan 70 cm 60 cm 65 cm
b. Belakang - 1 70 cm
Jumlah PTO
11 a. Letak - 1 2
1 Dalam Gear Depan
b. Tingkat Putaran
Box Belakang
2 1 R1 R2 6
N R1 3
3 2
12 Diagram Versneling 4 R2
4 5

6 5 1

Tabel 1.2 Mesin Motor Penggerak


No Spesifikasi Hand Traktor Rotary Traktor Roda 4
Nama
1 Kubota Kubota ER110 Kubota D650A
Dagang/Model
Rd 85d125
2 Jenis/Tipe Motor Diesel Diesel
25/diesel
Jumlah/Volume
3 1/550 cc 50,8 cc 3/675 cc
Silinder
Daya
4 5,59kW/36,5 r/s 9,5 PS/2200rpm 14 HP/2800 rpm
Kontinyu/RPM
Daya
5 6,34kW/36,7 r/s 11,0PS/2200rpm 14 HP/3000 rpm
Maximum/RPM
6
Volume Oli :
a. Mesin/SAE
b. Versneling/S 2,5 lt 2,3 lt 3,9 lt/30 SAE
AE 11,5 lt 5 lt/90 SAE 11,5 lt/90 SAE
c. Gardan/SAE 5,5 lt 1,5 lt/90SAE 120 SAE

Tabel 1.3 Bajak Singkal


N
Spesifikasi
o
1 Tipe Pembalik
2 Lebar Pemotongan 33 cm
3 Kedalaman Kerja 22 cm
4 Berat -
5 Cara Penggandengan Mounted
6 Negara Pembuat Indonesia
7 Gambar Bajak Singkal a. Tangkai kolter
Menyangga kolter
b. Gandar
Penghubung kolter dengan
tangkai kolter
c. Kolter
Memotong tanah secara
vertikal
d. Jointer
Membersihkan tanah pada
kolter
e. Mata bajak
Memotong tanah secara
horizontal
f. Tangkai jointer
Menyangga jointer
g. Pisau
Memotong tanah
h. Landscape
Menstabilkan bajak agar
bergerak lurus

Tabel 1.4 Bajak Putar


No Spesifikasi
1 Tipe R1000
2 Lebar Kerja 120 cm
3 Kedalaman Kerja 30 cm
4 Berat 115 kg
5 Jumlah Pisau 16
6 Cara Penggandengan Mounted
7 Negara Pembuat Indonesia
8 Gambar Bajak Singkal

a. Roda pendukung
ca
b. Roda Penyeimbang
b c. Penutup besi dan
karet

Tabel 1.5 Ridger (Penggulud)


No Spesifikasi
1 Model/Tipe Penggulud dengan bentuk V
2 Cara Pemasangan Trailing
3 Gaambar Rider / Penggulud
b a a. Tangkai Penggandeng
b. Pengatur Lebar
c. Mata Bajak

Tabel 1.6 Leveler (Perata)


No Spesifikasi
1 Model/Tipe -
2 Cara Pemasangan Trailing
3 Gambar Perata / Leveler
a. Tangkai penggandeng
b. Badan Sisir
a c. Sisir/mata bajak
b
c

IV. Pembahasan
Pada praktikum mekanisasi pertanian acara identifikasi dan pemilihan
alat/mesin pertanian digunakan dua cara dalam usaha identifikasi alat/mesin
yang digunakan, kedua cara tersebut meliputi cara langsung dan cara tidak
langsung. Usaha identifikasi secara langsung yaitu usaha identifikasi dengan
cara melihat peralatan mesin secara langsung dan mengamati merek
perdagangan, nama perdagangan, model dan tipe mesin. Sedangkan usaha
identifikasi secara tidak langsung yaitu identifikasi dengan cara melihat atau
membaca buku panduan atau brosur mengenai alat mesin yang bersangkutan.
Dalam acara praktikum ini digunakan dua jenis alat mesin yaitu traktor
roda 4 dan traktor roda 2, serta beberapa implemen tambahan traktor seperti
bajak singkal, bajak putar, perata (leveler) dan penggulud (ridger). Dari
kedua traktor yang diamati terdapat perbedaan dalam hal spesifikasi dan
fungsinya. Sedangkan pada implemen tambahan yang diamati juga terdapat
perbedaan bagi tiap tiap implemen. Dari pengamatan yang telah dilakukan
didapatkan hasil dari masing masing spesifikasi, bagian bagian dan fungsi
traktor dan implemen tammbahannya.
Traktor yang digunakan pada praktikum dan sudah diidentifikasi terdapat
3 nama merk dagang yaitu traktor roda 2 Quick G3000 Zeva, traktor roda 2
rotary Kubota K120 dan traktor mini roda 4 Kubota B6100. Pada traktror
Quick G3000 Zeva pabrik pembuatannya berada di Indonesia, tidak memiliki
PTO (Power Take Off), memiliki 2 tingkat gigi dalam versnelingnya yaitu
dan 1 serta tipe penggandengannya trailing . Pada traktor Kubota K120
pabrik pembuatannya berada di Indonesia, memiliki 1 PTO yang terletak
didalam gearbox, memiliki 8 tingkat gigi pada versneling yaitu 1,2,3,4,5,6,R1
dan R2 serta tipe penggandengannya mounted. Sedangkan pada traktor
Kubota B6100 pabrik pembuatannya berada di Jepang, memiliki 2 PTO yaitu
1 versneling dan 1 hidrolik, PTO tersebut terletak pada bagian depan dan
belakang, terdapat 8 tingkat gigi pada versnelingnya seperti pada Kubota
K120. Ketiga jenis traktor yang diamati memiliki jenis tipe motor berbahan
bakar diesel. Pada traktor roda 2 biasanya digunakan untuk mengolah tanah
dan dapat digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah seperti bajak
piring dan peralatan stasioner seperti generator listrik. Traktor roda 2 dapat
digunakan di lahan yang lebih sempit dan jangkuannya lebih kecil seperti
pojok pojok lahan karena bentuknya yang kecil dan ramping sehingga dapat
menjangkau ke daerah daerah yang sulit dijangkau traktor besar. Sedangkan
traktor roda 4 biasanya digunakan untuk menarik beban berat seperti
mengolah tanah (pembajakan dan penggaruan) dan biasanya ditempat yang
lebih luas dan daya jangkauannya lebih kecil dibanding dengan traktor roda 2.
Pada pengamatan implemen yang digunakan yaitu ada bajak singkal, bajak
putar, perata dan penggulud tanah. Dari ke empat implemen, masing masing
implemen memiliki perbedaan spesifikasi dan fungsi. Pada bajak singkal
dengan tipe pembalik memiliki fungsi untuk membalik tanah dengan cara
penggandengan ke traktor mounted. Bajak putardengan tipe R1000 memiliki
fungsi sebagai untuk mengolah tanah pada lahan kering maupun lahan sawah
dengan hasil bongkahan tanah yang besar sehingga perlu pengerjaan lanjutan
untuk mendapatkan tanah yang lebih halus dan lebar kerja 120 cm serta cara
pemasangan mounted, perata atau leveler dengan memiliki fungsi untuk
menghaluskan dan meratakan tanah setelah proses pembajakan, juga dapat
digunakan untuk penyiangan pada tanaman yang baru tumbuh, cara
penggandengannya trailing. Sedangkan implemen penggulud atau ridger tipe
penggulud bentuk V berfungsi untuk membuat irigasi bagi tanaman, cara
pemasangannya trailing.
V. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa pada setiap jenis traktor yang digunakan memiliki spesifikasi, fungsi
dan cara penggandengandengan implemen tamabahan yang berbeda beda.
Dalam hal pengolahan tanah apabila akan digunakan untuk mengolah tanah
dengan ukuran lahan kecil dapat digunakan traktor jenis roda 2 agar dapat
menjangkau daerah daerah yang kecil seperti pojok pojokan. Sedangkan
untuk pengerjaan pengolahan tanah di lahan yang lebih besar dan menarik alat
mesih berat dapat digunakan jenis traktor roda 4.
DAFTAR PUSTAKA

BBPMP (Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian). 2008. Menyongsong


Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2008.
http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=316&Itemid=1. Diakses pada 16 April
2017. Pukul 21:16 WIB.

Mulyoto Hardjosentono dkk. 1978. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta: Yasaguna.

Nawawi, Gunawan. 2001. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. Departemen


Pendidikan Nasional Jakarta.

Rahim S. 2013. Traktor Dalam Pertanian.


http://mekanisasisuplirahim.blogspot.com/2013/05/traktor-dalam-
pertanian.html. Diakses pada tanggal 18 April 2017. Pukul 18:25 WIB.
Smith, H.P. dan Wilkes, H.L. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. UGM Press,
Yogyakarta.

Sukirno, M.S. 1999. Mekanisasi Pertanian. Pokok Bahasan Alat Mesin Pertanian
dan Pengelolaannya. Diktat Kuliah. GM, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai