Anda di halaman 1dari 48

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bertambahnya majunya ilmu dan teknologi dalam dunia pertanian, maka


produktivitas yang dihasilkan perlu mempunyai kualitas yang baik dan juga
bermutu agar daya jual menjadi lebih baik dan juga produksi bahan pangan dapat
menghasilkan yang lebih besar. Teknologi yang semakin canggih dalam dunia
pertanian dapat diharapkan agar lebih efisien dalam pengerjaan suatu lahan dapat
meningkatkan pula jika dibanding dengan cara manual dan juga dengan cara
bantuan tenaga manusia maupun hewan pada zamannya. Seiring dengan
bertambahnya waktu maka perkembangan teknologi juga semakin berkembang
termasuk dalam dunia pertanian di zaman sekarang ini, alat mekanisme pertanian
yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, maupun mesin menjadi hal yang
sudah biasa oleh para petani di Indonesia. Saat ini pertanian dikatakan modern
diliat dari produktivitas mutu dan efisien terus menerus terpelihara dan juga
meningkat sehingga hasil yang didapat menjadi bagus.
Mower merupakan alat mesin yang biasa digunakan untuk memotong
rumput, perkembangan mesin mower itu sendiri cukup pesat di zaman sekarang
ini karena penggunaanya yang cepat dan mudah. alat mesin mower dibagi
menjadi dua tipe yaitu tipe gendong dan dorong, selain itu alat mesin mower
memiliki jenis tenaga penggerak yaitu bahan bakar bensin dan juga listrik (PLN).
Dalam dunia pertanian, alat mesin mower merupakan alat yang biasa digunakan
untuk memotong rumput ataupun tanaman yang mengganggu lahan pertanian.
Dengan adanya teknologi yang berkembang ini maka hasil produksi yang
dihasilkan akan meningkat dikarenakan pekerjaanya yang cepat dan mudah, dan
juga dengan berkembangan teknologi di zaman sekarang ini maka masyarakat
akan terbantu dengan munculnya alat-alat dan mesin modern ini. Salah satunya
adalah alat mesin mower ini menjadi prioritas bagi para petani dan juga
masyarakat di zaman sekarang ini.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dilakukanlah pratikum alat dan mesin
mower ini untuk mengetahui bagian-bagian maupun cara pengoperasiannya
sebagai alat mesin untuk membersihkan rumput dan tumbuhan liar.

1
1
1.2 Tujuan Dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum pengoperasian alat mesin mower ini untuk memberikan
pengetahuan dan pembahasan bagian-bagian mower dan cara penggunaanya.
Kegunaan dalam praktikum alat mesin mower ini agar kita dapat mengetahui
bagian-bagian dan cara penggunaanya, serta fungsi mower sebagai alat mesin
untuk membersihkan lahan pertanian dari rumput maupun tumbuhan liar.

2
2
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat dan Mesin

Alat dan mesin dibidang teknik pertanian sudah tidak asing lagi di ruang lingkup
masyarakat, dimana penggunanya dimaksudkan agar produktivitas kerja menjadi
lebih meningkat. Pekerjaan yang dilakukan jadi lebih mudah dan menekan biaya
produksi. Salah satu contoh penggunaan alat dan mesin pertanian yaitu pada
penggunaan alat mesin mower. Dengan adanya mesin ini dapat mempermudah
segala urusan memotong. Alat mesin mower adalah salah satu alat mesin yang
biasa digunakan dalam bidang teknik pertanian untuk memotong berbagai jenis
tanaman pengganggu dengan begitu cepat (Muhammad dkk., 2016).
Perkembangan mower saat ini juga bisa digunakan pada pemanenan padi.
Saat ini alat mesin mower telah mengalami perkembangan yang cukup pesat
seiring dengan terbatasnya jumlah tenaga kerja di pedesaan maupun tempat yang
minim. Awalnya petani hanya menggunakan alat-alat sederhana yang kurang
efektif dalam pengerjaanya seperti ani-ani dan sabit, namun seiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi petani mulai berinisiatif menggunakan alat-
alat yang lebih canggih dan modern agar mempermudah dalam proses
pengerjaanya. Sehingga mower menjadi salah satu alat yang dapat diandalakan
baik itu memotong dan memanen hasil sehingga memaksimalkan pendapatan bagi
para petani dan juga masyarakat (Warta dan Riva, 2019).
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha
tani perlu adanya penggunaan alat mesin pertanian agar meningkatnya hasil yang
didapat. Disamping itu peningkatan jumlah produksi dapat dimaksimalkan dengan
pekerjaan yang cepat, demikian peningkatan pemberdayaaann usaha tani serta
meningkatnya nilai mutu produktivitas yang lebih tinggi lagi. Adapun yang
diharapkan dalam mekanisasi pertanian ini yaitu dapat meningkatkan efisien
tenaga kerja manusia, meningkatkan taraf hidup petani, dan juga meningkatkan
kualiatas hasil yang didapatkan. Dalam mekanisasi pertanian diharapkan pula
adanya pertumbuhan tipe dalam usaha tani baik subsistem maupun tipe
perusahaan untuk menghasilkan ekonomi yang lebih baik dan sejahtera bagi para
petani dan masyarakat kedepannya (Aldillah, 2016).

3
3
2.2 Mower

Gambar 1-1. Alat mesin mower


Mower merupakan alat mesin yang dapat digunakan untuk merapikan taman dan
juga untuk membersihkan ladang dari berbagai jenis gulma, ilalang, dan juga
rumput liar. Alat mesin ini digerakkan oleh engine dengan menggukan bahan
bakar bensin dan dicampur oli samping sebagai pelumas, pada alat ini juga
terdapat mata pisau yang berputar sebagai alat pemotongnya terbuat dari plat besi
baja yang tipis, keras, dan juga tajam. Sehingga dapat dengan mudahnya
memotong rumput dengan cepat. Bahan alternatif yang digunakan pengganti mata
pisau hendaknya terbuat dari bahan yang keras, lentur, dan juga dapat memotong
rumput. Prinsif kerja mower ini adalah ketika semua komponen telah dipasang
yaitu safety guard, pisau, stik, dan juga engine, kemudian mesin dinyalakan yaitu
menggunakan engine dua tak sebagai sumber tenaga untuk memutar poros dan
mengubah menjadi energi penggerak bolak balik lalu ditarik tuas gas sesuai
tingkat kecepatan yang diinginkan. Gas rata-rata dengan kecepatan 230 RPM,
dengan begitu kita dapat mengartur kecepatan mata pisau yang ditentukan pada
saat memotong rumput (Warta dan Riva, 2019).

2.3 Bagian-Bagian Mower

Menurut Warta dan Riva (2019), alat mesin mower mempunyai beberapa bagian
beserta fungsinya diantaranya sebagai berikut:
a. Tali gendong alat fungsisnya sebagai alat membantu dalam mengangkat alat
agar mudah digunakan saat alat mesin mower digunakan.
b. Unit daya gendong alat yang digunakan berfungsi untuk menempatkan
controller mesin.

4
4
c. Palang alat yang terpasang pada alat pemotong rumput yang dirancang untuk
menjaga jarak minimum antara operator dan pisau potong ketika alat sedang
dijalankan.
d. Pisau potong alat yang berputar dengan tepi yang tajam untuk memotong.

e. Pelindung pisau potong alat untuk melindungi dari pisau potong dan benda-
benda yang terlontarkan ketika alat dijalankan.
f. Poros dan selubung poros berfungsi meneruskan daya selubung poros,
selubung poros yang digunakan untuk melindungi batang pada transmisi
daya.
g. Pegangan depan alat pendukung yang dipasang pada alat pemotong rumput
yang digunakan oleh operator untuk menahan menggerakkan dan
mengarahkan pisau potong.
h. Pegangan belakang alat pendukung yang dipasang pada alat pemotong
rumput yang digunakan oleh operator untuk membantu pegangan depan
dalam menahan,menggerakkan dan mengarahkan pisau potong.

2.4 Penggunaan dan Penyimpanan

Mesin mower tipe gendong merupakan mesin pemotong rumput yang cara
penggunaanya digendong di punggung. Mesin mower ini digunakan pada lahan
yang permukaannya rata dan tidak bergelombang. Ketika penggunaan alat mesin
ini sebaikknya dipakai dengan berjalan maju bukan berjalan mundur, hindari dari
batu pada saat pengoperasiannya agar mata pisau tidak cepat rusak. Perawatan alat
mesin mower ini juga harus diperhatikan, mulai dari cara penggunaanya hingga
cara penyimpanannya harus sesuai dengan prosedur yang ditentukan untuk
menjaga mesin agar awet. Menurut pernyataan Aldillah, adapun cara agar
merawat alat mesin mower agar tetap awet dan tidak mudah rusak seperti dengan
menyimpannya ditempat yang kering dan aman agar terhindar dari karat,
menutupi alat mower dengan kain agar terhindar dari debu dan juga kotoran,
menguras habis isi bensin agar terhidar dari kebakaran, membersihkan sisa-sisa
kotoraan yang menempel pada alat dengan sikat tangan dan juga kain basah,
rutinan memanaskan mesin, mengganti saringan udara, rutin menyediakan oli
samping sebagai pelumas untuk campuran bahan bakar.

5
5
3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pengoperasian alat mesin mower ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 24
September 2022, pukul 07.30 WITA sampai selesai, bertempat di lahan Pertanian,
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum pengoperasian alat mesin
mower yaitu mesin mower, alat buku tulis, dan juga kamera handphone.
Bahan yang digunakan dalam praktikum pengoperasian mesin mower ini
yaitu bahan bakar (bensin) dan juga oli samping.

3.3 Prosedur Praktikum

Adapun prosder kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengubah arah tombol dari posisi off ke on.
3. Menyalakan stater mesin mower dengan cara menarik tuas penyalahannya
secara cepat hingga engine menyalah.
4. Mengankat dan menggendong alat mesi mower dipunggung dengan
mengaitkan sabuk gendong dipundak
5. Memegang handle sekaligus menyetel tuas gas sesuai kebutuhan.
6. Mengayungkan stik ke arah rumput yang akan dipotong.
7. Mendokumentasikan hasil proses pratikum.
8. Menyetel tuas gas untuk mematikan engine dan mengubah arah tombol dari
posisi on ke off.
9. Meletakkan mesin mower ditempat yang aman.

6
6
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

A. Bagian-bagian mower tampak samping.

Gambar 1-2. Bagian- bagian mower


4 5 samping.
tampak
Tabel 1-1. 3Fungsi dari bagian-bagian
6
pada mower tampak samping.
No. 2Bagian-bagian alat Fungsi
7
1. Penutup tangki bahan bakar Sebagai penutup tangki bahan bakar.
2. 1 bahan bakar
Tangki Sebagai tempat bahan bakar.8
3. Busi Sebagai pematik api.
4. Engine Sebagai sumber tenaga mower.
5. Dudukan Sebagai tempat dudukan mesin.
6. Selang bensin Sebagai penyalur bahan bakar ke mesin
7. Sandaran Sebagai sandaran saat menggendong
mower.
8. Sabuk atau tali gendong Sebagai alat gendong mesin.

B. Bagian-bagian dari mower tampak depan.

7
7
4
3
5

6
1

Gambar 1-3. Bagian-bagian mower tampak depan.


Tabel 1-2. Fungsi bagian-bagian pada mower tampak depan.
No. Bagian-bagian alat Fungsi
1. Mata pisau Sebagai alat pemotong rumput.
2. Handle Untuk mengatur ketinggian pemotongan.
3. Tuas gas Untuk mengatur kecepatan memotong.
4. Flexible shaft Untuk mengtransmisiskan energi listrik
menjadi energi kinetic.
5. Tali gas Untuk menghubungkan tuas gas dengan
mesin.
6. Stik Sebagai tempat mengtransmisikan putaran
dan tempat melekatnya handle.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan pembahasan pada praktikum alat mesin mower yang sudah dijalani
diketahui bahwa mower merupakan adalah alat mesin yang digunkan untuk
memotong berbagai macam jenis rumput dengan menggunakan mata pisau yang
berutar dengan penggerak mesin dan juga bahan bakar bensin. Penggunaan alat
mesin mower dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan, oleh karena itu
mower menjadi salah satu alat yang dapat diandalkan baik bagi petani dan juga
masyarakat sesuai dengan pernyataan Fatmawaty dkk., dengan begitu di zaman
modern ini maka jumlah penggunaan alat mesin di bidang pertanian akan terus
meningkat dan jumlah hasil yang didapat akan terus bertambah oleh karena itu
pentingnya alat mesin mower ini di dunia pertanian.

8
8
Selain itu pada praktikum ini, perlu diketahui prinsip kerja dari alat yang akan
digunakan. Adapun prinsip kerja dari alat mower ini yaitu dengan cara pertama
menyalakan alat kemudian memotong tanaman yang akan dipanen misalkan
tanaman padi menggunakan pisau pemotong dengan cara mengarahkan ke
tanaman padi dengancara diayungkan kemudian merobohkannya ke arah kiri. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Anisa, yang menyatakan bahwa prinsip kerja
dari mower yaitu prinsip kerjanya memotong tanaman padi menggunakan mata
pisau potong, mengarahkan serta merobohkan padi kearah kiri. Sebelum
melakukan pengoperasian mower, perlu mengetahui bagian-bagian dari mower
tersebut beserta fungsinya seperti yang terlihat pada tabel sebelumnya.
Hal tersebut berguna agar pada proses penggunaan mower dapat dilakukan
dengan baik dan benar sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja. Adapun
bagian-bagian dari mower yaitu engine yang berfungsi sebagai tenaga penggerak
utama, handle Sebagai pegangantangan saat ingin mengendalikan stick, sabuk
gendong digunakan untuk menggendong mower dan beberapa komponen lainnya,
hal ini sesuai dengan pernyataan Warta dan Riva, yang menyatakan bahwa bagian-
bagian tersebut merupakan komponen penting alat mower.
Kelebihan pada saat menggunakan mower dilapangan yaitu cara
pengoperasiannya mudah dimengerti seperti menyalakan dan mematikan alat
mower, cara menggendong alat mower, dan cara mengoperasikannya dilapangan
dengan baik dan benar. Kekurangan dari alat mower yaitu tidak terlalu efektif
untuk lahan yang memiliki kerikil atau bebatuan, jadi jika saat
mengoperasikannya di lahan kita harus tetap berhati-hati dan lebih teliti agar mata
pisau tidak mengenai batu, dan yang terakhir yaitu penggunaan bahan bakar yang
boros sehingga biaya yang dikeluarkan pun bayak hal tersebut sesuai dengan
pernyataan dari Warta dan Riva, yang menyatakan bahwa kelebihan dan
kekurangan dari alat mesin mower tersebut.
Adapun juga mamfaat yang didapatkan ketika memakai alat dan mesin
mower ini yaitu pengerjaan yang cepat dan juga rapi, tidak mengeluarkan banyak
tenaga, dan juga lebih efisien sehingga banyak diminati oleh para petani untuk
mengolah lahannya hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari aldillah (2016),
yang menyatakan hal tersebut sesuai tabel sebalummnya.

9
9
5. PENUTUP

Mower merupakan alat mesin pemotong yang dapat digunakan untuk memotong
rumput atapun gulma yang mengganggu oleh masyarakat maupun petani, dimana
pemotongannya menggunkan mata pisau yang berputar dengan penggerak engine.
prinsip kerja dari alat mesin mower ini yaitu dengan cara menyalakan alat
kemudian mengarahkan ke tanaman yang akan dipotong, misalnya pada tanaman
rumput yang mengganggu di lahan pertanian akan dipotong menggunakan alat
mata pisau, pemotongannya dengan cara mengarahkan mata pisau tersebut ke
tanaman rumput tersebut dengan cara dianyungkan kemudian dirobohkan ke arah
kiri. Pada mower juga terdapat beberapa komponen yaitu engine, handle, stik, dan
juga sabuk gendong.

10
10
DAFTAR PUSTAKA

Aldillah, R, (2016). Kinerja Pemamfaatan Mekanisme Pertanian Dan


Implikasinya Dalam Upaya Percepatan Produksi Pangan di Indonesia. Vol
32 No. 2. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor.

Fatmawaty, St, A,. Syamsul, R,. dan Tilas, B, (2022). Penuntun Pratikum Alat dan
Mesin Pertanian. Buku. Universitas Islam Makassar.

Muhammad,. Sayuti, A,. Tri,. dan Susanto, A, (2016). Rancanagan Bangun Mesin
Rol Besi Pejal Untuk Pembuatan Komponen Alat Pertanian, Sinergi,
14.1:19.

Setiawan, D, (2018). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Potensi


Alat Dan Mesin Pertanian Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Warta,. dan Riva, D, (2019). Modifikasi Pisau Alat Pemotong Rumput Tipe
Gendong Menjadi Alat Pengembur Tanah Jenis Roda Bersirip. Skripsi.
Universitas Sumatra Medan.

11
11
LAMPIRAN

Lampiran 1-1. Praktikum pengoperasian alat mesin mower

Gambar 1-4. Dokumentasi


praktikum pengoperasian
alat mesin mower.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan alat dan mesin di bidang pertanian sudah ada sejak zaman dahulu
kala, perkembangan zaman dari waktu kewaktu sudah mengalami peningkatan
dengan mengikuti perkembangan manusia. Oleh karena itu kemajuan dalam

12
12
halnya teknologi mulai ada perubahan. Sebelum itu orang-orang memamfaatkan
bantuan dari hewan peliharaanya sebagai alat untuk mengankut barang hasil
pertanian hingga membajak lahannya. Dengan adanya teknologi yang mulai
modern dan berkembang ini maka masyarakat hingga petani dapat terbantu
dikarenakan pekerjaannya yang cepat dan juga lebih efisien. Salah satu
perkembangan teknologi yang dapat dirasakan yaitu dengan adanya traktor tangan
atau traktor roda dua yang sering kita lihat dilahan pertanian. Maka dari itu alat
dan mesin dibidang pertanian itu sangat penting agar hasil yang didapat maksimal
dan juga lebih baik.
Traktor roda dua memiliki fungsi yang penting bagi lahan pertanian, yaitu
sebagai alat untuk mengolah tanah, baik itu tanah pertama maupun tanah kedua.
Traktor roda dua dinilai sangat baik dikarenakan penggunaannya yang cepat,
disamping itu traktor roda dua memiliki fungsi lainnya, seperti pompa air, alat
prosesing, trailer dan lain-lain. Alat ini diharapkan akan berguna di wilayah
Indonesia yang terkenal sebagai negara agraris. Letaknya yang berada di jalur
khatulistiwa membawa keuntungan tersendiri bagi kondisi tanah di Indonesia.
Tanah-tanah di Indonesia bisa diolah menjadi lahan pertanian sehingga bisa
menjadi mata pencaharian pokok masyarakat Indonesia pada umumnya.
Bagaimanapun, mengolah tanah dalam bertani secara manual akan terasa lebih
berat bagi petani. Untuk itu, diperlukanlah alat atau mesin untuk mempermudah
urusan pekerjaan petani dalam mengolah lahan pertaniannya, salah satunya adalah
mesin traktor roda dua ini.
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukanlah praktikum pengoperasian alat
mesin traktor roda dua ini agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dari traktor
roda dua beserta fungsinya dan juga kita dapat belajar bagaimana cara
pengoperasian atau penggunaannya pada lahan pertanian.
1.2 Tujuan dan Kegunaan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian dan juga memahami


kontruksi traktor roda dua, meningkatkan pengetahuan operator tentang
mengemudi traktor roda dua baik dengan gandengan maupun tanpa gandengan
serta mengetahui cara pengolahan tanah pertama dan tanah kedua dengan
menggunakan bajak singkal dan juga bajak garu miring.

13
13
Kegunaan praktikum yaitu agar mengetahui penggunaan traktor roda dua
yang dapat digunakan oleh para petani saat mengolah lahannya, serta mengetahui
tentang pengolahan tanah primer dan sekunder.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Traktor Roda Dua

Traktor roda dua merupakan alat mesin pertanian yang biasa digunakan untuk
menggerakkan implemen berupa bajak untuk melakukan kerja baik itu mengolah
tanah, maupun kerja stasioner. Memasuki era teknologi zaman sekarang,
pengguna alat-alat pertanian dengan mesin-mesin modern membantu percepatan
14
14
proses pengolahan produksi pertanian baik sebelum pengolahan maupun sesudah
pengolahan. Salah satu alat yang umum dan paling sering digunakan adalah trakto
roda dua meskipun adanya traktor roda empat yang telah menjadi inovasi dari
traktor roda dua. Traktor roda dua merupakan salah satu sumber tenaga dalam
bidang pertanian yang telah menjadi teknologi modern yang sudah tidak asing lagi
untuk petani dan juga masyarakat. Traktor dapat dimamfaatkan dalam berbagai
bentuk kegiatan pertanian mulai dari pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah
kedua, penanam, penyilangan, dan juga sebagai alat transportasi. Traktor roda dua
adalah mesin pertanian yang dapat digunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain.
Perkerjaan dengan alat pengolah tanah ini biasanya digandengkan atau dipasang
dibagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi, karena
pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat juga
berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat pengolahan dan juga sebagai alat
gandengan atau trailer (Fatmawati, 2015).
Tenaga penggerak motor pada traktor roda dua bermacam-macam jenis
tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel. Selain motor diesel ada
yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah. Pada kerangka dipasang
motor penggerak dengan empat buah baut pengencang, lubang baut pada kerangka
dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya
adalah untuk memperoleh keseimbangan pada traktor dan juga untuk
menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan, sedangkan engkol digunakan untuk
menghidupkan motor diesel, sementara untuk minyak tanah menggunakan tali
stalter disamping itu traktor roda dua memiliki roda yang terbuat dari besi yang
kuat dan juga dapat menampung mesin agar lebih stabil (Raskarowana, 2016).
2.2 Modifikasi Traktor Roda Dua

Pada penggunaan traktor roda dua pada, awalnya digunakan untuk pengolahan
lahan kini menjadi serbaguna. Salah satu yaitu terkait analisis sudut gerak
operator saat mengoperasikan traktor untuk transportasi ketidaksesuaiaan antara
dimensi tubuh operator dengan dimensi traktor roda dua beserta trailer
mengakibatkan ketidaksesuaian dalam prosedur pengoperasian serta penggunaan
pada traktor roda dua itu sendiri. Design stang kemudi untuk traktor roda dua

15
15
dengan trailer, yaitu dipasang pada badan traktor yang mempunyai kelemahan.
Penggunaan garu dan cangkul untuk alat pengolahan memberikan kapasitas kerja
dan tingkat kenyamanaan kerja sangat rendah dibandingkan dengan penggunaan
traktor roda dua. Produktifitas traktor roda dua ini masih sangat kecil
dibandingkan dengan traktor roda empat. Saat ini sudah dikembangkan traktor
roda dua menjadi roda empat sebagai alat pengolahan tanah, alat penyiangan
gulma, dan juga pemanenan. Diperoleh traktor roda dua dengan stabilitas, lebih
ekonomis, serta pengoperasian alat yang lebih baik (Yunus, 2017).
Dengan design stang pada kemudi untuk pengoperasian traktor roda dua
dengan trailer yang selama ini dipakai dilahan pertanian dipasang pada badan
traktor mempunyai kelemahan-kelemahan ketika traktor berbelok, stang traktor
menjauh dari posisi kendali operator karena stang sudah belok mengikuti badan
traktor, sedangkan trailer belum. Kemudian dalam mengemudikan traktor roda
dua dengan gandengan harus disertai dengan kemampuan untuk memperkirakan
posisi gandengan, karena operator akan duduk diatas gandengan pada posisi
dimana tangan operator mampu menjangkau posisi terjauh dari stang kemudi,
dengan traktor dapat berjalan dengan baik (Raskarowana, 2016).

2.3 Pengolahan Lahan

Lahan pertanian adalah lahan penanaman tanaman dengan maksud untuk


mendapatkan hasil yang maksimal. Agar pertanian mendapatkan hasil yang baik
dan produksi tinggi maka langkah pertama di lapangan dalam suatu pertanian
yaitu pengolahan lahan dengan baik dan benar. Maksud dari pengolahan tanah ini
yaitu agar struktur dan porositas tanah berubah dengan baik. Selain itu dengan
pengolahan tanah dapat memperbaiki sifat-sifat fisik tanah sehingga dapat
menjamin keseimbangan antara air, udara, dan suhu di dalam tanah. Pengolahan
tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang ditujukan
menciptakan kondisi tanah yang baik dan ideal. Proses penggemburan dengan
menggunakan bajak yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga, kondisi tanah
yang ideal akan baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan
utama dari pengolahan tanah adalah menyediakan tempat tumbuh bagi benih, dan
juga menggemburkan tanah, membalikkan tanah sehingga sisa-sisa tanaman

16
16
terbenam di dalam tanah dan memberantas gulma yang mengganggu. Pengolahan
tanah berarti mengubah tanah pertanian dengan menggunakan suatu alat pertanian
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya, ditinjau
dari struktur dan porositas tanah (Raskarowana, 2016).
Adapun hal yang penting dalam pengolahan tanah adalah untuk menjamin
keseimbangan antara air, udara, dan suhu di dalam tanah. Maka pengolahan tanah
mutlak perlu guna menciptakan lingkungan yang cukup baik. Kondisi tanah yang
baik merupakan salah satu faktor berhasilnya produksi tanaman dan untuk
mencapai kondisi tanah yang baik diperlukan pengolahan tanah dengan alat dan
mesin pertanian mengoptimalisasi pengelolaan lahan pertanian di Indonesia,
diperlukan adanya revitalisasi lahan. Revitalisasi Pertanian mempunyai tiga pilar
pengertian. Pertama, pengertian revitalisasi sebagai kesadaran akan pentingnya
pertanian dalam arti vitalnya pertanian bagi kehidupan bangsa dan rakyat
Indonesia. Kedua, evitalisasi pertanian sebagai bentuk rumusan harapan massa
depan akan kondisi pertanian. Serta ketiga, pengertian revitalisasi sebagai
kebijakan dan strategi besar melakukan proses revitalisasi itu sendiri Pengolahan
tanah dalam kegiatan penanaman bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah
yang siap tanam, kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu
pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua yang biasa disebut dengan
pengolahan tanah primer dan sekunder. Ada dua cara pengolahan tanah, yaitu
pengolahan tanah kering dan juga pengolahan tanah basah, cara pengolahan tanah
kering adalah dimana tanah dalam keadaan kering, Sedangkan cara pengolahan
tanah basah adalah bahwa pada kedua tahap pengolahan tanah dilakukan pada
keadaan tanah yang basah. Pengolahan tanah umumnya masih didominasi oleh
penggunaan cangkul atau secara manual dengan tenaga manusia (Yunus, 2017).
3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum pengoperasian trakor roda dua ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 01
Oktober 2022, pukul 07.30 WITA sampai selesai, bertempat di lahan pertanian,
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.

17
17
3.2 Alat Dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum pengoperasian traktor roda dua
yaitu traktor roda dua, bajak singkal, alat buku tulis, dan juga kamera handphone.
Bahan yang digunakan dalam praktikum pengoperasian traktor roda dua
adalah bahan bakar solar dan juga pelumas.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum pengoperasian traktor roda dua ini adalah:
A. Tanpa gandengan
1. Periksalah engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam kondisi
baik. Pasanglah tuas standar.
2. Yakinkan bahwa tuas perseneling dalam posisi tidak tersambung, kemudian
motor dinyalakan dengan cara diengkol.
3. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya
terletak pada stang kemudi kanan.
4. Setelah melepaskan tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit
menekan sehingga batas pinggang agar memperoleh keseimbangan.
Pasangkanlah tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.
5. Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi, tangan yang
lainnya memasangkan kopling utama sehingga traktor bergerak, segera
kedua tangan memegang stang kemudi. Dan ikuti gerak traktor dengan
melangkah.
6. Membelokkan kearah dapat melakukan dengan menekan kopling pada stang
kemudi, bila ingin belok ke kanan maka pegang kopling stang kanan dan
untuk belok ke kiri tekanlah kopling stang ke kiri.
7. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik tuas kopling utama,
tekan kedua kopling utama, tekan kedua kopling pada stang sehingga traktor
berhenti. Kemudian pasangkan perseneling pada posisi reverse.
8. Pasangkan kopling utama, maka akan mundur dan sudah tentu operator juga
harus melangkah mundur. Pastikanlah bahwa traktor dapat dihentikan setiap
saat pada waktu mundur.

18
18
9. Untuk menghentikan, tarik tuas kopling utama, putar tuas gas sehingga
motor dalam putaran ideal, pasangkan tuas perseneling pada posisi netral,
dan pasangka tuas standar lalu matikan motor penggerak.
B. Dengan gandengan (implement)
1. Mengemudikan traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan
kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan.
2. Operator akan duduk di atas gandengan pada posisi dimana tangan operator
mampu menjangkau posisi terjauh dari stang kemudi.
3. Pada saat berbelok terkadang operator harus mempergunakan satu tangan
untuk mengemudi sambil menekan kopling pada stang yang dipegang.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

A. Bagian-bagian traktor roda dua tampak depan.

19
19
1
6

2 5

3 4

Gambar 2-1. Bagian-bagian traktor tampak samping.


Tabel 2-1. Bagian-bagian dan fungsi traktor roda dua tampak samping.
No Bagian-bagian Alat Fungsi
.
1. Peredam suara Untuk mengurangi kebisingan.
2. Saringan udara Berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk
ke karburator.
3. Radiator Berfungsi sebagai pendingin mesin.
4. Engkol Untuk membantu memutar poros engkol agar
bisa menyalakan traktor roda dua.
5. Roda Berfungsi agar traktor dapat berjalan.
6. Tangki Berfungsi untuk menampung bahan bakar.

B. Bagian-bagian Traktor Roda Dua Tampak belakang

20
20
4 1

5 2

6 3

Gambar 2-2. Bagian-bagian traktor tampak belakang.


Tabel 2-2. Bagian-bagian dan fungsi traktor roda dua tampak belakang.
No Bagian-bagian Alat Fungsi
.
1. Gas Untuk mengubah kecepatan putaran poros motor
penggerak.
2. Handle Tempat berpeganganya operator.
3. Kopling kendali Untuk mengendalikan arah jalannya traktor.
4. Tuas kopling utama Berfungsi untuk mengatur tenaga motor ke gigi
perseneling.
5. Tuas gigi perseneling Untuk mengatur gigi perseneling .
6. Draw bar Sebagai tempat kunci bajak.

4.2 Pembahasan

Pada praktikum roda dua kali ini, telah melakukan kegiatan pengenalan traktor
roda dua yang meliputi pengenalan bagian-bagian yang pada traktor roda dua serta
fungsi dan cara pengoperasian traktor roda dua tersebut. Traktor roda dua ini
bersumber sebagai penggerak dari implementasi pertanian, bahwa traktor roda dua
ini digunakan untuk mengolah tanah pada suatu lahan, dimana implementasi ini
terletak dibagian belakang mesin. Tanpa adanya implementasi pada traktor roda
dua, maka traktor roda dua tidak akan memiliki peranan yang penting. Dari hasil
pengenalan traktor roda dua ini maka diketahuilah bagian-bagian pada traktor
yaitu engkol, bajak, kopling, roda, standar, knalpot, pully utama, filter, mesin, gas,
poros starter, penutup tangki bahan bakar, cooling, dan juga flywheel. Traktor roda
dua hanya dapat menarik implementasi yang disambungkan pada traktor sesuai

21
21
dengan fungsinya. Hal ini sesuai pernyataan Raskarowana, yang menyatakan hal
tersebut pada suatu titik gandeng yaitu pada saat menggandengkan trailer dengan
traktor roda dua.
Adapun dua tipe gandeng yang terdapat pada traktor roda dua yaitu tipe
drawbar dan juga tipe hitcpoint. Pengolahan lahan pertanian menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman, yaitu dengan bantuan alat ataupun
mesin yang sudah lebih efektif dibandingkan dengan tenaga manusia. Oleh karena
itu, jika hanya mengandalkan tenaga manusia, biaya produksi, percepatan kerja
dan lain-lain, dapat menhambat budidaya tanaman, namun jika menggunakan alat
atau mesin yang lebih modern maka hal tersebut dapat diminimalisirkan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Yunus, bahwa pengolahan pada lahan pertanian menjadi
aspek salah satu kunci sukses dalam budidaya tamaman, namun untuk hasilnya
tidak akan efektif jika hanya mengandalkan tenaga manusia saja.
Penggunaan pada traktor roda dua juga dapat memberikan dampak yang
signifikan pada petani dan juga masyarakat dalam mengolah tanah pada lahan
pertaniannya. Dengan adanya penggunaan traktor roda dua dapat memberikan
keuntungan dari segi hasil dan pengerjaan yang begitu cepat, beda halnya dengan
hasil yang mengandalkan penggunaan alat manual atau tenaga manusia. Pekerjaan
dengan menggunakan alat mesin traktor roda dua ini dapat mengefisienkan waktu
dalam penggunaanya, hal itu berguna bagi petani yang memiliki lahan pertanian
yang luas, Selain itu traktor roda dua juga memiliki banyak kekurangan yang
perlu kita ketahui yaitu menimbulkan polusi udara yang dimana membahayakan
seluruh makhluk hidup yang tinggal dibumi, menggunakan bahan bakar yang
begitu banyak sehingga biaya yang dikeluarkan juga begitu besar, dan juga
menggunakan bahan kimia yaitu zat murni berbentuk materi yang mengandung
komposisi kimia dan sifat konstan. Disamping aspek kelebihan dan kekurangan
yang terdapat pada traktor roda dua ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
efektif serta efisiennya dalam menggarap lahan pertanian. Hal ini sesuai dengan
pendapat Yunus, menyatakan bahwa traktor roda dua ini memiliki bagian-bagian
dan juga jenis yang berbeda sat sama lain, begitu juga dengan kelebihan dan
kekurangan dari setiap traktor tersebut pasti berbeda satu sama lainnya sehingga
kita dapat mengenalnya.

22
22
5. PENUTUP

Berdasarkan praktikum traktor roda dua yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa traktor roda dua dilengkapi dengan bagian-bagian sesuai fungsinya
masing-masing, sehingga dengan adanya bagian-bagiannya tersebut, traktor roda
dua dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, baik itu dalam pengolahan tanah
pertama maupun pengolahan tanah kedua. Dalam mengemudikan traktor roda dua
ini baik itu dengan gandengan dan maupun tanpa gendengan tentunya berbeda,
karena dengan adanya gandengan maka akan menarik implementasi sehingga
akan lebih sulit dikemudikan. Adapun kelebihan dari traktor roda dua ini yaitu
pengerjaannya yang cepat serta hasil yang didapat lebih efisien, sedangkan
kekurangan dari traktor roda dua ini yaitu dapat menimbulakan polusi udara serta
biaya produktivitas yang begitu mahal.

23
23
DAFTAR PUTAKA

Barus, (2018). Uji Kinerja dan Analisis Ekonomi Traktor Tangan (Ym 80) dengan
Bajak Singkal (Moldboard Plow) pada Lahan Sawah di Desa Galesong
Kabupaten Takalar. Jurnal Agroteknologi, 8 (2), 124 - 131.

Fatmawati, (2015). Optimalisasi Kebutuhan Traktor untuk Pengolahan Tanah


Sawah di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka. Universitas Halu
Oleo: Kedari.

Kadirman, (2015). Klasifikasi Traktor dan Pengelompokan Traktor Roda Dua dan
Roda Empat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Raskarowana, B, (2016). Desain Konseptual Stang Kemudi Traktor Roda Dua


untuk Transportasi Menggunakan Trailer melalui Pendekatan Ergonomika.
(Skripsi). Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian,
IPB. Bogor.

Yusnus, (2017). Performansi Traktor Tangan Roda Dua Modifikasi Menjadi Roda
Empat Multifungsi (Pengolahan Dan Penyiangan) Untuk Kacang Tanah di
Kabupaten Lombok Barat. Universitas Mataram: Mataram.

24
24
LAMPIRAN

Lampiran 2-1. Praktikum pengoperasian traktor roda dua

Gambar 2-3. Dokumentasi

praktikum pengoperasian

traktor roda dua.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

25
25
Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan
pekerjaan dan menghasilkan ekonomi yang lebih baik. Pembangunan pertanian
tanpa teknologi ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan
saling mengikat. Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam
segi kepraktisan maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi
dibandingkan memakai cara tradisional. Dalam proses produksi budidaya tanaman
pasti terdapat kendala mulai dari persiapan lahan sampai penanganan pasca panen.
Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan memperhatikan petunjuk dan
prosedur serta pengalaman yang telah dilakukan. Salah satu kegiatan dalam proses
budidaya diantaranya adalah kegiatan penyiraman.
Alat semprot yang memerlukan tenaga manusia tergolong dalam alat semprot
manual, sedang alat semprot mesin disebut alat semprot bermotor. Untuk dapat
memilih jenis alat yang efisien, serta menggunakannya dengan baik, maka setiap
pemakaian alat aplikasi pestisida perlu mengetahui macam serta fungsi semua
komponen yang terdapat pada berbagai macam tipe alat tersebut. Adapun
beberapa cara untuk mengaplikasikan pestisida pada tanaman yakni dengan cara
penyemprotan, penghembusan, penyuntikan, pengabutan, fumigasi, perlakuan
benih, penyebaran butiran, dan juga pemasangan umpan. Macam aplikasi ini
sangat tergantung dari jenis pestisida yang digunakan demikian juga bentuk
formulasinya serta macam sasaran yang akan dikendalikan. Alat yang biasa
digunakan dalam pengaplikasiannya pada tanaman yaitu sprayer, alat ini biasa
dipakai oleh para petani untuk menyemprotkan pestisida maupun herbisida pada
tanaman yang diolahnya. Cara kerja alat ini adalah dengan memecahkan cairan
yang disemprotkan menjadi tetesan kecil atau droplet dan mendistribusikan secara
merata pada objek yang dilingdungi. Oleh karena itu alat ini banyak dipakai
dilahan pertanian karena penggunaanya yang efisien.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dilakukanlah praktikum alat sprayer ini
untuk mengetahui bagian-bagian maupun cara pengoperasiannya sebagai alat
untuk menyempotkan pestisida maupun herbisida pada tanaman yang diolah.
1.2 Tujuan dan Kegunaan

26
26
Tujuan dari praktikum pengoperasian alat sprayer ini adalah untuk memberikan
pengetahuan serta pemahaman tentang bagian-bagian serta cara penggunaan alat
sprayer ini dilahan pertanian.
Kegunaan dalam praktikum pengoperasian alat sprayer ini agar kita dapat
mengetahui bagian-bagian dan cara penggunaanya dilahan pertanian, serta
mempermudah bagi petani untuk menangani dan membasmi hama dan penyakit
pada tanaman budidaya.

2. TINJAUAN PUSTAKA

27
27
2.1 Sprayer Secara Umum

Salah satu alat yang biasa digunakan sebagai alat penyemprotan pada lahan
pertanian ialah sprayer. Sprayer adalah alat atau mesin pertanian yang berfungsi
untuk memecah cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran-butiran cairan
droplet atau spray. Sprayer juga merupakan alat aplikator pestisida yang sangat
diperlukan dalam rangka pemberantasan, pengendalian hama dan juga penyakit
pada tumbuhan. Kinerja dari sprayer ini sangat ditentukan oleh kesesuaian dan
ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu
sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaannya oleh dosis pestisida yang akan
disemprotkan. Tujuan dari alat sprayer ini agar mampu melakukan kalibrasi serta
menentukan jumlah-jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya pada tanaman
tertentu. Berdasarkan tenaga yang digunakan pada alat penyemprot dibedakan
menjadi dua macam yaitu alat penyemprot dengan tenaga tangan dan alat
penyemprot dengan pompa tekanan tinggi (Haryadi, 2015).
Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak
digunakan petani di lapangan adalah jenis tipe pompa atau gendong, dikarenakan
penggunaanya yang mudah dan efisien. Namun disamping itu sprayer ini
memiliki beberapa kelemahan dikarenakan hasilnya yang kurang efektif
digunakan dan tidak efisien. Hasil studi yang dilakukan oleh departemen pertanian
di beberapa tempat yang ada di Indonesia menunjukkan bahwa alat sprayer tipe
ini sering mengalami kerusakan. Komponen-komponen dari alat sprayer yang
sering mengalami kerusakan tersebut diantara yaitu tabung pompa bocor, batang
torak mudah patah, katup bocor, paking karet sering sobek, ulir aus, selang
penyalur pecah, selang mudah tersumbat, nozzle dan kran sprayer mudah rusak,
tali gendong putus dan sambungan las korosi. Disamping masalah pada perangkat
alatnya terdapat juga masalah lain yaitu kebanyakan pestisida yang diaplikasikan
tidak sesuai atau melebihi dari dosis yang direkomendasikan dan ini salah satunya
disebabkan oleh disain sprayer yang kurang (Hidayat, 2014).
Pada umumnya kriteria yang paling banyak diutamakan oleh pemakainya
adalah kriteria jaminan ketersediaan suku cadang, keamanan dalam penggunaan
alat, ekonomis, kapasitas dan kepraktisan, demikian pula juga kesimpulan dari
hasil penelitian. Keberhasilan pengaplikasi herbisida ditentukan oleh beberapa hal

28
28
antara lain gulma sasaran, cuaca, jenis herbisida yang digunakan dan tata cara
pengaplikasinya. Syarat pengaplikasian herbisida juga harus sesuai dengan
kondisi pada saat dilapangan. Sebelum melakukan pengaplikasi herbisida, terlebih
dahulu harus mengetahui gulma sasaran dan tanaman yang dibudidayakan, serta
sifat–sifatnya. Jenis herbisida juga penting untuk diketahui apakah sesuai untuk
mengendalian sasaran gulma dan tidak meracuni tanaman, serta bagaimana
herbisida tersebut diaplikasikan pada tanaman. Selain itu, ada faktor lain yang
sangat menentukan keberhasilan suatu pengaplikasian herbisida yaitu adalah
cuaca, alat yang digunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut.
Apabila hal-hal tersebut sudah dilaksanakan dengan baik, maka pengaplikasian
herbisida juga diharapkan dapat baik pula. Sebelum melakukan pengendalian
gulma, terlebih dahulu alat sprayer dikalibrasi. Kalibrasi dilakukan untuk
menghindari pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada
tanaman akibat penumpukan herbisida, dan memperkecil pencemaran lingkungan
pada saat pengaplikasiannya (Yernelis, 2014).

2.2 Bagian-Bagian Sprayer

Alat penyemprot sprayer memiliki bagian-bagian khusus. Untuk mempermudah


dalam cara penggunaanya, maka kita perlu mengenal bagian-bagian penting dari
alat semprot sprayer ini antara sebagai berikut:
a. Tabung udara sebagai tempat penampungan udara sehingga larutan dapat
dikeluarkan dengan tekanan udara tersebut.
b. Tali gendong sebagai alat untuk menggendong dipunggung.
c. Piston pompa gunanya untuk memberikan tekanan udara pada sprayer.
d. Stik pompa sebagai alat penyalurkan cairan.
e. Nozzle untuk memecahkan cairan menjadi partikel halus dan memperhalus
larutan yang dikeluarkan saat penyemprotan.
f. Stik nozzle untuk mempermudah menjangkau objek yang jauh.
g. Tangki sebagai penampungan herbisida atau larutan air dan juga sebagai
tempat tabung udara pada sprayer.
h. Tutup tangki sebagai penutup pada tangki sprayer agar tidak tumpah dan juga
menjaga tekanan udara dalam tangki.

29
29
Disamping itu ada bermacam-macam jenis nozzle berdasarkan bentuk cairan
yang dihasilkan semprotan, seperti nozzel bentuk kipas, bentuk kerucut dan juga
bentuk bulat ditengah. Nozzle bentuk kipas dapat memberikan hembusan dalam
bentuk datar. Nozzle bentuk kerucut memberikan hembusan dalam bentuk
lingkaran datar penuh. Dan nozzle bentuk bulat tengah dapat menghasilkan
hembusan berupa lingkaran dengan bagian tengahnya yang kosong. Dengan
begitu nozzle dapat bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Nozzle juga
memiliki beberapa tipe diantaranya adalah centrifugal nozzle, flooding noozle,
two-fluid atomizer, rotary atomizer. Selain itu terdapat juga komponen-komponen
pada nozzle yaitu body, penyaring, nozzle tips dan nozzle cap (Hidayat, 2014).

2.3 Penggunaan dan Perawatan Sprayer

Penggunaan pada alat sprayer ini dapat diaplikasikan di berbagai lahan pertanian,
sprayer merupakan salah satu alat mesin pertanian yang dapat mempermudah
penyemprotan. Kegunaan khusus dari alat sprayer ini adalah menyemprotkan
berbagai inteksida, fungisida, herbisida, pupuk cairan dan juga cairan hormon
pada tanaman budidaya. Untuk penggunaan dari alat sprayer ini operator harus
mempertimbangkan arah mata angin pada saat pengaplikasianya, hal ini sangat
berbahaya bagi operator jika tidak mempertimbangkan arah mata angin karena
hasil semprotan larutan akan terbang menuju operator. Selain itu, perlu adanya
perawatan khusus untuk menjaga agar alat sprayer ini awet diantaranya adalah
menjaga kebersihan alat setelah digunakan dengan merendam tangki dengan air
sabun selama satu hari untuk menghilangkan sisa-sisa larutan herbisida yang
masih mengendap, keringkan alat setelah digunakan dengan mengelapnya
menggunakan kain kering, menyimpan alat sprayer ditempat khusus dan aman
dari jangkauan anak-anak, jika sprayer terbuat dari bahan plastik maka pastikan
simpanlah ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, bersikan nozzle
setelah habis digunakan dan juga pada bagian pompa bersihkan dengan hati-hati.
Selain itu, pada saat menggunakan sprayer pastikan penggunaan pompa dilakukan
dengan konsisten dan seimbang agar pompa tidak mudah rusak. (Haryadi, 2015).
3. METODOLOGI PRAKTIKUM

30
30
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pengoperasian alat sprayer ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 08


Oktober 2022, pukul 07:30 WITA sampai selesai, bertempat di lahan pertanian
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada saat kegiatan praktikum pengoperasian alat
sprayer yaitu alat knapsack sprayer, alat buku tulis dan kamera handphone.
Bahan yang digunakan pada saat praktikum pengoperasian alat sprayer ini
yaitu air bersih.

3.2 Prosedur Praktikum

Adapun prosedur kerja dari praktikum alat sprayer ini yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengisi air pada tangki knapsack sprayer.
3. Mengangkat dan menggendong knapsack sprayer di punggung.
4. Mengarahkan stik nozzle pada knapsck sprayer ke tanaman yang akan
disemprot air.
5. Menyemprot pada lahan melalui stik nozzle.
6. Mendokumentasikan kegiatan penggunaan knapsack sprayer.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

31
31
4.1 Hasil

A. Bagian-bagian knapsack sprayer tampak dari depan.

2
3

Gambar 3-1. Bagian-bagian knapsack Sprayer tampak dari depan.


Tabel 3-1. Fungsi dari bagian-bagian knapsack sprayer tampak dari depan.
No. Bagian-bagian alat Fungsi
1. Nozzle Untuk memecahkan cairan menjadi partikel
halus
2. Stik Nozzle Memudahkan menjangkau objek yang jauh

3. Tangki Penampung dan menyimpan herbisida


4. Tutup tangki Untuk menutup tangki dan menjaga tekanan
udara dalam tangki

B. Bagian-bagian knapsack sprayer tampak dari samping.

2
3

Gambar 3-2. Bagian-bagian knapsack Sprayer tampak dari samping.

Tabel 3-2. Fungsi dari bagian-bagian sprayer tampak dari samping.


No. Bagian–bagian alat Fungsi

32
32
1. Tabung udara Sebagai tempat menampung udara sehingga
larutan dapat dikeluarkan dengan tekanan
tersebut
2. Piston pompa Berfungsi untuk memberikan tekanan udara
3. Tali gendong Untuk menyandang sprayer dipunggung
4. Stik pompa Sebagai tempat menyalurkan cairan

4.2 Pembahasan

Pada praktikum mekanisasi pertanian ini, dilakukanlah kegiatan terhadap


pengenalan alat penyemprotan atau sprayer yang meliputi pengenalan bagian-
bagian yang terdapat pada alat sprayer. Adapun pengenalan pada praktikum
pengoperasian alat sprayer ini yang memiliki kapasitas isian 15 liter berikut
dengan fungsi dan cara menggunakannya. Kegiatan ini dilakukan di lahan
pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.
Sesuai dengan pernyataan dari Haryadi, yang menyatakan fungsi utama dari
alat penyemprot ini yaitu untuk memecah cairan menjadi butiran-butiran tetes air
dengan ukuran yang efektif secara merata diatas permukaan atau ruang yang harus
disemprot. Fungsi lainnya adalah mengatur banyaknya pestisida untuk
menghindarkan pemberian yang berlebihan yang terbukti bersifat merusak atau
merupakan pemborosan. Alat penyemprotan atau biasa disebut Sprayer ini
digunakan untuk menyemprot atau digunakan untuk mengaplikasikan pestisida
sebagai pemberantas hama dan penyakit yang bisa terlarut dalam air ke objek
yang dituju atau yang disemprot pada daun, tangkai, buah dan sasaran semprot
yaitu hama dan penyakit pada tanaman.
Sprayer adalah alat atau mesin yang berfungsi untuk memecah cairan,
larutan atau suspensi menjadi butiran-butiran cairan droplet atau spray. Sprayer
merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka
pemberantasan, pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan. Sprayer juga
dapat diartikan sebagai alat penyemprotan pestisida yang biasa dipakai bagi petani
dalam hal mengatasi hama dan penyakit pada tanaman. Kinerja alat sprayer
sangat ditentukan oleh kesesuaian dan ukuran droplet aplikasi yang dapat
dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan

33
33
penggunaan oleh dosis pestisida yang akan disemprotkan. Tujuan dari sprayer ini
yaitu agar mampu melakukan kalibrasi serta menentukan jumlah-jumlah pelarut
untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu pada lahan pertanian. Sprayer
merupakan salah satu alat mesin pertanian yang dipakai untuk mempermudah
penyemprotan pestisida, pada penggunaan alat sprayer operator harus
mempertimbangkan arah angin, jangan sampai menyemprotkan pestisida melawan
arah angin hal ini berbahaya bagi operator karena hasil semprotan larutan akan
terbang menuju operator. Selain itu, perlu adanya perawatan khusus seperti
menjaga kebersihan alat setelah digunakan, hal ini dapat dilakukan dengan cara
merendam tangki dengan air sabun selama satu hari untuk menghilangkan sisa-
sisa larutan pestisida. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Haryadi, yang
menyatakan tujuan penggunaan dari alat sprayer.
Adapun bagian-bagian pada alat penyemprot Sprayer yaitu meliputi nozzle,
spray lance, spray hose atau selang, tangki, penutup tangki, tali pengait, control
valve, pompa hidrolik dan saringan. Menurut Djojosumarto, Keberhasilan aplikasi
herbisida ditentukan oleh beberapa hal diantaranya adalah gulma sasaran, cuaca,
jenis herbisida yang digunakan dan tata cara aplikasinya. Syarat pengaplikasian
herbisida juga harus sesuai dengan kondisi dilapangan. Sebelum melakukan
aplikasi herbisida terlebih dahulu harus mengetahui gulma sasaran dan tanaman
yang dibudidayakan, serta sifat–sifatnya.
Jenis herbisida juga sangat penting untuk diketahui apakah sesuai untuk
mengendalikan gulma sasaran dan tidak meracuni tanaman serta bagaimana
herbisida tersebut diaplikasikan. Selain itu, adanya faktor lain yang sangat
menentukan keberhasilan suatu pengaplikasian herbisida yaitu adalah cuaca, alat
yang digunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut. Apabila
mengenai hal–hal tersebut sudah dilaksanakan dengan baik, maka pengaplikasian
herbisida saat dilapangan diharapkan dapat baik juga. Dan kedepannya
penggunaan alat sprayer ini dapat lebih baik lagi, dikarenakan penggunaanya
yang sangat efisien dan mudah dijangkau oleh para petani dan juga masyarakat
pada saat melakukan pengaplikasiannya di lahan pertaniannya (Yernelis, 2014).
5. PENUTUP

34
34
Praktikum alat sprayer ini yaitu alat atau mesin yang berfungsi untuk
memecahkan cairan, larutan atau suspensi menjadi butiran-butiran cairan atau
droples. Sprayer merupakan alat aplikator yang sangat diperlukan dalam rangka
pemberantasan, pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Selain itu ada bagian
dari alat penyemprotan pada sprayer meliputi nozzle, spray lance, spray hose atau
selang, tangki, penutup tangki, tali pengait, control valve, pompa hidrolik dan
saringan. Berdasarkan hasil praktikum nozzle standar yang biasa digunakan adalah
nozzle empat lubang atau dua lubang, nozzle berfungsi sebagai pengatur ukuran
volume semprot larutan sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai
optimalisasi pengaplikasian pestisida pada tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

35
35
Djojosumarto, (2016). Teknik pengaplikasian pestisida dalam bidang pertanian.
Kanisius:Yogyakarta.

Fatmawaty, St, A,. Syamsul, R,. dan Tilas, B. (2022). Penuntun Pratikum Alat dan
Mesin Pertanian. Buku. Universitas Islam Makassar.

Hidayat, (2014). Strategi pengembangan alat dan mesin pertanian. Jurnal. Institut
Pertanian Bogor.

Haryadi, (2015). Alat dan mesin pertanian untuk potensi tanaman pangan.
Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Yernelis, (2014). Pengendalian gulma di perkebunan. Fakultas Pertanian


Universitas Bengkulu.

LAMPIRAN

36
36
Lampiran 3-1. Praktikum pengoperasian alat sprayer

Gambar 3-3. Dokumentasi

praktikum pengoperasian alat

sprayer.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penanaman di dalam suatu budidaya tanaman merupakan hal yang sangat penting.
Untuk mempermudah proses penanaman kita dapat menggunakan alat atau mesin

37
37
yang dalam waktu pengerjaanya lebih cepat dibandingkan jika ditanam dengan
tenaga manusia atau manual. Grain seeder merupakan salah satu alat penanam
benih yang berupa biji-bijian. Tentunya dalam pertanian penanaman merupakan
tahapan yang sangat penting. Terutama dalam keberhasilan tumbuhnya suatu
tanaman. Salah satu alat penanaman yang sering digunakan yaitu alat grain
seeder. Alat ini memiliki struktur yang sederhana dan memilki bentuk yang
berbeda-beda setiap alat.
Didalam penggunaanya, alat grain seeder adalah alat penanaman benih yang
bertenaga manusia. Cara penggunaanya sendiri memiliki cara yang berbeda-beda,
ada yang ditarik dan didorong ataupun ada yang menggunakan mesin. Oleh
karena itu sangat penting sekali kita mengenal alat grain seeder. Pada praktikum
yang sudah dijalani, kitas sudah melakukan pengenalan terhadap alat dan juga
bagian-bagiannya, serta sudah mengetahui cara penggunaanya sebagai alat
penanaman benih berupa biji-bijian. Pada dasarnya alat grain seeder ini sudah
banyak digunakan dikalangan petani untuk menanam benih dilahan pertaniannya.
Pengerjaannya yang begitu cepat dan mudah, sehingga para petani dapat
mengefisienkan waktu saat penanam dilahannya. Menurut pernyataan fatmawaty,
dkk. Alat grain seeder ini dibuat dengan tujuan agar penanaman benih lebih
efektif dan efisen, sehingga meminimalkan kerusakan dan juga mengoptimalkan
hasil. Fungsi dari alat ini antara lain menanam biji-bijian seperti jagung, kedelai,
kacang tanah, dan lain-lainnya. Secara mekanis ditarik oleh traktor roda dua
maupun traktor roda empat. Tidak hanya itu, mesin ini juga menggantikan
pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga manusia yang meliputi
penunggal atau pembuatan lubang, meletakkan benih dan juga menutup benih.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka dilakukanlah praktikum alat grain
seeder ini untuk mengetahui bagian-bagian maupun cara pengoperasiannya
sebagai alat untuk penanaman benih di lahan pertanian.
1.2 Tujuan Dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum pengoperasian alat grain seeder ini adalah untuk
mengetahui bagian-bagian dan fungsi bagian-bagian alat grain seeder serta
mengetahui cara pengoperasiannya dilahan pertanian.

38
38
Kegunaan dalam praktikum pengoperasian alat grain seeder ini agar kita
dapat mengetahui bagian-bagian dan cara pengoperasiannya dilahan pertanian,
serta mempermudah bagi petani untuk menanam benih.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penanam

39
39
Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada
kedalaman tertentu, ataupun menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau
menanamkan di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan serta
pertumbuhan biji yang baik. Kemampuan suatu benih untuk tumbuh setelah
ditanam bergantung pada varietas benih, kodisi tanah dan air serta lingkungan
hidupnya. Apabila tanah ditanam dengan menggunakan alat tanam, maka
mekanisme kerja dan alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah
yaitu berpengaruh pada kedalaman tanaman, jumlah benih per lubang, jarak antar
lubang dalam baris dan jarak antar baris (Kadirman, 2017).
Disamping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih
dalam alat tanam. Hal ini tentu saja harus dihindari. Terdapat macam-macam jenis
tanaman yang berupa biji-bijian seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacanng
hijau dan lain-lain, yang masing-masing memiliki bentuk, ukuran dan kekuatan
serta kebutuhan agronmis yang berbeda–beda. Beragam sifat tersebut
menyebabkan dibuthakan alat tanam yang mempunyai kemampuan yang berbeda
pula. Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis alat mesin
penanam biji-bijian yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam
memudahkan proses penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan
efisien dengan keuntungan yang lebih besar pula (Kadirman, 2017).

2.2 Alat Penanam Grain Seeder

Alat penanam adalah alat yang digunakan pada saat menanam berbagai macam
bibit maupun benih dilahan pertanian. Fungsi dari alat penanam yaitu sebagai alat
untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dengan jumlah
tertentu dan juga seragam, sebagian besar alat penanam yang digunakan akan
menutup kembali tanah ketika proses penanam berlangsung. Alat penanam
pertanian dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga
kerja dilapangan. Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu petani
dalam memperluas garapan dan intesitas tanam serta pelaksanaan kegiatan yang
tepat waktu pada saat di lapangan (Rachmawati, A. 2013).

40
40
Grain Seeder adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menanam benih,
dengan sistem semi mekanis. Grain Seeder dapat ditarik dengan tenaga manusia
atau dengan tenaga hewan, serta dengan tenaga traktor. Mekanisme kerja dari alat
grain seeder adalah membuka alur tipe double disk membuat alur kemudian benih
dijatuhkan dari atas, yaitu oleh bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar
benih tipe ini bentuknya piringan pipih pada sekeliling tepinya terdapat lubang
berdiamater sama dengan biji yang akan ditanam. Penakar benih sewaktu berputar
lubang-lubangnya terisi oleh biji-bijian yang terdapat diatas piringan penakar
benih dan terhubung dengan hopper benih, kemudian dijatuhkan lewat lubang
penyalur benih. Putaran piringan penakar benih ditransmisikan dari roda
penggerak yang ada dibagian belakang alat grain seeder (Arafat, 2015).
Suatu mekanisme juga ditempatkan diatas lubang variabel tersebut untuk
mencegah macet karena benih-benih saling mengunci atau seed bridging, dan juga
agar aliran benih dapat berterusan. Kadang-kadang suatu roda bercorak atau fluted
wheel digunakan sebagai penjatah benih. Benih hasil penjatahan ini kemudian
dijatuhkan pada piringan yang berputar, karena bentuk dari piringan ini, benih
tersebut akan dipercepat dan dilempar mendatar karena adanya gaya sentrifugal.
Lebar sebaran tergantung pada diameter piringan, bentuk penghalang, dan desitas
dari benih. Dua buah disk berputar dengan arah putaran yang berlawanan atau
counter disk spinning dapat dipergunakan agar jangkauan sebaran lebih lebar.
Laju benih dikontrol dari ukuran bukaan, kecepatan maju alat, dan lebar sebaran.
Centrifugal spreader merupakan alat yang cukup fleksibel karena dapat
dipergunakan untuk menyebar dan material lain, yang berupa butiran–butiran air
yang keluar dari alat grain seeder ini (Kadirman, 2017).

2.3 Bagian-Bagian Grain Seeder

Adapun bagian-bagian yang terdapat dari alat grain seeder ini. Untuk
mempermudah penggunaanya maka kita perlu mengenalnya bagian-bagiannya
sebagai berikut:
1. Stang pegang berfungsi untuk memegang alat agar bisa berjalan.
2. Hopper berfungsi untuk menampung benih.

41
41
3. Corong keluar benih berfungsi untuk tempat keluarnya benih masuk kedalam
tanah.
4. Metering device untuk mengatur keluarnya benih.
5. Penutup alur untuk menutup tanah agar benih tidak muncul dari permukaan
untuk menghindari benih dimakan hewan.

2.4 Pemeliharaan dan Perawatan Alat

Menurut pernyataan dari Arafat, F, A. Tentang pemeliharaan dan perawatan alat di


dalam pertanian merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar alat maupun
mesin dapat terjaga dengan baik sehingga lebih awet. Alat bertani merupakan
elemen penting yang akan membantu memudahkan segala proses pertanian.
Dengan menggunakan peralatan yang berfungsi dengan baik maka kegiatan
bertani pun bisa menjadi lebih mudah. Walaupun begitu, tidak selamanya alat
bertani yang biasa digunakan memiliki kondisi yang baik. Oleh karena itu perlu
adanya pemeliharaan dan juga perawatan harus dijaga dengan baik, agar alat
tersebut tidak mudah rusak sehingga berfungsi sebagaimananya.
Adapun pemeliharan alat penanam grain seeder agar alat menjadi lebih awet
diantaranya yaitu memeriksa sistem penyaluran benih untuk menentukan apakah
sistem tersebut cocok untuk tipe benih yang digunakan dan juga memeriksa
sistem penyaluran benih untuk menentukan apakah jumlah benih yang diinginkan
telah tertanam di tanah, periksalah untuk menentukan apakah benih yang sedang
ditempati di tanah berada pada kedalaman yang tepat, periksalah untuk
menentukan apakah roda tekan telah berfungsi dengan baik, periksalah
penampilan kelengkapan-kelengkapannya, dan sebelum penyimpanan pada akhir
musim tanam, periksalah mesin secara keseluruhan. Sedangkan untuk perawatan
alat grain seeder itu sendiri yaitu menyimpannya alat ditempat yang aman, setelah
selesai penggunaan alat periksalah bagian dalam dari alat tersebut, jika masih
terdapat bibit yang tersisa didalamnya, maka keluarkan bibit tersebut, jika alat
grain seeder tersebut kotor maka mengelapnya menggunakan kain kering. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan dari Cantika S, yang menyatakan pernyataan
tentang mesin penanaman grain seeder.
3. METODOLOGI PRAKTIKUM

42
42
3.1 waktu dan tempat

Praktikum pengoperasian alat grain seeder ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 15
Oktober 2022, pukul 07:30 WITA sampai selesai, bertempat di lahan pertanian
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada saat kegiatan praktikum pengoperasian alat
grain seeder yaitu alat grain seeder, alat buku tulis dan kamera handphone.
Bahan yang digunakan pada saat praktikum pengoperasian alat grain seeder
ini yaitu benih jagung.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum grain seeder yaitu sebagai berikut:
7. Pertama-tama benih ditampung di hopper.
8. Setelah benih ditampung dalam hopper, setelah itu roda belakang berputar,
menghasilkan daya putaran.
9. Daya putaran yang dihasilkan oleh roda belakang akan dihubungkan oleh
rantai menuju bawah hopper yaitu lempengan pembagi benih.
10. Maka benih akan turun dari hopper secara perlahan sedikit demi sedikit
melalui lubang .
11. Setelah itu roda depan membuat alur tanam yang akan dijatuhi oleh benih.
12. Setelah alur terbuat maka benih akan jatuh ke dalam alur melalui selang yang
berada di belakang roda depan.
13. Setelah itu, singkal yang berada di belakang roda akan menutup alur setalah
ditaruh benih.
14. Kemudian roda belakang akan meratakan tanah atau alur. Pada roda belakang
terdapat mata roda berfungsi untuk menhindari slip.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

43
43
4.1 Hasil

A. Bagian-bagian grain seeder.


Gambar 4-1. Bagian- bagian grain seeder.
Tabel 4-1. Fungsi dari bagian-bagian grain
seeder. 1 2
No Bagian-bagian alat Fungsi
.
5
1. Stang pegang Untuk memegang alat agar bisa berjalan.

2. Hopper4 Untuk menampung benih. 3

3. Corong keluar benih Untuk tempat keluarnya benih masuk kedalam


tanah.

4. Metering device Untuk mengatur keluarnya benih.

5. Penutup alur Untuk menutup tanah agar benih tidak muncul dari
permukaan untuk menghindari benih dimakan
hewan.

4.2 Pembahasan

Grain Seeder adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menanam benih, dengan
sistem semi mekanis. Grain Seeder dapat ditarik dengan tenaga manusia, atau
dengan tenaga hewan, atau dengan traktor. Mekanisme kerja dari grain seeder
adalah membuka alur tipe double disk membuat alur kemudian benih dijatuhkan
dari atas yaitu oleh bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih tipe ini
bentuknya piringan pipih pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang
berdiamater sama dengan biji yang akan ditanam. Penakar benih sewaktu berputar
lubang-lubangnya terisi oleh bijian yang terdapat diatas piringan penakar benih
dan terhubung dengan hopper benih, kemudian dijatuhkan lewat lubang penyalur
benih. Putaran piringan penakar benih ditransmisikan dari roda penggerak yang
ada dibagian belakang. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Arafat, F, A.
Yang menyatakan tentang pengertian dari alat grain seeder tersebut.

44
44
Sebelum melakukan pengoperasian alat grain seeder, perlu adanya
pengetahuan untuk mengetahui bagian-bagian dari grain seeder beserta fungsinya
seperti stang pegang yang berfungsi untuk memegang alat agar bisa berjalan,
hopper berfungsi menampung benih, corong keluar benih untuk tempat keluarnya
benih masuk kedalam tanah, metering device untuk mengatur keluarnya benih,
penutup alur untuk menutup tanah agar benih tidak muncul di permukaan untuk
menghindari benih dimakan hewan. Hal tersebut berguna agar pada saat proses
penggunaan atau pengoperasian grain seeder dapat dilakukan dengan baik dan
benar sehingga pada saat pengoperasian dapat mengurangi kecelakaan kerja. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dari Fatmawaty, dkk. Yang menyatakan tentang
bagian-bagian dari alat grain seeder tersebut.
Adapun kelebihan dari penggunaan alat grain seeder ini menurut pernyataan
dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Yaitu kelebihan dari
penggunaan alat grain seeder ini adalah menanam biji-bijian secara mekanisme
dengan begitu mudah dan pengerjaannya yang begitu cepat, menggantikan
pekerjaan menanam secara manual dengan tenaga manusia meliputi dari
penunggalan atau pembuat lubang dan juga meletak dan menutup benih, dan
penggunaanya yang mudah saat pengoperasiaanya di lapangan sehingga dapat
dimengerti. Dengan begitu, ada juga kekurangan dari alat grain seeder ini yaitu
biaya perawatan yang dikeluarkan lebih banyak, tidak bisa digunakan pada lahan
yang becek maupun berlumpur karena menutup corong keluar benih sehinggan
benih sulit untuk keluar. Dan juga tidak efektif digunakan pada lahan yang keras
dan banyak bebatuannya. karena itu alat grain seeder ini perlu adanya perawatan
sehingga alat lebih awet, diantaranya yaitu menyimpannya ditempat yang aman.
5. PENUTUP

Grain seeder adalah salah satu alat pertanian yang berfungsi untuk menebar benih
yang berupa biji-bijian, penanaman menggunakan alat grain seeder dapat
mengefisienkan waktu pengerjaan dilahan pertanian yang cukup luas, oleh karena
itu alat grain seeder banyak digunakan di ruang lingkup pertanian. Adapun
bagian-bagian dari alat grain seeder ini meliputi dari pembuka alur tipe double
disk, pengumpan atau hopper, matering benih, roda penggerak dan juga rangka.

45
45
Adapun kelebihan pada saat menggunakan grain seeder yaitu mempercepat dalam
menanam benih atau mempersingkat waktu kerja petani, dan mudah dipahami
pengoperasiannya dengan cara di dorong,

DAFTAR PUSTAKA

Arafat, F, A. (2015). Pengoperasian Alat Grain Seeder. Laporan Praktikum Alat


dan Mesin Pertanian. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Pertanian.
Universitas Lampung. Lampung.

Cantika, S. (2015). Mesin Penanam Biji-Bijian Atau Grain Seeder. Balai Besar
Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Serpong-Tangerang-Banteng.

46
46
Fatmawaty, St, A,. Syamsul, R,. dan Tilas, B. (2022). Penuntun Pratikum Alat dan
Mesin Pertanian. Buku. Universitas Islam Makassar.

Kadirman, (2017). Mengopersikan Alat dan Mesin Budidaya, Pemeliharaan


Tanaman dan Pasca Panen. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direkrorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Rachmawati, A. (2013). Pengenalan Alat Penanaman. Laporan Praktikum


Mekanisasi Pertanian. Laboratorium Hama dan Penyakit pada Tanaman.
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.
Lampung.

LAMPIRAN

Lampiran 4-1. Praktikum pengoperasian alat grain seeder.

Gambar 4-2. Dokumentasi

praktikum pengoperasian alat grain seeder.

47
47
48
48

Anda mungkin juga menyukai