Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN EKOSISTEM SUB-OPTIMAL

PENGENALAN ALAT MEKANISASI

OLEH:
RAHMADILLAH NUR HAFIZH
NIM. 2206111919
AGROTEKNOLOGI – A

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024

i
LEMBAR PENGESAHAN
PENGENALAN ALAT MEKANISASI
PEKANBARU, 28 februari 2024

RAHMADILLAH NUR HAFIZH


NIM. 2206111919

MENGETAHUI :

ASISTEN I ASISTEN II

RAHMATULLAH NURUL AZMI MUNTHE


NIM. 2006110883 NIM. 2006112513

ASISTEN III ASISTEN IV

HALASAN EXAUDIVAN BAGAS ANDREAN


MANULANG SETIAWAN
NIM. 2006112523 NIM. 2006125773

ii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alsintan membantu petani mulai dari pengolahan lahan hingga pengolahan

hasil pertanian. Alat dan mesin pertanian juga dapat menjadi sebuah solusi dari

berkurangnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Karena seperti yang

diketahui saat ini jumlah tenaga kerja yang semakin berkurang terutama generasi

muda yang belum banyak yang tertarik ke dalam dunia pertanian.

Salah satu alat dan mesin pertanian yang banyak dimanfaatkan oleh petani

adalah hand tractor. Hand tractor adalah salah satu alat dan mesin pertanian yang

digunakan untuk mengolah tanah sebelum tanah tersebut digunakan untuk

budidaya tanaman. Fungsi lain dari hand tractor adalah sebagai alat penarik dan

penggerak sebagai alat angkutan, pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.

Hand tractor sendiri dapat dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan bahan bakarnya,

dan 3 jenis berdasarkan ukurannya.

Sebelum adanya penggunaan hand tractor, masyarakat melakukan

pengolahan lahan menggunakan bantuan tenaga hewan yang telah dilakukan sejak

tahun 7000 tahun. Kemudian dengan perkembangan jaman untuk mempermudah

pengolahan tanah untuk memberikan hasil yang lebih baik dan pengolahan tanah

yang cocok untuk pertumbuhan tanaman maka dilakukan berbagai upaya untuk

mencapai tujuan tersebut dengan menciptakan alat dan mesin pertanian yang

mampu mempermudah pekerjaan.

Dalam penggunaannya perlu diperhatikan efektivitasnya, baik efektivitas

waktu penggunaan, efektivitas biaya dan efektivitas tenaga kerja. Efektivitas dapat

diartikan dengan tepat atau tidaknya pemilihan sesuatu hal sehingga mampu

mencapai tujuan yang diinginkan (Yunus, 2004).

1
Pemberian bantuan Hand Tractor oleh pemerintah yang dimiliki oleh

kelompok tani Serbaguna diharapkan dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh

kelompoktani dan petani untuk mengefisiensikan waktu pengolahan tanah,

efektivitas biaya, dan efektivitas jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Tujuannya

agar pemasukan yang didapat oleh petani agar besar dibandingkan sebelum

penggunaan Hand Tractor.

Adanya hand tractor di kelompoktani Serbaguna tidak serta merta diterima

dengan baik oleh semua anggota kelompoktani. Karena itu perlu dilakukan

penyampaian informasi kepada petani mengenai manfaat yang akan diperoleh

petani dengan adanya hand tractor. Dengan demikian diharapkan dapat

memberikan persepsi yang baik terhadap penggunaan hand tractor. Persepsi

merupakan pengalaman belajar terhadap objek, peristiwa atau hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menerjemahkan pesan (Mulyoto,

1996).

Hand traktor memudahkan pekerjaan seorang petani untuk mengolah tanah

agar bisa bekerja lebih cepat dan memaksimalkan waktu agar tidak terbuang

siasia, Pengolahan tanah dapat dilihat sebagai usaha manusia untuk mengubah

sifatsifat tanah sesuai dengan kesulitan yang diinginkan manusia. Dalam bidang

pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi

fisik, kimia, dan biologi tanah yang lebih baik hingga kedalaman tertentu untuk

menciptakan kondisi yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu,

pengolahan tanah juga bertujuan untuk membunuh gulma dan tanaman yang tidak

diinginkan, menempatkan sampah atau sisa tanaman pada tempat yang sesuai

untuk dekomposisi yang baik, mengurangi laju erosi, meratakan tanah untuk

2
memudahkan pekerjaan di lapangan, menyuburkan tanah secara merata dan

merata. mengolah tanah untuk mengatur air irigasi.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui alat mekanisasi yang digunakan

untuk mengolah lahan dan mengetahui fungsi serta mempelajari cara penggunaan

dari alat tersebut agar praktikan dapat menggunakan alat tersebut dalam

memgolah lahan.

1.3 Manfaat

Praktikan dapat mempelajari dan mengenal alat-alat mekanisasi dan

praktikan dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat-alat mekanisasi

tersebut.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan

manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan Indonesia,

pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan

negara agraris. Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara

perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. Akan

tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik

(Daywin ,2008).

Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati

yangdilakukan manusia. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk

dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok

tanam, meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme

dan bioenzim dalam pengolahan produk keju dan tempe. Semua usaha pertanian

padadasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar

pengetahuanyang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit,

metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan

pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua

aspek inidengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal

maka iaakan melakukan pertanian intensif (Arwati, 2018).

Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan

dalam usaha pertanian. Alat dan mesin (alsin) pertanian dikelompokkan menjadi

dua: alsin budidaya tanaman dan alsin pengolahan hasil pertanian. Alsin budidaya

pertanian adalah alsin yang digunakan untuk produksi tanaman dan ternak.

Contoh alsin untuk produksi tanaman adalah alsin pengolah tanah, mesin tanam,

sprayer, mesin pemanen, dan sebagainya. Contoh alsin budidaya ternak adalah

4
alsin penyiapan pakan, kerator, pemerah susu, dan sebagainya. Alsin pengolahan

hasil pertanian adalah alsin yang digunakan untuk menangani atau mengolah hasil

tanaman atau hasil ternak. Contoh alsin penanganan dan pengolahan hasil

tanaman dan ternak adalah Rice Milling Unit, pengering, thresher, mesin sortasi,

mesin pengolah biji sawit, dan sebagainya (Fransisca, 2018).

Dalam pemakaian alat dan mesin pertanian dibutuhkan pengalaman dan

pengolahan ( manajemen ) yang sesuai dengan kondisi setempat. Si pemakai

harusmemiliki rasa cinta dan sayang terhadap alat dan mesin pertanian yang

dipakainya.Benda itu harus dianggap sebagai “mahluk” yang perlu dijaga

keselamatannya dankesehatannya dengan baik. Udara, pelumas, bahan bakar dan

sebagainya yangdiberikan harus diusahakan sebersih mungkin supaya tidak

menimbulkan gangguan.Supaya setiap mesin dapat mencapai prestasi maksimal,

pemilik dan pemakai harusmempunyai rasa penghaSupaya setiap mesin dapat

mencapai prestasi maksimal, pemilik dan pemakai harus mempunyai rasa

penghayatan terhadap mesinnya.( Hardjosentono et al., 1985 ).

Menurut Gunawan (2019) Perkembangan teknologi di era industri 4.0 bersifat

masif dan sulit dicegah. Tingginya tingkat pertumbuhan populasi manusia

menyebabkan adanya inovasi-inovasi untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Mekanisasi pertanian pada era industri 4.0 umumnya ditandai dengan penggunaan

mesin-mesin otomatis dan terintegrasi dengan jaringan internet. Namun, kendala

biaya menjadi masalah utama yang menyebabkan petani belum bisa menerapkan

mekanisasi secara menyeluruh di era industri 4.0. Kendala utama yang sering

dihadapi oleh petani antara lain adalah kurangnya dana yang dibutuhkan.

5
BAB III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Februari 2024 pada pukul

15.00-Selesai di UPT Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu hand tractor, tractor roda 4,

alat tulis, stopwatch, meteran dan gelas ukur.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu solar.

3.3 Metode Pelaksanaan

3.3.1 Discplow Traktor

Adapun metode pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dihidupkan mesin

2. Diatur ketinggian piringan bajakan sesuai dengan keinginan

3. Diinjak kopling kemudian dimasukkan gigi

4. Diinjak gas sambil lepas kopling secara perlahan

5. Diinjak gas hingga maksimal ketika koping sudah lepas

3.3.2 Hand Traktor

Adapun metode pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Diperiksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam kondisi

baik. Pasangkanlah tuas standar

2. Diyakinkan bahwa tuas porsneling dalam posisi netral dan kopling utama

dalam posisi tak tersambung. Kemudian motor dinyalakan dengan

mengengkol.

6
3. Dinaikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang terletak

pada stang kemudi kanan.

4. Dipegang stang kemudi dengan sedikit menekannya sehingga batas

pinggang agar diperoleh keseimbangan. Pasangkanlah tuas porsneling

pada kecepatan yang diinginkan

5. Dipegang dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi tangan

yang lainnya memasangkan kopling utama sehingga traktor bergerak.

6. Dipegang dengan dua tangan stang kemudi dan ikuti gerak tarktor dengan

melangkah.

7. Dibelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling pada stang

kemudi. Bila belok ke kanan maka tekanlah tuas kopling kanan dan bila

ingin belok kekiri maka tekanlah tuas kopling kiri.

8. Diturunkan putaran motor untuk mundur, tarik tuas kopling utama

sehingga traktor berhenti, kemudian pasangkan persneling pada posisi

"reverse".

9. Dipasangkan kopling utama traktor akan mundur, posisi kaki sebelah kanan

berada diatas rotari atau singkal. Kaki sebelah kiri melangkah mundur

sesuai dengan kecepatan traktor. Pastikan bahwa traktor dapat dihentikan

setiap saat pada waktu mundur.

10. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, putar tuas gas sehingga

motor dalam putaran idle, pasangkan tuas porsneling pada posisi netral.

11. Pasangkan tuas standard, dan matikan motor penggerak dengan

memperkecil gas.

7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

NO Pengamatan Ulangan Hand Traktor Mini Traktor


Singkal Rotari Singkal Rotari
1 Lebar 1 80 10
Bajakan 0
2 79 98
3 78 96
4 81 96
5 80 10
0
Rerata 79, 97,
6 8
2 Kecepatan 1 0,22 m/s 0,31 m/s
2
3
4
5
Rerata
3 KLT 0,22680 0,040176
ha/jam ha/jam
4 Luas Lahan 13x26 m 13x26 m
5 Waktu Kerja 0,29 jam 0,035
jam
6 KLE 0,116 0,114
ha/jam ha/jam
7 Bahan Bakar 20,71 -
Terpakai l/ha
8 5 Putaran
Roda Traksi
-Saat
Pengelolaan
-Tanpa Beban
9 S1

4.2 Pembahasan

Pada Praktikum mekanisasi pertanian kali ini praktikan melakukan sebuah

kegiatan pengenalan traktor tangan, seeder, cultivator dan sprayer yang meliputi

pengenalan bagian-bagian yang terdapat pada alat tersebut berikut dengan fungsi

8
dan cara menggunakannya, praktikum tersebut dilakukan di sekitar Lahan

Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Alat dan mesin pertanian di kelompokkan kedalam dua bagian besar yaitu

alat dan mesin budidaya tanaman lalu alat dan mesin pengolahan hasil pertanian.

Alat dan mesin budidaya pertanian adalah alat dan mesin yang digunakan untuk

produksi tanaman, contohnya adalah mesin tanam dan mesin panen, sedangkan

alat dan mesin pengolahan hasil pertanian adalah alat dan mesin yang digunakan

untuk menangani atau mengolah hasil tanaman.

Mesin dan peralatan adalah setiap alat bantu mekanik yang dipakai manusia

untuk melakukan apa saja. Sedang perbedaan alat dan mesin, adalah mengenai

tingkat kesederhanaan susunannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Mugniesyah

(2003), bahwa berkembangnya teknologi sekarang ini, menyebabkan tingkat

produksi dalam pemakaiannya alat mesin pertaniann juga dilakukan secara

modern, sehingga dapat memudahkan dalam kehidupan. Tujuan dari penggunaan

alat dan mesin ini sangat diperlukan karena sangat mendukung dalam

meningkatkan produktivitas pada pertanian.

Pada praktikum mekanisasi pertanian ini praktikan melakukan sebuah

kegiatan pengenalan alat, yaitu traktor roda 4 dan hand traktor yang meliputi

pengenalan bagian-bagian yang terdapat pada alat tersebut berikut dengan fungsi

dan cara pengoperasiannya, praktikum dilakukan di Laboratorium Mekanisasi

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau.

Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti menarik. Ada

juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu

motor yang menarik. Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina,

dan Jerman, kata traktor umumnya berarti traktor pertanian, dan penggunaan kata

9
traktor yang merujuk pada jenis kendaraan lain sangat jarang. Di Kanada dan

Amerika Serikat, kata traktor juga berarti truk semitrailer.

Menurut Togola et al. (1998). Traktor tangan (hand tractor) merupakan

sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Traktor tangan ini

digerakkan oleh motor penggerak dengan daya yang dihasilkan sekitar 4-12 hp.

Menurut Sukino (1999), traktor tangan merupakan salah satu sumber tenaga alat

pengolahan tanah yang digunakan baik di lahan sawah (basah) maupun di tegalan

(lahan kering) yang bertenaga mesin "Internal Combustion Engine", beroda dua

dan mempunyai tenaga kurang dari 12 hp serta bersifat serba guna.

Dari hasil pengenalan traktor tangan maka diketahui pada traktor tangan

terdapat bagian-bagian traktor seperti: engkol, bajak. kopling, roda, standar.

knalpot, pully utama. filter, mesin, gas, poros starter, penutup tangki bahan bakar.

cooling, dan flywheel Menurut literature yang saya baca bagian-bagian utama

pada traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: Tenaga

penggerak motor, kerangka dan transmisi (penerus tenaga), tuas kendali kontrol.

Traktor roda empat merupakan traktor dengan tenaga penggerak dari motor

diesel yang didukung empat buah roda (dengan ban karet dan ditambah roda

sangkar baja). Traktor roda empat menurut Hardjosentono (1985), adalah alat

yang banyak digunakan untuk pengolahan tanah karena dapat menghemat waktu

pengolahan dan tidak memerlukan energi dalam jumlah besar selama proses

pengolahan tanah .

10
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah Penggunaan

traktor dalam pengolahan tanah untuk budidaya memiliki beberapa keuntungan

signifikan. Pertama, traktor memberikan efisiensi tinggi dan meningkatkan

produktivitas pertanian dengan mengolah tanah secara cepat dan efektif,

mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. traktor dapat

menghasilkan tanah yang optimal dengan menggemburkan tanah secara

menyeluruh, menghilangkan guludan dan batu-batuyang menghalangi

pertumbuhan akar tanaman. Hal ini menciptakan kondisi yang subur bagi tanaman

jagung dan kacang panjang untuk tumbuh dengan baik. Selain itu traktor juga

dilengkapi dengan alat-alat seperti cangkul dan garu, yang

membantu mengendalikan gulma dengan lebih efektif. Penggunaan traktor

memungkinkan petani untuk membersihkan gulma secara cepat dan efisien,

mengurangi persaingan nutrisi dan cahaya antara gulma dan tanaman budidaya

5.2 Saran

Saran untuk praktikum kali ini adalah dalam pengaplikasian alat mekanisasi

dilahan, diharap agar asisten dapat memberikan setiap praktikan kesempatan

untuk mencoba alat mekanisasi tersebut, jangan hanya beberapa orang saja.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arwati, S.2018. Pengantar Ilmu Pertanian Berkelanjutan Inti Media tama.


Makassar.
Daywin, F. J.2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha
Ilmu,Jakarta.
Fransisca, S.Y. 2018. Dampak Penggunaan Hand Traktor pada Usahatani Padi
Sawah Terhadap Pendapatan, Nilai Tukar Petani dan Penggunaan Tenaga
Kerja (Kasus : Desa Tanjung Rejo, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli
Serdang). Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan
Gunawan. 2019. Revolusi Industri 4.0 Untuk Sektor Pertanian, Perkebunan, dan
Peternakan. Bogor: Guepedia
Hardjosentono, Wajito, M., Rachlan, E., Badra, I.W. dan Tarmana, R.D. 1985.
Mesin- Mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta
Mulyoto. 1996. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara
Sukino. 1999. Hand Traktor. Surabaya: Gramedia.
Togola A, Meseka S, Menkir A, Badu-Apraku B, Bouka O, Tamò M, Djouaka R.
2018. Measurement of Pesticide Residues from Chemical Control of the
Invasive Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) in a Maize
Experimental Field in Mokwa, Nigeria, Int. J. Environ. Res. Public Health
15, 849
Yunus, R. 2004. Pengolahan Tanah Memilih, Menggunakan, dan mmerawat
Traktor Tangan. PT. Penebar swada. Bandung

12

Anda mungkin juga menyukai