Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRATIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

ACARA I
ASISTENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DAN PENGENALAN ALSINTAN

Disusun oleh:
Nama : Defriyansah
NPM : E1J021023
Shift : A2 (Kamis,10:00 WIB-12:00 WIB)
Dosen : Prof.Ir. Mochammad Chozin, M.Sc,. Ph.D.
Co-ass : Putri Wiranti_E1J020067

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
A. Pendahuluan
Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi
pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat
mekanis untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan
dan menurunkan ongkos produksi serta melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang
bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh
tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya.
Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk
mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian
(Pratiwi dkk, 2017).
Mekanisasi pertanian dalam arti luas yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang
penggunaan secara pertanian pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan
daya karya manusia dalam bidang pertanian untuk kesejahteraan manusia. Mekanisasi
pertanian dalam arti yaitu semua kegiatan penggunaan atau penerapan alat mesin pertanian
(alsintan) baik yang digerakkan dengan tenaga manusia, hewan, motor maupun mekanis
lainnya seperti arus air dan angin untuk mengurangi kejernihan kerja, meningkatkan efisiensi,
dan produktivitas sehingga dapat meningkatkan mutu produk, nilai tambah, dan daya saing
produk pertanian (Hadiutomo 2012).
Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa
dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam, meskipun cakupannya dapat
pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk keju dan
tempe. Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan
dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit,
metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk,
dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek inidengan pertimbangan
efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia akan melakukan pertanian intensif
(Arwati, 2018).
Alat pertanian telah banyak digunakan sejak dahulu kala, meski sifatnya masih
sederhana dan tenaganya berasal dari manusia maupun hewan hewan, Alat ini dikenal dengan
sebutan alat pertanian tradisional. Alat pertanian tradisional memiliki bentuk sederhana yang
dioperasikan menggunakan tenaga manusia, ada pula beberapa alat yang juga digerakkan
dengan tenaga hewan (Suranny, 2014). Dampak positif dari penggunaan alat pertanian
tradisional yakni alat-alat tersebut ramah lingkungan, karena tidak ada kerusakan alam dan
tidak mencemari lingkungan sehingga kelestarian alam dapat terus berjalan.
Dengan itu maka kita dapat mempertahankan ketahanan pangan diindonesia.
Ketahanan pangan harus dilihat sebagai suatu sistem. Dari segi ekonomi,ketahanan pangan
terdiri dari tiga sub sistem yang sling terkait yaitu pasokan,distribusi,dan Konsumsi.Dari segi
kelembagaan Sistem pangan tercapai melalui sinergi antara subsistem indvididu atau
keluarga,subsistem masyarakat,dan subsistem pemerintah. Mekanisme subsistem ini
dihubungkan dengan berbagai aspek-aspek pembangunan lainnya dalam subsistem
mekanisme seperti pertanian,transportasi,teknologi,sumber daya alam dan lingkungan,
perdagangan,kesehatan, dan pendidikan.Karena itu,ketahanan pangan bukanhanya sekedar
oemunhan produksi makanan,tetapi merupakan persoalan yanglebih kompleks,yang memiliki
perspektif politik dan pembangunan. (Jhamtani,2015)
Mekanisasi pertanian merupakan introduksi dan penggunaan alat mekanis untuk
melaksanakan operasi pertanian. Penggunaan alat/mesin-mesin pertanian diIndonesia di
tandai dengan perubahan yang mendasar pada pola-pola pertanian,dari cara-cara tradisional
menjadi cara-cara yang lebih maju (Samaria, 2016). Penggunaan mekanisasi pertanian ini,
diasumsikan bahwa produksi pertanian telah meningkat, biaya-biaya produksi dapat ditekan,
sehingga pendapatan petani juga meningkat. Peningkatan pendapatan petani ini, disinyalir
berdampak pada perubahanperubahan ekonomi, sosial dan budaya gotong royongdalam
pertanian padi sawah (Samaria et al ., 2016)
Menurut (Johanes & Winarto, 2016) Mekanisasi pertanian adalah penggunaan alat unt
uk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian yang bertujuan untuk :
1.Membina pelaksanaan rancang bangun dan modifikasi.
2.Pengembangan dan perakitan teknologi alat mesin pertanian spesifik lokasi.
3.Pemasyarakatan inovasi teknologi yang telah ada.
4.Pengujian mutu alat dan mesin pertanian
Tujuan tersebut dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan alat mesin pertanian
tepat dan benar. Teknologi mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam peningkatan
pendapatan ekonomi, oleh karena dengan penerapan teknologi yang sesuai, peningkatan nilai
tambah dapat dilaksanakan secara berganda. Teknologi perlu diarahkan pada semua tahapan,
termasuk didalam proses pascapanen. Teknologi sebagai satu kesatuan metodologi dan
peralatan yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu memiliki sasaran akhir
yaitu untuk meningkatkan (Tarigan et al ., 2013).
Menurut (Gunawan, 2019) Perkembangan teknologi di era industri 4.0 bersifat masif
dan sulit dicegah. Tingginya tingkat pertumbuhan populasi manusia menyebabkan adanya
inovasi-inovasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mekanisasi pertanian pada era industri
4.0 umumnya ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis dan terintegrasi dengan
jaringan internet. Namun, kendala biaya menjadi masalah utama yang menyebabkan petani
belum bisa menerapkanmekanisasi secara menyeluruh di era industri 4.0
Namun demikian, penggunaan alsintan ditingkat petani masih terbatas. Petani
umumnya masih menggunakan cara-cara manual dan sederhana dalam mengolah produk
pertaniannya. Kondisi ini menunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan
petani dalam penyerapan dan penerapan teknologi mekanisasi tersebut. Penggunaan alsintan
juga memiliki dampak, diantaranya menggeser tenaga kerja manusia dan ternak serta
kesenjangan pendapatan. Penerapan alsintan juga perlu berdampak terhadap peluang kerja
perempuan. Mekanisasi membutuhkan biaya yang tinggi dalam pengadaan dan perawatan
alatalat, dimana sebagian alat memerlukan arus listrik yang besar (Aldillah, 2016).

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu memperoleh pengetahuan tentang pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja dalam mengoperasikan alsintan (Alat dan mesin pertanian)
dan mengetahui alat-alat pertanian lainnya.

C. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja pada pratikum kali ini:
1. Melakukan pengamatan terhadap alsintan seperti traktor tangan, traktor mimi, alat
pengiling padi dll.
2. Mencatat komponen-komponen utama dari alsintan tersebut terkait dengan
pengoprasian beserta dengan fungsinya.
3. Membuat laporan pengamatan.

D. Pengamatan
Adapun hasil pada pratikum kali ini:

Traktor tangan Traktor mini Mist blower


Rice transplanter Mesin panen padi Mesin perontok padi

Mesin pengiling padi Seed Cleaner

E. Pembahasan
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk
melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau penyakit akibat
kerja. NIOSH menyatakan alat pelindung diri (APD) alat yang mempunyai kemampuan
melindungi pekerja dari bahaya ditempat kerja. Alat pelindung diri digunakan harus
memenuhi beberapa persyaratan yaitu enak dipakai, tidak menggangu kerja, memberikan
perlindungan yang efektif terhadap jenis bahaya.
Syarat – syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan APD perlindungan sempurna
(menutupi bagian tubuh tertentu), fleksibel, bisa digunakan atau dipakai pria dan wanita, tidak
menimbulkan bahaya sampingan, tidak mudah rusak atau dapat diganti, sesuai standar dan
tidak membatasi gerak petugas menarik dan nyaman digunakan. Contoh APD yang digunakan
Hlem, Sarung tangan, Sepatu boot dan lain-lain.
Adapun pada acara pratikkum kali ini alat-alat yang dikenalkan dan fungsinya antara
lain sebagai berikut:
1. Traktor taangan (Hand tractor)
Traktor tangan, juga dikenal sebagai traktor tangan, adalah jenis alat pertanian
yang digunakan untuk berbagai keperluan di lahan pertanian. Disediakan beberapa
sumber yang memberikan informasi tentang bagian-bagian traktor tangan dan
fungsinya. Secara umum traktor tangan meliputi bagian-bagian seperti mesin, roda,
kemudi, girboks, dan pengait (hook) untuk memasang alat atau perkakas pertanian.
Fungsinya antara lain membajak tanah, menanam dan merawat tanaman. Traktor
tangan juga dapat dilengkapi dengan berbagai peralatan tambahan tergantung
kebutuhan spesifik, seperti bajak, penyemprot, dan peralatan pengolahan tanah
lainnya. Dengan fungsi dan kapasitas yang beragam, traktor manual merupakan alat
yang sangat berguna dalam konteks pertanian, terutama pada medan yang sempit atau
sulit diakses oleh traktor berukuran besar.
2. Traktor mini (Mini tractor)
Traktor mini roda 4 atau disebut juga traktor mini mempunyai banyak fungsi
dan kegunaan yang berbeda-beda dalam bidang pertanian. Beberapa pembahasan
mengenai traktor mini roda 4 dapat Anda temukan pada sumber yang tersedia. Namun
pada umumnya traktor mini roda 4 digunakan untuk berbagai keperluan di lahan
pertanian seperti membajak, menanam, merawat tanaman, dan transportasi. Seringkali
digunakan pada medan yang sempit atau sulit diakses oleh traktor besar. Selain itu,
traktor mini roda 4 juga dapat dilengkapi dengan banyak peralatan dan perlengkapan
tambahan tergantung kebutuhan spesifik seperti trailer, bajak, dan penyemprot
pestisida.
3. Mist blower
Mist Blower adalah alat yang digunakan untuk menyemprotkan cairan, larutan
atau suspensi dalam bentuk butiran atau kabut. Alat ini biasa digunakan di bidang
pertanian untuk aplikasi penyemprotan yang halus dan seragam serta dapat digunakan
untuk berbagai keperluan lainnya tergantung pada jenis cairan atau partikel yang
disemprotkan. Treadmill efektif membasmi hama, penyakit, dan gulma pada tanaman
pertanian, serta melakukan pemupukan, penyemprotan disinfektan, dan sterilisasi.
4. Rice transplanter
Rice transplanter merupakan mesin modern yang digunakan untuk menabur benih padi
secara akurat dan efektif. Mesin ini beroperasi di lahan sawah siap tanam dan
memiliki berbagai keunggulan antara lain produktivitas tanam tinggi, kemampuan
menabur benih dalam waktu 6 jam/hektar, kemampuan mengatur jarak tanam dalam
barisan dengan ukuran tertentu serta mengatur kedalaman tanam, mengurangi
ketergantungan pada tenaga kerja manusia, memungkinkan penanaman padi dengan
lebih efisien, meningkatkan produktivitas padi dan mengurangi resiko kerusakan
tanaman pada saat budidaya, mesin tanam padi adalah alat yang sangat berguna yang
membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas penanaman padi.
5. Mesin panen padi (Rice Reaper)
Rice reaper adalah alsintan yang digunakan untuk memotong padi sangat cepat
sehingga proses panen dapat dilaksanakan secara efisien. Prinsip kerja daririce reaper
cukup sederhana, yakni cakram pisau pemotong akan berputar dan memotong rumpun
padi ketika memperoleh tenaga dari mesin penggerak. Ricereaper dilengkapi beberapa
tuas kendali, yaitu tuas gas, tuas kopling utama, stangkemudi, tuas kemudi kanan dan
kiri, tuas kopling pisau potong.
6. Mesin perontok padi (Rice thresher)
Rice thresher adalah alsintan yang digunakan untuk merontokkan gabah
darimalai padi. Prinsip kerja dari rice thresher juga sederhana, yaikni tenaga yang
dihasilkan dari masin diesel digunakan untuk memutar drum perontoh gabah terdapat
dalam rumah perontok dan kipas penghembus (blower). Drum perontok dilengkap
dengan gigi besi sehingga ketika drum berputar akan menyebabkan gigi besi memutar
malai yang dimasukkan ke rumah perontok melalui lobang pemasukmalai (hopper).
Gabah yang rontok akan jatuh ke bawah dan dihembus oleh blower sehingga gabah
hampa dan kotoran akan terhembus jauh sehingga terpisahgabah bernas.
7. Mesin pengiling padi
Mesin Penggiling padi adalah alat yang digunakan untuk mengupas biji-bijian
menjadi nasi putih. Mesin ini sangat penting dalam pengolahan beras karena dapat
membuat pengolahan menjadi lebih mudah, cepat dan efisien. Penggilingan padi juga
menghasilkan beras yang lebih bersih dan berkualitas lebih tinggi. Mesin ini terdiri
dari beberapa bagian seperti motor penggerak, mesin casing dan mesin blansing.
Penggilingan padi mempunyai banyak jenis dan kapasitas produksi yang berbeda-
beda, untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Penggilingan padi juga dapat dilengkapi
dengan berbagai aksesoris seperti mesin pemutih beras, pengering beras, dan mesin
pengemas beras. Dalam memilih mesin penggilingan padi, Anda perlu
mempertimbangkan jenis mesin yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas produksi
yang diinginkan.
8. Seed Cleaner
Seed cleaner berfungsi untuk memisahkan gabah isi dan gabah hampa guna
menghasilkan hasil yang berkualitas. Seed cleaner ada dua macam yaitu seed cleaner
manual dan seed cleaner diesel. Seed cleaner manual menggunakan tenaga manusia
dan hembusan angin untuk memisahkan gabah hampa.
F. Kesimpulan
Kesimpulan pada pratikum kali ini adalah
1. Ketika kita akan mengoprasikan/mengendarai alat dan mesin pertanian harus
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini dapat mengurangi
terjadinya kecelakaan saat bekerja.
2. Alat-alat pertanian mencakup beragam peralatan dan mesin yang digunakan dalam
kegiatan pertanian. Alat-alat tersebut berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi dan bertujuan untuk memudahkan berbagai proses dalam pertanian, seperti
pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan panen.
DAFTAR PUSTAKA

Aldilah, Rizma. 2016. Kinerja Pemanfaatan Mekanisasi Pertanian dan Implikasinya Dalam
Upaya Percepatan Produksi Pangan Di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi.
Vol. 34(2): 163-177.
Arwati, S. 2018. Pengantar Ilmu Pertanian Berkelanjutan. Inti Mediatama.Makassar
Hadiutomo, K. 2012. Mekanisasi Pertanian. Bogor(ID): IPB Press.
Gunawan. 2019. Revolusi Industri 4.0 Untuk Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan
. Guepedia. Bogor. Sjamsir, Z. 2017. Pembangunan Pertaniandalam Pusaran Kearifan
Lokal . Sah Media. Makassar.
Jhamtani, H., Chhaya, N., Karwa, S., Varshney, D., Kedia, D., & Gupta, V. 2015. Identifying
suggestions for improvement of product featuresfrom online product reviews. In
International Conference on SocialInformatics (pp. 112-119). Springer, Cham
Johanes,S. & Winarto,F. E.W. 2016. Studi efisiensi termal proses pengeringan cengkeh pada
alat pengering yang memiliki lima tingkat tray. Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Tearapan.
Samaria, Tandi, I. & Vandalisna. 2016. Dampak mekanisasi pertanian terhadap perubahan
ekonomi, sosial dan budaya komunitas petani padi sawah (kasus Desa To’
Pongo’Kabupaten Luwu). Jurnal Agrisistem, 12(1): 38-58.
Suranny, L.E. 2014. Alat Pertanian Tradisional sebagai Warisan Kekayaan Budaya Bangsa.
Jurnal Arkeologi Papua. 1 (6) : 45-55.
Tarigan, A. A., Daulay, S. B. & Munir, A. P. 2013. Rancang bangun alat pemotong pelepah
kelapa sawit mekanis. J.Rekayasa Pangan dan Pert .,1(4): 111-116
Pratiwi, Y. I., Ali, M. dan Nurlina, N.. 2017. Damage Status Assessment Of Agricultural Land
As A Result Of Biomass Production In Probolinggo Regency East Java. ADRI
International Journal Of Agriculture, 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai