Anda di halaman 1dari 15

PENGOPERASIAN TRAKTOR RODA EMPAT DAN

PENGOLAHAN TANAH
(Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian)

Oleh:
ABDI NORGANI
1810512310002
KELOMPOK 2

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. i

DAFTAR TABEL ...................................................................................... ii

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

Latar Belakang .................................................................................. 1


Tujuan ............................................................................................... 4

ALAT DAN METODE .............................................................................. 5

Alat .................................................................................................... 5
Waktu dan Tempat ........................................................................... 5
Metode.............................................................................................. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 7

Hasil................................................................................................... 7
Pembahasan ...................................................................................... 9

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 11

Kesimpulan........................................................................................ 11
Saran.................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Metode Pengoperasian Traktor Roda Empat ....................................... 7


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mekanisasi pertanian dapat didefinisikan secara luas dan sempit.


Mekanisasi pertanian dalam arti luas identik dengan “Agricultural engineering”
yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang penggunaan serta pemanfaatan bahan
dan tenaga alam untuk mengembangkan daya karya manusia dalam bidang
pertanian untuk kesejahteraan manusia. Sedang mekanisasi pertanian dalam arti
sempit identic dengan “Agricultural mechanization” yaitu semua kegiatan
penggunaan atau penerapan alat mesin pertanian baik yang digerakkan dengan
tenaga manusia, hewan, motor maupun, mekanis lainnya seperti arus air dan angin
untuk mengurangi kejerihan kerja, meningkatkan efisiensi dan produktivitas
sehingga dapat meningkatkan mutu produk, nilai tambah, dan daya saing produk
pertanian (Hadiutomo, 2012).
Indonesia juga telah cukup lama mengembangkan mekanisasi pertanian,
terutama dalam tiga tahun terakhir, di mana banyak jenis peralatan baru
didistribusikan, terutama traktor pengolahan tanah, alat tanam (rice transplanter),
dan alat panen kombinasi (rice combine harvester). Introduksi mesin dalam
pertanian sudah dilakukan semenjak kemerdekaan, namun banyak menemui
ketidakefektifan. Hal ini mencerminkan apa yang disebut premature
mechanization, yaitu proses introduksi Alsintan yang kurang diikuti kesiapan
kelembagaan. Dengan ciri pertanian yang berlahan sempit, permodalan terbatas,
dan pendidikan petani rendah, maka dibutuhkan pendekatan pengembangan
mekanisasi yang sesuai (Mugniesyah dan Machfud, 2006).
Mekanisasi pertanian memiliki posisi strategis dengan makna yang
kompleks. Secara umum makna tersebut merupakan manfaat mekanisasi pertanian
itu sendiri. Pertama, peningkatan produktivitas yang dapat dicapai dengan
memberikan input yang dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Kedua,
efisiensi proses yang berarti bahwa penggunaan mekanisasi dapat meningkatkan
efektivitas proses yang berdampak pada penurunan biaya per unit. Secara
ekonomi efektivitas akan menghasilkan usaha yang lebih efisien. Ketiga,
2
peningkatan kualitas dan pembentukan nilai tambah. Keempat, peningkatan
pendapatan yang merupakan kontribusi penurunan biaya produksi, meningkatnya
hasil dan berkurangnya susut hasil (Mangunwidjaja dan Sailah, 2005).
Penggunaan mesin pertanian merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, meningkatkan mutu dan nilai
tambah produk, serta pemberdayaan petani. Pada hakikatnya, penggunaan mesin
di pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses
produksi pertanian, di mana setiap tahapan dari proses produksi tersebut dapat
menggunakan alat dan mesin pertanian. Dengan demikian, mekanisasi pertanian
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tenaga manusia, derajat dan taraf hidup
petani, kuantitas dan kualitas produksi pertanian, memungkinkan pertumbuhan
tipe usaha tani dari tipe subsisten (subsistence farming) menjadi tipe pertanian
perusahaan (commercial farming), serta mempercepat transisi bentuk ekonomi
Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industri (Anon, 2001).
Traktor adalah mesin pertanian yang digunakan untuk mengolah tanah.
Mesin mempunyai efisiensi yang sangat tinggi yang dapat membalikkan tanah dan
pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor ini
merupakan mesin serba guna, karena dapat berfungsi sebagai tenaga penggerak
untuk alat-alat lain, seperti: pompa air, alat prosesing, gandingan (hener) dan lain-
lain. Traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur
dan dengan kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan kekuatan traktor
tersebut. Oleh karena itu traktor roda dua ini dapat dioperasikan pada lahan yang
lembab atau basah dan tidak terlalau kering (Taufik, 2010).
Traktor pertanian dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu
traktor roda empat (traktor besar) dan traktor roda 2 (hand traktor). Traktor roda
dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor) adalah mesin pertanian yang
dapat dipergunakan untuk menngolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian
dengan alat pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin.
Mesin ini mempunyai efesiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah
dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan
mesin serbaguna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk
alatalat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (Rizaldi, 2006).
3
Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan modernisasi pertanian. Ada yang mengartikan
bahwa saat ini teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi
sampai pascapanen bukan hanya teknologi yang didasarkan pada energi mekanis,
namun sudah mulai menggunakan teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image
processing, bahkan sampai teknologi robotik. Penggunaan mesin sudah mencakup
baik untuk proses produksi, pemanenan, dan penanganan atau pengolahan hasil
pertanian (Mugniesyah dan Machfud, 2006).
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari
para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari
manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi
oleh bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi et al., 2008).
Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat
duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau
disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point
atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan,
sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas sistem penyambungan titik tiga,
disebut top link (tuas penyambung bagian atas). Dengan menggunakan sistem
penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, dan lain-lain.) yang
diinginkan dapat diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuas
penyambung atas. Selanjutnya untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat
pada saat dioperasikan untuk pengolahan tanah, maka traktor perlu
disetimbangkan dengan memasang beban tambahan pada bagian depan traktor.
Dengan melakukan persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan
untuk pengolahan tanah (Nawawi, 2001).
Mengoperasikan sebuah traktor roda empat harus mengikuti SOP yang ada
yaitu melakukan pemeriksaan traktor tangan merupakan bagian dari persiapan
traktor sebelum dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangatlah
penting, yang bertujuan untuk saat traktor digunakan dalam kondisi yang bagus
atau yang dapat kita ketahui agar bisa bekerja dengan mudah dan lancar. Sebelum
4
menggunakan traktor roda dua atau hand traktor kita harus mengetahui bagian-
bagian apa saja dan fungsinya agar saat terjadi kendala di lapangan operator selalu
siap dan bisa menghandle. Operator traktor pun harus tau bagian-bagian pada
traktor roda dua agar tau fungsi-fungsi pada saat bekerja di lapangan (Ariesman,
2012).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor roda empat
dengan baik dan benar serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian
traktor roda empat secara prosedur yang benar.
ALAT DAN METODE

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:


1. Traktor Roda Empat.

Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 April 2021 pukul
08.00 WITA – selesai. Dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah:


1. Periksalah engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi
baik. Naiklah dari sebelah kiri traktor.
2. Duduklah pada jok dan pasangkan tuas perseneling pada posisi netral.
3. Rangkaikan pel rem kiri dan kanan menjadi satu.
4. Hidupkan traktor (cara menghidupkan tergantung jenis traktor).
5. Injak pedal kopling (dengan kaki kiri sedalam-dalamnya), masukkan
perseneling utama, kemudian disusun dengan sub perseneling.
6. Naikkan putaran motor dengan menginjak gas kaki (dengan kaki kanan) atau
menaikkan tuas gas tangan (dengan tangan kanan). Jika untuk transportasi
sebaiknya menggunakan gas kaki.
7. Jika disekeliling anda yakin aman, perlahan angkat kaki kiri dari pedal
kopling sampai separuhnya, sehingga traktor bergerak tanpa terhentak,
setelah bergerak maju, lepaskan kaki dari pedal kopling.
8. Jaga arah penglihatan lurus kedepan dan kedua tangan tetap mengendalikan
roda stir.
9. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor dan injak pedal kopling dalam-
dalam dan injak pedal rem (dengan kaki kanan), masukkan perseneling
6
10. Ke posisi ‘R’ (Reverse). Setelah yakin daerah mundur aman, maka traktor
akan mundur dan pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat.
11. Untuk menghentikan, injak pedal kopling, lepaskan pedal sehingga engine
dalam putaran rendah, pasang tuas perseneling keposisis netral mulai dari tuas
perseneling utama kemudian tuas sub perseneling. Lepaskan kopling, pasang
12. Rem parkir dan lepaskan rangkaian pedal rem kiri dan kanan. Setelah
itu matikan engine dan turun dari sebelah kiri traktor.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut:


Tabel 1. Metode Pengoperasian Traktor Roda Empat.
No Gambar Keterangan
Memeriksa kekencangan ban

1.

Memeriksa keadaan aki.

2.

Memeriksa kondisi air


radiator.

3.

Memeriksa isi bahan bakar.

4.

Tabel 1. Lanjutan
8
5. Memeriksa tuas persneling dan
semua tuas dalam keadaan netral.

6. Memeriksa tuas kompresi.

7. Memeriksa tuas top dan tuas-tuas


lampu.

8. Memeriksa tuas kick.

Pembahasan

Berdasarkan pemaparan dari praktikum yang kali ini dilaksanakan,


dijelaskan bahwa terdapat SOP pada pengoperasian traktor roda empat. SOP pada
9
pengoperasian traktor roda empat yang pertama adalah memeriksa kekencangan
ban hal ini bertujuan agar saat sebelum digunakan traktor roda empat tidak
mengalami kendala dalam melakukan pekerjaan di lapangan, selanjutnya adalah
memeriksa keadaan aki hal ini bertujuan agar sebelum dinyalakan agar bisa di
stater, kemudian memeriksa kondisi air radiator hal ini bertujuan agar saat
digunakan mesin traktor tidak overheat, lalu memeriksa isi bahan bakar hal ini
bertujuan agar pada saat traktor digunakan tidak kehabisan bensin dan yang
terakhir adalah mengecek kondisi tangki bensin apakah mengalami kebocoran apa
tidak.
SOP selajutnya yaitu memeriksa tuas perseneling dan memeriksa dalam
keadaan netral hal ini bertujuan agar saat dihidupkan traktor tidak berjalan
mendadak, memeriksa tuas kompresi hal ini bertujuan agar saat dihidupkan tidak
ada kendala dalam mesin traktor, memeriksa tuas top dan tuas-tuas lampu untuk
mengehmat bahan bakar dan berfungsi untuk menyinari saat traktor digunakan
pada malam hari, dan memeriksa tuas kick hal ini bertujuan agar saat sebelum
dihidupkan tidak ada kendala pada mesin traktor.
Pengolahan tanah diartikan sebagai sebuah proses merubah sifat-sifat fisik
tanah dengan cara memotong, membalik, memecah, atau membongkar tanah,
sehingga tanah dapat diolah untuk menanam. Pengertian lain, pengolahan tanah
dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah
yang siap tanam baik secara fisis, kemis, maupun biologis, sehingga tanaman
yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan
memperbaiki secara fisik atau fisis, perbaikan kemis atau kimia dan biologis
terjadi secara tidak langsung. Pengolahan tanah dilakukan dengan harapan bisa
menghasilkan hasil yang optimum. Penggunaan alat mekanis seperti traktor roda
empat dilakukan untuk mengolah tanah. Namun hal ini dapat mengakibatkan
penurunan kualitas sifat fisik tanah dalam jangka panjang apabila pengolahan
tanah tersebut dilakukan secara intensif salah satunya yaitu dapat menurunkan
porositas tanah, yang menyatakan bahwa pengolahan tanah untuk sementara
waktu dapat memperbesar porositas tanah, namun dalam jangka waktu yang lama
akan menyebabkan penurunan porositas tanah.
10
Menurut Hersyami dan Sembiring (2000), menjelaskan bahwa penurunan
ini bisa disebabkan oleh kualitas tanah yang semakin menurun akibat adanya
pengolahan tanah yang intensif, penggunaan pupuk anorganik dan berkurangnya
bahan organik di dalam tanah. Pengolahan tanah akan berdampak pada pemadatan
tanah dan berlanjut pada penurunan porositas tanah. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penurunan proses pemadatan tanah antara lain berat alat,
tekanan udara ban, kadar air tanah pada saat melintas. Selain itu ada faktor lain
yang perlu diperhatikan yaitu intensitas lalu lintas alat, slip roda, dan baru
tidaknya lahan tersebut diolah sebelumnya. Penurunan porositas ini terjadi akibat
adanya lalu lintas traktor dan alat pengolah tanah diatas permukaan tanah,
sehingga ruang pori dalam tanah akan semakin memadat dan menyebakan
meningkatnya berat isi tanah.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum yang dilakukan adalah:


1. Hal pertama dan mendasar yang dilakukan oleh operator adalah mengenal
SOP untuk menjalankan traktor roda empat agar traktor bisa berjalan baik
tanpa kendala.
2. Traktor roda empat diciptakan untuk meringankan pekerjaan petani dalam
melakukan pengelolaan tanah.
3. Pengelolaan tanah harus berkala karena apabila dilakukan terus-menerus
kemungkinan dapat merusak tanah.

Saran

Saran untuk praktikum ini adalah:


1. Bagi praktikan yang terkendala jaringan diharapkan adanya keringanan
terhadap praktikum.
2. Penjelasan materi praktikum harus lebih efisien dan melihat kondisi
praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

Anon. 2001. Kebijakan pengembangan industri Alsintan. Makalah pada Seminar


Sehari Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Produksi Dalam Negeri.
Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka. Jakarta.

Ariesman. 2012. Mempelajari Pola Pengolahan Tanah Pada Lahan Kering


Menggunakan Traktor Tangan Dengan Bajak Rotari [Skripsi]. Universitas
Hasanuddin. Makassar.

Hadiutomo, Kusno. 2012. Mekanisasi Pertanian. IPB Press. Bogor.

Hersyami., dan E. N. Sembiring. 2000. Perubahan Kepadatan Tanah Karena


Tingkat Pembebanan pada beberapa Kondisi Kadar Air Tanah. Prosiding
Seminar Nasional Teknik Pertanian AE2000, hlm 17-25. Bogor.

Laksmi, Fuad dan Budiantoro. 2008. Manajemen Perkantoran Modern.Penerbit


Pernaka. Jakarta.

Mangunwidjaja D dan Sailah I. 2005. Pengantar teknologi pertanian. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Mardikanto. 2003. Peningkatan Kemampuan Petani Dalam Pengembangan


Tanaman. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mugniesyah, Machfud SS. 2006. Peranan penyuluhan pertanian dalam


pembangunan pertanian. IPB Press. Bogor.

Nawawi, G. 2001. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. Departemen Pendidikan


Nasional. Jakarta.

Rizaldi, T., 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian FP-USU.


Medan.

Sutrisno. 2001. Mesin-Mesin Peralatan. Bumi Aksara. Jakarta.

Taufik. 2010. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian. Fakultas


Pertanian Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai