Halaman
DAFTAR TABEL....................................................................................... ii
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Bahan.................................................................................... 11
Alat........................................................................................ 11
Waktu dan Tempat............................................................................ 12
Pelaksanaan ...................................................................................... 12
Hasil................................................................................................... 13
Pembahasan....................................................................................... 14
Daun Bayam Hijau ............................................................... 14
Halaman
Kesimpulan........................................................................................ 19
Saran.................................................................................................. 19
LAMPIRAN ................................................................................................ 21
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Nomor Halaman
Latar Belakang
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian
besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin
yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b.
perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada
protein. Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya
atom magnesium (sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin, serta samping
Klorofil a yang dapat berperan serta langsung dalam reaksi terang, yang
mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Klorofil b hanya dalam satu
fotosintesis. Dalam proses ini, ada tiga fungsi utama dari klorofil yaitu dengan
2
memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan
fotosintetik ini luar biasa hebat, produk yang dihasilkannya mampu memberikan
merah, ungu, dan biru Senyawa ini terkandung dalam berbagai jenis berry seperti
buah - buahan lain seperti anggur, apel, kiwi, serta terdapat pada beberapa sayuran
seperti kol merah dan bawang merah dan terkandung dalam tanaman non pangan
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis
klorofil hijau, yakni klorofil a dan klorofil b. Juga terdapat pigmen kuning sampai
jingga yang digolongkan sebagai karotenoid. Ada dua macam karotenoid, yaitu
merupakan pigmen kuning pada daun dari jenis karoten yang berfungsi untuk
berada bersama-sama dengan klorofil yang bila jumlahnya dominan akan tampak
sering digunakan untuk analisis kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang
dengan sifat sifat tertentu sebagai alat sekaligus media untuk memisahkan
menyerap eluen sehingga sistem yang terjadi adalah adsorpsi (Gandjar, 2007).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara uji
Pigmen atau zat warna adalah yang mengubah warna cahaya tampak sebagai
akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang. Pada kisaran tertentu.
Warna pada tanaman disebabkan oleh pigmen yang dikandungnya pada tilakoid
cahaya matahari. Susunan warna ditemukan dalam jaringan tanaman seperti pada
daun, bunga, dan buah, yang mana bertanggung jawab atas keberadaan dari ribuan
eksternal dan internal. Faktor – faktor eksternal utama adalah tanah, kelembaban,
cahaya, dan air. Faktor – faktor internal dapat mencakup gen, hormon, struktur
anatomi, dan morfologi organ tumbuhan serta kandungan klorofil dan pigmen
Pigmen berwarna hijau berasal dari klorofil yang terdapat pada dalam
jaringan parenkim palisade dan parenkim spons daun. Dalam kloroplas, pigmen
utama klorofil serta karotenoid dan xantofil terdapat pada membran tilakoid. Pada
hijau, molekul klorofil adalah suatu derivat porfirin yang mempunyai struktur
tetrapirol siklis dengan satu cincin pirol yang sebagian tereduksi (Sumaenda,
2011).
Pigmen yang menyebabkan warna merah, ungu, dan biru berasal dari
antosianin. Serta banyak ditemukan pada buah dan bunga. Antosianin ini
merupakan zat warna yang bersifat polar dan akan larut dengan baik pada pelarut
enzimatik adalah pengaruh dari pH, suhu, dan juga cahaya (Salibury, 1995).
terbesar pigmen alami pada tumbuhan yang larut dalam air yang bertanggung
jawab untuk memberikan warna pada bunga, buah, dan sayuran. Antosianin dapat
juga bermanfaat bagi kesehatan sebagai sumber antioksidan. Hal ini disebabkan
(Salisbury, 1995).
Warna daun berasal dari klorofil, yaitu pigmen warna hijau yang terdapat
di dalam kloroplas. Warna hijau pada kloroplas disebabkan oleh adanya empat
tipe utama pigmen di dalamnya yaitu klorofil a, dan b, berwarna hijau karena
tingkat tertentu, dan warna yang timbul pada warna tersebut adalah cahaya yang
diserap paling sedikit. Pada proses fotosintesis warna yang paling sedikit diserap
6
adalah warna dengan cahaya hijau, warna ini lah tersebar dipantulkan oleh
banyak ditemukan pada bunga, buah, dan sayuran. Antosianin dan fikobilin
merupakan pigmen merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga.
(Legender, 1998).
Pigmen Tumbuhan
golongan karoten sangat penting, yang dilihat dari segi kebutuhan gizi manusia
maupun hewan. Hal ini disebabkan karena sebagian karotenoid dapat diubah
Klorofil a
Klorofil atau yang biasa dikenal dengan zat hijau daun, sama seperti
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofil hijau,
Klorofil a mampu menyerap spektrum cahaya merah, ungu dan biru dalam
(Behrenfald, 2005).
Klorofil b
Klorofil atau yang biasa dikenal dengan zat hijau daun, sama seperti
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofil hijau,
cahaya hijau dan kuning dalam proses fotosintesis. Klorofil ini akan menyerap
Antosianin
violet, magenta, merah, dan jingga pada bagian tanaman seperti buah, sayuran,
bunga, daun, akar, umbi, legum, dan sereal. Antosiain ditemukan di vakuola
ikatan glikosida mudah terhidrolisis. Pigmen ini tidak bersifat toksik dana man
tubuh, melindungi dari bahaya kerusakan DNA pada tubuh, meningkatkan system
imun atau kekebalan tubuh dengan cara memproduksi sitokinin dalam jumlah
solarisasi dengan cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas
akan memiliki dampak pada meningkatnya sistem imun atau kekebalan tubuh.
Karotenoid juga sebagai penghasil pro vitamin A. Warna merah pada daun acalipa
Xantofil
alkohol, eter minyak bumi, aseton, dan banyak pelarut organik lainnya. Lebih dari
400 karoten yang berbeda telah ditemukan di alam. Fungsi dari xantofil pada daun
ini ialah untuk membantu dalam proses fotosintesis, pigmen tersebut membantu
Karoten
Karoten merupakan salah satu pigmen organik berwana kuning, oranye atau
merah jingga yang dapat terjadi secara alamiah dalam tumbuhan yang
berfotosintesis, ganggang, beberapa jenis jamur dan bakteri. Karoten juga dapat
9
larut dalam lemak, tidak larut dalam air, mudah rusak karena teroksidasi pada
Fikoeretrin
digunakan sebagai label fluoresen (menyala dalam gelap) dalam immunologi dan
biologi sel. Selain itu, fikoeretrin digunakan pula sebagai pewarna makanan alami
dan juga sebagai penanda (marker) dalam gel elektroforesis dan iso elektrofokus
(Dutta, 2005).
Fikosianin
dengan warna biru. Pigmen ini mudah larut pada pelarut polar seperti air.
fikosianin sebagai bahan pewarna pada bahan pangan telah sedari dulu dilakukan.
Fikosianin juga memiliki potensi untuk produk kosmetika sebagai pewarna alami
Fikosantin
mudah larut pada pelarut polar seperti air. Fikosantin sangat rentan terhadap
10
degradasi oleh faktor eksternal, seperti panas, pH, dan paparan sinar matahari
(Amrun, 2007).
BAHAN DAN METODE
Bahan
Daun erpah bayam merah. Digunakan sebagai sampel pada uji pigmen
sebanyak 9 g.
Daun bayam hijau. Digunakan sebagai sampel pada uji pigmen sebanyak
200 g.
Kulit buah naga. Digunakan sebagai sampel pada uji pigmen sebanyak 200
g.
10 mL.
Alat
kaca.
Pelaksanaan
1. Menghaluskan daun bayam hijau, daun erpah bayam merah, dan kulit buah
bayam hijau, daun erpah bayam merah, dan kulit buah naga terlarut.
Hasil
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
terhadap daun bayam hijau, daun erpah bayam merah, dan kulit buah naga. Uji
pigmen sendiri bertujuan untuk melihat degradasi pigmen atau kandungan warna
pertama-tama mengambil 200 g daun bayam hijau yang telah ditimbang dengan
neraca analitik, kemudian mencuci daun bayam hijau dengan air mengalir yang
bertujuan untuk membuang kotoran yang tertempel pada tiap lembaran daun
bayam hijau. Kemudian memasukkan daun bayam hijau ke dalam mortar dan
yang berkonsentrasi 95 % yang telah di ukur skalanya dengan gelas ukur. Larutan
alkohol yang telah dicampurkan ke dalam hasil gerusan daun bayam hijau berguna
alkohol. Lalu mengaduk larutan tersebut dengan spatula agar larutan alkohol dapat
bayam hijau.
larutan alkohol, dengan menggunakan kertas saring yang telah dibentuk bulat lalu
dengan botol. Penyaringan ini sendiri dilakukan agar dapat memisahkan antar
erlenmeyer. Lalu tuangkan ke dalam cawan petri sebagai wadah ekstrak dari
bayam tersebut. Kemudian ambil potongan kertas saring, jepit kertas saring
dalam larutan ekstrak bayam tadi selama 5 menit dan amati perubahan yang
terjadi.
Pada bayam hijau setelah dilakukan uji pigmen di dapatkan. Pada bayam
hijau pigmen yang terkandung di dalamnya ialah klorofil. Karena dapat dilihat
pada hasil gerusan di cawan porselin dan hasil ekstrak yang berada di cawan petri,
warna dari daun bayam hijau. Warna hijau sendiri di dapat dari klorofil yang
terdapat pada kloroplas. Namun klorofil terbagi atas 2 jenis yakni klorofil a dan
klorofil b. Itu bisa dilihat dari hasil gerusan yang terdapat di cawan porselin dan
ekstra pada cawan petri. Terdapat perbedaan warna meski pun sama - sama
memiliki warna hijau, namun jika dilihat secara teliti terdapat perbedaan yang
adanya klorofil a pada daun. Pada cawan petri, ekstrak bayam bewarna lebih pekat
dari pada cawan porselin dan bewarna hijau kekuningan yang artinya terdapat
klorofil b pada daun. Beberapa pigmen yang penting yaitu yang tergolong dalam
pigmen golongan karoten sangat penting, yang dilihat dari segi kebutuhan gizi
manusia maupun hewan. Hal ini disebabkan karena sebagian karotenoid dapat
neraca analitik, kemudian mencuci daun erpah bayam merah dengan air mengalir
yang bertujuan untuk membuang kotoran yang tertempel pada tiap lembaran daun
erpah bayam merah. Kemudian memasukkan daun erpah bayam merah ke dalam
alkohol yang berkonsentrasi 95 % yang telah di ukur skalanya dengan gelas ukur.
Larutan alkohol yang telah dicampurkan ke dalam hasil gerusan daun erpah
bayam merah berguna melepaskan dan mengikat pigmen - pigmen di dalam daun
erpah bayam merah ke dalam larutan alkohol. Lalu mengaduk larutan tersebut
dengan spatula agar larutan alkohol dapat benar - benar meabsorpsikan pigmen -
dibentuk bulat lalu dilipat kerucut kemudian di letakkan ke dalam corong yang
telah terhubung dengan botol. Penyaringan ini sendiri dilakukan agar dapat
terakumulasi di dalam botol. Lalu tuangkan ke dalam cawan petri sebagai wadah
ekstrak dari daun erpah bayam merah tersebut. Kemudian ambil potongan kertas
saring, jepit kertas saring tersebut dengan menggunakan penjepit, lalu celupkan
kertas saring tersebut ke dalam larutan ekstrak bayam tadi selama 5 menit dan
dapatkan hasil bahwa daun erpah bayam merah mengandung zat antosianin karena
warna pada hasil gerusan dan hasil ekstrak bewarna dominan merah. Meskipun
terpadat perbedaan ant ara gerusan dan ekstrak. Pada gerusan warnanya adalah
merah kecokelatan, sedangkan pada hasil ekstrak bewarna merah - cokelat muda.
banyak ditemukan pada bunga, buah, dan sayuran. Antosianin dan fikobilin
merupakan pigmen merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga.
(Legender, 1998).
Mengambil 200 g kulit buah naga yang telah ditimbang dengan neraca
analitik, kemudian mencuci kulit buah naga dengan air mengalir yang bertujuan
untuk membuang kotoran yang tertempel pada kulit buah naga. Kemudian
memasukkan kulit buah naga ke dalam mortar dan gerus menggunakan stamper
telah di ukur skalanya dengan gelas ukur. Larutan alkohol yang telah dicampurkan
ke dalam hasil gerusan kulit buah naga berguna melepaskan dan mengikat pigmen
- pigmen di dalam kulit buah naga ke dalam larutan alkohol. Lalu mengaduk
larutan tersebut dengan spatula agar larutan alkohol dapat benar - benar
larutan alkohol, dengan menggunakan kertas saring yang telah dibentuk bulat lalu
dengan botol. Penyaringan ini sendiri dilakukan agar dapat memisahkan antar
dalam botol. Lalu tuangkan ke dalam cawan petri sebagai wadah ekstrak dari kulit
buah naga tersebut. Kemudian ambil potongan kertas saring, jepit kertas saring
dalam larutan ekstrak kulit buah naga tadi selama 5 menit dan amati perubahan
yang terjadi.
Dan kulit buah naga setelah dilakukan uji pigmen maka di dapatkan hasil
bahwa kulit buah naga mengandung zat antosianin karena warna pada hasil
gerusan dan hasil ekstrak bewarna dominan merah. Meskipun terpadat perbedaan
antara gerusan dan ekstrak. Pada gerusan warnanya adalah merah kecokelatan,
terbesar pigmen alami pada tumbuhan yang larut dalam air yang bertanggung
jawab untuk memberikan warna pada bunga, buah, dan sayuran. Antosianin dapat
Kesimpulan
2. Meskipun pigmen tanaman tidak bewarna hijau atau tidak dominan klorofil,
3. Pada daun erpah bayam merah yang dominan berpigmen antosianin yang
membuat warna daun menjadi merah, tapi tetap tedapat klorofil di dalamnya.
4. Pada kulit buah naga yang dominan berpigmen antosianin yang membuat
5. Uji pigmen berguna untuk mengetahui jenis pigmen apa yang terdapat di
Saran
Saran untuk praktikum ini adalah agar bisa memaksimalkan waktu agar
praktikum bisa tuntas materinya, dan agar bisa menambah alat – alat laboratorium
Chang. 2004. Kimia Dasar Konsep – konsep Inti. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Gunawan. 2003. Penentuan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas pada
Minyak Kedelai dengan Variasi Menggoreng. Jurnal KSA. Vol 6 (3), 12
– 16.
Panangan. 2011. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh
Omega – 3 dan Minyak ikan. Jurnal Penelitian Sains. Vol 14 (4), 38 – 42.
Sartika. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh dan Asam Lemak
Trans Terhadap Kesehatan. Jurnal Gizi Kesmas. Vol 4 (2), 154 – 160.
Lampiran 1. Dokumentasi foto praktikum uji pigmen sampel pada buah naga
Lampiran 2. Dokumentasi foto praktikum uji pigmen sampel pada daun bayam
hijau
23
Lampiran 2. Lanjutan
24
Lampiran 3. Dokumentasi foto praktikum uji pigmen sampel pada daun erpah
bayam merah
25
Lampiran 3. Lanjutan
26