BIOLOGI DASAR
OLEH
MUHAMMAD ARIFIN
E1E023013
PSP A.2
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, praktikum Biologi Dasar dapat kita laksanakan.
Praktikum ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang konsep- konsep dasar dalam ilmu biologi.Terima kasih kepada tim
pengajar dan laboran yang telah berkontribusi dalam penyusunan materi
praktikum ini. Semoga praktikum ini dapat menjadi wahana pembelajaran yang
bermanfaat dan membangun dasar yang kuat dalam memahami dunia kehidupan.
Muhammad Arifin
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 4
1.3 Manfaat ............................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 6
2.1. Pengenalan Mikroskop................................................................. 6
2.2. Sitologi Tumbuhan ....................................................................... 6
2.3. Pisces............................................................................................ 7
2.4. Aves............................................................................................... 8
2.5. Mamalia......................................................................................... 8
2.6 Amfibi ............................................................................................ 9
BAB III MATERI DAN METODA ........................................................ 11
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 11
3.2. Materi ........................................................................................... 11
3.3. Metoda ......................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 13
4.1. Pengenalan Mikroskop .............................................................. 13
4.2.Sitologi Tumbuhan ...................................................................... 16
4.3 Pisces ............................................................................................ 17
4.4 Aves .............................................................................................. 21
4.5 Mamalia ...................................................................................... 31
4.6 Amfibi ........................................................................................... 34
BAB V PENUTUP ................................................................................... 36
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 36
5.2. Saran .............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
ii
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1.Mikroskop Binokuler ............................................................................... 13
2.Bawang Merah 10x .................................................................................. 17
3.Bawang Merah 40x .................................................................................. 17
4. Morfologi Ikan ........................................................................................ 18
5. Anatomi Ikan........................................................................................... 19
6. Gelembung Renang................................................................................. 20
7. Morfologi Aves ....................................................................................... 22
8. Bulu Ayam............................................................................................... 23
9. Sistem Pencernaan Ayam ........................................................................ 23
10.Organ Pencernaan Tambahan Ayam....................................................... 29
11.Extremites Ayam .................................................................................... 30
12.Morfologi Kelinci................................................................................... 31
13.Extremites Kelinci.................................................................................. 32
14.Sistem Pencernaan Kelinci..................................................................... 32
15.Morfologi Katak..................................................................................... 34
16.Organ Dalam Katak................................................................................ 34
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk memperbesar objek yang
tidak dapat dilihat dengan mata manusia. Dengan menggunakan lensa atau
kombinasi lensa, mikroskop memungkinkan pengamat untuk melihat struktur dan
detail objek pada tingkat yang sangat kecil, seperti sel, bakteri, atau partikel
mikroskopis lainnya. Mikroskop memainkan peran penting dalam penelitian
biologi, ilmu kedokteran, dan berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk
mengungkap informasi yang tidak terlihat secara kasat mata.
Sitologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari struktur dan
fungsi sel pada tumbuhan. Ini mencakup penelitian mengenai berbagai komponen
sel tumbuhan, seperti dinding sel, sitoplasma, inti sel, kloroplas, dan organel
lainnya. Melalui studi sitologi tumbuhan, para ilmuwan dapat memahami
bagaimana sel-sel tumbuhan berkembang, berinteraksi, dan beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Penelitian ini juga penting dalam konteks pertanian,
kehutanan, dan pengembangan tanaman untuk meningkatkan produksi dan
kesehatan tanaman.
Sitologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel. Dan pada umumnya
sel didefenisikan sebagai unit terkecil dari organisme hidup yang memiliki fungsi
struktural,fungsional,dan hereditas. Gambaran akan penemuan sel oleh Robert
Hooke pada tahun 1665 yang menemukan adanya sayatan tipis gabus botol yang
dinamai dengan sel. Dan sel ini secara umum mempunyai dua struktur yakni
protoplasma (bagian sel yang hidup) dan dinding sel (bagian sel yang mati).
Pisces adalah istilah yang digunakan dalam biologi untuk merujuk kepada
hewan vertebrata yang hidup di dalam air. Pisces secara umum dikenal sebagai
ikan. Ini mencakup berbagai spesies ikan yang memiliki karakteristik bersirip dan
memiliki insang untuk bernapas di dalam air. Pisces adalah salah satu kelas dalam
kingdom Animalia dan merupakan bagian integral dari ekosistem akuatik di
seluruh dunia.
1
Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan
dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Jenis ikan yang sering dikonsumsi
adalah ordo Teleostei. Dalam hal ini yang dipandang secara penting yakni
morfologi dan juga anatomi daripada pisces. Dan yang mewakili spesies teleostei
ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Hal ini dikarenakan spesies ini lebih mudah
ditemukan dan susunan tubuhnya telah mewakili spesies – spesies yang lain.
Morfologi pada pisces ini mencakup 3 bagian yakni caput (kepala), truncus
(badan), dan cauda (ekor). Dan anatominya mencakup organ-organ daripada
pisces itu serta bagiannya.
Sisik ikan mas adalah lapisan pelindung yang menutupi tubuh ikan mas.
Sisik ini terdiri dari material keras yang disebut ganoid atau ctenoid, tergantung
pada jenisnya. Fungsinya melindungi tubuh ikan dari cedera, mengurangi gesekan
dengan air, dan memberikan perlindungan terhadap predator. Sisik ikan mas juga
dapat memberikan efek perlindungan terhadap perubahan suhu air dan tekanan
lingkungan. Sisik ini biasanya tersusun rapat dan dapat memberikan kilauan khas
pada tubuh ikan mas, membuatnya tampak menarik secara visual.
Sisik ikan mas adalah lapisan pelindung yang melapisi kulitnya. Sisik ini
umumnya terdiri dari bahan-bahan seperti ganoid atau ctenoid, yang memberikan
perlindungan terhadap cedera, predator, dan faktor lingkungan lainnya. Sisik ikan
mas juga dapat memiliki peran estetis dengan memberikan kilauan khas pada
tubuhnya.
Aves adalah kelas dalam kingdom Animalia yang mencakup semua jenis
burung. Burung merupakan kelompok hewan yang memiliki karakteristik khusus,
seperti memiliki bulu, sayap, dan paruh. Mereka juga memiliki kemampuan untuk
berkembangbiak dengan cara bertelur. Aves mencakup berbagai jenis, mulai dari
burung pemangsa hingga burung pengicau, dan memiliki adaptasi yang beragam
untuk berbagai lingkungan. Kelas Aves merupakan kelompok yang sangat
beragam dan penting dalam ekosistem karena berperan dalam penyebaran biji-
bijian, kontrol populasi serangga, dan aspek ekologis lainnya.
Aves merupakan spesies unggas atau burung yang memiliki ciri khusus
yakni mempunyai bulu yang menutupi tubuhnya. Pada aves ini spesies yang
mewakili
2
adalah ayam (Gallus gallus). Ciri khas dari aves ini yaitu merupakan hewan yang
homoiterm yakni suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Morfologi dari aves ini mencakup 4 (empat) bagian yaitu caput (kepala), collum
(cervix) yang diselubungi oleh bulu, truncus (badan), dan cauda(ekor) yang
pendek.
Amfibi adalah kelompok hewan vertebrata yang mengalami siklus hidup dua
tahap, yaitu tahap larva yang hidup di air dan tahap dewasa yang dapat hidup di
air atau di darat. Amfibi termasuk dalam kelas Amphibia dan mencakup hewan-
hewan seperti katak, salamander, dan kadal air. Karakteristik umum amfibi
melibatkan kulit yang lembab dan permeabel, penting untuk pertukaran gas,
meskipun beberapa spesies memiliki kemampuan untuk bernapas melalui paru-
paru juga. Amfibi biasanya memiliki kehidupan awal di air, kemudian bermigrasi
ke darat saat mencapai tahap dewasa.
Amphibi merupakan vertebrata yang hidup di dua tempat yakni di darat dan
di air. Spesies yang mewakili amphibi ini adalah katak (Rana sp),alasan dalam
mewakilinya yaitu karena spesies mudah diperoleh dan diamati, cara hidupnya
sederhana, ukuran tubuh besar, dan menunjukkan persamaan dalam bentuk dan
3
fungsi dengan vertebrata tingkat tinggi. Pada amphibi ini morfologinya mencakup
3 (tiga) bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan extremitas
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum sisik ikan memahami bentuk sel-sel pada sisik ikan,
mengetahui karakteristik dari sisik ikan dimulai dari bentuk dan warna. Serta
memahami bagaimana teksturnya.
Tujuan praktikum aves adalah memahami anatomi dan fisiologi serta
reproduksi pada aves atau ayam yang termasuk organ dalam, sistem pencernaan
dan pernapasan.
Tujuan dari praktikum mamalia yaitu memahami struktur dan fungsi organ
dalam tubuh kelinci mengumpulkan data dalam konteks penelitian ilmiah
menambah pengetahuan praktikan.
Tujuan dari praktikum yang berjudul amfibi yaitu mengetahui bagian-bagian
katak atau morfologi katak anatomi katak serta sistem-sistem rangka pada katak.
serta mengetahui bagaimana cara katak bereproduksi.
1.3 Manfaat
4
Praktikum sitologi tumbuhan bermanfaat memahami struktur dan fungsi sel
membantu memahami dasar-dasar biologi, serta memberikan pengalaman
langsung pada praktikan menggunakan mikroskop untuk meneliti sel tumbuhan.
Manfaat dari praktikum fisik ikan yaitu mengenali jenis-jenis sisik pada
setiap ikan dan fungsi-fungsi sisik pada ikan dan kegunaan sisik bagi ikan dalam
kehidupannya di dalam air.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikroskop
Keterbatasan dunia tanpa ada manusia itulah yang menjadi dorongan para
ilmuwan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk mempermudah
mengamati bagian tubuh makhluk hidup yang sangat kecil yang dikenal dengan
mikroskop (Adisasmita,2015)
Penggunaan mikroskop birokuler sebagai alat dalam praktikum biologi
sangat penting karena dapat mendukung keterampilan keterampilan lain dari
keterampilan sains (Sulistyawati,2016)
Sel berdasarkan ada tidaknya memberi inti yang terbagi lagi menjadi dua
yaitu sel aukariot/memiliki membran inti dan sel juga terbagi sel pracarus tidak
memiliki membran inti(sutara, 2016)
6
Sayatan melintang digunakan untuk melihat organ batang dan cabang yang
meliputi bentuk titik ukuran sel, dan ketebalan masing-masing sistem jaringan
dermal dasar serta pembuluh darah (Defranti et al, 2015)
Bentuk sel diatur oleh aktivitas dinding sel, bentuk sel biasanya
menyesuaikan dengan fungsinya. Bentuk sel antara lain isodiametris bulat seperti
tiang seperti bunga karang, seperti bintang seperti kubus, pipih, memanjang,
silindris, dan transional(Pallennari, 2016)
2.3 Pisces
Ikan adalah hewan vertebrata yang berdarah dingin artinya suhu tubuhnya
berubah-ubah tergantung suhu lingkungan. Selain itu insang untuk bernafas tubuh
7
dipenuhi sisik bergerak dengan menggunakan sirip dan bergantung pada air
sebagai medium tempat hidupnya (lutfia, 2015)
2.4 Aves
Aves ialah hewan berdarah panas sama saja seperti mamalia, aves ini
berkembang biak dengan ovovivipar atau bertelur sebagian besar hidupnya yang
mantap dan ada juga yang hidup berpindah-pindah tempat (Bitar, 2016)
Tingkat keseragaman ayam broiler pada seluruh arca dalam kandang code
house pada tabel 2 memiliki angka yang baik atau normal (Cobb,2013)
Semakin tinggi emisi amoniak di dalam kandang dapat menyebabkan
meningkatnya potensi gangguan pada ayam seperti gangguan pernapasan dan
penurunan tingkat dalam pertumbuhan (younis et al.2016)
2.5 Mamalia
Mamalia merupakan salah satu kelas dari hewan vertebrata dengan ciri
seperti adanya rambut dan kelenjar susu (Nurul I.2016)
8
Hasil rata-rata lingkaran pada tubuh kelinci Hyla dan kelinci hycole kisaran
umur 6 sampai 8 bulan sebesar 36,70 cm dan 36,10 cm untuk kelinci jantan
(Azhar, dkk. 2016)
2.6 Amfibi
Anggota Ordo Anura sering disebut dengan nama Indonesia katak dan
kodok. Di Jawa terutama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat enam
familia anggota Ordo Anura yaitu Bufonidae, Ranidae, Dicroglossidae,
Rhacophoridae, Microhylidae dan Megophryidae (Yudha, dkk, 2013).
Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu di habitat darat dan habitat air.
Termasuk hewan poikoloterm (berdarah dingin). Pembagian tubuh terdiri atas
kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor. Kulit lembap berlendir, terdiri dari
dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam karena adanya pigmen di
dalam dermis (biru, hijau, hitam, coklat, merah, dan kuning) tepat dibawah
epidermis. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga
mulut. Penghubung antara rongga hidung dan rongga mulut disebut koane, di
kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V, penghubung antara rongga mulut
dengan rongga telinga disebut Eustachius. Endokskeleton mempunyai kolumna
vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah, dan
langit-langit (Yudha, 2014).
9
Tentunya terdapat banyak faktor yang menyebakan keanekaragaman amfibi
di suatu habitat itu rendah salah satunya adalah faktor lingkungan, faktor predator
dan aktivitas manusia hal ini diperkuat oleh pernyataan menurut Gillespie et al.
(2015)
1
BAB III
MATERI DAN
METODA
3.2 Materi
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biologi dasar ini yang
berjudul mikroskop yaitu menggunakan alat berupa mikroskop.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul
sitologi tumbuhan yaitu bawang merah, pisau kater, bawang merah,dan cabe
merah.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul
morfologi Pisces yaitu menggunakan ikan mas sepasang dengan berat per ekornya
1 kg yang sudah matang gonad dan pisau, tisu,plastik dan talenan.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yang berjudul mamalia
adalah pisau, tisu, plastik, sepasang kelinci dan alkohol.
Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum yang berjudul amfibi
yaitu pisau kater sterofom jarum pentul alkohol dan tisu.
3.3 Metoda
Metode yang dilakukan pada saat praktikum biologi dasar yang berjudul
mikroskop adalah dengan memahami bagian dan fungsi pada Mikroskop.
Kemudian dijelaskan oleh asisten dosen, bagian-bagian mikroskop dan praktikan
satu persatu diperintahkan untuk menjelaskan ulang bagian-bagian dan fungsi
pada mikroskop.
Metode yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul sitologi
1
tumbuhan adalah dengan menaruh sayatan bawang merah di kaca preparat dan
1
diamati menggunakan lensa objektif dan dilihat sampai mendapatkan bentuk sel
yang diinginkan.
Metode yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul fisis
adalah dengan membelah bagian caput sampai bagian telunjuk sehingga terlihat
bagian anatomi dari ikan mas.
Metode yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul amfibi
yaitu dengan cara menusuk bagian kepala kaki depan dan kaki belakang katak
dengan jarum pentul yang dilakukan di atas sterofom bagian yang putih kemudian
dilakukan pembelahan di bagian dada hingga perut katak yang membentuk
sayatan berhuruf T agar lebih jelas dalam melihat bagian-bagian dalam dari katak.
1
BAB IV
Mikroskop adalah pilihan tepat untuk melihat objek atau benda sangat kecil
yang sulit dilihat kasat mata. Bahkan jenis mikroskop pun cukup bervariasi
menyesuaikan kebutuhan penelitian di laboratorium.
1. Lensa Okuler
Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan
observer atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang
bersifat maya, tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat
langsung oleh observer.
1
2. Lensa Objektif.
3. Tabung Mikroskop.
4. Makrometer.
5. Mikrometer.
6. Revolver.
7. Reflektor.
1
8. Diafragma.
9. Kondensor.
Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang
berfungsi sebagai alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai
fungsinya, meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek
pengamatan agar tidak mudah bergeser selama proses pengamatan
Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop
berikutnya yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip.
Fungsi utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat
tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang
berlangsung.
1
Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi
sebagai penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat
laboratorium ini pada bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat
posisi mikroskop tetap stabil tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.
Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi
inklinasi atau disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi
berfungsi mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang
diperlukan observer untuk mengamati objek pengamatan.
Dari semua bagian yang sudah disebutkan, secara garis besar komponen
mikroskop terbagi menjadi bagian optik dan non-optik. Bagian optik terdiri atas
lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor. Sementara
bagian non-optik ada revolver, tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja
kerja, lengan mikroskop, dan kaki mikroskop.
4.2. Sitologi
Sitologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel. Dan pada umumnya
sel didefenisikan sebagai unit terkecil dari organisme hidup yang memiliki fungsi
struktural,fungsional,dan hereditas.
Gambaran akan penemuan sel oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
menemukan adanya sayatan tipis gabus botol yang dinamai dengan sel. Dan sel ini
secara umum mempunyai dua struktur yakni protoplasma (bagian sel yang hidup)
dan dinding sel (bagian sel yang mati).
1
Mengamati bawang merah menggunakan pembesaran lensa objek 10x.
Berdasarkan hasil pengamatan dari sel bawang merah terdiri dari dinding
sel, inti sel, sitoplasma, dan mungkin organel organel lain. Vakuola yang berisi
Sari sel atau pigmen warna. Dan bentuk selnya menyerupai garis-garis yang
memanjang.
4.3. Pisces
Pisces adalah istilah yang digunakan dalam biologi untuk merujuk kepada
hewan vertebrata yang hidup di dalam air. Pisces secara umum dikenal sebagai
ikan. Ini mencakup berbagai spesies ikan yang memiliki karakteristik bersirip dan
memiliki insang untuk bernapas di dalam air. Pisces adalah salah satu kelas dalam
1
kingdom Animalia dan merupakan bagian integral dari ekosistem akuatik di
seluruh dunia.
Morfologi pada pisces terdapat tiga bagian yaitu caput, truncus, kaoda. Ikan
mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih ke
samping (compressed). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik.
Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan
(protaktil). Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut (berbel) dan
tidak bergerigi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynreal
teeth) sebanyak tiga baris berbentuk geraham.
1
hingga ke belakang tutup insang, sisik ikan mas relatif besar dengan tipe sisik
lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan.
Garis rusuk atau gurat sisi (linea lateralis) yang lengkap terletak di tengah
tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang
pangkal ekor.
Terlihat Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum
oris). Pada rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada
geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan. Lidah
ikan banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari
rongga mulut, makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang kemudian makanan di dorong masuk ke lambung. Lambung
ikan pada umumnya membesar dan tidak memiliki batas yang jelas dengan usus.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok
dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Organ reproduksi ikan disebut gonad. Gonad ikan jantan adalah sepasang
testis, dengan ciri lonjong, halus, berwarna putih kekuningan, dan menggantung
pada abdomen (dinding rongga perut).
1
Gonad ikan betina berupa ovarium dengan ciri berbentuk lonjong,
berwarna bening kemerahan (mirip agar-agar), terletak di dekat usus, dan mengisi
hampir dua pertiga rongga perut.Berikut adalah gambar yang menunjukkan
perbedaan organ reproduksi jantan dan betina pada ikan (pisces). Testis pada ikan
berfungsi untuk menghasilkan spermatozoa yang nantinya dikeluarkan melalui
lubang urogenital, sedangkan ovarium berfungsi menghasilkan ovum atau sel
telur. Sel telur yang siap dibuahi juga keluar melalui lubang urogenital ikan.
Pembuahan pada ikan mas dilakukan secara eksternal.
Namun, bagian ini tidak dimiliki ikan hiu. Insang berada pada sisi sebelah
kanan dan sisi sebelah kiri kepala ikan, tepatnya terletak di dalam rongga insang.
Setiap sisinya terdapat lembar insang berjumlah 5-7 buah, Masing-masing insang
ini dipisahkan oleh sebuah celah insang.
2
yakni fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi jika air masuk ke
dalam rongga mulut ikan.
Masuknya air karena dipengaruhi tekanan udara dalam rongga mulut yang
lebih kecil daripada tekanan udara di air. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat
rongga mulut ikan tertutup. Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi.
Secara bersamaan operkulum terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah
insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Secara otomatis,
karbondioksida dilepaskan oleh darah dan sebaliknya oksigen diikat.
Gelembung renang yang berisi gas berfugsi untuk menjaga posisi ikan atau
keseimbangan ikan saat ada di dalam air. Saat ikan berada di bawa permukaan air
gelembung mengecil dan udara di dalam nya keluar melalui ductus, faring,
kemudian mulut. Dan saat ikan berada di atas permukaan air udara masuk
kedalam mulut menuju faring lalu ke ductus dan gelembung akan membesar.
4.4. Aves
Aves adalah kelas dalam kingdom Animalia yang mencakup semua jenis
burung. Burung merupakan kelompok hewan yang memiliki karakteristik khusus,
seperti memiliki bulu, sayap, dan paruh. Mereka juga memiliki kemampuan untuk
berkembangbiak dengan cara bertelur. Aves mencakup berbagai jenis, mulai dari
burung pemangsa hingga burung pengicau, dan memiliki adaptasi yang beragam
untuk berbagai lingkungan. Kelas Aves merupakan kelompok yang sangat
beragam dan penting dalam ekosistem karena berperan dalam penyebaran biji-
bijian, kontrol populasi serangga, dan aspek ekologis lainnya.
Aves merupakan spesies unggas atau burung yang memiliki ciri khusus
yakni mempunyai bulu yang menutupi tubuhnya. Pada aves ini spesies yang
mewakili adalah ayam (Gallus gallus). Ciri khas dari aves ini yaitu merupakan
hewan yang homoiterm yakni suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh suhu
lingkungan.
2
Morfologi dari aves ini mencakup 4 (empat) bagian yaitu caput (kepala), collum
(cervix) yang diselubungi oleh bulu, truncus (badan), dan cauda(ekor) yang
pendek.
Ayam broiler adalah jenis ayam yang tidak bisa terbang karena memiliki
badan yang besar sehingga ayam susah untuk mengangkat beban dari berat badan
ayam tersebut.
Terdapat Organ Eksterior Ayam, yaitu Organ dari bagian luar: Bagian
kepala, Leher, Badan,dan Ekor.
Lubang hidung atau nares, terletak di paruh bagian atas sera (cere) adalah
pangkal paruh atas yang tidak berbulu, tempat terdapatnya lubang hidung yang
berupa tonjolan kulit. Mata yang dikelilingi oleh kulit berbulu halus. Membrana
niktitans di sudut mata yang dapat ditarik hingga menutupi mata Lubang telinga
atau porus akustikus eksternus, tidak ada daun telinga terletak dorsokaudal mata
dan di dalam ada membrana timpani Paruh (rostrum), terdiri atas bagian bawah
dan atas, bahan pembentuknya berupa tanduk.
2
Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian
ekor adalah bulu-bulu ekor (Rectriches). Panjang pendeknya rectriches pada tepi
posterior ekor berbeda-beda dan memiliki ciri yang spesifik. Beberapa ciri-ciri
ekor pada burung yaitu Panjang apabila ukurannya lebih panjang dari badan.
Pendek apabila ukurannya lebih pendek atau sama dengan panjang badan . Rata
apabila semua bulu sama Panjang .Bulat apabila bulu tengah jauh lebih panjang,
makin ke tepi berangsur memendek. Runcing apabila bulu tengah jauh lebih
panjang dari pada bulu yang lain berbentuk
kita biasa melihat jenis bulu pada aves yang terbagi menjadi Plumae adalah
penyusun utama sayap dan penting untuk terbang. Berikutnya bulu jenis plumulae
(down feather), berada di bagian dada dan perut. Plumulae berfungsi penting
untuk mengerami telur dan menghangatkan suhu tubuh. Terkahir yaitu filoplumes
(pin feather), bulu ini berbentuk seperti rambut. Belum jelas diketahui fungsi dari
bulu jenis yang terakhir ini.
2
1. Sistem pencernaan mekanik
1. Paruh
2
bagian saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan
tidak mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air
ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan
membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi. Kedua rahang
berhubungan sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki
permukaan kasar di bagian belakang untuk membantu mendorong makanan ke
esophagus. Seliva dengan enzim amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut.
Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat sehingga sedikit terjadi
perubahan pada pencernaan di sini.
2. Esophagus
3. Crop (tembolok)
4. Proventriculus
Proventriculus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum
berhubungan dengan gizzard (empedal). Kadang-kadang di sebut glandula
stomach atau true stomach. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui
proventriculus maka
2
tidak ada pencernaan material pakan di sini. Akan tetapi, sekresi enzim mengalir
kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di sini.
5. Gizzard (empedal)
Gizzard sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya
berada di antara ventrikulus dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua
pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang
kuat. Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi.
Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot
berkontraksi. Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga
semakin cepat. Biasanya, gizzard mengandung material yang bersifat menggiling,
seperti grit, karang dan batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi
partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk
gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar
akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.Fungsi utama empedal adalah
memecah atau melumatkan pakan dan mencampurnya dengan air menjadi pasta
yang dinamakn chymne.
Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara
anatomis, usus halus di bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan
ileum.
Pada pertengahan usus halus, di bagian luar, terdapat tonjolan kecil disebut
Meckel’s Diverticulum, yang dijadikan sebagai pembatas jejunum dan ileum.
Tonjolan tsb merupakan tempat dimana kantung yolk melekat selama
perkembangan embrio.
2
sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Setiap vilus
mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan pembuluh kapiler.
Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut
sebagai ceca (usus buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6
inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang
keluar- masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam
pencernaan. Hanya sedikit air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna
berkat bantuan beberapa bakteri.
8. Usus besar
Panjang usus besar sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal
ini dapat dilihat pada ayam dewasa Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian
akhir usus halus dan kloaka berfungsi mengatur kadar air sisa makanan.
9. Kloaka
Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran
pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara. Ditem ini juga
terdapat proses pembuangan air kencing yang sebagian besar merupakan endapan
asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka
bersama sisa pencernaan atau tinja.
Tinja ayam atau feses ayam mengandung berbagai unsur tergantung pada
makanan yang dikonsumsi oleh ayam biasanya berupa air, serat, nitrogen,
mineral, bakteri dan mikroorganisme serta zat organik terurai.
2
Kloaka berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan. Hasil akhir
dari proses metabolism yang dinamankan Ekskreta.
Dari gambar 7 kita bias melihat Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan
pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran pencernaan. Fungsinya
membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas, lever,
kantong empedu.
a. Pangkreas
2
b. Liver (hati)
Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke
dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati
tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu.
Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah
produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan degradasi hemoglobin. Warna
kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah merah,
yaitu biliverdin dan dilirubin. Volume empedu tergantung pada. Aliran darah
Status nutrisi ungags Tipe pakan yang dikonsumsi Sirkulasi empedu
enterohepatic, Kantong empedu (gallblader)
Ayam memiliki kantong empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua
saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong
empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-
kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh
karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini secara
langsung ke usus.
3
Extremites pada aves Pada extremites anterior terdapat humerus, ulna,
radius, carpus, carpo meta carpus, dan phalanges. Pada extremites posterior
terdapat femur, patela, tibia, fibula, torso, tarso meta tarsus, phalanges dan digiti.
4.5. Mamalia
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput,
cervix, truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon
visus. Ciri-ciri yang dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus
nigricollis), Kelinci memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar
peluh) untuk
3
menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang
lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang
memiliki 4 anggota gerak berupa kaki.
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir
lembek dan fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae).
Kaki depan lebih kecil dari kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor.
Lubang urogenital disebelah anterior anus.
3
terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada
kelinci (lepus nigricollis) berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan.
Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan
jalan makanan dari jalan respirasi.
3
memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh
kapiler- kapiler pada dinding alveol
4.6. Amphibi
Adalah hewan vertebrata yang memulai kehidupan di air dan ketika dewasa
menghabiskan sebagian hidupnya di darat.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat dilihat pada katak terdapat
caput, yang terdiri dari rima oris, cavum oris, organon visus, membrana tympani
dan nares externa. Katak juga memiliki truncus dan extremites anterior yang
terdiri dari branchium, ante branchium, manus dan digiti, serta extremites
posterior yang terdiri dari femur, crus, pes dan digiti.
Pembagian tubuh amphibi terdiri atas kepala, badan dan ekor. Kulit lembap
berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam karena
adanya pigmen di dalam dermis. Mempunyai dua lubang hidung yang
berhubungan dengan rongga mulut. Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah dan
langit-langit Amphibi memiliki kelembapan kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh
rambut dan mampu hidup di darat dan di air.
3
Katak memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari cavum oris,
oesophagus, ventriculus, ductus pankreatipus, visica fellea, ductus hepaticus,
ductus choleductus, pancreas, hepar, intestinum tenue, intestinum crassum, cloaca
dan muara cloaca.
Organ-organ yang terdapat dalam tubuh katak dewasa adalah sebagai
berikut: Jantung,Kerongkongan,Lambung,Usus,Kloaka,Hati,Pankreas ,Paru-paru
,Ginjal
Fungsi dari organ jantung adalah sebagai sistem sirkulasi darah katak,Fungsi
dari organ kerongkongan, lambung, usus, kloaka, hati, dan pankreas sebagai alat
sistem pencernaan pada katak,Fungsi dari organ paru-paru sebagai sistem
pernapasan katak,Fungsi dari organ ginjal adalah sebagai sistem ekskresi pada
katak.
3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3
mengunyah tumbuhan dan kehidupan kelinci sangat dipengaruhi oleh temperatur
atau suhu lingkungan titik kelinci ini ditemukan hampir di seluruh bumi.
Kesimpulan dari praktikum biologi dasar yang berjudul amfibi adalah katak
adalah hewan yang awal hidupnya dimulai di air dan dilanjutkan ketika dewasa
hidup di darat dan air tempat reproduksi pada katak yaitu di air yang di mana sel
telur dan sel sperma dikeluarkan melalui mulut katak. Dan katak memiliki
beberapa pigmen warna dan memiliki lidah untuk menangkap mangsanya yang
berupa serangga dan mulut untuk mencengkram serangga agar tidak lepas dari
lidahnya.
5.2 Saran
Pada saat praktikum dilakukan sebaiknya agar praktikan bisa fokus dalam
mendengarkan pengarahan asisten dosen seharusnya menjauhi dari keramaian
yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebaiknya menjauh dari orang agar bau
yang dihasilkan dari praktikum tidak mengganggu orang yang sedang melakukan
proses belajar dan kita pun bisa fokus dalam melakukan praktikum tanpa
melakukan kesalahan jika terhindar dari suara-suara orang lain di sekitarnya.
3
DAFTAR PUSTAKA
3
Ismawan, A. (2015). Kelimpahan dan Keanekaragaman Burung di Prevab Taman
nasional kutai Kalimantan timur.
Kusrini, M. D. (2013). Pedoman Penelitian dan Survei Amfibi di Alam. Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor, Indonesia.
Lutfia. A. 2015. Taksonomi hewan vertebrata Padang.
Nurul.
Martin,I.Elizabeth
2016. Jenis-jenis mamalia
A. 2012. Kamus Sains.yang mengunjungi Sumbar (docturnal
Yogyakarta:Pustaka
dicertation universitas Andalas).
Palenari et al.,2016. Biologi dasar bagian pertama Makassar Aladin university
press.
Renata. T. A. dkk, 2018. Pengaruh zonasi dalam closet house terhadap kadar
amonia dan dampaknya pada kualitas daging ayam broiler musim
penghujan jurnal ilmu peternakan 28(3):183-191.
Sulistyowati.P.R. et al., 2016 pengelolaan laboratorium, Depok yayasan ylesa
rich. Sutara et al.,2016. Struktur dan anatomi tumbuhan Bali universitas Udayana.
Wati, M. (2016). Species Dicroglossidae (Amphibian) Pada Zona Pemanfaatan
Tnks diWilayah Solok Selatan. Bioconcetta. 2(2).
Younis.S.Pa.dkk,2016. Efect of high ambient temperature an feedigh
tibility,poultry sel.76.857-863.
Yudha, Satria Donan dkk. Keanekaragaman Jenis Katak dan Kodok (Ordo Anura)
di Sepanjang Sunagi Opak Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Biologi, Vol. 18 (2) : 52-59.
Yudha,D.S, R. Eprilurahman, K. Andryani, dan Trijoko. (2013).Keanekaragaman
Jenis katak dan kodok di Sungai code provinsi daerah istimewa
Yogyakarta jurnal berkala ilmiah biologi. Vol. (1): 17-25.
3
LAMPIRAN
4
4