Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER

BIOLOGI DASAR

PENGENALAN MIKROSKOP, SITOLOGI


TUMBUHAN, PISCES,AVES,MAMALIA,AMFIBI

OLEH
MUHAMMAD ARIFIN
E1E023013
PSP A.2

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JAMBI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, praktikum Biologi Dasar dapat kita laksanakan.
Praktikum ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang konsep- konsep dasar dalam ilmu biologi.Terima kasih kepada tim
pengajar dan laboran yang telah berkontribusi dalam penyusunan materi
praktikum ini. Semoga praktikum ini dapat menjadi wahana pembelajaran yang
bermanfaat dan membangun dasar yang kuat dalam memahami dunia kehidupan.

Kami mengharapkan partisipasi aktif dan semangat belajar dari seluruh


mahasiswa peserta praktikum. Selamat belajar dan semoga praktikum ini
memberikan pengalaman edukatif yang berharga.Semoga contoh di atas dapat
memberikan inspirasi untuk kata pengantar praktikum biologi dasar Anda.

Jambi, November 2023

Muhammad Arifin

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 4
1.3 Manfaat ............................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 6
2.1. Pengenalan Mikroskop................................................................. 6
2.2. Sitologi Tumbuhan ....................................................................... 6
2.3. Pisces............................................................................................ 7
2.4. Aves............................................................................................... 8
2.5. Mamalia......................................................................................... 8
2.6 Amfibi ............................................................................................ 9
BAB III MATERI DAN METODA ........................................................ 11
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 11
3.2. Materi ........................................................................................... 11
3.3. Metoda ......................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 13
4.1. Pengenalan Mikroskop .............................................................. 13
4.2.Sitologi Tumbuhan ...................................................................... 16
4.3 Pisces ............................................................................................ 17
4.4 Aves .............................................................................................. 21
4.5 Mamalia ...................................................................................... 31
4.6 Amfibi ........................................................................................... 34
BAB V PENUTUP ................................................................................... 36
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 36
5.2. Saran .............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA

ii
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar
1.Mikroskop Binokuler ............................................................................... 13
2.Bawang Merah 10x .................................................................................. 17
3.Bawang Merah 40x .................................................................................. 17
4. Morfologi Ikan ........................................................................................ 18
5. Anatomi Ikan........................................................................................... 19
6. Gelembung Renang................................................................................. 20
7. Morfologi Aves ....................................................................................... 22
8. Bulu Ayam............................................................................................... 23
9. Sistem Pencernaan Ayam ........................................................................ 23
10.Organ Pencernaan Tambahan Ayam....................................................... 29
11.Extremites Ayam .................................................................................... 30
12.Morfologi Kelinci................................................................................... 31
13.Extremites Kelinci.................................................................................. 32
14.Sistem Pencernaan Kelinci..................................................................... 32
15.Morfologi Katak..................................................................................... 34
16.Organ Dalam Katak................................................................................ 34

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk memperbesar objek yang
tidak dapat dilihat dengan mata manusia. Dengan menggunakan lensa atau
kombinasi lensa, mikroskop memungkinkan pengamat untuk melihat struktur dan
detail objek pada tingkat yang sangat kecil, seperti sel, bakteri, atau partikel
mikroskopis lainnya. Mikroskop memainkan peran penting dalam penelitian
biologi, ilmu kedokteran, dan berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk
mengungkap informasi yang tidak terlihat secara kasat mata.

Sitologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari struktur dan
fungsi sel pada tumbuhan. Ini mencakup penelitian mengenai berbagai komponen
sel tumbuhan, seperti dinding sel, sitoplasma, inti sel, kloroplas, dan organel
lainnya. Melalui studi sitologi tumbuhan, para ilmuwan dapat memahami
bagaimana sel-sel tumbuhan berkembang, berinteraksi, dan beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Penelitian ini juga penting dalam konteks pertanian,
kehutanan, dan pengembangan tanaman untuk meningkatkan produksi dan
kesehatan tanaman.

Sitologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel. Dan pada umumnya
sel didefenisikan sebagai unit terkecil dari organisme hidup yang memiliki fungsi
struktural,fungsional,dan hereditas. Gambaran akan penemuan sel oleh Robert
Hooke pada tahun 1665 yang menemukan adanya sayatan tipis gabus botol yang
dinamai dengan sel. Dan sel ini secara umum mempunyai dua struktur yakni
protoplasma (bagian sel yang hidup) dan dinding sel (bagian sel yang mati).

Pisces adalah istilah yang digunakan dalam biologi untuk merujuk kepada
hewan vertebrata yang hidup di dalam air. Pisces secara umum dikenal sebagai
ikan. Ini mencakup berbagai spesies ikan yang memiliki karakteristik bersirip dan
memiliki insang untuk bernapas di dalam air. Pisces adalah salah satu kelas dalam
kingdom Animalia dan merupakan bagian integral dari ekosistem akuatik di
seluruh dunia.

1
Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan
dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Jenis ikan yang sering dikonsumsi
adalah ordo Teleostei. Dalam hal ini yang dipandang secara penting yakni
morfologi dan juga anatomi daripada pisces. Dan yang mewakili spesies teleostei
ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Hal ini dikarenakan spesies ini lebih mudah
ditemukan dan susunan tubuhnya telah mewakili spesies – spesies yang lain.
Morfologi pada pisces ini mencakup 3 bagian yakni caput (kepala), truncus
(badan), dan cauda (ekor). Dan anatominya mencakup organ-organ daripada
pisces itu serta bagiannya.

Sisik ikan mas adalah lapisan pelindung yang menutupi tubuh ikan mas.
Sisik ini terdiri dari material keras yang disebut ganoid atau ctenoid, tergantung
pada jenisnya. Fungsinya melindungi tubuh ikan dari cedera, mengurangi gesekan
dengan air, dan memberikan perlindungan terhadap predator. Sisik ikan mas juga
dapat memberikan efek perlindungan terhadap perubahan suhu air dan tekanan
lingkungan. Sisik ini biasanya tersusun rapat dan dapat memberikan kilauan khas
pada tubuh ikan mas, membuatnya tampak menarik secara visual.

Sisik ikan mas adalah lapisan pelindung yang melapisi kulitnya. Sisik ini
umumnya terdiri dari bahan-bahan seperti ganoid atau ctenoid, yang memberikan
perlindungan terhadap cedera, predator, dan faktor lingkungan lainnya. Sisik ikan
mas juga dapat memiliki peran estetis dengan memberikan kilauan khas pada
tubuhnya.

Aves adalah kelas dalam kingdom Animalia yang mencakup semua jenis
burung. Burung merupakan kelompok hewan yang memiliki karakteristik khusus,
seperti memiliki bulu, sayap, dan paruh. Mereka juga memiliki kemampuan untuk
berkembangbiak dengan cara bertelur. Aves mencakup berbagai jenis, mulai dari
burung pemangsa hingga burung pengicau, dan memiliki adaptasi yang beragam
untuk berbagai lingkungan. Kelas Aves merupakan kelompok yang sangat
beragam dan penting dalam ekosistem karena berperan dalam penyebaran biji-
bijian, kontrol populasi serangga, dan aspek ekologis lainnya.

Aves merupakan spesies unggas atau burung yang memiliki ciri khusus
yakni mempunyai bulu yang menutupi tubuhnya. Pada aves ini spesies yang
mewakili

2
adalah ayam (Gallus gallus). Ciri khas dari aves ini yaitu merupakan hewan yang
homoiterm yakni suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Morfologi dari aves ini mencakup 4 (empat) bagian yaitu caput (kepala), collum
(cervix) yang diselubungi oleh bulu, truncus (badan), dan cauda(ekor) yang
pendek.

Mamalia adalah kelas dalam kingdom Animalia yang mencakup kelompok


hewan vertebrata yang memiliki beberapa karakteristik khas. Mamalia memiliki
tubuh yang ditutupi oleh bulu atau rambut, memiliki kelenjar susu pada betina
untuk menyusui anaknya, dan umumnya memiliki gigi berbeda-beda. Selain itu,
mamalia biasanya memiliki otak yang relatif besar dibandingkan dengan hewan-
hewan lain. Ini adalah kelompok hewan yang sangat beragam, termasuk manusia,
gajah, singa, dan kelelawar, serta banyak spesies lainnya. Mamalia tersebar di
berbagai habitat di seluruh dunia dan memiliki peran penting dalam ekosistem.

Mamalia merupakan kelompok hewan yang mempunyai ciri yaitu hewan


beternak, menyusui dan bernafas dengan paru-paru. Mamalia juga disebut hewan
yang berkelenjar susu untuk menyusui anaknya. Yang mewakili spesies ini adalah
adalah kelinci yang disebut dengan tetrapoda (hewan yang mempunyai 4 buah
kaki atau 2 pasang kaki). Morfologi dari mamalia ini mencakup 4 (empat) bagian
yaitu caput (kepala), truncus oleh 2 pasang extremitas, collum (batas antara
truncus dan caput), dan cauda yang pendek.

Amfibi adalah kelompok hewan vertebrata yang mengalami siklus hidup dua
tahap, yaitu tahap larva yang hidup di air dan tahap dewasa yang dapat hidup di
air atau di darat. Amfibi termasuk dalam kelas Amphibia dan mencakup hewan-
hewan seperti katak, salamander, dan kadal air. Karakteristik umum amfibi
melibatkan kulit yang lembab dan permeabel, penting untuk pertukaran gas,
meskipun beberapa spesies memiliki kemampuan untuk bernapas melalui paru-
paru juga. Amfibi biasanya memiliki kehidupan awal di air, kemudian bermigrasi
ke darat saat mencapai tahap dewasa.

Amphibi merupakan vertebrata yang hidup di dua tempat yakni di darat dan
di air. Spesies yang mewakili amphibi ini adalah katak (Rana sp),alasan dalam
mewakilinya yaitu karena spesies mudah diperoleh dan diamati, cara hidupnya
sederhana, ukuran tubuh besar, dan menunjukkan persamaan dalam bentuk dan

3
fungsi dengan vertebrata tingkat tinggi. Pada amphibi ini morfologinya mencakup
3 (tiga) bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan extremitas

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum mikroskop yaitu Menghasilkan almari penyimpanan


terstandar untuk perawatan mikroskop sehingga dapat diketahui tingkat
keterawatan mikroskop di Laboratorium.

Tujuan praktikum sitologi tumbuhan yaitu Melihat bentuk-bentuk sel pada


tumbuhan. Mengamati bagian-bagian sel yang hidup, antara lain nukleus,
sitoplasma dan xantofil.Mengamati bagian-bagian sel yang mati

Tujuan praktikum Pisces adalah mempelajari tentang pisces untuk


mengetahui morfologi Pisces,sistem pencernaan dan sistem pernapasan serta
bentuk-bentuk bagian ikan.

Tujuan dari praktikum sisik ikan memahami bentuk sel-sel pada sisik ikan,
mengetahui karakteristik dari sisik ikan dimulai dari bentuk dan warna. Serta
memahami bagaimana teksturnya.
Tujuan praktikum aves adalah memahami anatomi dan fisiologi serta
reproduksi pada aves atau ayam yang termasuk organ dalam, sistem pencernaan
dan pernapasan.
Tujuan dari praktikum mamalia yaitu memahami struktur dan fungsi organ
dalam tubuh kelinci mengumpulkan data dalam konteks penelitian ilmiah
menambah pengetahuan praktikan.
Tujuan dari praktikum yang berjudul amfibi yaitu mengetahui bagian-bagian
katak atau morfologi katak anatomi katak serta sistem-sistem rangka pada katak.
serta mengetahui bagaimana cara katak bereproduksi.

1.3 Manfaat

Menambah wawasan ilmu pengetahuan serta ketrampilan untuk menjaga


Keawetan sarana dan prasara praktik khususnya mikroskop.Sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kedisiplinan.Mahasiswa terhadap
cara penyimpanan dan perawatan mikroskop

4
Praktikum sitologi tumbuhan bermanfaat memahami struktur dan fungsi sel
membantu memahami dasar-dasar biologi, serta memberikan pengalaman
langsung pada praktikan menggunakan mikroskop untuk meneliti sel tumbuhan.

Manfaat dari praktikum Pisces adalah kita bisa mengetahui letak-letak


sistem pencernaan pernapasan serta bentuk-bentuk bagian ikan.

Manfaat dari praktikum fisik ikan yaitu mengenali jenis-jenis sisik pada
setiap ikan dan fungsi-fungsi sisik pada ikan dan kegunaan sisik bagi ikan dalam
kehidupannya di dalam air.

Manfaat dari praktikum aves yaitu mengembangkan kemampuan praktikan


dalam menganalisis dan mengobservasi serta kesehatan ternak termasuk
perawatan, makanan, air, kebersihan dan sistem pencernaan serta sistem rangka.

Manfaat dari praktikum mamalia yaitu memberikan pengalaman praktis


bagi praktikan sebagai penelitian pengembang dia kan spesies yang terancam
punah.

Manfaat dari praktikum yang berjudul amfibi yaitu praktikan mengetahui


cara reproduksi pada katak dan pigmen-pigmen yang ada di kulit katak serta cara
melihat bagian-bagian dalam serta morfologi pada katak.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan di


laboratorium khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil
(Arikunto,2015)

Keterbatasan dunia tanpa ada manusia itulah yang menjadi dorongan para
ilmuwan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk mempermudah
mengamati bagian tubuh makhluk hidup yang sangat kecil yang dikenal dengan
mikroskop (Adisasmita,2015)
Penggunaan mikroskop birokuler sebagai alat dalam praktikum biologi
sangat penting karena dapat mendukung keterampilan keterampilan lain dari
keterampilan sains (Sulistyawati,2016)

Mikroskop adalah suatualat yang digunakan untuk membentuk


Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
bayangan yang diperbesar dari suatuobjek kecil serta untuk
mengamati objek yang berukuran sangat kecil atau mikroskopis. (Abdullah,2014)
kemampuan daya pisah seseorang, sehinggamemungkinkan untuk
Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca mudah
mengamati obyek yang sangat halus(Martin,
rusak. Yang berupa lensa-lensa dari cermin makanya kita harus menghindari
perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut (Haryanti,
2019)

2.2 Sitologi Tumbuhan

Sel berdasarkan ada tidaknya memberi inti yang terbagi lagi menjadi dua
yaitu sel aukariot/memiliki membran inti dan sel juga terbagi sel pracarus tidak
memiliki membran inti(sutara, 2016)

6
Sayatan melintang digunakan untuk melihat organ batang dan cabang yang
meliputi bentuk titik ukuran sel, dan ketebalan masing-masing sistem jaringan
dermal dasar serta pembuluh darah (Defranti et al, 2015)

Komponen penyusun sel tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok


yaitu komponen non protoplasmik atau komponen yang bisa hidup (Zhou et al,
2017)

Bentuk sel diatur oleh aktivitas dinding sel, bentuk sel biasanya
menyesuaikan dengan fungsinya. Bentuk sel antara lain isodiametris bulat seperti
tiang seperti bunga karang, seperti bintang seperti kubus, pipih, memanjang,
silindris, dan transional(Pallennari, 2016)

Bunga alamanda ( Alamanda attartica) melupakan familian apacynaceae


sayatan membujur mahkota bunga alamanda diamati di bawah mikroskop dengan
pembesaran 400 kali bagian mahkota (Abdullah et al 2017)

2.3 Pisces

Pada dasarnya mengintegrasi hasil-hasilnya penemuan baru pada masing-


masing kelompok ikan ini merupakan pengetahuan baru dan penambahan
wawasan bagi siswa. dengan memandang beberapa spesies yang telah melakukan
pengembangan pada materi superclass Pisces sudah pernah dilakukan (Destiara,
2020)

Berdasarkan hal itu sudah ada bentuk pemanfaatan perkembangan ilmu


pengenalan mengenai superclass Pisces di dalam pembelajaran biologi yang telah
jauh kita kenal sebagai format penerapan cabang ilmu taksonomi hewan di
sekolah (Indrawati, 2017)

Pisces(ikan) merupakan vertebrata akuatik dan bernafas dengan insang


(beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi
gelembung renang udara) Pisces memiliki otak yang terbagi menjadi bagi region
region (Fajria, 2019)

Ikan adalah hewan vertebrata yang berdarah dingin artinya suhu tubuhnya
berubah-ubah tergantung suhu lingkungan. Selain itu insang untuk bernafas tubuh

7
dipenuhi sisik bergerak dengan menggunakan sirip dan bergantung pada air
sebagai medium tempat hidupnya (lutfia, 2015)

Bentuk tubuh ikan bermacam-macam tapi sebagian besar berbentuk


gelontong pipih ukuran tubuh lingkungan tinggi dan pada lebarnya maka
penampungan potongan berbentuk oval dibedakan yaitu kepala badan dan ekor
(Irma Ismayanti,2017)

2.4 Aves

Aves ialah hewan berdarah panas sama saja seperti mamalia, aves ini
berkembang biak dengan ovovivipar atau bertelur sebagian besar hidupnya yang
mantap dan ada juga yang hidup berpindah-pindah tempat (Bitar, 2016)

Aves (burung) iyalah sekelompok hewan yang bertulang belakang atau


vertebrata yang unik (Hidayat R, dkk 2017)

Sebagai salah satu komponen ekosistem, burung mempunyai hubungan


timbale balik Dan saling tergantung dengan lingkungannya atas dasar peran dan
manfaat dari kehadiran Burung (Ismawan, dkk. 2015).

Kandang yang berbeda dan lingkungan kondisi di dalam kandang dapat


mempengaruhi kondisi dan produktivitas ayam broiler (Renata et al,2018)

Tingkat keseragaman ayam broiler pada seluruh arca dalam kandang code
house pada tabel 2 memiliki angka yang baik atau normal (Cobb,2013)
Semakin tinggi emisi amoniak di dalam kandang dapat menyebabkan
meningkatnya potensi gangguan pada ayam seperti gangguan pernapasan dan
penurunan tingkat dalam pertumbuhan (younis et al.2016)

2.5 Mamalia

Mamalia merupakan salah satu kelas dari hewan vertebrata dengan ciri
seperti adanya rambut dan kelenjar susu (Nurul I.2016)

Kelinci adalah hewan vertebrata dan mamalia dari famili leporidae


(pemakan tumbuhan hijau) titik yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi
(Andreas eka Wijaya,dkk.2020)

8
Hasil rata-rata lingkaran pada tubuh kelinci Hyla dan kelinci hycole kisaran
umur 6 sampai 8 bulan sebesar 36,70 cm dan 36,10 cm untuk kelinci jantan
(Azhar, dkk. 2016)

Mamalia merupakan salah satu kelompok hewan taksonomi yang menyebar


luas di permukaan bumi ini. Hewan-hewan mamalia dapat ditemukan baik di
kawasan padang pasir sahara,avana perairan sampai dengan kawasan kutub es
yang sangat dingin(hickman et al 2017)

Kucing digolongkan ke dalam kelas mamalia ordo karnivora, super famili


dan famili felidae, hampir di seluruh ordo karnivora merupakan pemakan daging
(feldhamer et al.2013)

2.6 Amfibi

Anggota Ordo Anura sering disebut dengan nama Indonesia katak dan
kodok. Di Jawa terutama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat enam
familia anggota Ordo Anura yaitu Bufonidae, Ranidae, Dicroglossidae,
Rhacophoridae, Microhylidae dan Megophryidae (Yudha, dkk, 2013).

Metode VES adalah metode pencarian dengan mata telanjang, bergerak


perlahan dan fokus mencari di dalam air dan tepian sungai. Katak dewasa
ditangkap dengan tangan atau jaring kecil, sedangkan berudu ditangkap
menggunakan jaring ikan (Kusrini, 2013).

Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu di habitat darat dan habitat air.
Termasuk hewan poikoloterm (berdarah dingin). Pembagian tubuh terdiri atas
kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor. Kulit lembap berlendir, terdiri dari
dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam karena adanya pigmen di
dalam dermis (biru, hijau, hitam, coklat, merah, dan kuning) tepat dibawah
epidermis. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga
mulut. Penghubung antara rongga hidung dan rongga mulut disebut koane, di
kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V, penghubung antara rongga mulut
dengan rongga telinga disebut Eustachius. Endokskeleton mempunyai kolumna
vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah, dan
langit-langit (Yudha, 2014).

9
Tentunya terdapat banyak faktor yang menyebakan keanekaragaman amfibi
di suatu habitat itu rendah salah satunya adalah faktor lingkungan, faktor predator
dan aktivitas manusia hal ini diperkuat oleh pernyataan menurut Gillespie et al.
(2015)

Menurut Wati (2016) menjelaskan bahwa nilai kelembaban pada sebagian


besar jenis ordo anura berkisar 75%-85% hal ini bertujuan untuk melindungi diri
dari kekeringan. Pada kedua habitat pH yang didapat cenderung payau, karena air
payau memiliki kisaran pH diantara 7-9. Hal ini juga turut mempengaruhi keadaan
dari keanekaragaman amfibi yang terdapat pada suatu habitat, dikarenakan amfibi
sangat bergantung terhadap kondisi akuatik.

1
BAB III
MATERI DAN
METODA

3.1 Waktu Dan Tempat

Waktu dan tempat praktikum biologi dasar ini dilaksanakan di universitas


Jambi fakultas peternakan di gedung B pada tanggal 16 September sampai 4
November 2023 pada pukul 08.00 s/d selesai

3.2 Materi

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biologi dasar ini yang
berjudul mikroskop yaitu menggunakan alat berupa mikroskop.

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul
sitologi tumbuhan yaitu bawang merah, pisau kater, bawang merah,dan cabe
merah.

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul
morfologi Pisces yaitu menggunakan ikan mas sepasang dengan berat per ekornya
1 kg yang sudah matang gonad dan pisau, tisu,plastik dan talenan.

Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum dilaksanakan


diantaranya ayam broiler sepasang, pisau, talenan, tisu dan lain sebagainya.

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yang berjudul mamalia
adalah pisau, tisu, plastik, sepasang kelinci dan alkohol.

Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum yang berjudul amfibi
yaitu pisau kater sterofom jarum pentul alkohol dan tisu.

3.3 Metoda

Metode yang dilakukan pada saat praktikum biologi dasar yang berjudul
mikroskop adalah dengan memahami bagian dan fungsi pada Mikroskop.
Kemudian dijelaskan oleh asisten dosen, bagian-bagian mikroskop dan praktikan
satu persatu diperintahkan untuk menjelaskan ulang bagian-bagian dan fungsi
pada mikroskop.

Metode yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul sitologi

1
tumbuhan adalah dengan menaruh sayatan bawang merah di kaca preparat dan

1
diamati menggunakan lensa objektif dan dilihat sampai mendapatkan bentuk sel
yang diinginkan.

Metode yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul fisis
adalah dengan membelah bagian caput sampai bagian telunjuk sehingga terlihat
bagian anatomi dari ikan mas.

Metode yang dilakukan pada praktikum aves adalah dengan cara


menyembelih ayam kemudian dilakukan pembuangan pada kulit ayam dan bulu-
bulunya setelah itu diberikan pengenalan bulu-bulu ayam yang selanjutnya
dilakukan pembelahan pada ayam dan diberikan penjelasan terhadap bagian-
bagian sistem pencernaan sistem pernapasan dan sistem rangka ayam dari bagian
paruh hingga kloaka.

Pada praktikum mamalia metode yang digunakan yaitu dengan


menyembelih sepasang kelinci terlebih dahulu setelah itu dilakukan pembuangan
kulit dan bulu- bulu halus kelinci setelah itu dilakukan pembelahan pada perut
kelinci yang kemudian dilakukan pemisahan organ-organ bagian dalam serta
pemisahan daging dan sistem rangka kelinci.

Metode yang digunakan pada praktikum biologi dasar yang berjudul amfibi
yaitu dengan cara menusuk bagian kepala kaki depan dan kaki belakang katak
dengan jarum pentul yang dilakukan di atas sterofom bagian yang putih kemudian
dilakukan pembelahan di bagian dada hingga perut katak yang membentuk
sayatan berhuruf T agar lebih jelas dalam melihat bagian-bagian dalam dari katak.

1
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengenalan mikroskop

Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk memperbesar objek


yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia. Dengan menggunakan lensa atau
kombinasi lensa, mikroskop memungkinkan pengamat untuk melihat struktur dan
detail objek pada tingkat yang sangat kecil, seperti sel, bakteri, atau partikel
mikroskopis lainnya. Mikroskop memainkan peran penting dalam penelitian
biologi, ilmu kedokteran, dan berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk
mengungkap informasi yang tidak terlihat secara kasat mata.

Mikroskop adalah pilihan tepat untuk melihat objek atau benda sangat kecil
yang sulit dilihat kasat mata. Bahkan jenis mikroskop pun cukup bervariasi
menyesuaikan kebutuhan penelitian di laboratorium.

Gambar 1. mikroskop binokuler

Terlihat pada gambar 1 bahwa, Setiap bagian bagian mikroskop memiliki


fungsi yang berbeda agar mampu menghadirkan sebuah alat laboratorium yang
memaksimalkan proses penelitian. Berikut adalah bagian-bagian dari mikroskop
dan fungsinya:

1. Lensa Okuler

Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan
observer atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang
bersifat maya, tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat
langsung oleh observer.

1
2. Lensa Objektif.

Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada


dekat dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk
bayangan pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

3. Tabung Mikroskop.

Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik


mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus
adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.

4. Makrometer.

Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar


kasar yang terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan
atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.

5. Mikrometer.

Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan


ukuran yang lebih kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan
atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.

6. Revolver.

Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran


lensa objektif untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop
tersebut. Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini
cukup dengan memutar ke kanan atau ke kiri.

7. Reflektor.

Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin


pengatur yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan.
Reflektor sendiri terbagi dalam dua jenis cermin.

Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan terpenuhi maka menggunakan


reflektor cermin datar. Sementara reflektor cermin cekung digunakan saat kondisi
cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.

1
8. Diafragma.

Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian


mikroskop yang berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur
jumlah cahaya yang masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan
menentukan jumlah cahaya ke dalam objek pengamatan.

9. Kondensor.

Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan


bagian ini cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan
observer. Kondensor berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin kemudian memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek
yang sedang diamati.

10. Meja Mikroskop.

Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang
berfungsi sebagai alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai
fungsinya, meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek
pengamatan agar tidak mudah bergeser selama proses pengamatan

11. Penjepit Kaca.

Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop
berikutnya yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip.
Fungsi utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat
tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang
berlangsung.

12. Lengan Mikroskop.

Bagian mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah


untuk diamati adalah lengan mikroskop. Seperti namanya, lengan mikroskop
berfungsi sebagai pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa
menuju ke tempat lain.

13. Kaki Mikroskop.

1
Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi
sebagai penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat
laboratorium ini pada bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat
posisi mikroskop tetap stabil tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14. Sendi Inklinasi.

Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi
inklinasi atau disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi
berfungsi mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang
diperlukan observer untuk mengamati objek pengamatan.

Dari semua bagian yang sudah disebutkan, secara garis besar komponen
mikroskop terbagi menjadi bagian optik dan non-optik. Bagian optik terdiri atas
lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor. Sementara
bagian non-optik ada revolver, tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja
kerja, lengan mikroskop, dan kaki mikroskop.

4.2. Sitologi

Sitologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari struktur


dan fungsi sel pada tumbuhan. Ini mencakup penelitian mengenai berbagai
komponen sel tumbuhan, seperti dinding sel, sitoplasma, inti sel, kloroplas, dan
organel lainnya. Melalui studi sitologi tumbuhan, para ilmuwan dapat memahami
bagaimana sel-sel tumbuhan berkembang, berinteraksi, dan beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Penelitian ini juga penting dalam konteks pertanian,
kehutanan, dan pengembangan tanaman untuk meningkatkan produksi dan
kesehatan tanaman.

Sitologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel. Dan pada umumnya
sel didefenisikan sebagai unit terkecil dari organisme hidup yang memiliki fungsi
struktural,fungsional,dan hereditas.
Gambaran akan penemuan sel oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
menemukan adanya sayatan tipis gabus botol yang dinamai dengan sel. Dan sel ini
secara umum mempunyai dua struktur yakni protoplasma (bagian sel yang hidup)
dan dinding sel (bagian sel yang mati).

1
Mengamati bawang merah menggunakan pembesaran lensa objek 10x.

Gambar 2.Bawang Merah 10x

Pada gambar kedua adalah penampakan bawang merah 10x ketika di


dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x.
Mengamati bawang merah menggunakan pembesaran lensa objek 40x

Gambar 3. bawang merah 40x


Pada gambar ketiga dengan penampakan bawang merah ketika di bawah
mikroskop dengan pembesaran 40x .

Berdasarkan hasil pengamatan dari sel bawang merah terdiri dari dinding
sel, inti sel, sitoplasma, dan mungkin organel organel lain. Vakuola yang berisi
Sari sel atau pigmen warna. Dan bentuk selnya menyerupai garis-garis yang
memanjang.

4.3. Pisces

Pisces adalah istilah yang digunakan dalam biologi untuk merujuk kepada
hewan vertebrata yang hidup di dalam air. Pisces secara umum dikenal sebagai
ikan. Ini mencakup berbagai spesies ikan yang memiliki karakteristik bersirip dan
memiliki insang untuk bernapas di dalam air. Pisces adalah salah satu kelas dalam

1
kingdom Animalia dan merupakan bagian integral dari ekosistem akuatik di
seluruh dunia.

Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan


dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Jenis ikan yang sering dikonsumsi
adalah ordo Teleostei. Dalam hal ini yang dipandang secara penting yakni
morfologi dan juga anatomi daripada pisces. Dan yang mewakili spesies teleostei
ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Hal ini dikarenakan spesies ini lebih mudah
ditemukan dan susunan tubuhnya telah mewakili spesies – spesies yang lain.
Morfologi pada pisces ini mencakup 3 bagian yakni caput (kepala), truncus
(badan), dan cauda (ekor). Dan anatominya mencakup organ-organ daripada
pisces itu serta bagiannya.

Gambar 4. Morfologi ikan

Morfologi pada pisces terdapat tiga bagian yaitu caput, truncus, kaoda. Ikan
mas memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dan sedikit memipih ke
samping (compressed). Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik.
Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan
(protaktil). Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut (berbel) dan
tidak bergerigi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynreal
teeth) sebanyak tiga baris berbentuk geraham.

Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian permukaannya terletak


berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip punggungnya
(dorsal) berjari-jari keras, sedangkan di bagian akhir bergerigi. Seperti halnya
sirip punggung, bagian belakang sirip dubur (anal) ikan mas ini pun berjari-jari
keras dan bergerigi pada ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang
simetris

1
hingga ke belakang tutup insang, sisik ikan mas relatif besar dengan tipe sisik
lingkaran (cycloid) yang terletak beraturan.

Garis rusuk atau gurat sisi (linea lateralis) yang lengkap terletak di tengah
tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang
pangkal ekor.

Gambar 5.anatomi ikan

Terlihat Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum
oris). Pada rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada
geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan. Lidah
ikan banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari
rongga mulut, makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang kemudian makanan di dorong masuk ke lambung. Lambung
ikan pada umumnya membesar dan tidak memiliki batas yang jelas dengan usus.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok
dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.

Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar


pencernaan. Pada umumya, saluran pencernaan ikan berturut-turut dimulai dari
segmen mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum,
dan anus. Sedangkan sel atau kelenjar pencernaan terdapat pada lambung, hati,
dan pankeas. Namun pada ikan mas peran lambung di ganti dengan lambung
palsu.

Organ reproduksi ikan disebut gonad. Gonad ikan jantan adalah sepasang
testis, dengan ciri lonjong, halus, berwarna putih kekuningan, dan menggantung
pada abdomen (dinding rongga perut).

1
Gonad ikan betina berupa ovarium dengan ciri berbentuk lonjong,
berwarna bening kemerahan (mirip agar-agar), terletak di dekat usus, dan mengisi
hampir dua pertiga rongga perut.Berikut adalah gambar yang menunjukkan
perbedaan organ reproduksi jantan dan betina pada ikan (pisces). Testis pada ikan
berfungsi untuk menghasilkan spermatozoa yang nantinya dikeluarkan melalui
lubang urogenital, sedangkan ovarium berfungsi menghasilkan ovum atau sel
telur. Sel telur yang siap dibuahi juga keluar melalui lubang urogenital ikan.
Pembuahan pada ikan mas dilakukan secara eksternal.

Gambar 6.gelembung renang

Terlihat Sebagian besar ikan menggunakan alat pernapasan yang disebut


insang. Pada ikan bertulang sejati, seperti ikan mas, insangnya memiliki tutup
pelindung insang yang disebut operkulum.

Namun, bagian ini tidak dimiliki ikan hiu. Insang berada pada sisi sebelah
kanan dan sisi sebelah kiri kepala ikan, tepatnya terletak di dalam rongga insang.
Setiap sisinya terdapat lembar insang berjumlah 5-7 buah, Masing-masing insang
ini dipisahkan oleh sebuah celah insang.

Insang ikan memiliki bagian-bagian penting seperti lengkung insang yang


berasal dari tulang rawan, rigi-rigi insang yang berguna sebagai penyaring air saat
bernapas, dan filamen lembaran insang yang berwarna merah muda dengan
bentuk seperti sisir.

Warna merah muda menunjukkan bahwa lembaran insang terdapat


pembuluh kapiler darah. Sehingga, sangat wajar bila pertukaran oksigen dan
karbon dioksida terjadi di daerah ini. Ketika bernapas, ikan menggunakan dua
fase pernapasan,

2
yakni fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi jika air masuk ke
dalam rongga mulut ikan.

Masuknya air karena dipengaruhi tekanan udara dalam rongga mulut yang
lebih kecil daripada tekanan udara di air. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat
rongga mulut ikan tertutup. Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi.
Secara bersamaan operkulum terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah
insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Secara otomatis,
karbondioksida dilepaskan oleh darah dan sebaliknya oksigen diikat.

Gelembung renang yang berisi gas berfugsi untuk menjaga posisi ikan atau
keseimbangan ikan saat ada di dalam air. Saat ikan berada di bawa permukaan air
gelembung mengecil dan udara di dalam nya keluar melalui ductus, faring,
kemudian mulut. Dan saat ikan berada di atas permukaan air udara masuk
kedalam mulut menuju faring lalu ke ductus dan gelembung akan membesar.

4.4. Aves

Aves atau burung merupakan satu-satunya hewan vertebrata berbulu.


Dengan mengetahui ciri-ciri morfologi, maka dapat mempermudah identifikasi
suatu jenis burung. Karakter morfologi burung dapat dibedakan atas: paruh,
kepala, leher, badan, sayap, tungkai dan ekor.

Aves adalah kelas dalam kingdom Animalia yang mencakup semua jenis
burung. Burung merupakan kelompok hewan yang memiliki karakteristik khusus,
seperti memiliki bulu, sayap, dan paruh. Mereka juga memiliki kemampuan untuk
berkembangbiak dengan cara bertelur. Aves mencakup berbagai jenis, mulai dari
burung pemangsa hingga burung pengicau, dan memiliki adaptasi yang beragam
untuk berbagai lingkungan. Kelas Aves merupakan kelompok yang sangat
beragam dan penting dalam ekosistem karena berperan dalam penyebaran biji-
bijian, kontrol populasi serangga, dan aspek ekologis lainnya.

Aves merupakan spesies unggas atau burung yang memiliki ciri khusus
yakni mempunyai bulu yang menutupi tubuhnya. Pada aves ini spesies yang
mewakili adalah ayam (Gallus gallus). Ciri khas dari aves ini yaitu merupakan
hewan yang homoiterm yakni suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh suhu
lingkungan.

2
Morfologi dari aves ini mencakup 4 (empat) bagian yaitu caput (kepala), collum
(cervix) yang diselubungi oleh bulu, truncus (badan), dan cauda(ekor) yang
pendek.

Ayam broiler adalah jenis ayam yang tidak bisa terbang karena memiliki
badan yang besar sehingga ayam susah untuk mengangkat beban dari berat badan
ayam tersebut.

Gambar 7. Morfologi aves

Terdapat Organ Eksterior Ayam, yaitu Organ dari bagian luar: Bagian
kepala, Leher, Badan,dan Ekor.

Bagian-bagian utama dari morfologi pada kelas aves dibedakan atas


beberapa bagian, yaitu: Kepala (Caput) Kepala aves terdapat beberapa organ
antara lain sebagai berikut:

Lubang hidung atau nares, terletak di paruh bagian atas sera (cere) adalah
pangkal paruh atas yang tidak berbulu, tempat terdapatnya lubang hidung yang
berupa tonjolan kulit. Mata yang dikelilingi oleh kulit berbulu halus. Membrana
niktitans di sudut mata yang dapat ditarik hingga menutupi mata Lubang telinga
atau porus akustikus eksternus, tidak ada daun telinga terletak dorsokaudal mata
dan di dalam ada membrana timpani Paruh (rostrum), terdiri atas bagian bawah
dan atas, bahan pembentuknya berupa tanduk.

Badan (tuncus) berbentuk lonjong ditutupi bulu-bulu yang bermacam-


macam dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Aves memilik
pertukaran zat yang cepat karena terbang memerlukan banyak energi. Suhu
tubuhnya tinggi dan tetap sehingga kebutuhan makanannya banyak.

2
Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian
ekor adalah bulu-bulu ekor (Rectriches). Panjang pendeknya rectriches pada tepi
posterior ekor berbeda-beda dan memiliki ciri yang spesifik. Beberapa ciri-ciri
ekor pada burung yaitu Panjang apabila ukurannya lebih panjang dari badan.
Pendek apabila ukurannya lebih pendek atau sama dengan panjang badan . Rata
apabila semua bulu sama Panjang .Bulat apabila bulu tengah jauh lebih panjang,
makin ke tepi berangsur memendek. Runcing apabila bulu tengah jauh lebih
panjang dari pada bulu yang lain berbentuk

Gambar 8.bulu ayam

kita biasa melihat jenis bulu pada aves yang terbagi menjadi Plumae adalah
penyusun utama sayap dan penting untuk terbang. Berikutnya bulu jenis plumulae
(down feather), berada di bagian dada dan perut. Plumulae berfungsi penting
untuk mengerami telur dan menghangatkan suhu tubuh. Terkahir yaitu filoplumes
(pin feather), bulu ini berbentuk seperti rambut. Belum jelas diketahui fungsi dari
bulu jenis yang terakhir ini.

Gambar 9.sistem pencernaan ayam

Pencernaan adalah proses dimana protein, lemak, dan karbohidrat kompleks


dipecah menjadi unit kecil yang selanjutnya akan diserap oleh tubuh .

2
1. Sistem pencernaan mekanik

Pencernaan secara mekanik (fisik); Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi


otot polos, terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan
(grit). Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran
sehingga mendapatkan grit lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara
terkurung.

2. Sistem pencernaan enzimatik

Pencernaan secara kimiawi (enzimatik); Pencernaan secara kimia dilakukan


oleh enzim pencernaan yang dihasilkan: (1) kelenjar saliva di mulut; (2) enzim
yang dihasilkan oleh proventrikulus; (3) enzim dari pankreas; (4) enzim empedu
dari hati; dan (5) enzim dari usus halus. Peranan enzim-enzim tersebut sebagai
pemecah ikatan protein, lemak, dan karbohidrat.

3. Sistem pencernaan fermentatif

Pencernaan secara mikrobiologik (jumlahnya sedikit sekali) dan terjadi di


sekum dan kolon. Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek: (a)
digesti yang terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus
(empedal/gizzard), usus halus, usus besar, dan ceca (b). absorpsi yang terjadi pada
usus halus (small intestinum) melalui vili-vili (jonjot usus) (c) metabolisme yang
terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein, glukosa, dan
hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging, pertumbuhan
bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses
kehidupannya.Organ pencernaan pada Aves dimulai dari:

1. Paruh

Paruh berfungsi untuk mengambil makanan dan mengalirkan pakan ke


esofagus. Lidah berbentuk seperti pisau, memiliki permukaan kasar dibagian
belakang dan berfungsi membantu mendorong makanan ke esofagus.
Menghasilkan saliva yang mengandung amilase dan maltase saliva. Pemecahan
bahan pakan di mulut sangat sedikit, karena hanya digunakan untuk lewat. Rahang
atas melekat pada tulang tengkorak dan yang bawah bergantung. Langit-langit
kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke

2
bagian saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan
tidak mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air
ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan
membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi. Kedua rahang
berhubungan sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki
permukaan kasar di bagian belakang untuk membantu mendorong makanan ke
esophagus. Seliva dengan enzim amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut.
Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat sehingga sedikit terjadi
perubahan pada pencernaan di sini.

2. Esophagus

Esophagus sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat


pakan, melalui saluran ini dari bagian belakang mulut (pharynx) ke
proventrikulus. Bagian dalam kerongkngan terdapat kelenjar mukosa yang
berfungsi membasah makanan sehngga makanan menjadi licin. Pada dinding
kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerakan peristaltic, yaitu gerak
meremas-remas makanan yang berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong
masuk ke proventrikulus.

3. Crop (tembolok)

Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar


di salah satu sisinya menjadi kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok).
Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak
ada proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang
di lanjutkan aktivitasnya di tembolok. Pada tembolok terdapat syaraf yang
berhubungan dengan pusat kenyang-lapar di hipotalamus sehingga banyak
sedikitnya pakan yang terdapat dalam tembolok akan memberikan respon pada
syaraf untuk makan atau menghentikan makan.

4. Proventriculus
Proventriculus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum
berhubungan dengan gizzard (empedal). Kadang-kadang di sebut glandula
stomach atau true stomach. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui
proventriculus maka

2
tidak ada pencernaan material pakan di sini. Akan tetapi, sekresi enzim mengalir
kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di sini.

5. Gizzard (empedal)

Gizzard sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya
berada di antara ventrikulus dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua
pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang
kuat. Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi.
Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot
berkontraksi. Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga
semakin cepat. Biasanya, gizzard mengandung material yang bersifat menggiling,
seperti grit, karang dan batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi
partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk
gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar
akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.Fungsi utama empedal adalah
memecah atau melumatkan pakan dan mencampurnya dengan air menjadi pasta
yang dinamakn chymne.

6. Usus halus (small intestine)

Usus halus merupakan organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan


absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran
pencernaan ini berfungsi mempercepat dan mangefisiensikan pemecahan
karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah proses absorpsi.

Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara
anatomis, usus halus di bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan
ileum.

a. Duodenum (12 jari)

Duodenum berbentuk kelokan, disebut duodenal loop. Panjang sekitar 20


cm. Pada duodenum menempel pankreas yang mensekresikan pancreatic juice
(mengandung enzim amilase, lipase dan tripsin). Sekresi garam empedu dari gall
bladder yang menempel pada liver dan panceatic juice masuk ke usus halus pada
bagian caudal duodenum. Duodenum bersifat asam (pH 6) karena ada sekresi
getah
2
empedu yang bersifat asam. kantong empedu berisi empedu,yang dihasilkan oleh
hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak. pankreas menempel pada kelokan
ini mengsekresikan pankreati juice yang mengandung enzim:

Amilase: mengubah tepung jadi gula

Tripsin: mengubah protein jadi peptide

Lipase: mengubah trigleserid/lemak,asam lemak+ gliserol

b. Jejenum dan Ilium

Merupakan kelanjutan duodenum. Dua bagian tersebut sulit dibedakan.


Berfungsi melanjutkan proses pencernaan yang belum selesai dari duodenum, dan
tempat absopsi nutrien. Panjang jejunum dan ileum sekitar 120 cm, dari caudal
duodenum sampai ileo-caecal-colic junction (dimana usus halus, 2 ceca dan colon
bertemu) Struktur mirip duodenum, kecuali: Bagian in tergantung di mesenterium
Villi lebih pendek, Sedikit jaringan limfoid

Pada pertengahan usus halus, di bagian luar, terdapat tonjolan kecil disebut
Meckel’s Diverticulum, yang dijadikan sebagai pembatas jejunum dan ileum.
Tonjolan tsb merupakan tempat dimana kantung yolk melekat selama
perkembangan embrio.

2) Jejenum (Usus kosong)

Makanan mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan


didindig usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut: (a)
Enterokinase: mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pancreas,(b) Erepsin:
mengubah dipeptida/peptone menjadi asam amino,(c) Maltase: mengubah maltosa
menjadi glukosa,(d) Disakarase: mengubah disakarosa menjadi monosakarida,(e)
Peptidase: mengubah polipeptida menjadi asam amino,(f) Sukrase: mencerna
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa,(g) Lipase: mengubah trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak.

2) Ilium (Usus penyerapan)

Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak lipatan/lekukan


yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus

2
sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih sempurna. Setiap vilus
mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan pembuluh kapiler.

7. Ceca (usus buntu)

Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut
sebagai ceca (usus buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6
inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang
keluar- masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam
pencernaan. Hanya sedikit air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna
berkat bantuan beberapa bakteri.

8. Usus besar

Panjang usus besar sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal
ini dapat dilihat pada ayam dewasa Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian
akhir usus halus dan kloaka berfungsi mengatur kadar air sisa makanan.

Didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia coli yang membusukan


sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak dan
mudah di keluarkan Bagian akhir usus besar (rectum) tidak terjadi lagi penyerapan
air. Rectum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya defekasi yaitu
pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.

9. Kloaka

Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran
pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara. Ditem ini juga
terdapat proses pembuangan air kencing yang sebagian besar merupakan endapan
asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka
bersama sisa pencernaan atau tinja.

Tinja ayam atau feses ayam mengandung berbagai unsur tergantung pada
makanan yang dikonsumsi oleh ayam biasanya berupa air, serat, nitrogen,
mineral, bakteri dan mikroorganisme serta zat organik terurai.

2
Kloaka berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan. Hasil akhir
dari proses metabolism yang dinamankan Ekskreta.

10. Organ pencernaan tambahan

Gambar 10. Organ pencernaan tambahan ayam

Dari gambar 7 kita bias melihat Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan
pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran pencernaan. Fungsinya
membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas, lever,
kantong empedu.

a. Pangkreas

Pangkreas terletak di antara duodenal loop pada usus halus. Pangkreas


merupakan suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun
sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan
hormon insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas
mensekrsikan cairan yang diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus
halus, yaitu pencreatic juice. Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum
melalui pancreatic duct (saluran pangkreas), dimana lima enzim yang kuat
membantu pencernaan pati, lemak, dan protein.

Beberapa enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk


inaktif dan menjadi aktif pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen
adalah enzim proteolitikyang di aktifkan di dalam usus halus oleh enterokinase,
suatu enzim yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi
tripsin. Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi
kimotripsin. Enzim yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam
bentuk aktif. Beberapa enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk
dapat berfungsi.

2
b. Liver (hati)

Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke
dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati
tersusun dari dua lobi besar.

Fungsi fisiologi hati sebagai beriku: Sekresi empedu,detoksifikasi


persenyawaan racun bagi tubuh,Metabolisme protein, karbohidrat, dan
lipida,Penyimpan vitamin,Penyimpan karbohidrat,Destruksi sel-sel darah
merah,Pembentukan protein plasma,Inaktifasi hormon polipeptida.

Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu.
Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah
produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan degradasi hemoglobin. Warna
kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah merah,
yaitu biliverdin dan dilirubin. Volume empedu tergantung pada. Aliran darah
Status nutrisi ungags Tipe pakan yang dikonsumsi Sirkulasi empedu
enterohepatic, Kantong empedu (gallblader)

Ayam memiliki kantong empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua
saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong
empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-
kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh
karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini secara
langsung ke usus.

Gambar 11. Extremites pada ayam

3
Extremites pada aves Pada extremites anterior terdapat humerus, ulna,
radius, carpus, carpo meta carpus, dan phalanges. Pada extremites posterior
terdapat femur, patela, tibia, fibula, torso, tarso meta tarsus, phalanges dan digiti.

4.5. Mamalia

Mamalia adalah kelas dalam kingdom Animalia yang mencakup kelompok


hewan vertebrata yang memiliki beberapa karakteristik khas. Mamalia memiliki
tubuh yang ditutupi oleh bulu atau rambut, memiliki kelenjar susu pada betina
untuk menyusui anaknya, dan umumnya memiliki gigi berbeda-beda. Selain itu,
mamalia biasanya memiliki otak yang relatif besar dibandingkan dengan hewan-
hewan lain. Ini adalah kelompok hewan yang sangat beragam, termasuk manusia,
gajah, singa, dan kelelawar, serta banyak spesies lainnya. Mamalia tersebar di
berbagai habitat di seluruh dunia dan memiliki peran penting dalam ekosistem.

Mamalia merupakan kelompok hewan yang mempunyai ciri yaitu hewan


beternak, menyusui dan bernafas dengan paru-paru. Mamalia juga disebut hewan
yang berkelenjar susu untuk menyusui anaknya. Yang mewakili spesies ini adalah
adalah kelinci yang disebut dengan tetrapoda (hewan yang mempunyai 4 buah
kaki atau 2 pasang kaki). Morfologi dari mamalia ini mencakup 4 (empat) bagian
yaitu caput (kepala), truncus oleh 2 pasang extremitas, collum (batas antara
truncus dan caput), dan cauda yang pendek.

Gambar 12. Morfologi kelinci

Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput,
cervix, truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon
visus. Ciri-ciri yang dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus
nigricollis), Kelinci memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar
peluh) untuk

3
menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang
lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang
memiliki 4 anggota gerak berupa kaki.

Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir
lembek dan fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae).
Kaki depan lebih kecil dari kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor.
Lubang urogenital disebelah anterior anus.

Gambar 13.extremites kelinci

Dari hasil pengamatan terdapat tulang extremites meliputi radius, ulna,


humerus, carpals, metacarpals, palanges, klavikula, scapula.

Gambar 14. sistem pencernaan kelinci

Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus nigricollis) terdiri dari


saluransaluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai
dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di
anus. Rongga mulut pada kelinci (Lepus nigricollis) dibentuk oleh atap dan dasar,
atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior
dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut

3
terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada
kelinci (lepus nigricollis) berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan.
Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan
jalan makanan dari jalan respirasi.

Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus


diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai
lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang
bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar
pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung
enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas
menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan.

Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu


parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu
dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam duodenum. Sekum
(caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks
fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku
krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk
dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari.
Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan. Kelinci dewasa secara seksual
berumur 3 bulan
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera
setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina
mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun
anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak
menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi
dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau
disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru
masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang
terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung
yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru,
sehingga

3
memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh
kapiler- kapiler pada dinding alveol

4.6. Amphibi

Adalah hewan vertebrata yang memulai kehidupan di air dan ketika dewasa
menghabiskan sebagian hidupnya di darat.

Gambar 15. Morfologi katak

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat dilihat pada katak terdapat
caput, yang terdiri dari rima oris, cavum oris, organon visus, membrana tympani
dan nares externa. Katak juga memiliki truncus dan extremites anterior yang
terdiri dari branchium, ante branchium, manus dan digiti, serta extremites
posterior yang terdiri dari femur, crus, pes dan digiti.
Pembagian tubuh amphibi terdiri atas kepala, badan dan ekor. Kulit lembap
berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam karena
adanya pigmen di dalam dermis. Mempunyai dua lubang hidung yang
berhubungan dengan rongga mulut. Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah dan
langit-langit Amphibi memiliki kelembapan kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh
rambut dan mampu hidup di darat dan di air.

Gambar 16.organ dalam katak

3
Katak memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari cavum oris,
oesophagus, ventriculus, ductus pankreatipus, visica fellea, ductus hepaticus,
ductus choleductus, pancreas, hepar, intestinum tenue, intestinum crassum, cloaca
dan muara cloaca.
Organ-organ yang terdapat dalam tubuh katak dewasa adalah sebagai
berikut: Jantung,Kerongkongan,Lambung,Usus,Kloaka,Hati,Pankreas ,Paru-paru
,Ginjal
Fungsi dari organ jantung adalah sebagai sistem sirkulasi darah katak,Fungsi
dari organ kerongkongan, lambung, usus, kloaka, hati, dan pankreas sebagai alat
sistem pencernaan pada katak,Fungsi dari organ paru-paru sebagai sistem
pernapasan katak,Fungsi dari organ ginjal adalah sebagai sistem ekskresi pada
katak.

3
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah digunakan dapat disimpulkan bahwa


mikroskop yang digunakan pada praktikum kali ini merupakan mikroskop
binokuler dengan komponen yang terdiri dari lensa objektif dan okuler kondensor,
diafragma, cermin makrometer, mikrometer, tabung, mikroskop, meja preparat
dan lengan mikroskop.

Kesimpulan eksperimen dari sitologi tumbuhan adalah mengetahui fungsi


organel sel kita dapat merangkum fungsi-fungsi organel sel seperti mitokondria
untuk respirasi sel, ribosom untuk sintesis protein dan sebagainya. Identifikasi
struktur sel kesimpulan dapat mencakup identifikasi dasar dalam sel seperti
membran sel, inti sel, sitoplasma organel sel dan lain-lain.

Kesimpulan pada praktikum biologi dasar yang berjudul Pisces adalah


anatomi atau bagian-bagian ikan dan morfologi harus kita kenali dan dipelajari
serta dipahami fungsinya agar kita lebih memahami bagian-bagian ikan serta
fungsinya agar menambah wawasan dan pengetahuan dari proses pencernaan
pernapasan dan reproduksi dan mengetahui bentuk-bentuk bagian dalam ikan
yang meliputi caput truncus dan cauda.

Kesimpulan pada praktikum biologi dasar yang berjudul aves yaitu


memahami bagaimana struktur dan organ-organ bagian dalam tubuh ayam yang
meliputi sayap,badan,kaki,kepala, dan sistem pencernaan serta sistem rangka pada
ayam titik serta kita bisa membedakan antara ayam jantan dan ayam betina
berdasarkan karakteristik anatominya. Contohnya jengger, ukuran dan bentuk
tubuh dan jalu. Dan mengetahui bagaimana sistem pencernaan berupa
kerongkongan lambung dan usus yang berakhir di kloaka dan lain sebagainya.

Kesimpulan pada praktikum biologi dasar yang berjudul mamalia adalah


kelinci termasuk hewan mamalia yang melahirkan dan menyusui anaknya dan
termasuk golongan pemakan tumbuhan atau herbivora yang memiliki gigi untuk

3
mengunyah tumbuhan dan kehidupan kelinci sangat dipengaruhi oleh temperatur
atau suhu lingkungan titik kelinci ini ditemukan hampir di seluruh bumi.

Kesimpulan dari praktikum biologi dasar yang berjudul amfibi adalah katak
adalah hewan yang awal hidupnya dimulai di air dan dilanjutkan ketika dewasa
hidup di darat dan air tempat reproduksi pada katak yaitu di air yang di mana sel
telur dan sel sperma dikeluarkan melalui mulut katak. Dan katak memiliki
beberapa pigmen warna dan memiliki lidah untuk menangkap mangsanya yang
berupa serangga dan mulut untuk mencengkram serangga agar tidak lepas dari
lidahnya.

5.2 Saran

Pada saat praktikum dilakukan sebaiknya agar praktikan bisa fokus dalam
mendengarkan pengarahan asisten dosen seharusnya menjauhi dari keramaian
yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebaiknya menjauh dari orang agar bau
yang dihasilkan dari praktikum tidak mengganggu orang yang sedang melakukan
proses belajar dan kita pun bisa fokus dalam melakukan praktikum tanpa
melakukan kesalahan jika terhindar dari suara-suara orang lain di sekitarnya.

3
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah et al.,2017. Analisis keterampilan mikroskop pada siswa kelas VII


SMPN 8 Banda Aceh jurnal edukasi dan sains biologi vol 3.
umuslim.Aceh.
Adi Sasmita.MS. et al., 2015 titik mikroskopis dan mikroanalisis vol. 3. 155
N.,1410 5599/dan komunikasi . Batam.
Adrianti et al.,2018. Tahap pengembangan umbi ketela pohon (monihot esculleta
crani 2) varietas mentik urang simki techsain 2(7)pp.1-7
anthropogenic disturbance & effect of natural habitat variation in Sulawesi,
Indonesia [Electronic version]. Biological Conservation, 192, 161-173.
Arikunto.S.2015. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik Jakarta rineka
kacipta.
Azhar, dkk, 2016. Karakteristik morfometrik kelinci persilangan hyla dan hycole
di azhar farm kata baru.
Bitar, 2016. Pengertian ciri dan klasifikasi aves(burung) beserta contohnya
terlengkap http://ww.gurupendidikan.com
Cobb, 2013. Broiler management guide orkansar.(us) broiler management ternak
unggas penebar swadaya . Jakarta.
Defranti.et al.,2015. Struktur anatomi batang langsat (larsium dometicum carr)
yang terancam penyakit kanker batang jurnal protabian 4 (1).pp.62.68
Destiara.M.2020. efektivitas bahan ajar berbasis potensi lokal pada materi Pisces
terhadap hasil belajar, broeduca jurnal pendidikan biologi: 2(2).7-12
Eko Wijaya. A.dkk, 2020. Deteksi besar hewan metode k-means.
Fajria.A. 2019. Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2019
Feldhamer et al., 2013 laporan zoologi vertebrata .pendidikan biologi A. 2018
Gillespie, G.,dkk (2015). Responses of tropical forest herpetofauna to moderate
Haryati, et al., 2019. Pengembangan alami pengempanan terstandar
Hickman, et al., 2017. Laporan zoologi vertebrata pendidikan biologi A.
2018. Hidayat.r.dkk, 2017. Jurnal hutan lestari vol 5 (3):696-703.
Indrawati. P. 2017. Pengembangan IKS pengamatan dengan pendekatan
santakfik(SM) pada materi superclass Pisces untuk pembelajaran biologi.
Irma ismayanti, 2017. Laporan Pisces http://www.pandemia laporan pisces.

3
Ismawan, A. (2015). Kelimpahan dan Keanekaragaman Burung di Prevab Taman
nasional kutai Kalimantan timur.
Kusrini, M. D. (2013). Pedoman Penelitian dan Survei Amfibi di Alam. Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor, Indonesia.
Lutfia. A. 2015. Taksonomi hewan vertebrata Padang.

Nurul.
Martin,I.Elizabeth
2016. Jenis-jenis mamalia
A. 2012. Kamus Sains.yang mengunjungi Sumbar (docturnal
Yogyakarta:Pustaka
dicertation universitas Andalas).
Palenari et al.,2016. Biologi dasar bagian pertama Makassar Aladin university
press.
Renata. T. A. dkk, 2018. Pengaruh zonasi dalam closet house terhadap kadar
amonia dan dampaknya pada kualitas daging ayam broiler musim
penghujan jurnal ilmu peternakan 28(3):183-191.
Sulistyowati.P.R. et al., 2016 pengelolaan laboratorium, Depok yayasan ylesa
rich. Sutara et al.,2016. Struktur dan anatomi tumbuhan Bali universitas Udayana.
Wati, M. (2016). Species Dicroglossidae (Amphibian) Pada Zona Pemanfaatan
Tnks diWilayah Solok Selatan. Bioconcetta. 2(2).
Younis.S.Pa.dkk,2016. Efect of high ambient temperature an feedigh
tibility,poultry sel.76.857-863.
Yudha, Satria Donan dkk. Keanekaragaman Jenis Katak dan Kodok (Ordo Anura)
di Sepanjang Sunagi Opak Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Biologi, Vol. 18 (2) : 52-59.
Yudha,D.S, R. Eprilurahman, K. Andryani, dan Trijoko. (2013).Keanekaragaman
Jenis katak dan kodok di Sungai code provinsi daerah istimewa
Yogyakarta jurnal berkala ilmiah biologi. Vol. (1): 17-25.

Zhou et al.,2017.dynamic cytologi and tranzipiptorial regulation of rice lamina


jaini development plant phsycologi.174(3)pp1728-1746.

3
LAMPIRAN

Gonad Betina Pencernaan Ikan Morfologi ikan

Organ Ayam Rangka Ayam Pencernaan Ayam

Organ kelinci Rangka Kelinci Kelinci

Organ katak Morfologi katak Anatomi Katak

4
4

Anda mungkin juga menyukai