“ PROTOZOA ”
Disusun Oleh:
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah ini bisa selesai dengan
baik. Makalah ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam mata kuliah
Makalah ini masih jauh untuk dikatakan sempurna baik dari segi materi
maupun dari teknik penulisan.Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua
lebih luas kepada pembaca khususnya mengenai . Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2.8. Klasifikasi Protozoa
.......................................................................................................................
11
2.8.1. Rhizopoda
.......................................................................................................................
11
2.8.2. Mastigophora atau Flagella
.......................................................................................................................
15
2.8.3. Sporozoa
.......................................................................................................................
17
2.8.4. Ciliata
.......................................................................................................................
22
2.9. Nutrisi Pada Protozoa
.......................................................................................................................
24
2.10. Peranan Protozoa Bagi Kehidupan
.......................................................................................................................
25
BAB III PENUTUP
.............................................................................................................................................
27
3.1. Kesimpulan
.............................................................................................................................................
27
28
DAFTAR PUSTAKA
iv
.............................................................................................................................................
29
v
BAB I
PENDAHULUAN
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa
sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya
berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami
Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya,
Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat
dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh
Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan
dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari
jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buahProtozoa adalah organisme
1
dengan makhluk hidup lainnya. Pencernaan secara intraseluler di dalam vakuola
memenuhi tugas Mata Kuliah Mikrobiologi dan Virologi, juga diharapkan menambah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1. Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa
termasuk kelompok protista yang mirip hewan. Protozoa dibedakan dari prokariot
karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari
algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan
tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk
algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat
dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan
protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan
sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan
tempat berair/ tempat basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat ciste (Kristal).
Kegiatan hidup di lakukan oleh sel itu sendiri. Didalam sel terdapat alat-alat yang
melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya: inti (nucleus) butir inti (nucleolus),
Rongga (vakuola), mitokondria. Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada
3
beberapa spesis yang membentuk koloni. Umumnya didalam satu sel terdapat satu
inti, tetapi dari beberapa spesis secara generative berkonyugasi karena individu jantan
dan betina belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya
tidak tetap dan ada yang tetap. Yang terakhir disebabkan telah memiliki pelliculus
lateria berwarna merah, atau merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya di
bedakan atas bagian pinggiran yang disebut Ectoplasma dan bagian sentral yang lebih
padat dan bergranula Endoplasma. Nukleus protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi
ada juga yang lebih,stuktur nucleus pada prinsipnya ada yang vasikular dan granular.
Pada nucleus vesicular khromatin terkonsentrasi dalam massa atau butir (Arcella),
sedang yang granular berkhromatin tersebar secara merata dalam butir melalui
seluruh nucleus (Amoeba). Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat di bedakan
terakhir itu mengandung cairan yang terdapat dalam tubuh protozoa. Sebagai aturan
umum vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada protozoa air
tawar,tetapi tidak terdapat pada sebagian besar protozoa yang hidup parasit dan hidup
dalam air laut. Fungsi vakuola kontraktil kecuali sebagai alat ekskresi juga berfungsi
sebagai pengatur osmosis tubuh. Mitokondria terdapat dalam protozoa pada bagian
4
penggunaan energy untuk alat gerak ,vakuola kontraktil. Alat gerak pada protozoa
bermacam-macam dari yang sederhana berupa pseudopodia sampai flagella dan cilia.
Flagella dan cilia merupakan cirri dari Mastigophora dan ciliata mempunyai
2014).
melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau
dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti
terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah pembelahan aseksual dan terjadi
siklus hidupnya.
2.4. Ciri-ciri Protozoa
5
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah
satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu
• Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.
• Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan berperan
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau .
Memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa
berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa
yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai
sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan
bakteri dan amuba. Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan
adalah dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan
pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel
6
atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya,
setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila
keadaan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan,
maka amuba akan membentuk kista. Didalam kista amuba dapat membelah menjadi
amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali,
maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya
amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu, dia akan membelah diri
seperti semula.
sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur
tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies.
Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat
yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat
membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan
tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada
jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai
denganfleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa
seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan
7
Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk
membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkan
skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil.
jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang
dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki semu), flagela atau silia,
namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan
dapat hidup pada lingkung anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau
enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses
makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik
secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka
oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel.
Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk
sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat
saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola.
Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul
dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari
8
kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel
untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola
didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna
dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri.
Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut
sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah
dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom. Pada umumnya
Protozoa membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu
bakteri, dan microfungi. Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan
peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan biomas. Protozoa dapat
mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau
9
Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber
dalam transfer bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah
trypanosomes juga penting sebagai parasit dan symbionts dari hewan multisel.
proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat
bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan
kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen
untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk
bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi dari satu
host ke yang lain. Ketika protozoa adalah dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho
= untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses
mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses
adalah hermaphroditic.
Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat
10
Phylum : Sarcomastigophora, contohnya Tripanosoma sp
Sub-phylum Mastigophora
Sub-phylum Opalinata
Sub-phylum Sarcodina
Phylum : Labyrinthomorpha, contohnya Labyrinthula sp
Phylum : Apicomplexa, contohnya Toxoplasma sp
Phylum : Myxozoa, contohnya Ceratomyxa sp
Phylum : Microspora, contohnya Encephalitozoon sp
Phylum : Ascetospora, contohnya Marteilia sp
Phylum : Ciliophora, contohnya Balantidium sp, Nyctoterus ovalis (hidup
Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat kelas
2.8.1. Rhizopoda
Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang
massa kecil yang jernih dan bersifat amorf atau dapat berubah – ubah bentuknya.
becabang-cabang.
11
d. Ordo helioza, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benag yang
radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
lainnya. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil (Vakuola kontraktil
terdapat pada semua rhizopoda air tawar), sementara hewan parasit tidak ada.
12
Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk melindungi
selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat
(misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka
cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah menjadi
fosil. Fosil ini digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk
sejarah bumi. Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk
Pembelahan biner
Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian yang ditimbulkan:
13
Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam
globigerina.
sapi.
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk. Jadi,
organisme yang termasuk fillum Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk . fillum
flagellata disebut juga mastigophora (mastix : bulu cambuk dan phoros : membawa).
Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat gerak juga berfungsi untuk alat peraba
kelompok protozoa yang unik. Beberapa anggotanya memiliki klorofil sehingga ada
14
Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap
dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm. Memiliki inti dan pada beberapa species
memiliki kloroplas dengan klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang
Trichomonas vaginalis.
kontraktil, sementara yang berupa hewan parasit tidak memiliki. Respirasi maupu
15
Vegetatif: pembelahan biner, secara longitudinal. Contohnya Euglena
viridis
Proses reproduksi:
baru
yang mendorong makanan kea rah sel untuk ditelan melalui mulut. Lalu menuju
Trichomonas.
dalam plasma darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur. Di Afrika
16
6. Trypanasoma foetus, parasit pada vagina sapi
2.8.3. Sporozoa
sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri)
maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam
secara langsung dari hospesnya. Memiliki inti dan pada waktu melakukan
pembungkusnya dan akhirnya dihasilkan individu anak yang cukup banyak. Sporozoa
berganda sehingga dihasilkan banyak individu anak. Secara generative yaitu melalui
pergiliran keturunan antara fase vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada
tubuh hospes perantara seperti Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk
Anopheles betina.
Klasifikasi:
Subclassis Telosporidia
17
• Ordo Hemosporidia, ex: Plasmodium sp
Subclassis Neosporidia
Genus Plasmodium :
vivax.
18
Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang mengakibatkan
kematian janin
a. Tubuh manusia
19
Keterangan :
menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam
jumlah banyak.
makanan
8. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan
20
9. Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap
dinamakan sporozoit.
10. Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke
11. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk
2.8.4. Ciliata
Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut
cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu, contoh Paramecium
aurelia. Hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan
banyak mengandung bahan organik. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola
kontraktil, sementara hewan parasit tidak ada. Respirasi dan ekskresi melalui
permukaan tubuh.
21
Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan. Sedangkan cara
terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk
Anggota ciliata ada yang hidup bebas seperti Paramecium candatum dan
adapula yang hidup sebagai parasite seperti Nyctoterus ovalis dan Balantidium coli.
1. Asexual
Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner
pembelahan makronucleus.
2. Sexual (konjugasi)
Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel
Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui
22
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah
bahan organik.
banyak protozoa.
ada disekelilingnya .
23
2. Saprozoik : mengambil makanan dari organism mati yang telah
mengalami pembusukan.
(bersifat tumbuhan)
di alam.
b. Peran Merugikan :
24
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit
BAB III
PENUTUP
25
3.1. Kesimpulan
1. Protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang
2. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat
3. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang
flagellum yang berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding tubuh yang
berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap dengan ukuran lebih kurang
0,1 mm
sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu
6. Ciliata memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau
disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu.
3.2. Saran
26
sebaik-baiknya dan dengan metode yang menyenangkan agar materi dapat
terserap dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
27
Levine, Norman D. 1995. Protozoologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Oman, Karmana. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung : Grafinda Media Pratama.
April 2019
http://www.geocities.ws/bpurnomo51/mik_files/mik3.pdf. Diakses 16
April 2019
28