Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HEPATITIS

Tugas ini ditunjukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Medikal Bedah II

Disusun oleh kelompok 6 :

Arif Nur Rohman

Elia Rahmawati

Ika Fikriah

 Nurul Ramadhanti

Siti Marisa

Tingkat 3A

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


TAHUN 2019-2020
Jln. Walet No. 21 Sutawinangun  –  Cirebon
 Cirebon
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas berkat dan penyertaan-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan

makalah ini dengan baik.

Makalah dengan judul “HEPATITIS


“ HEPATITIS”” ini, merupakan salah satu tugas dari

Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II Penulis menyadari bahwa makalah

ini masih jauh dari kesempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan

tulisan-tulisan berikutnya.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua

 pihak.

Cirebon, 17 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................


................................................................
............................................
.................................
...........

Daftar Isi............................................
Isi...................................................................
.............................................
........................................
..................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................


.................................................................
............................................
..........................
....
1.2 Tujuan .............................................
...................................................................
............................................
.....................................
...............
1.3 Sistematika Penulisan ...........................................
.................................................................
.....................................
...............

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi ............................................


..................................................................
............................................
.....................................
...............
2.2 Jenis – 
Jenis – Jenis
Jenis Hepatitis ..........................................................
................................................................................
......................

2.3 Penyebab dan Cara


Ca ra Penyebaran
P enyebaran ....................................
..........................................................
.............................
.......

2.4 Etiologi ............................................


..................................................................
............................................
.....................................
...............

2.5 Patofisiologi ...........................................


..................................................................
.............................................
.............................
.......

2.6 Manifestasi Klinis ..........................................


................................................................
............................................
......................

2.7 Diagnosa Keperawatan...........................


Keperawatan..................................................
.............................................
.............................
.......

2.8 Penatalaksanaan .........................................


...............................................................
............................................
..........................
....

2.9 Pencegahan........................................................
...............................................................................
.........................................
..................

2.10 Pengobatan ...........................................


..................................................................
.............................................
.............................
.......

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian ...........................................


.................................................................
............................................
.................................
...........

3.2 Diagnosa Keperawatan...........................


Keperawatan..................................................
.............................................
.............................
.......

3.3 Intervensi Keperawatan ..........................


.................................................
..............................................
.............................
......

3.4 Implementasi Keperawatan ...................................


.........................................................
.....................................
...............

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................


...................................................................
.............................................
.............................
.......

4.2 Saran...............................................................
.....................................................................................
............................................
......................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan

terdapatnya peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan

suatu proses terjadinya inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati yang dapat

disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin gangguan metabolik, maupun

kelainan autoimun. Inveksi yang disebabkan virus merupakan penyebab

tersering dan terbanyak dari hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus hepatotropik

 penyebab utama infeksi akut, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, E, dan G (Arif,

2012). Diantara penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus, hepatitis B

menduduki tempat pertama dalam hal jumlah dan penyebarannya. Hepatitis B

menjadi masalah kesehatan dunia karena selain prevalensinya yang sangat

tinggi, virus hepatitis B juga dapat menimbulkan problem paskaakut bahkan

dapat terjadi sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler primer (hepatoma). Oleh

sebab itu, karena tingginya morbiditas dan mortalitas dari penyakit hepatitis B,

 penyakit ini sangat mengancam di dunia (Siregar, 2010).

Hepatitis menjadi masalah penting di Indonesia yang merupakan jumlah

 penduduk keempat terbesar di dunia. Saat ini jumlah pasien Hepatitis B

cenderung meningkat. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat

 pengetahuan masyarakat kita tentang budaya hidup bersih dan sehat, kondisi

lingkungan pemukiman yang semakin padat, tingkat ekonomi yang rendah dan

 budaya masyarakat kita yang sulit berubah. Meningkatnya seks bebasjuga


 berpotensi meningkatkan virus hepatitis B. Kasus Hepatitis B di Indonesia

cukup banyak dan menjadi perhatian khusus pemerintah (Anonim B, 2008)

Hepatitis B merupakan masalah kesehatan global dan diperkirakan sekitar

2 miliar penduduk dunia pernah terpapar virus hepatitis B (VHB). Hepatitis B

adalah penyakit infeksi hati yang berpotensi mengancam nyawa

yangdisebabkan oleh virus hepatitis B. Menurut WHO, terdapat sekitar dua

miliar orang di dunia telah terinfeksi virus Hepatitis B dan lebih dari 240 juta

telah menderita infeksi hati kronis (jangka panjang). Sekitar 600.000 orang

meninggal setiap tahun karena menderita Hepatitis B akut atau kronis.

Prevalensi infeksi HBV berbeda-beda di seluruh dunia. Kategori daerah

endemis terbagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Angka prevalensi infeksi

VHB di Asia Pasifik cukup tinggi yaitu melebihi 8% (Firdayani, 2013).

1.2 Tujuan

Makalah ini dibuat untuk mengetahui tentang penyakit hepatitis dan juga

untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB II.

1.3 Sistematika Penulisan

Makalah berisi 4 bab, Bab 1 pendahuluan yaitu latar belakang, tujuan serta

sistematika penulisan, Bab 2 Tinjauan Teori tentang definisi, etiologi,

manifestasi klinis, jenis –  jenis, pencegahan, penatalaksanaan, pengobatan dan

diagnosa keperawatan yang mungkin muncul, Bab 3 tentang contoh asuhan

keperawatan pada diagnosa hepatitis serta Bab 4 penutup meliputi kesimpulan

dan saran.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar

terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol. (Ester

monika, 2002 : 93).

Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus

disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan

 perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas (Brunner & Suddarth, 2002

: 1169)

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam

 bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal

definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti

organ hati,bukan penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di

masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah

sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kercunan, karena tidak semua

 penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena adanya

 peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul Huda)

2.2 Jenis –  Jenis Hepatitis

2.2.1 Hepatitis A

Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui

kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang

terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret

saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa


 pada populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki

cara hidup tertentu berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:

1. Imigran dari daerah endemis hepatitis b

2.  pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik

3. Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang

yang terinfeksi.

4. Pria homoseksual yaang secara seksual aktif

5. Pasien rumah sakit jiwa

6.  Narapidana pria

7. Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima

 produk tertenu dari plasma

8. Kontak serumah denag karier hepatitis

9. Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak

dengan darah

2.3.3 Hepatitis C

Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui

kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan

ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian

 besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan

menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi

orang sekitarnya.

2.3.4 Hepatitis D dan hepatitis E

Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut, tetapi

 belum ada penelitian yang lebih mendalam.


2.4 Etiologi Hepatitis

Secara umum hepatitis disebabkan oleh virus. Beberapa virus yang telah

ditemukan sebagai penyebabnya, berikut ini.

1. Virus hepatitis A (HAV)

2. Virus hepatitis B (HBV)

3. Virus hepatitis C (HCV)

4. Virus hepatitis D (HDV)

5. Virus hepatitis E (HEV)

6.  Hepatitis F (HFV)

7.  Hepatitis G (HGV)

 Namun dari beberapa virus penyebab hepatitis, penyebab yang paling dikenal

adalah HAV (hepatitis A) dan HBV (hepatitis B). Kedua istilah tersebut lebih

disukai daripada istilah lama yaitu hepatitis “infeksiosa”  dan hepatitis

“ serum”, sebab kedua penyakit ini dapat ditularkan secara parental dan

nonparental (Price dan Wilson, 2005: 243). Hepatitis pula dapat disebabkan

oleh racun, yaitu suatu keadaan sebagai bentuk respons terhadap reaksi obat,

infeksi  stafilokokus, penyakit sistematik dan juga bersifat idiopatik   (Sue

hincliff, 2000: 205).

2.5 Patofisiologi Hepatitis

Yaitu perubahan morfologi yang terjadi pada hati, seringkali mirip untuk

 berbagai virus yang berlainan. Pada kasus yang klasik, hati tampaknya

 berukuran basar dan berwarna normal, namun kadang-kadang agak edema,

membesar dan pada palpasi “terasa nyeri di tepian”. Secara histologi. Terjadi

kekacauan susunan hepatoselular , cedera dan nekrosis sel hati dalam berbagai


derajat, dan peradangan  periportal . Perubahan ini bersifat reversibel

sempurna, bila fase akut penyakit mereda.

2.6 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis merupakan suatu gejala klinis tentang suatu penyakit yang

diderita oleh pasien. Berikut adalah gejala klinis dari penyakit hapatitis.

2.6.1 Stadium prodromal

Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus

selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium

ini disebut praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus

 biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan ditandai

oleh :

- Malese umum

- Anoreksia

- Sakit kepala

- Rasa malas

- Rasa lelah

- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas

- Mialgia (nyeri otot)

2.6.2 Stadium ikterus

Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang

stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:

- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal

- Pembesaran dan nyeri hati

- Splenomegali
Konsistensi

Warna 1x sehari 1x sehari

Bau Lembek Lembek

Kebiasaan BAK Kuning Kuning kadang

Warna seperti teh

Bau Khas feaces Khas feaces

4 –  6 x sehari 4 –  6 x sehari

Kuning Kuning kadang spt

Khas amoniak teh

Khas amoniak

3 Pola aktifitas sehari – hari Dapat melakukan Klien hanya

aktifitas sebagai terbaring di tempat

 petani tidur aktifitas

dibantu keluarga

4 Pola istirahat tidur

~ Tidur siang Kadang –  kadang +/_ ( 13.00  –   14.30

WIB )

~ Tidur malam +/_ ( 7 –  8 jam/ 21.00 –  +/_ ( 7  –   8 jam/ 21.00

04.00 WIB ).  –  04.00 WIB )

~ Gangguan Tidak ada Kadang nyeri ulu

hati, kembung.
5 Pola kebersihan

~ Mandi 2x sehari 2x sehari

~ Sikat gigi 2x sehari 1x sehari

~ Keramas 2x sehari Tidak pernah

~ Gunting kuku 1x seminggu Tidak pernah

3.1.6 Pemeriksaan fisik

- Keadaan umum : lemas

- Kesadaran : compos metis

- T =120/80 mmhg

- P =92x/mt

- R =20/mt

- S =36,7ºC

- Berat badan : 44kg

- TB :53cm

3.1.6.1 Kepala

Bentuk : simetris tidak da benjolan.tidak ada nyeri tekan.

Rambut : hitam keputih putihan, agak kusut, kulit bersih, tidak

tampak adanya lesi (luka) dan benjolan.

Leher : simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena

 jugolaris, reflek menelan baik.

3.1.6.2 Mata

Bentuk : Mata kanan dan kiri tampak simetris,


Penglihatan : normal, tidak ada diplopia, tidak ada ptosis, pupil isokhor,

sclera ikterik, konjungtiva an anemis, klien bisa membaca papan nama

 perawat pada jarak +/- 30 cm

Telinga : Pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak

ada serumen.

3.1.6.3 Mulut dan fharing

Bentuk mulut : simetris, mukosa bibir kering.

Stomatitis : tidak ada

Gigi : gigi taring sudah tidak ada

Lidah : kotor agak kekuning-kuningan

 palatum : lunak tidak ada pembesaran

Tonsil : tidak ada pembesaran

Getah bening : tidak ada pembesaran

Tiroid : tidak ada pembesaran

3.1.6.4 Dada

Thorax : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada nyeri.

Pernafasan : frekuensi nafas 20x/mnt, bunyi vasikuler

Jantung : bunyi normal (refular), frekuensi 92x/mnt

3.1.6.5 Abdomen

Bentuk : Pembesaran kuadran kanan atas

 Nyeri tekan pada kuadran kanan atas : (skala 3) 0,1,2, 3,4,5

Bising usus : 9x/mnt

Turgor kulit : Keriput

Pembesaran hepar : teraba 3 jari(hepatomegali)


R 3: klien mengerti dan mau melakukan nya

T4: kolaborasi dgn dokter untuk pemberian obat

11.00 mual.

-memberikan obat clast melalui oral setengah

 jam sebelum makan.

R 4: Klien mau diberikan obat

11.20 T5: menyajikan makanan yang hangat dan

menarik

R 5:

-klien mau makan makanan yang disajikan

-klien hanya menghabiskan ¼ porsi makanan

12.40 yang disajikan.

T6: mengkaji apakah klien masih mual,

 berkurang atau bertambah, dan apakah masih

ada kembung

R 6: klien mengtakan masih mual, namun

kembung tidak ada

13.30 T7: mengganti cairan infuse D 5%, 20

tetes/mnt, di oplos dgn neurosambe 5000 satu

amp/kolf.

R 7: cairan infuse terpasang 20 tetes/mnt dgn

neurosambe 5000 satu amp/kolf


Dx 25-07-11 T1 : menganjurkan untuk lebih banyak

3  beraktifitas

R 1 : klien tampak tidur

10.30 T2 : menganjurkan kepada keluarga pantau dan

WIB awasi klien serta bantu klien dalam melakukan

aktifitas

R 2 : keluara klien mau melakukannya

12.40WIB T3 : menganjurkan beraktifitas sesuai dengan

kemampuan

R 3 : klien mampu beraktifitas dengan

melakukan berjalan dari tempat tidur ke kamar

mandi sambil di bantu keluarga dan perawat


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi

hepar terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.

(Ester monika, 2002 : 93).

Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh

virus disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan

kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas (Brunner &

Suddarth, 2002 : 1169)

4.2 Saran

Adapun yang menjadi saran penulis kepada teman-teman mahasiswa agar

kiranya dapat memahami substansi dalam penulisan makalah ini serta

mengimplementasikan dalam kehidupan seharí-hari, karena mengingat betapa

 pentingnya mempelajari penyakit hepatitis.

Kepada teman-teman penderita hepatitis sebaiknya memperhatikan pola

makan yang sehat, menghindari mengkonsumsi minuman keras, serta

menjaga sanitasi lingkungan sekitar.

Dan untuk para teman-teman sebagai calon-calon perawat agar

menghindari adanya kontak langsung dengan alat medis dalam pengobatan

 pasien di saat turun dinas nanti, serta memperhatikan sterilnya alat-alat yang

digunakan saat praktik.

Anda mungkin juga menyukai