OLEH :
KELOMPOK 9
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya dapat diselesaikannya tugas mata kuliah Matematika Diskrit I yaitu
sebuah makalah yang berjudul Prinsip Inklusi-Eksklusi sehingga makalah ini
dapat menjadi suatu bahan untuk menambah wawasan dalam memahami mata
kuliah Matematika Diskrit I. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan, namun disadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari Dosen Matematika
Diskrit I. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terutama kepada Dosen pembimbing, yang telah memberikan tugas, petunjuk,
kepada penulis sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis mohon maaf jika dalam penyajian dan penyampaian makalah ini,
banyak hal-hal yang kurang berkenan atau berkualitas
berkualit as karena keterbatasan sarana
buku-buku yang bisa mendukung terciptanya makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat dan demi kesempurnaan makalah ini, dengan tangan
terbuka penulis selalu menerima saran-saran yang bersifat membangun dan
membantu perbaikan-perbaikan dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II ISI
PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI ..........................................................
..........................................................................
................ 3
Lemma 1.1 ............................................
...................................................................
.............................................
..................................
............ 3
Teorema 1.1 ..........................................
.................................................................
.............................................
..................................
............ 3
Teorema 1.2 ..........................................
.................................................................
.............................................
..................................
............ 4
Teorema 1.3: (Prinsip Inklusi-Eksklusi) .................................
.......................................................
........................ 4
Contoh Soal...................................................
.........................................................................
............................................
...........................
..... 5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................
...................................................................
.............................................
..................................
............ 7
DAFTAR PUSTAKA ..........................................
................................................................
............................................
...........................
..... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.6. Tujuan
a. Memahami Prinsip Inklusi-Eksklusi.
1
b. Dapat mendeskripsikan Prinsip Inklusi-Eksklusi dalam menghitung pada
struktur objek diskrit himpunan.
c. Dapat menyelesaikan persoalan matematika yang menggunakan Prinsip
Inklusi-Eksklusi.
2
BAB II
ISI
PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI
INKLUSI-EKSKLUSI
antara A dan
elemen bersama antara A B adalah
dan B adalah A B . Setiap unsur yang sama itu telah
dihitung dua kali, sekali pada A dan sekali pada B , meskipun ia seharusnya
Lemma 1.1:
Misalkan A
A dan B
B adalah himpunan berhingga yang saling asing. Maka A B
berhingga dan
n A B n A n B .
Bukti :
Dalam menghitung elemen-elemen A B , pertama hitung jumlah elemen pada A
yaitu n(A). Elemen lain dari A B ada pada B tetapi bukan di A. Tetapi, karena
A dan B saling asing, tidak ada elemen B di A, sehingga ada n(B) elemen di B
yang bukan di A. Dengan demikian,
n A B n A n B .
Teorema 1.1:
Misalkan A
A dan B
B adalah himpunan berhingga. Maka A B dan A B
berhingga dan
n A B n A n B n A B
sehingga
n A B n A n B n A B .
Bukti :
1
Munir, Matematika Diskrit (Bandung:
Rinaldi Munir, Matematika (Bandung: Informatika, 2005), h. 70.
3
Dalam menghitung elemen-elemen A B , kita hitung elemen-elemen di A dan B.
Ada n(A) elemen di A dan n(B) elemen di B. Tetapi elemen pada A B dihitung
n A B n A n B n A B
Kita mempunyai gabungan yang saling asing
n A B n A n B \ A dan n B n A B n B \ A
Maka
n B \ A n B n A B , dengan demikian
n A B n A n B n A B
yang diperlukan.
Teorema 1.2:
Misalkan A, B dan C adalah himpunan berhingga. Maka A B C berhingga
A, B
dan
n A B C n( A) n( B) n(C ) n( A B) n( A C ) n( B C ) n( A B C ) .
Bukti :
Gunakan A B C A C B C dan A C B C A B C
dan gunakan Teorema 1.1 secara berulang, maka kita dapatkan :
n A B C n A B nC n A C B C
n A n B n A B nC n A C n B C n A B C
n A n B nC n A B n A C n B C n A B C
yang diperlukan.
4
1
n1
n A1 A2 A 2n
Prinsip Inklusi dan Eksklusi merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn
beserta operasi irisan dan gabungan.3
Contoh Soal
Contoh 1 :
Dalam kelas matematika diskrit terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan
Matematika atau Matematika, atau keduanya. Banyak mahasiswa Prodi
Pendidikan Matematika (mungkin bersama dengan Prodi Matematika) adalah 25;
banyak mahasiswa Prodi Matematika (mungkin bersama dengan Prodi Pendidikan
Matematika) adalah 13; dan banyak mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika dan
Matematika adalah 8. Berapa banyak mahasiswa di kelas ini ?
Penyelesaian :
Misalkan A himpunan mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika di kelas dan B
adalah himpunan mahasiswa Prodi Matematika di kelas. Maka A B adalah
himpunan mahasiswa Prodi Matematika bersama Prodi Pendidikan Matematika di
kelas. Karena setiap mahasiswa di kelas Prodi Pendidikan Matematika atau
Matematika (atau keduanya), diperoleh bahwa banyak mahasiswa di kelas adalah
A B A B A B
25 13 8
30
Contoh 2 :
Sebanyak 1.232 mahasiswa Jurusan Matematika mengambil mata kuliah
Kalkulus, 879 mengambil mata kuliah Matematika Diskrit dan 114 mengambil
mata kuliah Bahasa Pemrograman. Terdapat 103 mahasiswa mengambil mata
kuliah Kalkulus dan Matematika Diskrit, 23 mengambil mata kuliah Kalkulus dan
2
Seymour Lipschutz dan Marc Lars Lipson, Matematika Diskrit 1 (Jakarta:Salemba Teknika,
2001), hh. 30, 31.
3
http://retnomayapada.blogspot.co.id/2016/03/makalah-prinsip-inklusi-eksklusi-dan.html (diakses
3 Maret 2017).
5
Bahasa Pemrograman, dan 14 mengambil mata kuliah Matematika Diskrit dan
Bahasa Pemrograman. Jika 2.092 mahasiswa mengambil setidaknya satu dari
mata kuliah Kalkulus, Matematika Diskrit, dan Bahasa Pemrograman, berapa
banyak mahasiswa yang mengambil
mengambil ketiga mata kuliah tersebut ?
Penyelesaian :
Misalkan S himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kalkulus, F
himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematika Diskrit, dan R
himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Bahasa Pemrograman. Maka
S R F 092 .
2.092 Ketika banyak tersebut dimasukkan ke dalam persamaan
diperoleh
Oleh karena itu, ada 7 mahasiswa yang telah mengambil matakuliah Kalkulus,
Matematika Diskrit, dan Bahasa Pemrograman.
Contoh 3 :
25, setiap irisan dari dua himpunan berkuran 15, setiap irisan dari tiga himpunan
berukuran 5, dan irisan dari keempat himpunan
himpunan berukuran 1.
A B C D A B C D A B A C A D B C
B D C D A B C A B D
A C D B C D A B C D
25 25 25 25 15 15 15 15 15 15 5 5 5
5 1
29 4
4
Tim Dosen Matematika, Matematika Diskrit I (Medan: UNIMED, 2017).
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Prinsip Inklusi dan Eksklusi merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn
beserta operasi irisan dan gabungan. Misalkan A dan B sembarang himpunan.
terdapat dalam B dan banyaknya elemen B yang tidak terdapat dalam A tepat satu
kali, dan banyaknya elemen yang terdapat dalam A B sebanyak dua kali. Oleh
karena itu, pengurangan banyaknya elemen yang terdapat dalam A B dari
demikian,
A B A B A B .
7
DAFTAR PUSTAKA
Lipschutz, Seymour dan Lipson, Marc Lars. 2001. Matematika Diskrit 1. Jakarta :
Salemba Teknika.
Tim Dosen Matematika. 2017. Matematika Diskrit I . Medan : Universitas Negeri
Medan.