Anda di halaman 1dari 64

TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TUBUH EMBUNG

PADA PROYEK PEMBANGUNAN EMBUNG KECIL


DESA OHAEM II KECAMATAN AMFOANG SELATAN
KABUPATEN KUPANG - NTT

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
LEMBARAN PERSETUJUAN
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TUBUH EMBUNG
PADA PROYEK PEMBANGUNAN EMBUNG KECIL
DESA OHAEM II KECAMATAN AMFOANG SELATAN
KABUPATEN KUPANG - NTT

Oleh:

Nama : Umari Al Khawari Bethan


NIM : 1523714745
Semester : V (Lima)
Konsentrasi : Bangunan Air A
Jurusan : Teknik Sipil
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Rahmat dan Hidayah-Nya serta tuntunannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Pratek Kerja Lapangan (PKL) dan telah menyelesaikan penulisan
Laporan ini.
Penulisan Laporan yang dibuat ini merupakan suatu bentuk pengamatan
terhadap pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul :
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TUBUH EMBUNG

PADA PROYEK PEMBANGUNAN EMBUNG KECIL

DESA OHAEM II KECAMATAN AMFOANG SELATAN

KABUPATEN KUPANG  –  NTT


 NTT

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini banyak sekali


kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi, tetapi berkat dorongan dan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak maka laporan ini dapat terselesaikan. Oleh
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi Bapak, Ibu, Saudara/I yang
telah membantu penulis selama masa Praktek Kerja Lapangan dan dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis Menyadari akan kekekurangan saat menulis laporan ini dan masih
 jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
diharapkan, guna penyempurnaan laporan ini.

Kupang, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ..............................................................


...................................................................................
..............................
........ i
DAFTAR ISI ............................................
..................................................................
............................................
.......................................
................. iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................
................................................................
............................................
............................
...... iv
DAFTAR TABEL ..........................................
................................................................
............................................
..................................
............v
BAB I PENDAHULUAN ..........................................
................................................................
............................................
........................1
1.1 Latar Belakang .....................................
...........................................................
............................................
..............................
........1

1.2 Permasalahan.........................
Permasalahan...............................................
............................................
............................................
........................3

1.3 Tujuan ..........................................


.................................................................
.............................................
.....................................
...............3

1.4 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) ......................................


......................................4

1.5 Metodologi Praktek Kerja Lapangan (PKL) ............................................


............................................6

BAB II LANDASAN TEORI ...........................................


..................................................................
.....................................
..............8
2.1 Definisi Embung ..................................
........................................................
............................................
..............................
........8

2.2 Tujuan Pembuatan Embung ...........................................


..................................................................
..........................
...8

2.3 Manfaat Embung .........................................


...............................................................
............................................
........................9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penentuan Benchmark .................................................


......................................................................
.....................11

Gambar 2.2 Penentuan As Tubuh Embung Menggunakan Theodolit ..................11

Gambar 2.3 Lokasi Quarry Tanah Timbunan..........................................


.......................................................
.............12

Gambar 2.4 Quarry Tanah Timbunan...................................


Timbunan.........................................................
................................
..........13

Gambar 2.5 Pembuangan Material Yang Tidak


Tid ak Terpakai ....................................
....................................13

Gambar 2.6 Pekerjaan Pembersihan (Clearing & Grubbing) ...............................


...............................14

Gambar 2.7 Pekerjaan Galian .................................


.......................................................
.............................................
.........................15

Gambar 2.9 Teknk Pemaatan dan Pengujian Sandcone Pada Embung ................17

Gambar 3.1 Peta Lokasi Proyek ...........................................


..................................................................
................................
.........23
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rekapitulasi Daftar Kuantitas Dan Harga


Har ga ............................................
..............................................37

Tabel 3.2 Daftar Kuantitas Dan Harga ..............................


.....................................................
....................................
.............38

Tabel 3.3 Perhitungan Volume Pekerjaan .................................


.......................................................
............................
......43

Tabel 3.4 Rekapitulasi Volume Pekerjaan ......................................................


............................................................
......44

Tabel 3.5 Daftar Harga Upah Dan Peralatan ............................................


.........................................................
.............45

Tabel 3.6 Analisa Harga Satuan Pekerjaan .........................................


..........................................................
.................46

Tabel 3.7 Daftar Kuantitas Dan Harga Pekerjaan Tubuh Embung ..........


.......................
.............47
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah Nusa Tenggara Timur Sebagian besar merupakan dataran yang
terdiri dari kepulauan dan
dan di dominasi daerah perbukitan dengan kondisi sungai
 pada umumnya memiliki
m emiliki alur yang curam, dengan curah hujan yang pendek dan
musim kemarau yang panjang menyebabkan masalah yang di hadapi di NTT ini
adalah kesulitan akan ketersediaan air.

Sebagian besar penduduk di daerah pegunungan memiliki mata


 pencaharian dalam bidang Pertanian dan juga Peternakan namun populasi ternak
terus menurun di akibatkan karena kurangnya sumber air untuk kebutuhan minum
ternak terutama pada musim kering yang berkepanjangan.

Menurut data Badan Statistik provinsi NTT Kondisi topografi di NTT


tergolong bergelombang, berbukit-bukit dengan kemiringan antara 20%-60% dan
ternak. Kekurangan air inilah yang menjadi kendala bagi para peternak untuk
mengembangkan usaha ternaknya. Salah satu cara menanggulangi kekurangan air
di daerah ternak adalah dengan membangun kolam penampung air atau embung.

Sehubungan dengan peran seluruh sumber air yang ada tersebut, upaya
 pemecahan permasalahan yaitu perlu dibangunnya suatu embung untuk memenuhi
kekurangan air di desa yang kurang mendapat pasokan air. Salah satu cara untuk
menanggulangi kekurangan air adalah dengan membangun kolam penampungan
air atau embung. Embung adalah kolam penampung kelebihan air hujan pada
musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau.

Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan


 pertanian atau peternakan yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan
di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan pada musim
kemarau sebagai sumber kebutuhan kehidupan masyarakat setempat seperti,
ternak, dan sedikit kebun.
embung pada umumnya dan Tubuh Embung pada khususnya serta dapat
mengetahui situasi di lapangan.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahannya adalah :
1) Kurangannya persediaan air untuk hewan ternak dan kebun pada Desa Ohaem
II yang menjadi kendala pada musim kemarau.
2) Kurangnya pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Ohaem II
 pada musim kemarau.
3) Menurunya kualitas dan jumlah peternak di Desa Ohaem II
4) Bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan tubuh embung di Desa Ohaem II,
Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


(PKL)
Adapun tujuan praktek kerja lapangan ini adalah :
2) Menghitung volume pekerjaan Pekerjaan Tubuh Embung Pada Proyek
Embung di Desa Ohaem II, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten
Kupang.
3) Agar mahasiswa mampu membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku
 perkuliahan dengan mekanisme pekerjaan di lapangan.

1.3.3 Tujuan Proyek


Adapun tujuan dari Proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II,
Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang yaitu :
1) Membantu menyediakan pasokan air untuk ternak dan kebun masyarakat
Desa Ohaem II, pada musim kemarau.
2) Menambah pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa
Ohaem.
3) Mendorong naiknya potensi ternak yang ada di Desa Ohaem II,
Kecamatan Amfoang Selatan Provinsi NTT.
1.4.3 Pekerjaan Spillway
a) Pekerjaan Galian Termasuk Perapihan
 b) Pekerjaan Pasangan Batu Kosong
c) Pekerjaan Beton 1Pc : 3Psr : 5Krl (Untuk Lantai Saluran)
d) Pekerjaan Pasangan Batu dengan Spesi 1Pc : 4Psr
e) Pekerjaan Plesteran Plesteran 1Pc : 3Psr
1.4.4 Pekerjaan Jaringan Distribusi
a) Pekerjaan Galian Tanah
 b) Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
c) Pekerjaan Pemasangan Transmisi HDPE Ø1 ¼”
d) Pekerjaan Pemasangan Pipa PVC Ø2”
e) Pekerjaan Pembuatan Bak Kontrol Ukuran 0,8 m x 0,8m x 0.45 m
(Lengkap Penutup)
f) Pemasangan Stop Kran
1.4.5 Pekerjaan Bak Ternak (2 Unit)
1.4.6 Pekerjaan Lain-Lain
a) Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Peil Scale
 b) Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Bola Pelampung
c) Pelaporan dan Dokumentasi.

Pada saat kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai, ada beberapa
item pekerjaan diatas yang sudah dikerjakan, sementara dikerjajan dan ada juga
yang belum dikerjakan, antara lain :

1) Item pekerjaan yang telah selesai dikerjakan pada saat kegian PKL
dimulai yaitu :
❖ Pekerjaan Persiapan
• Mobilisasi & Demobilisasi
• Pekerjaan jalan masuk/acces track
2) Item pekerjaan yang sedang dikerjakan pada saat kegian PKL dimulai
yaitu :
❖ Pekerjaan Tanggul dan Tampungan
1) Metode observasi, yaitu meninjau dan mengamati secara langsung pekerjaan
yang dilaksanakan di lapangan serta melihat teknis pelaksanaan sesuai dengan
spesifikasi kerja.
2) Metode wawancara, yaitu penulis menanyakan secara langsung kepada
 pengawas proyek dan pada pekerjaan
pekerjaan mengenai data yang diperlukan.
3) Studi pustaka, penulis membaca berbagai sumber buku yang berkaitan dengan
 pekerjaan embung.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Embung


Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan
 pertanian yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan.
Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di segala
 jenis agroekosistem. Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering
dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata, embung dapat digunakan
untuk menahan
menahan kelebihan air dan menjadi sumber air pada musim kemarau.
Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk mendistribusikan dan
menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun
ternak di musim kemarau.

Embung dapat dikatakan juga sebagai bentuk mini dari bendungan tetapi
 bendungan mempunyai aliran air yang masuk ke dalamnya cenderung tetap
2.3 Manfaat Embung
Adapun manfaat dari keberadaan embung adalah sebagai berikut :
1) Penyediaan air bagi penduduk
Keberadaan embung dapat dijadikan cadangan ketersediaan air bagi
 penduduk ketika musim
musim kemarau telah tiba.
2) Suplay air irigasi daerah persawahan
Lahan pertanian membutuhkan air secara terus menerus. Ketersediaan air
yang melimpah menjadikan tanaman dapat suplay air dan tidak hanya
mengandalkan dari datangnya hujan.
3) Pengendalian banjir
Melalui bendungan maka laju air dapat dikendalikan sebagai upaya
 pengendalian banjir di hilir bendungan.
bendungan.
4) Pengembangan pariwisata
Keberadaan embung sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata yang
 berujung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan
dipasang sebuah box stop kran yang berfungsi untuk mengatur distribusi air
embung ke bak-bak pelayanan. ( Sosrodarsono,
Sosrodarsono, 1989)

2.5 Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan Embung
Embung
Adapun metode atau langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan konstruksi
embung antara lain :

2.5.1 Pemetaan
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan, dan
 penggambaran permukaan bumi dengan menggunakan cara atau metode
tertentu sehingga didapatkan hasil berupa peta dalam bentuk vektor maupun
raster. Pada pembangunan embung, pemetaan merupakan tahapan awal
yang digunakan untuk menentukan benchmark dan as tubuh embung serta
elevasi galian dan timbunan pada kriteria perencanaan pembangunan tubuh
embung.

2.5.2 Penentuan Benchmark


Gambar 2.1 Penentuan Benchmark
Sumber : www.google.com/benchmark

2.5.3 Penentuan As Tubuh Embung


As tubuh embung merupakan acuan yang digunakan untuk
menentukan panjang embung, lebar mercu embung dan galian pondasi.
Sebelum menentukan As tubuh embung, terlebih dahulu ditentukan letak
dua patok benchmark sebagai acuan untuk membuat As tubuh embung.
2.5.4 Penetapan Lokasi Quarry
Quarry merupakan lokasi yang digunakan sebagai tempat
 penyimpanan tanah sementara. Tanah tersebut nantinya akan digunakan
sebagai bahan material timbunan dalam proses pembuatan embung.Dalam
 proses penetapan lokasi quarry, peralatan K3 yang digunakan adalah
sarung tangan, helm, rompi, dan sepatu safety. Berikut adalah tahapan
untuk menentukan quarry, yaitu :
1) Pemilihan Tanah Untuk Quarry Timbunan
Dilakukan survei awal untuk mencari area (tempat) yang tanahnya
dapat diambil dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
timbunan. Sampel tanah diambil untuk diuji berat volume keringnya
di laboratorium menggunakan tes proktor dan dipergunakan sebagai
standar acuan kepadatan di lapangan.
Jenis tanah harus sama yaitu tanah liat (clay) untuk memperoleh daya
dukung tanah yang seragam. Selain itu, agar pekerjaan tanah efektif
Galian dari excavator kemudian dimuat ke dump truck yang telah
disiapkan (jumlah dump truck harus disesuaikan dengan kapasitas
excavator) dan selanjutnya tanah galian diangkut ke quarry.

Gambar 2.4 Quarry Tanah Timbunan


Sumber : www.google.com/teknik.pelaksanaan.konstruksi.embung

3) Pembuangan Material Yang Tidak Terpakai


2.5.5 Pekerjaan Pembersihan (Clearing and Grubbing)
Pekerjaan Clearing dan Grubbing  merupakan pekerjaan
 pembersihan lokasi proyek menggunakan alat berat seperti Dozer dan
Exavator yang mencakup, pembuangan lapisan tanah humus,
 pembongkaran serta pembersihan tubuhan-tumbuhan dan puing-puing
didalam daerah kerja.
Pelaksanaan pekerjaan Clearing dan Grubbing  pengupasan dan
 pembuangan lapisan tanah dilakukan dengan kedalaman pengupasan
maximal 20 cm. ( Arifin,1999)
Gambar 2.7 Pekerjaan Galian
Sumber : www.google.com/teknik.pekerjaan.galian

2.5.7 Pekerjaan Timbunan


Pekerjaan timbunan tanah pada embung dimaksudkan pada
 pekerjaan pembuatan tubuh embung. Tanah timbunan embung
menggunakan tanah yang telah dipilah dari hasil galian embung dan sesuai
dengan persyaratan bahan timbunan yang harus digunakan.
2.5.8 Pekerjaan Pemadatan
Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis menggunakan
alat berat dengan cara dan ketentuan seperti diuraikan berikut ini.
A. Tata cara pemadatan tanah berkohesi (lempung)
Tata cara pemadatan tanah berkohesi (lempung) meliputi beberapa
langkah, yaitu :
1) Bersihkan tempat penambangan bahan urugan (borrow area) dari bahan
organik, dengan mengupas permukaannya.
2) Gali dan kemudian angkutlah bahan urugan ke tempat tubuh embung
dan tumpahkan diatas tanah yang telah dipadatkan terlebih dahulu.
3) Hamparkan tanah bahan urugan menjadi rata (lapisan) dengan ketebalan
30 cm diatas lapisan tanah yang telah dipadatkan terlebih dahulu.
4) Siram lapisan tanah dengan air secukupnya, bila keadaan terlalu kering,
sedemikian sehinnga tanah tersebut dapat dikepal dengan tangan tanpa
terurai (berarti terlalu kering) dan juga tidak terlalu lunak (berarti terlalu
3) Alat pemadatan tanah lempung tidak boleh melintasi urukan tanah tak
 berkohesi agar urugan tidak terkotori tanah lempung.
lempung.
4) Bahan jaringan pipa yang digunakan umumnya berdiameter seragam dari inlet
 pipe (pipa transmisi) hingga outlet pipe di bak-bak pelayanan.

2.7 Pemeliharaan Embung


Untuk menjaga keberlanjutan embung, maka beberapa komponen
 pemeliharaan embung yang perlu
perlu mendapatkan perhatian, antara lain :
1. Mengurangi kehilangan air karena penguapan. Untuk mengurangi kehilangan
air oleh penguapan dapat di lakukan dengan cara, sebagai berikut :
a) Buat tiang peneduh di pinggir bibir embungkemudian di atas embung di
 buat anyaman untuk media rambatan tanaman
 b) Tiang penahan angin di samping embung (wind breaker)  pada sisi
datangnya angin dan bisa di tanam tanaman ataupun pohon sebagai
 pengganti tiang
2. Memelihara dan melindungi embung, di antaranya :
a) Pemagaran sementara untuk mencegah gangguan ternak terhadap tanggul
2.8.1 Angka Biaya Kasar

Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar


digunakan harga satuan tiap meter persegi (mk2) luas lantai. Anggaran
kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung
secara teliti.

Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap


m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung
secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan
 penyusunan anggaran biaya
biaya kasar yaitu :

Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp


150.000 = Rp 12.000.000
Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp
12.000.000 perm2 nya
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan
 perhitungan analisa (BOW)

BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu


ketentuan dan ketetapan umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28
Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda. Di
Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap kota
maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap t ahun ada pergantian.

2.8.3 Tahapan Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Konstruksi


Dalam penyusunan anggaran biaya suatu rancangan bangunan
 biasanya dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu :
❖ Estimasi Biaya Kasar, yaitu penaksiran biaya secara global dan
menyeluruh yang dilakukan sebelum rancangan bangunan dibuat.
❖ Perhitungan Anggaran Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail
 b) Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya
Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara
menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan, agar nilai bangunan
bangunan dapat dipertanggung jawabkan secara
 benar dan optimal. Cara penghitungan yang benar adalah dengan
menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal
 pembangunan (Pekerjaan persiapan) sampai dengan tahapan penyelesaian
 pekerjaan (Pekerjaan Finishing), contoh:
• Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill,
 pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.
• Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan
rangka penutup atap.
• Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan
 penutup atap.
• Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing, terdiri
 panjang bahan yang dipakai (m1) dikalikan dengan harga satuan
material perm1 (@ Rp/m1)
• Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan
dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit)
dikalikan dengan harga satuan material per-unitnya (@ Rp/unit),
 bisa juga dengan perhitungan volume secara detail, yaitu : kusen
(m3), daun pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2),
 perlengkapan lainnya (bh). termasuk finishing.
• Komponen material yang sulit dihitung tetapi harus dikerjaan
dilakukan dengan menentukan status lumpsum (ls), artinya untuk
 pekerjaan itu nilai besaran ditentukan berdasarkan cakupan
 pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh
 perancang, biasanya komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi
langsung menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan
tersebut.
BAB III
TINJAUAN PELAKSANAAN

3.1 Tinjauan Umum


3.1.1 Lokasi Proyek
Adapun lokasi proyek ,yakni Proyek Pembangunan Embung yang
terletak di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang
 Nusa Tenggara Timur. Lokasi proyek ± 71.5 km dari pusat Kabupaten
Kupang. Lokasi tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi
darat ± 2 jam dari dari pusat
pusat Kabupaten Kupang.
Kupang.

Lokasi Proyek
Desa Ohaem II
3.1.2 Data Umum Proyek
Data Umum
Umum Proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II
Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang, adalah sebagai berikut :

1. Pemilik Proyek : Dinas Pertanian Kabupaten Kupang


2. Kontraktor : CV. Mulia Perdana
3. Konsultan Perencana : PT. Ferry Pratama
4. Konsultan Pengawas : PT. Ferry Pratama
5.  Nilai Kontrak : Rp.181.000.000,-
Rp.181.000.000,- ( Seratus Delapan
Puluh Satu Juta Rupiah)
6. Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus (DAK)
7. Tahun Anggaran : 2017
8. Waktu Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) hari
kalender
9. Waktu Pemeliharaan : 30 (Tiga Puluh) hari kalender
 b) Pekerjaan jalan masuk/acces track
Pekerjaan ini dilakukan untuk membuka akses masuk menuju lokasi
 proyek dengan menggunakan
menggunakan alat berat.

2) Pekerjaan Tanggul Dan Tampungan Embung


Pekerjaan tanggul dan tampungan merupakan pekerjaan pembuatan
daerah tadah hujan ( Catchman Area), tanggul/tubuh embung ( Embakment ),
),
dan daerah genangan air ( Storage ). Adapun beberapa tahapan dalam
 pekerjaan tanggul dan tampungan pada proyek Pembagunan Embung di
Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang yaitu :
a) Pekerjaan pembersihan dan pengupasan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembersihan seluruh area
 proyek seluas 600 m² dari material yang dapat menghambat
 pelaksanaan proyek dengan menggunakan alat berat berupa Hydraulic
Exavator.
3) Pekerjaan Spillway
Pekerjaan Spillway merupakan pekerjaan pembuatan salah satu
komponen embung yang berfungsi mencegah banjir pada embung. Adapun
 beberapa tahapan dalam pekerjaan Spillway pada proyek Pembagunan
Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten
Kupang yaitu :

a) Pekerjaan Galian Termasuk Perapihan


Untuk pelaksanaan pekerjaan galian tanah dilaksanakan dengan
menggunakan alat berat Hydraulic Excavator lalu galian tersebut
dipadatkan menggunakan Vibro Roller dengan  panjang galian 50 m’,
dalam galian 2,30 m dan lebar galian 3,00 m. Hasil galian tersebut
 biasanya ditimbun kembali disekitar lokasi pekerjaan dan untuk
 perapian hasil bekas galian dilaksanakan dengan tenaga manusia
dengan alat bantu skop/pacul.
k g –  25
Setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg  25 kg, batu yang lebih
kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.

d) Pekerjaan Plesteran Plesteran 1Pc : 3Psr


Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan dengan
 batu kali selesai, yang mana pekerjaan ini dilakukan pada pelaksanaan.
dengan ukuran perbandingan campuran
campuran bahan adalah 1 Pc : 3 Psr.

4) Pekerjaan Jaringan Distribusi


Pekerjaan jaringan distribusi merupakan pekerjaan pembuatan atau
 pemasangan peralatan sanitasi jaringan distribusi atau penyaluran air dari
embung menuju reservoir atau bangunan penampung air. Adapun beberapa
tahapan dalam pekerjaan Jaringan Distribusi pada proyek Pembagunan
Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten
Kupang yaitu :
3.2 Manajemen Proyek
Sebuah proyek dapat didefenisikan sebagai, suatu usaha dalam jangka
waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai hasil yang
dirumuskan pada waktu awal pembangunan proyek akan dimulai. Dengan demikian
Manajemen Proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk
menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu
(Ervianto 2002).
Sasaran-sasaran utama dalam Manajemen Proyek dapat dikategorikan sebagai
 berikut (Nugraha dkk, 1985):
a) Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek harus sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah dirumuskan.
 b) Keuntungan bagi kontraktor sebab dapat mengembangkan reputasi
kualitas pekerjaannya (Workmanship)  serta mempertahankannya.
1) Pemilik proyek (Dinas Pertanian Kabupaten Kupang)
Pemilik proyek adalah orang yang memberi tugas atau pihak
menginginkan fasilitas proyek sekaligus menanggung pembiayaan proyek
akan didirikan.
Tugas dan kewajiban pemilik proyek :
a) Mengarahkan dan mengkoordinasikan setiap kegiatan yang
dipercayakan kepadanya, memberi saran dan pendapat yang bersifat
teknis dalam pelaksanaan pekerjaan, menetapkan kontraktor/sub
kontraktor dan konsultan supervise.
 b) Mengabil langkah-langkah atau tindakan dalam rangka kelancaran dan
kemampuan kerja proyek.
c) Menandatangani kontrak atau sub kontrak sesuai dengan wewenang yang
ada.
d) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
 b) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
c) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal
yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-
syarat.
d) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan rencana.
e) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

3) Konsultan pengawas (PT. Ferry Pratama)


Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum yang ditunjuk oleh
 pemilik proyek, untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan suatu
 proyek agar sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi dalam kontrak.
Tugasnya yaitu :
a) Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah
ditetapkan.
 j) Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan tambahan
atau kurang.

4) Kontraktor (CV. Mulia Perdana)


Kontraktor adalah sebagai pelaksana proyek yang harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam kontrak. Tugasnya yaitu :
a) Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan syarat-
syarat, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) dan syarat-syarat
tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa. Membuat gambar-
gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas sebagai
wakil dari pengguna jasa.
 b) Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam
 peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
c) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan, dan
 bulanan.
d) Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
3.2.2 Hubungan Kerja Pihak-Pihak Dalam Proyek
Secara umum hubungan kontraktual dan fungsional para pihak yang
terlibat dalam suatu proyek
proyek digambarkan melalui sebuah skema hubungan
kerja sebagai berikut:

PEMILIK PROYEK

KONSULTAN
KONTRAKTOR

PERENCANA PENGAWAS

Keterangan :
: Garis Kordinasi/Fungsional
: Garis Kontraktual
c) Hubungan Konsultan dengan Kontraktor
Ikatan berdasarkan hubungan kerja yaitu sebagai “ partner ”
dimana keduanya sama-sama mendapatkan pekerjaan dari pemilik
 proyek dan bekerja sama dalam pelaksanaan proyek tersebut sesuai
ketentuan yang telah disepakati bersama.

3.2.3 Struktur Organisasi Pelaksana Proyek


Organisasi proyek merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan.
Pembentukannya harus memperhatikan berbagai faktor dan persyaratan yang
 berkaitan dengan upaya mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya organisasi
tersebut maka konsep manajemen proyek dapat di terapkan dan dijalankan.
Adapun struktur organisasi proyek dari CV. Mulia Perdana
sebagai berikut :
 b) Menyutujui, mengontrol kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan tanggung
 jawab atas seluruh pelaksanaan fisik.
c) Bertanggung jawab kepada direktur atas tugas yang diserahkan
kepadanya.
d) Merencanakan mutu kontrak dan berkoordinasi dengan direksi pekerjaan
tentang hal-hal yang perlu direvisi atas penyesuian dilapangan.

2) Pelaksana
a) Atas nama direktur untuk berkoordinasi dengan pihak proyek dan pihak
lain atas pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.
 b) Mengatur pembagian tugas sesuai struktur organisasi lapangan
c) Mengkoordinasi tenaga kerja (pekerja, mandor, tukang, kepala tukang).
d) Bertanggung jawab atas prestasi pekerjaan harian
e) Mengawasi secara langsung atas mutu kerja dan mutu bahan yang
digunakan.
d) Dalam menjalanlan tugas-tugasnya quality control selalu melakukan
koordinasi dengan pelaksana dan bertanggung jawab langsung seta
tunduk pad perintah yang diberikan kepadanya.

4) Juru ukur
a) Melakukan pengukuran elevasi lapangan mulai dari pengambilan elevasi
awal (0%).
 b) Menganalisa data hasil pengukuran.
c) Membuat titik-titik dilangan.
d) Membuat peta situasi.
e) Melaksanakan kontrol elevasi rencana dengan melakukan
 pengukuranpeil akhir (100%).

5) Logistik
a) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan agar pembiayaan yang
c) Berkoordinasi dengan pengawas lapangan agar menempati personil
dilapngan sesuai dengan keahliannya masing-masing, sehingga dalam
 penyelesaian pekerjaan tidak menyimpang dari ketentuan- ketentuan
spesifik tenik.
d) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan agar pembiayaan yang
dibutuhkan untuk mensuplai bahan / material tidak mengalami
kemacetan.
e) Mengawasi dan merencanakan atas pembiayaan / pembayaran upah
tenaga kerja, bahan maupun peralatan yang dibutuhkan dalam
 penyelesaian pekerjaan.

3.2.4 Rencana Waktu Pelaksanaan Proyek


Pengaturan waktu atau penjadwalan dari kegiatan yang terlibat
didalamnya, sehubungan dengan ini maka pihak pelaksana (CV. Mulia
Perdana) membuat suatu jadwal waktu pelaksanaan atau Time Schedule.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga
Tabel 3.2 Daftar Kuantitas Dan Harga

1 Mobilisasi/demobilisasi Ls   1.00 31
31,450,
450,000.
0 00.00
00 31,
31,450,
450,000.
00.00
2 Pek. Jalan Masuk / Acces Track Ls   1.00  2,000,000.00 2,000,000.00

  1  Pek. Pembersihan dan Pengupasan mm²²   600.00   7,682.97 4,609,782.00


  2 Pek. Galian Pondasi Tanggul dan Tampungan Embung Termasuk Perapihan m³
m³   987.30   55,691.37 54,984,089.60
  3 Pek. Timbunan Tanah Kembali Pada Tanggul Termasuk Pemadatan m³
m³   587.00   59,729.59 35,061,269.33

  1  Pek. Galian Termasuk Perapihan m³


m³   81.38   55,691.37 4,532,163.69
  2 Pek. Pasangan Batu Kosong mm³³   10.85   89,975.25 976,231.46
  3 Pek. Beton Campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl (untuk
(untuk lantai saluran) m³
m³   4.80   608,784.33 2,922,164.78
  4 Pek. Pasangan Batu
Batu dengan Spesi 1 pc
pc : 4 psr. m³
m³   8.37   641,791.97 5,371,798.79
  5 Pek. Plesteran Dengan Spesi 1 pc : 3 psr.
psr. m²
m²   31.50   42,864.72 1,350,238.68

  1 Pek. Galian Tanah m³


m³   0.50   41,989.97 20,994.99
3.3 Tinjauan Khusus
Proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang
Selatan, Kabupaten Kupang merupakan salah satu proyek yang diadakan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Kupang dengan nilai kontrak sebesar Rp. 181.000.000,00-
yang berasal dari Dana Alokasi Khusu (DAK). Dalam proyek ini yang bertindak
sebagai kontraktor pelaksana adalah CV. Mulia Perdana, dan pekerjaan yang
ditinjau oleh penulis adalah Pekerjaan Tubuh Embung ( Embakment) yang
meliputi :
3.3.1 Pekerjaan Pembersihan Dan Pengupasan (Clearing & Grubbing)
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembersihan seluruh area proyek
seluas 600 m² dari material yang dapat menghambat pelaksanaan proyek dan
 pengupasan muka tanah dengan kedalaman maksimal 20 cm dengan
menggunakan alat berat berupa Hydraulic Exavator.
Berikut adalah metode pelaksanaan dan perhitungan volume pekerjaan
clearing & grubbing :
Gambar 3.4 Pekerjaaan Clearing & Grubbing Menggunakan Excavator
Sumber : Dokumentasi

3.3.2 Pekerjaan Galian Pondasi Tubuh Embung


• Kemudian Hydraulic Excavator merubuhkan dan meratakan
hasil penggalian, kemudian hasil galian dimuat ke Dump
Dump Truck.
• Truck membuang hasil galian ke tempat lokasi pembuangan.

Gambar 3.5 Pekerjaaan Galian Podasi Tubuh Embung Menggunakan


 b) Tenaga Kerja :
• Operator Alat Berat
• Pembantu Operator
• Sopir
c) Cara pelaksanaan
• Diawali dengan tanah galian diambil dari tempan penyimpanan
tanah sementara (quarry ) dan dituang ke dalam truck.
• Tanah tersebut diangkut menuju lokasi penimbunan tanah
• Kemdian dengan menggunakan alat berat Excavator untuk
menggusur, menghampar, meratakan, dan merapikhkan.
• Setelah itu dilakukan proses penyiraman dengan air kemudian
dipadatkan dengan menggunakan Excavator dengan vibrator.
• Untuk proses pemadatan tanah dilakukan dengan beberpa
lapisan tanah dengan ketebalan lapisan tanah timbunan 1,00 m
• Untuk setiap lapisan pemadatan tanah selalu silakukan
Gambar 3.7 Proses Pemadatan Timbunan Tanah Menggunakan Vibro Roller
Sumber : Dokumentasi

3.4 Perhitungan Volume Pekerjaan


Berikut adalah perhitungan volume Pekerjaan Tubuh Embung ( Embakment )
3 Pekerjaan Timbunan Tanah Pondasi Embung a = 3 m' L = (a + b)/2 x t V= P xL
 b = 2.50 m'
m' L = (3
(3 m + 2.50 m)/2
m)/2 x 1 m V = 2.75 m²
m² x 21 m
t = 1 m' L = 2,75 m² V = 57,75 m³
P = 21 m'

57,75 m³

4 Pekerjaan Timbunan Tanah Tubuh Embung a = 4 m' L = (a + b)/2 x t V= P xL


 b = 18 m'
m' L = (4
(4 m'
m' + 18 m')/2
m')/2 x 5 m V = 55 m²
m² x 21 m
t = 5 m' L = 55 m² V = 1.155 m³
P = 21 m'

1.155 m³

Tabel 3.4 Rekapitulasi Volume Pekerjaan


3.5.1 Daftar Harga Upah dan Peralatan
Berikut daftar harga upah dan peralatan yang digunakan pada pada
 proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang
Selatan Kabupaten Kupang :

Tabel 3.5 Daftar Harga Upah Dan Peralatan


Daftar Harga Upah Dan Peralatan

Pekerjaan : Pembangunan Embung


Lokasi : Desa Ohaem II Kec. Amfoang Selatan Kab. Kupang
Tahun Anggaran : 2017

Harga Satuan
No. Uraian Satuan
(Rp)
I Upah Pekerja
Berikut Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang digunakan pada pada proyek
Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan
Kabupaten Kupang :

Tabel 3.6 Analisa Harga Satuan Pekerjaan


Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Pekerjaan : Pembangunan Embung


Lokasi : Desa Ohaem II Kec. Amfoang Selatan Kab. Kupang
Tahun Anggaran : 2017

PEKERJAAN : 1 M2 Pemb
Pembersih
ersihan dan Pengu
Penguppasan
HARGA SATUAN : R p. 7 , 6 8 2 .9 7

URAIAN SATU
SATUAN
AN KOOE
KOOEFI
FISIE
SIEN
N HARGA
HARGA SAT.
SAT. (Rp.)
(Rp.) JUMLAH
JUMLAH HARGA
HARGA (Rp.)
(Rp.)

1 UPAH
UPAH
O perator Org/Hari   0.003   150,375.00 451.13
Pekerja Org/Hari   0 0 12   57,142.50 697.14
PEKERJAAN : 1 M3 Pe ke
ke rj
rjaan Timbunan Tanah Ke mb
mbali Te rm
rmas uk
uk Pe ma
madatan
HARGA SATUAN : Rp. 59,729.59

URAIAN SATU
SATUAN
AN KOOE
KOOEFI
FISIE
SIEN
N HARG
HARGA
A SAT
SAT.. (Rp
(Rp.)
.) JUMLA
JUMLAH
H HAR
HARGA
GA (Rp.)
(Rp.)

1 UPAH
UPAH
Operator Org/Hari   0.007   150,375.00 1,052.63
Pekerja Org/Hari   0.070   57,142.50 3,999.98

2 ALAT
ALAT
Hidraulik Excavator Jam   0.0400   723,689.90 28,947.60
Vibrator Roller Jam   0.0400   501,235.75 20,049.43
Alat bantu Ls   0.2500   1,000.00 250.00
JUMLAH 54,299.63
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN 10% 5,429.96
TOTAL 59,729.59
Sumber : Dokumen Kontrak CV. Mulia Perdana

3.5.3 Hasil Tinjauan Rencana Anggaran Biaya Selama PKL


Tabel 3.7 Daftar Kuantitas Dan Harga Pekerjaan Tubuh Embung
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Proyek
Pembangunan Embung do Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan,
Kabupaten Kupang, terhitung dari tanggal 28 Agustus 2017 s ampai dengan tanggal
06 Oktober 2017 dengan tinjauan khusus pada item pekerjaan Tubuh Embung
(Embakment ), maka penulis menggambil kesimpulan :

Dari hasil Tinjauan selama PKL pada proyek Pembangunan Embung di Desa
Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang , pada item pekerjaan
Tubuh Embung (Embakment ) terhitung dari tanggal 28 September 2017 hingga 06
Oktober 2017 dengan total biaya sebesar Rp. 80.263,018.95 yang terdiri dari
Pekerjaan pembersihan dan pengupasan, Pekerjaan galian tanah pondasi tubuh
embung, dan Pekerjaan timbunan tanah pondasi termasuk pemadatan .
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 1999.  Bendungung Tipe Urugan. http:/ilmusipil.com-Bendung


http:/ilmusipil.com-Bendu ng
Urugan[diakses 20 Oktober 2017

Ir. Ibnu Kasiro, Dip. HE - Ir. Wanny Adidharma, Dip. H. MSc - Ir. Bhre Susantini
Rusli, Dip. HE - Ir. CL. Nugroho - Ir. Sunarto, M.S, 1994 , Kriteria Desain Embung
Embung
Untuk Daerah Semi Kering
DOKUMENTASI

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Pembersihan Lokasi (Clearing & Grubbing)


Proses Pelaksanaan Pekerjaan Penimbunan Tanah Untuk Pondasi Tubuh
Embung ( embakment )
Proses Pelaksanaan Pekerjaan Pemadatan Tanah Untuk Tubuh Embung
(embakment ) Menggunakan Vibro Roller
Proses Pengukuran Mercu Embung
Pek. Clearing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 70 m² Pekerjaan Mulai 11:30 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Dump Truck 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Sopir 1 Oh
Senin, 28 Agustus 2017 Pemb. Operator/Sopir 1 Oh

Pek. Clearing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 230 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Dump Truck 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Sopir 1 Oh
Selasa, 29 Agustus 2017 Pemb. Operator/Sopir 1 Oh

- - - - - - - - - - - - - Tidak Ada Kegiatan, Karena


Tidak Ada Bahan Bakar Untuk
Rabu, 30 Agustus 2017 Alat Berat. (Exavator/Back Hoe)

Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 60 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Kamis, 31 Agustus 2017 Pemb. Operator/Sopir 1 Oh

Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 90 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Jum'at, 1 September 2017

Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Sabtu, 2 September 2017

- - - - - - - - - - - - - Hari Libur
Mnggu, 3 September 2017
Pek. Grubing - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m² Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Senin, 4 September 2017 Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 141 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Selasa, 5 September 2017 Pemb. Operator/Sopir 1 Oh

Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 182 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Rabu, 6 September 2017

Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 100 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Kamis, 7 September 2017

Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 132 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Jum'at, 8 September 2017

Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 150 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Sabtu, 9 September 2017

- - - - - - - - - - - - - Hari Libur
Mnggu, 10 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 150 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Senin, 11 September 2017

Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 132 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Selasa, 12 September 2017
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 98 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
Rabu, 13 September 2017

Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 70 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr
Kamis, 14 September 2017

Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 93 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
10.000 Ltr
Jum'at, 15 September 2017 Pek. Pemadatan dan Perapihan Air

Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Sabtu, 16 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr

- - -
Mnggu, 17 September 2017 - - - - - - - - - - Hari Libur

Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 152 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Senin, 18 September 2017 Sopir 1 Oh
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr

Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 60 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Selasa, 19 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr

Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 40 m³ Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat 2 Oh Truck Tangki Air 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Senin, 20 September 2017 Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.000 Ltr

Anda mungkin juga menyukai