SIAK RIAU
Di susun oleh :
RIZKI RAMADHAN
NIM. 202011033
BANGKINANG
2023
LEMBAR PERSEMBAHAN
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
kepada penulis sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat disusun dan diselesaikan. Penulisan
laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh penulis dalam menjalani
kegiatan Kerja Praktek.
Pada kesempatan ini, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada :
1.
Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih
terdapat banyak kekurangan.
kekurangan. Oleh karena itu, saran serta masukan dari pembaca sangat penulis
harapkan.
Demikian Laporan Kerja Praktek ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan berbagai pihak yang
y ang berkepentingan.
Terima kasih.
Penulis
iv
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .......................................
...........................................................
.........................................
..............................
......... 2
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI ............ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .........................................
.............................................................
........................................
....................................
................ 4
BAB I .......................................
...........................................................
.........................................
..........................................
.........................................
......................
.. 7
PENDAHULUAN
PENDAHULU AN ........................................
............................................................
.........................................
.........................................
......................
.. 7
BAB II PROFIL PABRIK.......................................
...........................................................
.........................................
...............................
.......... 10
BAB III KEGIATAN PABRIK ........................................
............................................................
.........................................
..................... 15
3.1. Proses Pengadaan Bahan untuk Produksi .....................
..........................................
...............................
.......... 15
3.1.1. Bahan Baku Produksi .........................................
.............................................................
.........................................
..................... 15
3.1.2. Bahan Penunjang ...................................................
........................................................................
......................................
................. 15
3.2. Proses Produksi ........................................
............................................................
.........................................
...............................
.......... 15
3.2.1. Stasiun Penerimaan .........................................
.............................................................
........................................
........................
.... 17
BAB IV ........................................
............................................................
........................................
.........................................
....................................
............... 121
5
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
6
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) termasuk dalam famili palmae, dengan
nama genus Elaeis berasal dari Yunani Elaion atau minyak. Sementara itu nama
guineensis berasal dari kata Guines, yaitu nama tempat dimana seorang bernama
Nicholaas Jacquin menemukan tanaman sawit pertama kali di Pantai Guines Afrika
Selatan pada tahun 1763, sehingga tanaman kelapa sawit diberi nama Elaeis guineensis
jacq. Kelapa
Kelapa sawit merupakan
merupakan tanaman asli Afrika dan tumbuh secara alami di Afrika
Selatan dan Afrika Barat. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada daerah beriklim tropis
dengan curah hujan 2.000 mm/tahun dan kisaran suhu 22-32℃ (Seroya, 2013).
Perkebunan kelapa sawit menghasilkan tandan buah segar (TBS). TBS diproses
oleh pabrik kelapa asawit (PKS) utuk menghasilkan minyak sawit mentah (CPO) dan
produk turunan lainnya. Salah satu karakteristik TBS adalah mudah rusak. Pascapanen,
Pascapanen,
dalam 48 jam TBS harus diolah untuk mengurangi kerusakan berupa kehilangan
kandungan minyak. Produktivitas yang tinggi menjadikan kelapa sawit kompetitif
sebagai alternatif minyak yang dapat digunakan oleh industri makanan, kosmetik,
produk kesehatan,
kesehatan, biofuel dan
dan biodiesel (Stepha
(Stephanie
nie et al., 2018).
Tanaman kelapa sawit merupakan komoditi andalan indonesia yang
perkembangannya
perkembangannya demikian pesat. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman
penghasil minyak nabati crude palm oil (CPO), tanaman ini sangat banyak ditanam
dit anam
dalam perkebunan di Indonesia terutama di pulau sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
papua. Selain menghasilkan crude palm oil (CPO) juga menghasilkan limbah yang
sangat banyak berupa limbah padat dan cair. Limbah padat berupa tandan kosong,
cangkang
cangkang dan fiber (Haryanti et al., 2014).
Minyak kelapa sawit (CPO) merupakan minyak nabati yang didapatkan dari
daging dan serabut buah (mesocarp) yang mengandung banyak minyak, umumnya dari
spesies elaesis guineensis. Minyak sawit termasuk minyak yang memiliki kadar lemak
jenuh yang tinggi, terdiri atas asam lemak yang teresterfikasi dengan gliserol. Ketika
pemrosesan sebagian minyak sawit mengalami oksidasi. Dalam proses pengolahan
sawit, perusahaan selalu berupaya untuk mengoptimalkan jumlah rendemen CPO.
Salah satu sistem manajemen peruahaan yang ditetapkan untuk mendapatkan jumlah
rendemen yang optimal adalah menekan terjadinya kehilangan minyak (oil losses)
pada CPO selama proses produksi. Kehilangan minyak (oil losses) yang terjadi pada
7
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
setiap stasiun proses pengolahan minyak` kelapa sawit dikarenakan berbagai faktor.
Kadar oil losses yang tinggi mempengaruhi efisiensi produksi pengolahan,
menimbulkan kerugian, hal ini disebabkan peralatan yang tidak memiliki kemampuan
dan kapasitas desain yang optimal (Irwansyah et al., 2019).
Losses atau kehilangan produksi umumnya merupakan hal yang wajar dalam
proses pengolahan kelapa sawit. Oil losses
losses merupakan
merupakan kehilangan jumlah minyak yang
seharusnya diperoleh dari hasil suatu proses namun minyak tersebut tidak dapat
diperoleh atau hilang. Angka kehilangan/kerugian minyak sawit merupakan
banyaknya
banyaknya minyak yang tidak terambil pada proses pengolahan. Minyak yang tidak
terambil ini sebagian terbuang ke boiler sebagai bahan bakar (minyak dari fibre). Oil
losses merupakan kehilangan jumlah minyak yang seharusnya diperoleh dari hasil
suatu proses namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang. Pada pengujian
oil losses menggunakan metode ekstraksi soklet. Ekstraksi adalah proses penarikan
suatu zat dari sumber bahan (campuran) dengan pelarut cair sehingga zat terpisah dari
komponen lain yang tidak dapat larut dalam pelarut. Campuran antara fluida padat dan
cair sulit untuk dipisahkan, baik secara mekanik maupun termal. Hal ini disebabkan
karena zat penyusunnya saling larut, sensitive terhadap panas erat, peka terhadap
panas, perbedaan
perbedaan karakter fisiknya sangat kecil, dan konsentrasinya sangat kecil
(Utomo, 2016).
Ekstraksi soklet merupakan alat yang digunakan untuk mengekstraksi suatu
senyawa dari material padatnya. Dalam sokhlet akan digunakan pelarut yang berfungsi
melarutkan senyawa yang akan diekstraksi. Ekstraksi sokhlet akan menghemat
penggunaan
penggunaan pelarut, karena dapat digunakan berulang-ulang. Senyawa yang telah
terlarut tidak akan ikut menguap saat dipanaskan karena suhu reflux telah diatur di
bawah titik didih senyawa
senyawa (Ethica
(Ethica,, 2020).
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dalam kegiatan
analisa ini dapat diambil perumusan masalah, Bagaimana cara menganalisis
kehilangan minyak (oil losses), penyebab tingginya oil losses, serta bagaimana
mengatasi tingginya oil losses pada Final Efluen
8
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
2. Mengetahu
Mengetahuii cara menanggulangi
menanggulangi kehilangan minyak pada final
effluent
1.4 Manfaat
1.5 Waktu dan Tempat
9
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
BAB II
PROFIL PABRIK
2.1. Lokasi Pabrik
PT. Ivo Mas Tunggal - Libo Mill/K/F mulai berdiri sejak pada tahun
1988. Libo Mill dibangun dengan kapasitas pabrik 60 Ton/jam. PT. Ivo Mas
Tunggal -Libo Mill/K/F adalah salah satu anak perusahaan PT. Sinar Mas
Agrobussines Resource and Technology (PT. SMART).
Struktur Organisasi yang terdapat pada Libo Mill yaitu sebagai berikut :
10
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
11
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
1. FM (Factory Manager
Manager)
FM adalah pemimpin pabrik kelapa sawit
s awit (PKS) dan pengolahan
pengolahan
inti sawit (Kernel Crushing Plant/KCP), Bertugas sebagai
penanggung
penanggung jawab atas keseluruhan operasional pabrik dan
memastikan Performance pabrik tercapai sesuai standar. FM
bertanggung
bertanggung jawab langsung
langsung kepada PC (Production Controller).
jawab langsung
langsung kepada Manager.
Manager.
4. Asisten
• Asisten Proses
Bertugas sebagai penanggung jawab atas operasional
proses produksi sesuai dengan target yang ditetapkan, termasuk
mengelola tenaga kerja proses. Sebagai pimpinannya adalah
Askep dan Manager Pabrik dan bawahannya adalah Mandor
Proses.
• Asisten Maintenance & Repair (Mechanical
(Mechanical & Electric)
Electric)
12
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
• Asisten Laboratorium
1. Departemen Proses
pabrik.
13
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
3. Departemen Laboratorium
4. Departemen Administrasi
14
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
BAB III
KEGIATAN PABRIK
Pada Pabrik Kelapa Sawit Libo Mill saat ini mengolah Tandan Buah
Segar (TBS) dari beberapa perkebunan inti dan Plasma, berikut adalah
beberapa perkebunan inti sebagai bahan baku
baku produksi:
5. Nanggala Estate
Estate / NLGE
bahan kimia dan CaCO3 dilakukan dengan purchase requisition (PR) ke Systems
Application and Products in Data Processing (SAP) dan diteruskan ke masing –
masing vendor.
3.2. Proses Produksi
Dalam proses pengolahannya, TBS yang masuk ke pabrik akan
melalui serangkaian tahapan dari stasiun awal hingga stasiun akhir dan diperoleh
output berupa minyak sawit dan kernel. TBS yang masuk akan ditimbang di
jembatan timbang untuk
untuk mengetahui
mengetahui tonase buah,
buah, setelah itu buah akan disortasi
(grading) untuk mengetahui kualitas buah yang masuk. Setelah itu, TBS masuk
ke stasiun sterilizer untuk direbus, setelah TBS masak maka TBS dikeluarkan
lalu dituang dengan menggunakan alat yang disebut tippler dan dibawa ke
thresher drum dengan bunch conveyor untuk merontokkan berondolan dari
tandannya.. Setelah dirontokkan dan terpisah antara brondolan dan tandan buah,
tandannya
brondolan diangkut dengan conveyor untuk masuk kedalam digester untuk
dilumatkan, setelah itu berondolan di-press dengan screw press untuk diambil
minyaknya. Minyak hasil press-an akan menuju ke stasiun klarifikasi untuk
dilakukan pemurnian sebelum minyak tersebut masuk ke tanki timbun (storage
tank). Hasil press-an brondolan juga menghasilkan press cake yang terdiri dari
fiber dan nut. Press cake akan masuk ke stasiun Nut & Kernel untuk dipisahkan
dan diambil kernelnya. Selanjutnya setelah didapat kernel maka akan ditimbun
sementara di batching tank sebelum didistribusikan atau diolah kembali menjadi
Palm Kernel Oil (PKO) di Kernel Chrushing Plant. Sementara Palm Oil Mill
Effluent (POME) yang dihasilkan diolah menjadi
menjadi listrik di Biogas Plant.
16
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
17
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
material) dan penimbangan tarra (berat truk saat muatan kosong). Dari
selisih kedua penimbangan tersebut maka didapatkan berat netto (berat
material yang diangkut truk).
• Fungsi
- Melakukan penimbangan
penimbangan material masuk secara akurat.
- Mengetahui berat tonase dari setiap truk yang masuk dan keluar
seperti, penerimaan TBS, pengiriman CPO dan kernel, dll.
- Menerima TBS dari Kebun dengan waktu tunggu penerimaan truk
seminimal mungkin.
- Membongkar TBS ke penerimaan dan kemudian ke lori dengan
pembongkaran
pembongkaran optimal sehingga buah terkelupas dan kehilangan
berondolan seminimal mungkin.
C. Diagram alir penerimaan material
18
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
19
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
Gambar 3.6. Surat Izin Masuk Pabrik dan Berita Acara Penimbangan
20
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
Spesifikasi:
Type : J311-15 x 3 M
Kap/unit : 60.000 kg
Frekuensi :50 / 60 Hz
22
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
E-fact
Alat yang digunakan Untuk melakukan scan terhadap yang
nantinya akan muncul SPB
E. Grading
23
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
a. Tujuan
b. Flowchart Grading
c. Kriteria Grading
Kriteria grading memiliki jenis buah normal dan abnormal yang ada di lokasi
grading dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
24
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
• Buah Normal
Tabel 3.1. Kriteria Buah Normal
No Kategori Kriteria
1 Buah Mentah Memiliki brondolan ≤ 3 brondol
perjanjang
25
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
• Buah Abnormal
No Kategori Kriteria
1 Buah Parthenocarpic 75% dari total brondolan
permukaannya
permukaannya berciri – ciri hitam dan
26
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
d. Klasifikasi Alat
2 Wheel loader
Untuk mendorong TBS dari lapangan
grading ke loading ramp pada Line A
dan Line B.
3 Trolley bed
Sebagai tempat bongkar TBS untuk
dilakukan sortasi terhadap buah yang
masuk dan pengangkut TBS ke
loading ramp
27
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
5 Area Grading
Tempat Pembongkaran Buah
6 Sekop
Digunakan untuk memasukkan
berondolan ke kotak ukur dan untuk
memungut berondolan saat
pembersihan.
Pada Libo Mill terdapat 2 line lokasi loading ramp dan grading
28
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
29
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
e. Lori yang sudah di isi TBS segera dipindahkan dari rel pengisian ke
rel Rebusan dengan menggunakan Capstan dan Transfer Carriage
f. Operator Loading Ramp harus memastikan rangkaian Lori yang
telah berisi TBS harus selalu
s elalu standby didepan Rebusan
g. Berondolan dan TBS yang jatuh ke lantai segera dikutip dan
dimasukkan ke dalam Lori
Plat Hoper
1 Sebagai tempat penampungan
sementara TBS dari lokasi
grading sebelum masuk ke lori.
terdiri dari 2 line masing - masing
memiliki 12 pintu dan kemiringan
diantara 25 - 300
Pintu Hoper
2 Sebagai tempat keluarnya TBS
3 Lori
Sebagai tempat TBS yang akan
direbus dalam stasiun
selanjutnya. Kapasitas lori 2,75
ton per unit dan dirancang untuk
pemakaian 5 tahun
30
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
6 Tombol Capstand
Untuk menggerakkan capstand.
7 Handle Stick
untuk menggerakkan pintu
hopper buka tutup agar
agar tbs bias
keluar dan masuk kedalam lori.
31
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
8 Hydraulic Power
Power Pack
Sebagai valve pengatur buka
tutupnya pintu hopper. Berjumlah
2 unit per line.
9 Rail track
32
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
10 Bollard
Digunakan untuk membantu
membelokkan
membelokkan sling sehingga
dapat menarik lori dengan medan
yang terhalang rebusan dan jarak
yang jauh
11 Capstan
Untuk tempat menggulung atau
mengulur wire rope guna menarik
lori
12 Transfer carriage
Digunakan untuk memindahkan
lori berisi TBS dari jalur pintu
loading ramp ke jalur rel rebusan.
Satu transfer carriage muat untuk
3 lori.
G. Parameter Keberhasilan
33
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
H. Trouble shooting
- Lakukan pengecekan
pengecekan pada roda, bila aus roda bisa di las. Jika sudah
rusak maka diganti, cek bushing dan baut- bautnya
• Lori tergelincir tidak masuk rel
34
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
a. Fungsi
Berikut beberpa hal yang harus diperhatikan dari prinsip kerja sterilizer.
• Sistem Perebusan
Pada rebusan di Libo Mill menggunakan sistem 3 peak untuk
memasak berondolan. Peak pertama steam harus mencapai tekanan 1,5
barg, dan dilanjutkan dengan peak kedua sebesar 2,5 barg. Pada peak
ketiga steam dikondisikan mencapai tekanan 3,0 barg agar proses
rebusan dapat berjalan dengan optimal.Tahap – tahap proses rebusan
- Individual automatic
automatic
Buka dan tutup semua valve diatur dan digerakkan secara otomatis
oleh Programmable Logic Control (PLC) tetapi tidak secara
sequence.
- Full automatic
Buka dan tutup semua valve diatur dan digerakkan secara otomatis
oleh Programmable Logic Control (PLC) secara sequence.
Programmable
3. Sequencing Time
Adalah selisih waktu start rebusan pertama dengan rebusan berikutnya,
hal ini dapat diperlukan untuk :
- Menghindari kebutuhan uap yang berlebihan pada proses perebusan.
- Menghindari penurunan tekanan yang fluktuatif (bergejolak) pada
cycle perebusan.
57,3
= 27,5
37
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
4. Deaeration
Proses pembuangan udara dalam tabung sterilizer dan juga
sampai dengan ke celah-celah berondolan pada TBS, hal ini diperlukan
untuk memaksimalkan perebusan TBS yang mana karena udara adalah
suatu penghantar panas yang buruk sehingga harus dibuang semaksimal
mungkin.
5. Dehydration
Proses mengurangi kadar air dalam TBS, yang bertujuan :
1. Memudahkan pemisahan molekul-molekul minyak dari daging
buah di stasiun press dan mempercepat proses pemurnian di
klarifikasi
2. Menciutkan kernel dari cangkang sehingga mempermudah
pemecahan
pemecahan nut di Ripple mill.
6. Kapasitas Rebusan
Kemampuan
Kemampuan rebusan menyediakan TBS masak per jam yang siap
di proses.
=
60
Keterangan :
S = Jumlah tabun
tabung
g rebusan yang
yang ada di pabrik
pabrik (unit).
38
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
4 10 2,75 60
=
110
= 60 /
e. Klasifikasi Alat
Horizontal Sterilizer
Sterilizer Merk : TECHNO
1
Diameter = 8 inch
39
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
3 Condensate Pipes
Diameter = 4 inch
chamber.
Diameter = 8 inch
5 Safety valve
tabung Sterilizer.
Diameter Pipa = 6 inch
40
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
6 Control Panel
Untuk mengatur dan mengontrol
sistem perebusan yang dapat
diatur secara manual maupun full
otomatis.
8 Pressure gauge
Sebagai indicator untuk
mengetahui besarnya tekanan
steam yang terdapat di dalam
tabung Sterilizer.
- Merk : WIKA
41
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
9 Air Compressor
Compressor Untuk mensuplai udara yang
dipakai untuk mengaktifkan
pneumatic valve
valve serta untuk
keperluan actuator, dan
positioner.
10 Lampu indicator
Sebagai alat visual Untuk memberi
peringatan bahwa
bahwa sterilizer akan,
sedang atau stop operasi.
• Merah = Tanda
Tanda pintu
tertutup
• Orange = Standby
• Hijau = Tanda proses
42
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
12 Chart Recorder
Untuk merekam tekanan yang
bekerja pada satu unit sterilizer
selama 24 jam
Liner
13
Plat baja berukuran kurang dari
setengah diameter bodi sterilizer
dan terdapat pada bagian bawah
43
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
15 Door Packing
Packing
16 Exhaust Chamber
Chamber
17 Pintu Sterilizer
f. Trouble Shooting
- % Oil in Empty Bunch Stalks : < 0,30 % terhadap TBS atau < 4,0%
to O/DM
- % Fruit Loss in Empty Bunch : < 0,05 % terhadap TBS atau < 0,60%
to sampel
- % Kernel loss in fruit in empty bunch : < 0,02 % terhadap TBS atau
<0,60 % to sampel
45
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
a. Prinsip Kerja
c. Klarifikasi Alat
Tabel 3.5. Klasifikasi Alat Hoist Crane
No Nama dan Gambar Keterangan
46
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
2 Heandle Hoist
Hoist crane
Sebagai pengendali
elektromotor dari Hoist Crane
untuk menuang atau naik dan
turun lori
3 Pendorong Lori
Sebagai pendorong lori yang sudah
kosong menuju ke areal roading
ramp
47
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
d. Tujuan
- Untuk melepaskan buah/brondolan dengan tandang/janjang dari TBS
yang telah direbus dengan sistem putaran dan bantingan.
e. Alur Proses
48
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
f. Prinsip Kerja
• Auto Feeder
Feeder
Hopper memiliki auto feeder untuk pengaturan umpan (cook fruit bunch)
ke drum thresher, dimana alat ini diperlengkapi
diperlengkapi dengan shaft berjari-jari
dan rpm-nya 0,5 – 1. kecepatan auto feeder di Libo Mill 1 Rpm. Jika
umpan dari hopper ini terlalu banyak akan menyebabkan over feeding
yang menyebabkan antara lain :
49
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
- Kontak yang lebih lama antara janjang yang ada di dalam sehingga
menyebabkan oil losses in empty bunch.
- Kontak antar janjang kemungkinan brondolan terpipil lebih kecil
daripada kontak langsung janjang dengan dinding thresher drum.
- Berlebihnya umpan ke digester sehingga brondolan rebus yang
direcycle kembali ke botttom cross conveyor, hal ini menyebabkan
kerusakan daging buah dan dapat menyebabkan oil losses.
• Drum Thresher
Thresher
50
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
h. Klasifikasi Alat
Tabel 3.6. Klasifikasi Alat Thresher
1 Auto Feeder
berfungsi untuk mengatur
mengatur
umpanyang masuk ke dalam drum
thresher agar proses pemipilan
brondolan berjalan
berjalan maksimal.
2 Hopper Thresher
Menampung sementara TBS rebus
sebelum masuk ke drum thresher
3 Thresher drum
Sebagai tempat pemipilan
berondolan dari janjangnya
janjangnya dengan
dengan
cara diputar dan dibanting
51
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
4 Below Thresher
Thresher Conveyor
Conveyor
Sebagai penampung hasil
pemipilan dari janjangan
janjangan dan
sekaligus pembawa berondolan
hasil pemipilan dari drum thresher
menuju ke bottom cross conveyor.
conveyor.
digester.
6 Fruit Elevator
Digunakan untuk mengirimkan
berondolan dari
dari bottom cross conveyor
menuju top cross conveyor.
52
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
9 USB Elevator
Membawa Janjang kosong menuju
SSBC.
i. Trouble Shooting
a. Parameter Keberhasilan
3. Putaran Auto Feeder harus tepat agar tidak terjadi over feeder terhadap
53
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
b. Fungsi
- Mengkondisikan
Mengkondisikan berondolan di digester sebelum di-press
- Menyeimbangkan
Menyeimbangkan pencapaian kapasitas/jam, dengan operasional press
yang normal (disesuaikan kapasitas unit press terpasang).
c. Alur Proses
54
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
d. Prinsip Kerja
1. Digester
Berondolan akan mengisi digester sampai terisi penuh, lalu akan diputar
atau diaduk dengan menggunakan pisau pengaduk (stirring arm) yang terpasang
pada bagian poros.
• Pastikan Baffle siku 150 x 150 mm pada dinding digester dengan panjang
tidak kurang dari 6”.
• Lubang bottom plate pastikan tidak ada sumbat agar proses
digestion lancar.
55
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
2. Screw Press
e. Klasifikasi Alat
56
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
2 Distribution Conveyor
Fungsi :
Untuk mendistribusikan
berondolan rebus yang
yang berasal
dari top cross conveyor agar
masuk ke dalam digester.
3 Recycling Conveyor
Untuk mengembalikan
mengembalikan
berondolan rebus
rebus akibat over
feeding dari digester.
Tabung Digester
4 Fungsi :
Sebagai tempat utama proses
pelumatan berondolan
berondolan masak
menjadi cake yang homogen
Prinsip Kerja :
Memanfaatkan injeksi steam,
putaran stirring arm dan expeller,
serta dibantu buffle untuk
mencabik dan menghomogenkan
cake.
57
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
5 Mesin Press
6 Hydraulic Power
Power Pack
Untuk menghasilkan kekuatan
tekan bagi adjusting cone.
7 Steam Inject
Fungsi :
Untuk menjaga panas didalam
digester agar suhu nya tetap
konstan 90-95 oc
58
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
8 Chute
Untuk menghantarkan
menghantarkan cake dari
digester ke mesin press.
9 Shaft Digester
Fungsi :
Sebagai tumpuan bagi strirring
arm dan expeller.
Prinsip Kerja :
Memanfaatkan motor dan gear
box untuk mengerakkan
mengerakkan
poros/shaft.
10 Stirring Arm
59
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
11 Panel
13 Worm Screw
60
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
14 Press Cage
15 Adjusting Cone
f. Trouble Shooting
•
Oil Losses pada Press Cake < 8,00% O/DM
• Oil losses in fibre < 0,58% terhadap FFB.
61
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
62
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
b. Alur Proses
d. Klasifikasi Alat
63
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
overflow
64
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
65
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
centrifuge.
66
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
67
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
e. Throuble Shooting
• Kualitas CPO
- FFA ≤ 3,00%
- Moist ≤ 0,12-0,15%
- Dirt ≤ 0,030%
- DOBI ≥ 3,00
68
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
•
Temperatur pada tangka terjaga
- Continous Setling Tank = 880C – 900C.
menjadi PKO (Palm Kernel Oil). Hasil sampingan dari pengolahan press cake
adalah cangkang dan fiber yang digunakan untuk bahan bakar boiler.
69
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
b. Alur Proses
70
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
c. Klasifikasi Alat
2 Depericarper
Depericarper Terdiri dari fibre cyclone,
separating column, dan cake
breaker conveyor. Depericarp
Depericarper
er
berfungsi untuk melakukan
melakukan
pemisahan antara
antara fiber dan nut
dengan menngunakan prinsip
pneumatik.
71
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
72
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
73
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
74
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
17 Dry Kernel
Kernel Elevator Berfungsi untuk menghantarkan
menghantarkan
kernel dari dry kernel conveyor
below silo drier menuju dry kernel
conveyor to batching tank.
menuju KCP.
d. Trouble Shooting
75
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
Kualitas Produksi :
- Moisture :6-7%
- Dirt : 5 – 6%
- FFA :<2%
Losses Kernel
Kernel
- Fibre cyclone : Maksimum 1 % terhadap sampel.
- LTDS ( no 1 dan
dan 2 ) : Maks
Maks 1,20%
1,20% terhadap
terhadap sampel
76
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
pembersihan, dan yang paling vital adalah air sebagai bahan baku utama
guna keperluan boiler sebagian jantung pabrik atau pembangkit energi
bagi pabrik kelapa
kelapa sawit.
Water Treatment Plant merupakan suatu cara perlakuan air atau
b. Alur Proses
77
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
c. Klasifikasi Alat
78
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
berfungsi memaksimalkan
memaksimalkan kinerja
dari internal water treatment.
79
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
sebagai flokulan.
80
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
jar test
81
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
d. Parameter Keberhasilan
• Clarifier Water
• Sand Filter
• Softener Water
- pH :7–9
• Boiler Water
- pH : 10,5 – 11,5
- Phosphate : 30 – 50 ppm
- Sulfit : 30 – 50 ppm
- Fe : max. 2 ppm
3.3.2. Boiler
jumlahnya cukup banyak dan didesain agar dapat menjaga panas dalam
boiler. Boiler menyediakan steam yang cukup untuk pengolahan guna
mendapatkan efisiensi pengolahan yang baik. Boiler di Libo Mill
Terdapat 3 Unit, yang 2 unit berkapasitas 20 ton dan yang 1 unit nya
berkapasitas 50 ton.
a. Fungsi dan tujuan
83
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
2. Smart Hopper
4. Lower drum
84
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
5. Sirine
6. Ruang bakar
boiler. pada dinding ruang bakar terdapat batu api yang berguna
untuk menjaga panas di dalam ruang bakar.
7. Wall Tube
85
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
9. Forced Draft
Draft Fan
86
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
11. Chimney
89
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
90
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
91
PT IVO MAS TUNGGAL
LIBM/K/F
Merupakan
Merupakan stasiun pembangkitan dan pendistribusian daya listrik ke
semua beban listrik baik processing PKS maupun domestik. Stasiun
processing
Engine Room juga merupakan stasiun penyuplai tenaga listrik untuk
kebutuhan pengolahan
pengolahan di Mill dan Domestik.
a. Tujuan
b. Klasifikasi Alat
Bagian-bagian
Bagian-bagian yang terdapat pada steam turbin :
- Pressure Trip (LOPT)
Low Oil Pressure
- Pressure gauge
- Termometer
2. Diesel Genset
Diesel genset adalah sebuah alat pengubah energi panas
menjadi energi gerak, melalui proses pembakaran. Yang kemudian
digunakan untuk memutarkan alternator untuk membangkitkan
energi listrik.Berfungsi untuk menghasilkan sumber arus listrik
dengan solar sebagai bahan bakar.
1. Incoming
3. Out Going
Berfungsing untuk membagi listrik distribution sesuai
dengan besar beban.
Out going terdiri dari:
- Pemutus (MCCB)
- Pencatat meter
- Earth leakage
leakage relay
4. Capasitor Bank
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
- Capasitor
- Penghubung (contactor)
- Pengaman (fuse/breake
fuse/breaker)
r)
- Lampu indikator
- Pressure Gauge
Berfungsi sebagai indikator tekanan kerja didalam BPV.
- Manual Valve
Valve
Berfungsi untuk mengatur flow steam yang akan digunakan
ke proses selanjutnya secara manual.
- Steam Separator
Berfungsi memisahkan air yang terkandung dalam uap.
- Make Up Steam Valve
Berfungsi untuk menjaga tekanan di BPV apabila tekanan
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
5. Tangki Solar
6. Blowdown Chamber
Chamber
8. Steam Separator
Alat yang berfungsi untuk memisahkan air yang terkandung
dalam uap. hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
water hammer pada turbin.
98
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
3.3.4. Laboratorium
mendapatkan
mendapatkan sasaran yang telah ditentukan.
Data atau hasil analisa yang dikeluarkan laboratorium berasal dari
sampel-sampel yang diambil selama pengolahan sebagai gambaran
terhadap performance mesin-mesin pabrik, baik dari aspek perawatannya
perawatannya
ataupun pngoperasiannya.Laboratorium adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menganalisa dan mengontrol hasil produksi, losses, dan
kualitas air dengan menganalisa beberapa sampel. Pada laboratorium
terdapat beberapa alat-alat yang digunakan untuk membantu menganalisa
serta mengetahui kualitas hasil produksi.
a. Fungsi
cair.
c. Klasifikasi Alat
99
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
2 Desikator Menghilangkan
Menghilangkan kadar air suatu bahan.
3 Nir Fos
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
Pompa Vacuum
Vacuum Analisa Dirt CPO
5
6 Oven
Alat pemanas suatu yang ingin
dianalisa untuk mengetahui moisture
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
8 pH Meter Analisa pH
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
diekstraksi.
1. Analisa Mutu CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel
Oil)
• Analisis % FFA
Metode Pengujian :
1. Setelah didapatkan sampel CPO maka sampel ditimbang 3-5
gram sampai 0.0001 gram di dalam conical flask 250 ml.
2. Kemudian ditambahkan larutan iso propil alcohol (IPA)
sebanyak 50 ml yang sudah dinetralisasi dan panaskan dalam
thermoline agar larutan IPA dapat tercampur dengan sempurna
dengan sampel.
3. Kemudian 4 tetes indikator phenolphthalein ditambahkan ke
phenolphthalein
% FFA = (25,6 x t x N) / W
Keterangan:
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
• Analisis % Moisture
Metode Pengujian:
1. Wadah (crystallizing dish) dengan diameter 70 mm dan tinggi
40 mm dipanaskan dalam oven konvesional dengan temperatur
sekitar 105oC selama 30 menit, kemudian setelah selesai
dinginkan wadah selama 30 menit ke dalam desikator.
2. Wadah yang akan digunakan ditimbang sampai 0.0001 gram
terdekat.
3. Siapkan sampel CPO yang akan diuji moisture nya.
7. Kalkulasi
Keterangan :
W1 = Berat wadah
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
9. Kalkulasi
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
berapa dosis
dosis soda yang diperlukan.
diperlukan.
3.3.5. Pengolahan Limbah
Limbah adalah sisa proses produksi, bahan yang tidak mempunyai nilai
atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan
atau pemakaian. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit
yang ada di PKS Libo ada 3 jenis yaitu padat, cair, dan gas. Limbah padat
yang dihasilkan berupa janjang kosong, fiber, dan cangkang. Limbah cair
yang dihasilkan berupa POME (Palm Oil Mill Effluent), air buangan
claybath, air cucian pabrik, dll. Limbah gas yang dihasilkan berupa asap
b. Sistem Pengolahan
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
c. Standar Mutu
1) pH : 6,8 - 8
3.3.6. Workshop
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
• Mesin Bubut
Mesin bubut adalah mesin yang terdapat pada bengkel yang
digunakan untuk menghaluskan, membuat ulir, dan mengecilkan
diameter pada benda kerja secara radial.
• Gerinda Duduk
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
• Gergaji elektrik
• Gerinda tangan
• Chain Block
Chain block adalah alat yang ada pada bengkel yang dapat
diaplikasikan dimana saja yang digunakan untuk mengangkat
mengangkat alat
ataupun benda kerja.
• Mesin Scrap
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
• Vibrometer
• Thicknessmeter
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
Kernel Crushing Plant (KCP) adalah pabrik pengolahan palm kernel (PK) yang
dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit. Produk yang nantinya akan dihasilkan oleh KCP adalah
Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE). Jumlah KCP yang dimiliki oleh
Sinarmas tidak sebanyak dengan jumlah PKS.
Dalam proses pembangunan KCP diperlukan kajian yang lebih mendalam untuk menentukan
lokasi pembangunan KCP, agar dihasilkan keuntungan yang maksimal.
- Mengisi batching tank KCP dengan mengirimkan kernel dari KSB. Pengisian
batching tank KUP dilakukan sampai kapasitas
kapasitas terisi penuh
- Melakukan pengecekan
pengecekan dan pengambilan sampel PK yang datang dari luar PKS
P KS Libo
apakah sesuai dengan standar PK produksi yakni moist 6-796. dan diri 5-6%
- Mengirimkan PK yang terdapat di hatching tank KCP untuk dilakukan proses
pengolahan
pengolahan lebih lanjut. Pengisian batching tank sampai penuh baru setelah itu
dikirim ke proses selanjutnya berguna untuk menghitung PK olah dari KCP yang
nantinya data tersebut akan digunakan untuk mengetahui throughput dari KCP.
112
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
- Pastikan standar mutu PK yang masuk dan akan diolah sesuai dengan standar.
- Lakukan pengisian batching tank hingga penuh baru lakukan. pengiriman ke proses
selanjutnya guna memudahkan penghitungan PK olah nantinya.
- Pengiriman PK olah dilakukan sampai batching tank terisi kosong baru Iakukan lagi
pengiriman dari
dari KSB untuk memenuhi
memenuhi isi batching tank
tank kembali
- Rotary Feeder Latching Tank PKS, berfungsi mengontrol jumlah keluaran PK dari
batching tank PKS.
- Dry Kernel Cross Conveyor, berfungsi menghantarkan PK keluaran batching tank
PKS menuju dry kernel bottom conveyor.
- Dry Kernel Boitum Conveyor, berfungsi menghantarkan PK menuju dry kernel
elevator PKS.
- Dry Kernel Elevator PKS, berfungsi menghantarkan PK menuju kernel distributing
convevor above KSB.
- Underground Cross Intake Conveyor, berfungsi menghantarkan PK dari pabrik luar
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
Kegiatan :
- Mengecek dan mengontrol kondisi ampere mesin press sesuai dengan yang telah di
setting.
- Apabila umpere mesin press berada diluar range yang sudah diatur, dilakukan
pengecekan
pengecekan kendisi mesin press,
press, kemungkinan terjadi penyumbatan
penyumbatan
- Mematikan dan menghidupkan
menghidupkan mesin press sesuai dengan power yang tersedia pada
engine room guna menghindari terjadinya trip.
- Menjaga kebersihan areal stasiun press
- Selalu mengontrol ampere mesin press berada pada range yang ditentukan agar hasil
maksimal.
- Memastikan jumlah mesin press yang beroperasi sesuai dengan daya listrik yang
tersedia. Apabila PKS hendak start proses jumlah mesin press yang beroperasi
dikurangi terlebih dahulu
Peralatan yang digunakan :
press
- First Press, berfungsi mengekstraksi minyak dari PK dengan cara ditekan (press)
menggunakan
menggunakan single worm screw.
114
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
- Palm Kernel Oil Conveyor 1, berfungsi menampung minyak hasil pengepresan dan
menghantarkannya
menghantarkannya menuju cross oil conveyor
- Palm Kernel Cake Conveyor 1 . berfungsi menampung cake hasil pengepresan dudt
menghantarkannya
menghantarkannya menuju palm kernel cake elevator 1
- Palm Kernel Oil Conveyor 2, berfungsi menumpung minyak hasil second press dan
menghantarkannya
menghantarkannya menuju cross oil conveoar
- Cross Oil Conveyor, berfungsi menghantarkan minyak hasil first press dan second
press menuju bottom oil pit.
- Palm Kernel Cake Conveyor 2, berfungsi menghantarkan expeller (meal) hsil
sampingan dari second press memiju final expeller elevator untuk dihantarkan
menuju gudang penyimpanan PKE.
- Mengecek
Mengecek kemurnian minyak yang keluar dari pressure filter.
- Membersihkan saringan pada pressure filter apabila minyak keluarannya sudah tidak
jernih.
- Mengecek
Mengecek kondisi di vibrating screen COT, jika sudah banyak terdapat solid segera
dibersihkan. Mengirimkan minyak yang terkumpul di oil transfer tank menggunakan
pompa menuju
menuju oil storage tank.
115
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
- Screen Bucket Elevator, berfungsi untuk menyaring solid yang terikut dalam minyak
hasil FP dan SP unit kemudian dikirim juga menuju FP agar dilakukan pemrosesan
ulang
- Botton Oil Pit, berfungsi untuk menampung minyak yang berasal dari FP dna SP
serta mengendapkan kotoran yang terikat
- Bottem Oil Pump, berfungsi untuk memompakan minyak dari bottomoil pit meuju
buffer tank
- Buffer Tank, berfungsi untuk menampung sementara minyak dan bottom oil pit
sebelum dialirkan menuju vibrating screen COT.
- Vibrating Screen Fur berfungsi untuk menyaring minyak dan kotoran yang masih
terikut.
- Crude Oil Tank (COT), berfungsi untuk menampung minyak hasil vibrating screen
COT sebelum dikirim ke pressure filter
- Crude Oil Pump, berfungi untuk memompakan minyak dari COT menuju pressure
filter
- Pressure Filter, berfungsi untuk menyaring kembali minyak dari kotoran yang masih
terikut menggunakan saingan polycarbonate dan juga tekanan dari kompresor
polycarbonate
- Oil Transfer Tank, berfungsi untuk menampung sementara PKO hasil pressure filter
yang nantinya akan dipomtakan menuju off storage
s torage tank.
-
Oil Transfer Pump berfungsi memompakan PKO hasil pressure filter menuju tempat
penyimpanan
penyimpana n oil storage tank.
116
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
C. Biogas
Biogas adalah salah satu hasil pencernaan atau degratasi material organik yang
terkandung padu timbah cair. Riogas merupakan mas yang modan terhakar (gammable)
yang dihasilkan dari proses fermontau
f ermontau (pembusukan)
(pembusukan) bahan-bahan organik oleh bakteri-
bakten anaerob
anaerob (bakeri
(bakeri yang
yang hidup dalam konilisi
konilisi tampa oksigen yang
yang ada dalam udara).
udara).
Biogas Plant adalah unit pengolahan limbah cair yang berasal dari pabrik kelapa
sawit. output yang nantinya akan dihasilkan oleh biogas plant ini adalah biogas yang
digunakan untuk menghasilkan energi listrik melaui gas engine, output lainnya adalah
limbah cair yang akan di alirkan menuju kolam limbah sebelum digunakan sebagai land
application.
Libo Biogas Plant dibangun pada Juni 2014, dan mulai commissioning pada
September 2015. Libo Biogas Plant memiliki parameter design sebagai berikut:
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
Selain desain parameter Libo Biogas Plant juga memiliki desain gas produksi sebagai
berikut:
Power : kW 2000 kW
pH :>7
- Cooling Pond, berfungsi untuk menurunkan temperatur LCPKS (Limbah Cair Pabrik
Kelapa Sawit), mengendapkan pasir, fiber dan solid yang terikut di LCPKS,
memisahkan minyak yang terkandung pada LCPKS. Temperture di dalam cooling
pond berkisar 90 C. Dari Cooling Pond, LPKS dipompakan
dipompakan ke EQT melalui Screen
Chamber dan O & G Trap.
- Screen Chamber, berfungsi untuk menyaring material berukuran besar, seperti
berondolan, potongan kayu,
kayu, rumput, dll
- Oil & Grease Trap (O & G Trap) berfungsi untuk menangkap oil dan grease yang
masih terkandung dalam LCPKS. Oil & Grease yang tertangkap ditampung dan
diolah kembali di Mill
- Equalization Tank (kap: 483 m²), berfungsi untuk mengaduk LCPKS agar semua
118
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
- Flushing & Drain Reaktor, berfungsi untuk membang endapan solid dan pasir dari
dalam reaktor agar retention time terpenuhi. Solid dan pasir akan mengendap di
bagian dasar reaktor, jika tidak keluarkan maka akan mengurangi volume reaktor
sehingga mengurangi relation time treated POME di dalam reaktor. Akibatnya gas
yang dihasilkan berkurang.
- Gas Holder, berfungsi untuk tempat penyimpanan gas sementara dan reaktor sebelum
di ompakan ke Scrubber menggunakan Low Pressure Blower.
- Bio Scrubber, berfungsi untuk mengurangkan kandungan H2S didalam biogas oleh
bakteri Acidithiobacillus
Acidithiobacillus Thiooxidans.
- Gas Chiller, berfungsi untuk mengurangi kandungan air di dalam biogas dengan
menurunkan
menurunka n temperatur gas dari 35 hingus 12°C.
- High Pressure Blower; berfungsi untuk memompakan biogas dan scrubber ke gas
119
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
engine. Putaran PHB diatur oleh PEL sesuai dengan tekanan gas yang masuk ke
dalam Gas Engine.
- Gas Engine (Kap 1067 KW), berfungsi untuk Pembangkit Power (listrik).
mengkonversi biogas menjadi electrical power dimana biogas menjadi bahan bakar
gas engine.
- Boiler Gas Burner, Gas sisa dalam jumlah yang cukup besar yang tidak untuk gas
engine dimanfaatkan menjadi bahan bakar boiler. Dengan menggunakan gas burner,
nilai kalor yang terkandung oleh gas methane sebesar 8,099 Keal/Nm3
- Flare Stack, berfungsi sebagai tempat pembakaran gas sisa dari kebutuhan gas engine
dan burner agar tidak mencemari lingkungan. Flaring hanya dilakukan saat adanya
gas berlebih dari reaktor dan gas holder. Gas methane dibakar karena 21 kali iebih
berbahaya dilepas ke atmosfer dibandingkan
dibandingkan dengan CO2.
- Effluent Pond, berfungsi mengurai treated Pome ex-Biogas sebelum di kirimkan ke
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
BAB IV
4.1 Analisis Kehilangan Minyak (Oil Losses) Pada Final Efluent (FE)
Losses atau kehilangan produksi umumnya merupakan hal yang wajar dalam proses
pengolahan
pengolahan kelapa sawit. Oil losses merupakan kehilangan jumlah minyak yang seharusnya
diperoleh dari hasil suatu proses namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang. Angka
kehilangan/kerugian
kehilangan/kerugian minyak sawit merupakan banyaknya minyak yang tidak terambil pada proses
pengolahan.
pengolahan. Minyak yang tidak terambil ini sebagian terbuang ke boiler sebagai bahan bakar
(minyak dari fibre).
Oil losses merupakan kehilangan jumlah minyak yang seharusnya diperoleh dari hasil suatu
proses namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang. Pada pengujian oil losses
menggunakan metode ekstraksi soklet. Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dari sumber
bahan (campuran)
(campuran) dengan pelarut
pelarut cair sehingga zat terpisah dari
dari komponen lain yan
yang
g tidak dapat
larut dalam pelarut. Campuran antara fluida padat dan cair sulit untuk dipisahkan, baik secara
mekanik maupun termal. Hal ini disebabkan karena zat penyusunnya saling larut, sensitive
terhadap panas erat, peka terhadap panas, perbedaan karakter fisiknya sangat kecil, dan
konsentrasinya sangat kecil (Utomo, 2016).
Ekstraksi soklet merupakan alat yang digunakan untuk mengekstraksi suatu senyawa dari
material padatnya. Dalam sokhlet akan digunakan pelarut yang berfungsi melarutkan senyawa
yang akan diekstraksi. Ekstraksi sokhlet akan menghemat penggunaan pelarut, karena dapat
digunakan berulang-ulang.
berulang-ulang. Senyawa yang telah terlarut tidak akan ikut menguap saat dipanaskan
karena suhu reflux telah diatur di bawah titik didih senyawa (Ethica, 2020).
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan laporan ini dapat diambil beberapa kesimpulan
diantaranya :
1. Proses produksi kelapa sawit melewati tahapan-tahapan stasiun utama dan
stasiun pendukung.
pendukung.
• Stasiun utama yaitu meliputi :
➢ Stasiun penerimaan,
3. Stasiun loading ramp Loading ramp merupakan rangkaian proses awal dari
pengolahan
pengolahan kelapa sawit sebelum memasuki proses selanjutnya. Tujuan dari
loading ramp ini antara lain sebagai tempat penampungan TBS sebelum ke
122
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
• Peak 1 tekanan harus 1,5 barg, peak 2 tekanan harus 2,5 barg.
•
Pastikan tekanan 0 barg pada step 4 dan 8 (saat blow off).
• Pastikan aliran kondensat lancar.
123
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
• Oil Gutter
• Buffer Tank
• Vacuum Drier
• Storage Tank
• Sludge Tank
• Sludge Centrifuge
• Back Tank
• Recovery Tank
8. Stasiun nut dan kernel berfungsi untuk memisahkan antara kernel dengan
cangkang sehingga diperoleh kernel produksi yang sesuai dengan standar
dengan losses kernel minimal. Adapun alat-alat yang digunakan pada stasiun
124
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
• Depericarper
• Nut Destoner
• Nut Hopper
• Ripple Mill
• Claybath
• Kernel Silo
11. Instalasi pengolahan limbah berfungsi untuk mengelola limbah hasil proses
di pabrik kelapa sawit baik limbah padat ataupun limbah cair sehingga dapat
bermanfaat dan
dan tidak mencemari
mencemari lingkungan.
12. Laboratorium berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap proses yang ada
di pabrik kelapa sawit (PKS). Ini dengan melakukan analisa tehadap beberapa
sample yang telah ditentukan.
13. Workshop berfungsi untuk melakukan pemeliharaan
pemeliharaan dan perbaikan terhadap
peralatan dan mesin – mesin pabrik sehingga proses pengolahan di pabrik
kelapa sawit dapat berjalan lancar.
125
Magang Industri
PT. IMT - LIBM/K/F
1.1 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2015.
Buku Pemantapan Materi Lulusan Program Beasiswa Tahun 2020 – Mill Proses.