Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERMODINAMIKA

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA II


SIKLUS OTTO

Oleh:
Kelompok 6

Astri Handayani (NRP. 122017058P)


Irvan Agung Laksono (NRP. 122017038P)
Pandu Pratama Novianto (NRP. 122016011P)

Dosen Pengajar : Ibu Ir. Dewi Fernianti, M.T.

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sangat baik. Tak lupa kami selalu hanturkan salam dan shalawat kepada
 baginda Rasulullah SAW beserta sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman
yang tak henti-hentinya membawa kebenaran agama Islam ke seluruh penjuru
dunia.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Dewi Fernianti, M.T.
yang telah mempercayai kami untuk menyusun makalah ini. Serta kepada teman-
teman yang berkat partisipasinya makalah ini dapat t erselesaikan dengan baik.
Makalah ini kami susun dengan sistematis sesuai sajian dengan bahasan
kami yaitu Siklus Otto. Kami mengulas tema makalah ini dengan wawasan yang
kami dapatkan dari berbagai buku dan sumber informasi lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan baik dari segi penulisan maupun keterbatasan sumber pengetahuan
kami. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan sangat
dinantikan. Akhir dari pengantar ini penulis berharap semoga dari makalah ini kita
dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat.

Palembang, Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul...........................................
.................................................................
...........................................
..................... i
Kata Pengantar ..........................................
................................................................
...........................................
..................... ii
Daftar Isi............................................
Isi...................................................................
.............................................
............................
...... iii
Bab I. Pendahuluan ..........................................
................................................................
....................................
.............. 1
1.1 Latar Belakang ...........................................
.................................................................
................................
.......... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................
..................................................................
.........................
... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ..........................................
................................................................
.........................
... 2
Bab II. Pembahasan .........................................
...............................................................
....................................
.............. 3
2.1 Sejarah Mesin Otto (Mesin Bensin) ...................................
................................... 3
2.2 Pengertian Umum Mesin Bensin ......................................
...................................... 4
2.3 Jenis  –  Jenis Mesin Bensin...........................................
.................................................
...... 4
2.4 Siklus Otto..........................................
................................................................
................................
.......... 9
2.5 Contoh Soal dan Pembahasan .........................................
............................................
... 17
Bab III. Penutup ...........................................
..................................................................
........................................
................. 28
3.1 Kesimpulan ............................................
..................................................................
....................................
.............. 28
3.2 Saran ...........................................
.................................................................
............................................
.........................
... 28
Daftar Pustaka ...........................................
.................................................................
...........................................
..................... 29

iii
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak sekali menjumpai atau bahkan
menggunakan peralatan-peralatan yang bermesin. Salah satu diantara mesin-mesin
tersebut adalah mesin Bensin. MotorBensin dikategorikan dalammesin
 pembakaran dalam (internalcombustionengine). Mesin otto adalah sebuah mesin
yang ditemukan pada tahun 1876 oleh Nikolas August Otto berkebangsaan
Jerman. Hampir semua kendaraan bermotor menggunakan prinsip mesin otto,
salah satu diantaranya adalah sebuah mobil yang dibuat oleh sebuah perusahaan
 besar Marsedes Benz. Mesin Bensin dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu mesin
Bensin 4 tak dan 2 tak.
Dalam jangka waktu lima belas tahun Otto mammpu menciptakan mesin
dengan empat dorongan pembakaran. Mesin dengan pembakaran dalam mobil
merupakan penemuan yang teramat penting. Mesin diesel yang hebat itu pun
menggunakan sistem pembakaran serupa, amat bergaya untuk menggerakkan truk,
 bus, dan kapal. Mesin ini digunakan dalam berbagai Industri, dan merupakan pula
hal yang tak dapat dipisahkan dengan penemuan pesawat terbang. hakikatnya
semua pesawat terbang digerakkan dengan pembakar yang bekerja menurut
rancangan Otto.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk membahastentang mesin
 bensin, prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan dari mesin bensin itu sendiri, baik
mesin bensin 4 tak ataupun mesin bensin 2 tak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka masalah dapat dirumuskan sebagai
 berikut:
1. Bagaimana sejarah mesin otto?
2. apa pengertian mesin otto?
3. apa saja jenis-jenis mesin otto?
4. bagaimana prinsip/ langkah mesin otto?

1
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah, secara umum penulisan masalah ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui bagaimana sejarah mesin otto
2. mengetahui pengertian mesin otto
3. mengetahui jenis-jenis mesin otto
4. mengetahui bagaimana prinsip/ langkah kerja mesin otto

2
BAB II.
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Mesin Otto (Mesin Bensin)


 Nikolaus August Otto (14 Juni 1832  –   28 Januari 1891) ialah penemu
mesin pembakaran dalam asal Jerman. Sebagai lelaki muda ia mulai
 percobaan dengan mesin gas dan pada 1864 ikut serta dengan 2 kawan untuk
membentuk perusahaannya sendiri. Perusahaan itu dinamai N. A. Otto & Cie.,
yang merupakan perusahaan pertama yang menghasilkan mesin pembakaran
dalam. Perusahaan ini masih ada sampai kini dengan nama Deutz AG.
Mesin atmosfer pertamanya selesai pada Mei 1867. 5 tahun kemudian
ia disusul oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dan bersama mereka
ciptakan gagasan putaran empat tak atau putaran Otto. Pertama kali dibuat
 pada 1876, tak itu merupakan gerakan naik atau turun pada piston silinder.
Paten Otto dibuat tak berlaku pada 1886 saat ditemukan bahwa penemu lain,
Alphonse Beau de Rochas, telah membuat asas putaran 4 tak dalam selebaran
yang diterbitkan sendirian. Menurut studi sejarah terkini, penemu Italia
Eugenio Barsanti dan Felice Matteucci mempatenkan versi efisien karya
 pertama dari mesin pembakaran dalam pada 1854 di London (nomor paten
1072). Mesin Otto dalam banyak hal paling tidak diilhami dari penemuan itu.
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe
mesin pembakaran dalam yang sering digunakan dalam mobil, pesawat, atau
alat lainnya seperti mesin pemotong rumput atau motor, dan motor outboard
untuk kapal. Tipe paling umum dari mesin ini adalah mesin pembakaran
dalam putaran empat stroke yang membakar bensin. Pembakaran dimulai oleh
sistem ignisi yang membakaran spark voltase tinggi melalui busi. Tipe mesin
 putaran dua stroke sering digunakan untuk aplikasi yang lebih kecil, ringan
dan murah, tetapi efisiensi bahan bakarnya tidak baik.
Mesin wankel dapat juga menggunakan bensin sebagai bahan
 bakarnya. Satu komponen dalam mesin lama adalah karburator, yang
mencampur bensin dengan udara. Di mesin yang lebih baru karburator diganti
dengan injeksi bahan bakar.

3
2. Karena ditekan secara adiabatik maka suhu dan tekanan campuran
meningkat. Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga
campuran udara dan uap bensin terbakar. Ketika terbakar, suhu dan
tekanan gas semakin bertambah. Gas bersuhu tinggi dan bertekanan
tinggi tersebut memuai terhadap piston dan mendorong piston ke bawah
(power stroke).
3. Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan
dialirkan menuju pipa pembuangan (langkah pembuangan / exhaust
stroke).
4. Katup masukan terbuka lagi, campuran udara dan uap bensin mengalir
dari karburator menuju silinder pada saat piston bergerak ke bawah
(langkah masukan / intake stroke). Selanjutnya ke-empat langkah
diulang kembali.
Analisis termodinamika untuk kondisi aktual tersebut dapat
disederhanakan bila digunakan asumsi udara-standar yang berlaku sebagai
gas-ideal. Karenaitu, siklus untuk kondisi aktual dimodifikasi menjadi
sistem tertutup yang disebut sebagai siklus Otto ideal. Karena siklus Otto
ideal ini merupakan sistem tertutup, maka ada beberapa asumsi yang
digunakan yaitu (1) mengabaikan perubahan energi kinetik dan potensial,
dan (2) tidak ada kerja yang timbul selama proses perpindahan kalor.Skema
dan pernyataan prosesnya pada diagram P-v dan T-s seperti terlihat pada
gambar berikut

12
Secara termodinamika, siklus Otto memiliki 4 buah proses
termodinamika yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap)
dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap) seperti yang terlihat pada gambar
di bawah.

Adapun siklus disamping ini adalah sebagai berikut:


1. Langkah 0  –   1 adalah langkah hisap, yang terjadi pada
tekanan (P) konstan.
2. Langkah 1  –  2 adalah langkah kompresi, pada kondisi isentropik .
3. Langkah 2  –   3 adalah dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada
volume konstan.
4. Langkah 3  –  4 adalah proses ekspansi, yang terjadi secara isentropik.
5. Langkah 4  –   1 adalah langkah pengeluaran kalor pada volume
konstan.
6. Langkah 1  –  0 adalah proses tekanan konstan.
Maksud siklus seperti pada gambar di atas beserta penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1. Langkah isap (0-1) dan langkah buang (1-0) dianggap sebagai proses
tekanan tetap.
2. Langkah pemampatan (1-2) dianggap berlangsung secara adiabatik,
karena proses tersebut berlangsung sangat cepat sehingga dianggap
tidak ada panas yang sempat keluar sistem .

13
3. Proses pembakaran (garis 2-3) dianggap sebagai pemasukan
(pengisian) kalor pada volume konstan.
4. Langkah kerja (3-4) dianggap juga berlangsung adiabatik. Penjelasan
sama dengan nomor 2.
5. Proses penurunan tekanan karena pembukaan katup buang (garis 4-1)
dianggap sebagai pengeluaran (pembuangan) kalor pada volume
tetap.
6. Fluida kerja dianggap gas ideal sehingga memenuhi hukum-hukum gas
ideal.
Perlu diketahui bahwa tujuan dari adanya langkah kompresi alias
 penekanan adiabatik adalah menaikkan suhu dan tekanan campuran udara
dan uap bensin. Proses pembakaran pada tekanan yang tinggi akan
menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang sangat besar. Akibatnya
gaya dorong (F = PA) yang dihasilkan selama proses pemuaian menjadi
sangat besar. Mesin motor atau mobil menjadi lebih bertenaga. Walaupun
tidak ditekan, campuran udara dan uap bensin bisa terbakar ketika si busi
memercikkan bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas yang terbakar tidak
terlalu tinggi sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga kecil. Akibatnya
mesin menjadi kurang bertenaga.
2.4.2 Persamaan Siklus Otto
Siklus udara standar Otto adalah siklus ideal yang mengasumsikan
 penambahan kalor terjadi secara spontan pada kedudukan piston di TMA.
Siklus Otto diperlihatkan pada gambar 3. ditunjukkan oleh diagram p - v
dan T - s. Siklus terdiri dari 4 proses reversibel internal yang berurutan.

Gambar Diagram p  –  v dan T  –  s untuk siklus Otto standar udara.

14
 = 0,5647
 = 56,47%
e. Mean Effective Pressure (MEP)

 = 1
2
  
 = 11 1
  0,2984 10   1  10
 = 400 1 1  1 |10/| 1 
8
 = 8,526 
4. Siklus Otto (seperti gambar 1) bekerja pada rasio kompresi 7,5,
tekanan awal ( P 1) = 85kPa dan temperature awal (T 1) = 32.   Jika
massa udaranya 2 gram dan temperature maksimum (T 3), tentukan:
a. Panas masuk dalam kJ
 b. Panas keluar dalam kJ
c. Kerja netto siklus dalam kJ
d. Efisiensi Thermal
e. Mean Effective Pressure dalam kPa

Gambar 1. P  –  v Diagram Siklus Otto

Diketahui :

T1 = 32 + 273 = 305 K

25
P1 = 100 kPa

T3 = 960 K

r = 7,5

m = 2 gram = 0,002 kg
Penyelesaian :
Dari lintasan proses siklus, diperoleh besaran sebagai berikut :
Proses 1-2 :
 =  − = 305 7,5,− = 682,85 
Proses 2-3 :
T3 = 960 K
Proses 3-4 :

1 − 1 ,−
 = () = 960(7,5) = 428,79 
Sehingga :
a. Panas masuk (Qin) dalam kJ
 =   
 = 0,0020,718/.960682,85
 = 0,3979 
 b. Panas keluar (Qout ) dalam kJ
 =   
 = 0,0020,718/.482,79305
 = 0,1778 
c. Kerja Netto Siklus (Wsiklus) dalam kJ
 = 
 = 0,39790,1778
 = 0,2201 
d. Efisiensi Thermal Siklus

 = 
  100% = (1  )100%

 = (1 0,0,13778
979)100%
 = 55,32%

26
e. Mean Effective Pressure (MEP) dalam kPa

 = 1
2
  
 = 11 1
Dari persamaan gas perfek, diperoleh harga untuk V 1:

 =    = 
atau

Maka :

 =   
 0,0020,287.  
. 305   1 10 
 = 85 |10/| 1  
 = 0,00206
Sehingga :
  0,2201 10  1 
 = 0,00206 1 1   1 |10/|
7,5
 = 123,282 

27
BAB III.
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Motor bakar adalah jenis mesin kalor yang termasuk Mesin
Pembakaran Dalam ( Internal Combustion Engine). Internal Combustion
Engine (I.C. Engine) adalah mesin kalor yang mengubah energi kimia bahan
 bakar menjadi kerja mekanis, yaitu dalam bentuk putaran poros.Siklus Otto
 pada mesin bensin disebut juga dengan siklus volume konstan, dimana
 pembakaran terjadi pada saat volume konstan.Pada mesin bensin dengan
siklus Otto dikenal dua jenis mesin, yaitu mesin 4 langkah ( four stroke) dan 2
langkah (two stroke). Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan
 pengapian-nyala bunga api pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-
nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar dengan menggunakan
 percikan bunga api dari busi. Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang
 paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor
 berbahan bakar bensin (Petrol Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah
siklus Otto.Siklus udara volume konstan atau siklus otto adalah proses yang
ideal. Dalam kenyataannya baik siklus volume konstan, siklus tekanan
konstan dan siklus gabungan tidak mungkin dilaksanakan.

3.2 Saran

Kami menyarankan bahwa untuk pembaca lebih meningkatkan akan


minat membaca atau menggali informasi mengenai materi siklus otto.
Makalah ini belum sempurna oleh karna itu kami minta partisipasi pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini, sekian dan terima kasih.

28
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Termodinamika Siklus Otto, (17racing.wordpress.com, diakses pada 26


Mei 2018).
Kamajaya.2007.Cerdas Belajar Fisika.Bandung:Grafindo.
Marpaung, iqum. 2014. Makalah Fisika Tentang Mesin Otto,
(http://iqummarpaung.blogspot.co.id,  diakses pada 26 Mei 2018).

29

Anda mungkin juga menyukai