Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH PENJAS

SOFTBALL

DI SUSUN OLEH :
-Nanda Aprilia

KELAS XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 WAJO


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Softball merupakan salah satu bidang olahrga yang  palimg digemari masyarakat
diAmerika serikat dan perkembangannya sangat pesat, namun lain halnya dengan
msayarakat diindonesia olahraga ini tidak begitu dikenal, hanya sebagian
masayarakat mengetahuinya dan beberapa sekolah tertentu. Padahal olahraga ini
dapat dimainkan oleh semua kalangan, baik yang tua, muda, anak-anak, orang
dewasa laki-laki, atau pun perempuan dan tiadak perlu lapangan yamg luas untuk
melakukan olahraga ini. Maka dari itu dengan adanya mekalah ini akan menjadi
acuan bagi saya agar bisa mengatahui olahraga ini dengan baik.

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah


bahawa, softball sebagai salah satu cabang olahraga yang banyak digemari. maka
diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi masayarakat apabila ingin melaksanakan pertandingan/kompetisi.

1.3 Tujuan

Dalam kontaks ini softball merupakan salah satu cabang olahraga yang
sangat penting, sebagai aktifitas gerak dalam berolahraga, karna semua kalangan
dapat memainkannya, dan tidak perlu lapangan yang luas unutk melakukan
permainan ini. Maka dari itu timbulperhatian yang serius terhadap cabang olahraga
tersebut, agar olahraga ini dapat diketahui oleh semua kalangan khususnya bagi para
pelajar dan mahasiswa. Sehinga perkembangan olahraga ini khusnya didaerah
sulawesi tengah dapat membantu masayarakat dalam meningkatkan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Softball Didunia

Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh


George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk
kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di lapangan tertutup. Namun ternyata dalam
waktu singkat softball justru menjadi permainan yang banyak digemari masyarakat
disana waktu itu. Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat dicintai
masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball
dapat dimainkan oleh setiap orang dengan tidak memandang usia, baik pria ataupun
wanita, dan tak memerlukan lapangan yang luas dan yang terutama dapat dimainkan
di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga ini berkembang ke Kanada dan
dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia.

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu


cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga
dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat
peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu.
Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball Federation).
Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut
permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada
saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak diterjemahkan
oleh negara-negara anggotanya. Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional
negara anggota, ada ditemui beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang
tepat. Hal ini sering pula menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai
peraturan. Untuk mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian, yang
dipergunakan pemecahan masalah adalah naskah peraturan aslinya, dalam bahasa
Inggris. Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan
diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal. Kemudian
diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Diterimanya Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade
Internasional, maka peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di masa-
masa mendatang menjadi lebih terbuka. Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika
Olympiade Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang didemonstrasikan, untuk
lebih dikenal lagi.

2.2 Perkembangan Softball 


Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat
lainnya, lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball
semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina, Korea Selatan,
Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat pesatnya perkembangan
olahraga ini di Asia, dibentuklah Amateur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA
(Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain : Philipina, Jepang, Korea
Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia

Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967,


pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong.
Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan
penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun
ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga
sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games
Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi. Perkembangan Softball di
Indonesia Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang
melakukannya di Indonesia, namun sifatnya maisih sangat terbatas. Artinya hanya
dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa
permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal
ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu, softball
hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita
bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun
putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangai olahraga baseball.

Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara


negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini
secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang,
Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang
yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk
menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang
mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah
PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Kejuaraan
Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di
Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Mengenal Olahraga Softball Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang
paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa. Biasanya
pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai
teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain.
Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa
berkembang pesat di Indonesial.

1. Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa


lapangan 4 x 20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran
lapangan tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil untuk berlatih
dalam permainan ini.
2. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak memandang
usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu terdiri dari 9 orang, dalam
permainan ada 2 regu yang berlawanan
3. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di
Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti dan rounders.
4. Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan
dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.
5. Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat
disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat
dimiliki, secara gotong-royong.
6. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara
pertandingan,maka kontinuitas permainan dapat terjamin. Seperti kompetisi
setempat, kompetisi nasional, kompetisi internasional, Pekan Olahraga
Nasional dan sebagainya

2.3 Peraturan Permainan Softball


1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team) Lapangan Baseball
atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik defensiv ataupun
offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain. Biasanya
dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim
defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum
putih, dlm gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan
oleh tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah
pertahanan belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4
orang pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam,
yaitu 1st Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2
pemain yg sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada
ditengah-tengah Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher
(Penangkap bola Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate
berhadapan dng Pitcher yg berjarak kira-kira 18,5 -19 m). Sedangkan tim
offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan
ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu
persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg
berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan
sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box
disamping Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau
dlm posting pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box &
Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah
permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya.
Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error /
kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya
untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim
Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter
ataupun Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan
Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x
offense.
2. Pitcher ( Pelempar )Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar
Bola kencang, secerdik dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul /
Hitter) tidak mungkin dapat memukul bola lemparannya.Partnernya “Catcher”,
biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan Pitcher,
sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu bola lambat, kencang, berbelok
atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.
3. Pemukul (Hitter) & Strike ZoneSatu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung
untuk keuntungan Pitcher, umumnya jika :
 bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak terpukul baik
di-swing atau tidak oleh Batter- bola lemparannya diluar “Strike Zone”atau
“Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh Batter.
 bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau keluar
daerah permainan “Foul Territory”. Strike Zone adalah daerah “kotak
imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya selebar Home Plate dan
tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan depan si-Pemukul /
Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik terlihat dari pandangan si-Pitcher).
Apakah lemparan Pitcher masuk atau keluar “Strike Zone”, semua
ditentukan oleh keputusan Plate Umpire ( petugas yg memakai kostum
biru muda dibelakang catcher, dalam gambar ).
4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola Tugas dari si-Pemukul / Hitter
adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin memukul bola ke daerah
permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh line yg berwarna kuning.
Jika bola yg terpukul (ke arah line berwarna merah) keluar dari daerah
permainan “Foul Territory”, maka dianggap sebagai Pukulan yg gagal dan
dihitung “Strike” keuntungan bagi Pitcher. Setelah bola terpukul,maka Hitter
harus melepaskan “Bat” ditanah dan berlari kearah Base, sejauh & sebanyak
Base yg bisa dia capai (ke arah panah yg berwarna biru), dan berusaha jangan
sampai di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense. Setiap Pemain
Offense ( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali ke Home
Plate) dan berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah berhasil menciptakan
1 angka untuk tim-nya. Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat memukul dengan
keras dan jauh melebihi jarak “Out Field”, maka dia dapat dengan mudah
mencapai semua Base hingga kembali ke Home Plate tanpa harus di-Out-kan
oleh tim Defense, dan dia berhasil menyumbangkan 1 angka, dan berhak
mendapatkan predikat “HOMERUN” untuk tim-nya. (lihat line kuning
“homerun”).
5. Strikes
Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari Pitcher.
Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone
tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan
harus keluar lapangan kembali menuju Dugout. Dalam gambar ditunjukkan
contoh lemparan bola „STRIKES“, yg diputuskan oleh Plate Umpire dengan
menggerakkan tangannya. Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali melihat
Point 3 diatas.
6. Balls
Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter,
sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola
diluar Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya
melakukan ayunan “Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls). Namun, hal
ini jangan sampai berlebihan, karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan
diluar Strike Zone (Balls) dan Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing
atau Pukulan, maka setelah 4 Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju
Base pertama, tanpa harus memukul bola terlebih dahulu (Free Walk –
keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate Umpire bertugas juga menghitung
“Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg terjadi dalam setiap Pitch. Duel antara
Hitter dan Pitcher akan berakhir, jika:
 Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah
melakukan 4 kali Balls, Atau
 Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi Runner.
 Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak sengaja,
dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal semacam ini,
dinamakan "Hit-by-pitch"
7. Baserunning
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai
Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh &
sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha
menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali
pada pemain defense lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner dan
mengamankan permainan. Jika Runner sedikitnya mencapai 1st Base,
sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man,
maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan
selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul bola. Pada setiap
Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati masing-masing Base.
Dalam permainan Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner
diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan Base, tanpa bergantung
pada gerakan Pitching untuk mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju
Base berikutnya. Hal ini berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam
keadaan Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch,
Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch
dilakukan.
8. Fly Out
Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu
mematikan 3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika
berhasil, maka permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense
meninggalkan Infield & Outfield untuk selanjutnya menjadi tim Offense yg
memukul & berlari untuk menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki
beberapa kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan
sebelumnya, bahwa tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3
kali tidak dapat memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes, atau disebut
“Strike Out”. Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan OUT, jika bola yg
dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh pemain Defense,
tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out).

9. Force Out
Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-
kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st
Base-man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena
Hitter terpaksa harus lari, setelah dia memukul bola ke daerah permainan,dan
kalah cepat dengan bola yg ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-
nya, hal ini kita sebut “Force Out”. Apakah Bola atau Runner yg lebih dulu
mencapai Base, hal ini diputuskan oleh Field Umpire (dalam gambar, berdiri
mengangkat tangan & memakai kostum biru muda).
10. Safe
Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola
ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam
berdiri di Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada Pemukul berikutnya
dan berusaha menolong Baserunner didepannya untuk mencapai Base
selanjutnya. Dalam gambar terlihat pula, Field Umpire memberikan tanda Safe
dengan membuka atau melebarkan tangan kiri dan kanannya.
11. Base Hit
Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia
dengan mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan
mencapai Base-base berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul
bola dengan baik, keras dan jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.
12. Steal.
Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan
Basenya dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil
Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha
mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play. Karena Runner dengan ini
berusaha dan bermaksud mencapai Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim
Defense, maka hal ini disebut “Base Stealing”.
13. Tag Out.
Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan
OUT Baserunner, adalah mematikan Baserunner dengan bola, pada saat
Baserunner tidak berdiri atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-
zone para Baserunner, yakni daerah aman untuk berdiri, tanpa gangguan dan
resiko dimatikan oleh tim Defense.
Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak
menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner
melalui Tag (menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal
tsb. dinamakan Tag Out.
14. Double Play Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan
(Offense) sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple
Play). Karena disetiap Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap
bola yg dipukul HIT oleh pemain 1 timnya, Baserunner yg persis berada
didepannya harus dng terpaksa mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter
atau Runner sebelumnya) menuju Base-berikutnya, hal ini dinamakan (Force
Play). Contohnya, seorang Baserunner sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah
bola dipukul HIT selanjutnya oleh Hitter teman 1 tim-nya, maka dia harus dan
terpaksa dalam keadaan apapun mencapai 2nd Base, walaupun
kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens dalam hal ini, dapat berusaha
pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan bola ke 2nd Base untuk
mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan Tag Out dan selanjutnya
secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus mematikan
Hitter yg berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu pula halnya
dengan Triple Play.
15. Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Basebal Pemenang dalam Sebuah
Pertandingan Baseball adalah Tim yg mencapai angka tertinggi setelah Inning
9 (Inning terakhir) selesai. Di dalam pertandingan Baseball biasanya tidak
berlaku angka SERI, jika kedua Tim memiliki angka yg sama atau SERI di
penghabisan Inning terakhir, maka pertandingan akan terus dilanjutkan di
Inning berikutnya, sampai salah satu Tim memiliki angka tertinggi di akhir
Inning tambahan. Setelah pertandingan usai, kedua tim akhirnya saling
bersalaman atau bertepuk tangan (TOS) sebagai tanda Sportifitas kita. 

2.4 Bentuk Latihan Dan Peraturan Permainan Softball


1. Melempar (Throwing) Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus
dikuasai oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola
yang dilakukan antara lain:
1) Lemparan atas(overhand throw),
2) Lemparan samping (sidehand throw) dan
3) Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16).
Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar
bola softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola
serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992 :16).
Selain unsur tersebut hasil lemparan juga dipengaruhi oleh cara memegang
bola. Melakukan gerakan melempar yang benar tidak lepas dari fase-fase yang
harus dilakukan. Dalam buku Parno, Housewart dan Rivkin (1985) membagi
gerakan melempar dalam 4 fase yaitu posisi siap berdiri, gerak awalan,
gerakan melempar dan gerakan lanjutan. Sedangkan teknik melempar yang
biasa dilakukan adalah lemparan atas dan lemparan pitcher.

A. Lemparan Atas Lemparan ini disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak
ayunan lengan dilakukan ke atas melewati garis horizontal pada persendian bahu.
Teknik lemparan atas merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain
dalam permainan dari pada dua jenis teknik lempar yang lain. Teknik ini memiliki
keuntungan, jika dilihat dari gerak intasan tangan bergerak dari atas ke bawah,
sehingga kemungkinan kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini
kemungkinan masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola
dengan badan pemain. Di samping itu teknik lempar atas, kemungkinan bola di
lempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini
disebabkan pada saat melempar bola, seluruh badan dimulai dari kaki, pinggang
dan tangan bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak. Mekanis
gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik lemparan atas
adalah sebagai berikut :

1. Posisi Siap
Berdirilah dengan posisi kaki sedemikian rupa, sehingga badan dalam
keadaan seimbang dan memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola.
Miringkan badan dengan posisi bahu kiri lebih tinggi, searah dengan kaki kiri
di depan menuju sasaran dan kaki kanan di belakang, bagi pelempar tangan
kanan. Peganglah bola selayaknya di dalam glove dengan grip disenangi.
Konsentrasikan pikiran dan pandangan ke arah sasaran yang akan dilempar.
Housewarth dan Rivkin (1985) mengemukakan bahwa pada posisi siap
melempar yang penting adalah keseimbangan badan dan bola control
2. Gerak Awalan
Pada saat bergantian posisi pada gerak awalan, pindahkan berat badan pada
salah satu kaki yang berada di belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan
atau sebaliknya. Sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan
angkat kaki ke arah samping depan menuju sasaran. Pada saat yang
bersamaan, tangan yang memegang bola ayunkan ke belakang dengan
mengacungkan pergelangan tangan 
3. Gerak Melempar Bola
Pada saat gerak melempar bola berat badan berada dimuka kaki yang untuk
mendorong ke depan dengan posisi kaki sedikit dibengkokkan. Hal ini
membantu keseimbangan badan untuk memindahkan tenaga dorongan kaki
ke arah sasaran. Jika pemain melakukan striding dan melangkah terlalu
panjang ataupun pendek hasil lemparan tidak akan tepat sasaran. Setelah
melangkah atau striding memindahkan dan meletakkan kaki pada bagian
depan, putarkan tubuh bagian atas atau thorak menuju ke sasaran. Hal ini
akan membantu menaikkan lengan di sekitar badan mengarah pada sasaran.
Sebelum lengan digerakkan ke depan lepaskanlah bola disertai dengan
lecutan pergelangan tangan.
4. Gerak Lanjutan
Gerakan akhir dari melempar adalah gerakan lanjutan, dilakukan setelah bola
lepas dari tangan yang disertai dengan gerakan lecutan tangan, seolah-olah
gerakan tersebut mengikuti gerak jalannya bola yang dilemparkan. Gerak
tersebut berakhir pada samping badan atau kaki pada tangan yang memakai
glove. Pada saat ini berat badan berada di kaki depan, sedangkan kaki
belakang yang mendorong mengikuti gerak maju ke depan tetap terletak pada
tanah sebagai stabilisator dengan glove di samping kaki. Untuk meningkatkan
teknik lemparan atas bermain Softball para pemain harus melakukan latihan
dengan cara pemain berpasangan dan berhadapan dalam jarak yang pendek
atau dekat kira-kira 2-3 meter. Pemain melakukan lemparan dengan
menambah kecepatan berangsur-angsur, tetapi lemparan tidak keras dan
enak diterima oleh teman. Latihan ini harus dilakukan dengan waktu yang
lama sampai pemain dapat menguasai teknik lemparan atas dengan sangat
bagus. Sesudah melakukan teknik lemparan atas dengan baik, jaraknya mulai
diperjauh dan lemparan bola juga keras. Durasi waktu latihan ditambah dan
intensitas serta repetisi melakukan gerakan lemparan atas juga diperbanyak
agar dapat menguatkan otot-otot lengan pemain. Sehingga dapat
menghasilkan lemparan atas yang cepat. Untuk mengembangkan latihan
lemparan atas agar tepat sasaran, maka pemain harus diberi latihan dengan
cara pemain saling berpasangan dan berhadapan dengan jarak kira-kira 2-3
meter. Pemain mendapat nilai dengan melempar titik khusus pada
pasangannya. Contoh pemberian nilai pada titik khusus yang di pasang di
dada mendapatkan nilai 5, di samping badan mendapatkan nilai 10, di atas
kepala mendapatkan nilai 10 dan seterusnya. Setelah selesai para pemain
dikumpulkan dan diberi evaluasi agar pemain yang tidak mendapatkan nilai
diberi perhatian dan latihan tambahan. Setelah para pemain dapat menguasai
gerakan ini maka perlu ditambah jarak lemparan dan lemparan lebih keras,
durasi waktu, intensitas diperbanyak. Teknik lemparan atas pada permainan
bola Softball juga perlu latihan  ambahan selain latihan di atas yaitu latihan
beban. Karena gerakan lemparan atas yang digerakan berupa otot-otot yang
ada pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan
juga otot-otot yang ada pada kaki. Agar para pemain dapat melempar dengan
keras maka perlu dilatih dengan latihan tambahan supaya otot-otot
mempunyai kekuatan yang bagus dan daya tahan yang bagus pula. Latihan
beban yang diberikan untuk para pemain softball pada teknik lemparan atas
yaitu dumbell press, bench press, chins, lat pull, squats, leg extension dan
crull dan lain-lain

B. Lemparan Pitcher
Lemparan pitcher adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan
tugas utama dilambungkan bola untuk diberikan pada batter pada awal
permainan. Bola dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah
sasaran (strike zone) antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan
bahu pada si pemukul (batter) siap melakukan pukulan. Parno (1992 : 31)
mengatakan “belum tentu setiap pemain dapat menjadi pitcher yang baik, karena
diperlukan keterampilan yang cukup kompleks”. Oleh sebab itu untuk menjadi
pitcher yang baik diperlukan latihan-latihan yang khusus. Ada dua jenis gerakan
yang dilakukan dalam lemparan pitcher yaitu teknik slingshot dan widmill. Teknik
lemparan midmill dapat dikuasai oleh seorang pitcher namun sebelumnya
disarankan untuk mempelajari teknik slingshot (Housewart dan Rivkin, 1985).

1) Menangkap Bola (Cathing) Menangkap bola adalah suatu usaha yang


dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan tangan yang
memakai glove, dari hasil pukulan atau lemparan teman (Parno, 1992 : 49).
Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh pemain dalam permainan yaitu
bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground ball). Ada juga posisi menangkap
bola yang harus dilakukan dengan sikap awal jongkok atau setengah jongkok
yaitu posisi catcher. Posisi ini dilakukan untuk menangkap bola demi pitcher
yang tidak dapat dipukul oleh pemukul (better)
2) Menangkap Bola Lambung (Fly Ball)
Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat
menguasai bola dengan glove terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik
dari hasil pukulan ataupun lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di
depan atas kepala, perhatikan dan pandangan harus selalu pada bola. Saat
menangkap bola gerakan tangan lurus ke arah bola di depan atas kepala.
Bersamaan dengan tertangkapnya bola dengan glove, tariklah lengan dan
glove ke arah badan untuk meredam bola dan tutuplah dengan tangan yang
lain agar tidak terlepas. Untuk meningkatkan teknik menangkap bola lambung
para pemain diberi latihan menangkap bola lambung dengan jarak 30 feet dan
lemparkan bola melambung dengan relative mudah dikuasai dan tidak keras.
Kecepatan dan tinggi bola yang dilempar harus bervariasi. Setelah mempunyai
pengalaman menangkap bola, maka jarak dijauhkan dan jarak lemparan
dengan berbagai variasi untuk menambah kesulitan dengan mengarahkan
bola di belakang, depan dan samping posisi pemain. Latihan ini dapat juga
dikembangkan dengan menjaga bola yang dipukul sesuai dengan situasi
pemai.
3) Menangkap Bola Gulir (Graund Ball)
Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil
pukulan atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan
dengan menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat.
Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik
menangkap bola gulir adalah sebagai berikut : Letakkanlah salah satu lutut
bertumpu pada tanah, gunakan kaki yang lain dan badan untuk memblok bola.
Bola berada di depan badan di antara kedua kaki. Sedangkan posisi kaki kiri
dalam keadaan siap untuk lari atau berdiri. Letakkan bagian belakang glove
pada tanah menghadang datangnya bola dan siap melempar ke tempat
sasaran. Untuk meningkatkan teknik menangkap bola gulir para pemain harus
dapat menguasai posisi siap dalam menangkap bola gulir, pemain dapat
bergerak melangkah ke depan, ke belakang dan ke samping, pemain dapat
melakukan tangkapan dan menutup bola dengan tangan yang lain agar tidak
lepas dan tingkatkan latihan dari yang mudah, dengan lemparan bola yang
bergulir lambat dengan jarak sedang, ke arah latihan yang lebih sukar dengan
lemparan bola gulir yang lebih keras, cepat, akurat dan jarak yang lebih jauh.
4) Memukul Bola (Batting)
Untuk mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya
kemampuan untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik
dalam softball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan
pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 :
Menurut Sukintaka (1978/1979 : 61) mengatakan tujuan memukul antara lain :
a) Mencapai base didepannya dengan selamat.
b) Menciptakan nilai.
c) Memajukan pelari didepannya.
Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) prinsip-prinsip memukul bola yang
harus dikuasai oleh seorang pemukul softball adalah :
1. Cara memegang bola (grip).
2. Cara berdirinya (stance).
3. Cara melangkahkan kaki atau menggeserkan kaki (straide),
4. Caramengayunkan alat pemukul
5. Gerak lanjutan si pemukul (follow through).
6. Ada dua macam memukul dalam softball yaitu memukul bola dengan
ayunan (swing) dan memukul bola tanpa ayunan atau menahan bola
pitcher (Bunt).
Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing). Memukul bola dengan ayunan (swing) adalah
pukulan yang sebenarnya dalam softball karena tidak ada tipuan seperti dalam bunt
yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan. Memukul bola dengan ayunan
merupakan usaha memukul bola dari pitcher dengan tujuan menghasilkan pukulan
yang keras dan jauh. Hasil pukulan tersebut diharapkan sulit ditangkap oleh penjaga
sehingga kesulitan untuk mematikan pelari. Pukulan ini dilakukan dengan ayunan
penuh, cepat dan tidak terputus dari posisi siap memukul tanpa gerakan menahan
sampai gerak lanjutan. Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball
pada teknik memukul bola dengan ayunan adalah sebagai berikut :
1. Melangkah
Mengayunkan lengan adalah merupakan bagian dari gerak memukul.
Bagaimanapun juga melangkah gerak yang menggerakan badan yang sama
pentingnya gerak mengayun. Selama melangkah ke arah pitcher berat badan
berpindah ke depan bersamaan dengan kekuatan better memukul bola.
Langkah kaki tidak perlu jauh-jauh, kira-kira 6-12 inchi dilakukan dengan pelan.
2. Gerakan Lengan
Ayunan lengan dimulai setelah langkah kaki berakhir mendarat di tanah.
Lengan mengayunkan pemukul datar setinggi pinggang, bersamaan dengan
itu dada berputar menghadap arah pitcher.
3. Gerakan Pergelangan Tangan
Gerakan pergelangan tangan sangat penting dalam mengayun, hal ini
merupakan bagian gerak yang wajar dapat diperlihatkan dalam gerak yang
lambat. Gerakan pergelangan tangan berputar selayaknya kemudian berhenti
pada pertengahan gerak ayunan.
4. Gerak Lanjutan
Gerak lanjutan adalah merupakan gerak akhir dari melakukan ayunan dan
terjadi secara wajar. Pada fase ini pergelangan tangan terus berputar,
sehingga lengan menyilang pada tubuh dan pinggang berputar penuh.
Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik memukul bola dengan ayunan
(swing) meliputi :
1) Pegangan alat pemukul (bat) harus santai, tidak menimbulkan ketegangan
pada lengan dan pergelangan tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah :
a. Lead-arm harus dalam posisi horizontal dengan tanah.
b. Siku tangan belakang ditekuk dan dijatuhkan dari badan.
c. Pandangan ke arah bola lewat bahu depan.
d. Sikap dan tempat kedudukan kepala tidak berubah sampai bat
mengenai bola.
e. Posisi bat agak condong ke belakang, jangan diletakkan di atas bahu
atau terlalu tegak.

2) Ambillah sikap yang enak dan wajar pada waktu berdiri dalam batter box.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Harus keadaan rileks selalu.
b. Jarak kedua kaki selebar bahu.
c. Berat badan harus berada ditengah-tengah badan untuk memudahkan
gerakan.
d. Badan sedikit condong ke depan.
3) Geserlah kaki depan ke arah datangnya bola atau pitcher. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan adalah :
a. Geserkan kaki ke depan (striding) secukupnya saja.
b. Lakukanlah backswing sebelum striding, untuk menambah putaran ke
depan.
4) Lakukanlah ayunan (swing) ke depan disertai putaran badan ke depan
segera setelah striding selesai (putaran badan ke arah pitcher).
5) Luruskanlah lead-arm pada waktu melakukan ayunan untuk mendapatkan
hasil yang terbaik.
6) Pindahkan berat badan dari belakang ke depan untuk menambah kekuatan
pukulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Doronglah badan ke depan dengan kaki belakang.
b. Lecutkanlah pergelangan tangan menjelang bat kontak dengan bola.
c. Lead-arm lebih aktif
7) Follow through dari tubuh harus searah dengan jalannya bola hasil pukulan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Angkatlah tumit kaki belakang, untuk dapat melakukan pivot-foot.
b. Pindahkan titik berat badan ke depan. Untuk meningkatkan pukulan
bola para pemain diberi latihan pukulan dasar tanpa bola yaitu cara
melangkahkan kaki, kombinasikan gerak langkah kaki dengan ayunan
lengan, kombinasikan gerak langkah kaki, ayunan lengan dan gerak
lanjutan dengan baik dan benar.
Untuk mengasah pukulan bola yang dilakukan pemain yaitu
gantunghlah bola di dalam yang tidak terpakai dilakukan di garase atau
tempat lain yang dihalangi dengan backstop atau jaring dan latihan
yang kontinyu agar dapat mengasai gerakan memukul dengan
memukul bola. Para pemain membuat labor memukul di garase atau di
lapangan. Bola dipukul ke arah jaring, dinding yang bertir, backstop.
Letakanlah bola pada tongkak dan lakukan pukulan dengan mengayun.
Salah seorang melemparkan bola sebagai pitcher berdiri dengan jarak
10 feet dengan sudut kemiringan 450 terhadap better. Posisi ini
memudahkan pitcher melemparkan bola lambat yang dapat dipukul
better ke dalam jaring. bagi tim dalam kelompok sebagai better dan
fielder. Satu orang sebagai on deck better, semua pemain lain sebagai
fielder.
Pitcher melemparkan bola dengan variasi sebanyak 15 kali terhadap
better. Kemudian bola dari fielder diberikan ke pitcher lalu bergantian
yang menjadi pemukul bola dan seterusnya. Setelah para pemain dapat
menguasai gerakan ini maka perlu ditambah durasi waktu, intensitas
diperbanyak. Teknik memukul bola pada permainan bola softball
sangat bagus diberi latihan beban. Karena gerakan memukul bola
menggunakan otot-otot yang ada di seluruh tubuh terutama otot-otot
pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung
dan perut, juga otot-otot yang ada pada kaki.

Agar para pemain dapat memukul bola dengan keras maka perlu dilatih dengan
latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang bagus dan daya tahan
yang bagus pula. Latihan beban yang diberikan untuk para pemain softball pada
teknik lemparan atas yaitu upright row, power clean, dumbell press, bench press, sit
up, back up, back extention, chins, lat pull, squats, leg extension dan crull dan lain-lain.
Memukul Bola Tanpa Ayunan atau Menahan (Bunt). Bunt adalah pukulan yang
dilakukan dengan pelan terhadap bola tanpa melakukan gerakan ayunan lengan. Bunt
dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga dapat memajukan pelari didepannya
dan better berkesempatan untuk mencapai base didepannya. Namun demikian bunt
bukan teknik memukul yang mudah dilakukan oleh pemain pemula, karena cukup
sulit untuk mengarahkan bola agar sulit dijangkau oleh pitcher maupun penjaga base.
Memukul memerlukan keterampilan, ketelitian, koordinasi dan kekuatan. Teknik
memukul juga merupakan suatu gerakan yang kompleks karena memerlukan
koordinasi dari pengamatan untuk memukul pitcher dengan kecepatan yang belum
diketahui. Bagi pemain pemula memukul merupakan keterampilan yang sulit
dilakukan. Oleh karena itu harus mengembangkan keterampilan koordinasi antara
tangan, mata dan pengamatan yang diperlukan untuk memukul bola (Housewart dan
Rivkin, 1985). Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik memukul bola dengan tanpa
ayunan atau menahan (bunt) meliputi :
a. Batter harus mengambil sikap seolah-olah seperti melakukan swing (pukulan
jauh) sebelum melakukan bunt yang sesungguhnya.
b. Bila batter posisi berdirinya sejajar dengan home plate, geserlah kaki depan ke
arah diagonal belakang (base II), untuk kemudian disusul oleh kaki belakang
sehingga kedua kaki dalam posisi sejajar.
c. Bersamaan dengan pivot-foot, geserlah tangan yang belakang ke arah ujung
bat.
d.    Dengan pivot-foot yang tepat, akan menjamin berhasilnya seorang batter
melakukan bunt.
Pelari (Base Running) dan Meluncur (Sliding) Lari adalah faktor yang sangat penting
dalam bermain softball. Para pemain harus memiliki kemampuan, kecakapan,
kelincahan dan kecepatan lari untuk mencapai base dengan selamat. Di dalam
lapangan, seorang pelari harus berlari dari base ke base tanpa melewati pemain
didepannya. Kecepatan lari sangat penting dimiliki oleh pemain, lawannya adalah
bola yang dilempar oleh fielder dengan kecepatan yang relatif tinggi. Untuk
memperoleh kemampuan yang memadai para pemain perlu dan harus berlatih yaitu
sprint dan bentuk agility secara teratur. Seorang pelari juga harus bisa membaca
situasi lapangan untuk tindakan stealing yaitu suatu tindakan dari baserunner yang
berusaha maju ke base yang didepannya pada waktu pitch dilakukan pitcher atau
mengambil keputusan untuk sliding. Untuk melakukan sliding diperkirakan dengan
jarak 2-3 meter dari base yang akan dicapai. Dilakukan dengan awalan, setelah
mendekati base, pindahkan berat badan ke belakang kemudian jatuhkan pinggul ke
tanah. Bersamaan dengan itu ayunkan salah satu kaki ke arah base, segera diikuti
kaki yang lain. Saat meluncur dengan sikap terlentang, seluruh badan bagian
belakang menyentuh pada tanah kecuali kepala sedikit diangkat kaki diluruskan
untuk menyentuh base yang dituju. Ada beberapa macam cara untuk melakukan
sliding yaitu sliding lurus (le straight leg slide), meluncur mengait (hook slide) dan
meluncur kepala lebih dulu (frist head slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan
sliding yang ada 5.   Latihan Teknik Dasar Bermain Softball .Latihan teknik
merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap penguasaan teknik dasar
bermain Softball. Adapun tujuan melatih teknik adalah untuk mengotomatisasi
gerakan sesuai dengan teknik gerakan yang dikehendaki dan benar otomatisasinya
(Suharno HP, 1986:62). Dalam latihan ada tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk
seseorang dapat menguasai suatu teknik gerakan. Dalam teori belajar gerak menurut
Rusli Lutan, (1988:102) Belajar gerak itu terdiri atas tahap penguasaan, penghalusan
dan, penstabilan gerak atu keterampilan teknik olahraga.
Belajar gerak terjadi melalui respon-respon muskular yang diekspresikan dalam
gerakan-gerakan bagian tubuh secara sebagian-sebagian atau keseluruhan sesuai
prinsip belajar gerak dari mudah ke sukar atau dari sederhana ke yang lebih
kompleks (Sugiyanyo dkk, 1997:329). Fase-fase yang harus dilalui dalam tahapan
belajar yaitu fase kognitif, fase asosiatif dan fase otonom. Dalam melakukan
aktivitas jasmani, ada dua aspek pokok di dalamnya yaitu meningkatkan kemampuan
fisik dan kualitas gerak tubuh. Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat dilakukan
dengan latihan fisik. Sedangkan untuk kualitas gerakan, latihan dilakukan dengan
mengacu prinsip belajar gerak. Meningkatkan teknik dasar melempar dan
menangkap bermain Softball dapat dilakukan bersamaan dengan latihan lempar
tangkap berpasangan. Memukul dapat dilakukan dengan latihan memukul bola yang
dilempar oleh teman dari bawah, dari atas,atau bisa juga dengan alat ”T”Ball. Untuk
meningkatkan kemampuan pemain softball dalam melakukan lari dalam permainan
Softball dengan cara pemain diberi latihan lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari
sprint di lapangan Softball
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang
olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat
dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-
peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu.
Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball Federation).
Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut
permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada
saat ini. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu
badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama
PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan
adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat
nasional. Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.

3.2 Saran
Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun karna banyak
istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan pemain. Jadi agar olahraga
ini perkembangannya diindonesia tidak memngalami kesulitan. Maka perlu perhatian
serius PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia) untuk
pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada sekolah-sekolah dan perguruan
tingg
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayahnya, makalah yang berjudul “Bola Voli” ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata pelajaran
PENJASORKES (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan).

Pada pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih, khususnya


kepada guru mata pelajaran PENJASORKES yang telah membibing kami,
orang tua kami yang membantu baik dalam bentuk moril maupun materil, dan
konstribusi dari temanteman yang dapat bekerja sama dalam proses
pembuatan makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan masyarakat, khususnya kepada
para pembaca tentang olahraga bola voli.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk


mencari referensi. Kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk
penyempurnaan di tugas-tugas berikutnya.

Sengkang, 01 November 2022

Penulis

Anda mungkin juga menyukai