penjas softball
B) Rumusan Masalah
C) Tujuan
2
PEMBAHASAN
A) Sejarah Softball Didunia
B) Perkembangan Softball
2. Pitcher ( Pelempar )
Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang,
secerdik dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak
mungkin dapat memukul bola lemparannya.Partnernya “Catcher”,
biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan
Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu bola lambat,
kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg
Pitcher kuasai.
5. Strikes
Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari
Pitcher. Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam
Strike Zone tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter
dinyatakan “OUT“ dan harus keluar lapangan kembali menuju Dugout.
Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan bola „STRIKES“, yg
diputuskan oleh Plate Umpire dengan menggerakkan tangannya. Definisi
daerah Strike Zone,
bisa kembali melihat Point 3 diatas.
6. Balls
Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh
Hitter, sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau
melemparkan bola diluar Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan
memaksanya melakukan ayunan “Swing“ atau memukul bola-bola jelek
(Balls). Namun, hal ini jangan sampai berlebihan, karena jika Pitcher 4
kali melakukan lemparan diluar Strike Zone (Balls) dan Hitter tidak
terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka setelah 4 Balls
si-Pemukul
/ Hitter dibolehkan menuju Base pertama, tanpa harus memukul bola
terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate
Umpire bertugas juga menghitung “Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg
terjadi dalam setiap Pitch. Duel antara Hitter dan Pitcher akan berakhir,
jika:
- Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah
melakukan 4 kali Balls, Atau
- Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi
Runner.
- Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak
sengaja, dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal
semacam ini, dinamakan "Hit-by-pitch"
7. Baserunning
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut
sebagai Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh &
sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha
menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali
pada pemain defense lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner
dan mengamankan permainan. Jika Runner sedikitnya mencapai 1st
Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st
Base-man, maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base
pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul
bola. Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati
masing-masing Base. Dalam permainan Baseball,selama bola hidup
(Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat
meninggalkan Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk
mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base berikutnya. Hal ini
berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball
bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch, Baserunner
harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch
dilakukan.
8. Fly Out
Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu
mematikan 3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika
berhasil, maka permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense
meninggalkan Infield & Outfield untuk selanjutnya menjadi tim Offense
yg memukul & berlari untuk menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki
beberapa kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan
sebelumnya, bahwa tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT
karena 3 kali tidak dapat memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes,
atau disebut “Strike Out”. Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan
OUT, jika bola yg dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh
pemain Defense, tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out).
9. Force Out
Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil
meng- kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan
pada 1st Base-man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st
Base.
Karena Hitter terpaksa harus lari, setelah dia memukul bola ke daerah
permainan,dan kalah cepat dengan bola yg ditangkap lebih dulu oleh
1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut “Force Out”. Apakah Bola
atau Runner yg lebih dulu mencapai Base, hal ini diputuskan oleh Field
Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan & memakai
kostum biru muda).
10. Safe
Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola
ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan
boleh diam berdiri di Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada
Pemukul berikutnya dan berusaha menolong Baserunner didepannya
untuk mencapai Base selanjutnya. Dalam gambar terlihat pula, Field
Umpire memberikan tanda Safe dengan membuka atau melebarkan
tangan kiri dan kanannya.
12. Steal
Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan
Basenya dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu
hasil Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense
berusaha mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play. Karena
Runner dengan ini berusaha dan bermaksud mencapai Base berikutnya
tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut “Base Stealing”.
1. Melempar (Throwing)
Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai
oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan
bola yang dilakukan antara lain :
1). Lemparan atas(overhand throw),
2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16).
Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan
melempar bola softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan
jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan
(Parno, 1992 :16). Selain unsur tersebut hasil lemparan juga dipengaruhi
oleh cara memegang bola. Melakukan gerakan melempar yang benar
tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan. Dalam buku Parno,
Housewart dan Rivkin (1985) membagi gerakan melempar dalam 4 fase
yaitu posisi siap berdiri, gerak awalan, gerakan melempar dan gerakan
lanjutan. Sedangkan teknik melempar yang biasa dilakukan adalah
lemparan atas dan lemparan pitcher.
1) Melempar bola
Berbagai macam lemparan bola pada permainan softball sebagai
berikut.
a) Lemparan pitcher
Pitcher adalah seorang pelambung bola yang bertugas
melambungkan bola. Lemparan pitcher harus berada di atas lutut dan
di bawah dada pemukul atau disebut dengan strike zone. Cara melakukan
lemparan sebagai berikut.
(1) Pertama pegang bola di tangan kanan, tangan kiri memegang glove.
(2) Kaitkan kedua tangan dengan posisi bola di dalam glove.
(3) Injak pitcher plate kemudian putar tangan yang memegang bola
satu putaran bahu penuh, dengan
bantuan pergelangan tangan lepas dan lemparkan bola ke depan.
b) Lemparan antar-base
Lemparan ini dilakukan oleh semua penjaga baik yang berkedudukan
di lapangan dalam (in field) atau
penjaga base, dan di lapangan luar (out field). Adapun teknik melempar
bola antar-base terdiri
atas berikut ini.
(1) Teknik lemparan dengan ayunan atas (overhand throw).
(2) Teknik lemparan dengan ayunan samping (side arm throw).
(3) Teknik lemparan bawah (underhand throw).
(4) Teknik lemparan dengan lecutan tangan.
4) Teknik sliding
Sliding adalah upaya menjangkau base dengan cepat dengan cara
meluncurkan dan menyentuhkan
anggota badan ke base.
Berikut ini tujuan penggunaan teknik sliding.
a) Untuk mengurangi laju lari ke arah base tanpa kehilangan tempo lari
antarbase dan dapat berhenti tepat di atas base tersebut.
b) Untuk menghindar dari kejaran lawan sehingga dapat mencapai
base dengan selamat.
PENUTUP
Kesimpula
n
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu
cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam
sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara.
Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang
mempunyai wewenang untuk itu. Kemudian lahirlah Federasi Softball
Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang
akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan
olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia
pada saat ini. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah
Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball &
Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB.
PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional.
Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.
Saran
Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun
karna banyak istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan
pemain. Jadi agar olahraga ini perkembangannya diindonesia tidak
memngalami kesulitan. Maka perlu perhatian serius PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia) untuk
pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://pjkr-fandy.blogspot.com/
http://google.com/