Anda di halaman 1dari 16

Makalah

penjas softball

Disusun oleh : wahyu


juniyanto Kelas : xi toi 1

Smk pgri 1 kota serang


PENDAHULUAN
A) Latar
Belakang

Softball meruapakan salah satu bidang olahrga yang palimg digemari


masyarakat diAmerika serikat dan perkembangannya sangat pesat,
namun lain halnya dengan msayarakat diindonesia olahraga ini tidak
begitu dikenal, hanya sebagian masayarakat mengetahuinya dan
beberapa sekolah tertentu. Padahal olahraga ini dapat dimainkan oleh
semua kalangan, baik yang tua, muda, anak-anak, orang dewasa laki-
laki, atau pun perempuan dan tiadak perlu lapangan yamg luas untuk
melakukan olahraga ini. Maka dari itu dengan adanya mekalah ini
akan menjadi acuan bagi saya agar bisa mengatahui olahraga ini
1
dengan baik.

B) Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan


masalah bahawa, softball sebagai salah satu cabang olahraga yang
banyak digemari. maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam
sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi masayarakat
apabila ingin melaksanakan pertandingan/kompetisi.

C) Tujuan

Dalam kontaks ini softball merupakan salah satu cabang olahraga


yang sangat penting, sebagai aktifitas gerak dalam berolahraga,
karna semua kalangan dapat memainkannya, dan tidak perlu
lapangan yang luas unutk melakukan permainan ini. Maka dari itu
timbulperhatian yang serius terhadap cabang olahraga tersebut, agar
olahraga ini dapat diketahui oleh semua kalangan khususnya bagi
para pelajar dan mahasiswa. Sehinga perkembangan olahraga ini
khusnya didaerah sulawesi tengah dapat membantu masayarakat
dalam meningkatkan kesehatan.

2
PEMBAHASAN
A) Sejarah Softball Didunia

Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan


oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball
dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di
lapangan tertutup. Namun ternyata dalam waktu singkat softball justru
menjadi permainan yang banyak digemari masyarakat disana waktu itu.
Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat dicintai
masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball
(bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap orang dengan tidak
memandang usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan
lapangan yang luas dan yang terutama dapat dimainkan di gelanggang
tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga ini berkembang ke Kanada dan
dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia.
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu
cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam
sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara.
Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang
mempunyai wewenang untuk itu. Kemudian lahirlah Federasi Softball
Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang
akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan
olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada
saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak
diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.
Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota,
ada ditemui beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal
ini sering pula menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai
peraturan. Untuk mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian,
yang dipergunakan pemecahan masalah adalah naskah peraturan
aslinya, dalam bahasa Inggris. Terbentuknya Federasi Softball
Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar
negara yang bersifat internasoinal. Kemudian diselenggarakan
kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia. Diterimanya
Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade
Internasional, maka peluang softball untuk dipertandingkan di
Olympiade di masa-masa mendatang menjadi lebih terbuka. Usaha ke
arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade Meksiko, Softball menjadi
cabang olahraga yang didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.

B) Perkembangan Softball

Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-


negara Barat lainnya, lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang
Dunia II usai, softball semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di
Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi
permainan
rakyat. Mingingat pesatnya perkembangan olahraga ini di Asia,
dibentuklah Amateur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA
(Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain : Philipina,
Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai,
Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada
Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea
Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan
kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun
sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan
softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga
sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian
Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Perkembangan Softball di Indonesia Sebelum perang kemerdekaan
sebetulnya softball sudah ada yang melakukannya di Indonesia, namun
sifatnya maisih sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-
sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan
olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja.
Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai
tahun itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian
Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga
Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu
itu putera- putera kita, masih menyenangai olahraga baseball.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya
kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita
terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya
berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya.
Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang
sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan
suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk
dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir
Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah
diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I
diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di
Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan.

Mengenal Olahraga Softball Cabang olahraga Softball boleh dikatakan


olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar
dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam
olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa
asing ketika mereka sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang
mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di
Indonesial.
1. Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas,
berupa lapangan 4 x 20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah
ada ukuran lapangan tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil
untuk berlatih dalam permainan ini.
2. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak
memandang usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu terdiri dari 9
orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.
3. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah
dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti
dan rounders.
4. Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga
ketangkasan dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang
baik bagi si pemain.
5. Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka
peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang
termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong.
6. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara
pertandingan,maka kontinuitas permainan dapat terjamin. Seperti
kompetisi setempat, kompetisi nasional, kompetisi internasional, Pekan
Olahraga Nasional dan sebagainya.

C) Peraturan Permainan Softball

1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)


Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap
tim baik defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan
terdiri dari 9 pemain. Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan
rumah memulai permainan sebagai tim defense terlebih dahulu. Semua
9 pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm gambar)
menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh tim-
nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah
pertahanan belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-
fielder ), dan 4 orang pemain menempati wilayah Infield (daerah
pertahanan depan / dalam, yaitu 1st Base-man, 2nd Base-man,
Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg sangatlah
penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah
Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher
(Penangkap bola Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate
berhadapan dng Pitcher yg berjarak kira-kira 18,5 -19 m)
.
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau
disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens /
Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai
Pemukul / Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )sesuai dg
urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai
permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping Homeplate.(lihat
keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting pertama ttg
“Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate) dan
berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya
Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg
menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim
defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul
berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil
membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun
Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning,
jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x
offense.

2. Pitcher ( Pelempar )
Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang,
secerdik dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak
mungkin dapat memukul bola lemparannya.Partnernya “Catcher”,
biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan
Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu bola lambat,
kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg
Pitcher kuasai.

3. Pemukul (Hitter) & Strike Zone


Satu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan
Pitcher, umumnya jika :
• bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak
terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter- bola lemparannya diluar
“Strike Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh
Batter
• bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau
keluar daerah permainan “Foul Territory”.
Strike Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg
lebarnya selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d
siku tangan depan si-Pemukul / Batter.

4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola


Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh
mungkin memukul bola ke daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg
ditunjukkan oleh line yg berwarna kuning. Jika bola yg terpukul (ke arah
line berwarna merah) keluar dari daerah permainan “Foul Territory”, maka
dianggap sebagai Pukulan yg gagal dan dihitung “Strike” keuntungan
bagi Pitcher. Setelah bola terpukul,maka Hitter harus melepaskan “Bat”
ditanah dan berlari kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia
capai (ke arah panah yg berwarna biru), dan berusaha jangan sampai di-
OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense. Setiap Pemain Offense
( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali ke Home
Plate) dan berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah berhasil
menciptakan 1 angka untuk tim-nya. Jika seorang Pemukul / Hitter,
dapat memukul dengan keras dan jauh melebihi jarak “Out Field”, maka
dia dapat dengan mudah mencapai semua Base hingga kembali ke
Home Plate tanpa harus di-Out-kan oleh tim Defense, dan dia berhasil
menyumbangkan 1 angka, dan berhak mendapatkan predikat
“HOMERUN” untuk tim-nya. (lihat line kuning “homerun”)

5. Strikes
Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari
Pitcher. Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam
Strike Zone tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter
dinyatakan “OUT“ dan harus keluar lapangan kembali menuju Dugout.
Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan bola „STRIKES“, yg
diputuskan oleh Plate Umpire dengan menggerakkan tangannya. Definisi
daerah Strike Zone,
bisa kembali melihat Point 3 diatas.

6. Balls
Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh
Hitter, sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau
melemparkan bola diluar Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan
memaksanya melakukan ayunan “Swing“ atau memukul bola-bola jelek
(Balls). Namun, hal ini jangan sampai berlebihan, karena jika Pitcher 4
kali melakukan lemparan diluar Strike Zone (Balls) dan Hitter tidak
terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka setelah 4 Balls
si-Pemukul
/ Hitter dibolehkan menuju Base pertama, tanpa harus memukul bola
terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate
Umpire bertugas juga menghitung “Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg
terjadi dalam setiap Pitch. Duel antara Hitter dan Pitcher akan berakhir,
jika:
- Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah
melakukan 4 kali Balls, Atau
- Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi
Runner.
- Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak
sengaja, dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal
semacam ini, dinamakan "Hit-by-pitch"

7. Baserunning
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut
sebagai Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh &
sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha
menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali
pada pemain defense lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner
dan mengamankan permainan. Jika Runner sedikitnya mencapai 1st
Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st
Base-man, maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base
pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul
bola. Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati
masing-masing Base. Dalam permainan Baseball,selama bola hidup
(Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat
meninggalkan Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk
mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base berikutnya. Hal ini
berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball
bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch, Baserunner
harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch
dilakukan.

8. Fly Out
Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu
mematikan 3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika
berhasil, maka permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense
meninggalkan Infield & Outfield untuk selanjutnya menjadi tim Offense
yg memukul & berlari untuk menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki
beberapa kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan
sebelumnya, bahwa tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT
karena 3 kali tidak dapat memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes,
atau disebut “Strike Out”. Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan
OUT, jika bola yg dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh
pemain Defense, tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out).

9. Force Out
Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil
meng- kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan
pada 1st Base-man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st
Base.
Karena Hitter terpaksa harus lari, setelah dia memukul bola ke daerah
permainan,dan kalah cepat dengan bola yg ditangkap lebih dulu oleh
1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut “Force Out”. Apakah Bola
atau Runner yg lebih dulu mencapai Base, hal ini diputuskan oleh Field
Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan & memakai
kostum biru muda).

10. Safe
Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola
ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan
boleh diam berdiri di Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada
Pemukul berikutnya dan berusaha menolong Baserunner didepannya
untuk mencapai Base selanjutnya. Dalam gambar terlihat pula, Field
Umpire memberikan tanda Safe dengan membuka atau melebarkan
tangan kiri dan kanannya.

11. Base Hit


Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia
dengan mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki
kesempatan mencapai Base-base berikutnya, bergantung pada
kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan jauh hingga sulit
dikontrol oleh pemain defense.

12. Steal
Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan
Basenya dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu
hasil Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense
berusaha mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play. Karena
Runner dengan ini berusaha dan bermaksud mencapai Base berikutnya
tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut “Base Stealing”.

13. Tag Out


Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau
melakukan OUT Baserunner, adalah mematikan Baserunner dengan bola,
pada saat Baserunner tidak berdiri atau berada di Base-nya. Semua Bases
adalah Safe-zone para Baserunner, yakni daerah aman untuk berdiri,
tanpa gangguan dan resiko dimatikan oleh tim Defense.
Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek
jarak menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat
mematikan Runner melalui Tag (menyentuhkan bola yg ada ditangannya
(Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan Tag Out.

14. Double Play


Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense)
sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple Play).
Karena disetiap Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap
bola yg dipukul HIT oleh pemain 1 timnya, Baserunner yg persis berada
didepannya harus dng terpaksa mengosongkan Base (yg akan dicapai
Hitter atau Runner sebelumnya) menuju Base-berikutnya, hal ini
dinamakan (Force Play). Contohnya, seorang Baserunner sebelumnya
berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya oleh Hitter teman
1 tim-nya, maka dia harus dan terpaksa dalam keadaan apapun
mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali.
Tim Defens dalam hal ini, dapat berusaha pertama kali meng-kontrol
bola dan melemparkan bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd
Base tanpa melakukan Tag Out dan selanjutnya secepat mungkin
melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus mematikan Hitter yg
berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu pula halnya
dengan Triple Play.

15. Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball


Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball adalah Tim yg
mencapai angka tertinggi setelah Inning 9 (Inning terakhir) selesai. Di
dalam pertandingan Baseball biasanya tidak berlaku angka SERI, jika
kedua Tim memiliki angka yg sama atau SERI di penghabisan Inning
terakhir, maka pertandingan akan terus dilanjutkan di Inning
berikutnya, sampai salah satu Tim memiliki angka tertinggi di akhir
Inning tambahan. Setelah pertandingan usai, kedua tim akhirnya saling
bersalaman atau bertepuk tangan (TOS) sebagai tanda Sportifitas kita.

D) Bentuk Latihan Dan Peraturan Permainan Softball

1. Melempar (Throwing)
Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai
oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan
bola yang dilakukan antara lain :
1). Lemparan atas(overhand throw),
2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16).
Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan
melempar bola softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan
jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan
(Parno, 1992 :16). Selain unsur tersebut hasil lemparan juga dipengaruhi
oleh cara memegang bola. Melakukan gerakan melempar yang benar
tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan. Dalam buku Parno,
Housewart dan Rivkin (1985) membagi gerakan melempar dalam 4 fase
yaitu posisi siap berdiri, gerak awalan, gerakan melempar dan gerakan
lanjutan. Sedangkan teknik melempar yang biasa dilakukan adalah
lemparan atas dan lemparan pitcher.

Perlengkapan dan lapangan permainan softball


Perlengkapan permainan softball sebagai berikut.
1) Bola softball terbuat dari kulit berwarna putih dengan berat 190 gram,
berdiameter + 30 cm.
2) Stick untuk memukul terbuat dari kayu sepanjang 40 cm.
3) Glove (sarung tangan besar yang terbuat dari kulit).
4) Pitcher plate yaitu tempat injak pitcher (pelambung bola).
5) Masker, leg protector, dan body protector untuk pelindung tubuh
catcher (penangkap bola).
6) Base yaitu tempat hinggap pelari (runner).
7) Uniform dan cap (kostum dan helm) untuk pemukul/runner.

Lapangan permainan softball


berbentuk segi empat dengan panjang sisi-sisinya 16,76 m. Jarak
dari pelempar (pitcher plate) ke home base adalah 13,07 m. Ukuran
tempat pitcher plate adalah 60 × 15 cm. Lapangan permainan
dilengkapi dengan 4 base atau home plate.
Home plate I, II, dan III terdapat di pojok lapangan. Adapun home plate
IV adalah tempat memukul bola. Base berukuran 38 × 38 cm dengan
tebal 5 sampai 12,5 cm. Adapun home base IV atau home plate berukuran
43 × 22 cm.

Teknik keterampilan dalam permainan softball


Teknik gerakan yang harus dikuasai kalau ingin bermain softball
antara lain melempar bola, menangkap
bola, memukul, dan melakukan sliding. Sebelum melakukan lemparan
terlebih dahulu harus dapat
memegang bola dengan benar. Teknik memegang bola dengan dua jari
digunakan untuk pelempar yang
mempunyai ukuran jari-jari besar dan panjang.
Pegangan tiga atau empat jari digunakan untuk pelempar yang
mempunyai ukuran jari-jari kecil dan pendek atau biasanya sering
digunakan oleh wanita.

1) Melempar bola
Berbagai macam lemparan bola pada permainan softball sebagai
berikut.
a) Lemparan pitcher
Pitcher adalah seorang pelambung bola yang bertugas
melambungkan bola. Lemparan pitcher harus berada di atas lutut dan
di bawah dada pemukul atau disebut dengan strike zone. Cara melakukan
lemparan sebagai berikut.
(1) Pertama pegang bola di tangan kanan, tangan kiri memegang glove.
(2) Kaitkan kedua tangan dengan posisi bola di dalam glove.
(3) Injak pitcher plate kemudian putar tangan yang memegang bola
satu putaran bahu penuh, dengan
bantuan pergelangan tangan lepas dan lemparkan bola ke depan.

b) Lemparan antar-base
Lemparan ini dilakukan oleh semua penjaga baik yang berkedudukan
di lapangan dalam (in field) atau
penjaga base, dan di lapangan luar (out field). Adapun teknik melempar
bola antar-base terdiri
atas berikut ini.
(1) Teknik lemparan dengan ayunan atas (overhand throw).
(2) Teknik lemparan dengan ayunan samping (side arm throw).
(3) Teknik lemparan bawah (underhand throw).
(4) Teknik lemparan dengan lecutan tangan.

2) Teknik menangkap bola


Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh semua pemain penjaga.
Pemain yang bertugas menangkap
bola adalah catcher dan penjaga base/lapangan, termasuk pitcher.
a) Teknik menangkap bola untuk catcher sebagai berikut.
(1) Posisi awal jongkok.
(2) Tangan kiri memakai glove khusus catcher, dengan posisi tangan
menghadap ke depan menyongsong gerakan bola yang dilempar
pitcher.
(3) Tangan yang lain membungkus agar bola tidak lepas.

3) Teknik memukul (batting)


Tujuan memukul dalam permainan softball antara lain melewati atau
mencapai base di depannya dengan
selamat, mencetak nilai kalau bisa melewati semua base dengan selamat.
Cara memukul dalam permainan
softball ini ada dua macam, yaitu memukul bola dengan ayunan penuh
(swing) dan memukul bola tanpa ayunan (bunting).
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memukul sebagai berikut.
a) Teknik memegang alat pemukul (grip), yaitu pegang stik di bagian
pegangan di atas knop, dengan posisi ruas jari-jari kedua membentuk
satu garis lurus.
b) Cara berdiri (stand), berdiri di dalam batter boxes dengan kedua kaki
kangkang, dengan berat badan
di kaki belakang.
c) Cara menggeserkan kaki depan (stride), yaitu pada waktu akan
mengayun stik, kaki depan digeser atau dilangkahkan ke arah
datangnya bola.
d) Cara mengayunkan stik (swing), yaitu ayunkan stik dengan cara
mendorong ke depan sambil meluruskan siku. Sedangkan memukul bola
tanpa ayunan (bunting), dilakukan dengan cara memukul
bola perlahan agar jatuhnya tidak jauh dari tempat pemukul itu sendiri.
e) Gerak lanjut (follow through), yaitu setelah melakukan swing
dengan impak bola yang benar, maka memutar badan ke arah
pukulan dengan menjaga keseimbangan sebagai gerak lanjutnya.

4) Teknik sliding
Sliding adalah upaya menjangkau base dengan cepat dengan cara
meluncurkan dan menyentuhkan
anggota badan ke base.
Berikut ini tujuan penggunaan teknik sliding.
a) Untuk mengurangi laju lari ke arah base tanpa kehilangan tempo lari
antarbase dan dapat berhenti tepat di atas base tersebut.
b) Untuk menghindar dari kejaran lawan sehingga dapat mencapai
base dengan selamat.

Ada tiga macam teknik sliding.


a) Teknik sliding lurus (straight leg slide).
b) Teknik sliding mengait (hook slide).
c) Teknik sliding dengan kepala lebih dahulu (headfirst slide).

PENUTUP
Kesimpula
n
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu
cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam
sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara.
Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang
mempunyai wewenang untuk itu. Kemudian lahirlah Federasi Softball
Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang
akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan
olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia
pada saat ini. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah
Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball &
Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB.
PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional.
Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.

Saran
Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun
karna banyak istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan
pemain. Jadi agar olahraga ini perkembangannya diindonesia tidak
memngalami kesulitan. Maka perlu perhatian serius PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia) untuk
pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

http://pjkr-fandy.blogspot.com/
http://google.com/

Anda mungkin juga menyukai