Anda di halaman 1dari 24

SOFTBALL

Sejarah Softball
Softball adalah olahraga yang diciptakan oleh George Hancock.
Olahraga ini lahir di amerika serikat, tepatnya Chicago, pada tahun
1887. Pada awalanya permainan ini hanyalah sebuah aktivitas
rekreasi yang dilakukan dalam ruangan tertutup. Olahraga ini
adalah keturunan atau cabang langsung dari baseball. Sebenarnya
aktivitas dalam ruangan tertutup ini ditujukan sebagai sarana
berlatih baseball saat musim dingin. Karenanya, olahraga ini disebut
indoor baseball. Uniknya, softball awalnya menggunakan sarung
tinju yang dilintir sebagai ball dan gagang sapu sebagai bat.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887,
lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat
Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan
sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan
dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang
dilintir kea rah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard
secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar
gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George
Hancock berteriak play ball!, dan ia mengitkan sarung tinju pada
bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Seminggu
kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang
dan bat yang oversize. Lalu peraturan resmi permainan softball
dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar
keluar kota dan menjadi terkenal.
Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak
lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan
peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional
(ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan softball yang
berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan
terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan
dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai
dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Salah satu yang membuat softball menjadi terkenal adalah bahwa
permainan ini tidak memandang gender, baik wanita maupun pria
bebas bermain dalam softball, tidak seperti baseball yang hanya
diperuntukkan bagi pria.
Perkembangan Softball di Asia dan Indonesia
Olahraga ini menjalar pertama kali dari AS ke Kanada, Eropa, dan
kemudian Asia. Perkembangan di Asia terpesat terutama setelah

usainya Perang Dunia II. Saat ini, di Jepang, Philipina, Taiwan dan
Korea Selatan, softball telah menjadi permainan rakyat. Olahraga ini
menjadi olahraga yang sangat pesat perkembangannya dan begitu
digemari di Asia, sehingga dibentuklah Amateur Softball Asia, yang
disingkat ASA-ASIA. Anggotanya antara lain Jepang, Philipina, Korea
Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura
dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada
Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea
Selatan,
Taiwan
dan
Hongkong.
Demikianlah
selanjutnya
direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan
penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan
puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun
depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk
dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok
tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang
melakukannya di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas.
Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada
mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya
pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus
berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu,
softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games
Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball
itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu
putera-putera kita, masih menyenangi olahraga baseball.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya
kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita
terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya
berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan
Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang
yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan
mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka
dibentuklah
Organisasi
Induk
dengan
nama
PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan
adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi
softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan
tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya,
Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Overview Permainan

Softball dimainkan oleh dua tim di lapangan softball. Setiap tim


minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan.
Posisi 9 orang pemain ini adalah 1 orang pitcher, 1 orang catcher,
dan 7 orang bertahan/fielder yang terbagi dalam 4 penjaga daerahd
alam
(infielder) dan
3
orang
penjaga
daerah
luar
(outfielder). Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di
dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai
kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika
tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar
bola (pitcher) tim bertahan melemparkan bola kearah penangkap
bola (catcher) sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat
dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang
demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha
mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang
mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out)
sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak
semua base secara berurutan dan kembali menginjak home plate.
Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate
mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning.
Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan
mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap
pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning
tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan
inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi
pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua
belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai
salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie
break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan
rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim
tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
Perlengkapan Olahraga Softball
Perlengkapan itu harus ada untuk dapat bermain softball dengan
aman dan lancar. Peralatan yang digunakan untuk
bermain antara lain :
1. Glove (pelindung tangan)
Pemain penjaga menggunakan glove (sarung tangan) terbuat daari
kulit agak tebal dengan ukuran gloves softball adalah 38 x 38 dan
berat gloves softball 283 gram
2. Bola Softball

Bola softball terbuat dari kulit yang di dalamnya terdiri atas


campuran gabus dan karet. Lingkaran bola softball adalah 30 cm
dan berat bola softball adalah 190 gram.
3. Pemukul
Alat pemukul atau stick yang dipakai harus sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan oleh PB PERBASASI yang panjangnya
tidak lebih dari 40 cm.
4. Leight guard
5. Body protector
6. Masker
7. Lapangan lengkap
Lapangan Softball
Lapangan sofball berbentuk segi empat, panjang tiap sisinya 16,76
m, Ukuran lapangan softball adalah sebagai berikut:
1. Panjang setiap sisinya 16,76 meter.
2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 meter.
3. Tempat pelempar berdiri (pitcher plate, berukuran 60 x 15
meter)
4. Permainan softball mempunyai tiga tempat hinggap pelari
yang disebut base. Base terdiri atas base I, II, dan III, sedang
base IV langsung tempat untuk memukul (home base). Setiap
base terdiri dari karet atau kanvas yang merupakan bantalan,
dengan ukuran masing-masing base 38 x 38 cm, dan tebal 512,5 cm, kecuali home base berukuran 42,5 x 21,5 cm, sisi
puncaknya berukuran 30 cm.
5. Perpanjangan garis dalam home base ke base I dan II disebut
garis batas/sector, gunakanya untuk menentukan bola itu
jatuhnya di dalam atau di luar garis batas.
Tipe Permainan Softball
1. Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pitcher.
Pitcher melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa
dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pitcher dan

cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama


dari posisi glove.
2. Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball.
Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang
dipakai di kategori fastpitch sehingga pemain-pemain yang belum
terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang
ketat di sofbol seperti strike zone, jarak antara base, lamanya
permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pitcher dalam
modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola
dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
3. Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi batter untuk
memukul bola. Batter diberi bola terus-menerus oleh pitcher sampai
bisa memukul bolanya. Lemparan pitcher pelan melambung.
Permainan
ini
sering
dimainkan
dalam komunitas
sosial
sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.

SEPAK BOLA

Sejarah Permainan Sepak Bola

Sejarah sepak bola dimulai di Tiongkok pada awal abad ke-2


sebelum Masehi. Pada masa Dinasti Han, masyarakat sudah
memainkan permainan menggiring bola kulit lalu menendangnya ke
dalam jaring kecil. Permainan tersebut kemudian meluas hingga
Jepang dan disebut dengan Kemari. Permainan menggiring bola
tersebut juga mulai digemari di Italia pada abad 16.
Setelah dikenal di Inggris, permainan sepak bola mulai berkembang
menjadi jauh lebih modern. Sepak bola pun tumbuh menjadi sebuah
kompetisi yang menjanjikan sekaligus menghibur. Tak jarang
kompetisi sepak bola di beberapa wilayah di Inggris menimbulkan
kericuhan. Atas alasan tersebut, Raja Edward III akhirnya
mengeluarkan larangan permainan sepak bola pada tahun 1365.
Pelarangan tersebut juga didukung oleh Raja James I dari Skotlandia.
Pada tahun 1815, permainan sepak bola kembali hidup dan banyak
dimainkan di lingkungan sekolah dan universitas. Permainan sepak
bola modern lahir di Freemasons Tavern pada tahun 1863. Pada saat
itu, puluhan sekolah dan klub duduk bersama demi merumuskan
aturan permainan sepak bola. Pada tahun 1869, aturan permainan
sepak bola yang memuat larangan menyentuh bola saat permainan
sedang berlangsung pun mulai diberlakukan. Pada masa itu,
permainan sepak bola dikenalkan ke sluruh dunia oleh para pelaut,
tentara, dan pedagang yang berkelana ke belahan dunia lain.
Kemudian, pada tahun 1904, dibentuklah badan resmi yang
mengatur klub-klub sepak bola di dunia bernama FIFA.

Sejarah Permainan Sepak Bola di Indonesia


Secara resmi, berkembangnya permainan sepak bola di Indonesia
diawali dengan didirikannya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
(PSSI) di Yogyakarta pada tanggal 19 April 1930. Pimpinan PSSI
pertama kala itu yakni Soeratin Sosrosoegondo. Sejak didirikannya
PSSI, permainan sepak bola mulai sering dikompetisikan di
Indonesia. Masyarakat pun semakin familier dengan permainan
menggiring bola yang satu ini. Sebagai bentuk apresiasi atas
perkembangan sepak bola Indonesia, Paku Buwono X mendirikan
stadion sepak bola pertama yang diberi nama Stadion Sriwedari.
Sepeninggal Soeratin, dunia persepakbolaan Indonesia tidak banyak
menunjukkan prestasi dan perkembangan yang berarti. Pada tahun
1970-an beberapa pemain sepak bola nasional sempat unjuk
kebolehan di kejuaraan internasional. Pemain-pemain tersebut di
antaranya adalah Ronny Pattinasarani, Sucipto Suntoro, Ramang,

dan Latief Harris Tanoto. Berbagai kejuaraan pun digelar PSSI untuk
menyemarakkan sepak bola Indonesia. Kejuaraan yang digelar oleh
PSSI tersebut di antaranya adalah Liga Super Indonesia, Divisi
Utama, Divisi Satu, Divisi Dua bagi pemain non-amatir, serta Divisi
Tiga untuk pemain amatir. Di samping itu, PSSI turut menggelar
kejuaraan sepak bola wanita dan kompetisi berdasarkan kategor
umur (U-15, U-20, dan U-23).
Teknik Dasar Sepak Bola
Permainan sepak bola memiliki beberapa teknik dasar yang harus
dikuasai oleh para pemain. Teknik-teknik tersebut di antaranya
adalah:
1. Menendang (Kicking)
Teknik menendang merupakan karakteristik permainan sepak bola
yang paling dominan. Teknik ini bertujaun untuk memberikan
umpan serta menembak bola ke arah gawang lawan. Berdasarkan
posisi kaki pada bola, teknik menendang dibedakan menjadi tiga
kategori: menendang dengan kaki bagian dalam, menendang
dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.

2. Menghentikan Bola (Stopping)


Menghentikan bola juga termasuk ke dalam teknik dasar permainan
sepak bola yang penggunaannya tidak dapat dilepaskan dari teknik
menendang. Teknik menghentikan bola ini berguna untuk
mengendalikan bola, mengatur tempo permainan, dan
memudahkan untuk memberikan umpan pada pemain lainnya. Ada
beberapa cara untuk mengendalikan bola, yakni dengan
menggunakan punggung kaki, dada, paha, serta kepala jika
keadaannya memungkinkan.

3. Menggiring Bola
Pada dasarnya, teknik menggiring bola hampir sama dengan
menendang. Hanya saja, ketika menggiring bola, kaki pemain
cenderung lebih pelan dan terarah mengumpan bola pada pemain
lainnya. Tujuan menggiring bola adalah untuk mengarahkan bola
sesuai sasaran, melawati lawan, dan menghambat laju permainan
lawan.
Peraturan Permainan Sepak Bola

FIFA selaku badan pengawas dan pengatur sepak bola seluruh dunia
telah mengeluarkan aturan-aturan resmi terkait kompetisi sepak
bola. Aturan-aturan tersebut di antaranya adalah:
1. Peraturan Lapangan Sepak Bola
Pertandingan sepak bola resmi harus diselenggarakan di lapangan
rumput hijau yang memiliki panjang 90-120 meter dan lebar 45-90
meter.
2. Penggunaan Bola
Bola yang digunakan dalam kejuaraan sepak bola resmi harus
memiliki ukuran diameter tidak lebih dari 28 inchi atau 70
centimeter dan tidak kurang dari 27 inchi atau 68 centimeter.
3. Jumlah Pemain Sepak Bola
Permainan sepak bola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
timnya beranggotakan sebelas orang pemain yang salah satunya
penjaga gawang. Jika di dalam satu tim terdapat kurang dari tujuh
pemain, maka permainan sepak bola tidak dapat dilanjutkan. Dalam
sebuah pertandingan resmi, tiap tim hanya diizinkan melakukan
pergantian pemain sebanyak tiga kali, sedangkan dalam
pertandingan persahabatan, pergantian pemain dapat dilakukan
sebanyak tujuh kali.
4. Penggunaan Aksesoris
Aksesoris yang harus dikenakan saat bertanding adalah jersey, koas
kaki, sarung tangan, dan pentutp kepala.
5. Durasi Permainan Sepak Bola
Dalam satu kali pertandingan sepak bole terdiri dari dua babak yang
masing-masing babaknya memiliki durasi 45 menit. Jeda
pertandingan adalah selama 15 menit. Jika dalam dua kali 45 menit
belum ada tim yang dapat dinyatakan menang, maka pertandingan
akan dilanjutkan selama 2 15 menit.
1. Kick-Of
Kick-of dilakukan di awal pertandingan, saat terjadi gol, awal
babak kedua, dan awal babak perpanjangan waktu.

2. Bola Keluar atau Out


Bola dinyatakan out apabila keluar dari garis gawang atau
pada kasus tertentu misalnya saat ada pemain yang cedera,
wasit meminta bola untuk dikeluarkan dari garis lapangan.

Permainan dapat dilanjutkan dengan melakukan lemparan ke


dalam atau throw in.
3. Terciptanya Gol
Gol tercipta ketika bola berhasil masuk ke gawang lawan dan
tidak dalam keadaan pelanggaran. Terciptanya gol dapat terjadi
dengan dimasukannya bola oleh lawan, penalti, ataupun dengan
bol bunuh diri. Skor dari setiap gol yakni 1 dan dianggap sah
apabila wasit menyatakn sah.
4. Ofside
Offside terjadi apabila pemain berada di wilayah lawan, tidak ada
bek dan hanya berhadapan dengan penjaga gawang.
5. Tendangan Bebas
Tendangan bebas dapat di area tempat terjadinya pelanggaran
dan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Tendangan bebas secara langsung artinya tendangan tersebut
diarahkan langsung ke arah gawang, sedangkan tendangan tidak
langsung diarahkan pada pemain lain.

LARI
Sejarah Lari
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia
berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada,
sebenarnya telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai

olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat. Ada versi yang
mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda peperangan
antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang
memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk
membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km
(25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya
di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk
mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa
pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang
lari.
Pengertian
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta
berlari
dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai
dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut
Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta
berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan
400 m.
Lari cepat sering disebut juga dengan lari sprint, karena jarak lari yang di
tempuh adalah pendek. Untuk itu waktu tempuhnyapun dibilang sangat
singkat.Lari jarak 50 meter merupakan langkah awal sebagai latihan
untuk menempuh lari jarak pendek lainnya yang harus ditempuh dengan
kecepatan yang maksimal dan kemampuan yang optimal pula. Pelari cepat
disebut juga dengan sprinter . Dalam setiap kejuaran-kejuaran atletik seperti
pada pesta olahraga : PON, Sea Games, Asian Games dan olympiade, lari
cepat ini selalu diperlombakan.
Lomba lari cepat dilaksanakan di stadion yaitu pada lintasannya
yang disebut dengan track. Nomor lari jarak pendek lainnya adalah 100
m, 200 m dan 400m, merupakan nomor lari yang sangat bergengsi didunia.
Jika mereka dapat memenangkan nomor ini pada tingkat dunia maka akan
disebut sebagai pelari tercepat di dunia.
Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan
start-blok relatif terhadap garis start:
a.
Start-pendek (bunch-start),
b.
Start-medium (medium-start),
c.
Start-panjang (elongated-start).
Start medium adalah umumnya yang disarankan, sejak ini memberi
peluang kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih
lama daripada start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi
tidak menuntut banyak kekuatan seperti pada start-pendek (bunch-start).
Tahap tahap Pembelajaran
Pembelajaran lari cepat (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. Tahap Bermain (games)
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement
problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar

ditinjau secara anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta


meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain
lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan
percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam
bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan,
kelompok kecil atau kelompok besar.
b.

Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)


Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang
sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :
1)
Latihan Dasar ABC
Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan
mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya
adalah :
o Tumit menendang pantat Gerak ankling
o lutut diangkat tinggi
o Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan
2)
Latihan Dasar Koordinasi ABC
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasi
lari cepat.
3)
Lari Cepat Dengan Tahanan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support
phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari
teman atau suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban
motor, lakukan dngan tidak melebihi berat tahanan, serta guru
memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah
sesingkat mungkin.
4)
Lari Mengejar
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan
percepatan lari. Latihan ini dapat menggunakan tongkat atau tali sepanjang
1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan
melepaskan tongkat atau tali siswa yang dibelakang mengejar sampai batas
yang telah ditentukan.
5)
Lari Percepatan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan
kecepatan maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu
teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan, dan pelari yang
dibelakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating
mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin
bila pelari belakang telah menginjak garis 6 m dibelakangnya.
6)
Start Melayang Lari Sprint 20 m
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk
melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30
m tetapi biasa disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m,
selanjutnya siswa berusaha melewati batas yang telah ditentukan dengan
kecepatan maksimum.
Alat alat

SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar. Lapangan lari
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pistol start
Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
Stopwatch 24 buah untuk pelari.
Camera finish (alat foto finish).

Te k n i k G e r a k a n S t a r t
Pada saat lomba lari, pelari yang akan melakukan start diberikan aba-aba
olehseorang petugas yang disebut starter.
Adapun aba-aba start jongkok adalah :Bersedia, Siap, Ya atau bunyi
pistol Dor.
a.
Tahap aba-aba Bersedia :
1) letakan salah satu lutut di tanah dengan jarak 1 jengkal dari garis
start.
2) letakan kaki yang lain disampingnya 1 kepal dengan lutut.
3) bungkukan badan dengan kedua tangan terletak di tanah di belakang
garis start
4) jari-jari telapak tangan rapat dan ibu jari terbuka.
5) kepala menunduk ke depan bawah tangan dengan rileks dan
konsentrasi pada aba-aba berikutnya.

SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar 1.1: Sikap aba-aba bersedia
b.

Tahap aba-aba Siap :


1) angkat lutut yang menumpu di tanah setinggi 15 cm.
2) pinggul di angkat setinggi bahu, kedua lengan tetap lurus.
3) kepala tetap menunduk dengan leher rileks, pandangan kebawah 1
1,5 meter dimuka garis start.
4) Pada waktu mengangkat panggul, ambil nafas dalam dalam.

5) Pusatkan perhatian pada bunyi pistol start.

SHAPE \* MERGEFORMAT

Gambar1.2: Sikap aba-aba siap


c.

Tahap aba-aba Ya :
1) Ayunkan lengan kiri kedepan dan lengan kanan kebelakang
kuat - kuat.
2) Kaki kiri menolak kuat kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan
melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
Langkah pertama ini kira-kira 45 cm sampai 75 cm di depan garis
start.
3) badan tetap rendah dan condongkan ke depan.
4) Langkah lari makin lama makin menjadi lebar. Enam sampai Sembilan
langkah pertama adalah merupakan langkah peralihan dari langkahlangkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.

SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar 1.3: Sikap aba-aba Ya

Te k n i k M e m a s u k i G a r i s F i n i s h
Garis fi nish merupakan garis batas akhir melakukan lomba lari.
Adapuntehnik melewati garis finish dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.
berlari terus dengan tidak mengurangi kecepatan.
2.
membusungkan dada ke depan.
3.
menjatuhkan atau merebahkan salah satu bahu kanan atau kiri ke
depandengan tidak mengurangi kecepatan.

SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar 1.4: Sikap memasuki garis finish
Te k n i k L a r i C e p a t
Teknik berlari merupakan unsur gerakan yang dapat menunjang
pelari agar dapat berlari mencapai kecepatan yang maksimal. Unsurunsur yang dapat menunjang pada gerakan lari cepat adalah :
a.
Sikap badan
Posisi badan saat melakukan lari cepat hendaknya badan sedikit condong
ke d e p a n , s e b a b p e l a r i a k a n m e n d a p a t ke u n t u n g a n y a n g l e b i h
baik. P e n g a r u h t i t i k b e r a t b a d a n y a n g l e b i h m a j u
d e n g a n s e n d i r i n y a , langkahpun lebih efektif karena titik berat
badan akan turut membantu sebagai daya tarik.
b.
Sikap langkah
Dalam lari cepat di butuhkan langkah atau gerakan kaki harus
panjang dan di lakukan secepat mungkin. Karena langkah yang lebih panjang
akan menguntungkan. Tetapi perlu diingat langkah pertama setelah
menolak dan beberapa berikutnya harus pendek. Hal ini di lakukan untuk
menjaga keseimbangan dari sikap jongkok ke sikap berdiri dan berlari.
Bila kaki dipaksakan melangkah panjang saat awal bertolak, akibatnya pelari
akan jatuh sekaligus akan gagal.
c.
Gerakan lengan
Gerakan lengan saat lari cepat di lakukan secara wajar, jari-jari
tangan m e n g g e n g g a m r i l e k s d a n a y u n a n t a n g a n y a n g
t e r k o o r d i n a s i , a k a n membentu k suatu persilangan. Karena
gerakan ayunan tangan juga b e r f u n g s i s e b a g a i p e n u n j a n g
dalam
keseimbangan
saat
berlari
dan
mendorong laju
kecepatan gerak si pelari.
d.
Pendaratan kedua kaki
Pada gerakan lari cepat, pendaratan kedua kaki harus selalu pada
ujung telapak kaki. Lutut kaki sedikit dibengkokan dan kaki belakang pada
saat m e n o l a k b e n a r- b e n a r l u r u s d e n g a n c e p a t , l u t u t d i t e ku k a n
a g a r p a h a mudah terayun ke depan. Setelah itu leher harus rileks,
mulut dan gigi j a n g a n d i t u t u p , k e p a l a d a n p u n g g u n g
m e r u p a k a n s a t u g a r i s d a n pandangan ke depan.

e.
Melewati garis finish
Melewati garis fi nish merupakan faktor yang sangat menentukan
kalahmenangnya seorang pelari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
oleh pelari dalam melewati garis finish yaitu :
1. A d a p e l a r i y a n g l a r i t e r u s t a n p a m e n g u b a h ke c e p a t a n .
2. A d a p e l a r i y a n g m e n g g u n a k a n d a d a d i c o n d o n g k a n
k e d e p a n d a n kedua tangannya di ayunkan ke bawah
bagian belakang. Di Amerika disebut gaya the lunge (merobohkan
diri ke depan).
3. Ada pelari yang menggunakan dada diputar dengan ayunan
tangan kedepan.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam melakukan lari
cepat, yaitu sebagai berikut :
a.
Hal-hal yang harus di hindari :
1)
M e n j e j a k a n k a k i ke r a s - ke r a s d i t a n a h
2)
Mendaratkan kaki dengan tumit
3)
M e n g a n g k a t l u t u t ku r a n g t i n g g i
4)
Tu b u h t e r l a l u c o n d o n g ke d e p a n
5)
Ay u n a n l e n g a n t e r l a l u ke a t a s d a n a y u n a n n y a t e r l a l u
j a u h m e n y i l a n g dada
6)
Meluruskan kaki yang akan dilangkahkan kurang sempurna
7)
D o ro n g a n ke d e p a n ku r a n g c u ku p
8)
Berlari zig-zag
9)
Pa d a a b a - a b a s i a p ke p a l a d i a n g k a t , d a g u t e r l a l u
t i n g g i a t a u t e r l a l u rendah
10) S a a t m e m a s u k i g a r i s fi n i s h , m e n g u r a n g i ke c e p a t a n
b.
H al- hal yang perlu d i pe rhatikan :
1)
Pe rc e p a t a n d a n l e b a r k a n l a n g k a h
2)
Selau konsentrasi untuk mencapai garis fi nish
3)
J a n g a n m e l a ku k a n g e r a k a n s e c a r a b e r n a f s u , s i h n g g a
m e n i m b u l k a n suatu ketegangan
4)
Jangan menengok ke belakang untuk melihat kawan
c.
Hal-hal yang harus di utamakan :
1)
Membuat titik tertinggi pada kaki ayun, sama
b e s a r p e r l u a s a n n y a dengan kaki mendorong
2)
Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit
menyilang kedepan badan
3)
Pa d a a b a - a b a s i a p g e r a k a n t u b u h c o n d o n g ke d e p a n
d a n p a d a a b a - aba ya tubuh digerakan ke depan di ikuti lengan dan kaki
Lompat Jauh
Sejarah Lompat Jauh
Sejarah lompat jauh berawal sejak sekitar 13 abad yang lalu. Olahraga ini
sudah ada sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani.
Lompat jauh merupakan satu-satunya event lompat yang dilombakan dalam
Olimpiade Kuno. Menurut catatan yang ada, saat itu olahraga lompat jauh
pernah dilakukan oleh peserta Sparta dengan panjang lompatan sejauh 7,05
meter.

Pada awalnya, semua event yang diadakan dalam Olimpiade Kuno


dimaksudkan sebagai bentuk latihan militer perang. Munculnya olahraga
lompat jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit perang
dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit atau jurang.
Pada masa itu, teknik dan cara lompat olahraga lompat jauh ini sangat
berbeda dengan teknik dan cara lompatan yang sekarang diterapkan.
Lompatan pada zaman dahulu dibuat dalam bentuk jamak. Dalam event ini
juga, para pelompat hanya diperkenankan menggunakan start lari pendek.
Selain itu, para pelompat juga diharuskan berlari sambil membawa beban di
kedua tangannya, yang dikenal dengan nama halteres dengan berat berkisar
antara 1 sampai 4,5 kg.
Teknik dan cara lompatan pada masa itu jauh berbeda dengan yang ada pada
masa sekarang. Berdasarkan bukti-bukti lukisan yang terdapat pada tembikar
yang dibuat pada zaman itu, lompatan dibuat secara berkali-kali, seperti pada
lompatan dalam bentuk multiple, double-triple atau quin-triple.
Dalam catatan sejarah, atlit olimpiade kuno yang paling terkenal adalah
Chionis, dimana pada Olimpiade tahun 656 sebelum masehi ia berhasil
menciptakan sebuah lompatan yang melewati angka 7 meter dan 5
sentimeter. Di dunia modern sendiri lompat jauh sudah menjadi bagian
kompetisi Olimpiade sejak pertama kali munculnya perlombaan ini tahun
1896. Akhirnya di 1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan
dibuatnya running broad jump yang distandarkan bagi atlit perempuan
sehingga mereka juga bisa mengadakan kompetisi lompat jauh, rekomendasi
ini dipertimbangkan dan diterapkan sehingga atlit perempuan mampu
mengikuti kompetisi lompat jauh pada level Olimpiade.
Meskipun olahraga ini adalah bagian dari permainan Olimpiade Kuno, baru
pada tahun 1896 yaitu pada Olimpiade modern pertamalah lompat jauh
dilombakan secara resmi, dan untuk wanita baru dimulai pada tahun 1948.
Perkembangan Lompat Jauh
Olahraga lompat jauh merupakan jenis olahraga yang juga dipertandingkan di
Olimpiade Modern yang dilaksanakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani.
Waktupun berganti, teknik lompatan kian berkembang untuk mencapat
lompatan sejauh mungkin. Rekor lompatan terjauh yang pada jaman dahulu
menjadi rekor paling lama, kini sudah diperbaiki. Kejayaan Amerika Syarikat,
Bob Beamon dengan lompatan sejauh 8.90 meter dalam Olimpiade tahun
1968 di Mexico telah dipecahkan oleh atlet Amerika Syarikat, yaitu Mike
Powell dengan lompatan sejauh 8.95 meter.
Teknik Lompat Jauh
injauan secara teknik pada lompat jauh meliputi empat masalah yaitu : Cara
melakukan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan.
a.

Awalan

Awalan adalah suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari
secepat-cepatnya yang dilakukan untuk mendapatkan kecepatan setinggitingginya sebelum melakukan tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan adalah

usaha mendapatkan kecepatan horizontal setinggi-tingginya yang diubah


menjadi kecepatan vertikal saat melakukan tolakan (Drs. Eddy Suparman,
1999).
Menurut (Drs. Eddy Suparman, (1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan awalan adalah :
1. Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi
pelompat dalam jerak pendek sudah mampu mencapai kecepatan
maksimal (full speed) maka jarak awalan cukup dekat / pendek saja
(sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini). Sedangkan bagi atlet lain
yang jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan maksimal, maka jarak
awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih jauh dari
itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari
ancar-ancar tersebut.
2. Posisi saat berdiri pada titik awalan kaki dapat sejajar atau salah satu
kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet.
3. Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat
(sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan sampai menjelang
bertumpu / menolak.
4. Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah
terakhir bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa
mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4
langkah terakhir ini perhatian dan tenaga yang dicurahkan untuk
melakukan tumpuan pada papan / balok tumpu.

Cara mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan
jalan sebagai berikut:
1. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan
melakukan awalan) ke papan tolakan sampai tempat pada papan
tolakan diukur jaraknya.
2. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan
akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur.
3. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke
tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur
walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan
tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan
melakukan tolakan, biasanya si pelompat membuat dua buah tanda
yaitu tanda I dan II.

b.

Tolakan

Tolakan adalah perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical


yang dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke atas
melayang di udara (1998 : 45).
Dalam melompat jauh, biasanya kita
melakukan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan
ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.
Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan
tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan
melayang di udara. Jadi si pelompat dapat membawa titik berat badan ke

atas, melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama. Dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat
melakukan tolakan diantaranya :
1. Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang
kuat untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih
dahulu dan berakhir pada bagian ujung kaki.
2. Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke belakang
3. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan
4. Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
5. Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut
ditekuk.

c.

Sikap Badan di Udara

Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan


gaya jongkok sebagai penelitian teknik badan saat di udara setelah kaki kiri
bertumpu. Maka kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat
mencapai titik tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk atau jongkok. Setelah
bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke depan, badan cenderung ke depan
dan perhatian tertuju pada pendaratan.
Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Bersamaan melakukan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.
2. Saat badan melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan
itu, pinggul didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada
dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang.
3. Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan
dibungkukkan dan kepala ditundukkan siap untuk mendarat.

d.

Pendaratan

Pendaratan merupakan tahap akhir dari rangkaian gerakan lompat jauh. Halhal yang perlu diperhatikan menurut (Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah
sebagai berikut :
1. Harus dilakukan dengan sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat
dihindari
2. Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya
dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu
mendarat di pasir dengan posisi mengepit
3. Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar
diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara
kedua
kaki jangan terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua
kaki berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan
4. Untuk menghindari agar tidak jauh duduk pada pantat, maka setelah
tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan badan dibiarkan
condong terus jauh ke depan
5. Setelah melakukan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat
awalan melewati/menginjak daerah pendaratan dengan papan
tumpuan

HYPERLINK
"http://2.bp.blogspot.com/t1FkrqCa64g/UWL5Mru02QI/AAAAAAAAC4g/WIRJogfHPI8/s1600/Teknik+Lompa
t+jauh.jpg"
Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam
bukunya dalam bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
1. Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian
tubuh atau seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau
bertumpu pada papan / balok sewaktu melakukan lompatan, kecepatan
banyak ditentukan kekuatan dan fleksibelitas
2. Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh
kelompok otot pada kontraksi maksimal pada saat melakukan
pekerjaan atau latihan dalam melakukan lompatan
3. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh
melayang di udara saat lepas dari balok tumpu
4. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap
tubuh tertentu secara benar dari awal melakukan lompatan sampai
selesai melakukan lompatan
5. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan
motorik secara benar
6. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk
dapat mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik.

Faktor non teknis juga dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor yang
mempengaruhi tersebut antara lain :
1. Motivasi dari orang tua
2. Guru dan pelatih yang propesional
3. Adanya dana yang cukup
4. Lingkungan yang baik
5. Organisasi yang baik
6. Dukungan masyarakat
Hubungan Antara Kecepatan Lari 100 meter Dengan Prestasi Lompat Jauh
Untuk memperoleh prestasi yang maksimal di dalam nomor lompat jauh,
seorang atlit tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan skilnya
(penguasaan gaya) dalam melakukan lompatan, tetapi seorang atlit dituntut
untuk memiliki kekuatan dan daya ledak maksimal untuk melakukan tumpuan
dan kemudian melakukan akselerasi lompatan, selanjutnya untuk
mendapatkan kekuatan dan daya ledak maksimal tersebut, seorang atlit
memerlukan jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi. Tanpa jarak awalan
dan kecepatan lari yang tinggi akan sulit bagi seorang atlit pelompat jauh
untuk melakukan tumpuan dengan kekuatan dan daya ledak maksimal.

Dengan demikian jelas bahwa, pada nomor lompat jauh gaya, skill dan
kecepatan berlari sangat penting untuk mendukung kekuatan dan daya ledak
untuk melakukan tumpuan atau tolakan yang tepat sehingga akan mencapai
hasil (prestasi) lompatan yang maksimal.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa semakin cepat kemampuan lari
sprint seorang atlit, maka akan semakin baik pula kekuatan dan daya
ledaknya untuk melakukan tumpuan, semakin baik kekuatan dan daya ledak
saat melakukan tumpuan maka semakin baik juga hasil (prestasi) lompatan
yang diraih demikian sebaliknya. Berdasarkan asumsi tersebut ada
kemungkinan seorang atlit lari sprint khususnya nomor lari 100 meter
berpeluang menjadi atlit pada nomor lompat jauh dan sebaliknya. Selanjutnya
dengan asumsi itu juga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara
kecepatan lari 100 meter dengan prestasi lompat jauh.

TOLAK PELURU
Sejarah Tolak Peluru Dunia
Dalam sejarahnya ternyata tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun
lalu. Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau
Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan
masih berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di
zaman pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling
mematikan. Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru
modern, yakni perlombaan melempat peluru meriam sejauh
mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam
kejuaraan amator. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru
dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di
Olimpiade Athena, Yunani.
Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di
tahun1950, ketika Parry O'Brien memulai tolakannya menghadap
bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O'Brien
atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat
popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan
cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang
yang telah dilakukan oleh O'Brien dan kedua teknik ini sama-sama
mencapai keberhasilan.
Teknik Permainan Olah Raga Tolak Peluru Cabang Atletic | Sejarah |
Peraturan
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang
termasuk dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola
besi yang berat sejauh mungkin yang disebut peluru. Peluru ini

merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat


seperti bola dan terbuat dari besi. Berat peluru disesuaikan dengan
penggunanya, antara lain:
Untuk senior putra = 7,257 kg
Untuk senior putri = 4 kg
Untuk junior putra = 5 kg
Untuk junior putri = 3 kg
Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun
lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini
diselenggarakan dengan menggunakan bola batu. Sementara
kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern,
tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu
menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang
disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di
Skotlandia dan merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris
tahun 1866. Tolak peluru merupakan event olimpiade modern asli
yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya:
a. Teknik Memegang Peluru
Ada 3 teknik memegang peluru: jari-jari direnggangkan
sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping
peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang
yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di
samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja
sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari
kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang
tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru
pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang
memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya
rileks di samping kiri badan.
c. Teknik Menolak Peluru
Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari
tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titiktitik utama untuk membantu lemparan. Jari kelingking dan ibu

jari menjaga agar peluru tidak tergelincir. Peluru harus berada


dekat leher hingga waktu penolakan.
Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada
bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping,
sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.
Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi
mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat
peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan
tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik. Kedua kaki
diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan
jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki
bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka
batas belakang lingkaran. Sementara kaki kiri berada di samping
kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat
seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru
itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya
tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru


Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1)
Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar
lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4)
Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di
belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7)
Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis
lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10)
Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2)
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai
kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan
tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian
gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan
ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul
kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah
tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan, 8) Tahanlah
sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan

dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur


dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan
luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan,
5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5)
Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu
awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke
samping atau ke depan.
Peralatan
Alat yang digunakan: 1) Rol Meter, 2) Bendera Kecil, 3) Kapur/tali
raffia, 4) Peluru, 5) Obrient (gaya membelakangi arah tolakan), 6)
Ortodox (gaya menyamping).
D. Lapangan Tolak Peluru

HYPERLINK
"http://1.bp.blogspot.com/p7ae_6w1xbM/TaxFrGEmy1I/AAAAAAAAAEY/5V2yCluFCCE/s1600/tolakpeluru.jpg"

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m.


Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain
yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari
semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.
Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm
lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus
dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan
kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian
dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari
kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan
sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak,
sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,211,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

D
I
S
U OLAHRAGA
MAKALAH
S
U
N

Rakha Athallah Ananta


oleh:
6E

Anda mungkin juga menyukai