Sejarah Softball
Softball adalah olahraga yang diciptakan oleh George Hancock.
Olahraga ini lahir di amerika serikat, tepatnya Chicago, pada tahun
1887. Pada awalanya permainan ini hanyalah sebuah aktivitas
rekreasi yang dilakukan dalam ruangan tertutup. Olahraga ini
adalah keturunan atau cabang langsung dari baseball. Sebenarnya
aktivitas dalam ruangan tertutup ini ditujukan sebagai sarana
berlatih baseball saat musim dingin. Karenanya, olahraga ini disebut
indoor baseball. Uniknya, softball awalnya menggunakan sarung
tinju yang dilintir sebagai ball dan gagang sapu sebagai bat.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887,
lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat
Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan
sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan
dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang
dilintir kea rah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard
secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar
gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George
Hancock berteriak play ball!, dan ia mengitkan sarung tinju pada
bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Seminggu
kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang
dan bat yang oversize. Lalu peraturan resmi permainan softball
dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar
keluar kota dan menjadi terkenal.
Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak
lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan
peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional
(ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan softball yang
berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan
terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan
dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai
dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Salah satu yang membuat softball menjadi terkenal adalah bahwa
permainan ini tidak memandang gender, baik wanita maupun pria
bebas bermain dalam softball, tidak seperti baseball yang hanya
diperuntukkan bagi pria.
Perkembangan Softball di Asia dan Indonesia
Olahraga ini menjalar pertama kali dari AS ke Kanada, Eropa, dan
kemudian Asia. Perkembangan di Asia terpesat terutama setelah
usainya Perang Dunia II. Saat ini, di Jepang, Philipina, Taiwan dan
Korea Selatan, softball telah menjadi permainan rakyat. Olahraga ini
menjadi olahraga yang sangat pesat perkembangannya dan begitu
digemari di Asia, sehingga dibentuklah Amateur Softball Asia, yang
disingkat ASA-ASIA. Anggotanya antara lain Jepang, Philipina, Korea
Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura
dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada
Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea
Selatan,
Taiwan
dan
Hongkong.
Demikianlah
selanjutnya
direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan
penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan
puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun
depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk
dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok
tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang
melakukannya di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas.
Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada
mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya
pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus
berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu,
softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games
Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball
itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu
putera-putera kita, masih menyenangi olahraga baseball.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya
kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita
terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya
berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan
Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang
yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan
mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka
dibentuklah
Organisasi
Induk
dengan
nama
PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan
adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi
softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan
tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya,
Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Overview Permainan
SEPAK BOLA
dan Latief Harris Tanoto. Berbagai kejuaraan pun digelar PSSI untuk
menyemarakkan sepak bola Indonesia. Kejuaraan yang digelar oleh
PSSI tersebut di antaranya adalah Liga Super Indonesia, Divisi
Utama, Divisi Satu, Divisi Dua bagi pemain non-amatir, serta Divisi
Tiga untuk pemain amatir. Di samping itu, PSSI turut menggelar
kejuaraan sepak bola wanita dan kompetisi berdasarkan kategor
umur (U-15, U-20, dan U-23).
Teknik Dasar Sepak Bola
Permainan sepak bola memiliki beberapa teknik dasar yang harus
dikuasai oleh para pemain. Teknik-teknik tersebut di antaranya
adalah:
1. Menendang (Kicking)
Teknik menendang merupakan karakteristik permainan sepak bola
yang paling dominan. Teknik ini bertujaun untuk memberikan
umpan serta menembak bola ke arah gawang lawan. Berdasarkan
posisi kaki pada bola, teknik menendang dibedakan menjadi tiga
kategori: menendang dengan kaki bagian dalam, menendang
dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.
3. Menggiring Bola
Pada dasarnya, teknik menggiring bola hampir sama dengan
menendang. Hanya saja, ketika menggiring bola, kaki pemain
cenderung lebih pelan dan terarah mengumpan bola pada pemain
lainnya. Tujuan menggiring bola adalah untuk mengarahkan bola
sesuai sasaran, melawati lawan, dan menghambat laju permainan
lawan.
Peraturan Permainan Sepak Bola
FIFA selaku badan pengawas dan pengatur sepak bola seluruh dunia
telah mengeluarkan aturan-aturan resmi terkait kompetisi sepak
bola. Aturan-aturan tersebut di antaranya adalah:
1. Peraturan Lapangan Sepak Bola
Pertandingan sepak bola resmi harus diselenggarakan di lapangan
rumput hijau yang memiliki panjang 90-120 meter dan lebar 45-90
meter.
2. Penggunaan Bola
Bola yang digunakan dalam kejuaraan sepak bola resmi harus
memiliki ukuran diameter tidak lebih dari 28 inchi atau 70
centimeter dan tidak kurang dari 27 inchi atau 68 centimeter.
3. Jumlah Pemain Sepak Bola
Permainan sepak bola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
timnya beranggotakan sebelas orang pemain yang salah satunya
penjaga gawang. Jika di dalam satu tim terdapat kurang dari tujuh
pemain, maka permainan sepak bola tidak dapat dilanjutkan. Dalam
sebuah pertandingan resmi, tiap tim hanya diizinkan melakukan
pergantian pemain sebanyak tiga kali, sedangkan dalam
pertandingan persahabatan, pergantian pemain dapat dilakukan
sebanyak tujuh kali.
4. Penggunaan Aksesoris
Aksesoris yang harus dikenakan saat bertanding adalah jersey, koas
kaki, sarung tangan, dan pentutp kepala.
5. Durasi Permainan Sepak Bola
Dalam satu kali pertandingan sepak bole terdiri dari dua babak yang
masing-masing babaknya memiliki durasi 45 menit. Jeda
pertandingan adalah selama 15 menit. Jika dalam dua kali 45 menit
belum ada tim yang dapat dinyatakan menang, maka pertandingan
akan dilanjutkan selama 2 15 menit.
1. Kick-Of
Kick-of dilakukan di awal pertandingan, saat terjadi gol, awal
babak kedua, dan awal babak perpanjangan waktu.
LARI
Sejarah Lari
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia
berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada,
sebenarnya telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai
olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat. Ada versi yang
mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda peperangan
antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang
memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk
membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km
(25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya
di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk
mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa
pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang
lari.
Pengertian
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta
berlari
dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai
dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut
Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta
berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan
400 m.
Lari cepat sering disebut juga dengan lari sprint, karena jarak lari yang di
tempuh adalah pendek. Untuk itu waktu tempuhnyapun dibilang sangat
singkat.Lari jarak 50 meter merupakan langkah awal sebagai latihan
untuk menempuh lari jarak pendek lainnya yang harus ditempuh dengan
kecepatan yang maksimal dan kemampuan yang optimal pula. Pelari cepat
disebut juga dengan sprinter . Dalam setiap kejuaran-kejuaran atletik seperti
pada pesta olahraga : PON, Sea Games, Asian Games dan olympiade, lari
cepat ini selalu diperlombakan.
Lomba lari cepat dilaksanakan di stadion yaitu pada lintasannya
yang disebut dengan track. Nomor lari jarak pendek lainnya adalah 100
m, 200 m dan 400m, merupakan nomor lari yang sangat bergengsi didunia.
Jika mereka dapat memenangkan nomor ini pada tingkat dunia maka akan
disebut sebagai pelari tercepat di dunia.
Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan
start-blok relatif terhadap garis start:
a.
Start-pendek (bunch-start),
b.
Start-medium (medium-start),
c.
Start-panjang (elongated-start).
Start medium adalah umumnya yang disarankan, sejak ini memberi
peluang kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih
lama daripada start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi
tidak menuntut banyak kekuatan seperti pada start-pendek (bunch-start).
Tahap tahap Pembelajaran
Pembelajaran lari cepat (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. Tahap Bermain (games)
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement
problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar
SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar. Lapangan lari
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pistol start
Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
Stopwatch 24 buah untuk pelari.
Camera finish (alat foto finish).
Te k n i k G e r a k a n S t a r t
Pada saat lomba lari, pelari yang akan melakukan start diberikan aba-aba
olehseorang petugas yang disebut starter.
Adapun aba-aba start jongkok adalah :Bersedia, Siap, Ya atau bunyi
pistol Dor.
a.
Tahap aba-aba Bersedia :
1) letakan salah satu lutut di tanah dengan jarak 1 jengkal dari garis
start.
2) letakan kaki yang lain disampingnya 1 kepal dengan lutut.
3) bungkukan badan dengan kedua tangan terletak di tanah di belakang
garis start
4) jari-jari telapak tangan rapat dan ibu jari terbuka.
5) kepala menunduk ke depan bawah tangan dengan rileks dan
konsentrasi pada aba-aba berikutnya.
SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar 1.1: Sikap aba-aba bersedia
b.
SHAPE \* MERGEFORMAT
Tahap aba-aba Ya :
1) Ayunkan lengan kiri kedepan dan lengan kanan kebelakang
kuat - kuat.
2) Kaki kiri menolak kuat kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan
melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
Langkah pertama ini kira-kira 45 cm sampai 75 cm di depan garis
start.
3) badan tetap rendah dan condongkan ke depan.
4) Langkah lari makin lama makin menjadi lebar. Enam sampai Sembilan
langkah pertama adalah merupakan langkah peralihan dari langkahlangkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.
SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar 1.3: Sikap aba-aba Ya
Te k n i k M e m a s u k i G a r i s F i n i s h
Garis fi nish merupakan garis batas akhir melakukan lomba lari.
Adapuntehnik melewati garis finish dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.
berlari terus dengan tidak mengurangi kecepatan.
2.
membusungkan dada ke depan.
3.
menjatuhkan atau merebahkan salah satu bahu kanan atau kiri ke
depandengan tidak mengurangi kecepatan.
SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar 1.4: Sikap memasuki garis finish
Te k n i k L a r i C e p a t
Teknik berlari merupakan unsur gerakan yang dapat menunjang
pelari agar dapat berlari mencapai kecepatan yang maksimal. Unsurunsur yang dapat menunjang pada gerakan lari cepat adalah :
a.
Sikap badan
Posisi badan saat melakukan lari cepat hendaknya badan sedikit condong
ke d e p a n , s e b a b p e l a r i a k a n m e n d a p a t ke u n t u n g a n y a n g l e b i h
baik. P e n g a r u h t i t i k b e r a t b a d a n y a n g l e b i h m a j u
d e n g a n s e n d i r i n y a , langkahpun lebih efektif karena titik berat
badan akan turut membantu sebagai daya tarik.
b.
Sikap langkah
Dalam lari cepat di butuhkan langkah atau gerakan kaki harus
panjang dan di lakukan secepat mungkin. Karena langkah yang lebih panjang
akan menguntungkan. Tetapi perlu diingat langkah pertama setelah
menolak dan beberapa berikutnya harus pendek. Hal ini di lakukan untuk
menjaga keseimbangan dari sikap jongkok ke sikap berdiri dan berlari.
Bila kaki dipaksakan melangkah panjang saat awal bertolak, akibatnya pelari
akan jatuh sekaligus akan gagal.
c.
Gerakan lengan
Gerakan lengan saat lari cepat di lakukan secara wajar, jari-jari
tangan m e n g g e n g g a m r i l e k s d a n a y u n a n t a n g a n y a n g
t e r k o o r d i n a s i , a k a n membentu k suatu persilangan. Karena
gerakan ayunan tangan juga b e r f u n g s i s e b a g a i p e n u n j a n g
dalam
keseimbangan
saat
berlari
dan
mendorong laju
kecepatan gerak si pelari.
d.
Pendaratan kedua kaki
Pada gerakan lari cepat, pendaratan kedua kaki harus selalu pada
ujung telapak kaki. Lutut kaki sedikit dibengkokan dan kaki belakang pada
saat m e n o l a k b e n a r- b e n a r l u r u s d e n g a n c e p a t , l u t u t d i t e ku k a n
a g a r p a h a mudah terayun ke depan. Setelah itu leher harus rileks,
mulut dan gigi j a n g a n d i t u t u p , k e p a l a d a n p u n g g u n g
m e r u p a k a n s a t u g a r i s d a n pandangan ke depan.
e.
Melewati garis finish
Melewati garis fi nish merupakan faktor yang sangat menentukan
kalahmenangnya seorang pelari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
oleh pelari dalam melewati garis finish yaitu :
1. A d a p e l a r i y a n g l a r i t e r u s t a n p a m e n g u b a h ke c e p a t a n .
2. A d a p e l a r i y a n g m e n g g u n a k a n d a d a d i c o n d o n g k a n
k e d e p a n d a n kedua tangannya di ayunkan ke bawah
bagian belakang. Di Amerika disebut gaya the lunge (merobohkan
diri ke depan).
3. Ada pelari yang menggunakan dada diputar dengan ayunan
tangan kedepan.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam melakukan lari
cepat, yaitu sebagai berikut :
a.
Hal-hal yang harus di hindari :
1)
M e n j e j a k a n k a k i ke r a s - ke r a s d i t a n a h
2)
Mendaratkan kaki dengan tumit
3)
M e n g a n g k a t l u t u t ku r a n g t i n g g i
4)
Tu b u h t e r l a l u c o n d o n g ke d e p a n
5)
Ay u n a n l e n g a n t e r l a l u ke a t a s d a n a y u n a n n y a t e r l a l u
j a u h m e n y i l a n g dada
6)
Meluruskan kaki yang akan dilangkahkan kurang sempurna
7)
D o ro n g a n ke d e p a n ku r a n g c u ku p
8)
Berlari zig-zag
9)
Pa d a a b a - a b a s i a p ke p a l a d i a n g k a t , d a g u t e r l a l u
t i n g g i a t a u t e r l a l u rendah
10) S a a t m e m a s u k i g a r i s fi n i s h , m e n g u r a n g i ke c e p a t a n
b.
H al- hal yang perlu d i pe rhatikan :
1)
Pe rc e p a t a n d a n l e b a r k a n l a n g k a h
2)
Selau konsentrasi untuk mencapai garis fi nish
3)
J a n g a n m e l a ku k a n g e r a k a n s e c a r a b e r n a f s u , s i h n g g a
m e n i m b u l k a n suatu ketegangan
4)
Jangan menengok ke belakang untuk melihat kawan
c.
Hal-hal yang harus di utamakan :
1)
Membuat titik tertinggi pada kaki ayun, sama
b e s a r p e r l u a s a n n y a dengan kaki mendorong
2)
Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit
menyilang kedepan badan
3)
Pa d a a b a - a b a s i a p g e r a k a n t u b u h c o n d o n g ke d e p a n
d a n p a d a a b a - aba ya tubuh digerakan ke depan di ikuti lengan dan kaki
Lompat Jauh
Sejarah Lompat Jauh
Sejarah lompat jauh berawal sejak sekitar 13 abad yang lalu. Olahraga ini
sudah ada sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani.
Lompat jauh merupakan satu-satunya event lompat yang dilombakan dalam
Olimpiade Kuno. Menurut catatan yang ada, saat itu olahraga lompat jauh
pernah dilakukan oleh peserta Sparta dengan panjang lompatan sejauh 7,05
meter.
Awalan
Awalan adalah suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari
secepat-cepatnya yang dilakukan untuk mendapatkan kecepatan setinggitingginya sebelum melakukan tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan adalah
Cara mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan
jalan sebagai berikut:
1. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan
melakukan awalan) ke papan tolakan sampai tempat pada papan
tolakan diukur jaraknya.
2. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan
akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur.
3. Si pelompat mencoba beberapa kali melakukan lari secepat-cepatnya
dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke
tempat permulaan akan melakukan awalan. Setelah tepat baru diukur
walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan
tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan
melakukan tolakan, biasanya si pelompat membuat dua buah tanda
yaitu tanda I dan II.
b.
Tolakan
atas, melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama. Dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat
melakukan tolakan diantaranya :
1. Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang
kuat untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit terlebih
dahulu dan berakhir pada bagian ujung kaki.
2. Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke belakang
3. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan
4. Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
5. Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut
ditekuk.
c.
d.
Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap akhir dari rangkaian gerakan lompat jauh. Halhal yang perlu diperhatikan menurut (Drs. Eddy Suparman, 1999) adalah
sebagai berikut :
1. Harus dilakukan dengan sadar agar gerakan yang tidak perlu dapat
dihindari
2. Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya
dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu
mendarat di pasir dengan posisi mengepit
3. Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar
diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan agar jarak antara
kedua
kaki jangan terlalu berjauhan, karena semakin lebar jarak antara kedua
kaki berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan
4. Untuk menghindari agar tidak jauh duduk pada pantat, maka setelah
tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan badan dibiarkan
condong terus jauh ke depan
5. Setelah melakukan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat
awalan melewati/menginjak daerah pendaratan dengan papan
tumpuan
HYPERLINK
"http://2.bp.blogspot.com/t1FkrqCa64g/UWL5Mru02QI/AAAAAAAAC4g/WIRJogfHPI8/s1600/Teknik+Lompa
t+jauh.jpg"
Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam
bukunya dalam bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
1. Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian
tubuh atau seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau
bertumpu pada papan / balok sewaktu melakukan lompatan, kecepatan
banyak ditentukan kekuatan dan fleksibelitas
2. Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh
kelompok otot pada kontraksi maksimal pada saat melakukan
pekerjaan atau latihan dalam melakukan lompatan
3. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh
melayang di udara saat lepas dari balok tumpu
4. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap
tubuh tertentu secara benar dari awal melakukan lompatan sampai
selesai melakukan lompatan
5. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan
motorik secara benar
6. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk
dapat mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik.
Faktor non teknis juga dapat berpengaruh dalam hal ini, faktor yang
mempengaruhi tersebut antara lain :
1. Motivasi dari orang tua
2. Guru dan pelatih yang propesional
3. Adanya dana yang cukup
4. Lingkungan yang baik
5. Organisasi yang baik
6. Dukungan masyarakat
Hubungan Antara Kecepatan Lari 100 meter Dengan Prestasi Lompat Jauh
Untuk memperoleh prestasi yang maksimal di dalam nomor lompat jauh,
seorang atlit tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan skilnya
(penguasaan gaya) dalam melakukan lompatan, tetapi seorang atlit dituntut
untuk memiliki kekuatan dan daya ledak maksimal untuk melakukan tumpuan
dan kemudian melakukan akselerasi lompatan, selanjutnya untuk
mendapatkan kekuatan dan daya ledak maksimal tersebut, seorang atlit
memerlukan jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi. Tanpa jarak awalan
dan kecepatan lari yang tinggi akan sulit bagi seorang atlit pelompat jauh
untuk melakukan tumpuan dengan kekuatan dan daya ledak maksimal.
Dengan demikian jelas bahwa, pada nomor lompat jauh gaya, skill dan
kecepatan berlari sangat penting untuk mendukung kekuatan dan daya ledak
untuk melakukan tumpuan atau tolakan yang tepat sehingga akan mencapai
hasil (prestasi) lompatan yang maksimal.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa semakin cepat kemampuan lari
sprint seorang atlit, maka akan semakin baik pula kekuatan dan daya
ledaknya untuk melakukan tumpuan, semakin baik kekuatan dan daya ledak
saat melakukan tumpuan maka semakin baik juga hasil (prestasi) lompatan
yang diraih demikian sebaliknya. Berdasarkan asumsi tersebut ada
kemungkinan seorang atlit lari sprint khususnya nomor lari 100 meter
berpeluang menjadi atlit pada nomor lompat jauh dan sebaliknya. Selanjutnya
dengan asumsi itu juga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara
kecepatan lari 100 meter dengan prestasi lompat jauh.
TOLAK PELURU
Sejarah Tolak Peluru Dunia
Dalam sejarahnya ternyata tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun
lalu. Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau
Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan
masih berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di
zaman pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling
mematikan. Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru
modern, yakni perlombaan melempat peluru meriam sejauh
mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam
kejuaraan amator. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru
dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di
Olimpiade Athena, Yunani.
Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di
tahun1950, ketika Parry O'Brien memulai tolakannya menghadap
bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O'Brien
atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat
popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan
cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang
yang telah dilakukan oleh O'Brien dan kedua teknik ini sama-sama
mencapai keberhasilan.
Teknik Permainan Olah Raga Tolak Peluru Cabang Atletic | Sejarah |
Peraturan
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang
termasuk dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola
besi yang berat sejauh mungkin yang disebut peluru. Peluru ini
HYPERLINK
"http://1.bp.blogspot.com/p7ae_6w1xbM/TaxFrGEmy1I/AAAAAAAAAEY/5V2yCluFCCE/s1600/tolakpeluru.jpg"
D
I
S
U OLAHRAGA
MAKALAH
S
U
N