Anda di halaman 1dari 27

sejarah permainan softball

03.07    4 comments

PENGERTIAN
Permainan softball adalah permainan yang mirip dengan
permainan kasti. permainan ini merupakan permainan beregu
yang satu regunya terdiri dari 9 orang pemain. permainan ini
pertama kali di temukan oleh George Hancock pada tahun
1887 di kota Chicago, Amerika Serikat.

SEJARAH
Softball adalah olahraga yang diciptakan oleh George
Hancock. Olahraga ini lahir di amerika serikat, tepatnya
Chicago, pada tahun 1887. Pada awalanya permainan ini
hanyalah sebuah aktivitas rekreasi yang dilakukan dalam
ruangan tertutup. Olahraga ini adalah keturunan atau cabang
langsung dari baseball. Sebenarnya aktivitas dalam ruangan
tertutup ini ditujukan sebagai sarana berlatih baseball saat
musim dingin. Karenanya, olahraga ini disebut “indoor
baseball”. Uniknya, softball awalnya menggunakan sarung tinju
yang dilintir sebagai ball dan gagang sapu sebagai bat.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887,
lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut
Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor
permainan sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan
seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar
sebuah sarung tinju yang dilintir kearah supporter Harvard, dan
seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil gagang
sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda
kericuhan. Saat itulah George Hancock berteriak “play ball!”,
dan ia mengikat sarung tinju pada bola baseball dan
menggunakan gagang sebagai bat. Itu adalah bagaimana ide
dari permainan softball lahir.
Seminggu kemudian Hancock merancang bola softball
yang seperti sekarang dan bat yang “oversize”. Lalu peraturan
resmi permainan softball dibuat oleh Farragut Boat Club.
Dengan cepat softball menjalar keluar kota dan menjadi
terkenal. Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai
tempat dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif,
maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi
Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat
peraturan-peraturan softball yang berlaku secara universal,
baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya badan
ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat
diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai
dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan
dunia. Salah satu yang membuat softball menjadi terkenal
adalah bahwa permainan ini tidak memandang gender, baik
wanita maupun pria bebas bermain dalam softball, tidak seperti
baseball yang hanya diperuntukkan bagi pria.
Perkembangan Softball di Asia
Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan
negara-negara Barat lainnya, lalu berkembang di Asia.
Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball semakin
menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina,
Korea Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi permainan
rakyat. Mingingat pesatnya perkembangan olahraga ini di Asia,
dibentuklah Ameteur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA
(Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain :
Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan,
India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di
Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara:
Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong.
Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap
tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali
bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini
kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian
puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan
di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966,
Softball juga ikut demonstrasi.
Perkembangan Softball di Indonesia
Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah
ada yang melakukannya di Indonesia, namun sifatnya masih
sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah
tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan
olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan
wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh
karena itu sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh
puteri saja. Ketiak Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita
bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik
oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita,
masih menyenangai olahraga baseball.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan
adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah
perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius.
Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung,
Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi
salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari
masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk
menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia,
diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah
Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan
Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya
wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball
tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun
1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya,
Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan.
OVERVIEW PERMAINAN
Softball dimainkan oleh dua tim di lapangan softball.
Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya
merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang
disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding
masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting)
untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang
mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola (pitcher)
tim bertahan melemparkan bola kearah penangkap bola
(catcher) sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat
dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian
seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga
berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran
memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat
kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul
digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari
menginjak semua base secara berurutan dan kembali
menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi
dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu
permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran
memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali
out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan softball durasi
permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama
waktu 2 jam.
Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka
(run) terbanyak menjadi pemenang. Jika dalam inning yang
ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam
keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu
tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau
seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah
(home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu
(visitor) mendapat giliran memukul.
BEBERAPA PEMAIN SOFTBALL TERKENAL
Jennie Finch: Lahir pada tanggal 3 September 1980, pemain softball yang
bertalenta ini mulai bermain softball sejak umur lima tahun dan
memulai pitching sejak berumur delapan tahun. Mendapat
pelatihan yang dini oleh ayahnya, ia sangat menguasai skill-
skill softball dan telah membawa universitasnya dalam
turnamen softball. Ia seringkali muncul dalam televise dan
telah menginspirasi banyak sekali talenta-talenta muda
softball. Saat Summer Olympics 2004, Jennie Finch
memenangkan emas. Ia dikenal sebagai seorang pemain
softball wanita paling terkenal sepanjang waktu.
Crystl Bustos: Lahir pada tanggal 8 September 1977, ia adalah seorang
pemain softball berdarah setengah Meksiko setengah Amerika
yang terkenal sebagai pemegang rekor home run terbanyak
sepanjang seri Olympic. Ia telah memenangkan dua World cup
Championships dan adalah pemenang dari tiga Three Pan
Americans.
MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL
Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling
digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan
mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam
olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan
istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain. Ada
beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball
sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesial.
1. Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu
luas, berupa lapangan 4 x 20 meter lebar sisinya (60 feet).
Walaupun sudah ada ukuran lapangan tersendiri, tetapi ukuran
tersebut dapat diperkecil untuk berlatih dalam permainan ini.
2. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak
memandang usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu terdiri
dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.
3. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah
dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti
dan rounders.
4. Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari
olahraga ketangkasan dan otak (pikiran), sehingga mempunyai
pengaruh yang baik bagi si pemain.
5. Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka
peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga harga peralatan
yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong.
6. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-
acara pertandingan,maka kontinuitas permainan dapat
terjamin. Seperti kompetisi setempat, kompetisi nasional,
kompetisi internasional, Pekan Olahraga Nasional dan
sebagainya.
Saat ini telah banyak perkumpulan softball di kota-kota
besar, yang setiap tahunnya mengadakan kompetisi antar
perkumpulan. Di Jakarta misalnya ada beberapa klub terkenal,
seperti Blue Jays, Prambors, Maluku, Rajawali dan sebagainya.
Di Bandung ada Georgeous, Lodaya, Valiant dan di Surabaya
VIO, Seriti dan lain-lainnya.
Terdapat tiga tipe permainan softball:
         Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh
pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan
maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada
gaya lempar pelempar  bola dan cara pelepasan bola.
Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove.
         Modified
pitch softball atau sering dikenal dengan
nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan
aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga
pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut
dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di softball
seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan
dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam
modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola
dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
         Slow
pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul
untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus
oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan
pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering
dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah
kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
Sejarah Permainan Bulutangkis ( Badminton )

Sejarah Permainan Bulutangkis ( Badminton ), Permainan bulutangkis merupakan salah


satu jenis olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai
kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan
olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang
persaingan. Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang
dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang.
Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola mudah dipukul,
tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh karena itu, permainan bulutangkis
dapat berkembang pesat.

Di Indonesia, olahraga bulutangkis mengalami perkembangan pesat karena


tak lepas dari kerja keras pelatih, atlet, dan pengurus, dalam pembinaan atlet
bulutangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan-kejuaraan
yang diikuti oleh atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, All
England, Olimpiade, dan sebagainya. Prestasi bulutangkis yang diraih bukanlah hal
yang cepat dan mudah, semua itu melalui proses yang panjang, dan membutuhkan
waktu yang lama, mulai dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan secara
terpadu, terarah, dan berkelanjutan. Partisipasi dari semua pihak, baik dari
pemerintah melalui sekolah, maupun dari masyarakat sangat diperlukan guna
pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui
perkumpulan atau klub. Dari keduanya diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi peningkatan dan pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.

Secara sistematik, untuk bisa bermain bulu tangkis dengan tepat dan baik
perlu dilakukan yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang
didasarkan pada pelaksanaan yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni
berbagai komponen latihan yang terkait harus dilaksanakan secara terpadu. Melihat
banyaknya unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya strategi pendekatan yang
tepat.

1. Pengertian Bulu Tangkis


Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok
olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi
dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua
sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang
ditanam di pinggir lapangan.

Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan


shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara
menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak
servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.

2. Sejarah Permainan Bulu Tangkis


Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa
bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau
misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak


disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat
(Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika
majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania
membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak- anak di
wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas
Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan
jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal
sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada
1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam
sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul
“Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan
di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di
Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada,
Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas
di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.

Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan


perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang
olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah
merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru
menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo
1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru
terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan
kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang
positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia
Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang
baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi
gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti
prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus
menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI
tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para
pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen
internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh
karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang
akan mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional
Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk
organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi
anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-
pertandingan Internasional.

3. Peraturan Permainan Bulu Tangkis


Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton
Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :

1. Ukuran Lapangan
a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya
yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan,
lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan
dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8
cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau sama dengan 3,96 m yang
dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan dari semua garis
batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran
yang telah ditentukan.

b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan
untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal.
Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis
batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.

2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat,
agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.

3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6
cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus
berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari
lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8
cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik dan
ditegangkan dari ujung-ujung tiang.

4. Kok atau Shuttlecock


Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16
helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm.
Panjang bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus
kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan
berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau
bahan lain cocok sehingga kuat.

5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi
lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi
(pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran
melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya
menerima servis dinamakan sisi luar (outside).

6. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang
berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan
memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.

7. Penilaian
Ada beberapa macam penilaian :
a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka,
seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan
nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama
kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal
dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai
awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang mencapai angka 3
dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai
angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah
nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka
dinyatakan sebagai pemenang. c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan
tiga sel pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu
memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai
pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu
game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir
mencapai :

1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka


2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka

Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua
pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat
ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin
(21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30.
Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang
terlebih dulu mencapai angka 30.

8. Pertandingan Ganda
Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
a. Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di
bidang servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara
diagonal dihadapannya.

b. Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan
selalu dilakukan dari bidang servis kanan.

c. Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis.
Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang
berada disisi dalam mendapat angka.
d. Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama
dari suatu pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut.

e. Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi
lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli
tersebut, maka akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan servis
berikut dilakukan.

9. Pertandingan Tunggal
Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan
tunggal. Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:

a. Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis
kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap
pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku
servis merupakan angka ganjil.

b. Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-
masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.

10. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan
akan menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh
pemain yang berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu
angka diperoleh pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan
servis).

11. Kesalahan terjadi jika


a. Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas
ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari  kepala raket berada pada
posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket
ketika shuttlecock disentuh raket.
b. Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah yakni ke sisi
yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau jatuh di muka garis
servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis
batas samping lapangan.

c. Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis
tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal dan
bidang servis pelaku servis, sampai pukulan servis selesai dilakukan.

d. Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu
atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya.

e. Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas lapangan,
melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-langit, menyentuh
dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian pemain.

f. Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi


lapangan pihak yang melakukan pukulan.

g. Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang


penyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.

h. Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau shuttlecock


dipukul dua kali berurutan.

i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di


dalam atau di luar batas lapangan.
j. Pemain menghalang-halangi lawan.

12. Umum
a. Pelaku servis tidak boleh melakukan servis hingga penerima servis dalam
keadaan siap. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk
menerima servis yang telah dibayangkan.
b. Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya
masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan
dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket.

c. 1) Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah.

2) jika saat servis dan reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan let.

3) jika penerima servis dinyatakan salah karena bergerak pada saat servis sedang
dilakukan, atau karena tidak berada dalam batas bidang servis yang seharusnya,
sementara pada saat yang sama pelaku servis juga dinyatakan melakukan
kesalahan, maka diajukan let.

4) Jika diajukan let, permainan yang terjadi servis sejak servis terakhir yang benar,
tidak dihitung. Pemain yang baru saja melakukan servis akan melakukan servis
ulang, kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan.

d. Jika pelaku servis pada saat melakukan servis tidak mengenai shuttlecock, maka
ia dianggap melakukan kesalahan (fault); tetapi jika shuttlecock tersentuh raket,
servis telah dianggap telah dilakukan.

e. Jika dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap tersangkut disana,
atau menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya, atau menyentuh lantai diluar
lapangan; dan pemain lawan menyentuh jaring atau shuttlecock dengan raket dan
tubuhnya, maka tidak ada pinalti, sebab shuttlecock dianggap dalam permainan.

f. Jika pemain memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada dekat
jaring dengan harapan bahwa shuttlecock akan terpukul kembali olehnya, hal ini
dianggap menghalangi
lawan. Maka wasit wajib menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut
terjadi tanpa pemain mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka
wasit harus memberikan keputusan.
13. Kontinuitas Permainan
Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir
pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali:

a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional Badminton


Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak lebih dari 5 menit) yakni
antara pertandingan kedua dan ketiga.

b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan


(maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk tunggal,
ganda atau keduanya.

c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda
permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.

4. Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis


Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar
permainan kita tidak buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena
menggunakan teknik yang tepat. Berikut adalah teknik dasar dalam bermain bulu
tangkis:

1. Cara Memegang Raket (Grip)


Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket secara benar,
yaitu forehand grip dan backhand grip.

a. Forehand Grip
Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan
cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama
dengan posisi tangan sedang bersalaman.

b. Backhand Grip
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan
dari pegangan forehead.
                 
Cara Latihan:
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk
adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket
dengan benar.

1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes,
dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga
pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga
terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan. Gerakkan pergelangan
tangan ke atas dan ke bawah.
3. Memukul bola (kok) ke tembok.
4. Bouncing ball.

Sikap berdiri pada saat melakukan servis ada dua, yaitu :


1) Servis forehand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis
tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek.
Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang, sementara berat badan bertumpu
pada kaki belakang. Pada saat kok dipukul, berat badan pindahkan ke depan.
2) Servis backhand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis
tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki
kanan di depan dan kaki kiri di belakang, berat badan berada di tengah dan pada
saat servis dilakukan berat badan pindahkan ke depan.

Sikap berdiri pada saat menerima servis, baik forehand maupun backhand:
1) Sikap berdiri untuk permainan tunggaladalah berdiri pada daerah servis kira-kira
di tengah-tengah daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek.
2) Sikap berdiri untuk permainan ganda adalah pemain lebih maju ke depan tetapi
tidak melewati garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
Berat badan berada di kaki depan dengan posisi labil (kedua kaki agak jinjit). Pada
saat servis dilakukan berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke
depan atau belakang tergantung pada jenis servis.

Sikap berdiri pada saat rally


Sikap ini sangat bervariasi, tergantung pada posisi pemain, apakah ia melakukan
serangan atau bertahan. Juga harus diperhatikan dari mana arah datangnya kok,
apakah dari depan, belakang, di atas kepala, di samping atau di bawah. Sebagai
patokan, sikap berdiri pemain tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di tengah-
tengah lapangan dan kedua kaki tidak sejajar.

Gerak Kaki (Foot Work)


Gerak kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang mengatur badan
untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan
gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya.

2  Teknik Pukulan

1. Pukulan Servis

 Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock


ke bidang lapangan lawan secara  diagonal dan bertujuan sebagai permulaan
permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:

Pukulan Servis Drive


Tujuan dari servis drive adalah memukul kok dengan cepat, mendatar, dan
setipis mungkin melewati net. Sasarannya adalah sudut titik-titik perpotongan antara
garis belakang dengan garis tengah lapangan.  Cara melakukan pukulan servis ini
adalah dengan melemparkan kok agak jauh dari badan.  Lengan bergerak bebas
dan leluasa dalam mengayunkan raket.

Pukulan Servis Pendek


Servis pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati net.
Pukulannya mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis servis depan dengan
garis tengah atau garis servis dan garis tepi. Coba Anda lakukan servis pendek
dengan cara berikut ini.
1. Tangan kanan memegang raket dan tangan kiri memegang kok.
2. Perpindahan berat badan dimulai dari kaki belakang ke kaki depan.
3. Ayunkan raket dari belakang setinggi bahu ke depan.
4. Lepaskan kok dan pukullah kok dengan penuh atau dipotong.

Pukulan Servis Panjang


Servis panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya sehingga
jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Pada permainan tunggal, servis
panjang dilakukan dengan memukul penuh kok. Untuk melakukan pukulan servis
panjang, Anda dapat melakukan cara berikut.
1. Letakkan kaki kiri ke depan.
2. Titik berat badan berada di antara kedua kaki.
3. Ayunkan tangan yang memegang raket ke belakang sampai setinggi bahu.
4. Pukullah kok setelah ayunan sampai di depan badan dengan mencambukkan
pergelangan tangan.

Pukulan Servis Cambukan


Servis cambukan menerbangkan kok ke belakang. Hasil pukulan ini bisa
membingungkan lawan sehingga kok jatuh tanpa disadari pihak lawan. Sasaran
servis ini adalah sudut perpotongan garis tepi dengan garis belakang dan sudut
perpotongan garis belakang dengan garis tengah. Servis ini caranya sama dengan
servis biasa. Tetapi, pukulan mendadak dicambukkan saat raket menyentuh kok.

2. Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara
memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke
belakang.

3. Pukulan Smash
Smash adalah suatu jenis pukulan yang dilakukan dengan tenaga keras dan
umumnya ditujukan untuk meraih skor yang mengarah kebawah lapangan lawan
pada olahraga bulutangkis, tenis, dan voli.

A. Berikut adalah saran untuk melakukan smash pada permainan bulutangkis:


1. Jangan gunakan tenaga yang banyak dulu, konsentrasikan dulu pemakaian
tenaga pergelangan tangan.
2. Percepat gerakan memukul kok dengan memakai tenaga dari pergelangan
tangan.
3. Pembangkitan tenaga saat melakukan smash harus cepat/seketika dan fokuskan
perpindahan tenaga dari kepala raket ke kok.
4. Jangan pergunakan tenaga yang banyak sebelum tekniknya benar.

b. Posisi pegangan raket (grip) saat melakukan


smash:
1. Pegangan (grip) mesti relax dulu sebab dengan begitu kita baru bisa memakai
tenaga pergelangan tangan secara keras kebawah.
2. Pakailah pegangan grip yang sesuai dengan style masing- masing pemain,
misalnya bahan yang terbuat dari kain atau karet atau sejenisnya.
3. Jangan pegang ujung raket terlalu keras sebab saat smash gerakan akan menjadi
kaku.
4. Sebelum smash pegangan grip mesti relax, per-erat jari-jari tangan hanya pada
saat pemukulan kok saja.
5. Posisi badan, kaki, tangan dan timing harus juga diperhitungkan.

c. Beberapa tips untuk melakukan smash yang kuat (powerful smash):


1. Kok harus tinggi dan juga berada di depan badan si pemain.
2. Pada saat memukul kok, pergelangan tangan memukul dengan cepat kearah
bawah dan ke arah dalam, kepala raket mengenai kok langsung pada posisi tegak
lurus terhadap kok.
3. Saat memukul kok, kita harus mempercepat pergelangan tangan dan pemakaian
tenaga mesti fokus, jari-jari memegang grip dengan cukup ketat untuk menambah
ledakan dan mempercepat laju kepala raket.
A.    Sejarah Permainan Bola Voli 

Permainan bola voli  diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian
timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain
Association (MCA).

Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA
mengadakan kejuaraan bola voli  nsional.

Kemudian permainan bola voli  ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola
voli  dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984
didirikan Federasi Bola Voli  Internasional atau Internationnal Voli  Ball Federation (IVBF) yang waktu
itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli  sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
1.    tidak memerlukan lapangan yang luas.
2.    Mudah dimainkan.
3.    Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4.    Permainan ini sangat menyenangkan.
5.    Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6.    Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7.    Dapat di mainkan banyak orang

Permainan bola voli  masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928).
Perkembangan permainan bola voli  di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga
Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang  permainanbola voli  termasuk salah
satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli  Seluruh Indonesia
(PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli  ini, maka
pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di
Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bola voli  yang begitu pesat sangatlah tepat bila
pemerintah memilih permainan bola voli  sebagai olahraga pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya
pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada
anak-anak didik. Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar permainan bola voli .

B.    Teknik Dasar Permainan Bola Voli 

1.    Pengertian Teknik

Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek dengan
sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang
permainan bola voli ).

Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi secara
benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan
teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP,
1983 : 3).

2.    Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga


         Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.
         Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera
         Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan. (Suharno, HP. 1982 : 30).
         Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan (Engkos Kosasih,
1984 : 109).
3.    Teknik Penguasaan Bola

Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus
memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara baik dan benar
dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan
benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola  dengan baik dan terus menerus, (Dleter
Beullteshtahl. 1986 : 9).

Agar dapat bermain bola voli  dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat
menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola dan
latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar.

4.    Passing Bawah

Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk
dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan melewati atas
jaring atau net.

5.    Passing Atas

Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas
kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas,
agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).

Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah pada
saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas digunakan
apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk
menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan
passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di depan dada.

6.    Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola
dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip Syarifuddin,
1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan
tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan
bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh
pemain pemula.

7.    Service Atas

Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola
dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 53).
Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi
lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain. Namun pada
prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh
rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.

8.    Service Samping


Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri
menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan
menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun pelaksanaan service samping adalah service
berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi yang tidak kidal) kedua
tanga bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan dilambungkan, maka badan diliukkan ke
belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke samping kanan, begitu bola lepas dari tangan,
maka tangan ditarik kesamping kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan
menghadap ke atas, pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan
gerakan pergelangn tangan sehingga bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.

9.    Service Lompat

Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan melompat
setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin, 1997 : 59). Service
lompat dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan. Begitu bola dilambungkan
diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala. Bila bola telah berada di
atas depan kepala maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola secepatnya.

10.    Smash (Spike)

Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta
jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu dilakukan
dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya
permainan bola voli , apabila pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau
mereka harus menguasai teknik smash. Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah
smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing yang tepat dan mempunyai kemampuan
memukul bola yang sempurna. Pemain bola voli  akan dapat melakukan berbagai variasi smash
apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar smash secara baik dan benar.

11.    Membendung

Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang berada
didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau membendung
datangnya bola dari lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan
ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.

Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher terhadap
bola dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah datangnya smash,
maka perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan dengan maksud agar
setiap saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.

C.    Passing Atas

1.    Pengertian passing Atas

Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas adalah
dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan kepada lawan
atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di
dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada
pertandingan yang lebih rendah.
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan oleh
Engkos Kosasih sebagai berikut :
         Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
         Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
         Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.
         Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).

Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain :
1.1.    Passing Atas Individu
         Tempatkan badan di bawah bola.
         Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam keadaan setengah
jongkok.
         Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas dahi.
         Sikap tangan seperti mangkok.
         Pandangan ke arah datangnya bola.
         Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan pada bola
yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas
pertama.
         Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan kearah depan atas.
         Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan anggota badan dan langkah kaki ke
depan untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91).

1.2.    Passing Atas Ke Dinding


Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain :

1.    Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing atas ke
dinding berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola.
2.    Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus memperdalam kekuatan
tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm dari dinding atau tembok.
Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding
sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini didasarkan atas uji coba.

D.    Perasarana Permainan Bola Voli 

1.    Lapangan dan Ukurannya


Lapangan permainan bola voli  berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9
m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis
batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak
lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli  terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-
masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan
menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan.

Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang
luasnya 9 x 3 meter.

2.    Daerah Servise


Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh
dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan
dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service,
perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.

3.    Jaring (Net)


Jaring untuk permainan bola voli  berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00
meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter
dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

4.    Antene Rod


Di dalam pertandingan permainan bola voli  yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas
batas samping jaring dipasang  tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring
atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi
warna kontras.

5.    Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari
karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna.
Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi
internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325
kg/cm2  (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).

6.    Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang
sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain,
saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para
pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain dalam
pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar
tidak dapat diganti. Bola Voli

Anda mungkin juga menyukai