Anda di halaman 1dari 28

PERANCANGAN ALAT PENDUKUNG PENGEMASAN

PADA MESIN CONTINUOUS SEALER


ARDI MARDIYANTO | 13660054
BAB
IMPULSE SEALER /
HAND SEALER
CONTINUOUS SEALER
LATAR BELAKANG

Kemasan yang baik dan paling banyak digunakan oleh UKM diantaranya adalah tipe kemasan
kantong berbahan plastik. Kemasan kantong plastik banyak digunakan karena memiliki harga yang
murah dan mudah pengunaannya dalam proses pengemasan. Untuk membantu proses
pengemasan kantong plastik perlu digunakan alat penyegel (sealer) untuk merekatkan kantong
plastik. Kemajuan teknologi telah mempengaruhi perkembangan alat penyegel (sealer) kemasan
kantong plastik sehingga muncul berbagai macam alat penyegel (sealer), seperti hand sealer,
impulse sealer, continuous sealer, vacuum sealer,dan cup sealer. Secara umum sistem alat
penyegel (sealer) kemasan kantong plastik terbagi menjadi sistem manual dan sistem otomatis.
Alat penyegel (sealer) manual paling banyak digunakan pada UKM karena memiliki harga dan
biaya perawatan yang murah, tetapi memiliki hasil yang kurang baik dan memerlukan waktu yang
lebih lama dalam proses pengemasan. Alat penyegel (sealer) otomatis di gunakan pada
perusahaan-perusahaan besar memiliki harga dan biaya perawatan yang sangat mahal, tetapi
memiliki hasil yang baik dan memerukan waktu yang lebih cepat dalam proses pengemasan. 5
Rumusan Masalah

Bagaimana rancangan alat pendukung pengemasan pada mesin continuous


sealer yang mampu meningkatkan utilitas untuk proses pengemasan ?
Tujuan Penelitian

Merancang alat pendukung pengemasan pada mesin continuous sealer.

Membuat alat dari rancangan yang dilakukan untuk mesin continuous sealer.

7
Manfaat Penelitian

Mendapatkan rancangan alat pendukung pengemasan pada mesin continuous sealer

Meningkatkan utilitas mesin coninuous sealer sealer

8
Batasan Masalah

Alat pendukung dirancang hanya untuk mesin contiuous sealer

Alat pendukung pengemasan pada mesin continuous sealer dikendalikan dengan


menggunakan mikrokontroler sederhana

Alat yang dirancang memiliki kecepatan konstan

9
BAB
Tinjauan Pustaka

Fatmawati 2010

Perancangan Dan Pembuatan Alat Press


Kemasan Plastik Makanan Kering Berbasis
Mikrokontroler AT89C51.
2012 Permana

Mesin Pengelas Plastik Otomatis Untuk


Membantu Proses Pengemasan Benang
Jait Pada Industri Rumahan
Sumargo 2012

Perancangan Alat Pengemas Vakum Untuk


Produk Olahan Jamur Tiram Dalam
Rangka Meningkatkan Nilai Jual Dan Masa
Pakai.
11
2015 Wicaksono

Mesin Las Dan Potong Plastik Berbasis


Pneumatik dengan Mikrokontroler

Maskur 2016

Rancang Bangun Alat Bantu Pengarah


Pada Mesin Continuous Sealer Tipe
Horizontal.

Mardiyanto

PERANCANGAN ALAT PENDUKUNG PENGEMASAN PADA MESIN


CONTINUOUS SEALER

12
Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk
dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa tertampung
dan terlindungi (Rahman dan Sakti, 2014).

Sarana informasi dan promosi Memudahkan penyimpanan


merupakan fungsi tambahan, namun demikian saat ini justru suatu produk yang telah dikemas dengan baik
fungsi kemasan sebagai media informasi dan promosi ini menjadi
akan lebih mudah untuk disimpan.
sangat penting untuk menarik perhatian dan menimbulkan rasa
penasaran bagi konsumen untuk membeli produk tersebut.

Sebagai pelindung Memudahkan penghitungan


kemasan di harapkan dapat melindungi produk yang ada di
dengan pengemasan jumlah atau kuantitas
dalamnya dari berbagai faktor penyebab kerusakan baik
yang disebabkan oleh faktor biologi, kimia maupun fisika. produk lebih mudah di hitung.

Memudahkan pengiriman dan


Sebagai wadah
pendistribusian
dengan pengemasan yang baik suatu produk perantara produk selama pendistribusian dari
akan lebih mudah didistribusikan. produsen ke konsumen.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Proses pengembangan produk menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger (2001) dalam
bukunya Perancangan dan Pengembangan Produk secara keleruruhan terdiri dari 6 fase

Fase 0 - Perencanaan Fase 1 Pengembangan Konsep. Fase 2 Perancangan Tingkat Sistem.

Kegiatan ini disebut sebagai Zerofase kebutuhan pasar diidentifikasi, alternatif konsep- mencakup definisi arsitektur produk dan uraian
konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan produk menjadi subsistem-subsistem serta
karena kegiatan ini mendahului satu atau lebih konsep dipilih untuk komponen-komponen. Gambaran rakitan akhir
persetujuan proyek dan proses pengembangan dan percobaan lebih jauh. untuk system produksi biasanya didefiniskan
Dimana yang dimaksud dengan konsep disini selama fase ini. Output pada fase ini biasanya
penelusuran pengembangan produk
adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi
aktual yang akan dikembangkan suatu produk dan biasanya disertai dengan secara fungsional dari tiap subsistem produk,
sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk serta diagram aliran proses pendahuluan untuk
pesaing serta pertimbangan ekonomis proyek. proses rakitan akhir.

14
Fase 3-5

Fase 3 Perancangan Rinci Fase 4 Pengujian dan Perbaikan Fase 5 Peluncuran Produk.

mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, Fase pengujian dan perbaikan melibatkan Pada fase peluncuran produk, yang terlebih
konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam dahulu dilakukan adalah melakukan produksi
material, dan toleransi-toleransi dari seluruh
versi produksi awal produk. Prototipe awal awal, dimana produk dibuat dengan
komponen unit pada produk dan identifikasi (alpha) biasanya dibuat dengan menggunakan menggunakan sistem produksi yang
seluruh komponen standar yang dibeli dari komponen-komponen dengan bentuk dan jenis
sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini
material pada produksi sesungguhnya, namun
pemasok. Rencana proses dinyatakan dan adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
tidak memerlukan proses pabrikasi dengan
peralatan dirancang untuk tiap komponen memecahkan permasalahan yang mungkin
proses yang sama dengan yang dilakukan pada
proses pabrikasi sesungguhnya. timbul pada proses produksi sesunggunya.
yang dibuat dalam sistem produksi.

15
Morphological Chart adalah suatu
daftar atau ringkasan dari analisis
Morphological perubahan bentuk secara
sistematis untuk mengetahui
Chart bagaimana bentuk suatu produk
dibuat(Ginting Rosania, 2010).
Langkah-langkahnya menggunakan metode Morphological Chart

Mendaftar/membuat daftar yang penting bagi

Maksud dari pembuatan


sebuah produk
01
daftar/tabel ini adalah Membuat daftar dari ciri-ciri atau fungsi
untuk mencoba
membangun aspek-aspek
yang mungkin akan dicapai
Daftar yang kedua
02
Menggambar dan membuat sebuah chart untuk
yang perlu yang harus merupakan sub solusi yang
digabungkan ke dalam
suatu produk di mana hal
dilakukan secara individual
yang mana saat
mencantumkan semua kemungkinan-kemungkinan

Grafik morfologi ini


hubungan solusi
03
tersebut mungkin untuk menggabungkan satu dari Mengidentifikasi kelayakan kombinasi
dilakukan. daftar/tabel maka ciri
tersebut akan membentuk
disusun dari daftar yang
telah dibuat
suatu sub solusi
04
Jumlah total dari kombinasi tersebut mungkin sangat
suatu solusi rancangan
secara menyeluruh banyak sehingga pencarian strategi mungkin harus
berpedoman pada konstrain atau kriteria.

17
CONTOH
Morphological Chart
PERANCANGAN ALAT PEMOTONG KENTANG

18
CONTOH
Morphological Chart
PERANCANGAN ALAT PENIRIS MINYAK

19
Simple Additive Weighting (SAW) dikenal dengan
istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep
dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan
Simple Additive terbobot dari rating kinerja setiap alternatif pada
semua atribut. Metode SAW membutuhkan
Weighting proses normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan
semua rating .
BAB
Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada proses pengemasan kemasan kantong


plastik menggunakan mesin continuous sealer.

22
Metode Pengumpulan Data

1.Studi Pustaka
Studi pustaka dalam hal ini dilakukan untuk mempelajari literatur yang terkait dengan
desain produk dan pengembangan alat produksi.
2.Observasi pada alat pengemasan continuous sealer.

23
Data Primer

1 3
Data proses pengemasan dengan continuous sealer dan Data anatomi continuous band sealer. Data ini meliputi data
mesin kemas otomatis. Data diperoleh dari pengamatan bagian-bagian yang menuyusun mesin continuous sealer.
terhadap video proses pengemasan yang bersumber dari
produsen maupun supplier mesin continuous band sealer
dan mesin kemas otomatis.

2 4
Data karakteristik mesin continuous sealer dan mesin kemas Data alat dan bahan. Peneliti mengumpulkan informasi
otomatis. Data ini berupa perbandingan rancangan, berbagai kemungkinan penggunaan alat rancangan dan
perbandingan kerja dan perbandingan hasil kemas dari bahan-bahan yang kemungkinan dapat digunakan untuk
beberapa continuous band sealer dari pabrikan yang membangun alat dimaksud.
berbeda dan juga mesin kemas otomatis.

24
Data sekunder
data yang diperoleh dari pihak lain, referensi yang berasal
dari berbagai macam sumber seperti perpustakaan, internet,
buku dan literatur lainnya.

25
Tahapan Penelitian

1 2 3

Identifikasi Proses Pengemasan Identifikasi Kerja Alat Pengeemas Kebutuhan Rancangan


Identifikasi dilakukan terhadap proses Pada tahap ini dilakukan identifikasi cara Setelah diperoleh perbandingan
pengemasan kemasan kantong plastik pada
kerja continuous sealer, impulse sealer kekurangan dan kelebihan masing-
mesin continuous sealer, impulse sealer dan alat
pengemas otomatis. Identifikasi proses dan alat pengemas otomatis meliputi masing tipe mesin pengemas, selanjutnya
pengemasan dilakukan untuk mendapatkan sistem maupun fungsi dari masing- dicari alternatif rancangan yang mampu
gambaran secara umum mengenai apa saja masing subsistem yang ada. meningkatkan utilitas alat continuous
langkah-langkah yang ada dalam proses
sealer.
pengemasan kemasan kantong plastik. Pada
tahapan ini akan didapatkan proses rinci proses
pengemasan dengan alat continuous sealer,
impulse sealer dan alat pengemas otomatis.

26
4 5 6

Konsep Rancangan Prototyping Pengujian Alat

Konsep rancangan merupakan Dalam prototyping ditentukan bahan- Dalam tahapan ini dilakukan pengujian
alternatif yang dipilih dan mampu bahan dan alat-alat yang digunakan untuk mengetahui kinerja alat
menjawab kebutuhan rancangan alat dalam pembuatan alat pendukung pendukung pengemasan pada
bantu pengemasan pada continuous pengemasan pada continuous sealer. continuous sealer.
sealer.

27
MUNAQOSAH BULAN DEPAN
AMIN. TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai