Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SOFTBALL

Guru Pembimbing :
Surya Darma Sihombing S.Pd

Disusun Oleh :
Sutan Ahmad Firaz ( XI – IPA 2 )

MAN INSAN CENDEKIA TAPANULI SELATAN


T.A. 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Softball merupakan salah satu bidang olahrga yang palimg digemari masyarakat


di Amerika serikat dan perkembangannya sangat pesat, namun lain halnya dengan
masyarakat diindonesia olahraga ini tidak begitu dikenal, hanya sebagian
masyarakat mengetahuinya dan beberapa sekolah tertentu. Padahal olahraga
inidapat dimainkan oleh semua kalangan, baik yang tua, muda, anak-anak, orang
dewasa laki-laki, atau pun perempuan dan tiadak perlu lapangan yamg luas
untukmelakukan olahraga ini. Maka dari itu dengan adanya mekalah ini akan
menjadiacuan bagi saya agar bisa mengatahui olahraga ini dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah bahwa,
softball sebagai salah satu cabang olahraga yang banyak digemari. maka
diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan
sebagai pedoman bagi masayarakat apabila ingin melaksanakan
pertandingan/kompetisi.

C. Tujuan Penulisan

Dalam kontaks ini softball merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
penting, sebagai aktifitas gerak dalam berolahraga, karna semua kalangan dapat
memainkannya, dan tidak perlu lapangan yang luas unutk melakukan permainan
ini. Maka dari itu timbul perhatian yang serius terhadap cabang olahraga tersebut,
agar olahraga ini dapat diketahui oleh semua kalangan khususnya bagi para
pelajar dan mahasiswa. Sehinga perkembangan olahraga ini khusnya di MAN
Insan Cendikia Tapanuli Selatan dapat membantu masayarakat dalam
meningkatkan kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Softball Di dunia

Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh


George Hancock di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya
untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di lapangan tertutup. Namun
ternyata dalam waktu singkat softball justru menjadi permainan yang banyak
digemari masyarakat disana waktu itu. Daya tarik yang utama mengapa permainan
ini cepat dicintai masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball
(bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap orang dengan tidak memandang
usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan lapangan yang luas dan yang
terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga
ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh
penjuru dunia. 

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang


olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat
dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-
peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu.
Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball
Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang
menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk
Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak
diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya. 

Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota, ada ditemui


beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering pula
menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk
mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian, yang dipergunakan
pemecahan masalah adalah naskah peraturan aslinya, dalam bahasa Inggris.
Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan
diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal. Kemudian
diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Diterimanya Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade
Internasional, maka peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di
masa-masa mendatang menjadi lebih terbuka. Usaha ke arah itupun telah dirintis,
ketika Olympiade Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang
didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.
B. Perkembangan Softball

Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh


George Hancock di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya
untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di lapangan tertutup. Namun
ternyata dalam waktu singkat softball justru menjadi permainan yang banyak
digemari masyarakat disana waktu itu. Daya tarik yang utama mengapa permainan
ini cepat dicintai masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball
(bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap orang dengan tidak memandang
usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan lapangan yang luas dan yang
terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga
ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh
penjuru dunia. 

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang


olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat
dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-
peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu.
Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball
Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang
menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk
Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak
diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya. 

Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota, ada ditemui


beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering pula
menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk
mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian, yang dipergunakan
pemecahan masalah adalah naskah peraturan aslinya, dalam bahasa Inggris.
Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan
diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal. Kemudian
diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Diterimanya Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade
Internasional, maka peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di
masa-masa mendatang menjadi lebih terbuka. Usaha ke arah itupun telah dirintis,
ketika Olympiade Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang
didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.
C. Peraturan Bermain Softball

1.    Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)


Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik
defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain.
Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai
tim defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum
putih, dlm gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan
oleh tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah
pertahanan belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4
orang pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu
1st Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain
yg sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah
Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola
Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg
berjarak kira-kira 18,5 -19 m).

Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau
disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens /
Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul /
Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg
telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s
Box disamping Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau
dlm posting pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box &
Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan
supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg
menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense,
disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya,
permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT
tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun Runner). 1 babak atau ronde
dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah
bergantian melakukan 1x defense dan 1x offense.

2.    Pitcher ( Pelempar ) 


Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik
dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat
memukul bola lemparannya.Partnernya “Catcher”, biasanya memberikan isyarat /
kode bola yg hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-
Pemukul, baik itu bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg
trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.

3.    Pemukul (Hitter) & Strike Zone


Satu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher,
umumnya jika :
 bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak terpukul baik
di-swing atau tidak oleh Batter- bola lemparannya diluar “Strike Zone”atau
“Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh Batter
 bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau keluar
daerah permainan “Foul Territory”.
 Strike Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg
lebarnya selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d
siku tangan depan si-Pemukul / Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik
terlihat dari pandangan si-Pitcher ). Apakah lemparan Pitcher masuk atau
keluar “Strike Zone”, semua ditentukan oleh keputusan Plate Umpire
( petugas yg memakai kostum biru muda dibelakang catcher, dalam
gambar ).

4.    Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola 


Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin
memukul bola ke daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh
line yg berwarna kuning. Jika bola yg terpukul (ke arah line berwarna merah)
keluar dari daerah permainan “Foul Territory”, maka dianggap sebagai Pukulan
yg gagal dan dihitung “Strike” keuntungan bagi Pitcher. Setelah bola
terpukul,maka Hitter harus melepaskan “Bat” ditanah dan berlari kearah Base,
sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai (ke arah panah yg berwarna biru), dan
berusaha jangan sampai di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense.
Setiap Pemain Offense ( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases
(kembali ke Home Plate) dan berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah
berhasil menciptakan 1 angka untuk tim-nya. Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat
memukul dengan keras dan jauh melebihi jarak “Out Field”, maka dia dapat
dengan mudah mencapai semua Base hingga kembali ke Home Plate tanpa harus
di-Out-kan oleh tim Defense, dan dia berhasil menyumbangkan 1 angka, dan
berhak mendapatkan predikat “HOMERUN” untuk tim-nya. (lihat line kuning
“homerun”)

5.    Strikes 
Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari Pitcher.
Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone
tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan harus
keluar lapangan kembali menuju Dugout. Dalam gambar ditunjukkan contoh
lemparan bola „STRIKES“, yg diputuskan oleh Plate Umpire dengan
menggerakkan tangannya. Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali melihat Point
3 diatas.

6.    Balls 
Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter,
sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar
Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan
“Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls). Namun, hal ini jangan sampai
berlebihan, karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan diluar Strike Zone
(Balls) dan Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka
setelah 4 Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju Base pertama, tanpa harus
memukul bola terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu,
Plate Umpire bertugas juga menghitung “Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg
terjadi dalam setiap Pitch. Duel antara Hitter dan Pitcher akan berakhir, jika:
 Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
 Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah
melakukan 4 kali Balls, Atau
 Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi Runner.
 Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak sengaja,
dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal semacam ini,
dinamakan "Hit-by-pitch"

7.    Baserunning 
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh & sebanyak
Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha menangkap &
mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense
lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner dan mengamankan permainan.
Jika Runner sedikitnya mencapai 1st Base, sebelum pemain Defense
melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man, maka Runner berhasil
mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan selanjutnya menunggu Hitter
berikutnya yg akan memukul bola. Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu
Runner menempati masing-masing Base. Dalam permainan Baseball,selama bola
hidup (Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan
Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk mencuri Base (Base
Stealing) berlari menuju Base berikutnya. Hal ini berbeda dengan Permainan
Softball, dimana dalam keadaan Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah
lingkaran zone Pitch, Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai
menunggu lemparan Pitch dilakukan.

8.    Fly Out 


Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan
3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika berhasil, maka
permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense meninggalkan Infield &
Outfield untuk selanjutnya menjadi tim Offense yg memukul & berlari untuk
menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki
beberapa kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan
sebelumnya, bahwa tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3
kali tidak dapat memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes, atau disebut
“Strike Out”. Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan OUT, jika bola yg
dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh pemain Defense, tanpa
menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out)

9.    Force Out 


Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-
kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-
man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena Hitter
terpaksa harus lari, setelah dia memukul bola ke daerah permainan,dan kalah
cepat dengan bola yg ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-nya, hal ini
kita sebut “Force Out”. Apakah Bola atau Runner yg lebih dulu mencapai Base,
hal ini diputuskan oleh Field Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan
& memakai kostum biru muda).

10.    Safe 
Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap
Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di
Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada Pemukul berikutnya dan
berusaha menolong Baserunner didepannya untuk mencapai Base selanjutnya.
Dalam gambar terlihat pula, Field Umpire memberikan tanda Safe dengan
membuka atau melebarkan tangan kiri dan kanannya.

11.    Base Hit 


Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan
mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai Base-
base berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik,
keras dan jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.

12.    Steal 
Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan Basenya
dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter
teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya “OUT”
dengan melakukan Tag Play. Karena Runner dengan ini berusaha dan bermaksud
mencapai Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut
“Base Stealing”.

13.    Tag Out 


Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan OUT
Baserunner, adalah mematikan Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner
tidak berdiri atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-zone para
Baserunner, yakni daerah aman untuk berdiri, tanpa gangguan dan resiko
dimatikan oleh tim Defense.

Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak


menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner
melalui Tag (menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal
tsb. dinamakan Tag Out.

14.    Double Play 


Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense)
sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple Play). Karena
disetiap Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap bola yg dipukul
HIT oleh pemain 1 timnya, Baserunner yg persis berada didepannya harus dng
terpaksa mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter atau Runner sebelumnya)
menuju Base-berikutnya, hal ini dinamakan (Force Play). Contohnya, seorang
Baserunner sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya
oleh Hitter teman 1 tim-nya, maka dia harus dan terpaksa dalam keadaan apapun
mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens
dalam hal ini, dapat berusaha pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan
bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan Tag Out
dan selanjutnya secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus
mematikan Hitter yg berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu
pula halnya dengan Triple Play.

15.    Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball 


Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball adalah Tim yg mencapai angka
tertinggi setelah Inning 9 (Inning terakhir) selesai. Di dalam pertandingan
Baseball biasanya tidak berlaku angka SERI, jika kedua Tim memiliki angka yg
sama atau SERI di penghabisan Inning terakhir, maka pertandingan akan terus
dilanjutkan di Inning berikutnya, sampai salah satu Tim memiliki angka tertinggi
di akhir Inning tambahan. Setelah pertandingan usai, kedua tim akhirnya saling
bersalaman atau bertepuk tangan (TOS) sebagai tanda Sportifitas kita.  

D. Bentuk Latihan dan Peraturan Permainan Softball

1.    Melempar (Throwing)


Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang
dilakukan antara lain :
1). Lemparan atas(overhand throw),
2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16). 

Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola
softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta
kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992 :16). Selain unsur
tersebut hasil lemparan juga dipengaruhi oleh cara memegang bola. Melakukan
gerakan melempar yang benar tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan.
Dalam buku Parno, Housewart dan Rivkin (1985) membagi gerakan melempar
dalam 4 fase yaitu posisi siap berdiri, gerak awalan, gerakan melempar dan
gerakan lanjutan. Sedangkan teknik melempar yang biasa dilakukan adalah
lemparan atas dan lemparan pitcher.

A.    Lemparan Atas Lemparan


ini disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke
atas melewati garis horizontal pada persendian bahu. Teknik lemparan atas
merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain dalam permainan dari
pada dua jenis teknik lempar yang lain. Teknik ini memiliki keuntungan, jika
dilihat dari gerak intasan tangan bergerak dari atas ke bawah, sehingga
kemungkinan kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini kemungkinan
masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola dengan badan
pemain. Di samping itu teknik lempar atas, kemungkinan bola di lempar dengan
kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini disebabkan pada
saat melempar bola, seluruh badan dimulai dari kaki, pinggang dan tangan
bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak. Mekanis gerakan tubuh
yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik lemparan atas adalah sebagai
berikut :

1.    Posisi Siap


Berdirilah dengan posisi kaki sedemikian rupa, sehingga badan dalam keadaan
seimbang dan memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola. Miringkan
badan dengan posisi bahu kiri lebih tinggi, searah dengan kaki kiri di depan
menuju sasaran dan kaki kanan di belakang, bagi pelempar tangan kanan.
Peganglah bola selayaknya di dalam glove dengan grip disenangi. Konsentrasikan
pikiran dan pandangan ke arah sasaran yang akan dilempar. Housewarth dan
Rivkin (1985) mengemukakan bahwa pada posisi siap melempar yang penting
adalah keseimbangan badan dan bola kontrol.

2.    Gerak Awalan


Pada saat bergantian posisi pada gerak awalan, pindahkan berat badan pada salah
satu kaki yang berada di belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan atau
sebaliknya. Sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan angkat kaki
ke arah samping depan menuju sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan yang
memegang bola ayunkan ke belakang dengan mengacungkan pergelangan tangan  

3.    Gerak Melempar Bola


Pada saat gerak melempar bola berat badan berada dimuka kaki yang untuk
mendorong ke depan dengan posisi kaki sedikit dibengkokkan. Hal ini membantu
keseimbangan badan untuk memindahkan tenaga dorongan kaki ke arah sasaran.
Jika pemain melakukan striding dan melangkah terlalu panjang ataupun pendek
hasil lemparan tidak akan tepat sasaran. Setelah melangkah atau striding
memindahkan dan meletakkan kaki pada bagian depan, putarkan tubuh bagian
atas atau thorak menuju ke sasaran. Hal ini akan membantu menaikkan lengan di
sekitar badan mengarah pada sasaran. Sebelum lengan digerakkan ke depan
lepaskanlah bola disertai dengan lecutan pergelangan tangan.

4.    Gerak Lanjutan


Gerakan akhir dari melempar adalah gerakan lanjutan, dilakukan setelah bola
lepas dari tangan yang disertai dengan gerakan lecutan tangan, seolah-olah
gerakan tersebut mengikuti gerak jalannya bola yang dilemparkan. Gerak tersebut
berakhir pada samping badan atau kaki pada tangan yang memakai glove. Pada
saat ini berat badan berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang yang
mendorong mengikuti gerak maju ke depan tetap terletak pada tanah sebagai
stabilisator dengan glove di samping kaki. Untuk meningkatkan teknik lemparan
atas bermain Softball para pemain harus melakukan latihan dengan cara pemain
berpasangan dan berhadapan dalam jarak yang pendek atau dekat kira-kira 2-3
meter. Pemain melakukan lemparan dengan menambah kecepatan berangsur-
angsur, tetapi lemparan tidak keras dan enak diterima oleh teman. Latihan ini
harus dilakukan dengan waktu yang lama sampai pemain dapat menguasai teknik
lemparan atas dengan sangat bagus. Sesudah melakukan teknik lemparan atas
dengan baik, jaraknya mulai diperjauh dan lemparan bola juga keras. Durasi
waktu latihan ditambah dan intensitas serta repetisi melakukan gerakan lemparan
atas juga diperbanyak agar dapat menguatkan otot-otot lengan pemain. Sehingga
dapat menghasilkan lemparan atas yang cepat. Untuk mengembangkan latihan
lemparan atas agar tepat sasaran, maka pemain harus diberi latihan dengan cara
pemain saling berpasangan dan berhadapan dengan jarak kira-kira 2-3 meter.
Pemain mendapat nilai dengan melempar titik khusus pada pasangannya. Contoh
pemberian nilai pada titik khusus yang di pasang di dada mendapatkan nilai 5, di
samping badan mendapatkan nilai 10, di atas kepala mendapatkan nilai 10 dan
seterusnya. Setelah selesai para pemain dikumpulkan dan diberi evaluasi agar
pemain yang tidak mendapatkan nilai diberi perhatian dan latihan tambahan.
Setelah para pemain dapat menguasai gerakan ini maka perlu ditambah jarak
lemparan dan lemparan lebih keras, durasi waktu, intensitas diperbanyak. Teknik
lemparan atas pada permainan bola Softball juga perlu latihan  ambahan selain
latihan di atas yaitu latihan beban. Karena gerakan lemparan atas yang digerakan
berupa otot-otot yang ada pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada
disekitar punggung dan juga otot-otot yang ada pada kaki. Agar para pemain
dapat melempar dengan keras maka perlu dilatih dengan latihan tambahan supaya
otot-otot mempunyai kekuatan yang bagus dan daya tahan yang bagus pula.
Latihan beban yang diberikan untuk para pemain softball pada teknik lemparan
atas yaitu dumbell press, bench press, chins, lat pull, squats, leg extension dan
crull dan lain-lain.

B.    Lemparan Pitcher

Lemparan pitcher adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan
tugas utama dilambungkan bola untuk diberikan pada batter pada awal permainan.
Bola dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike
zone) antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan bahu pada si
pemukul (batter) siap melakukan pukulan. Parno (1992 : 31) mengatakan “belum
tentu setiap pemain dapat menjadi pitcher yang baik, karena diperlukan
keterampilan yang cukup kompleks”. Oleh sebab itu untuk menjadi pitcher yang
baik diperlukan latihan-latihan yang khusus. Ada dua jenis gerakan yang
dilakukan dalam lemparan pitcher yaitu teknik slingshot dan widmill. Teknik
lemparan midmill dapat dikuasai oleh seorang pitcher namun sebelumnya
disarankan untuk mempelajari teknik slingshot (Housewart dan Rivkin, 1985).

2.    Menangkap Bola (Cathing)


Menangkap bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat
menguasai bola dengan tangan yang memakai glove, dari hasil pukulan atau
lemparan teman (Parno, 1992 : 49). Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh
pemain dalam permainan yaitu bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground
ball). Ada juga posisi menangkap bola yang harus dilakukan dengan sikap awal
jongkok atau setengah jongkok yaitu posisi catcher. Posisi ini dilakukan untuk
menangkap bola demi pitcher yang tidak dapat dipukul oleh pemukul (better).

A.    Menangkap Bola Lambung (Fly Ball) 


Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat menguasai
bola dengan glove terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik dari hasil
pukulan ataupun lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di depan atas
kepala, perhatikan dan pandangan harus selalu pada bola. Saat menangkap bola
gerakan tangan lurus ke arah bola di depan atas kepala. Bersamaan dengan
tertangkapnya bola dengan glove, tariklah lengan dan glove ke arah badan untuk
meredam bola dan tutuplah dengan tangan yang lain agar tidak terlepas. Untuk
meningkatkan teknik menangkap bola lambung para pemain diberi latihan
menangkap bola lambung dengan jarak 30 feet dan lemparkan bola melambung
dengan relative mudah dikuasai dan tidak keras. Kecepatan dan tinggi bola yang
dilempar harus bervariasi. Setelah mempunyai pengalaman menangkap bola,
maka jarak dijauhkan dan jarak lemparan dengan berbagai variasi untuk
menambah kesulitan dengan mengarahkan bola di belakang, depan dan samping
posisi pemain. Latihan ini dapat juga dikembangkan dengan menjaga bola yang
dipukul sesuai dengan situasi pemain.

B.    Menangkap Bola Gulir (Graund Ball)


Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil
pukulan atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan
dengan menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat.
Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik
menangkap bola gulir adalah sebagai berikut : Letakkanlah salah satu lutut
bertumpu pada tanah, gunakan kaki yang lain dan badan untuk memblok bola.
Bola berada di depan badan di antara kedua kaki. Sedangkan posisi kaki kiri
dalam keadaan siap untuk lari atau berdiri. Letakkan bagian belakang glove pada
tanah menghadang datangnya bola dan siap melempar ke tempat sasaran. Untuk
meningkatkan teknik menangkap bola gulir para pemain harus dapat menguasai
posisi siap dalam menangkap bola gulir, pemain dapat bergerak melangkah ke
depan, ke belakang dan ke samping, pemain dapat melakukan tangkapan dan
menutup bola dengan tangan yang lain agar tidak lepas dan tingkatkan latihan dari
yang mudah, dengan lemparan bola yang bergulir lambat dengan jarak sedang, ke
arah latihan yang lebih sukar dengan lemparan bola gulir yang lebih keras, cepat,
akurat dan jarak yang lebih jauh.

3.    Memukul Bola (Batting)


Untuk mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya
kemampuan untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik dalam
softball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap
bola yang dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54). Menurut Sukintaka
(1978/1979 : 61) mengatakan tujuan memukul antara lain :
a. Mencapai base didepannya dengan selamat.
b. Menciptakan nilai.
c. Memajukan pelari didepannya.
Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) prinsip-prinsip memukul bola yang harus
dikuasai oleh seorang pemukul softball adalah :
a. Cara memegang bola (grip).
b. Cara berdirinya (stance).
c. Cara melangkahkan kaki atau menggeserkan kaki (straide),
d. Caramengayunkan alat pemukul
e. Gerak lanjutan si pemukul (follow through).
Ada dua macam memukul dalam softball yaitu memukul bola dengan ayunan
(swing) dan memukul bola tanpa ayunan atau menahan bola pitcher (Bunt).

Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing)


Memukul bola dengan ayunan (swing) adalah pukulan yang sebenarnya dalam
softball karena tidak ada tipuan seperti dalam bunt yang dimaksudkan untuk
mengecoh lawan. Memukul bola dengan ayunan merupakan usaha memukul bola
dari pitcher dengan tujuan menghasilkan pukulan yang keras dan jauh. Hasil
pukulan tersebut diharapkan sulit ditangkap oleh penjaga sehingga kesulitan untuk
mematikan pelari. Pukulan ini dilakukan dengan ayunan penuh, cepat dan tidak
terputus dari posisi siap memukul tanpa gerakan menahan sampai gerak lanjutan.
Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik
memukul bola dengan ayunan adalah sebagai berikut :

1.    Melangkah
Mengayunkan lengan adalah merupakan bagian dari gerak memukul.
Bagaimanapun juga melangkah gerak yang menggerakan badan yang sama
pentingnya gerak mengayun. Selama melangkah ke arah pitcher berat badan
berpindah ke depan bersamaan dengan kekuatan better memukul bola. Langkah
kaki tidak perlu jauh-jauh, kira-kira 6-12 inchi dilakukan dengan pelan.

2.    Gerakan Lengan


Ayunan lengan dimulai setelah langkah kaki berakhir mendarat di tanah. Lengan
mengayunkan pemukul datar setinggi pinggang, bersamaan dengan itu dada
berputar menghadap arah pitcher.

3.    Gerakan Pergelangan Tangan


Gerakan pergelangan tangan sangat penting dalam mengayun, hal ini merupakan
bagian gerak yang wajar dapat diperlihatkan dalam gerak yang lambat. Gerakan
pergelangan tangan berputar selayaknya kemudian berhenti pada pertengahan
gerak ayunan.

4.    Gerak Lanjutan


Gerak lanjutan adalah merupakan gerak akhir dari melakukan ayunan dan terjadi
secara wajar. Pada fase ini pergelangan tangan terus berputar, sehingga lengan
menyilang pada tubuh dan pinggang berputar penuh. Menurut Agus Mukholid
(2004 : 61) teknik memukul bola dengan ayunan (swing) meliputi :
1)    Pegangan alat pemukul (bat) harus santai, tidak menimbulkan ketegangan
pada lengan dan pergelangan tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
:
a.    Lead-arm harus dalam posisi horizontal dengan tanah.
b.    Siku tangan belakang ditekuk dan dijatuhkan dari badan.
c.    Pandangan ke arah bola lewat bahu depan.
d.    Sikap dan tempat kedudukan kepala tidak berubah sampai bat mengenai bola.
e.    Posisi bat agak condong ke belakang, jangan diletakkan di atas bahu atau
terlalu tegak.
2)    Ambillah sikap yang enak dan wajar pada waktu berdiri dalam batter box.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Harus keadaan rileks selalu.
b. Jarak kedua kaki selebar bahu.
c. Berat badan harus berada ditengah-tengah badan untuk memudahkan gerakan.
d. Badan sedikit condong ke depan.
3)    Geserlah kaki depan ke arah datangnya bola atau pitcher. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah :
a. Geserkan kaki ke depan (striding) secukupnya saja.
b. Lakukanlah backswing sebelum striding, untuk menambah putaran ke depan.
4)    Lakukanlah ayunan (swing) ke depan disertai putaran badan ke depan segera
setelah striding selesai (putaran badan ke arah pitcher).
5)    Luruskanlah lead-arm pada waktu melakukan ayunan untuk mendapatkan
hasil yang terbaik.
6)    Pindahkan berat badan dari belakang ke depan untuk menambah kekuatan
pukulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Doronglah badan ke depan dengan kaki belakang.
b. Lecutkanlah pergelangan tangan menjelang bat kontak dengan bola.
c. Lead-arm lebih aktif.
7)    Follow through dari tubuh harus searah dengan jalannya bola hasil pukulan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.    Angkatlah tumit kaki belakang, untuk dapat melakukan pivot-foot.
b.    Pindahkan titik berat badan ke depan. Untuk meningkatkan pukulan bola para
pemain diberi latihan pukulan dasar tanpa bola yaitu cara melangkahkan kaki,
kombinasikan gerak langkah kaki dengan ayunan lengan, kombinasikan gerak
langkah kaki, ayunan lengan dan gerak lanjutan dengan baik dan benar. 

Untuk mengasah pukulan bola yang dilakukan pemain yaitu gantunghlah bola di
dalam yang tidak terpakai dilakukan di garase atau tempat lain yang dihalangi
dengan backstop atau jaring dan latihan yang kontinyu agar dapat mengasai
gerakan memukul dengan memukul bola. Para pemain membuat labor memukul
di garase atau di lapangan. Bola dipukul ke arah jaring, dinding yang bertir,
backstop. Letakanlah bola pada tongkak dan lakukan pukulan dengan mengayun.
Salah seorang melemparkan bola sebagai pitcher berdiri dengan jarak 10 feet
dengan sudut kemiringan 450 terhadap better. Posisi ini memudahkan pitcher
melemparkan bola lambat yang dapat dipukul better ke dalam jaring. bagi tim
dalam kelompok sebagai better dan fielder. Satu orang sebagai on deck better,
semua pemain lain sebagai fielder. 
Pitcher melemparkan bola dengan variasi sebanyak 15 kali terhadap better.
Kemudian bola dari fielder diberikan ke pitcher lalu bergantian yang menjadi
pemukul bola dan seterusnya. Setelah para pemain dapat menguasai gerakan ini
maka perlu ditambah durasi waktu, intensitas diperbanyak. Teknik memukul bola
pada permainan bola softball sangat bagus diberi latihan beban. Karena gerakan
memukul bola menggunakan otot-otot yang ada di seluruh tubuh terutama otot-
otot pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan perut,
juga otot-otot yang ada pada kaki. 
Agar para pemain dapat memukul bola dengan keras maka perlu dilatih dengan
latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang bagus dan daya
tahan yang bagus pula. Latihan beban yang diberikan untuk para pemain softball
pada teknik lemparan atas yaitu upright row, power clean, dumbell press, bench
press, sit up, back up, back extention, chins, lat pull, squats, leg extension dan
crull dan lain-lain. 

Memukul Bola Tanpa Ayunan atau Menahan (Bunt)

Bunt adalah pukulan yang dilakukan dengan pelan terhadap bola tanpa melakukan
gerakan ayunan lengan. Bunt dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga dapat
memajukan pelari didepannya dan better berkesempatan untuk mencapai base
didepannya. Namun demikian bunt bukan teknik memukul yang mudah dilakukan
oleh pemain pemula, karena cukup sulit untuk mengarahkan bola agar sulit
dijangkau oleh pitcher maupun penjaga base. Memukul memerlukan
keterampilan, ketelitian, koordinasi dan kekuatan. Teknik memukul juga
merupakan suatu gerakan yang kompleks karena memerlukan koordinasi dari
pengamatan untuk memukul pitcher dengan kecepatan yang belum diketahui.
Bagi pemain pemula memukul merupakan keterampilan yang sulit dilakukan.
Oleh karena itu harus mengembangkan keterampilan koordinasi antara tangan,
mata dan pengamatan yang diperlukan untuk memukul bola (Housewart dan
Rivkin, 1985). Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik memukul bola dengan
tanpa ayunan atau menahan (bunt) meliputi :
a. Batter harus mengambil sikap seolah-olah seperti melakukan swing (pukulan
jauh) sebelum melakukan bunt yang sesungguhnya.
b. Bila batter posisi berdirinya sejajar dengan home plate, geserlah kaki depan ke
arah diagonal belakang (base II), untuk kemudian disusul oleh kaki belakang
sehingga kedua kaki dalam posisi sejajar.
c. Bersamaan dengan pivot-foot, geserlah tangan yang belakang ke arah ujung
bat.
d. Dengan pivot-foot yang tepat, akan menjamin berhasilnya seorang batter
melakukan bunt.

4.    Pelari (Base Running) dan Meluncur (Sliding)

Lari adalah faktor yang sangat penting dalam bermain softball. Para pemain harus
memiliki kemampuan, kecakapan, kelincahan dan kecepatan lari untuk mencapai
base dengan selamat. Di dalam lapangan, seorang pelari harus berlari dari base ke
base tanpa melewati pemain didepannya. Kecepatan lari sangat penting dimiliki
oleh pemain, lawannya adalah bola yang dilempar oleh fielder dengan kecepatan
yang relatif tinggi. Untuk memperoleh kemampuan yang memadai para pemain
perlu dan harus berlatih yaitu sprint dan bentuk agility secara teratur. Seorang
pelari juga harus bisa membaca situasi lapangan untuk tindakan stealing yaitu
suatu tindakan dari baserunner yang berusaha maju ke base yang didepannya pada
waktu pitch dilakukan pitcher atau mengambil keputusan untuk sliding. Untuk
melakukan sliding diperkirakan dengan jarak 2-3 meter dari base yang akan
dicapai. 

Dilakukan dengan awalan, setelah mendekati base, pindahkan berat badan ke


belakang kemudian jatuhkan pinggul ke tanah. Bersamaan dengan itu ayunkan
salah satu kaki ke arah base, segera diikuti kaki yang lain. Saat meluncur dengan
sikap terlentang, seluruh badan bagian belakang menyentuh pada tanah kecuali
kepala sedikit diangkat kaki diluruskan untuk menyentuh base yang dituju. Ada
beberapa macam cara untuk melakukan sliding yaitu sliding lurus (le straight leg
slide), meluncur mengait (hook slide) dan meluncur kepala lebih dulu (frist head
slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan sliding yang ada

5.    Latihan Teknik Dasar Bermain Softball

Latihan teknik merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap penguasaan


teknik dasar bermain Softball. Adapun tujuan melatih teknik adalah untuk
mengotomatisasi gerakan sesuai dengan teknik gerakan yang dikehendaki dan
benar otomatisasinya (Suharno HP, 1986:62). Dalam latihan ada tahapan-tahapan
yang harus dilalui untuk seseorang dapat menguasai suatu teknik gerakan. Dalam
teori belajar gerak menurut Rusli Lutan, (1988:102) Belajar gerak itu terdiri atas
tahap penguasaan, penghalusan dan, penstabilan gerak atu keterampilan teknik
olahraga. 
Belajar gerak terjadi melalui respon-respon muskular yang diekspresikan dalam
gerakan-gerakan bagian tubuh secara sebagian-sebagian atau keseluruhan sesuai
prinsip belajar gerak dari mudah ke sukar atau dari sederhana ke yang lebih
kompleks (Sugiyanyo dkk, 1997:329). Fase-fase yang harus dilalui dalam tahapan
belajar yaitu fase kognitif, fase asosiatif dan fase otonom. Dalam melakukan
aktivitas jasmani, ada dua aspek pokok di dalamnya yaitu meningkatkan
kemampuan fisik dan kualitas gerak tubuh. Untuk meningkatkan kualitas fisik
dapat dilakukan dengan latihan fisik. Sedangkan untuk kualitas gerakan, latihan
dilakukan dengan mengacu prinsip belajar gerak. 

Meningkatkan teknik dasar melempar dan menangkap bermain Softball dapat


dilakukan bersamaan dengan latihan lempar tangkap berpasangan. Memukul dapat
dilakukan dengan latihan memukul bola yang dilempar oleh teman dari bawah,
dari atas,atau bisa juga dengan alat ”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan
pemain softball dalam melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara
pemain diberi latihan lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan
Softball.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang


olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat
dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-
peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu.
Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball
Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang
menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk
Indonesia pada saat ini. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah
Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball
Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah
diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Serta kompetisi tingkat madrasah
khususnya MAN IC Tapanuli Selatan.

B. Saran

Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun karna
banyak istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan pemain. Jadi agar
olahraga ini perkembangannya di Indonesia tidak memngalami kesulitan. Maka
perlu perhatian serius PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir
Seluruh Indonesia) untuk pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.  

Anda mungkin juga menyukai