Tugas Makala
Dosen : Waode Piliana, M.Si
“Pengangguran”
AKHIRUDIN
I1A5 15 005
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya.
Semoga segala kebaikan dan amalnya senantiasa mendapat balasan yang lebih.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua
kekurangan dalam makalah ini. Olehnya itu, penulis mengharapkan kritik dan
selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I. PENDAHULUAN
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia
adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah
sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang
cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi
sangat besar dan kompleks. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga
kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena
pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja,
yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang
usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan
yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
4
5
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
pengangguran, produktivitas dan pendapatan
7
8
9
10
dapat ditekan dari 2,0 persen pada periode 2000-2005 menjadi 1,7 persen pada
periode 2005-2009. Demikian juga pertumbuhan angkatan kerja, dapat ditekan
menjadi 1,9 persen pada periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang
11
tetap.
b) Pendapatan Negara Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa
upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum sampai di tangan penerima dipotong
pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini merupakan salah satu sumber
pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang bekerja maka
pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung berkurang.
c) Beban Psikologis Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban
psikologis yang ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan berarti ia
memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang tidak
memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama akan merasa rendah diri
(minder) karena statusnya yang tidak jelas.
d) Munculnya Biaya Sosial Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan
pengeluaran berupa biaya-biaya sosial seperti biaya pengadaan penyuluhan,
biaya pelatihan, dan biaya keamanan sebagai akibat kecenderungan
meningkatnya tindak kriminalitas.
12
itu ditegaskan, bahwa untuk itu, sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, sebaiknya segera dibentuk Badan Koordinasi
Perluasan Kesempatan Kerja. Kesadaran dan dukungan sebagaimana diwujudkan
dalam kesepakatan GNPP tersebut, menunjukan suatu kepedulian dari segenap
komponen bangsa terhadap masalah ketenagakerjaan, utamanya upaya
penanggulangan pengangguran. Menyadari bahwa upaya penciptaan kesempatan
kerja itu bukan semata fungsi dan tanggung jawab Depatemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua, pihak
pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha, maupun dunia pendidikan.
Oleh karena itu, dalam penyusunan kebijakan dan program masing-masing pihak,
13
berbagai upaya. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Sebagai
solusi pengangguran berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh, untuk itu
14
keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan
sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan
murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama.
Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk
memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
g) Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan
menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan
sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan
mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan
dunia kerja.
15
16
3.1 Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
pekerjaan yang
layak. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan
kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.Juga kom
kompetensi
petensi pencari
kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi
pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap penganggur diupayakan memiliki
pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai
Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih
tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Semua
permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan
(Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa
masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga
memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
3.2 Saran
18