Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DENGAN GLAUKOMA
Disusun Oleh:
Kelompok I
Dosen pembimbing :
Robiah, S.Kep,Ns
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karunia- Nya
Nya dengan disertai do’a dan restu, akhirnya penyusun dapat
baik dalam penyusunannya maupun dalam tata bahasa yang dipergunakann serta
ser ta
isinya, mengingat terbatasnya pengetahuan yang penyusun miliki. Dalam
penelitian ini penyusun telah berusaha sebaik-baiknya, namun tidak luput dari
kekurangan-kekurangan. Penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN SAMPUL ...........................................
.................................................................
........................................
.................. i
KATA PENGANTAR
PENGANTAR ............................................
..................................................................
........................................
.................. ii
DAFTAR
DAFTAR ISI ...........................................
.................................................................
............................................
.................................
........... iii
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................
.................................................................................
............... 1
B. Perum
Perumusa
usan
n Masalah
Masalah ..........................
............. ..........................
...........................
.......................
......... 1
C. Tujuan Penulisan .............................................
....................................................................
.............................
...... 1
BAB. II. KONSEP
KONSEP TEORI
A. Konsep Glaukom
laukomaa
1. Pengertian .................................................................
..........................................................................................
......................... 2
2. Klasifikasi ..........................................................................................
.......................................................................................... 2
3. Penyebab...................................................................
............................................................................................
......................... 4
4. Patofisiologi ..............................................................
.......................................................................................
......................... 5
5. Patways ..............................................................................................
.............................................................................................. 6
6. Manifestasi Klinis .............................................................................
............................................................................. 7
7. Komplikasi ...............................................................
........................................................................................
......................... 7
8. Pemeriksaan Diagnostik ................................................................... 8
9. Penatalaksanaan ................................................................................
................................................................................ 10
B. Asuhan Keperawatan Glaukoma
1. Pengkajian ................................................................
.........................................................................................
......................... 11
2. Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 11
3. Perencanaan dan Implementasi ........................................................ 12
BAB. III. PENUTUP
A. Ke simpu lan
la n ................................
.................................
.................................
.................................
..................................
................................
.................................
......................
...... 20
20
B. Saran-saran ...........................................
.................................................................
........................................
.................. 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perumusan Masalah
B. Perumusan
1. Apa y
yang
ang dimaksud
dimaksud penyakit Glaukoma ?
2. Bagaimana managemen penatalaksanaan penyakit Glaukoma
Glaukoma ?
Penulisan
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami penyakit Glaukoma.
2 Memahami managemen penatalaksanaan
penata laksanaan penyakit Glaukoma
1
BAB II
KONSEP TEORI
KONSEP
A. Konsep Glaukoma
aukoma
1. Penger
ngertia
tian
n
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak
normal atau lebih tinggi dari pada normal yang mengakibatkan
kerusakan saraf penglihatan dan kebutaan (Sidarta Ilyas, 2004).
Galukoma adalah adanya kesamaan kenaika tekanan intra okuler yang
berakhir dengan
dengan kebutaan (Fritz Hollwich, 1993).
Menurut Martinelli (1991) dalam Sunaryo Joko Waluyo (2009),
bahwa Glaukoma merupakan kelainan mata yang mempunyai gejala
peningkatan tekanan intra okuler (TIO), dimana dapat mengakibatkan
2. Kla
Klasif ikas
kasii
a. Glaukoma primer
2
3
c. Glaukoma kongeni
kongenital
tal
1) Primer atau infantil
2) Menyertai kelainan kongenital lainnya
d. Glaukoma absolut
Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ terbuka)
dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata
memberikan gangguan fungsi lanjut .Pada glaukoma absolut kornea
terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi
atro fi dengan eksvasi
glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit.sering
mata dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah
sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskulisasi pada iris,
keadaan ini memberikan rasa sakit
sakit sekali akibat timbulnya
timbulnya glaukoma
hemoragik.
Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan memberikan sinar
beta pada badan siliar, alkohol retrobulber atau melakukan
pengangkatan bola mata karena mata telah tidak berfungsi dan
memberikan rasa sakit.
3. Penyebab
Penyebab dari glaukoma adalah sebagai berikut (Sidharta Ilyas, 2004)
a. Bertambahnya produksi cairan mata
mata oleh badan cilliary.
4
4. Patofisiologi
Aqueus humor secara kontinue diproduksi oleh badan silier (sel
epitel prosesus ciliary bilik mata belakang untuk memberikan nutrien pada
lensa. Aqueua humor
humor mengalir
me ngalir melalui jaring-jaring
jaring-jar ing trabekuler, pupil, bilik
mata depan, trabekuler mesh work dan kanal schlem. Tekana intra okuler
5
5. p a t w a y s g l a u k o m a
Usia > 40 th
Diabetes Mellitus
Peningkatan tekanan
Obstruksi jaringan vitreus
Trabekuler
MK: Gangguan
Saraf Persepsi Perubahan
Sensori
Penglihatan perifer
Penglihatan MK: Ansietas
6
6 . Manif
Manifesta
estasi
si Klini
Kliniss
Umumnya dari riwayat keluarga ditemukan anggota keluarga
dalam garis vertical atau horizontal memiliki penyakit serupa, penyakit ini
berkembang secara perlahan namun pasti, penampilan bola mata
7. Komplikasi
Komplikasi dari glaukoma menurut berbagai sumber yang salah
satunya www.jec-online.com (2009) adalah kebutaan.
satunya
7
8. Pemeriksaan Diagnos
iagnosti
tik
k
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut
(Harnawartiaj, 2008) :
a. Oftalmoskopi : Untuk melihat fundus bagian mata dalam
dalam yaitu
yaitu
diperiksa
8
c. Pemeriksaan lampu-slit.
Lampu-slit digunakan unutk mengevaluasi oftalmik yaitu
memperbesar kornea, sclera dan kornea inferior sehingga
d. Perimetri
Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang
pandangan yang khas pada glaukoma. Secara sederhana, lapang
pandangan dapat diperiksa dengan
dengan tes konfrontasi.
e. Pemeriksaan Ultrasonografi..
9
2) B-Scan-Ultrasan.
abnormalitas lain.
9. Penatala
atalaks
ksaanaa
aann
Glaukoma bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan,
glaukoma dapat dicegah untuk menghambat kerusakan lanjut dari lapang
pandangan dan rusaknya saraf penglihat. Tujuan penatalaksanaan adalah
menurunkan TIO ke tingkat yang konsisten dengan mempertahankan
penglihatan, penatalaksanaan berbeda-beda tergantung klasifikasi
penyakit dan respons terhadap terapi
(Harnawartiaj, 2008) :
a. Terapi obat.
1) Aseta Zolamit
Zolamit (diamox, glaupakx)
glaupakx) 500 mg
mg oral.
2) Pilokarpin Hcl 2-6
2-6 % 1 tts / jam.
jam.
b. Bedah lazer.
Penembakan lazer untuk memperbaiki aliran humor
aqueus dan menurunkan TIO.
c. Bedah konfensional.
d. Iredektomi perifer atau lateral dilakukan untuk mengangkat
10
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko :
11
3. Perencana
Perencanaan
an dan Imp
Imple
lemmentas
ntasii
a. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d gangguan
penerimaan;gangguan status organ ditandai dengan kehilangan
lapang pandang progresif.
Tujuan :
Penggunaan penglihatan yang optimal
Intervensi :
12
13
Tujuan :
Cemas hilang atau berkurang
Intervensi :
1) Kaji tingkat ansietas
R : factor ini mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman
diri
2) Beri informasi yang akurat dan jujur
R : menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan /
harapan yang akan dating
d. Resti inju
injuri
ri b/d
b/d penurunan
penurunan lapang pandang
Tujuan :
Cedera tidak terjadi
Intervensi :
1) Orientasikan lingkungan dan situasi lain
R : Menurunkan resiko jatuh (cedera), Untuk
meningkatkan
meningkatkan pengenalan tempat
t empat sekitar
2) Anjurkan klien untuk mempelajari kembali ADL
14
R : Meningkatkan
Meningkatkan respon stimulus dan semua
ketergantungannya
3) Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan benda-benda
yang dapat menimbulkan kecelakaan
Tujuan :
Menyatakan dan menunjukkan penerimaan atas penampilan
tentang penilaian diri
Intervensi :
1) Berikan pemahaman tentang kehilangan untuk individu dan
orang dekat, sehubungan dengan terlihatnya kehilangan,
kehilangan fungsi, dan emosi yang terpendam
R : Dengan kehilangan bagian atau fungsi tubuh bisa
menyebabkan individu melakukan penolakan, syok,
15
f. Ketidakmampuan
Ketidakmampuan dalam perawatan diri b/d penurunan penglihatan
Tujuan :
Meningkatkan aktivitas
aktivitas perawatan
per awatan diri
Intervensi :
1) Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas perawatan
diri.
Intervensi :
16
intervensi selanjutnya.
R : Untuk mengetahui sejauh mana koping klien.
17
di rumah b/d
b/d kurang pengetahuan
pengetahuan tentang perawatan diri pada
saat pulang, kurang system pendukung adekuat
Tujuan :
intervensi
1) Berikan informasi
informasi tentang kondisi,
kondisi, tekankan bahwa
bahwa
glaucoma memerlukan pengobatan sepanjang hidup
R : untuk meningkatkan
meningkatkan kerja sama pasien
pasie n
2) Ajarkan dan biarkan pasien memperhatikan
memperhatikan pemberian
sendiri tetes mata bila pembedahan tidak di lakukan
R : penyuluhan
penyuluhan kesehatan esensial untuk keamanan dalam
perawatan diri. Biasanya, pemberian tetes mata
mata anti
glaucoma setiap hari untuk mengontrol TIO, adalah tujuan
terapi jika tidak
t idak dilakukan pembedahan
3) Jamin semua intruksi dan informasi
informasi tentang obat yang di
resepkan tertulis
R : instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan
4) tinjau ulang
ulang praktik-prakt
praktik-praktik
ik umum untuk keamanan
keamanan mata
(contoh:
hindari penyemprotan insektisida,
insektisida, zat lain dan
zat kimia)
k imia) R : untuk melindungi
melindungi terhadap
cidera mata
pengobatannya
18
. Intervensi :
1) Diskusikan perlunya menggunakan
menggunakan identifikasi
R : untuk memberikan informasi
informasi pada perawat dengan kasus
darurat
hidup
R : pola hidup tenang menurunkan respon
respon emosi terhadap
stress
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana di tandai dengan
peningkatan tekanan intra okuler yang dapat merusak saraf mata
sehingga mengakibatkan
mengakibatkan kebutaan. Glaukoma
Glauko ma diklasifikasikan
d iklasifikasikan antara lain
glaukoma primer, glaukoma sekunder, glaukoma kongenital dan glaukoma
glaukoma
absolut. Penyebabnya tergantung dari klasifikasi glaukoma itu sendiri tetapi
pada umumnya disebabkan karena aliran aquos humor terhambat yang bisa
meningkatkan TIO. Tanda dan gejalanya kornea suram, sakit kepala, nyeri,
lapang pandang menurun, dll. Komplikasi dari glaukoma adalah kebutaan.
B. Saran-saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Dwindra, Mayenru.20
Ma yenru.2009.
09. Glaukoma
Glaukoma.. Dalam
http://www.perdami.or.id/?page=news.detail&id=7.
http://www.perdami.or.id/?page=news.detail&id=7. Diperoleh tanggal
6 Juli 2019
Harnawatiaj.2008 Konjungtivitis
Konjungtivitis.Dalam
.Dalam
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/konjugtivitis/.
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/konjugtivitis/. Diperoleh
tanggal 6 Juli 2019
Ilyas, Sidharta. 2003. Ilmu Penyakit Mata.
Mata. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI Ilyas, Sidharta. 2004. Ilmu Perawatan
Perawatan Mata.
Mata. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI
21