Anda di halaman 1dari 20

 

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

“BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN” 


PERTANIAN”  

KELOMPOK 3

 NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


KELOMPOK:

1.  ADRIANA BOIMAU


2.  ARDI GUSTI JOHANNES
3.  CHARLES PAULUS DOI
4.  FEGI ARIMAN TSE
5.  GRASIANA PASKLIA MUDA
6.  OLIVA BERTHA LENDA
7.  SIFRA APRILIA TOBE
8.  SIMSON NYAWA

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019

i
 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena tanpa berkat dan rahmat-Nya penulis tidak mampu menyelesaikan
makalah ini pada waktunya. Makalah ini berisi tentang Bioteknologi Dalam
Bidang Pertanian beserta uraian-uraiannya.

Terimakasih penulis ucapkan pula kepada Bapak Dr. Moses K. Tokan,


M.Si selaku dosen mata kuliah Bioteknologi yang telah memberikan tugas ini,
kedua orang tua, dan juga teman-teman yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun redaksinya. Makalah ini jauh
dari kesempurnaan, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penulis dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi dimasa
yang akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca maupun
 penulis sendiri.

Kupang, April 2019

Penulis

ii
 

DAFTAR ISI

KATA PENGA
PENGANTAR
NTAR .....................
............................................
.............................................
............................................
............................
......

DAFTAR
DAFTAR ISI .....................
...........................................
............................................
............................................
...........................................
.....................

BAB I : PEND
PENDAHUL
AHULUAN
UAN .....................
...........................................
.............................................
...........................................
....................

A.  Latar Belakang ...........................................


.................................................................
............................................
............................
......

B.  Rumusan Masalah .........................................


...............................................................
.............................................
.........................
..

C.  Tujuan ............................................


...................................................................
.............................................
.......................................
.................

BAB II: PEMBA


PEMBAHASAN
HASAN ...................
.........................................
............................................
.............................................
.........................
..

A.  Pengertian Bioteknologi............................................


...................................................................
....................................
.............
B.  Manfaat Bioteknologi Dalam
Da lam Bidang Pangan ............................................
..............................................
..
C.  Produk-Produk Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Perta nian ................................
................................
D.  Dampak Penggunaan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian ......................

BAB III: PENU


PENUTUP
TUP.............
....................................
.............................................
............................................
.......................................
.................

A.  Kesimpulan .........................................


...............................................................
............................................
....................................
..............

B.  Saran .............................................


...................................................................
............................................
...........................................
.....................

DAFTAR PUSTAKA

iii
 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan teknologi ilmu
 pengetahuan,dan energi sebagai sumber kehidupan utama, diikuti semakin
langkanya sumber energi alami, sehingga mendorong manusia untuk dapat
menciptakan sumber energi yang dapat terbarukan, dari mahluk hidup.

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk


hidup (bakteri, jamur,, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara
strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan,
kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan .

Penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan


masyarakat. namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil
 bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang
 pengertian dari bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-
hasil dari bioteknologi tanpa mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.

B.  Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diambil ialah:
1.  Apa itu bioteknologi?
2.  Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pertanian?
3.  Apa saja produk-produk bioteknologi dalam bidang pertanian?

iv
 

4.  Apa dampak penggunaan bioteknologi dalam bidang pertanian?

C.  Tujuan

Tujuan yang diambil ialah:


1.  Untuk mengetahui apa itu bioteknologi.
2.  Untuk mengetahui manfaat bioteknologi dalam bidang pertanian.
3.  Untuk mengetahui produk-produk bioteknologi
bioteknologi dalam bidang pertanian.
4.  Untuk mengetahui dampak penggunaan bioteknologi dalam bidang
 pertanian.

v
 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
 barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
 pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
 barang dan jasa.

B.  Manfaat Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian


1.  Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan tanaman adalah metode atau teknik dalam mengisolasi
 bagian tanaman yaitu sel, jaringan, organ dan protoplasma dan
menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptic didalam ruang
yang terkontrol sehingga bagian-bagian dari tanaman tersebut akan tumbuh
dan berkembang menjadi tanaman yang lengkap. Bagian yang ditumbuhkan
melalui kultur jaringan dinamakan dengan eksplan. Eksplan yang digunakan
 biasanya dari jaringan tumbuhan yang masih muda, seperti tunas, daun
muda dan ujung akar.
Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel, yaitu setiap sel
membawa informasi genetik yang lengkap sehingga berpotensi untuk
 berkembang menjadi individu baru yang lengkap. Kultur jaringan mula-
mula dilakukan oleh Frederick C. Steward. Steward mengkultur sel-sel akar
tanaman wortel dalam suatu media buatan. Dari sel-sel akar itu berhasil

vi
 

tumbuh tanaman wortel yang lengkap. Hasil percobaan ini membuktikan


 bahwa sel mengandung semua informasi genetik yang
yang lengkap.
Selama kultur berlangsung, faktor lingkungan seperti cahaya,

temperatur, kelembapan, dan pH diatur pada kondisi yang paling sesuai


untuk pertumbuhan eksplan. Jika nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan keadaan
lingkungan sesuai, eksplan akan tumbuh menjadi massa sel yang belum
mengalami diferensiasi yang disebut kalus. Kalus kemudian tumbuh
menjadi tanaman kecil yang telah lengkap yang disebut plantlet. Sebelum
dapat ditanam, plantlet harus diaklimatisasi selama beberapa waktu
sehingga kondisi dan ukurannya sesuai untuk ditanam.
Teknik kultur jaringan sangat menguntungkan dalam perbanyakan
tumbuhan bernilai tinggi. Selain itu tanaman langka yang terancam punah

dapat dilestarikan dengan memanfaatkan kultur jaringan. Dengan demikian


kemajuan industri agrobisnis dapat terwujud dan ketahanan pangan akan
meningkat.
Macam-macam kultur jaringan tumbuhan, yaitu:
a.  Pollen antherkultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari benang sari atau serbuk sari.
 b.  Cloroplast kultur merupakan teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan chloroplast untuk keperluan memperbaiki
sifat dari tanaman dengan membuat varietas baru.

c.  Maristem kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan


menggunakan eksplan atau bagian tanaman dari jaringan muda tau
meristem.
d.  Protoplast kultur merupakan suatu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan bagian tanaman protoplast atau sel hidup yang telah
dihilangkan dari dinding selnya.
e.  Somatic cross atau silangan
s ilangan protoplasma merupakan penyilangan dua
macam protoplasma menjadi satu, kemudian membudidayakannya
sehingga menjadi tanaman yang kecil dengan memiliki sifat baru.

vii
 

2.  Hidroponik dan aeroponik


Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok

tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk


memperoleh zat makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk
 pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran
 pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari buatan sendiri atau
 pupuk buatan yang siap pakai. Adapun keuntungan dengan cara hidroponik
adalah sebagai berikut:
a.  Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit
 b.  Produksi tanaman lebih tinggi
c.  Tumbuh lebih cepat

d.  Pemakaian pupuk lebih efisien


e.  Mudah pengerjaannya
f.  Tidak tergantung pada kondisi alam
g.  Tidak membutuhkan lahan luas

Selain hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah


teknik aeroponik. Jika hidroponik media yang digunakan untuk tumbuh akar
adalah air dan media lain misalnya kerikil atau pasir. Tapi pada aeroponik
tidak menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di letakkan

menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya dari air yang
 biasanya berasal dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat
makanan diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian
akar tanaman.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem
hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang menggantung akan lebih
 banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan
kecepatan pertumbuhan tanaman.

viii
 

3.  Tanaman yang dapat menfiksasi nitrogen


Serealia atau tumbuhan rumput-rumputan berbiji merupakan

tumbuhan yang menyuplai 50% makanan pokok penduduk dunia. Namun,


serealia tidak memiliki simbion bakteri akar-akarnya untuk memfiksasi
nitrogen, sehingga kebutuhan nitrogen (N2) diperoleh dari penambahan
 pupuk buatan. Kelebihan pupuk buatan yang diberikan dapat terbilas air dan
menyemari air minum yang dikonsumsi manusia di lingkungan sekitar.
Dengan bioteknologi, para ilmuwan mengembangkan tumbuhan yang
akar-akarnya dapat bersimbiosis dengan Rhizobium. Ide ini melibatkan gen
nif yang dapat mengontrol fiksasi nitrogen. Para ilmuwan menyisipkan gen
nif ini pada :

a.  Tumbuhan serealia


 b.  Bakteri yang berasosiasi dengan tumbuhan serealia
c.  Plasmid TI ( Tumor Inducing) dari Agrobacterium dan kemudian
menginfeksikannya ke tumbuhan yang sesuai dengan bakteri yang telah
direkayasa

4.  Teknologi tanaman transgenik


Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah disusupi DNA
asing sebagai pembawa sifat yang diinginkan. DNA tersebut dapat berasal

dari tumbuhan yang beda jenis. Untuk menghasilkan tanaman transgenik


dibutuhkan teknik rekayasa genetika dan vector sebagai pembawa gen sifat
yang diinginkan. Sebagai vector digunakanlah DNA yang berasal dari
 bakteri Agrobacterium tumefaciens yang lebih dikenal dengan nama Ti
 plasmid (tumor-inducing plasmid). Ti plasmid memiliki kemampuan untuk
masuk ke dalam sel tumbuhan selama proses infeksi.
Tahapan untuk memperoleh tanaman transgenik, adalah sebagai
 berikut:
a.  Ti plasmid dikeluarkan dari sel bakteri

ix
 

 b.  Ti plasmid dipotong pada sisi yang spesifik dengan menggunakan enzim
restriksi
c.  DNA yang berasal dari sel tanaman dipotong dengan menggunakan

enzim restriksi yang sama agar diperoleh sisi yang speksifik. Kemudian
gen tanaman yang membawa sifat yang diinginkan dipisahkan dari DNA-
nya
d.  Gen tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam plasmid sehingga
menghasilkan DNA rekombinan
e.  Plasmid yang telah mengandung gen tersebut dimasukkan ke dalam sel
tanaman yang dikultur. Saat ini, sel tanaman telah memiliki gen dari
tanaman lain
f.  Terjadi regeberasi sel tumbuhan yang akan terus mengalami pembelahan

hingga menjadi satu individu tanaman baru. Tanaman baru ini memiliki
sifat baru yang diinginkan dan merupakan tanaman transgenik

Teknologi transgenik telah dilakukan pada beberapa tanaman


 pertanian seperti jagung, kapas, tomat, padi, kedelai, dan papaya. Pada
kedelai telah dimasukkan beberapa gen yang menyebabkan variasi pada
tanaman kedelai. Pada tanaman jagung telah dimasukkan gen cry dari
 Bacillus thuringiensis disebut
thuringiensis  disebut dengan jagung Bt, yang menyebabkan jagung
menghasilkan protein yang dapat membunuh serangga, seperti kupu-kupu.

Tanaman transgenik ini tidak perlu disemprot dengan pestisida untuk


menyingkirkan hama dan penyakit, sebab dengan sisipan gen tersebut akan
menghasilkan senyawa endotoksin ( senyawa racun) sehingga tanaman
transgenik dapat membrantas hama dengan senyawa racun yang
dikandungnya.

5.  Penggunaan teknologi nuklir


Teknologi nuklir menggunaan unsur-unsur radioaktif yang dapat

memancarkan sinar radioaktif, antara lain sinar gama (γ ), sinar alfa (α ) dan
x
 

sinar beta (β). Manfaat dari radioaktif seperti sinar gama (γ ) berguna untuk
 pemuliaan tanaman, yaitu dengan meradiasi sel atau
a tau jaringan sehingga akan
terjadi mutasi yaitu terjadinya perubahan jumlah kromosom atau gen yang

terdapat dalam inti sel, dengan tujuan agar menghasilkan atau memiliki
keturunan dengan bibit unggul.
Hasil dari mutasi yang sering dinamakan mutan, ternyata memiliki
 beberapa keuntungan di antaranya cocok ditanam di persawahan pasang
surut yang memiliki kadar garam cukup tinggi, tahan wereng cokelat dan
hijau, tahan penyakit busuk daun, umur lebih pendek, dapat ditanam pada
musim kemarau dalam waktu lebih singkat, hasil panennya lebih banyak.
Tanaman hasil mutasi ini bersifat poliploidi (jumlah kromosomnya
 berkelipatan dari kromosom normal) sehingga dapat memberikan hasil yang

lebih tinggi, misalnya cepat berbuah, buahnya lebih besar, dan tidak berbiji.

6.  Fusi protoplas


Fusi protoplas merupakan suatu proses alamiah yang terdapat dari
mulai tanaman tingkat rendah sampai pada tanaman tingkat tinggi. Fusi
 protoplas merupakan gabungan protoplas dengan protoplas lain dari
 beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi
tanaman hibrid. Hibridisasi somatik melalui fusi protoplasma digunakan
untuk menggabungkan sifat lain dua spesies atau genus yang tidak dapat

digabungkan secara seksual ataupun aseksual. Hal ini dapat dilakukan


dengan cara menggabungkan seluruh genom dari spesies yang sama (intra-
spesies), atau antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau
antargenus dari satu famili (inter genus).
Ketika tanaman dilukai, maka sejumlah sel yang disebut callus akan
tumbuh pada tempat yang dilukai tersebut. Sel-sel callus memiliki
kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tunas dan akar serta keseluruhan
tanaman berbunga. Potensi alami sel-sel tersebut yang terprogram menjadi
calon tanaman baru sangat ideal untuk rekayasa genetik. Seperti pada sel-sel

tanaman, sel-sel callus dikelilingi oleh dinding selulosa yang tebal, yaitu

xi
 

sebuah rintangan yang menghambat pembentukan DNA baru. Dinding sel


tersebut dapat dipecah dengan dinding selulose sehingga menghasilkan sel
tanpa dinding sel yang disebut protoplas. Protoplas ini dapat digabungkan

dengan protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang
dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid. Metode ini disebut fusi protoplas.

Tujuan fusi protoplas adalah untuk mendapatkan suatu hibrida somatic


atau sibrida atau mengatasi kelemahan dari hibrida seksual. Terdapat
kelemahan dari hibrida seksusal, yaitu:

a.  Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera.
Hibridisasi somatik dapat mengatasi hal tersebut.
 b.  Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk betina saja.
Dalam proses pembuahan, ganet jantan hanya membawa inti saja dengan
sedikit sitoplasma sebaliknya pada tetua betina selain inti juga
sitoplasma. Untuk mendapat sitoplasma dari kedua tetua diadakan fusi
antara sitoplasma.

Fusi protoplas dapat dimanfaatkan untuk melakukan persilangan antar


spesies atau galur tanaman yang tidak memungkinkan untuk dilakukan
dengan persilangan biasa karena adanya masalah inkompatibilitas fisik. Fusi
 protoplas membuka kemungkinan
kemungkinan untuk:

a.  Menghasilkan hibrid somatik amphidiploid yang fertil antar spesies yang
secara seksual tidak kompatibel
 b.  Menghasilkan galur heterozigot dalam satu spesies tanaman yang secara
normal hanya dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, misalnya pada
kentang.
c.  Memindahkan sebagian informasi genetik dari satu spesies ke spesies
lain dengan memanfaatkan fenomena yang disebut penghilangan
kromosom (chromosome elimination).

xii
 

d.  Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari satu galur
atau spesies ke galur atau spesies lain
e.  Fusi protoplas dapat menghasilkan dua macam
mac am kemungkinan produk:

f.  Hibrid, jika nukleus dari kedua spesies tersebut betul-betul mengalami
fusi (menyatu)
g.  Cybrid (cytoplasmid hybrid ataru heteroplast), jika hanya sitoplasma
yang mengalami fusi sedangkan informasi genetik dari salah satu
induknya hilang.

Teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari teknik


ini adalah dapat menghasilkan tanaman dengan sifat tertentu dan dapat
dilakukan dengan spesies yang berbeda. Kekurangan dari teknik ini adalah
memerlukan biaya yang mahal serta butuh ketelitan yang lebih.

7.  Bioteknologi dalam pembentukan varietas tanaman unggul baru


Teknik-teknik bioteknologi juga dimanfaatkan untuk membuat jenis
tanaman tanaman unggul yang baru. Hal ini diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan pangan yang terus meningkat, sedangkan luas lahan pertanian
cenderung menurun. Tanaman unggul ini diharapkan mempunyai
 produktivitas yang lebih baik. Selain itu, peningkatan hasil,
hasil , juga dilakukan
upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, usia
 panen, dan berbagai nilai tambah yang lain. Sebagai contoh, nilai tambah
 pada beberapa tanaman unggul yang telah dikembangkan adalah sebagai
 berikut:

a.  Peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan
ubi jalar.
 b.  Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe, buncis, dan
kedelai.
c.  Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberi dengan
tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih baik.

xiii
 

d.  Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polongpolongan


dengan kandungan protein penyebab alergi yang lebih rendah
e.  Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan

kandungan lycopene yang tinggi yang berguna sebagai antioksidan untuk


mengurangi kanker, bawang dengan kandungan allicin untuk
menurunkan kolesterol, serta pada padi dengan kandungan vitamin A dan
zat besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
f.  Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk
mengobati penyakit manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang
telah direkayasa sehingga dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit
kanker.
g.  Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak.
t ernak.

C.  Produk-Produk Bioteknologi


Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Pert anian
Penerapan bioteknologi tanaman juga dapat memudahkan petani dalam
 proses budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan
menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida
tertentu. Sebagai contoh adalah tanaman berlabel Roundup Ready yang terdiri
dari kedelai, canola (sejenis tanaman penghasil minyak), dan jagung yang
tahan terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat ini telahbanyak dilepas
 berbagai tanaman jenis baru hasil penerapan bioteknologi. Misalnya di China
 pada tahun 2006 telah telah dikembangkan sekitar 30 spesies tanaman
transgenik, antaralain padi, jagung, kapas, kentang, kedelai, tomat tahan virus,
 petunia dengan warna bunga bary, paprika tahan virus, dan kapas tahan hama)
yang telah dilepas untuk produksi.

Beberapa jenis tanaman unggul baru yang dibuat dengan pemanfaatan


 bioteknologi adalah sebagai berikut:

a.  Padi Golden Rice


Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian

 padi menjadi prioritas utama dalam bioteknologi. Selain padi, tanaman

xiv
 

 pangan yang telah banyak mendapat sentuhan


 bioteknologi adalah kentang. Penerapan
 bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah

lama dilakukan. Salah satu produknya adalah pari


 jenis golden rice yang dikenalkan pada tahun
2001. Diharapkan padi jenis ini dapat membantu jutaan orang yang
mengalami kebutaan dan kematian dikarenakan kekurangan vitamin A dan
 besi. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan, respon kekebalan,
 perbaikan sel, pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk
 pertumbuhan embrionik.
 Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan
 berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid.

Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan untuk produksi


Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang
mampu untuk mensintesis karotenoid.

 b.  Kentang Russet Burbank


Teknik bioteknologi saat ini telah banyak
digunakan dalam produksi kentang. Baik dalam
teknik penyediaan bibit, pemuliaan kentang,
hingga rekayasa genetika untuk meningkatkan

sifat-sifat unggul kentang. Dalam hal penyediaan


 bibit, saat ini teknik kultur jaringan telah banyak
digunakan. Teknik kultur jaringan me-mungkinkan petani mendapatkan
 bibit dalam jumlah besar yang identik dengan induknya. Contoh varietas
kentang baru adalah kentang Russet Burbank yang memiliki kandungan
 pati yang tinggi yang dapat menghasilkan kentang goreng dan kripik
kentang dengan kualitas yang lebih baik karena menyerap lebih sedikit
minyak ketika digoreng.

xv
 

c.  Tomat FlavrSavr


Teknologi rekayasa genetika juga telah
diaplikasikan pada tanaman hortiklutura. Sebagai

contoh yang cukup terkenal adalah tomat


FlavrSavr, yaitu jenis tomat yang buah matangnya
tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat
 berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah yang matang cepat
menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat berguna dalam pengiriman
 buah ke tempat yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.
konsumen.

d.  Tembakau Rendah Nikotin


Salah satu dari sekian banyak kerugian merokok adalah gangguan

kesehatan karena kadar nikotin yang tinggi. Pendekatan bioteknologi


dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini
yaitu dengan merakit tanaman tembakau yang
 bebas kandungan nikotin. Pada tahun 2001 jenis
tembakau ini diklaim dapat mengurangi resiko
serangan kanker akibat merokok. Selain bebas
nikotin, sentuhan bioteknologi lain juga
dilakukan untuk tanaman tembakau misalnya dengan meningkatkan aroma
menggunakan gen aroma dari tanaman lain. Salah satu yang telah berhasil

adalah mengabungkannya dengan aroma buah lemon.

D.  Dampak Penggunan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian


1.  Dampak Positif
a.  Tanaman hasil rekayasa genetika yang tahan lama terhadap hama
serangga bisa mengurangi pencemaran lingkungan karena tidak
membutuhkan insektisida yang banyak
 b.  Bisa mengurangi pencemaran limbah seperti penggunaan Thiobacillus
 ferrooxidans yang berguna untuk memisahkan logam dari bijinya.

xvi
 

c.  Memajukan ketahanan pangan suatu bangsa dengan memproduksi


 bibit-bibit unggulan.
d.  Dapat membuat bibit dalam waktu yang relatif singkat.

2.  Dampak Negatif


a.  Toksisitas pada lahan pangan
Kedelai transgenik merupakan penyebab reaksi alergi yang serius.
Selain itu pernah terjadi kontaminan toksik dari bakteri transgenik
yang digunakan untuk menghasilkan makanan suplement triptofan.
Memunculkan bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan
 pengaruh toksisitas pada bahan pangan. Terjadi intriduksi alergan
aler gan atau
toksin baru dan bahaya genetik yang semula tidak pernah dijumpai

 pada hasil pertanian.


 b.  Mengganggu keseimbangan lingkungan dan ekosistem 
ekosistem  
Serbuk sari jagung di alam bebas dapat bersilangan alami dengan
gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit
dibasmi. Organisme yang berubah ketahanan nya terhadap lingkungan
dapat mengganggu lingkungan baik unsur lingkungan biotik maupun
abiotik sekitar penanaman terutama jenis-jenis
terutama jenis-jenis adaptasi makhluk hidup
yang ada pada equilibrium
equilibrium ekosistem.
 ekosistem.
c.  Menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan pada tubuh manusia 

Reaksi yang ditimbulkan oleh tubuh manusia baik berupa alergi


ataupun penyakit ditimbulkan oleh masuknya gen asing yang masuk
dalam tubuh. Bioteknologi dengan insersi gen asing ke gen inang pasti
terjadi interaksi antara gen inang produk pertanian dengan gen asing
tersebut. Contohnya kapas transgenik yang terdapat gen ada dapat
 berpindah ke bakteri penyebab kencing
kencing nanah.
d.  Kultur jaringan menghasilkan bibit perakaran yang tidak kuat
Perakaran tumbuhan yang dihasilkan dari teknik kultur jaringan
tidak sekuat perakaran yang dibudidayakan secara konvensional.

e.  Potensi erosi plasma nutfah

xvii
 

Pengembangan tanaman transgenik dengan efek pestisida dapat


mengancam keberadaan plasma nutfah tanaman serta mengalami
ancaman erosi. Jagung Bt dapat menyebabkan kematian pada larva

spesies kupu-kupu raja (Danaus plexippus) 


plexippus)  sehingga dikhawatirkan
memusnahkan plasma nutfah spesies kupu-kupu tersebut. Jika spesies
musnah maka akan menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem.
f.  Resisten pestisida
Pestisida akan menjadi resisten atau kebal terhadap perlakuan
tanaman transgenik tomat dalam jangka waktu panjang. Hal ini
menyebabkan pergeseran gen yang membuat mematikan organisme
lain. Misalnya transgenik tomat yang awal mulanya hanya untuk
membunuh serangga tapi pada akhirnya setelah 10 tahun berdampak

mematikan cacing tanah penyubur media tanam.

xviii
 

BAB III

PENUTUP

i.  Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
 barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
 pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu

terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi


 barang dan jasa.

ii.  Saran
Akan lebih baik jika penggunaan bioteknologi digunakan secara
 bijaksana dan semanfaat mungkin tanpa harus memberikan
me mberikan dampak negatif di
lingkungan sekitar.

xix
 

DAFTAR PUSTAKA

https://fembrisma.wordpress.com/science/bioteknologi/bioteknologi-pertanian/

https://materiipa.com/dampak-negatif-bioteknologi-dalam-bidang-pertanian

http://www.modulbiologi.com/dampak-positif-dan-negatif-bioteknologi-di-
 berbagai-bidang/#

xx

Anda mungkin juga menyukai