Anda di halaman 1dari 8

PROSES DASAR KEPERAWATAN PADA PASIEN GAWAT

DARURAT

THERESIA ICHI YOHANA SITEPU / 181101134

ichisitepu@gmail.com

ABSTRAK

Proses keperawatan gawat darurat yang lengkap sangat diperlukan untuk menciptakan
asuhan keperawatan gawat darurat yang berkualitas. Kegawatdaruratan secara umum dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang dinilai sebagai ketergantungan seseorang dalam menerima
tindakan medis atau evaluasi tindakan operasi dengan segera. Proses keperawatan juga
merupakan suatu metode sistematis yang mengarahkan perawat dan klien saat mereka bersama-
sama untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan,merencanakan dan
mengimplementasikan asuhan, dan mengevaluasi hasil. Penanganan pertolongan pertama adalah
pemberian pertolongan secara cepat dan tepat.

Kata Kunci : Gawat darurat, Proses keperawatan, Asuhan keperawatan

LATAR BELAKANG saja,dimana saja, serta menimpa siapa


saja. Saat tiba di IGD, pasien biasanya
Gawat darurat adalah keadaan menjalani pemilahan terlebih dahulu,
klinis pasien yang membutuhkan anamnesis untuk membantu
tindakan medis segera guna menentukan sifat dan keparahan
penyelamatan nyawa dan penvegahan penyakitnya.
kecacatan lebih lanjut. Instalasi Gawat
Darurat (IGD) memiliki peran sebagai Undang-undang No. 44 Tahun
gerbang utama masuknya rumah sakit 2009, rumah sakit adalah bagian dari
secara intensif atau sering disebut juga suatu organisasi sosial dan kesehatan
sebagai penderita gawat darurat. dengan fungsi menyediakan paripurna (
Penderita yang terkena penyakit serius komperhensif), penyembuhan penyakit (
biasanya lebih sering mendapat visite kuratif), dan pencegahan penyakit
oleh dokter daripada mereka yang (preventif) kepada masyarakat. Rumah
penyakitnya tidak begitu parah. sakit juga merupakan pusat pelatihan
dan pusat penelitian medis bagi tenaga
Jumlah dan kasus pasien yang kesehatan yang menyelenggarakan
datang ke unit gawat darurat tidak dapat pelayanan kesehatan perorangan secara
diprediksi karena kejadian kegawatan paripurna dengan menyediakan
atau bencana dapat terjadi kapan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan dalam proses keperawatan mengarah
gawat darurat. pada hasil spesifik. Karakteristik lima
proses keperawatan yaitu prngumpulan
Kejadian gawat darurat dapat data/pengkajian keperawatan, diagnosis
diartikan sebagai keadaan dimana keperawatan, perencanaan,
seseorang memerlukan pertolongan implementasi, dan evaluasi.
segera karena apabila tidak mendapat
pertolongan dengan segera maka dapat Pengkajian yang dilakukan
mengancam jiwanya atau menimbulkan secara terfokus dan berkesinambungan
kecacatan permanen. Keadaan gawat akan mengahasilkan data yang
darurat yang sering terjadi di dibutuhkan kemampuan kognitif,
masyarakat antara lain keadaan psikomotor, interpersonal,etik, dan
seseorang yang mengalami henti napas kemampuan menyelesaikan masalah
dan henti jantung, tidak sadarkan diri, dengan baik dan benar. Perawat harus
kecelakaan, cedera misalnya patah memastikan bahwa data yang dihasilkan
tulang, pendarahan, kasus stroke dan tersebut harus dicatat, dapat dijangkau,
kejang, keracunan dan korban dan dikomunikasikan dengan petugas
bencana.Pelayanan gawat darurat kesehatan yang lain.Pengkajian primer
bertujuan menyelamatkan kehidupan dilakukan untuk mengangani masalah
penderita, hingga sering dimanfaatkan mengancam nyawa yang harus segera
untuk memperoleh pelayanan dilakukan tindakan, sedangkan
pertolongan pertama dan bahkan pengkajian sekunder bertujuan
pelayanan rawat jalan. Penyebab mengidentifikasi semua penyakit atau
tingginya angka kematian dan kecacatan masalah yang berkaitan dengan keluhan
akibat gawat darurat adalah tingkat pasien,. Tujuan pengkajian pasien ini
keparahan akibat kecelakaan. Penyebab adalah untuk memberikan panduan
kejadian gawat darurat yang sering pengkajian yang dapat diterapkan pada
terjadi dalam sehari-hari yaitu karena semua pasien yang dirawat di Instalasi
terjadinya kecelakaan lalu lintas,kasus Gawat Darurat.
gawat darurat karena kecelakaan lalu
lintas penyebab kematian utama di Langkah kedua dari proses
daerah perkotaan. keperawatan adalah mengidentifikasi
masalah asuhan keperawatan atau
Proses keperawatan adalah cara disebut diagnosis keperawatan
berpikir khusus mengenai cara merawat berdasarkan analisis terhadap data.
klien. Proses keperawatan juga Selama dan setelah pengumpulan data
dideskripsikan sebagai suatu metode pada saat pengkajian, setiap potongan
sistematis yang mengarahkan perawat informasi harus diperiksa secara kritis
dan klien saat mereka bersama-sama untuk menentukan relevansi terhadap
untuk menentukan kebutuhan untuk masalah kesehatan klien dan
asuhan keperawatan,merencanakan dan hubungannya dengan potongan
mengimplementasikan asuhan dan informasi lain. Melalui analisis data
mengevaluasi hasil. Langkah-langkah
yang sistematif,dapat ditarik kesimpulan intervensi, dan penilaian ulang,
mengenai masalah kesehatan klien. mencatat perawatan pasien gawat
darurat pada waktunya merupakan hal
Perencanaan adalah penting. Penilaian pasien gawat darurat
pengembangan tujuan untuk mencegah, memerlukan usaha tim yang sistematis
mengurangi atau mengatasi masalah dan terkoordinasi dengan baik untuk
untuk mengidentifiksi intervensi memaksimalkan sumber daya, serta
keperawatan yang akan membantu klien memberikan perawatan pasien secara
dalam memenuhi tujuan,. Menetapkan optimal.
prioritas, menetapkan ahsil yang
diharapkan, dan memilih intervensi Profesi perawat sangat penting
keperawatan akan menghasilkan dalam penanganan pertolongan pertama
rencana asuhan keperawatan. dalam kecelakaan, seperti yang
diketahui bahwa peran perawat salah
Implementasi rencana satunya adalah sebagai pemberi
keperawatan juga disebut sebagai pelayanan kesehatan berdasarkan
memberikan intervensi keperawatan. diagnosis keperawatan sehingga dapat
Asuhan keperawatan dilakukan dengan menentukan perencanaan dan evaluasi
dan untuk klien. Informasi dituliskan dari masalah tersebut.
dengan cara mendokumentasikannya
sehingga penyedia layanan kesehatan Perawat sebagai bagian dari
selanjutnya dapat melakukan tindakan tenaga kesehatan juga harus
dengan tujuan pemahaman. Hasil meningkatkan profesionalisme dalam
diinformasikan dengan cara pelaksanaan asuhan keperawatan.
berkomunikasi dengan klien dan Perawat juga dituntut untuk melakukan
anggota tim layanan kesehatan lain, asuhan keperawatan sesuai dengan
secara individual atau dalam konferensi standart profesinya. Tahun 2007,data
perencanaan. kunjungan pasien ke Instalasi Gawat
Darurat di seluruh Indonesia mencapai
Evaluasi adalah pengukuran 4.402.205 pasien (13,3% dari total
keefektifan pengkajian, diagnosis, seluruh kunjungan di RSU) dengan
perencanaan dan implementasi. Klien jumlah kunjungan 12% dari kunjungan
adalah fokus evalusi. Langkah-langkah IGD berasal dari rujukan dengan jumlah
dalam mengevaluasi asuhan Rumah Sakit Umum 1.033 unit dari
keperawatan adalah menganalisis 1.319 unit rumah sakit yang ada. Jumlah
respons klien, mengidentifikasi faktor, yang signifikan ini kemudian
yang berkontribusi terhadap memerlukan perhatian yang cukup besar
keberhasilan atau kegagalan,dan dengan pelayanan pasien gawat darurat.
perencanaan untuk asuhan di masa
depan.

Dokumentasi merupakan aspek


yang penting. Beberapa jenis penilaian,
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran
proses keperawatan gawat HASIL DAN PEMBAHASAN
darurat di Instalasi Gawat
Tema-tema yang ditemukan dalam
Darurat
penelitian sebanyak 9 tema dimana
saling berinteraksi dan menggambarkan
2. Tujuan Khusus
makna pengalaman perawat dalam
a. Mengetahui proses
merawat pasien di IGD. Berikut adalah
pengkajian keperawatan
penjelasan masing-masing tema yang
gawat darurat di IGD
diperoleh:
b. Mengetahui proses
menentukan diagnosa a. Proses Keperawatan
keperawatan di IGD Belum adanya ruangan
c. Mengetahui proses isolasi yang khusus untuk
menentukan perencanaan gangguan psikologis menjadi
(intervensi) keperawatan di salah satu penyebab pengkajian
IGD lebih fokus. Privacy merupakaan
d. Mengetahui proses hal yang diperhatikan perawat
pelaksanaan tindakan terutama ketika dilakukan
(implementasi) keperawatan edukasi atau pengkajian terkait
di IGD masalah pribadi, bisa saja pasien
e. Mengetahui proses evaluasi tidak mau mengekspresikan
keperawatan di IGD perasaannya dikarenakan
banyaknya orang disekitar yang
dapat mengetahui masalah
pribadinya yang bukan
konsumsi umum. Penyusunan
METODE rencana intervensi mengacu
pada kondisi kegawatan yang
Penelitian ini menggunakan mengancam nyawa terlebih
penelitian kualitatif dengan jenis dahulu. Perawat terkadang tidak
peneliti surver analitik, dan melakukan semua perencanaan
menggunakan pendekatan cross di IGD, akan tetapi hanya
sectional dimana pngumpulan data, baik melakukan tindakan untuk
variabel independen dan variabel mengatasi kegawatan saja,
dependen dilakukan secara bersama- sedangkan intervensi lainnya
sama atau sekaligus. Karakteristik yang tidak emergency termasuk
perawat diukur secara bersamaan pada penanganan aspek psikologis
suatu waktu dimana karakteristik dilakukan di ruang bangsal
perawat diukur menggunakan perawatan.
kuesioner. Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian yang akan diteliti. b. Motivasi Tugas
Latar belakang tugas dan yaitu takut salah dan takut akan
tanggung jawab sebagai seorang keselamatan diri perawat.
perawat yang harus merawat Mayoritas partisipan
pasien merupakan hal yang menunjukkan bahwa dalam
menggerakkan perawat untuk menjalankan tugas dan tanggung
memberikan pelayanan. jawabnya kepada pasien sebagai
Memberikan perawatan pada manusia biasa terkadang rasa
semua pasien sudah merupakan takut muncul dikarenakan sikap
tugas dan tanggung jawabnya pasien yang sangat sensitif dan
sebagai seorang yang berprofesi tidak terkontrol sehingga bisa
sebagai perawat. Perawat saja tiba-tiba bertindak agresif
dituntut untuk mau dan mampu dan dapat mengancam
memberikan pelayanan yang keselamatan perawat. Ketakutan
dibutuhkan oleh pasien dengan lain yang dirasakan perawat
kasus apapun. adalah takut salah ketika
melakukan pengkajian atau
c. Motivasi Kasihan memberi tindakan.
Motivasi kasihan karena
ingin membantu pasien e. Pasien Tidak Terus Terang
dipengaruhi oleh rasa sosial, Sikap tertutup pasien
mengutamakan keselamatan ditunjukkan dengan kategori
pasien, memposisikan sebagai tidak mau mengakui,diam dan
pasien dan perasaan ikhlas. menangis. Pasien seringkali
Naluri perawat sebagai makhluk tidak mau mengakui terkait
sosial mendorong perawat untuk kondisi yang sebenarnya terjadi.
berkewajiban saling tolong Pernyataan menunjukkan bahwa
menolong supaya nyawa pasien ada sikap pasien yang berusaha
selamat dan dilandasi dengan menutupi keadaan sebenarnya.
keikhlasan. Perawat mencoba Kondisi seperti ini menuntut
merefleksikan keadaan pasien perawat harus jeli menganalisa
pada diri perawat sendiri dan cermat dalam melakukan
sehingga perawat dapat pengkajian, supaya intervensi
memahami kebutuhan dan yang diberikan bisa benar-benar
perasaan pasien yang efektif dan tepat sasaran.
sebenarnya.

d. Ketakutan Perawat
Respon emosional yang f. Pasien Agresif
dirasakan perawat ketika Pasien menampilkan
menghadapi pasien di IGD respon yang ekspresif terhadap
adalah takut. Perasaan ini apa yang sedang dirasakannya
dibangun oleh dua sub tema atau dapat juga sebagai bentuk
usaha mencari perhatian dari Psikologis bukan
orang lain. Perasaan gelisah ini menjadi prioritas dikarenakan
berpotensi menjadi tindakan perawat kurang menguasai
agresif yang membahayakan diri manajemen kasus yang
sendiri dan orang lain. Respon disebabkan rendahnya motivasi
tidak kooperatif dari pasien perawat untuk mengembangkan
membuat perawat merasa diri, perawat juga sulit
kesulitan ketika akan membangun komunikasi dengan
membangun interaksi dengan pasien. Rasa malas
pasien. menyebabkan motivasi belajar
perawat untuk mengembangkan
g. Sensasional diri masih sangat kurang
Perawat merasakan dikarenakan larut dalam rutinitas
kepuasan tersendiri ketika pekerjaan. Perawat merasa sulit
berhasil menolong pasien membangun interaksi karena
sekaligus ada rasa ketidakpuasan teknik komunikasi pada pasien
terhadap hasil kerja yang gangguan psikologis berbeda
dilakukan, perawat merasakan dengan pasien lainnya. Kesulitan
kepuasan tersendiri ketika ini dirasakan karena di rumah
berhasil membantu masalah sakit umum lebih banyak
pasien atau ketika pasien menangani kasus kegawatan
bersedia menceritakan fisik dan jarang mengelola kasus
masalahnya. kegawatan yang disertai
h. Pengharapan gangguan psikologis.
Harapan perawat dalam
meningkatkan kualitas layanan
dimulai dari aspek terpentingnya
yaitu peningkatan kualitas SDM
yang didukung dengan adanya
sarana dan prasarana yang PENUTUP
memadahi serta informasi
Berdasarkan hasil
mengenai teori-teori baru yang
penelitian yang diperoleh, maka
ditemukan berdasarkan hasil
peneliti perlu memberikan
penelitian, selain itu juga
rekomendasi demi peningkatan
dibutuhkan penghargaan dari
ilmu keperawatan dan pelayanan
pihak luar kepada perawat
kepada pasien. Pada penelitian
sebagai bentuk motivasi
selanjutnya perlu eksplorasi
eksternal perawat dalam proses
pengalaman perawat. Saat ini,
peningkatan kualitas layanan.
masyarakat berharap bahwa
terapi yang aman dan terbukti
i. Mengesampingkan Manajemen
efektif yang boleh diberikan
Psikologis
oleh orang rumah sakit. Oleh
sebab itu, penyedia layanan Kelengkapan
kesehatan bergantung pada bukti Pendokumentasian Asuhan
yang telah dibuktikan Keperawatan. Jakarta :
sebelumnya untuk menentukan Universitas Indonesia
terapi mana yang aman. - Hidayat, Syarifuddin. 2011.
Ilmuwan dan peneliti kesehatan Metodologi Penelitian.
menggunakan metode yang tepat Bandung : Manjar Maju
untuk menginvestigasi masalah - Kartikawati, N. , Dewi.
dan mendapatkan solusi. Metode 2011. Buku Ajar Dasar-
ini yang disebut penyelesaian dasar Keperawatan Gawat
masalah secara ilmiah. Langkah Darurat. Jakarta : Salemba
penyelesaian masalah secara Medika
ilmiah ini disebut dengan proses - Kowalski, Mary. T &
keperawatan. Langkah dalam Rosdahl, Caroline Bunker.
keperawatan mengarah pada 2014. Buku Ajar
hasil spesifik, karakteristik lima Keperawatan Dasar.
proses keperawatan yaitu Jakarta : EGC
pengumpulan data/pengkajian - Krisanty, p, et al. 2009. Ed.
keperawatan, diagnosis Asuhan Keperawatan Gawat
keperawatan, perencanaan, Darurat. Jakarta : CV Trans
implementasi,dan evaluasi. Info Media, 103-105
- Maha,N. (2019,September
27). Berpikir Kritis dalam
Masalah Ilegal Praktik
Keperawatan.osf.io
DAFTAR PUSTAKA - Notoatmojo. 2010.
- Afiyanti. 2014. Metodologi Metodologi Penelitian
Penelitian Kualitatif Dalam kesehatan. Jakarta : PT
Riset Keperawatan. Jakarta : Rineka Cipta
PT Raja Grafindo Persada - Nursalam. 2009. Proses
- Arikunto, Suharsimi. 2013. dan Dokumentasi
Prosedur Penelitian Suatu Keperawatan: Konsep dan
Pendekatan Praktek. Praktik. Jakarta : Salemba
Jakarta : Rineka Cipta Medika
- Depkes. RI. 2011. Standar - Nursalam. 2012. Manajemen
Pelayanan Keperawatan Keperawatan : Aplikasi
Gawat Darurat Di Rumah Dalam Praktik Keperawatan
Sakit. Jakarta : Kementrian Profesional. Edisi 3.
Kesehatan RI Jakarta : Salemba Medika
- Harmain, Siswanto,dkk. - Simamora,R. H. (2019).
2014. Faktor-faktor yang Menjadi Perawat yang :
Berhubungan Dengan
CIH’HUY. Surakarta: Darurat Pada Ny. P Dengan
Kekata Publisher Asma di IGD RSUD Sragen.
- Sukmawijaya , I Made. Surakarta: Universitas
2014. Pengalaman Perawat Muhammadiyah Surakarta
Melaksanakan Pengkajian - Yudi, Yota. 2015.
Keperawatan Gambaran Tingkat
Kegawatdaryratan. Kediri : Kesadaran Perawat Dalam
Universitas Brawijaya Melakukan Dokumentasi
- Triyoga, Hana. 2012. Keperawatan Gawat
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta :
Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai