KESEIMBANGAN
KESEIMBANGAN AGREGAR DEMAND DAN AGREGAT SUPPLY
Disusun Oleh :
Kartika (218.01.0005)
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa melakukan kegiatan penelitian dan wawancara, serta dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Keseimbangan Agregat Demand dan
Agregat Supply”
Supply” ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat guna memenuhi
tugas mata kuliah Ekonomi Makro.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suwarno, SE., M.Si
selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Ekonomi Makro di Universitas Bina
Insan (UNIVBI) Lubuklinggau. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan memberikan
manfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................
................................................................................
..........................................
....................i
DAFTAR ISI ........................................
..............................................................
............................................
.............................................
.............................
...... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................
................................................................
............................................
..............................
........ 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................
....................................................................
............................................
.....................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................
....................................................................................
..............................
.......2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penawaran Agregrat ....................................................
...................................................................
...............3
2.2 Pengertian Permintaan Agregrat ............................................
..................................................................
......................4
3.1 Kesimpulan................................................
......................................................................
............................................
............................
......14
3.2 Saran ...........................................
..................................................................
.............................................
..........................................
....................14
DAFTAR PUSTAKA ......................
.............................................
.............................................
............................................
...............................
......... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa
yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam perekonomian.
Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber dari
ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat
dikaitkan dengan tingkat harga.
1
pandangan Keynes.
7. Untuk mengetahui bagaimana pergeseran kurva permintaan dan penawaran
agregat.
8. Untuk mengetahui penawaran agregat dalam sejumlah pertanyaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. PengertianPermintaan
PengertianPermintaan Agregat.
Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa
yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri
maupun yang berasal dari luar negeri. Banyak faktor yang mempengaruhi
besarnya permintaan agregatif, diantaranya tingkat harga secara umu, jumlah uang
yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah, defisit tertimbang dan
pemanfataan tenaga kerja secara penuh dan lain-lain.
Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga
secara umum terhadap permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya
pendapatan nasional (Y).
Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat digunakan untuk
melihat hubungan antara tingkat harga dengan besarnya pendapatan nasional.
negatif adalah:
4
a. Efek Kekayaan.
Biaya yangdugunakan oleh produsen tergantung pada kekayaan yang
Jumlah ekspor & impor dalam suatu ekonomi tergantung pada harga
Domestic & asingKurva permintaan agregat (aggregate
( aggregate demand curve )
adalah kurva yang menjelaskan hubungan antara jumlah output agregat yang
diminta dengan tingkat harga ketika semua variabel lain dianggap
konstan.ada dua cara yang digunakan untuk menurunkan kurva permintaaan
agregat. Pendekatan yang pertama dan yang paling sederhana adalah
penekatan teori jumlah uang dimena permintaan agregat ditentukan semma
semmata-
ta-
mata oleh jumlah uang. Sementara pedekatan yang kedua didasarkan pada
pengujian perilaku bagian-bagian komponen permintaan agregat seperti
konsumsi, investasi,
investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih.
5
2.5. Permintaan-Penawaran
Permintaan-Penawaran Agregat Klasik.
Agregat Dalam Pandangan Klasik.
Model klasik didasarkan pada asumsi bahwa perekonomian beroperasi
ibarat sebuah mekanisme yang dapat melakukan pengaturan, penyesuain, atau
koreksi secara otomatis (self-regulating,self – adjusting,
adjusting, atau self- correcting),
6
Klasik akan menyebabkan tingkat bunga naik, yang pada gilirannya menurunkan
investasi swasta (I), dan bahkan juga pengeluaran konsumsi (C).
Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak
membuat pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan
kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Bagi kaum klasik hanya ada satu kurva
penawaran agregat yaitu kurva peenawaran agregat yang tegak lurus atau vertical,
yang menunjukkan bahwa jumlah output barang atau jasa yangsama akan
ditawarkan berapapun harganya. Dengan perkataan lain, jumlah output barang
atau jasa yang ditawarkan itu tidak bergantung pada tingkat harga. Kurva
penawaran agregat kaum klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja
berada pada kseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam
kondisi full employment.
atas investasi. Pengaruh uang beredar terhadap investasi bersifat tidak langsung
7
(indirect), yaitu melalui tingkat bunga. Menurut Keynes, suatu kenaikan di dalam
jumlah uang beredar tidak mepunyai pengaruh yang berarti terhadap penurunan
dalam tingkat bunga, dan tingkat bunga itu sendiri menurut Keynes pengaruhnya
8
9
Ketika output agregat berada di atas tingkat output natural rate (Y >
Yn), maka kurva penawaran agregat (SRAS) akan bergeser ke dalam
atau ke kiri ; ketika output agregat berada di bawah tingkat output
4. Perubahan dalam biaya produksi yang tidak terkait dengan upah.
Suatu guncangan penawaran yang negatip (negative supply shock) yang
menaikan biaya produksi akan mendorong kurva SRAS bergeser ke
dalam atau ke kiri, sementara suatu guncangan penawaran yang positip
(positive supply shock) yang menurunkan biaya produksi akan
menggeser kurva SRAS ke luar.
Dapat di tunjukkan bagaimana respons output agregat dan tingkat harga
apabila terjadi pergeseran kurva SRAS, Misalakan perekonomian mula-
mula berada pada tingkat output natural rate yaitu dititik A. ketika kurva
penawaran agregat (SRAS) mebgalami pergeseran dari SRAS0 ke SRAS1
yang disebababkan oleh adanya guncangan penawaran yang negatip
(negative supply shock), maka perekonomian akan bergerak dari titik A ke
titik B , dimana tingkat harga naik tetapi output agregat turun. Situasi
dimana harga naik tetapi output Negara turun, disebut dengan istilah
10
menerima upah riil yang lebih rendah. Kebanyakan ilmu ekonomi mikro
menegaskan bahwa pasar berada hampir mendekati titik keseimbangan
(permintaan sama dengan penawaran) dan, jika tidak, sekurang-kurangnya
bergerak menuju titik itu. Dengan demikian, para ekonom memiliki bias karena
bisa menyukai keseimbangan.
1. Output tidak selalu berada pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
Tingkat pengangguran selalu berbeda, dan kadang-kadang sangat tinggi ;
seringkali terdapat sejumlah orang yang ingin bekerja tetapi tidak dapat
menemukanya, dan karenanya, jumlah penawaran tenaga kerja melibihi
jumlah yang diminta.
2. Lebih lanjut, kalau output selalu berada pada tingkat pengguanaan tenaga
kerja penuh, maka perubahan jumlah peredaran uang hanya akan
mempengaruhi harga, bukan output: uang selalu bersifat netral. Tetapi
perubahan kebijakan moneter seringkali terlihat sebagai tidak netral.
Penurunan pertumbuhan uang secara tajam, misalnya, ketika pemerintah
berusaha memotong tingkat inflasi, seringkali memicu terjadinya resesi.
Menyebabkan terjadinya pertumbuhan output riil secara sangat cepat.
Sebenarnya kebanyakan fakta lebih mendukung kurva penawaran agregat
Keynesian ketimbang pandangan klasik tentang hal yang sama. Kenaikan
11
Kurva penawaran agregat dianggap hampir datar dalam jangka pendek dan
mendekati vertical dalam jangka panjang. Perhatian terutama tertuju pada
upah dan proses penyesuaianya untuk menjelaskan mengapa penyesuaian
tidak segera terjadi atau paling tidak mengapa ia tidak
t idak cepat.
2. Pendekata
Pendekatan
n Klasik Baru.
Pendekatan-pendekatan klasik modern siap untuk mengasumsikan
bahwa pasar tidak selalu berada dalam kondisi keseimbangan.
k eseimbangan. Sebaliknya
pendekatan-pendekatan klasik baru menganut asumsi yang berlawanan
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
Penawaran agregat adalah (aggregate supply, AS) adalah jumlah seluruh
barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Permintaan
agregat (aggregate demand, AD) adalah seluruh permintaan terhadap barang dan
jasa yang terjadi dalam suatu
s uatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri
maupun yang berasal dari luar negeri. Permintaan dan penawaran agregat
dibedakan menjadi 2 yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak
membuat pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan
kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Kurva penawaran agregat kaum klasik
didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada pada keseimbangan
dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam kondisi full employment.
Sedangkan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply
curve, SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser secara perlahan apabila suatu
perekonomian berada diluar tingkat pengangguran alamiah (natural rate of
unemployment).
3.2. Saran.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini banyak
kelemahan dan kekurangan, sehingga diharapkan kritik dan saran demi perbaikan
dan kesempurnaan pemahaman yang penulis dapatkan dalam pembuatan tugas
lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
15