TIO 1 2018
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Modul ini kami buat untuk
memenuhi tugas kami dalam mata kuliah Perancangan Sistem Kerja 1. Di dalam mata
kuliah tersebut kami ditugaskan untuk membuat Assembly Chart (AC) dan Operation
Process Chart (OPC)
(OPC) . Untuk itu sebagai tahap memenuhi tugas tersebut, penulis telah
melaksanakan perakitan mainan Mobil Tamiya.
1. Indah Kurnia Mahasih Lianny, ST, MT, selaku dosen Praktikum Analisis
Perancangan Sistem Kerja 1 Politeknik STMI Jakarta;
2. Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga yang telah ikut memberikan dorongan
dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
menyelesaikan laporan ini;
Dengan demikian, penulis dalam laporan ini mengharapkan kritik, saran, dan
pendapat yang mendorong agar penulis lebih baik lagi dalam membuat
membuat laporan-laporan
yang akan datang karena penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
penulisan laporan
laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................
............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................
................................................................................................................................
............... iiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................
..............................................................................................................................
................. v
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................
.................................................................................................................... 1
........................................................................................
........................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Analisis dan Peranca
Perancangan
ngan Sistem Kerja (TTCK) ................................................
............................................... 3
2.1.1 Pengertian ..................................................................
...................................................................................................
................................. 3
2.1.3 Metode ...........................................................
........................................................................................................
............................................. 4
3.1.2 Komponen .....................................................................................................
..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................
...........................................................................................................................
............................................................... 18
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.2.1 Komponen dan Fungsi Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 .................. 12
12
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
kegiatan – kegiatan
Peta kerja adalah sebuah gambaran yang menjelasakan kegiatan – kegiatan
kerja secara sistematis dan jelas. Pada Peta Kerja terdapat cara kerja dan langkah
langkah di dalam sebuah proses manufaktur. Di dalam peta kerja tidak hanya
langkah – langkah
berisi cara kerja atau langkah – langkah mengolah produk yang akan dibuat, tetapi
juga berisi transportasi, penyimpanan, pemeriksaan dan perakitan, bahkan idle
dari mesin ataupun operator.
Dengan adanya cara kerja ataupun langkah – langkah tersebut dapat di
lakukan evaluasi dan pengurangan serta perbaikan dari Peta Kerja tersebut.
Perbaikan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi idle, meningkatkan jumlah
produksi, meningkatkan produktivitas dan bertujuan untuk menurunankan cost
untuk menaikkan profit .
Peta Kerja pada dasarnya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Peta Kerja
Keseluruhan dan Peta Kerja Setempat. Pada praktikum ini, Peta Kerja yang
digunakan adalah Assembly Chart (AC) dan Operation Process Chart (OPC).
Perakitan yang ada pada Peta Kerja seperti Assembly Chart (AC)
(AC) dan Operation
Process Chart (OPC) memerlukan evaluasi pada fakta yang terjadi disaat peta
kerja yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan yang ada untuk
meningkatkan tingkat efektifitas dan efisiensi dari proses kerja yang ada.
1.2 Perumusan masalah
Perumusan masalah yang akan menjadi objek kajian pada praktikum adalah
sebagai berikut :
1. Bagaiamana menggunakan sistem proses produksi yang signifikan dan tepat?
2. Bagaimana mengatasi masalah yang sering terjadi dalam proses produksi?
3. Bagaimana menghemat biaya produksi?
4. Bagaimana mempercepat proses produksi?
5. Bagaimana merancang suatu sistem proses produksi?
1
2. Mampu merancang dan memahami dan mengatasi masalah yang sering terjadi
dalam proses produksi.
3. Mampu merancang Assembly Chart (AC) dari sebuah produk.
4. Mampu merancang Operation Process Chart (OPC)
(OPC) dari sebuah produk.
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab ini berisi tentang analisis peta perakitan dan peta proses operasi dengan
dot & chech technique (5W+1H).
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Pengertian
Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik –
teknik dan prinsip – prinsip untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja
yang lebih baik. Prinsip – prinsip ini bertujuan mencapai tingkat efektivitas dan
efisiensi yang tinggi bagi perusahaan serta aman, sehat, dan nyaman bagi pekerja.
Tujuan – tujuan ini dikemas menjadi EASNEP (Efektif, Aman, Sehat, Nyaman,
Efisiensi, dan Produktif).
Sistem Kerja adalah sistem yang terdiri atas manusia (pekerja), mesin dam
peralatan, material, dan lingkungan yang berinteraksi untuk menghasilkan produk
berkualitas dengan produktivitas tinggi. Efisiensi ini berhubungan dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang akan dikerjakan, waktu
pembuatan yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan atau akibat – akibat
psikologis dan sosiologis dari pekerjaan yang bersangkutan.
bersangkutan.
prinsip – prinsip
Aktivitas yang ditujukan untuk mempelajari prinsip – teknik –
prinsip atau teknik –
teknik mendapatkan rancangan sistem dan tata cara kerja yang paling efektif dan
efisien.
3
Suatu sistem kerja dapat dikatakan baik ketika waktu penyelesaian sangat
singkat, beban – beban fisik tidak melampaui batas (misalnya alat yang dipakai
untuk bekerja), serta akibat – akibat psikologis dan sosiologis harus minimum
(misalnya kondisi lingkungan kerja yang dapat mengurangi performance pekerja).
2.1.3 Metode
3. Lingkungan kerja
Unsur – unsur
Unsur –
unsur yang memengaruhi metode kerja adalah sebagai berikut :
4
➢ Operasi
Kegiatan operasi suatu proyek akan mengalami perubahan sifat (fisik
lain – lain.
milling machine, grinding machine, dan lain – lain.
o Sebuah billet dipanaskan dalam suatu furnace.
5
• Man-Process Chart
o Gerakan tangan operator untuk pemakanan feeding dalam proses
lain – lain.
membubut, mengedrill, dan lain – lain.
o Memasang mur dan baut pada proses merakit.
o
Memukul paku
➢ Transportasi
Kegiatan transportasi terjadi bila fasilitas kerja lainnya - yang dianalisa
bergerak berpindah tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu
operasi kerja. Contoh kegiatan transportasi disini adalah :
• Memindahkan material dengan tangan, holist, truck, conveyor, dan lain –
lain
• Bergerak, berjalan, membawa objek dari suatu lokasi kerja ke lokasi kerja
yang lainnya
• Meletakkan/memindahkan material menuju atau dari mesin, container,
lain – lain.
conveyor, dan lain – lain.
• Membuat gambar kerja dari bagian disain kebagian produksi.
➢ Inspeksi
Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila suatu obyek diperiksa dari segi
kualitas maupun kuantitas yang sesuai dengan karakteristik performans
yang distandardkan. Beberapa contoh pemeriksaan adalah :
• Meneliti dimensi benda kerja dengan menggunakan alat ukur (gage).
• Membaca dial indicator atau instrumen –
instrumen – instrumen
instrumen pengukur lainnya.
• Menghitung jumlah benda yang diterima dari hasil pembelian.
➢ Menunggu (Delay)
Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator atau
fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun
selain menunggu. Contoh – contoh untuk keadaan menunggu ini antara
lain seperti :
• Material atau benda kerja diletakkan di container, menunggu untuk
dipindahkan ke stasiun kerja berikutnya.
• Obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
• Material menunggu diproses karena adanya kerusakan teknis pada mesin.
6
➢ Menyimpan (Storage)
Proses penyimpanan terjadi apabila obyek disimpan dalam jangka waktu
yang cukup lama. Jika obyek itu akan kembali diambil, biasanya akan
memerlukan prosedur perijinan yang khusus. Contoh yang sesuai dengan
kegiatan menyimpan ini, yaitu :
• Bahan baku, supplies, dan lain –
lain – lain
lain yang disimpan dalam gudang pabrik.
• Dokumen atau arsip yang disimpan dalam rak atau lemari khusus.
• Uang atau surat berharga lainnya yang dimpan dalam brankas.
➢ Aktivitas Ganda
Seringkali dijumpai kondisi – kondisi dimana dua elemen kerja harus
dilaksanakan secara bersamaan. Sebagai contoh disini adalah kegiatan
operasi yang harus dilakasanakan bersama dengan kegiatan pemeriksaan
pada stasiun kerja yang sama pula.
Untuk praktikum ini berfokus pada Assembly Chart (AC) dan Operation
Process Chart (OPC).
• Definisi
Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan
komponen – komponen
antar komponen –
komponen yang dirakit menjadi suatu produk.
• Kegunaan
Assembly Chart bermanfaat untuk menunjukkan komponen suatu produk
perakitan – perakitan
dan menjelaskan urutan perakitan –
perakitan komponen tersebut.
7
o
Komponen yang menjadi suatu bagian perakitan
o Aliran komponen ke dalam suatu perakitan
o Keterakaitan antara komponen dengan rakitan
o Gambaran menyeluruh dari suatu perakitan
o Urutan waktu komponen bergabung bersama
o Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
• Contoh
2.2.2.2 OPC
• Definisi
langkah –
Operation Process Chart adalah diagram yang menggambarkan langkah –
langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku sampai menjadi
komponen atau produk jadi.
8
• Kegunaan
1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan anggarannya
2. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku
3. Salah satu alat untuk menentukan tata letak pabrik
4. Salah satu alat untuk melakukan perbaikan metode kerja
5. Sebagai alat untuk latihan kerja
• Cara atau Langkah
1. Pada baris paling atas terdapat kepala peta “ Operation
“ Operation Process Chart ”,
dan identifikasi lain : Nama obyek yang dipetakan, nama pembuat
peta, tanggal dilakukan pemetaan, cara yang digunakan, nomor peta,
dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, untuk
menunujukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang
Lambang – – lambang
lambang ditempatkan pada arah vertikal, yang menujukkan
terjadinya perubahan proses.
4. Penomoran suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai
dengan urutan operasi yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan inspeksi diberikan secara tersendiri
dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
6. Pada bagian bahwa OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi :
jumlah operasi, jumlah inspeksi, serta jumlah yang diperlukan.
• Contoh
Contoh
Gambar 2.2.2.1(Sumber Diagram Operation Proses Chart
; https//www.google.com/)
9
BAB III
ISI
3.1 Pengumpulan Data
10
3.1.2 Komponen
11
12
13
14
BAB IV
ANALISIS MASALAH
• Man
Pada perakitan dan operasi proses mayoritas masih menggunakan tenaga
manusia khusunya pada perakitan mobil Tamiya sedangkan pada operation proses
chart manusia dijadikan sebagai operator untuk mengambil dan menaruh material
dan benda jadi
• Machine / Mesin
Pada proses produksi Mobil Tamiya, mesin yang digunakan hanya dapat
memproduksi satu jenis parts per mesinnya, maka dapat dimaksimalkan dengan
menggunakan Molding baru yang dapat meningkatkan jumlah produksi dengan
cara sebuah mesin dapat menghasilkan sebagian besar parts dari Mobil Tamiya.
• Metode
Metode yang digunakan dalam memproduksi Tamiya yaitu Assembly
Char t dan Operation Prosess Chart . Pada Assembly Chart kita
kita dapat mengetahui
diagram yang menggambarkan hubungan antara komponen komponen yang akan
di rakit dari sebuah Mobil Tamiya. Masalah yang sering terjadi pada Assembly
Chart yaitu pada penulisan komponen dan sub – komponen dalam produk
tesersebut, dengan memerhatikan faktor sub assembling sebelum kita merakitnya
• Material
Material yang digunakan saat memproduksi Mobil Tamiya yaitu plastik.
Masalah pada aspek material ketika memproduksi Mobil Tamiya, sebaiknya
material yang digunakan untuk memproduksi Mobil Tamiya harus menggunakan
15
bahan yang tidak berbahaya untuk kesehatan manusia karena sebagian besar
pengguna Mobil Tamiya yaitu anak kecil. Sehingga bahan baku yang digunakan
juga harus diketahui apakah bahan tersebut berbahaya
berbahaya bagi kesehatan atau tidak.
•
Environment
Pada memproduksi Mobil Tamiya pabrik harus mengetahui apakah bahan
tersebut dapat berdampak buruk terhadap lingkungan atau tidak, dan pabrik
tersebut juga harus mengatahui aspek pengolahan dan pembuangan limbah
sehingga limbah tersebut tidak akan merusak lingkungan yang berada di sekitar
pabrik. Perusahaan juga seharusnya menerapkan HSE ( Healthy, Safety,
Environtment ) yang bertujuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan seluruh program.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat mempelajari cara,
tahapan dan proses dalam merakit produk Mobil mainan Tamiya. Sehingga hasil
praktikum yang telah kita lakukan dapat dipelajari dalam membuat perakitan
produk berikutnya menjadi lebih efisien
efis ien dan tidak memakan banyak waktu. Dapat
dianalisa sehingga dapat menentukan elemen-elemen kerja yang dipakai atau
digunakan. Dari hasil analisa yang telah dibuat ke dalam diagram operation
process chart dan assembly chart, maka dapat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja
yang efisien dan efektif untuk mengurangi atau mereduksi idle / delay dalam suatu
kegiatan produksi.
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
http://maribelajarapk.blogspot.com/2014/05/peta-kerja.html
http://www.sumberpengertian.co
http://www.sumberpengertian.co/pengertian-5-m
/pengertian-5-m-dalam-m
-dalam-manajemen-le
anajemen-lengkap
ngkap
http://dinus.ac.id/repo
http://dinus.ac.id/repository/docs/aja
sitory/docs/ajar/2016_APK_01_-_Pe
r/2016_APK_01_-_Pendahuluan_AP
ndahuluan_APK_-
K_-
_Amalia.pdf
http://belajar-industri.blogspot.com/2011/08/a
http://belajar-industri.blogspot.com/2011/08/apa-itu-assem
pa-itu-assembly-chart-ac-
bly-chart-ac-penjelasan.htm
penjelasan.htmll
http://yudiprmanamr.blogspot.com/2011/10
http://yudiprmanamr.blogspot.com/2011/10/assembly-cha
/assembly-chart.html
rt.html
Wignjosoebroto,Sritomo.2006.StudiGerakDanWaktu.Surabaya.GunaWidya
https://www.researchgate.net/figure/Opera
https://www.researchgate.net/figure/Operation-process-c
tion-process-chart-for-assem
hart-for-assembly-of-air-flow-
bly-of-air-flow-
regulator-Kadota-and-Sak
regulator-Kadota-and-Sakamoto-1992_fig2_3021779
amoto-1992_fig2_302177900 00
https://dokumen.tips/documents/as
https://dokumen.tips/documents/assembly-cha
sembly-chart-dan-operation-proc
rt-dan-operation-process-chart-m
ess-chart-meja.html
eja.html
https://tesis disertasi.blogspot.c
disertasi.blogspot.com/2010/02/contoh-s
om/2010/02/contoh-sistematika-pe
istematika-penulisan.html
nulisan.html
18