Anda di halaman 1dari 4

BERIKANPRENEUR : START-UP ACTIVICATION 2021

Tema : Penciptaan Inovasi Produk Pangan Lokal Unggulan Bergizi

IDEA CONCEPT PAPER:

“IKHEA BISKUIT BERBASIS ISOLATE PROTEIN IKAN BELUT (Monopterus albus)


SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF SUMBER ENERGI PROTEIN HEWANI”

A. URIAN LATAR BELAKANG//PERMASALAHAN YANG DIANGKAT


Belut (Monopterus albus Z.) termasuk jenis ikan dari keluarga Synbranchidea
dan tergolong ordo Synbranchorde yakni jenis ikan yang tidak mempunyai sirip atau
anggota lain untuk bergerak. Ada yang menyangka kalau belut itu tergolong bangsa ular
karena bentuk kepala dan badannya yang masih banyak tergolong keluarga ikan tetapi
jenis ikan yang memiliki keistimewaan tertentu baik rupa, bentuk maupun gaya
hidupnya (Sarwono, 1993). Belut merupakan binatang melata yang tidak memiliki kaki,
dan bukan sejenis ular sebagaimana anggapan banyak orang yang enggan
mengkonsumsinya. Belut memiliki mata kecil dan sipit, bermulut kecil bagai lipatan
kulit, serta bergigi halus dan runcing Badan belut panjang seperti ular tetapi tidak
bersisik dan kulitnya licin mengeluarkan lender. Belut sendiri banyak disukai oleh
lapisan masyarakat di daerah Kampar, baik ditinjau dari segi kesehatan, maupun tingkat
perekonomian. Belut merupakan hewan karnivora, oleh karena itu memiliki usus yang
besar, tebal, dan elastis yang dapat digunakan bahan utama pembuatan biskuit ikhea.

Provinsi Riau memiliki sumberdaya perairan yang sangat luas baik perikanan
laut maupun perikanan air tawar. Pada saat ini telah dilakukan usaha penangkapan dan
usaha budidaya perikanan. Oleh karena itu, kekayaan sumberdaya yang tersedia perlu
digali dan dikelola secara optimal dan profesional agar potensi perikanan yang dimiliki
Provinsi Riau dapat memberikan kontribusi serta keuntungan bagi daerah dan
menambah devisa negara. Kekayaan sumberdaya yang tersedia yang dimiliki Provinsi
Riau adalah sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya alami, misalnya sungai, danau
dan rawa. Sedangkan sumberdaya buatan antara lain berupa waduk dan kolam.
Kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki sumberdaya perairan yang sangat tinggi
yaitu Kabupaten Kampar. Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten di
Provinsi Riau yang memiliki berbagai sumberdaya perairan yang sangat luas. Salah satu
di Kabupaten Kampar tersebut adalah Sungai Kampar. Di sekitar Sungai Kampar
terdapat rawa. Daerah di Kabupaten Kampar yang memiliki rawa adalah Desa Sawah di
Kecamatan Kampar Utara. Rawa Desa Sawah juga merupakan habitat bagi berbagai
organisme akuatik, salah satu nya belut. Rawa ini memiliki permukaan air tanah
dangkal, atau tergenang, karena adanya partikel tanah dari area sekitar yang masuk ke
perairan. Rawa tersebut mendapatkan masukan air dari Sungai Kampar dan dari mata
air di hutan. Hal ini terjadi ketika musim hujan Sungai Kampar akan meluap, sehingga
masuk ke perairan rawa. Air rawa memiliki kandungan asam yang cukup tinggi. Air
rawa berwarna hitam kecokelatan karena berasal dari tanah gambut. Belut juga salah
satu organisme yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, hidup di dalam lumpur
atau di media perairan yang sangat keruh. Belut mempunyai genus dan spesies yang
sedikit, tetapi memiliki habitat hidup yang cukup luas, yaitu mulai dari perairan tawar,
sungai, danau, rawa-rawa dan sawah. Belut menyukai perairan yang banyak
mengandung lumpur seperti sawah, rawa-rawa, kolam ikan dan pinggiran danau.
Belut menyukai perairan tersebut, karena belut merendam atau mengubur diri
dalam lumpur. Belut habitat aslinya hidup pada media berupa 80% lumpur dan 20% air
(Roy dalam Santoso, 2014). Ketersediaan organisme dasar atau pakan alami yang
terdapat pada suatu perairan berkaitan dengan kebiasaan makan dan kondisi habitat.
Adapun makanan utama dari belut yang hidup di sawah berupa cacing, ikan-ikan kecil,
keong dan organisme lainnya (Aditama dalam Chadijah, 2014). Jenis makanan belut
tersebut tergantung pada jenis makanan yang tersedia di habitatnya. Di rawa Desa
Sawah juga tedapat belut. Di sekitar pinggiran rawa tersebut merupakan tempat
pemukiman dan aktivitas penduduk, seperti area lahan persawahan dan penggembalaan
kerbau. Adanya aktivitas ini menghasilkan bahan organik. Hal ini sangat berpengaruh
bagi rawa, karena pada saat air dan lumpur persawahan tersebut mengalir ke rawa akan
terjadi pengendapan di dasar perairan rawa dan menjadikan perairan tersebut subur dan
merupakan habitat yang baik bagi berbagai organisme kecil yang merupakan mangsa
belut seperti cacing, keong, ikan-ikan kecil dan organisme lainnya. Kondisi lingkungan
rawa berbeda dengan kondisi lingkungan sawah, sehingga organisme kecil yang dapat
dijadikan sebagai sumber makanan belut juga berbeda. Kondisi lingkungan sawah
biasanya minim oksigen, 80% lumpur dan 20% air. Sedangkan di rawa Desa Sawah
terdapat vegetasi air, di pinggiran rawa ditumbuhi oleh ilalang, pohon rumbia, pandan
dan sebagainya.
B. PENGENALAN IDE INOVASI PRODUK
Inovasi ide bisnis ini merupakan produk jajanan renyah yang dibuat dengan cara
dipanggang. Biasanya dijadikan untuk cemilan yang menemani aktivitas sehari-hari.
Hadirnya biskuit Ikhea memberikan inovasi berbasis isolate protein belut yang
dijadikan untuk tepung. Kandungan gizi ikan belut sangat tinggi, dimana dalam
100 gram ikan belut mengandung kalori sebesar 303 Kalori, dengan kadar protein
18 %, lemak 2,7 %, natrium 0.05%, dan kandungan fosfor yang dapat memenuhi
200 mg, dan zat besi mengandung 20 mg, dari kebutuhan harian tubuh manusia.
Biskuit Ikhea terbuat dari tepung ikan belut yang diambil dari bagian-bagian
daging/badan ikan segar tanpa pengawet, dan bagian kepala serta tulang.
Tepung dari badan dan kepala ikan belut tersebut ditambahkan bahan-bahan
lain seperti gula bubuk, margarin, mentega, isolat protein kedelai, tepung terigu
dan tepung susu untuk menjadi adonan yang kemudian dicetak, didinginkan dan
dipanggang hingga matang. Per takaran saji berat nya 35gram biskuit Ikhea
terkandung energi sebesar 171 kal, dengan kadar protein 19 %, lemak 21%,
karbohidrat 58 %, dan natrium 0.3%.

C. SASARAN TARGET PELANGGAN


Sasaran target pelanggan yang utama adalah :

1. Hadirnya biskuit Ikhea dari hasil inovasi yang dibuat berbasis protein tepung ikan
belut yang mengandung gizi tinggi sangat berpotensi besar membantu memberi
tambahan asupan gizi untuk mencegah “stunting” pada balita dan juga menjadi
suplemen gizi bagi lansia
2. Komunitas penggerak UMKM yang ada di daerah. Hal ini bertujuan menambah jumlah
UMKM terutama di bidang cemilan makanan di daerah Provinsi Riau, Kabupaten
Kampar.
3. Anak balita,TK,SD bahkan sampai usia tua Memulai pola hidup sehat di awali dengan
makanan yang sehat dan bergizi.
4.  Selain itu BISKUIT ikhea juga dapat menjadi makanan alternatif bergizi tinggi
apabila terjadi situasi darurat sebagai “emegency foods” yang sangat bermanfaat
bagi masyarakat. Biskuit Clarias merupakan makanan siap saji pilihan yang baik
untuk dikonsumsi guna mempercepat pemulihan setelah sakit termasuk yg terkena
infeksi Covid 19.
5. Melihat tingginya kandungan gizi pada biskuit Ikhea, biskuit ini bisa
direkomendasikan untuk mengatasi permasalahan kurang gizi pada anak di
Indonesia sehingga produksi massal terus diupayakan.

D. PEMAPARAN KEUNIKAN PRODUK SERTA ORIGINALITAS.


Biskuit ikhea ini merupakan pangan praktis karena dapat dimakan kapan saja
dengan pengemasan yang baik serta memiliki daya simpan yang relatif panjang.
Berbagai jenis biskuit telah dikembangkan untuk menghasilkan biskuit yang tidak
hanya enak tetapi juga menyehatkan, keunikan lainnya biskuit ini ditambah dengan
varian rasa alami seperti penambahan rasa jahe, aren, dan lain-lain. Biskuit ikhea ini
juga disukai olah banyak kelompok masyarakat terutama di kalangan anak-anak, biskuit
ini memiliki kandungan karbohidrat lebih dominan dan kandungan protein relatif lebih
rendah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan daya terima bahan
pangan, memperpanjang masa penyimpanan, menambah kandungan gizi dalam produk,
dan sebagai PMT alternatif untuk memperbaiki status gizi seseorang khsusunya di
daerah Kampar.
Pada saat pecampuran ikan dan kedelai yang dibuat menjadi tepung kemudian
ditambahkan dalam pembuatan biskuit agar dapat menambah kandungan gizi biskuit
serta dapat mejadi salah satu PMT alternatif untuk balita stunting. Apalagi pada saat
covid-19 ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Mempercepat pemulihan setelah
terinfeksi. Di tambah lagi belum banyak yang mengetahui akan khasiat dan rasa yang
belum pernah di rasakan oleh masyarakat. sehingga membuat kami sangat bersemangat
untuk mengembangkan produk homede lokal kabupaten Kampar ini karena hampir
seluruh di daerah Kampar banyak yang menghasilkan belut sawah.

Anda mungkin juga menyukai