Anda di halaman 1dari 33

Date: June 16, 2016

Author: elfian permana


0 Comments
Rate This

Jadilah pembaca dan pengcopy yang baik dengan mencantumkan sumber


yang anda ambil . budayakan tidak untuk menjadi plagiat/plagiator.
terima kasih sudah berkunjung dan beretika dalam berblog.

(Elfian Permana)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya kehidupan manusia hal itu menyebabkan semakin
sadar manusia membutuhkan protein dan asam amino yang cukup dalam
tubuhnya karena asam amino esensial tidak dapat disintesis tubuh oleh
sebab itu untuk mendapatkan asam amino esensial yang tinggi dan baik
yaitu dengan memakan ikan setiap hari untuk memperoleh protein yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia itu sendiri.
Protein yang terkandung dalam ikan sangatlah tinggi dari pada protein yang
terkandung dari tumbuhan dan kacang kacangan dan Ikan tidak hanya
protein tinggi yang penting untuk di sintesis oleh tubuh manusia akan tetapi
budidayanya pun penting untuk menjaga kestabilan ekosistem alam yang
semakin banyak penanggkapan liar dan berlebihan di alam. <!
Jawa Barat merupakan sentra produksi ikan bawal air tawar merupakan
pemasok utama pada pasar ikan di Jakarta dan sekitarnya (Jabotabek). Bawal
air tawar dari Jawa Barat mampu bersanding dengan ikan bawal air laut di
beberapa pasar ikan utama di Jabotabek. Itu artinya bawal air tawar sudah
mulai diminati oleh konsumen luas. Namun, sampai sejauh ini, pasokan ikan
bawal air tawar yang masuk ke Jakarta dari luar Jawa Barat belum terlihat
menonjol. Hal tersebut dikarenakan bawal yang cenderung hanya memijah
pada musim hujan dan pemijahan semi buatan (penyuntikan).
Budidaya ikan merupakan upaya untuk menjaga kelangsungan konsumen
dalam konsumsi ikan tertentu yaitu budidaya ikan air laut , payau dan tawar.
Budidaya air tawar yaitu budidaya ikan air tawar seperti ikan mas, ikan lele,
terutama ikan bawal dan lain lain. Ikan terbebut mempunyai kadar protein
yang tidak berbeda jauh akan tetapi kadungan proteinnya pun semuanya
tinggi.
Hal ini disebabkan karena ikan bawal air tawar rasa dagingnya yang enak
dan mudah di dapatkan dipasar selain harganya pun ekonomis. Budidaya
bawal harus memperhatikan kualitas air, penyakit dan terutama daya tahan
dari ikan bawal tersebut. untuk memperoleh daya tahan yang kuat ikan
memerlukan pakan yang cukup dan mempunyai nutrisi seimbang.
Pakan merupakan sumber energi bagi ikan untuk kelangsungan hidup ikan
itu sendiri Ikan dapat memenuhi kebutuhan makanannya dengan pakan yang
tersedia di alam dan pakan buatan yang mempunyai nutrisi yang sesuai
dengan tubuh ikan. pakan yang berasal dari alam selalu sesuai dengan
selera ikan (Hany, 2010) dan pakan buatan harus juga seperti pakan alami
yang disukai oleh ikan.
Presentasi biaya operasional dalam budidaya yaitu 50-70 %, pakan di
butuhkan dalam usaha budidaya ikan dapat berasal dari pakan
alami,terutama Pembesaran ikan intensif yaitu pembesaran ikan yang dalam
proses pemeliharaannya mengandalkan pakan buatan dalam pemberian
pakannya serta dilakukan pada wadah yang terbatas dengan kepadatan
maksimal. buatan Seperti diketahui bahwa pakan buatan harus mengandung
energi lebih dari 3000 kilokalori agar dapat memberikan pertumbuhan yang
baik bagi ikan budidaya (Gusrina, 2003).
Ikan membutuhkan nutrisi optimal dalam pakan, kebutuhan 20-60 % ,
karbohidrat (30 %) , lemak (4-8 %), Vitamin dan mineral dalam zat zat
sesuai dengan kebutuhan ikan. Oleh karena itu untuk menghasilkan Ikan
Bawal Air Tawar yang maksimal harus menyediakan pakan yang cukup dan
nutrisinya seimbang agar ikan tersebut tahan penyakit, pertumbuhan cepat
dan meningkatkan hasil produksi ikan.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan on farm ini bertujuan sebagai berikut
1.2.1 Tujuan umum
1.2.1.1 Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan mahasiswa melalui
proses pengalaman belajar didalam On Farm.
1.2.1.2 Mengetahui secara visual (kasat mata) fakta lapangan yang ada di
teori kepada mahasiswa melalui kegiatan yang dapat menghasilkan produk
akhir yang merupakan penerapan dari mata kuliah kejuruan.
1.2.1.3 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyajikan data dan
fakta hasil kegiatan melalui laporan dan seminar.
1.2.2. Tujuan khusus
1.2.2.1 Mahasiswa mampu mengetahui teknik pemberian pakan.
1.2.2.2 Menegetahui dosis pemberian pakan.
1.2.2.3 Mengetahui Feeding time, feeding frekuensi dan feeding behaviour
pada pembenihan dan pendederan ikan bawal dalam
pemberian pakan.
1.2.2.4 Mengetahui cara mempercepat pertumbuhan dengan memberikan
nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan ikan.
1.2.2.5 Mengetahui laju pertumbuhan, Survival Rate (kelangsungan hidup)
dan Feed Convertion Ratio (Banyak pakan per kg) pada
pembenihan dan pendederanIkan Bawal Air Tawar.
1.2.2.6 Mampu menganalisa produksi pembenihan ikan bawal.
1.2.2.7 Mengetahui nutrisi pakan yang baik untuk ikan bawal dengan
pengukuran laju pertumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Bawal Air Tawar


Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh
hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari
0, 05 %. Dalam banyak hal lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan
perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya.
Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang
bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41 % dari
seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi
yang cepat menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk
ditinggali.
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa
aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga
kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik
ikan juga memainkan peran penting, ikan air tawar yang banyak kehilangan
sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan
dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik lainnya terkait ikan
air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal air tawar
berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.

Klasifikasi ikan bawal air tawar :


Filum : Chordata
Subfilum : Craniata
Kelas : Pisces
Subkelas : Neopterigii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoides
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Spesies : Colossoma macropomum
Sumber : Khairuman dan Khairul Amri, 2009

BAWAL

Gambar 1. Ikan Bawal Air Tawar

sumber : pribadi (elfian / elfianpermana010.wordpress.com)

2.1.1. Asal Usul

Ikan bawal air tawar termasuk salah satu komoditi baru di bidang perikanan
yang memiliki ekonomis yang cukup tinggi. Ikan bawal air tawar yang
memiliki nama latin Colossoma macropomum bukanlah ikan asli Indonesia,
tetapi didatangkan dari Negara Brazil, Amerika Selatan beberapa tahun yang
lalu. Ikan ini hidup dan berkembang di Amerika latin Sungai Amazon seperti
Venezuela, Colombia, Peru, Equador, Brazil dan Argentina. Selain sungai
Amazon ikan bawal air tawar juga ditemukan di anak anak sungai amazona
dan lembah sungai Orinoco serta daerah aliran sungai (DAS) Rio de La Plata.
Untuk membedakannya dengan ikan bawal yang terdapat di air laut, ikan
bawal air tawar asal Brazil ini disebut dengan ikan bawal air tawar karena
memang seluruh siklus hidupnya berada di air tawar. Pertama kali masuk ke
Indonesia ikan bawal ini dijadikan ikan hias untuk dipelihara di aquarium dan
kolam kolam taman, namun karena laju pertumbuhannya sangat cepat dan
dapat mencapai ukuran besar, bawal air tawar yang sudah dewasa menjadi
kurang pantas dipajang. Karena itu, didukung rasa dagingnya yang enak dan
gurih, ikan bawal air tawar kemudian menjadi sangat popular sebagai ikan
konsumsi.

2.1.2. Morfologi

Berdasarkan morfologinya, ikan bawal dibedakan dari ikan lainnya melalui


bentuk tubuh, warna badan dan siripnya. Ikan bawal air tawar memiliki tubuh
dari arah samping tampak membulat (oval) dengan perbandingan antara
panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk
tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar
tubuh 4 : 1. Sisik ikan bawal air tawar berbentuk otenoid, dimana setengah
bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan mempunyai literalis
berjumlah 78 84. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan
bagian bawah berwarna putih. Tubuh-bagian vertikal dan sekitar sirip dada
ikan bawal air tawar muda berwarna merah. Warna merah ini akan memudar
seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik. Warna merah ini
akan memudar seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik.
Warna abu abu tua, ujung sirip berwarna kuning sampai merah, sedangkan
perutnya berwarna putih keperakan dan merah.

CaptureaGambar 3. Morfologi Ikan Bawal Air Tawar

sumber : pribadi

2.1.3. Perkembangan

Arie (2000) Biasanya induk jantan terlebih dahulu mencapai matang kelamin.
Fekunditasnya (jumlah telur yang dihasilkan) sekitar 500.000 butir telur.ikan
bawal tergolong ikan air tawar yang dioesis. Pembuahan eksternal didalam
air dan induk tidak mengawal anaknya. Induk mulai matang kelamin pada
saat berukuran 3 4 kg/ekor dan berumur 2 4 tahun. Di alam, ikan bawal
secara alami memijah selama musim hujan. Pemijahan pada daerah asalnya
Brazil dan Venezuela dilaporkan terjadi pada bulan juni dan juli. Sementara di
Indonesia, preode musim hujan berlangsung oktober Maret dan bawal
memijah rentang pada waktu tersebut.
Rangsangan musim hujan berupa genangan air baru merupakan faktor
pemicu pemijahan bawal. Biasanya induk induk bawal akan berenang ke
bagian hulu sungai dan memijah dilokasi yang perairannya relative tenang.
Pemijahan terjadi diluar tubuh induk ( di dalam air ) setelah induk betina
mengeluarkan telur yang dibarengi dengan pengeluaran sprema induk
jantan untuk membuahinya. Telur ikan bawal tidak menempel di subtract
tetapi tenggelam di perairan yang tenang dan relative jernih. Telur akan
menetas pada waktu 18 24 jam dan larva yang baru menetass akan
berenang mencari perairan yang aman berupa perairan tenang agar tidak
hanyut terbawa arus air tersebut dan mulai mencari makan sendiri.

x.jpg

Gambar 4. Perkembangan Ikan Bawal Air Tawar

2.1.4. Lingkungan Hidup

Di daerah asalnya, ikan bawal merupakan ikan liar yang sering bergerombol
dan bergerak kesana kemari dalam berenang dan mencari makan. Pada ikan
bawal yang dewasa biasanya ditemukan di perairan yang deras dan ikan
stadia benih banyak ditemukan di perairan yang relatif tenang. Ikan bawal
hidup pada perairan yang tidak jernih dan tidak terlalu keruh seperti di
tempat asalnya hidup sungai amazon. Di Asalnya ikan bawal hidup dengan
pH 5 7, suhu optimum 22 28 oC, kandungan oksigen (O2) yang 2,4 6,0
ppm, dan kesadahan 20. Makanan yang dimakan larva bawal berumur 4 5
hari adalah organisme renik berupa plankton, ikan larva bawal memakan
plankton nabati (phytoplankton) yang berukuran 100 300 mikron, misalnya
Brachionus calicyflorus, Synchaeta sp., Notcholca sp., Concchilus sp., filina
sp., Brachionus angularis. Keratella cochlearis dan K. quadrata. Pada umur 5
hari tersebut, ukuran larva bawal 6 7 mm. Benih ikan bawal yang besar dan
dewasa akan memakan aneka macam makanan berupa organisme nabati
maupun hewani, misalnya invertebrate air, udang udangan renik, larva dan
serangga air dan aneka macam tanaman air.

Tabel 1. Kualitas Air pada media pembenihan Ikan Bawal Air Tawar
(Colossoma macropomum)

Parameter Nilai
Suhu 25-300C
Warna Hijau Kecoklatan
Kekeruhan 20-40 cm planton
Oksigen Minimal 4 mg/I
Karbondioksida Maksimal 25 mg/I
pH 7-8
Amoniak Maksimal 0,1 mg/I
Alkalinitas 50-300 mg/I
Sumber : Aries, 2005

2.2. Wadah Budidaya

Wadah merupakan aspek yang penting dalam proses budidaya dan


berpengaruh dalam padat tebar ikan tersebut. dan peralatan mempermudah
dalam pekerjaan kegiatan budidaya terutama pada saat memindahkan ikan,
pengecekan kualitas air dan lain lain. Bahan yang diperlukan dalam
budiaya sebagai berikut.

2.2.1. Bak pengendapan

Bak pengendapan digunakan untuk menendapkan Air sumur, Air Pam dan Air
tanah untuk mengendapkan kotoran, menghilangkan senyawa yang
berbahaya dalam budidaya. Daya tamping bak pengendapan harus sesuai
ataupun lebih dengan air yang digunakan untuk kegiatan budiaya agar
sesuai dengan kebutuhan budiaya. Pengendapan dilakukan kurang lebih
minimal 1 2 hari untuk menghilangkan seyawa yang beracun.

prin.jpg

Gambar 6. Bak Pengendapan 3 x 3 m

sumber : pribadi

2.2.2. Bak fiber

Bak fiber merupakan wadah yang mudah dibersikan dan tahan lama yang
terbuat dari serat fiber. Keleman hiber dalam membersikan haruslah hati
hati karena mudah patah atau bocor jika terbating dan bau nya susah hilang
jika sehabis pemakaian untuk ikan apalagi ikan yang telah mati. Cara mudah
membersikannya dengan metode alami adalah dengan menaruh batang
pohon tebu dan pembersihan dengan garam dikarenakan banyak bakteri
bakteri penyakit yang berassal dari air tawar dengan menggunkan garam
bakteri tak tahan dengan air yang mengangandung garam tinggi, terlebih
dahulu keringkan baknya 1 2 hari setelah itu baru bersikan dan keringkan
1- 2 hari. Setelah pengisian air usahakan lakukan pengendapan di bak
tersebut agar zat zat racun hilang jaka air tersebut dari pompa.

d.jpg

Gambar 7. Bak Fiber


sumber : pribadi

2.2.3. Kolam Tradional / Ekstensif

Kolam tradisonal adalah kolam yang hampi semua bagannya tanah dari
dinding dan dasarnya. Keuntungan dari kolam tanah adalah lebih mudah
menghasilkan pakan alami dan bawal lebih menyukai kolam tradisonal
dikarenakan sifat bawal yang dialam berada di rumput rumputan dan
sungai dengan begitu akan lebih cepat pertumuhan ikan bawal tersebut.

a.jpg

Gambar 8 . Kolam Ekstensif

sumber : pribadi

2.2.4. Inkubator

Inkubator adalah wadah pengeraman dan penetasan ikan. Incubator juga


dapat digunakan untuk wadah perawatan larva dan benih ikan. Model dan
tipe ikubator yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan telur
menurut jenis ikan. Sebaikanya, ikubator dibuat dari bahan bahan yang
tersedia dilokasi budiaya.

as.jpg

Gambar 9. Inkubator (bak penetasan telur)

2.3. Pengelolahan Induk

Induk yang ingin dipijhkan haruslah dipersiapkan untuk pembenihan ikan


bawal tersebut. keberasilan usaha pembenihan tergantung dari kualitas
induk itu sendiri. untuk itu, menjadi sangat penting bagi pembenih untuk
memperoleh induk induk yang berkualitas. Dan nutrisi yang diberikan
berpengaruh terhadap gonad yang berkembang terhadap induk itu tersebut.

2.2.1. Seleksi Induk Ikan bawal

Kegiatan yang pertama dilakukan adalah pemilihan induk-induk, baik jantan


maupun betina yang telah siap pijah dari kolam induk. Induk-induk tersebut
ditimbang untuk mengetahui jumlah donor atau perangsang yang di
butuhkan. Selanjutnya unduk dipelihara secara terpisah Antara jantan dan
betina di kolam pemberokan ( kolam penyimpanan sementara ). Agar selama
pemberokan ini induk tetap sehat, usahakan air tetap mengalir di kolam
tersebut. Keberhasilan usaha pembenihan boleh dibilang sangat tergantung
pada kualitas induk yang digunakan. Untuk itu, menjadi sangat penting bagi
pembenihan untuk memperoleh induk-induk yang berkualitas. Adapun ciri-
ciri induk atau calon induk bawal yang berkualitas baik adalah sebagai
berikut :

Tabel 2. Perbedaan jantan dan betina saat matang gonad

No Uraian Betina Jantan


1 Bentuk tubuh Melebar dan pendek Lebih lansing
2 Warna kulit Lebih gelap Merah atau kemerahan
3 Perut Lemak Kasar
4 Lubang kelamin Berwarna merah Bila di urut akan mengeluarkan
sperma berwarna putih
5 Umur 4 tahun 3 tahun

s.PNG

Gambar 10. (a) Induk Bawal Jantan Dan (b) Induk Bawal Betina

2.2.2. Pemberokan Ikan

Kegiatan pemberokan dilakukan dengan tujuan untuk membuang kotoran


dan mengurangi kandungan lemak dalam gonad. Pemberokan dilakukan
dalam bak seluas 4-6 m2 dengan tinggi 1 meter selama 1-2 hari (Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Sukabumi, 2006). Pembuangan kotoran dan
mengurangi lemak dalam gonad bertujuan untuk mempermudah keluarnya
telur telur ( ovulasi ) yang ada di dalam gonad ikan, sehingga hasil telur
yang didapatkan akan maksimal.

j.jpg

Gambar 11. Pemberokan ikan

2.2.3 Penyuntikan

Pada pemijahan semi alami maupun buatan hormon perangsang yang umum
digunakan selain ekstrak kelenjar hipofisa adalah ovaprim (merek dagang).
Ekstrak hipofisa yang digunakan dapat berasal dari ikan lele dan ikan mas
sebagai ikan donor.Sebelumpenyuntikan, setiapkan lebih dulu peralatan
yang diperlukan seperti spuit atau jarum suntik, kapas, gunting, baskom,
cutter, bulu ayam,serta obat-obatan seperti aquabides, NaCl, dan peransang
seperti ovaprim, LHRH atau chorulon atau donor dari ikan mas atau lele.
Perhitungan dari dosis yang akan di gunakan tergantung dari jenis hormon.
Sebagai berikut:

No
Induk

Peransang pemijahan
Hipofisa Ovaprin LHRH analog
1 Betina 3 dosis 0,75 ml/kg 3 ug/kg
2 Jantan 1 dosis 0,5 mk/ kg 2ug/kg
Tabel 3.Dosis penyuntikan induk jantan dan betina ikan bawal

2.2.3. Pemijahan Semi Intensif

Pemijahan semi alami dilakukan dengan cara merangsang induk betina


dengan menyuntikan hormon perangsang ke tubuh induk betina dan jantan
kemudian disatukan di dalam bak pemijahan dan dipijahkan secara alami.

2.2.4. Penetasan Telur

Telur- telur ikan bawal yang telah dibuahi selanjutnya ditetaskan pada
akuarium atau corong- corong penetasan di unit penetasan yang dilengkapi
dengan system resirkulasi yang telah disiapkan lebih dahulu. Air untuk
penetasan telur harus bersih dan jernih yang berasal dari sumber pompa.
Untuk meningkatkan kandungan oksigen, selama proses penetasan telur di
bak sebaiknya menggunakan aerasi. Telur akan menetas Antara 20- 24 jam
setelah striping. Jumlah telur yang menetas tergantung wadah penetasan.

az.jpg

Gambar 12 Bak Penetasan Telur

2.2.5. Pemeliharaan Larva

Setelah telur menetas semua waktu 1-2 hari selanjutnya satu persatu
pengangkatan harus hati-hati agar kualitas air tetap terjaga. Larva yang baru
menetas belum perlu di beri makanan. Sebab masih mempunyai makanan
cadangan berupa kuning telur. Dengan perawatan dan makanan yang baik
dalam tempo 20 hari larva bawal dapat tumbuh hingga mencapai 3-5 cm.
Pekerjaan pokok perawatan bawal adalah membersihkan telur, siphonisasi,
cangkang dan telur busuk, dan mempertahankan konsentrasi oksigen pada
suhu optimal.

as.jpg

Gambar 13. Bak Pemeliharaan Larva

sumber : pribadi

2.4 Kualitas Air


Kualitas air merupakan mutu suatu air ataupun kondisi air tersebut yang
biasanya digunakan dalam keperluan tertentu. Dalam lingkup tertentu
kualitas air berperan dalam budidaya kualitas air yang buruk akan
menyebabkan ikan mati akan tetapi jika kualitas air yang baik maka proses
budidaya pun maka kemungkinan besar akan berhasil. Ikan dan lingkungan
perairannya akan berinteraksi seperti ikan membutuhkan O2 dan
mengeluarkan CO2 , garam garaman dan buang buangan (feses). Ada
beberapa yang diperhatikan dalam kualitas air yaitu pH, oksigen terlarut,
ammonia, kesadahan, kecerahan dan zat zat material berat.

2.4.1. pH Air

pH ( singkatan dari puissance negative de H ) adalah teori yang


digunakan untuk menjelaskan sifatsifat senyawa di dalam air. Sifat senyawa
di dalam air berupa asam dan basa. Pedoman pH (derajat keasaman) air
ditentukan oleh kosentrasi ion H+ yang digambarkan dengan angka 1
sampai 14. Angka kurang dari 7 menunjukan perairan asam dan jika
melebihi 7 suatu perairan dikatakan basa. Pembatasan pH dilakukan karena
akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi. Beberapa
senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana
disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH. Ikan Bawal air
tawar adalah ikan air tawar yang yang hidup kisaran pH antara 7 8 (Aries,
2005). Untuk mengetahu nilai pH suatu perairan dapat menggunakan kertas
lakmus atau pH meter (Gufran et al,. 2005).

Tabel 4 Hubungan pH air dengan Kehidupan Ikan

pH Air Pengaruhnya Terhadap Ikan


< 4,5 Air bersifat racun bagi ikan
5-6,5 Pertumbuhan ikan terhambat dan ikan sangat sensitif terhadap
serangan parasit dan jamur
6,5-9,0 Ikan dengan pertumbuhan normal
> 9,0 Pertumbuhan ikan terhambat dan nafsu makan menurun
Sumber : (Gufran et al,. 2005).

sa.PNG

Gambar 14. Alat pengukur pH (Kertas Lakmus) dan pH meter

2.4.2. Oksigen Terlarut

Kebutuhan oksigen untuk setiap ikan berbeda tergantung jenis, ukuran dan
alat pernapasan tambahan. Umumnya semua biota yang dibudidayakan,
baik ikan maupun non-ikan, tidak mampu mentolerir penurunan oksigen di
bawah 2 ppm, hanya ikan ikan tertentu yang dapat menghirup oksigen
langsung dari udara.

Oksigen terlarut di dalam air antara 4-6 ppm di anggap paling ideal untuk
tumbuh dan berkembang baiknya untuk ikan budidaya. Jika kurang dari 3
ppm, perlu diwaspadai jika lebih dari 6 juga harus di waspadai Karena dapat
menyebabkan penyakit gelembung gas. Untuk ikan bawal air tawar
memerlukan minimal 4 ppm oksigen terlarut. Kandungan oksigen terlarut
dalam air wadah pemeliharaan dapat diamati dengan menggunakan alat
berupa DO meter (Gusrina, 2008).

Gambar 15. DO meter

2.4.3. Karbondiosida

Karbondioksida atau CO2 merupakan gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan


hijau dan untuk melakukan fotosintesis. Bagi tumbuh tumbuhan hijau
seperti plankton dan alga, kesediaan karbondioksida di dalam air harus
cukup yang sebagai pakan alami ikan. Tinggi rendahnya oksigen dan
karbondioksida bisa berdampak pada suhu air. Berikut ini tabal 4 hubungan
antara suhu dan oksigen terlarut.

Tabel 5 Hubungan antara Suhu Air dan Kandungan Oksigen terlarut.

Suhu Air (oC) Kandungan Oksigen Terlarut (ppm)


0 14,8
5 12,34
10 10,92
15 9,79
20 8,88
25 8,12
30 7,48
Sumber : (Ghufran , 2005)

Umumnya ikan mempunyai kemampuan untuk mentolerir karbondioksida


hingga 15 ppm. 15 ppm cukup untuk proses fotosintesis tumbuhan
tumbuhan air seperti plankton dan alga.

2.4.4. Salinitas

Salinitas didefinisikan sebagai total padatan dalam air setelah semua


karbonat dan senyawa organic dioksidasi, bromide dan ionida dianggap
sebgai klorida. Tingginya salinitas lebih rendah dari total padatan terlarut
dan biasanya dinyatakan dalam gram per kilogram (ppt = part per
thousand). Cara yang biasa dilakukan untuk menentukan salinitas adalah
dengan menghitung jumlah kadar garam yang di dalam satu sample disebut
khorinitas. Setiap perairan mempunyai kadar garam atau salinitas yang
berbeda air tawar 0 0,5 % , air payau 0,5 17 % dan air laut 17 % (Nontji,
1987) Ikan Bawal air tawa yang cenderung hidup di air tawar membutuhkan
salinitas yang rendah yaitu 0 0,5 ppt. untuk melihat tinggi tidaknya
salinitas bisa menggunakan alat refraktometer.

Gambar 16. Refrakto meter

2.4.5. Kalsium dan Magnesium

Kalsium (Ca) di perairan berada dalam bentuk karbonat dan bikarbonat yaitu
senyawa yang umumnya terdapat bahkan sering melimpah dalam suatu
perairan. Penyangga karbonat dan bikarbonat merupakan komponen
penyangngga (buffer) esensial di perairan yang menyangga kadar pH dan
CO2. Maka dengan demikian Ca bisa dikatakan penentu kesuburan perairan.
Sedangkan Magnesium (Mg) biasanya terdapat dalam larutan sebagai
karbonat dan sifat sifatnya menyerupai bikarbonat. Satu perbedaan
terdapat di antara keduanya yaitu MgCO3 , sehingga jika CO2 diambil dari
bikarbonat (misalnya dengan fotosintesis) maka MgCO3, tidak mungkin
mengendap.

Jika kualitas seperti pH, karbondioksida dan oksigen optimal berate


kandungan Ca an Mg pun dalam keadaan stabil. Untuk mengstabilkan Cad
an Mg dengan cara pengapuran pada kolam yang ingin dipakai untuk
mengstabilkan Oksigen, pH dan Karbondioksida.

2.4.6 Kesadahan (Hardness)

Gambaran kation logam divalen (valensi dua). Kation-kation dapat bereaksi


dengan sabun (soap) membentuk endapan (presipitasi) maupun dengan
anion-anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau karat pada
peratatan logam. Perairan air tawar yang paling berlimpah adalah Kalsium
dan Magnesium. Berikatan dengan anion penyusun alkalinitas, yaitu
bikarbonat dan karbonat.

Kation Anion
Ca2+ HCO3
Mg2+SO4
Sr2+ Cl
Fe2+ NO3-
Mn2+SiO32-
Sumber : Sawyer dan McCarty, 1978.

Tabel 6. kation kation penyusun kesadahan dan anion-anion pasangan /


Asosiasinya.

Kesadahan perairan berasal dari kotak air dengan tanah dan bebatuan.
Tetapi larutan ion-ion yang dapat meningkatkan nilai kesadahan tersebut
lebih banyak disebabkan oleh aktivitas bakteri di dalam tanah , yang banyak
mengeluarkan karbondioksida.

2.4.7. Suhu

Suhu merupakan faktor yang sangat menentukan bagi ikan, semua


organisme budidaya sangat bergantung pada suhu yang diterapkan dalam
budidaya tersebut. Akan tetapi, proses dekomposisi biasanya terjadi pada
kondisi udara yang hangat. Kecepatan dekomposisi akan meningkat pada
suhu 5 30 C. pada kiaran suhu seperti ini, setiap peningkatan suhu
sebesar 10 C akan menigkatkan proses dekomposisi dan komsumsi oksigen
menjadi dua kali lipat.

Selain dekomposisi, ikan pun membutuhkan suhu yang hangat untuk


mempercepat pertumbuhannya. Perubahan suhu yang mendadak sebesar 5
C, misalnya 30 C turun mendadak 24 C hal tersebut membuat ikan
menjadi stress dan bahkan menyebabkan ikan tersebut mati. Suhu juga
berdampak terhadap respon ikan dalam mengkonsumsi pakan, pemberian
pakan yang optimum pada suhu yang tinggi seperti 28 30 C. pemberian
pakan yang optimum berdampak pada pakan yang akan dikonsumsi, jika
pakan dikonsumsi optimum maka otomatis tidak ada pakan yang terbuang
dan tidak menyebabkan sisa pakan di perairan. Suhu juga bisa dilihat
dengan menggunakan alat termometer.

de

Gambar 17. Termometer

a.png

Tabel 7. pengaruh suhu air dengan respon komsumsi pakan terhadap ikan

Sumber : Tucker dan Hargreaves (2004)


2.4.8. Amonia

Amonia adalah nitrogen yang sangat berbahaya bagi ikan budidaya,


akan tetapi jika berbentuk amonium tidak berbahaya lagi bagi ikan tersebut.
Sumber utama senyawa nitrogen pada kolam atau tambak ikan adalah
protein yang terkandung dalam pakan. Oleh karena itu, laju produksi amonia
pada ikan sebanding dengan laju makannya. Amonia terutama diekskresikan
melalui insang, dan dalam urine maupun feses. Amonia juga diproduksi
selama dekomposisi aerobik bahan organik berlangsung oleh bakteri
(Effendi, 2004).

Menurut Effendi (2004), pada perairan, amonia nitrogen total (TAN) terjadi
dalam dua bentuk yaitu bentuk amonia (NH3) bukan ion dan ion ammonium
(NH4+). NH3bukan ion adalah racun untuk ikan sedangkan ion NH4+ tidak
berbahaya kecuali bila konsentrasinya sangat tinggi. Tingkat daya racun
ammonia (NH3) bukan ion dalam kolam dengan kontak yang berlangsung
singkat adalah antara 0,6 2,0 mg/l. Batas pengaruh yang mematikan dapat
terjadi bila konsentrasi NH3 bukan ion pada air kolam sekitar 0,1 0,3 mg/l.
Kadar 0,5 mg/l merupakan batas maksimum yang lazim dianggap sebagai
batas untuk menyatakan bahan air itu unpolluted (Gusrina, 2003).

Amonia harus diperhatikan di dalam perairan terutama pada saat persiapan


wadah, sebelum memasukan ikan ke wadah sebaiknya air di cek trlebih
dahulu untuk mengetahui ammonia itu keadaan tinggi atau tidak dan amonia
meningkat dapat terlihat dari tingkah laku ikan itu sendiri. pengukuran
ammonia bisa dengan titrasi dan pengukuran ammonia simple berupa
ammonia test kit.

ff
Gambar 18 Ammonia test kit

Menurut Effendi (2004) ;

Tanda tanda jika konsentrasi amonia meningkat :

Tingkah laku berenang abnormal (tidak normal), ikan tampak lesu/letih.


Nafsu makan berkurang.
Ikan ikan berkumpul disekitar inlet.
Ikan menunjukan tanda tanda tersebut di siang hari, tetapi pulih dimalam
hari.
Dampak dari konsentrasi amonia yang tinggi.

Insang rusak.
Laju pertumbuhan menurun.
Lebih rentan terhadap serangan penyakit.
pH darah meningkat.
Terjadi kerusakan pada jaringan dan organ dalam.
Proses osmoregulasi terhambat.
Terjadi kematian.

Penyebab tingginya konsentrasi amonia pada perairan :

Laju pemberian pakan yang tinggi.


Dekomposisi bahan organik oleh bakteri.

Penanganan terhadap konsentrasi amonia tinggi :

Kurangi atau hentikan pemberian pakan.


Kuras kolam atau bak pemeliharaan.
Kurangi kepadatan.
Aerasi kolam dan menggunakan filter mekanis maupun filter biologis.
Dalam keadaan darurat kurangi pH kolam atau bak pemeliharaan.

2.4.9. Kecerahan dan Kekeruhan

Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan ke dalam air yang


dinyatakan dalam persen (%) dari beberapa panjang gelombang di daerah
spekrum yang terlihat cahaya melalui lapisan 1 meter jauh agak lurus pada
permukaan air. Apabila kecerahan tidak bagus berate perairan tersebut
keruh, kekeruhan (turbidity) diakibatkan dari plankton, humus dan suspensi
lumpur. Kekeruhan berdampak pada ikan secara langsung maupun tidak
langsung, pengarus secara langsung antara lain jika perairan dalam keadaan
keruh akibat lumpur ikan sulit bernafas akibat lumpur masuk ke insang
akibatnya elemen insang tertutup oleh partikel partikel lumpur. Secara
tidak langsung dapat menyebabkan selera ikan kurang nafsu akib dari
kurang terlihatnya pakan di permukaan dan menyebabkan ikan mudah
terkena serang penyakit. untuk menggukur kecerahan dan kekeruhan bisa
dengan menggunakan seccidisk.

ce

Gamabar 19. Seccidisk (Alat Pengukur Kekeruhan)


2.5.6 Jenis Pakan

2.5.6.1 Alami

Sesuai dengan namanya, pakan alami adalah pakan yang berasal dari
alam. Namun dalam perkembangannya, sumber pakan alami tidak hanya
berasal dari alam . Sumber makan ini juga bisa berasal dari budidaya. Pakan
alami rata-rata memiliki kandungan protein cukup tinggi. Kadar air pakan
alami harus tetap dijaga. Jika tidak dibekukan, pakan alami bisa membusuk
hingga menurunkan kualitas pakan.

2.5.6.1.1. Artemia

Udang renik air asin (Artemia salina) adalah sejenis plankton yang
merupakan makanan bermutu tinggi bagi berbagai jenis ikan, udang dan
kepiting. Cangkang telur artemi secara garis besar terbagi dua bagian, yaitu
korion yang bagian luar dan kortikula embrionik yang di bagian dalam dan
bagian lapisan ketiga yang dinamakan selaput kutikuler luar. (Ahmad
Mudjiman, 1989). Korion sendiri tebalnya 6 8 mikrometer, kutikuler luar 0,5
mikrometer dan kutikula embrionik 1,8 2,2 mikrometer. Semua telur
berdiameter artemia diameter (garis tengah) berkisar antara 350 mikrometer
(0,2 0,3 mm). sedangkan berat kering sekitar 3.65. yang diberikan kepada
ikan yaitu burayak artemia yang panjangnya sekitar 400 mikron (0,4 mm)
dan beratnya 15 mikrogram. Artemia mempunyai protein 40 60 % dan baik
untuk pertumbuhan larva ikan bawal terutamanya.

ar.jpg

Gambar 20. Arrtemia burayak

2.5.6.2 Buatan

Pakan buatan adalah pakan yang disiapkan oleh manusia dengan bahan dan
komposisi tertentu yang sengaja disiapkan oleh manusia . Pakan buatan
bersifat basa, seperti bentuk pasta atau emulsi (cairan pekat), tidak perlu
disimpan . Jenis pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu kali
pemberian/ aplikasi karena pakan jenis ini mudah rusak jenis
kandungannya . Namun bila memang harus disimpan, sebaiknya disimpan
dalam ruangan pendingin (lemari es), itu pun tidak bisa terlalu lama, hanya 2
s.d 3 hari. Jika terlalu lama disimpan, kualitas pakan turun dan tidak bagus
untuk dikonsumsi. Bahan baku yang digunakan untuk menentukan kualitas
pakan buatan harus memenuhi beberapa syarat diantaranya, bernilai gizi,
mudah dicerna, tidak mengandung racun, mudah diperoleh, dan bukan
merupakan kebutuhan pokok manusia. Pada pemberian pakan ikan bawal
dengan menggunkan pakan jenis tepung untuk larva berumur 20 hari.
2.5.6.2.1. Fengli 1

Fengli merupakan pakan buatan yang di buat oleh sebuah perusahaan


dibidang makanan ikan. Perusahaan tersebut mencetak pakan dan
mengelolah nutrisi pakan yang diberikan kepada ikan dengan beberapa
ketentuan. Selain nutrisi kualitas pakan pada fengli cukup baik dan bagus
karena dilakukan standar operation dan percobaan terhadap ikan yaitu
pertumbuhan, daya cerna dan nafsu ikan terhadap pakan tersebut.

Tabel 8. Nutrisi pakan pada fengli

Jenis NutrisiKandungan (%)


Protein 40
Lemak 6
Serat kasar 3
Abu 15
Kadar Air 10

2.5.7 Kualitas Pakan

Dalam penggunaan pakan harus mempunyai 3 kareteria dalam pakan


tersebut agar menghasilkan ikan yang pertumbuhannya cepat dan tahan
penyakit. 3 diantaranya fisik, kimia dan biologi.

2.5.7.1 Fisik

Pellet ikan yang baik mempunyai daya tahan di dalam air minimal 10 menit
(Akbar, 2000). Dan mudah hancur pada saat berada di mulut ikan sehingga
ikan dengan mudah mencerna makanannya ke dalam lambung

2.5.7.2. Kimia

Kandungan zat-zat gizi pakan ikan harus sesuai dengan kebutukan tubuh
ikan untuk beraktifitas dan pertumbuhan. Beberapa komponen zat-zat gizi
yang perlu diketahui adalah kandungan protein, lemak, karbohidrat, abu,
serat kasar, dan kadar air. Pellet yang baik memiliki kadar air maksimal 10%,
kandungan abu dan seart kasar maksimal 5%, kadar protein minimal 25%,
lemak antara 5-7%, dan karbohidrat antara 16-18% (Zuheid, 1990).

2.5.7.3 Biologi

Pakan yang di pakan harus disukai ikan dan menghasilkan FCR yang makin
kecil makin baik sehingga seefesien mungkin dalam penggunaan pakan dan
berdampak pada nilai biaya budidaya dalam pembelian pakan.
2.6 Strategi Pemberian Pakan

Ukuran lebih kecil dari bukaan mulut larva. Dalam masa larva selama 10 hari
ikan bawal diberi pakan artemia ukuran 20 mm dan lebih kecil dari bukaan
mulut larva bawal tersebut. Artemia mudah dideteksi dan dimangsa larva
dan benih Artemia mudah didieksi oleh larva dikarenakan warnanya yang
merah, bau yang cukup menyengat dan pakan artemia mudah dicerna
dikarenakan pakan alami dan mempunyai serat yang tidak terlalu tinggi.

Pada ukuran 10 hari sampai 45 hari pemberian menggunakan pakan tepung


berupa pakan hivrofit. Pada pakan tepung pemberian Vitamin C yang
dibutuhkan loeh tubuh ikan dalam memproses memperkuat daya tahan
tubuh ikan dan telur bebek untuk membuat pakan tersebut mempunyai
aroma yang menyengat sehigga pakan akan mudah diditeksi oleh ikan
sehingga di makan semua dan lebih effisen dalam penggunakan pakan.
Serta pakan harus mengandung nutrisi tinggi dan seimbang, nutrisi yang
baik untuk ikan bawal untuk larva protein 40 % dan benih ikan bawal
protein 30 35 %. Pada pakan tepung yang mempunyai serat yang
seimbang kurang dari 15 % dan hewani yang mudah dicerna dalam tubuh
ikan dikarenakan omnivore lebih cepat mencerna hewani di banding nabat
yang masih tersisa seratnya dalam feses.

2.7 Metode Pemberian Pakan

Metode pemberian pakan dikakukan dengan menggunakan At satiation


untuk larva 3 10 hari merupakan teknik pemberian pakan yang sesuai
dengan kemampuan konsumsi atau kebutuhan ikan dan menggunakan
metode Feeding rate 4 % untuk pemeliharaan benih pemberian dilakukan 3
kali sehari. Sistem teknologi budidaya ekstensif dengan menggunkan kolam
tanah bagian dasar dan pematang tanah dan penggunaan pakan 50 % pakan
alami dan 50 % pakan buatan.

2.8. Hama dan Penyakit Ikan

Masalah terbesar yang sering dianggap menjadi penghambat budidaya ikan


adalah munculnya serangan penyakit. Serangan penyakit yang disertai
gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi sangat
lambat (kekerdilan), mortalitas meningkat, konversi pakan manjadi sangat
tinggi dan menurunnya hasil panen (produksi).

2.8.1 Hama

Hama dapat menggangu ikan peliharaan sebagai pemangsa (predator),


peyaing (kompotitor), dan perusak sarana budi daya. Sebagai pemangsa
hama memangsa ikan sebagai makananya, pemangsa relatif lebih besar dari
pada ikan. Cara menyereng ikan hama ada yang menggigit, mengisap dan
mencabik cabik ikan.

2.8.1.1. Burung

Burung atau ungags merupakan predator benih ikan yang termasuk


kelompok jenis predator yang rakus. Binatang ini belum puas memangsa jika
perutnya belum benar benar kenyang. Benih yang berwarna cerah yang
sering di serang oleh burung dikarenakan mudah terlihat. Pengendalian
burung dengan cara pemassangan tali penghalang pada kolam dan
pengusiran.

2.8.1.2. Kodok

Kodok merupakan hewan amfibi bertubuh pendek, gempal atau kurus,


bertubuh bungkuk dan berkaki empat. Kodok menjadi hama predator ikan
yang sangat berbahaya dikarenakan bisa hidup di air dan darat. Kodok aktif
mencari makan malam hari, biasanya makanannya larva ikan, benih ikan
dan ikan kecil. Cara pengendaliannya memotong rumput rumputan di area
kolam agar kodok tidak bisa memproduksi telurnya dan pemasangan net di
pinggir kolam agar kodok tidak masuk ke dalam kolam.

2.8.1.3. Ular

Ular hewan reftil tidak berkaki dan tubuh panjang memiliki sisik tergolong
kedalam reftil bersisik (squamata). Ular memakan mangsanya bulat bulat,
artinya tanpa dikunyah. Ular merupakan predator langsung memakan
mangsanya sampai isi perutnya penuh dan banyak terdapat di kolam tanah.
Cara pengedalian hama ular yaitu dengan pembersihan rumput menangkap
ular ular jika terlihat dan persipan kolam yang optimal.

2.8.1.4. Biawak

Biawak memakan larva dan benih ikan didalam kolam hingga perutnya
penuh. Biawak memangsa ikan kapan pun dan paling berani keluar untuk
mencari makan terutama memakan ikan di kolam. Cara pencegahan biawak
adalah dengan cara memasang net pada pinggir kolam untuk mencegah
biawak masuk kedalam kolam.

2.8.1.5. Belut

Belut merupakan hama pemakan ikan yang hidup di air berama ikan, hewan
ini bersembunyi di dasar kolam yang berlumpur atau membuat lubang di
tangguul tanggul kolam. mencari makan.
2.8.1.6. Kini kini (Larva Capung)

Kini kini merupakan predator yang berbahaya bagi pembudidaya. Kini-kini


besar memangsa benih ikan dengan jalan menghisap darah ikan. Kini-kini
memiliki alat khusus berupa rahang yang kuat dan serta tangan yang
digunakan untuk memotong mangsanya, setelah dipotong akan
memudahkan untuk dimakan dengan cepat. Cara pencegahan kini-kini
pembersihan pematang dan pengapuran pada saat persiapan kolam.

2.8.1.7. Ucrit (larva Cybister)

Menurut Khairul Amri dan Toguan (2007) menyatakan Larva kumbang air
atau ucrit ini merupakan pemangsa serangga air ketika masih stadia larva.
Larva kumbang merupakan penyerang hama yang ganas, biasanya
menyerang benih ikan yang 1 3 cm. cara menangkap benih ikan, larva ucrit
menjepit benih ikan dengan taringnya lalu ikan dilumpuhkan dengan ujung
ekor kemudian benih ikan sementara taringnya merobek-robek tubuh ikan
dan setelah di robek-robek ikan di makan dikit demi sedikit. Cara
pencegahan adanya Ucrit yaitu menggurangi bahan organik, pemasangan
penyaring pada inlet untuk mencegah masuknya induk ucrit dan bisa
menggunakan penyemprotan minyak tanah.

2.8.1.8. Notonecta

Noronecta serangga yang berbentuk bulat seperti beras dan bagian perutnya
berwarna putih. Serangga ini menusuk benih ikan dan menghisap cairan
tubuh (darah) ikan yang di mangsa. Cara mencegah adanya notonecta
dengan memasang saringan inlet untuk mencegah telur dan induknya
masuk ke kolam.

8.7.2. Penyakit

Penyebab utama terjadinya kegagalan produksi ikan budidaya biasanya


disebabkan oleh karena adanya hama dan penyakit yang menyerang dalam
wadah budidaya ikan. Karena ikan yang sakit tidak akan mengalami
pertumbuhan berat badan yang optimal dan hal ini sangat merugikan bagi
para pembudidaya. Penyakit ikan terdiri dari virus , bakteri dan terutama
parasit.

8.7.2.1. Parasit

Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi dan atau fungsi
yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab
dan terbagi atas 2 kelompok yaitu penyebab dari dalam (internal ) dan luar
(eksternal) . Penyakit internal meliputi genetic, sekresi internal,
imunodefesiensi, saraf dan metabolic. Sedangkan penyakit eksternal
meliputi penyakit pathogen (parasit, jamur, bakteri , virus) dan non
pathogen (lingkungan dan nutrisi ).

gambar parasit pada ikan

Penyakit parasit merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering


menyerang ikan terutama pada usaha pembenihan. Serangan parasit bisa
mengakibatkan terganggunnya pertumbuhan, kematian bahkan penurunan
produksi ikan. Berbagai organisme yang bersifat parasit mulai dari
protozoa, crusstacea dan annelida.

Di perairan bebas, terdapat berbagai macam parasit dengan variasi yang


luas tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit
terdapat dengan variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak. Umumnya
setiap parasit mempunyai siklus hidup yang rumit, yang kemungkinan
merupakan hal penting dalam pengobatan ikan yang terserang parasit.
Studi siklus hidup parasit merupakan hal penting untuk menentukan
tindakan penanganan yang lengkap. Ujicoba infeksi dengan parasit
umumnya sulit dilakukan karena parasit sulit diinkubasi atau dipelihara pada
media buatan. Pada siklus hidupnya, parasit memerlukan inang. Beberapa
inang sebagai tempat hidup /berkembang biak parasit meliputi :

Definite host : Inang, dimana parasit hidup sampai dewasa (ex ;


cestoda)Intermediate host ; Inang, dimana parasit hidup sampai tahap larva
(digenea) Tempory host : Inag, dimana parasit hidup secara singkat ,
kemudian meninggalkan inang (isopoda). Reservoir host : Inang sebagai
sumber parasit untuk inang yang lain (cyste digenea).

2.7.2.2. Faktor Faktor Munculnya Parasit

Dalam perairan ada beberapa hal yang dapat menggakibatkan munculnya


parasit di kolam budidaya antara lain yaitu :

Kepadatan tebar tinggi, kontak langsung dan adanya inang (Stocking


density).
Grading yang dapat menyebabkan luka (Physical trauma handling).
Air Kolam yang kualitasnya air buruk.
Seleksi dalam mencarai warna dan bentuk yang bagus bisa mengakibatkan
lemah (Selective breeding)
Lingkungan yaitu perubahan temperatur.
Predator bisa sebagai inang penular.
Sistem budidaya kolam tanah merupakan media bagi sebagaian siklus hidup
parasit.
Species baru masuknya spesies ikan yang baru bisa mengakibatkan
masuknya parasit baru.
2.7.2.3. Macam- Macam Parasit Ikan

2.7.2.3.1 KAPANG/FUNGI

Kapang pada ikan bisa terdapat sebagai parasit sekunder ataupun agen
patogenik penyebab penyakit.Sebagai parasit sekunder umumnya tumbuh
menyusul proses peradangan kulit. Sebagai agen patogenik penyebab
penyakit umumnya merupakan kapang yang terdapat didalam tubuh dan
merupakan endoparasit murni. Kapang yang sering menimbulkan penyakit
adalah :

Ichthyosporidium hoferi.
Kapang ini termasuk dalam kelas Phycomycetes.Beberapa species ikan
merupakan induk semang dari jenis kapang ini (73 species ikan, 21
diantaranya adalah ikan laut ).

gambar gambar parasit Ichthyosporidium hoferi.

Tanda-tanda

Ikan yang terserang kapang jenis ini adalah : Ikan berenang dengan limbung

Proses terjadinya Pernyakit : Ikan memakan sesuatu yang mengandung


kapang, setelah kapang termakan, sebagian dari dinding kista kapang
dihancurkan oleh getah gastrointestinal, kemudian sebagian dari stadium
infektifnya menembus dinding saluran pencernaan. Setelah itu biasanya
merusak hati.

Tanda tanda yang ditemui pada ikan yang mati adalah :

Adanya sejumlah banyak kista kista kecil berbentuk bundar di dalam hati.
Hal ini menyebabkan hati tidak berfungsi.

Pengobatan : Belum ditemukan obat yang tepat untuk mengobati penyakit


ini. Hanya beberapa ahli menyarankan penggunaan antibiotik.

2.7.2.3.2 GANGGANG
Umumnya ganggang tidak tumbuh pada ikan dan menimbulkan penyakit.
Namun pada kondisi tertentu ganggang hijau kadang terlihat pada sirip atau
penutup insang dari ikan mas yang sudah tua.

2.7.2.3.3. PROTOZOA

Ciliata
Salah satu parasit dari Ciliata yang tersebar luas menyebabkan penyakit
pada ikan adalah: Ichthiopthirius multifiliis, penyebab penyakit white spot
disease, suatu penyakit yang ditandai dengan bercak-bercak putih yang
terdiri dari parasit-parasit berkapsel. Prasit ini terjadi pada musim hujan
ketika temperatur turun menjadi 20 24 C (Ghufran, 2004).

Parasit ini biasanya menempel pada lapisan lendir kulit dan sirip ikan serta
sering menyebabkan perdarahan pada sirip dan insang ikan.

Ciri ciri ikan yang terserang parasit ini adalah :

Adanya bintik-bintik putih pada tubuh ikan terutama pada kulit, sirip dan
insang.
Ikan menggosok-gosok tubuh pada dinding dan dasar kolam.
Siklus hidup pada ikan :

Fase parasiter : Parasit hidup pada ikan kira-kira 7-8 hari, disebut trophont
Fase Pre Cyste : Sesudah 7-8 hari melepaskan diri dari tubuh ikan disebut
tomont
Fase Cyste Membelah diri dan terbungkus oleh lapisan lendir selama 3-28
hari
Fase Post Cyste : berupa benih-benih yang keluar dari cyste, disebut theront
Hidup pada kulit dan insang ikan selama 7 hari, pada suhu air 24 27 C.
Fase hidup dalam tubuh ikan ini disebut sebagai trophont. Ukurannya
berkisar antara 60 370 mikron.

Setelah dewasa, parasit ini akan meninggalkan tubuh ikan dan masuk dalam
lingkungan air sebagai sebuah sel tunggal besar bernama tomont.

Tomont akan berenang dalam air selama 12 18 jam. Selanjutnya


membentuk kista dengan dinding lengket sehingga memungkinkannya
melekat pada benda-benda yang berada dalam akuarium, seperti batu
karang, koram, atau kaca. Kista ini berukuran 200 400 mikron.

Sel didalam kista kemudian membelah diri dan menghasilkan 200 parasit
yang disebut tomite. Proses pembelahan sel tersebut berlangsung sekitar 3
28 hari. Masing-masing sel hasil pembelahan ini berukuran 25 60 mikron.
Setiap sel akan membentuk bulu getar yang selanjutnya akan menembus
kulit kista dan berenang dalam air. Parasit pada fase ini disebut sebagai
theront. Dengan ukuran sedemikian kecil theront tidak akan dapat dilihat
dengan mudah dengan mata telanjang.

Theront hanya hidup beberapa jam saja dalam air apabila tidak
mendapatkan ikan sebagai inangnya. Begitu mendapatkan ikan, theront
dalam waktu 5 menit akan membenamkan dirinya pada kulit dan insang,
kemudian hidup dan tumbuh disana.

Pencegahan jenis penyakit ini adalah dengan melakukan menjaga kualitas air
tetap baik.

Pengobatan jenis penyakit ini biasanya lebih berhasil pada fase pre-cyste
dan post cyste, yaitu dengan :

Dengan larutan Methilene blue


Campurkan serbuk methilene blue sebanyak 1 gr dengan 100 ml air, aduk
hingga rata. Ambil larutan sebanyak 2 4 cc campurkan lagi dengan air
sebanyak 4 liter. Rendam ikan selama 24 jam. Setelah 24 jam pindahkan ikan
ke air bersih dan beri pakan yang cukup. Selang 1 hari ulangi pengobatan
sebanyak 3 5 kali.

Pengobatan dengan garam dapur (NaCl)


Siapkan air sebanyak 100 cc, campurkan 1-3 gr garam dapur, aduk hingga
merata. Rendam ikan dalam larutan tsb selama 5 10 menit.

Setelah itu angkat ikan dan pindahkan ikan ke wadah lain yang berisi air
bersih. Pengobatan diulangi sebanyak 3 5 kali.

Chilodonella cyprini, biasanya menyerang kulit dan insang air tawar.

Trichodina
Trichodina termasuk protozoa, jenis protozoa ini berbentuk seperti
setengah bola dengan bagian tengah (dorsal) cembung, sedangkan mulut
pada bagian ventral. Pada bagian mulut dilengkapi alat penghisap dengan
dilengkapi suatu alat dari chitine yang melingkari mulut. Alat chitine ini
berbentuk seperti jangkar (anchor). Gejala adanya serangan parasit ini
adalah pendarahan pada kulit ikan, pucat, ikan berlendir banyak.

BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

3.1.1. Pembenihan

Pelaksanaan onfarm pembenihan Ikan Bawal Air Tawar pada di Hatchery


Departemen perikanan, PPPPTK Pertanian Cianjur, Jawa Barat Indonesia.

3.1.2. Pendederan

Pelaksanaan onfarm pendederan Ikan Bawal Air Tawar pada di Harempoy


Cianjur, Jawa Barat Indonesia.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

No Alat Spesifikasi Jumlah Kegunaan


1. Seser Diameter 40 cm 2 Untuk menangkap ikan
2. Kertas lakmus Kertas asam basa berwarna 44 Untukmengukur
asam basa
3. Ember Diameter 30 cm 2 Untuk penampungan sementara
ikan dan sipon
4. Botol DO 6 Penampungan sample air
5. Thermometer 1 Pengukuran Suhu air
6. Bak pemijahan 2 x 1 meter 2 Pemijahan ikan
7. Bak larva 2,5 x 2meter 1 Perawatan larva
8. Bak penetasan Kerucut diameter 60 cm dan tinggi 1 m 2
Penetasan telur bawal
9. DO meter 1 Penukuran oksigen terlarut
10. Plankton net 1 Menyaring plankton

11. Mikroskop 1 Mengamati jenis plankton


2.2.2. Bahan

No Bahan Spesifikasi Jumlah Kegunaan


1. Ikan Bawal JantanIkan yang matang gonad 1 Bahan Hibridisasi
2. Ikan Bawal hitam betina Ikan yang matang gonad 2
Bahan Hibridisasi
3. Artemia Ukuran 20 mm 100 gram Pakan untuk larva
4. Hivrofit Pakan tepung 10 kg Pakan untuk pendederan
3.3.1. Skenario Pelaksanaan
Tahap tahap pengelolaan pelaksanaan kegiatan on farm yang dilaksanakan
di hatchery dan kolam harempoy.

Persiapan wadah pemijahan dan pembenihan.


Persiapan wadah bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada ikan.
Wadah yang bersih akan terhindar dari pertumbuhan berbagai jenis
penyakit.

Membersihkan wadah pemijahan, pembenihan dan pembenihan.


Pembersihan bak dilakukan dengan cara menyikat bagian bak yang kotor
dan bayak terdapat lender ikan. Bak yang kotor dapat menyebabkan
tumbuhnya bakteri dan lendir ikan akan mengakibatkan tubuhnya jamur.

Pengeringan wadah pemijahan, penetasan dan pembenihan.


Pengeringan dilakukan untuk menguapkan senyawa senyawa beracun dan
mematikan bakteri yang ada dalam bak.

Persiapan alat alat.


Persiapan alat alat seperti alat kualitas air, alat lab, aerasi, alat penutup
pemijahan dan hitter.

Pengisian air.
Pengisian air dilakukan pada saat setelah pengeringan minimal 1 hari. Dan
pengisian wadah pemijahan tidak boleh terlalu penuh agar induk ikan tidak
loncat ke luar wadah.

Pemasangan aerasi dan hitter.


Pengelolaan induk
Pengelolaan induk dilakukan untuk mendapatkan calon induk yang sudah
siap memijah dan mendapatkan hasil anakan yang baik dan berkualitas.
Tahap nya antara lain adalah

Pemilihan calon induk


Tidak memiliki morfologi yang cacat.
Mempunyai morfologi yang lengkap tidak ada yang rusak ataupun
kehilangan bagian organ tubuh luarnya seperti sirip dan tubuh luka yang
akibat dari hasil inbreeding.

Tidak dalam keadaan stress.


Pencarian ikan yang tidak stress dimaksudkan agar ikan mau memijah, jika
ikan dalam keadaan stress maka ikan akan menolak untuk memijah.

Matang gonad.
Matang gonad sangat penting dalam pemijahkan, ikan yang matang gonad
akan menentukan kualitas telur dan sperma.
Tidak sakit.
Diharapkan ikan tidak keadaan sakit, karena pada saat sakit ikan akan
cenderung menstabilkan tubuhnya dan banyak berdiam diri. Jika ikan sakit
diharapkan untuk di pisahkan dan di rawat terlebih dahulu hingga sehat
keembali.

Seleksi induk jantan dan betina


Jantan
Perutnya lebih langsing dibandingkan dengan betina.
Bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah anus akan
mengeluarkan cairan putih kental (sperma).
Gerakannya lincah.

Betina
Gerakannya lambat dibandingan jantan.
Perutnya lebih gembung dan lunak.

Pemberian pakan induk


Pemberian pakan 1 kali sehari at libitum.
Untuk mengasilkan anak yang baik, ikan diberi pakan untuk mendapatkan
energi, dari energi ikan tersebut digunakan oleh ikan untuk proses
perkembangan gonad dan kesehatan telur.

Pemberian pakan jenis tenggelam.


Jenis pakan yang digunakan pakan tenggelam dikarenakan ikan bawal
menyukai jenis pakan tenggelam dan ikan bawal berenang di dasar
permukaan..

Pemberokan induk jantan dan betina


Pemberokan dilakukan 1 hari sebelum pemijahan.
Pemberokan dilakukan untuk membakar lemak dalam tubuhnya terutama
pada gonad ikan hal tersebut untuk memudahkan ikan dalam mengeluarkan
telur yang banyak dan tidak banyak telur yang tertinggal dalam gonad.

Pemijahan induk
Penyuntikan hormon ovaprim pada induk.
Penyuntikan dilakukan untuk merangsang ikan agar mau memijah.
Dikarenakan di alamnya ikan bawal hanya mau memijah pada musim hujan
dan terdapat rumput rumputan untuk tempat telurnya tersebut.

0,5 ml ovaprim dan 2 ml aquabides pada induk betina.


0,25 ml ovaprim dan 2 ml aquabides pada induk jantan.
Dosis yang tercantum pada label ovaprim yaitu 0,5 ml / kg induk. Jadi setiap
induk perkilo akan akan di suntukan per 0,5 ml ovarim dengan campuran air
aquades yang steril. Pemberian aquabides pun harus benar benar steril jika
menggunakan aquabides yang kotor akan berpengaruh terhadap tubuh ikan,
bisa menyebabkan ikan akan sakit.

Penyatuan induk jantan dan betina pada wadah.


Penyatuan dilakukan ketika induk sudah di suntik. Ikan akan memijah sekitar
10 12 jam.

Pemasangan aerasi.
pemasangan aerasi untuk mensuplai oksigen

Penutupan wadah pemijahan.


Pentutupan wadah agar ikan mau memijah dikarenakan ikan hanya mau
memijah pada keadaan gelap dikarenakan ikan bawal hidup di dasar
perairan.

Penetasan telur dan pemeliharaan larva.


Mengkondisikan suhu air.
Penggunaan Suhu 26 30
Kondisi suhu yang normal adalah 27 30 oC untuk ikan bawal tubuh
berkembang.

Pemindahan Telur ke bak penetasan.


Pemindahan telur ke bak penetasan untuk mencegah terjadinya induk betina
memakan telurnya dan terjadinya penumpukan telur yang menyebabkan
telur sulit menetas.

Pemberian pakan alami


Pengecekan kuning telur
Pengecekan kuning telur merupakan proses untuk menentukan pemberian
pakan terhadap ikan tersebut.

Penetasan Artemia
Penetasan artemia dilakukan ketika usia ikan 4 hari atau ketika 1 hari
sebelum kuning telurnya habis.

Pemberian pakan artemia.


pemberian artemia merupakan pakan yang sesuai atau lebih kecil dengan
ukuran bukaan mulut ikan dan mempunyai protein yang sesuai untuk ukuran
larva bawal.

Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari..


Isi lambung yang kosong pada 6 jam setelah pemberian pakan dan ikan
bawal bersifat diurnal pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore
hari.

Pengelolaan kualitas air


Mengukur pH, Suhu , Amoniak , dan kadar oksigen air.
Pengukuran kualitas air dilakukan seminggu 1 sekali kecuali suhu yang
dilakukan setiap hari.

Pengendalian Hama dan Penyakit


Membersikan bak penetasan.
Pengendalian penyakit dengan membersikan bak penetasan dan
mengendapkan air tersebut.

Mensterilkan sekitar bak penetasan.


Mensterilkan bak dari kotoran dan sampah daun ataupun serangga agar
mencegah penyakit masuk ke wadah.

Menutup bagian atas wadah.


Penutupan agar mencegah masuknya benda asing ke dalam wadah dan
pengaturan suhu agar tetap stabil.

Perhitungan jumlah telur.


Menimbang berat induk betina sebelum dan sesudah ovulasi.
Menimbang sample telur.
Menghitung telur.
Jumlah sample / berat sample = jumlah telur / (berat induk betina sebelum
dipijahkan sesudah dipijahkan).

Pemeliharaan benih
Persiapan wadah kolam.
Pengeringan
Pengeringan dilakukan selama 2 4 hari sehingga air dan senyawa
senyawa beracun seperti ammonia akan hilang dan menguap akan tetapi
jika tanah terlihat retak retak setelah pengeringan itu sudah menandakan
kolam siap di lakukan pembalikan agar racun yang dibawah tanah bisa
hilang dan kering.
Gambar pengeringan kolam

Pebersihan rumput / tanaman


Pembersihan rumput dilakukan untuk mencegah terjadinya hama yang
menyerang larva. Lakukan pembersihan rumput jangan biarkan yang tersisa.
Biasanya berada di rumput , kodok, kini kini dll. Lakukan pengecekan juga
terhadap jika ada lubang lubang di dinding kolam hal tersebut biasanya
ada belut yang berada di dinding kolam cara membasmi belut dengan cara
memancingnya ataupun memberi kapur.

Gambar pembersihan rumput

Perawatan dinding kolam.


Perawantan dinding beton yang dilakukan adalah menempelkan tanah
kepada yang di dasar kolam ke dinding beton ataupun jika terjadi bocor
lakukan penanmbalan dengan cara memakai plastic pada dinding dinding
kolam tersebut. cara pemaangan usahan rata dengan dinding kolam
bawahnya buat betuk lengkungan dan timpa dengan tanah atasnya ditusuk
dengan apapun untuk penyanggah bagian atas
Pembalikan Tanah dan Pengapuran
Pembalikan tanah setelah peneringan agar ammonia yang berada dibawah
tanah bisa menguap dan pembalikan sebaikan dengan dicampur dengan
kapur juga agar kapur benar benar meresap ke tanah dan mencegah
timbulnya penyakit dalam kolam tersebut. kapur berfungsi sebagai
menetralkan tanah yang asam akibat dari ammonia hasil dari kotoran ikan
tersebut.

Gambar Pengapuran setelah pembalikan

Pengeringan ke 2
Setelah pembalikan dan pengarungan dilakukan Pengeringan kedua
dilakukan agar kolam benar benar hilang dari segala penyakit dan hama
yang menyerang larva ikan tersebut.

Pemberian pupuk
Pemberian dilakukan untuk membuat pakan alami yang berupa plankton
yang mempunyai kandungan nutrisi yang tidak ada dipakan buatan.
Sehingga pembelian pakan tidak terlalu banyak. Pengapuran bisa dilakukan
dengan menebar pupuk ke seluruh permukaan tanah ataupun dengan
merendam karung yang berisi pupuk tersebut.

Pengisian Air
Pengisian air dilakuna jika tanah kolam benar benar kering terlihat retak
retak usahakan kolam pas pada saat retak retak lansung di isi air jangan
terlalu lama pengeringan enggakibatkan tumbuhnya tanaman ataupun
rumput dikolam sehingga menyebabkan terjadinya tempat sarang hama.

Pengecekan plankton
Pengecekan plankton sangat penting untuk pakan dari ikan itu sendiri,
pengecekan dilakukan dengan bisa melakukan secara mata telanjang atauun
mikroskop. Jika menggunakan mata telanjang bisa dengan mengambil gelas
kemudian biarkan air tersebut jenuh / datar akan terlihat ada yang melayang
itu lah plankton jika menggunakan mikroskop hasil akan lebih jelas dengan
melihat klasifikasi plankton tersebut.

Penebaran larva
Persiapan paking.
Pengangkutan dan transporasi ke harempoy.
Padat penebaran larva 100 150 ekor / m2.
Penebaran larva ikan dilakukan setelah tumbuh plankton, penebaran
dilakukan sebaiknya di aklimatisasi (samakan suhu air dan suhu kantong
plastik ikan). Lakukan penebaran jika suhu air benar-benar sama di kolam
dan plastik kantong, lakukan penebaran berbeda titik agar larva menyebar
merata.

Gambar. Aklimatisasi suhu air

Pengelolaan kualitas air


Mengukur pH, Suhu , Amoniak , dan kadar oksigen air.
Pemberian pakan
Pemberian pakan 2 kali sehari.
Pemberian pakan hivrofit.

Pengamatan Pertumbuhan
Pengambilan sample 1 minggu sekali.
Pengukuran laju pertumbuhan
Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop.
Pemanenan dan penjualan benih
Pencarian informasi pasar.
Transaksi harga benih.
Panen
Penangkapan benih.
Mengeringkan kolam.
Menangkap benih.
Pindahkan ke hapa.

Anda mungkin juga menyukai