Oleh:
Oleh :
BAB I PENDAHULUAN
DASAR-DASAR PENGERTIAN
1. Definisi Proyek
Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan
dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut
dapat berbentuk investasi baru seperti pembangungan pabrik,
pembangunan jalan raya, pendirian gedung-gedung, irigasi, bendungan,
pembukaan hutan, survai atau penelitian dan sebagainya. Suatu proyek
dapat diselenggarakan oleh institusi pemerintah, badan-badan swasta, atau
organisasi-organisasi sosial maupun oleh perorangan.
Sumber-sumber yang dipergunakan dalam pelaksanaan proyek dapat
berbentuk barang-barang modal, tanah bahan-bahan setengah jadi, bahan-
bahan mentah, tenaga kerja, dan waktu. Sumber-sumber tersebut,
sebagian atau seluruhnya, dapat dianggap sebagai barang atau jasa
konsumsi yang dikorbankan dari pengunaan masa sekarang untuk
memperoleh benefit yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Benefit tersebut dapat berupa tingkat konsumsi yang lebih besar,
penambahan penempatan kerja, perbaikan tingkat pendidikan atau
kesehatan, dan perubahan atau perbaikan suatu sistem atau struktur. Suatu
proyek dapat dinyatakan berakhir bia sudah pasti atau diduga tidak
memberikan benefit lagi.
2. Tahap-tahap Siklus Proyek
Siklus suatu proyek dimulai dengan adanya suatu gagasan
pengusulan yang umumnya bersumber dari :
1) Para pemimpin masyarakat setempat
2) Para tenaga teknis
3) Para perintis pembangunan, seperti bank pembangunan
4) Usulan program-program yang telah ada
2
3
BAB II
ANALISIS FINANCIAL DAN EKONOMI
1. Pendahuluan
Sehubungan dengan perbedaan antara analisis finansial dan ekonomi
yang dikemukakan bertujuan untuk menunjukkan dan membedakannya
dengan konkret. Banyak investasi sektor pemerintahan dilaksanakan oleh
unit usaha yang mempunyai kedudukan hukum otonom atau semi otonom,
dengan aktiva finansial tersendiri, tujuan daan kepentingan unit usaha
biasanya lebih sempit daripada tujuan pemerintah secara keseluruhan.
Penilaian proyek dari segi pemerintah memaksimalkan tingakt
keuntungan sosial berdasarkan ukuran benefit dan biaya proyek yang
mungkin berbeda dengan ukuran finasial , para penilai proyek pada instansi
pemerintah, departemen keuangan, badan koordinasi, penanaman modal,
atau departemen teknis yang menangani masing-masing sektor perlu
mengerti perihal gagasan keuntungan finansial, akan banyak bermanfaat
2. Penyusunan Perkiraan Finansial
Analisa finansial dalam kerangka evaluasi proyek lebih bersifat
analisis tentang arus dana. Dana investasi bagi suatu perusahaan akan
bersumber dari perusahaan yang berupa dana penyusutan dan laba yang
ditahan, daa dari luar perusahaan yang dapat berupa kredit bank, penjualan
saham, penjualan obligasi, dan sebagainya.
3. Perhitungan Rugi-Laba
Perhitungaan arus dana usaha sebagai hasil investasi dilakukan
melalui analisis perkiraan perhitungan rugi-laba. Analisis rugi laba
tergambar semua penerimaan dan pengeluaran perusahaan selama jangka
waktu tertentu, setahun baik yang berhubungan dengan produksi kegiatan
pokok perusahaan maupun yang tidak seperti penerimaan pengeluaran
bunga dan sebagainya.
14
15
4. Neraca
Perhitungan sumber dan penggunaan dana dilakukan melalui analisis
perubahan dana pada neraca suatu perusahaan. Neraca menunjukkan posisi
kekayaan perusahaan pada suatu waktu biasanya pada awal atau akhir
tahun buku.
5. Perkiraan Sumber dab Penggunaan Dana
Bersama dengan neraca, gambaran tentang arus dana di atas
meletakkan landasan ntuk suatu perkiraan tambahan yang disebabkan
sumber dan penggunaan dana. Arus-arus masuk dari kiri kedalam kolom
dana muncul dibagian atas sebagai sumber dana, sedangkan berbagai arus
keluar disebelah kanan merupakan bagian bawah yang disebut penggunaan
dana keseimbangan dalam perkiraan dijamin melalui dua pos bank yang
diambil dari neraca akhir tahun yang menjadi objek analisis, dan akhir
tahun sebelumnya.
6. Arus Benefit dan Biaya
Menyatakan definisi yang tepat tentang arus benefit dan biaya dari
sudut pandag perusahaan maupun masyarakat berdasarkan ketiga jenis
finansial.
7. Benefit dan Biaya dari Segi Perusahaan
Sudut pandang perusahaan dianggap sam dengan sudut pandang
pemegang saham. Benefit merupakan cashflow, yaitu laba setelah pajak
dan penyusutan, ditambah penjualan aktiva, biaya terdiri dari jumlah
penggunaan dana kecauali pembayaran kepada pemegang saham.
8. Benefit dan Biaya dari Segi Masyarakat
Perhitungan benefit dan biaya dari segi masyarakat cukup berbeda
terutama karena perlu diperhitungkan semua biayanya modal atas dasar
social opportunity cost faktor produksi modal. Benevit adalah nilai
penjualan baik hasil eksploitasi maupun aktiva.
16
BAB III
SOCIAL OPPORTUNITY COST OF CAPITAL DAN DISCOUNTING
DALAM ANALISIS BENEFIT-COST
17
18
modal dari luar negeri, simpanan dari tahun-tahun sebelumnya atau impor
simpanan yang disisihkan negara lain.
3. Bunga dan Rate of Return atas Investasi
Dalam kenyataan pola cash flow sebagian besar usaha investasi
tidaklah sederhana. Suatu pola lain dapat diberikan oleh investasi yang
tidak mengembalikan rendemen apapun sampai akhir umur ekonomis. Rate
of return diartikan sebagai tingkat renedemen tahunan, nilai penerimaan
tersebut perlu disesuaikan untuk mengeukur rate of return yang sebenarnya.
Penyesuaian itu didasarkan atas asumsi, bahwa investasi memang
memberikan rendemen tiap tahun dengan tingkat presentase. Akan tetapi
rendemen tiap tahun tidak selalu diwujudkan dalam bentuk penerimaan tiap
tahun yang langsung diperoleh penanaman modal.
4. Pola-pola pengembalian / pemberian Benefit Investasi
Dua pola alternatif penerimaan arus benefit sehubungan dengan suatu
kegiatan investasi yang mencangkup pengeluaran netto hanya pada titik
permulaan investasi. Pola alternatif terjadinya benefit tak terhingga
jumlahnya. Besarnya penerimaan pada tiap-tiap tahun t, mulai tahun ke 1
dapat berkisar antara nol dan suatu jumlah maksimum yang nilainya sama
dengan nilai investasi yang belum dikembalikan pada akhir tahun
sebelumnya ditambah randemen atas nilai.
Perhitungan rate of return didasarkan atas asumsi implisit bahwa
jumlah penerimaan tiap tahun dialokasikan terlebih dahulu sebagai
pembayaran randemen atas nilai investasi. Hanya dalam hal penerimaan
melebihi tingkat randemen yang sesuai dengan rate of return-nya, kelebihan
itu dapat dianggap sebagai pengembalian modal investasi.
5. Nilai sekarang dan nilai masa datang (present and future value atas
benefit)
Dalam persamaan : Ft = P (1 + i )t
Diperlihatkan bagaimana hubungan antara nilai pengembalian benefit di
masa datang dengan nilai investasi semula. Persamaan tersebut dapat
19
dibalik untuk memberikan nilai sekarang atau present value (PV) yang
sehubungan dengan penerimaan benefit.
Present value atau nilai sekarang benefit Bt adalah jumlah dana yang
perlu ditanamkan sekarang demi memperoleh benefit berdasarkan saluran
investasi yang tersedia diluar proyek yang akan menjadi sasaran evaluasi
kita. Jadi, nilai sekarang (PV) dari Benefit sama dengan nilai masa datang
(Bt) yang di discount oleh faktor 1/(1 + i ) –t. Faktor ini ditentukan oleh
tersedianya kesempatan investasi alternatif yang memberikan rate of return
–t
sebesar i. Faktor 1/(1 + i ) disebut discount factor dan rate of return i
yang mendasarkan disebut discount rate.
6. Pemilihan Discount Rate Sosial
Persoalan yang dihadapi dalam mencari nilai yang tepat untuk
discount rate social adalah bagaimana menentukan rate of return yang
berlaku bagi proyek-proyek alternatif dari proyek X. Pengukuran rate of the
return, baik secara eksplisit maupun implisit didasarkan atas asumsi bahwa
alokasi sumber –sumber sektor pemerintah dijalankan secara rasional,
sedemikian rupa sehingga proyek-proyek yang memberikan rendemen
tertinggi diberi prioritas.
Nilai discount rate yang dipergunakan di negara-negara berkembang
diambil alih dari pengalaman negara lain yang telah berusaha mengukur
social opportunity cost of capital secara sistematis. Lembaga pembiayaan
internasional seperti Bank Dunia atau Asian Development Bank sering
diajukan angka-angka 10,12atau 15 % sebagai discount rate sosial yang
rasional untuk negara berkembang di Indonesia belum ada discount rate
sosial yang ditetapkan secara umum oleh Bappenas, namun angka angka-
angka yang dipergunakan biasanya terdapat diantara 10-15 %.
7. Discounting Biaya Masa Datang
Pendirian proyek sebagian besar biay-biaya didiberikan pada awal
tahun pelaksanaan, biaya-biaya lainnya seperti pembelian bahan mentah,
pembayaran upah buruh, dan lain-lain diperlukan selama proyek masih
berjalan. Biaya terakhir ini disebut biaya eksploitasi dan pemeliharaan (E
20
dan P ) atau khusus pemerintah secara rutin. Secara umum nilai sekarang
dari biaya yang dikeluarkan oleh proyek dalam tahun t, Ct’ adalah sebesar :
PV C = Ct/(1 + i )t
8. Perhitungan Nilai Sekarang (Present Value) dari arus biaya dan
Benefit.
Suatu proyek dapat mengembalikan seluruh modal dalam waktu dua
tahun setelah investasi pada tahun nol. Jadi, arus benefit dan biaya nampak
sebagai berikut : B0 (yang sering sama dengan nol), B1, B2 dan C0, (=
investasi), C1, C2 sebagai biaya ekploitasi dan pemeliharaan (rutin). Nilai
sekarang dari masing-masing unsur Bt atau Ct sama dengan : Bt/ (1 + i )t .
9. Perhitungan Nilai Sekarang Arus Benefit dan Biaya Yang Sama Setiap
Tahunnya
Biaya setiap tahun besarnya sama sepanjang tahun –tahun perhitungan
(B0 = B1 = B2 = .....= Bt = suatu konstanta A, maka presentasi rumus present
worth of an annuity factor sebagai berkut :
PV = A. (1 + i) t-1/ i( 1 + i )t
Seluruh biaya analisis benefit dan arus proyek sama dengan jumlah
nilai sekarang Bt atau Ct untuk tiap-tiap tahun. Apabila arus benefit / biaya
suatu proyek bersifat merata selama beberapa tahun berturut-turut, maka
perkalian nilai konstan itu dengan nilai sekarang untuk faktor anuitass
dapat digantikan proses penjumlahan nilai untuk tiap-tiap tahun. Daftar
faktor anuitas dapat menggantikan proses penjumlahan nilai untuk tiap
tahun.