Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH

EVALUASI PROYEK PERTANIAN

Oleh:
Oleh :

AL AROF BAKTI NAGORO B02140


ANIS LUTFIYANI B02140
PRATIWI RAHAYU N. B02140
RAHAYU NINGSIH OC. B0214048

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN
SURAKARTA
2015
2

BAB I PENDAHULUAN
DASAR-DASAR PENGERTIAN

1. Definisi Proyek
Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan
dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut
dapat berbentuk investasi baru seperti pembangungan pabrik,
pembangunan jalan raya, pendirian gedung-gedung, irigasi, bendungan,
pembukaan hutan, survai atau penelitian dan sebagainya. Suatu proyek
dapat diselenggarakan oleh institusi pemerintah, badan-badan swasta, atau
organisasi-organisasi sosial maupun oleh perorangan.
Sumber-sumber yang dipergunakan dalam pelaksanaan proyek dapat
berbentuk barang-barang modal, tanah bahan-bahan setengah jadi, bahan-
bahan mentah, tenaga kerja, dan waktu. Sumber-sumber tersebut,
sebagian atau seluruhnya, dapat dianggap sebagai barang atau jasa
konsumsi yang dikorbankan dari pengunaan masa sekarang untuk
memperoleh benefit yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Benefit tersebut dapat berupa tingkat konsumsi yang lebih besar,
penambahan penempatan kerja, perbaikan tingkat pendidikan atau
kesehatan, dan perubahan atau perbaikan suatu sistem atau struktur. Suatu
proyek dapat dinyatakan berakhir bia sudah pasti atau diduga tidak
memberikan benefit lagi.
2. Tahap-tahap Siklus Proyek
Siklus suatu proyek dimulai dengan adanya suatu gagasan
pengusulan yang umumnya bersumber dari :
1) Para pemimpin masyarakat setempat
2) Para tenaga teknis
3) Para perintis pembangunan, seperti bank pembangunan
4) Usulan program-program yang telah ada

2
3

3. Tahap Pertama : Identifikasi


Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengindentifikasi, yaitu
menentukan calon-calon proyek yang perlu dipertimbangkan untuk
dilaksanakan. Beberapa pegangan menyangkut perlu tidaknya suatu
gagasan proyek diteliti lebih lanjut adalah jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan berikut :
1) Apakah proyek termasuk dalam sektor yang diprorietaskan?
2) Apakah proyek secara garis besar akan menguntungkan?
3) Adakah bantuan dari pemerintah bagi jenis proyek tersebut?
4. Tahap Kedua : Formulasi
Tahap selanjutnya adalah formulasi, yaitu mengadakan persiapan
dengan melakukan prastudi kelayakan dengan meneliti sejauh mana
calon-calon proyek tersebut dapat dilaksanakan menurut aspek-aspek
teknis, institusional, sosial, dan eksternalitas.
5. Tahap Ketiga : Analisis
Tahap selanjutnya adalah analisis, yaitu mengadakan appraisal atau
evaluasi terhadap laporan-laporan studi kelayakan yang ada. Studi
kelayakan proyek tadi dianalisis untuk memilih yang terbaik di antara
berbagai alternatif proyek yang ada, berdasarkan suatu ukuran tertentu.
6. Tahap Keempat : Implementasi
Tahap implementasi adalah pelaksanaan proyek tersebut. Dalam
tahap ini, tanggung jawab utama dari para perencana serta proyek adalah
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan fisik
proyek agar sesuai dengan final design-nya.
7. Tahap Kelima : Operasi
Tahap berikutnya adalah operasi proyek. Pada tahap ini, perlu
dipertimbangkan metode-metode pembuatan laporan atas pelaksanaan
operasinya.
8. Tahap Keenam : Evaluasi Hasil
Tahap berikutnya adalah evaluasi atas hasil-hasil pelaksanaan serta
operasi proyek, berdasarkan laporan-laporan yang masuk pada tahap-
4

tahap sebelumnya. Disini diperbandingkan antara apa yang direncanakan


dan hasil yang dicapai. Hasil evaluasi ini diperlukan untuk mengadakan
perbaikan bagi proyek-proyek berikutnya atau untuk mengembangkan
gagasan baru dalam memilih proyek-proyek baru.
9. Unsur-unsur Kritis dalam Formulasi Proyek
Calon-calon proyek diindentifisikasi, perlu diadakan studi formulasi
atau persiapan untuk melihat seberapa jauh calon proyek dapat
dilaksanakan, dan seberapa jauh rintangan-rintangan yang ada dapat
menghambat pelaksanaan proyek.
10. Aspek Teknis
Aspek teknis menyangkut masalah penyediaan sumbr-sumbet dan
pemasaran hasil-hasil produksi. Apakah lokasi untuk tempat proyek
mudah diperoleh atau tidak, seberapa jauh prasana jalan raya, persediaan
air, dan tenaga listrik dapat dimudahkan atau merintangi pelaksanaan
proyek, adakah persediaan proyek cukup atau tidak dan apakah bahan-
bahan, sebagian keseluruhan harus didatangkan dari tempat lai atau
diipor.
11. Aspek Institusional
Aspek institusional menyangkut masalah-masalah organisasi
pemerintah dan masyarakat. Misalnya, termasuk dala hal ini, seberapa
jauh aparat pemerintah dan peraturan-peraturan yang ada dapat
memberikan kemudahan atau halangan dalam pelaksanaan proyek
nantinya, seperti dalam meberikan ijin hak guna tanah, ijin bnagunan, ijin
usaha, ijin penggunaan tenaga kerja, syarat-syarat perkereditan, faktor
keamanan ditempat usaha dan pengiriman barang-barang.
12. Aspek Sosial
Aspek sosial disamping tujuan peningkatan barang atau jasa untuk
konsumsi, pendirian proyek dapat mempunyai tujuan-tujuan sosial yang
bersifat khusus. Tujuan-tujuan sosial khusus suatu proyek dapat
dicerminkan, misalnya dalam hal penyediaan kesempatan kerja dan akibat
pemerataan pendapatan. Dalam proyek A yang dapat menciptakan
5

kesempatan kerja yang lebih banyak daripada proyek B dapat dianggap


lebih bermanfaat walaupun proyek B memberikan hasil produksi yang
lebih besar daripada proyek A.
13. Aspek Eksternalis
Benefit program pendidikan pada umumnya lebih besar daripada
pertambahan pendapatan netto orang-orang yang menerima pendidikan ,
dibandingkan dengan orang-orang yang kurang berpendidikan, seorang
yang terdidik lebih mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi
anggota-anggota keluarga, tetangga, dan teman-teman sekerjanya.
Pendirian proyek –proyek dapat mencemarkan udara dan air.
Pendirian proyek-proyek mungkin harus mengorbankan tanamnan-
tanaman atau pohon-pohon disekitar tempat dibangunnya proyek. Hasil-
hasil tidak langsung dann akibat-akibat sampingan proyek yang diuraikan
diatas dinaman eksternalitas.
14. Tujuan Serta Kriteria Analisis Proyek
Ada dua macam kenyataan yang selalu dihadapi, yaitu :
1) Sumber-sumber bersifat langka
2) Kegiatan-kegiatan yang berbeda atau kegiatan-kegiatan yang sama
dalam lingkungan yang berbeda dapat pula memberikan hasil-hasil
yang berbeda.
Disebuah kabupaten mendirikan sepuluh sekolah dasar yang batu
akan lebih bermanfaat bagi penduduk kabupaten daripada mendirikan
sebuah universitas. Seorang pengusaha akan mengurngkan maksudnya
mengadakan investasi dalam suatu proyek tertentu bila sejak awal ia dapat
memperhitungkan bahwa investasi tersebut tidajk membawa keuntungan,
karena pada dasarnya sumber-sumber tersedia sangat langka, maka bahkan
semua proyek yang diharapkan akan memberikan keuntungan tidak
semuanya dapat dilaksanakan.
15. Analisis Privat dan Analisis Ekonomi atau Sosial
Perhitungan benefit dan baiay proyek pada dasarnya dapat dilakukan
meladan biaya proyek dua pendekatan, tergantung pada pihak yang
6

berkepentingan langsung pada proyek. Suatu perhitungan ddikatakan


perhitungan privat atau analisis finansial, bila yang berkepentingan
langsung dalam benefit dan biaya proyek adalah individu usaha.
16. Harga
Dalam analisis privat, kita menggunakan harga-harga pasar baik untuk
sumber-sumber yang diperlukan dalam proses produksi maupun untuk
hasil-hasil produksi dari proyek. Dalam analisis ekonomi, kita
menggunakan shadow prices atau accounting prices, yaitu harga-harga
yang disesuaikan sedemikain rupa untuk menggambarkan nilai ekonomi
yang sebenarnya dari barang dan jasa. Pada umumnya harga pasar tidak
menggambarkan nilai ekonomi yang sebnarnya karena adanya perubahan-
perubahan yang cepat dalam perekonomian, penyimpanan- penyimpanan
terhadap kondisi persaingan sempurna, seperti adanya persuhaan
monopoli, informasi ynag tidak lengkap, penentuan harga oleh
pemerintah, larangan-larangan atau pembatasan produksi, maupun pajak,
subsidi, dan berbagai macam eksternalitas seperti yang telah diuraikan
sebelumnya.
17. Pajak
Pajak adalah biaya yang dibayarkan instansi pemerintah. Dengan kata
lain, pajak harus dikurangkan dari benefit. Sebaliknya, dalam analisis
ekonomi, pajak merupakan transfer, yaitu bagian dari benefit. Dengan
kata lain, dalam analisis ekonomi, pajak tidak termasuk dalam sumber-
sumber rill yang penggunaanya dalam proyek menyebabkan timbulnya
social opportuny cost dari segi masyarakat.
18. Subsidi
Subsidi adalah transfer yang perhitungannya merupakan kebaliakan
dari pajak. Dalam analisis privat, penerimaan subsidi berarti pengurangan
baiaya yang harus ditanggung oleh pemilik proyek. Oelh sebab itu subsidi
mengurangi biaya. Dalam analisis ekonomi, subsidi dianggap sebagai
sumber-sumber yang dialihkan dari masyarakat unruk digunakan dalam
proyek.
7

19. Biaya Investasi dan Pelunasan Pinjaman


Dalam analisis privat yang tergolong biaya investasi pada tahap
permulaan proyek hanyalah yang dibiayai dengan modal saham si
penanam modal sendiri,. Bagian investasi yang dibiayai dengan modal
pinjaman, baik dari dalam maupun luar negeri, tidak dianggap sebagai
biaya pada saat dikeluarkannya, sebab pengeluaran modal milik pihak lain
tidak merupakan beban dari segi penanaman modal swasta.
Pada jenis pinjaman, penerimaan pinjaman harus dianggap sebagai
cash inflow atau benefit dan kemudian diikuti dengan cash out flow, yaitu
besarnya investasi baru dimasukkan sebagai arus pengeluaran bertahun-
tahun. Dalam analisis ekonomi, hal ini perlu benar-benar diingat karena
biasanya pinjaman seperti ini diterima negara dalam bentuk valuta asing
yang kemudian ditukar dengan mata uang dalam negeri, sedangkan valuta
asing disimpan pemerintah, dan bukan oleh perusahaan.
20. Bunga
Bunga atas pinjaman dalam negeri tidak ddimasukkan sebagai biaya,
karena modal tersebut dapat dianggap sebagai modal masyarakat dan oleh
sebab itu, bunganya pun dianggap sebagai bagian dari benefit ekonomi.
Dalam analisis ekonomi, biaya yang dihitung adalah biaya investasi pada
waktu investasi itu dilaksanakan. Pembayaran bunga dari pendapatan
yang timbul karena adanya kegiatan operasi hanyalah meruapakan
transfer payments dari suatu pihak kepada pihak lain.
Sebagai asas umum, baik dalam analisis privat maupun analisis
ekonomi, semua biaya yang dikeluarkan dalam tahun tertentu, termasuk
bunga, diperhitungkan acara implisit dengan prosedur discounting. Biaya
investasi diperhitungkan berupa pelunasan pinjaman, bunga yang
sebenarnya dibayar kepada lembaga kredit yang bersangkutan perlu
diperhitungkan juga secara eksplisit.
21. Benefit dan Biaya Proyek
Dalam rangka perhitungan benefit dan biaya, maka dalam analisis
privat dipergunakan harga-harga pasar, sedangkan dalam analisis ekonomi
8

dipergunakan shadow prices. Sebagai patokan dalam analisis ekonomi


ialah bahwa apa saja yang secara langsung atau tidak langsung menambah
konsumsi barang-barang atau jasa-jasa sehubungan dengan proyek, kita
golongkan sebagai benefit proyek. Sebaliknya apasaja yang mengurangi
persediaan barang-barang atau jasa-jasa konsumsi baik secara langsung
maupun tidak langsung sehubungan dengan proye. Produk maupun jasa
merupakan contoh yang disebut sebagai goods (barang) oleh ekonom, dan
jika jumlah barang meningkat maka kemakmuran seorang juga meningkat.
Hasil produksi beras atau tekstil misalnya, menambah persediaan
barang konsumsi beras atau tekstil, yang berarti juga menambah
pendapatan nasional. Pertambahan persediaan semen dapat digunakan
untuk membangun pabrik tekstil yang akan menambah persediaan tekstil.
Dengan kata lain suatu proyek semen menambah pendapatan nasional
melalui penyediaan produksi semen yang pada akhirnya menghasilkan
barang-barang konsumsi seperti beras dan tekstil.
Penggunaan bahan-bahan mentah atau setengah jadi juga dapat
dianggap sebagai biaya dalam pengurangan barang-barang konsumsi
masyarakat secara tidak langsung. Misalkan kita menggunakan semen
dalam proyek tekstil. Penggunaan semen tersebut akan mengurangi
pengunaan secara untuk alternatif lain, misalnya irigasi, dan berarti juga
mengurangi pertambahan barang-barang konsumsi lain misalnya beras.
Pembatasan penggunaan semen bagi kemungkinan-kemungkinan lain
karena penggunaanya di proyek tekstil, merupakan hal yang disebut social
opportunity cost . dari semen yang digunakan diproyek tekstil.
22. Masalah-masalah Pengukuran dan Perhitungan Benefit
Biasanya mengukur dan menghitung benefit suatu proyek lebih sulit
daripada mengukur biayanya. Masalah-masalah yang kita hadapi dalam
pengukuran benefit dapat digolongkan dalam tiga golongan :
1) Mengukur Jumlah Benefit
Hasil produksi suatu proyek adalah pertambahan jumlah barang
dan jasa dalam masyarakat, sehubungan dengan adanya proyek
9

tersebut. Dengan kata lain, hasil produksi suatu proyek adalah


perbedaan jumlah persediaan barang dan jasa termaksud dalam
masyarakat dengan adanya proyek dan seandainya tidak ada proyek.
Karena kurangnya data yang lengkap, dalam banyak hal kita terpaksa
hanya dapat membandingkan persediaan barang termaksud sesudah
dan sebelum adanya proyek.
2) Penentuan Harga Hasil Produksi
Hasil suatu proyek dapat terdiri dari beberapa jenis barang yang
berbeda. Perbedaan antara tiap jenis produk proyek dengan barang
yang ada dalam masyarakat terletak pada mutu kualitasnya sehingga
harganya pun dapat berbeda. Harga barang yang sama dapat juga
berbeda menurut tempat dan waktu yang berbeda.
3) Hasil tidak langsung dan akibat Sampingan
Contoh – contoh dari hasil tidak langgsung dan akibat sampingan
suatu proyek dinamakan juga sebagai ekternalitas. Kesulitan dalam
pengukuran proyek terjadi karena :
a. Hasil tidak langsung atau akibat sampingan proyek itu ustru berada
diluar proyek itu sendiri.
b. Akibat sampingan suatu proyek dapat merupakan biaya masyarakat
keselurahan.
c. Hasil-hasil tidak langsung dan akibat sampingan tersebut sukar
diukur dan dinilai dengan uang.
23. Shadow Price dan Social Opportunity Cost
Macam biaya suatu proyek biasanya lebih banyak daripada jenis
benefit. Dalam analisis privat, bahan-bahan yang dipergunakan untuk
proyek dinilai dengan harga-harga pasar sedangkan dalam analisis sosial
dan ekonomi digunakan shadow princes yang didasarkan pada pengertian
opportunity cost.
Opportunity cost dalam investasi suatu proyek tertentu adalah benefit
yang dikorbankan dari proyek marjinal karena sumber-sumber yang
10

seyogyanya dapat dipakai untuk proyek marjinal sekarang dipergunakan


dalam proyek tertentu.
24. Modal
Opportunity cost modal adalah benefit yang dapat diperoleh bila
modal diinvestikasikan dalam proyek marjinal. Shadow prices modal
adalah opportunity cost tiap-tiap unit modal yang besarnya sama dengan
tingkat bunga sosial.
25. Tanah
Proyek dibidang pertanian tanah merupakan bagian terpenting dari
biaya proyek. Misalnya suara proyek P, diperlukan berumur ekonomis n
tahun, menggunakan sebidang tanah yang luasnya A hektar dan selama ini
dipergunakan untuk menanam tebu. Penjuaalan tebu dikurangi biaya-
biaya lainnya yang digunakan dalam proyek P adalah Y rupiah, yaitu nilai
netto tebu yang diperoleh sebagai hasil tanah, seandainya tanah itu tetap
dipakai untuk menanam tebu dan bukan untuk proyek P, shadow prices
tanah adalah Y/A rupiah hektar pertahun.
26. Bahan-bahan Mentah dan Barang Setengah Jadi
Shadow prices bahan-bahan mentah dan barang setengah jadi yang
digunakan dalam suatu proyek pada dasarnya dinilai menurut social
opportunity cost dari tiap unit barang, yaitu benefit tiap-tiap barang
dalam penggunaan alternatif khususnya untuk barang-barang yang dapat
diperdagangkan dipasar dunia.
27. Tenaga Kerja
Shadow wage tenaga kerja tak terdidik banyak penilai proyek
beranggapan shadow wage tenaga tak terdidik adalah nol. Ini didasarkan
pada asumsi bahwa proyek akan mengambil tenaga tak terdidik (II) dari
kelompok pengganggur, jadi mereka tergolong bekerja produktivitas
marjinal mereka di desa sama dengan nol.
28. Pelunasan Utang dan Bunga
Ada dua jenis pinjaman yakni pinjaman dalam negeri dan pinjaman
luar negeri. Pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri melalui pool
11

dana pemerintah yang menggunakannya dipengaruhi oleh pemerintah


setempat termasuk bantuan luar negeri yang berasal dari sumber-sumber
resmi, seperti bank dunia atau malalui perjanjian bilateral.
Pinjaman luar negeri yang penggunaanya terikat pada suatu proyek
tertentu, contohnya proyek X, bila proyek X tidak jadi dilaksanakan maka
pimjaman dibatalkan, jadi penggunaan pinjamna ini tidak menjadi
pengaruh bagi proyek-proyek lain. Saat investasi dilakukan pada proyek X
dana pinjamna tidak menimbulkan social opportunity cost. Beban tersebut
baru timbul pada saat pengembalian pinjaman dan pembayaran bunganya.
29. Penyusutan
Penyusutan adalah bagian dari benefit proyek yang diracangkan tiap-
tiap tahun sepanjang umur ekonomis proyek sedemikian rupa sehingga
merupakan data yang mencerminkan jumlah baiay modal. Walaupun
masuk dalam neraka rugi laba tahunan, penyusutan tidak mengandung
unsur pengeluaran uang ataupun sumber riil.
30. Surk Cost
Surk Cost adalah biaya yang sudah tertanam yang menyangkut
proyek., sebelum keputusan untuk menjalankan proyek diambil, misalnya
dalam membuat proyek baru atau proyek yang sudah lama terbengkalai,
maka biaya-biaya yang pernah dilakukan untuk proyek lama itu
dinamakan suck cost bukan merupakan sumber yang tersedia untuk
peggunaan alternatif apabila proyek tidak dilaksanakan, dan karena tidak
menimbulkan social opportunity cost, oleh sebab itu sunk cost tidak
termasuk dalam hitungan biaya proyek
31. Salvage value
Salvage value adalah nilai sisa dari modal investasi yang tidak
terpakai habis selama unsur ekonomis proyek. Dengan demikian, Salvage
value sebenarnya adalah pengurangan terhadap biaya investasi. Akan
tetapi karena terjadi pada akhir umur proyek, maka salvage value
diperhitungkan sebagai tambahan benefit proyek.
12

32. Negative Externalities


Positif Externalities, negative Externalities suka diukr dan dinilai
dalam satuan mata uang. Idealnya akibat-akibat yang ditimbulkan sebagai
negative externalities, sepanjang dapat diukur dan dinilai perlu
dimasukkan sebagai bagian dari biaya atau penurunan benefit proyek.
33. Pengaruh Inflasi Terhadap Benefit dan Biaya
Inflasi mempengaruhi tingkat harga, apabila beefit dan biaya-biaya
dinyatakan dalam satuan uang menurut harga-harga yang berlaku,
keduanya akan terpengaruh oleh laju inflasi. Sebagian besar dari biaya
proyek dikeluarkan pada tahun-tahun permulaan seperti misalnya biaya
investasi. Sebaliknya, sebagian besar benefit proyek diperoleh pada tahun-
tahun akhir proyek.
34. Data Tentang Harga-harga dalam Proyek Berasal dari Suatu Tahun
Sebelumnya
Badan perencana program investasi ingin membandingkan benefit
bersih sebuah proyek pabrik tekstil dengan alternatif investasi lainnya.
Keterangan tentang harga-harga yang akan berlaku dalam tahun 1990
belum tersedia jadi sebagai dasar jadi untuk perhitungan biaya dan benefit
proyek diambil angka-angka dan prakiraan rugi laba.
35. Data yang Dihadapi Si Penilai Dinyatakan Menurut Harga yang
Diramalkan akan Berlaku di Masa Mendatang
Langkah pertama adalah dengan menanyakan pihak yang telah
mempersiapkan proyek megenai asumsi-asumsi tentang inflasi yang
mendasari proyeksi. Apabila proyeksi terpisah tidak tersedia untuk
berbagai unusr dari arus biaya dan benefit, maka dapat dipakai proyeksi
kenaikan IHBK sebagai ukuran yang paling luas atas laju inflasi.
Jika i melambangkan laju inflasi pada unsur j, t merupakan tahun
dasar analisis proyek dan n merupakan unsur ekonomis proyek, maka
unsur j yang diproyeksi dalam tahun n harus dibagi dengan faktor (1 + i j )
n-t
supaya dinyatakan menurut harga-harga konstan.
13

36. Tugas Terdiri dari Perhitungan Rendeman Proyek Ex post


Pada perencanaan proyek sering dihadapi kebutuhan menghitung
rendemen yang sebenarnya, yang dicapai oleh sebuah proyek yang
dilaksanakan beberapa tahun sebelumnya. Data dinyatakan menurut harga
yang berlaku, sedemikian rupa sehingga perhitungan rendemen yang
berarti membutuhkan konversi semua nilai benefit dan biaya nenurut harga
konstan.
Umpamanya sebuah proyek pabrik tekstil dilaksanakn dalam tahun
1997, dan NPV –nya dicari menurut harga tahun (i) 1980 dengan
membandingkan dengan NPV proyek lain yang nilainya menuerut harga
tahun 1980 sudah diketahui, maupun (ii) 1990, supaya NPV- nya dapat
dibandingkan dengan NPV calon proyek yang NPV –nya sudah
diperkirakan menurut harga tahun itu.
Pada umumnya, andaikata terdapat suatu seri indeks harga dengan
tahun beberapa saja, sebagai dasr maka indeks dalam tahun n dengan
indeks tahun t sebagai dasar dapat dihitung melalui pembagian indeks
tahun n dengan indeks tahun t dibagi 100, jadi seri untuk tahun dasar 1980
merupakan hasil pembagian seri IHBK dalam kolom C dengan 1,643,
sedangkan seri untuk tahun dasar 1990 merupakan hasil pembagian seri
tahun 1977 dengan 3,683.
14

BAB II
ANALISIS FINANCIAL DAN EKONOMI

1. Pendahuluan
Sehubungan dengan perbedaan antara analisis finansial dan ekonomi
yang dikemukakan bertujuan untuk menunjukkan dan membedakannya
dengan konkret. Banyak investasi sektor pemerintahan dilaksanakan oleh
unit usaha yang mempunyai kedudukan hukum otonom atau semi otonom,
dengan aktiva finansial tersendiri, tujuan daan kepentingan unit usaha
biasanya lebih sempit daripada tujuan pemerintah secara keseluruhan.
Penilaian proyek dari segi pemerintah memaksimalkan tingakt
keuntungan sosial berdasarkan ukuran benefit dan biaya proyek yang
mungkin berbeda dengan ukuran finasial , para penilai proyek pada instansi
pemerintah, departemen keuangan, badan koordinasi, penanaman modal,
atau departemen teknis yang menangani masing-masing sektor perlu
mengerti perihal gagasan keuntungan finansial, akan banyak bermanfaat
2. Penyusunan Perkiraan Finansial
Analisa finansial dalam kerangka evaluasi proyek lebih bersifat
analisis tentang arus dana. Dana investasi bagi suatu perusahaan akan
bersumber dari perusahaan yang berupa dana penyusutan dan laba yang
ditahan, daa dari luar perusahaan yang dapat berupa kredit bank, penjualan
saham, penjualan obligasi, dan sebagainya.
3. Perhitungan Rugi-Laba
Perhitungaan arus dana usaha sebagai hasil investasi dilakukan
melalui analisis perkiraan perhitungan rugi-laba. Analisis rugi laba
tergambar semua penerimaan dan pengeluaran perusahaan selama jangka
waktu tertentu, setahun baik yang berhubungan dengan produksi kegiatan
pokok perusahaan maupun yang tidak seperti penerimaan pengeluaran
bunga dan sebagainya.

14
15

4. Neraca
Perhitungan sumber dan penggunaan dana dilakukan melalui analisis
perubahan dana pada neraca suatu perusahaan. Neraca menunjukkan posisi
kekayaan perusahaan pada suatu waktu biasanya pada awal atau akhir
tahun buku.
5. Perkiraan Sumber dab Penggunaan Dana
Bersama dengan neraca, gambaran tentang arus dana di atas
meletakkan landasan ntuk suatu perkiraan tambahan yang disebabkan
sumber dan penggunaan dana. Arus-arus masuk dari kiri kedalam kolom
dana muncul dibagian atas sebagai sumber dana, sedangkan berbagai arus
keluar disebelah kanan merupakan bagian bawah yang disebut penggunaan
dana keseimbangan dalam perkiraan dijamin melalui dua pos bank yang
diambil dari neraca akhir tahun yang menjadi objek analisis, dan akhir
tahun sebelumnya.
6. Arus Benefit dan Biaya
Menyatakan definisi yang tepat tentang arus benefit dan biaya dari
sudut pandag perusahaan maupun masyarakat berdasarkan ketiga jenis
finansial.
7. Benefit dan Biaya dari Segi Perusahaan
Sudut pandang perusahaan dianggap sam dengan sudut pandang
pemegang saham. Benefit merupakan cashflow, yaitu laba setelah pajak
dan penyusutan, ditambah penjualan aktiva, biaya terdiri dari jumlah
penggunaan dana kecauali pembayaran kepada pemegang saham.
8. Benefit dan Biaya dari Segi Masyarakat
Perhitungan benefit dan biaya dari segi masyarakat cukup berbeda
terutama karena perlu diperhitungkan semua biayanya modal atas dasar
social opportunity cost faktor produksi modal. Benevit adalah nilai
penjualan baik hasil eksploitasi maupun aktiva.
16

9. Ringkasan Perhitungan Benefit dan Biaya


Tahap dalam menciptakan serangkaian angka untuk perhitungan
kriteria investasi adalah mengalihkan perhatian kita dari data dan perkiraan
yang menyangkut sebuah perusahaan untuk suatu suatu tahun tertentu,
kepada arus data dalam tiap tahun selama umur ekonomis proyek investasi.
10. Penyusunan Arus Benefit dan Biaya
Sebagian besar aktiva dan pasiva jangka pendek diabaikan,
penyusunan neraca tidak perlu dilakukan dan kita dapat langsung maju ke
penyusunan perkiraan sumber dan berbagai langkah dalam penyusunan .
11. Penyusutan Perkiraan Sumber dan Penggunaan Data
Angka-angka tentang arus benefit dan biaya khususnya yang
mencerminkan sudut pandang masyarakat, merupakan sarana utama dalam
evaluasi proyek di bidang-bidang yang hasilnya dijual kepada masyarakat.
Membahas tentang metodologi untuk mengambil kriteria tunggal dari arus-
arus, guna menentukan apakah suatu proyek tertentu atau sebaliknya
diadakan atau tidak, ataupun bagaimana memilih diantara berbagai peluang
investasi.
17

BAB III
SOCIAL OPPORTUNITY COST OF CAPITAL DAN DISCOUNTING
DALAM ANALISIS BENEFIT-COST

1. Patokan lokasi sumber daya


Inti evaluasi proyek di sektor pemerintah adalah untuk menentukan
penggunaan sumber daya masyarakat yang akan memaksimumkan
kesejahteraan nasional. Tugas kongkret yang dihadapi oleh seorang
perencana/penilai proyek mencangkup banyak kemungkinan. Pada salah
satu ekstrem terdapat tanggung jawab untuk menyusun rencana alokasi
seluruh anggaran pembangunan diantara semua bidang dan proyek.
Semua alternatif yang letaknya diantara kedua ekstrem ini
mencangkup pembandingan terhadap beberapa penggunaan alternatif atas
sejumlah sumber. Alokasi anggaran pembangunan suatu sektor atau
subsektor secara keseluruhan, ataupun penentuan cara terbaik dalam
melaksanakan suatu fungsi khusus.
2. Time value of money dan social opportunity cost faktor produksi modal
Aspek paling rumit dalam mengembangkan patokan adalah
membandingkan penegluaran sumber-sumber yang terjadi pada waktu
sekarang atau selama tahun-tahun permulaan proyek, dengan benefit yang
baru akan diperoleh setelah melewati periode tertentu sampai dengan akhir
umur proyek.
Secara intuitif, kita mengetahui bahwa sejumlah sumber yang tersedia
untuk dinikmati pada saat sekarang lebih disenangi daripada jumlah yang
sama jika tersedia setelah satu tahun yang akan datang. Seseorang biasanya
bersedia untuk tidak menikmati sumber yang tersedia pada saat sekarang
dan menunda menikmati setahun kemudian, dengan ketentuan bahwa
sumber yng dinikmati itu tersedia dalam jumlah yang banyak.
Semua mengetahui bahwa persediaan modal sifatnya terbatas menurut
teori makro, tersedianya modal untuk investasi dalam kurun waktu satu
tahun terbatas pada simpanan pendapatan tahun yang sama ditambah impor

17
18

modal dari luar negeri, simpanan dari tahun-tahun sebelumnya atau impor
simpanan yang disisihkan negara lain.
3. Bunga dan Rate of Return atas Investasi
Dalam kenyataan pola cash flow sebagian besar usaha investasi
tidaklah sederhana. Suatu pola lain dapat diberikan oleh investasi yang
tidak mengembalikan rendemen apapun sampai akhir umur ekonomis. Rate
of return diartikan sebagai tingkat renedemen tahunan, nilai penerimaan
tersebut perlu disesuaikan untuk mengeukur rate of return yang sebenarnya.
Penyesuaian itu didasarkan atas asumsi, bahwa investasi memang
memberikan rendemen tiap tahun dengan tingkat presentase. Akan tetapi
rendemen tiap tahun tidak selalu diwujudkan dalam bentuk penerimaan tiap
tahun yang langsung diperoleh penanaman modal.
4. Pola-pola pengembalian / pemberian Benefit Investasi
Dua pola alternatif penerimaan arus benefit sehubungan dengan suatu
kegiatan investasi yang mencangkup pengeluaran netto hanya pada titik
permulaan investasi. Pola alternatif terjadinya benefit tak terhingga
jumlahnya. Besarnya penerimaan pada tiap-tiap tahun t, mulai tahun ke 1
dapat berkisar antara nol dan suatu jumlah maksimum yang nilainya sama
dengan nilai investasi yang belum dikembalikan pada akhir tahun
sebelumnya ditambah randemen atas nilai.
Perhitungan rate of return didasarkan atas asumsi implisit bahwa
jumlah penerimaan tiap tahun dialokasikan terlebih dahulu sebagai
pembayaran randemen atas nilai investasi. Hanya dalam hal penerimaan
melebihi tingkat randemen yang sesuai dengan rate of return-nya, kelebihan
itu dapat dianggap sebagai pengembalian modal investasi.
5. Nilai sekarang dan nilai masa datang (present and future value atas
benefit)
Dalam persamaan : Ft = P (1 + i )t
Diperlihatkan bagaimana hubungan antara nilai pengembalian benefit di
masa datang dengan nilai investasi semula. Persamaan tersebut dapat
19

dibalik untuk memberikan nilai sekarang atau present value (PV) yang
sehubungan dengan penerimaan benefit.
Present value atau nilai sekarang benefit Bt adalah jumlah dana yang
perlu ditanamkan sekarang demi memperoleh benefit berdasarkan saluran
investasi yang tersedia diluar proyek yang akan menjadi sasaran evaluasi
kita. Jadi, nilai sekarang (PV) dari Benefit sama dengan nilai masa datang
(Bt) yang di discount oleh faktor 1/(1 + i ) –t. Faktor ini ditentukan oleh
tersedianya kesempatan investasi alternatif yang memberikan rate of return
–t
sebesar i. Faktor 1/(1 + i ) disebut discount factor dan rate of return i
yang mendasarkan disebut discount rate.
6. Pemilihan Discount Rate Sosial
Persoalan yang dihadapi dalam mencari nilai yang tepat untuk
discount rate social adalah bagaimana menentukan rate of return yang
berlaku bagi proyek-proyek alternatif dari proyek X. Pengukuran rate of the
return, baik secara eksplisit maupun implisit didasarkan atas asumsi bahwa
alokasi sumber –sumber sektor pemerintah dijalankan secara rasional,
sedemikian rupa sehingga proyek-proyek yang memberikan rendemen
tertinggi diberi prioritas.
Nilai discount rate yang dipergunakan di negara-negara berkembang
diambil alih dari pengalaman negara lain yang telah berusaha mengukur
social opportunity cost of capital secara sistematis. Lembaga pembiayaan
internasional seperti Bank Dunia atau Asian Development Bank sering
diajukan angka-angka 10,12atau 15 % sebagai discount rate sosial yang
rasional untuk negara berkembang di Indonesia belum ada discount rate
sosial yang ditetapkan secara umum oleh Bappenas, namun angka angka-
angka yang dipergunakan biasanya terdapat diantara 10-15 %.
7. Discounting Biaya Masa Datang
Pendirian proyek sebagian besar biay-biaya didiberikan pada awal
tahun pelaksanaan, biaya-biaya lainnya seperti pembelian bahan mentah,
pembayaran upah buruh, dan lain-lain diperlukan selama proyek masih
berjalan. Biaya terakhir ini disebut biaya eksploitasi dan pemeliharaan (E
20

dan P ) atau khusus pemerintah secara rutin. Secara umum nilai sekarang
dari biaya yang dikeluarkan oleh proyek dalam tahun t, Ct’ adalah sebesar :
PV C = Ct/(1 + i )t
8. Perhitungan Nilai Sekarang (Present Value) dari arus biaya dan
Benefit.
Suatu proyek dapat mengembalikan seluruh modal dalam waktu dua
tahun setelah investasi pada tahun nol. Jadi, arus benefit dan biaya nampak
sebagai berikut : B0 (yang sering sama dengan nol), B1, B2 dan C0, (=
investasi), C1, C2 sebagai biaya ekploitasi dan pemeliharaan (rutin). Nilai
sekarang dari masing-masing unsur Bt atau Ct sama dengan : Bt/ (1 + i )t .
9. Perhitungan Nilai Sekarang Arus Benefit dan Biaya Yang Sama Setiap
Tahunnya
Biaya setiap tahun besarnya sama sepanjang tahun –tahun perhitungan
(B0 = B1 = B2 = .....= Bt = suatu konstanta A, maka presentasi rumus present
worth of an annuity factor sebagai berkut :
PV = A. (1 + i) t-1/ i( 1 + i )t
Seluruh biaya analisis benefit dan arus proyek sama dengan jumlah
nilai sekarang Bt atau Ct untuk tiap-tiap tahun. Apabila arus benefit / biaya
suatu proyek bersifat merata selama beberapa tahun berturut-turut, maka
perkalian nilai konstan itu dengan nilai sekarang untuk faktor anuitass
dapat digantikan proses penjumlahan nilai untuk tiap-tiap tahun. Daftar
faktor anuitas dapat menggantikan proses penjumlahan nilai untuk tiap
tahun.

Anda mungkin juga menyukai