Anda di halaman 1dari 16

i

KEBIASAAN MAKAN DAN KEBUTUHAN NUTRISI


PADA IKAN NILA

OLEH :
RISKA JUNITA
1904124489

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
ii

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kebiasaan

Makan Dan Kebutuhan Nutrisi Pada Ikan Nila" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah. Selain itu, makalah

ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu/Bapak Pengasuh Mata Kuliah.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu

diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,

saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, Mei 2021

Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
i.........................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
ii
I. PENDAHULUAN.....................................................................................
1
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan................................................................................. 3

II. PEMBAHASAN....................................................................................... 4
1. Biologi Ikan Nila...................................................................................
4
2. Klasifikasi Ikan Nila.............................................................................
5
3. Morfologi Ikan Nila..............................................................................
5
4. Kebiasaan Makan Ikan Nila..................................................................
6
5. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila.................................................................
7
6. Habitat...................................................................................................
8

III.PENUTUP ...............................................................................................
10
A. Kesimpulan...........................................................................................
10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
11......................................................................................................................
1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan komoditas

sumberdaya perikanan. Negara Indonesia yang dikenal dengan negara

kepulauan menyebabkan setiap wilayah yang ada di Indonesia tidak lepas

dari perairan pantai, hal tersebut menjadi salah satu keuntungan bagi

masyarakat yang ada di Indonesia terutama masyarakat yang bermukim di

pesisir pantai, karena telah menjadi salah satu mata pencaharian yang

potensi bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan ikan sebagai sumber

protein hewani terus meningkat, sehingga pengembangannya kearah

pada budidaya air tawar yang pengelolaannya lebih mudah terkontrol.

Kemudahan yang diperoleh pada budidaya air tawar antara lain:

penyediaan benih, pemeliharaan dan pemanenan.

Ikan salah satu komoditas perikanan yang digemari masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan protein hewani karena memiliki daging

yang tebal serta rasa yang enak. Ikan nila juga merupakan ikan yang

potensial untuk dibudidayakan karena mampu beradaptasi pada kondisi

lingkungan dengan kisaran salinitas yang luas. Kendala dalam usaha

budidaya perikanan yang banyak dikeluhkan petani salah satunya

adalah mahalnya harga pakan komersil. Pakan sebagai sumber energi

untuk tumbuh merupakan komponen biaya produksi yang jumlahnya

paling besar yaitu 40 – 89%. Selain itu, pakan komersil memiliki

kandungan protein sekitar 26-30%, sehingga jika manajemen pemberian


2

pakan kurang baik maka dapat menyebabkan akumulasi amonia yang

mempercepat penurunan kualitas air.

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies ikan budidaya

air tawar yang dikenal luas di masyarakat, dan telah menjadi andalan

komoditas perikanan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan

peningkatan ekspor komoditas perikanan. Ikan nila yang dipasarkan dalam

keadaan hidup memiliki harga yang lebih tinggi. Kendala yang sering

dihadapi pada proses transportasi sistem basah, adalah jumlah kapasitas

angkut yang sedikit serta belum dilakukannya peningkatan daya tahan ikan

selama proses transportasi. Peningkatan kapasitas angkut telah dilakukan

dengan mengurangi jumlah air yang digunakan dan atau meningkatkan

jumlah ikan yang diangkut.

Ikan nila bukan ikan asli Indonesia, tetapi berasal dari sungai

Nil di Mesir. Ikan nila merah pertama kali dibawa masuk ke Indonesia

pada tahun 1981 oleh Balai Penelitian Perikanan Air T awar (BPPAT)

Bogor. Menurut klasifikasi yang terbaru nama ilmiah ikan nila adalah

Oreochromis niloticus, yang semula disebut Tilapia nilotica. Ikan Nila

merah merupakan hibrida dari hasil persilangan antara Oreochronis

mossambicus albino dengan Oreochromis niloticus. ikan Nila sering

dijadikan sebagai petunjuk adanya perubahan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, terutama pengaruh kualitas air . Selain itu, ikan

mempunyai kepentingan ekonomis yang besar, yaitu sebagai sumber

makanan bagi manusia. Ukuran tubuhnya yang memadai dan posisinya


3

pada puncak rantai makanan di sistem akuatik merupakan alasan

penggunaan ikan sebagai bioindikator.

Ikan nila berasal dari Sungai Nil di Afrika Utara dan masih

berkerabat dekat dengan ikan mujair sehingga mempunyai sifat yang

hampir sama. Oreochromis niloticus termasuk familia Ciclidae, sama

seperti ikan nila hitam dan mujair. Ikan nila merah diduga hasil

perkawinan silang antara Oreochromis niloticus atau Oreochromis

mosambicus dengan Oreochromis hornorum, Oreochromis aureus atau

Oreochromis zilii. Nila merupakan ikan yang sangat populer

dibudidayakan, dengan keunggulan yaitu cara membudidayakannya

mudah, tahan terhadap penyakit sesuai dengan iklim tropis, memiliki nilai

ekonomi yang cukup tinggi.

I.2. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan Dari Penulisan Makalah Ini Adalah :

1. Untuk Mengetahui Biologi Ikan Nila

2. Untuk Mengetahui Klasifikasi Ikan Nila

3. Untuk Mengetahui Morfologi Ikan Nila

4. Untuk Mengetahui kebiasaan Makan Ikan Nila

5. Untuk Mengetahui Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila

6. Untuk Mengetahui Habitat


4

7.
5

II. PEMBAHASAN

1. Biologi Ikan Nila

Ikan nila(Oreochromis niloticus) merupaka ikan air tawar yang

termasuk dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal afrika. Ikan ini

merupakan jenis ikan yang di introduksi dari luar negeri, ikan tersebut

berasal dari afrika bagian timur di sungai Nil, danau Tangayika, dan

Kenya lalu dibawa ke Eropa, Amerika, Negara Timur Tengah dan Asia.Di

Indonesia benih ikan nila secara resmi didatangkan dari Taiwan oleh Balai

Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Ikan ini merupakan

spesies ikan yang berukuran besar antara 200-400 gram, sifat omnivora

sehingga bias mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan (Amri

dan Khairuman, 2003).

Nila dapat tumbuh dan berkembang dngan baik pada lingkungan

perairan kadar Dissolved Oxygen (DO) antara 2,0 – 2,5 mg/l. Secara

umum nilai pH air pada budidaya ikan nila antara 5 sampai 10 tetapi nilai

PH optimum adalah berkisar 6 – 9. Ikan nila umumnya hidup di perairan

air tawar, seperti sungai, danau, waduk, dan saluran irigasi, memiliki

toleransi terhadap salinitas sehingga ikan nila dapat hidup dan berkembang

baik di perairan payau dengan salinitas 20 – 25% (Setyo, 2006).


6

2. Klasifikasi Ikan Nila

Adapun klasifikasi ikan Nila menurut Saanin (1968, 1984), adalah

sebagai berikut.

 Kingdom : Animalia
 Phylum : Chordata
 Class : Osteichthyes
 Sub class : Acanthoptherigii
 Ordo : Percomorphi
 Sub ordo : Percoidea
 Family : Cichlidae
 Genus : Oreochromis
 Spesies : Oreochromis niloticus

3. Morfologi Ikan Nila

Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan nila ini memang berbeda

dengan kelompok tilapia.Secara umum bentuk tubuh ikan nila panjang dan

ramping, dengan sisik berukuran besar.Matanya besar, menonjol, dan

bagian tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea lateralis) terputus di

bagian tengah badan kemudian berlanjut,tetapi letaknya lebih ke bawah

dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada

gurat sisi jumlahnya 34 buah.Sirip punggungnya berwarna hitam dan sirip

dadanya juga tampak hitam.Bagian pinggir sirip punggung berwarna abu-

abu atau hitam (Amri, 2003).


7

Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sepasang

sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (venteral fin), sepasang sirip

anal (anal fin), dan atu sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya

memanjang dari bagian atas tutup insang sampai bagian atas sirip

ekor.Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran

kecil dan sirip anus yang hanya satu buah dengan bentuk bulat.

4. Kebiasaan Makan Ikan Nila

Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan tawar yang tergolong

sebagai ikan omnivora (Irianto et al., 2006), ikan ini termasuk omnivora

yang cenderung herbivora sehingga lebih mudah beradaptasi dengan jenis

pakan yang dicampur dengan sumber bahan nabati. Ikan air tawar

umumnya dapat tumbuh baik dengan pemberian pakan yang mengandung

kadar protein 25-35% (Widyanti, 2009).

Menurut Elyana (2011), ikan nila adalah hewan yang memenuhi

kebutuhannya dengan cara memakan hewan dan tumbuhan (omnivor),

emakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini

diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Selain itu,

ikan ini mudah berkembang biak, peka terhadap perubahan lingkungan,

mampu mencerna makanan secera efisiens, pertumbuhannya cepat, dan

tahan terhadap serangan penyakit.


8

5. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila

Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan nila yaitu protein,

karbohidrat, dan lemak. Kandungan nutrisi yang tidak tepat dapat

mempengaruhi pertumbuhan seperti kurangnya protein yang menyebabkan

ikan hanya menggunakan umber protein untuk kebutuhan dasar dan

kekurangan untuk pertumbuhan. Kandungan protein yang berlebih,

menyebabkan protein akan terbuang dan menyebabkan bertambahnya

kandungan amoniak dalam perairan. Kebutuhan nutrisi ikan akan

terpenuhi dengan adanya protein dalam pakan. Protein merupakan

komplek yang terdiri dari asam amino esensial yang merupakan senyawa

molekul mengandug gugus fungsional amino (-NH2) maupun karboksil (-

CO2H) dan non esensial (NRC, 1993).

Kandungan karbohidrat merupakan kelompok organik terbesar yang

terdapat pada tumbuhan, terdiri dari unsur Cn (H2O) dan karbohidrat salah

satu komponen yang berperan sebagai sumber energi bagi ikan serta

bersifat sparing effect bagi protein.Karbohidrat lebih mudah larut dalam

air dan dapat digunakan sebagai perekat untuk memperbaiki stabilitas

pakan.Kekurangan karbohidrat dan lemak dapat menyebabkan

pertumbuhan terhambat karena ikan menggunakan protein sebagai sumber

energi lemak dan karbohidrat yang seharusnya sebagai sumber energi.

Kebutuhan karbohidrat yang memiliki kecernaan tinggi dan aktifitas enzim


9

amylase pada ikan nila akan mempengaruhi daya cernar karbohidrat yang

meningkat (Pascual, 2009).

Kandungan lemak merupakan senyawa organik yang mengandung

unsur arbon (C), hydrogen (H), dan oksigen sebagai unsur utama.

Beberapa diantaranya ada yang mengandung nitrogen dan fosfor.Lemak

berguna sebagai sumber energy dalam beraktifitas dan membantu

penyerapan mineral tertentu.Lemak juga berperan dalam menjaga

keseimbangan dan daya apung pakan dalam air.Kandungan lemak pakan

yang dibutuhkan ikan nila 3-6% dengan energy dapat dicerna 85-95%

(Mahyuddin, 2008).

6. Habitat

Air merupakan media atau habitat yang paling vital bagi kehidupan

ikan. Nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya,

sehingga bias dipelihara di dataran rendah yang berair payau hingga

dataran tinggi yang berairan tawar. Habitat hidup ikan ini cukup beragam,

bias hidup di sungai, danau, waduk, rawa, sawah atau tambak.Nila dapat

tumbuhan secara normal pada kisaran uhu 14-38oC. Pertumbuhan nila

biasanya akan terganggu jika suhu habitatnya lebih rendah dari 14oC atau

pada suhu di ata 38oC. Nila akanmengalami kematian jika suhu habitatnya

6oC atau 42oC (Khairuman dan Amin, 2008).


10

Selain suhu, faktor lai yang mempengaruhi kehidupan nila adalah

salinitas atau kadar garam. Nila yang masih kecil atau benih biasanya lebih

cepat menyesuaikan diri terhadap kenaikan salinitas dibandingkan nila

yang berukuran besar. Suplai air yang memadai akan memecahkan

berbagai masalah dalam budidaya ikan secara intensif. Selain itu, kualitas

air merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya ikan.Beberapa

faktor pembatas perairan adalah sebagai berikut (Khairuman dan Amin,

2008).

1. Oksigen (O2)

Kadar oksigen terlarut cukup baik untuk ikan nila berkisar antara 4-9

ppm. Ikan nila dapat mentoleransi kadar DO sampai 1 ppm.

2. PH (derajat keasaman)

Nilai PH air yang dapat ditoleransi oleh ikan nila berkisar antara 5-

11, sedangkan pertumbuhan optimal terjadi pada PH 7-8.

3. Ammonia (NH3)

Konsentrasi NH3 dan H2S tidak lebih dari 2 ppm cukup aman untuk

sebagian besar ikan termasuk ikan nila.

4. Temperatur

Keadaan temperatur air yang optimal untuk ikan nila adalah 25-

28oC. Secara alami ikan akan memijah pada suhu 22-33oC. Temperatur

kurang dari 6oC atau lebih dari 42oC dapat mematikan ikan

nila.Pertambahan temperature yang sangat drastic dapat mengganggu laju

respirasi dan aktivitas jantung.Selain itu, temperature yang tinggi dapat


11

menyebabkan stress pada ikan nila. Ikan nila memiliki keunggulan yang

jarang dimiliki oleh jenis ikan air tawar lainnya yaitu toleran terhadap

lingkungan perairan yang kondisinya jelek dan kekurangan O2 terlarut

dala air.

5. Salinitas

Ikan nila hanya dapat tumbuh pada salinitas 29-35 ppt dan dapat

bereproduksi pada salinitas 30-33 ppt (Suyanto, 2010)


12

III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan tawar yang tergolong

sebagai ikan omnivora (Iriantoet al., 2006), ikan ini termasuk omnivora

yang cenderung herbivora sehingga lebih mudah beradaptasi dengan jenis

pakan yang dicampur dengan sumber bahan nabati. Ikan air tawar

umumnya dapat tumbuh baik dengan pemberian pakan yang mengandung

kadar protein 25-35%.

Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan nila yaitu protein,

karbohidrat, dan lemak. Kandungan nutrisi yang tidak tepat dapat

mempengaruhi pertumbuhan seperti kurangnya protein yang menyebabkan

ikan hanya menggunakan umber protein untuk kebutuhan dasar dan

kekurangan untuk pertumbuhan. Kandungan protein yang berlebih,

menyebabkan protein akan terbuang dan menyebabkan bertambahnya

kandungan amoniak dalam perairan. Kebutuhan nutrisi ikan akan

terpenuhi dengan adanya protein dalam pakan. Protein merupakan

komplek yang terdiri dari asam amino esensial yang merupakan senyawa

molekul mengandug gugus fungsional amino (-NH2) maupun karboksil (-

CO2H) dan non esensial


13

DAFTAR PUSTAKA

Amri, K. dan Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Jakarta:
Agromedia Pustaka
Amri, K., dan Khairuman. 2008. Buku Pintr Budidaya 15 Ikan Konsumi. Agro
Media Pustaka. Jakarta
Agustini, T.W., Putra, D.A.P., Wijayanti, I. 2015. Pengaruh Penambahan
Karagenan sebagai Stabilizer terhadap Karakteristik Otak-Otak Ikan Kurisi
(Nemipterus nematophorus). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil
Perikanan. 4(2):1-10.
Elyana, P. 2011. Pengaruh Penambahan Ampas Kelapa Hasil Fermentasi
Aspergillus oryzae dalam Pakan Komersial terhadap Pertumbuhan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus). Skripsi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Irianto, K., 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2 N.
Nurhayati, ed., Bandung: CV.YRAMA WIDYA.
Mahyuddin, K. 2008. Panduan lengkap Agribisnis Nila. Penebar Swadaya.
Jakarta.
National Research Council (NRC). (1993). Nutrient Requirement of Warm Water
Fishes and Shelfish, Nutritional Academy of Sciences. Washington D.C.
102p.
Pascual, S. 2009. Nutrition and Feeding of Fish. New York: Van nostrand
Reinhold Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Suyanto, R. 2010. Pembenihan dan Pembesaran Nila. Penebar Swadaya. Jakarta
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 1. Bandung: Bina
Cipta.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 2. Bandung: Bina
Cipta.
Setyo, B.P. 2006. Efek Konsentrasi Kromium dan Salinitas Berbeda Terhadap
Efisiensi Pemanfaatan Pakan Untuk Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai