Laporan Sementara
OLEH
TRI BAGUS ANGGORO
1843013
REJANG LEBONG
2020
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
2.2 Habitat............................................................................................ 6
i
4.2.1 Pertumbuhan Ikan Nila......................................................... 17
4.2.2 Kelangsungan Hidup (Survival Rate) ................................... 20
4.2.3 Kualitas Air .......................................................................... 21
LAMPIRAN ..................................................................................................... 26
ii
I. PENDAHULUAN
Ikan nila (oreochromis niloticus) adalah salah satu hasil perikanan air tawar
yang diminati masyarakat. Keunggulan ikan nila yaitu memiliki rasa yang
spesifik, daging padat, mudah disajikan, tidak mempunyai banyak duri, mudah
didapatkan serta harganya yang relatif murah (Yans 2005 diacu Ardita et al,
2015). Daging ikan nila mempunyai kandungan protein 17,5%, lemak 4,7%, dan
produksi setiap tahunnya. Konsistensi peningkatan hasil produksi ikan nila dapat
budidaya, serta kualitas lingkungan yang baik (Putra et al., 2011 diacu Mulqan et
al., 2017).
perkembangan dari ikan nila dan juga pertumbuhan ikan nila akan meengalami
perpenuhi (Hamadi et al., 2015), dengan kata lain penggunaan pakan yang akan
diterapkan terhadap pembesaran ikan nila tersebut memenuhi kebutuhan dari ikan
nila tersebut dengan komposisi pakan yang sesuai maka penigkatan pertumbuhan
1
Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan budidaya
ikan. Menurut Perius (2011), pakan merupakan sumber materi dan energi untuk
menopang kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan namun di sisi lain pakan
Pakan dibedakan menjadi dua yaitu pakan alami dan buatan. Pakan alami
adalah pakan yang dihasilkan oleh alam atau pakan yang berasal dari alam seperti
daphnia, arthemia, moina, plankton, cacing tubifex dan lain-lain, sedangkan pakan
buatan merupakan pakan yang diolah oleh manusia dari berbagai macam bahan
baku yang memiliki kandungan nutrisi yang baik sesuai dengan kebutuhan ikan.
meningkatkan bobot tubuh ikan secara signifikan. Oleh karena itu dibutuhkan
pakan alami yang mampu meningkatkan bobot tubuh ikan secara signifikan serta
meningkatkan sintasan hidup ikan. Pakan Alami yang dapat digunakan adalah
Cacing tubifex.
berikut :
2
2. Mengetahui efektifitas pemberian pakan berbeda terhadap pertumbuhan
1.3 Manfaat
para pembudidaya maupun pengusaha ikan nila dalam memberi pakan ikan tepat
waktu, perawatan di kolam budidaya pengaturan suhu air dan mengganti air
otomatis jika kondisi air keruh serta dapat memantau keadaan pakan ikan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi,
dimana kebutuhan benih maupun ikan konsumsi dari tahun ke tahun cenderung
terus meningkat seiring dengan perluasan usaha budidaya. Namun masih ada
beberapa kendala yang sampai saat ini belum terpenuhi yaitu masih rendahnya
seperti plankton, alga, crustacea, insect, dan organisme benthos. Ikan nila
memiliki sifat sifat unggul, antara lain : efisien dalam pemanfaatan pakan,
pertumbuhannya cepat, bergizi tinggi dan dagingnya mirip dengan kakap merah
(Suyanto, 2003).
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Percomorphi
Famili : Ciclidae
Genus : Oreochromis
4
Gambar 1. Ikan nila (oreochromis niloticus)
Ikan nila yang masih berukuran kecil pada umumnya lebih tahan terhadap
Benih ikan nila akan lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dibandingkan
dengan ikan nila dewasa. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan
ikan nila disamping suhu dan pH adalah salinitas atau kadar garam suatu
Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang panjang totalnya dapat
mencapai 30 cm. Ciri khas pada ikan nila adanya garis vertikal yang berwarna
gelap pada sirip ekor sebanyak enam buah. Garis seperti itu juga terdapat pada
sirip punggung dan sirip dubr (Suyanto,1994). Ikan nila mempunyai rumus D XV,
10; CII, 15; V I, 16. Artinya sirip dorsal terdiri dari 15 tulang keras dan 10 tulang
lunak, sirip ventral terdiri dari 1 tulang keras dan 16 tulang lunak. Ikan Nila juga
mempunyai 2 lubang hidung dan mulut mengarah ke atas (Kottelat dan Whitten
1993). Ikan nila memiliki ciri garis vertical berwarna gelap pada sirip sirip ekor,
punggung, dan dubur. Bentuk tubuh pipih kea rah vertical (kompres), mata sedikit
menonjol dan cukup besar dengan bagian tepi tubuh berwarna putih, bibir tebal
dan bias disembulkan. Ikan ini memiliki sirip lengkap. Posisi sirip ventral
5
terhadap pectoral adalah torasik. Garis linear terputus menadi dua yaitu atas dan
2.2 Habitat
Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luar maupun di kolam yang
sempit dan dangkal. Nila juga dapat hidup di danau, waduk, rawa, sawah, tambak
air payau, dan keramba umum. Nilai pH optimal air untuk memelihara ikan Nila
optimal untuk budidaya Nila merah adalah 0-10 ppt (Suyanto, 11994). Suhu
kolam atau perairan yang bias ditolerir ikan Nila adalah 15 - 37C. Suhu optimum
untuk Pertumbuhan Nila adalah 25 - 30C. Oleh karena itu, ikan Nila dapat
(Wiryanta, et al.,).
pakan yang berkualitas tinggi, yaitu pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi ikan.
Nilai gizi pakan pada umumnya dilihat dari komposisi zat gizinya, seperti
kandungan protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Selain Nilai gizi makanan,
perlu diperhatikan pula bentuk dan ukuran yang tepat untuk ikan yang dipelihara
Pakan buatan adalah makanan ikan yang dibuat dari campuran bahan -bahan
alami dan atau bahan olahan yang selanjutnya dilakukan proses pengolahan serta
dibuat dalam bentuk tertentu sehingga tercipta daya tarik (merangsang) ikan untuk
6
Kandungan zat-zat makanan pada masing-masing bahan pakan berbeda-beda.
Setiap bahan pakan mempunyai kelebihan pada suatu zat makanan tertentu tetapi
mempunyai kekurangan pada zat makanan yang lain. Hal tersebut mengakibatkan
cukup.
terutama pada usaha pembenihan dan usaha budidaya ikan hias. Selain itu pakan
alami sebagai sumber makanan ikan dapat dilihat dari Nilai nutrisinya yang relatif
alam, selain itu pakan alami juga tidak mencemar air apabila tidak habis dimakan
oleh larva ikan, hal ini dikarenakan pakan alami adalah mahluk hidup yang
2016).
Cacing sutera (Tubifex sp.) merupakan pakan alami yang paling disukai oleh
ikan air tawar. Cacing (Tubifex sp.) sangat baik bagi pertumbuhan ikan air tawar
karena kandungan proteinnya tinggi. Kandungan gizi cacing Tubifex sp, yaitu
Kebanyakan cacing sutra ditemukan pada bahan organik dan perairan dengan
polusi tinggi, karena pada umumnya cacing sutra dapat beradaptasi pada oksigen
7
rendah. Cacing sutra mempunyai habitat lingkungan dengan konduktivitas tinggi,
rendah, dan jumlah yang berubah-ubah dari bahan organic (Pardiansyah et al.,
2014).
jaringan akibat pembelahan sel secara mitosis. Hal ini terjadi apabila ada
kelebihan input energi dan asam amino (protein) yang berasal dari makanan.
pergerakan, produksi organ seksual dan perawatan bagian tubuh atau mengganti
ikan pada saat umur tertentu, sedangkan pertumbuhan relatif adalah perbedaan
antara ukuran pada akhir interval dengan ukuran pada awal interval dibagi dengan
individu adalah pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis.
Hal ini terjadi apabila ada kelebihan input energy dan asam amino (protein)
Pada pemeliharaan ikan ini kualitas air, kepadatan ikan, serta jumlah dan
kualitas pakan pun harus selalu diperhatikan. Kepadatan ikan sangat penting untuk
kenyamanan hidup. Ikan yang terlalu padat dapat menimbulkan stres karena
8
kualitas air cepat menjadi jelek. Bahkan oksigen terlarut cepat habis. Selain itu,
pada ikan tertentu dapat terjadi gesekan antar ikan sehingga menimbulkan luka.
kematian. Jumlah dan kualitas pakan merupakan faktor lain yang tidak kalah
penting. Bila pakannya terlalu sedikit, ikan akan sukar tumbuh. Sebaliknya bila
terlalu banyak, kondisi perairan akan menjadi jelek, terutama pakan buatan.
Pemberian pakan dengan frekuensi lebih sering dan jumlah yang tidak terlalu
banyak akan lebih baik dibanding diberikan sekaligus dalam jumlah banyak.
Dengan jumlah pakan yang mencukupi ikan akan tumbuh dengan baik (Alex,
2011).
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang
meliputi keturunan, Jenis kelamin umur dan serangan penyakit. Dalam suatu
untuk mencari ikan yang baik pertumbuhannya. Tetapi jika alam tidak ada control
yang dapat diterapkan seperti faktor jenis kelamin tidak dapat dikontrol. Ada ikan
betina pertumbuhannya lebih baik dari ikan jantan dan sebaliknya ada pula
1971).
Menurut Suyanto (2002) beberapa faktor pembatas perairan untuk ikan nila
9
Oksigen (02) Kadar oksigen terlarut cukup baik untuk ikan nila berkisar antara
pH (derajat keasaman) nilai pH air yang dapat ditoleransi oleh ikan nila
Amonia (NH3) Konsentrasi NH3 dan HZS tidak lebih dari 2 ppm cukup aman
Suhu Keadaan suhu air yang optimal untuk ikan Nila adalah 25°C 28°C. Secara
alami ikan akan memijah pada suhu 22°C-33°C. Suhu kurang dari 6°C atau
lebih dari 42° C dapat mematikan ikan Nila. Perubahan suhu yang sangat
Suhu 20 -25°C
Oksigen ˃5 mg/lt
Ph 7-8
akhir periode dengan jumlah organisme yang hidup pada awal periode. Tingkat
ikan untuk hidup. Mortalitas ikan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor
dalam dan faktor luar. Faktor dalam tubuh ikan yang mempengaruhi kematian
10
meningkatnya predator, parasit, kurang makanan, penanganan terhadap ikan,
penangkapan dan penambahan jumlah populasi ikan dalam ruang gerak yang
sama. Kematian ikan dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah
erat kaitannya dengan ukuran ikan yang dipelihara. Ikan yang lebih kecil akan
rentan terhadap penyakit dan parasit. Kelangsungan hidup ikan disuatu perairan
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya kepadatan dan kualitas air.
Umumnya laju kelangsungan hidup benih lebih tinggi dibandingkan larva, karena
11
III. BAHAN DAN METODE
dan pengujian dilakukan di kolam beton dengan media waring. Yang dimulai dari
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan adalah sebagai
berikut:
12
Tabel 2. (Lanjutan)
waring digunakan kolam beton di isi air setinggi 50cm, waring yang digunakan
terdiri dari 3 waring, masing–masing waring berisi 150 ekor benih ikan nila
berukuran 5-8.
penambahan pakan alami. Padat tebar per waring 150 ekor benih ikan nila.
Selama 30 hari diberi pakan pellet, pakan alami dan pakan pellet dengan
13
tambahan pakan alami sesuai dengan konsentrasi yang di tentukan. Pemberian
diberikan 2 kali saat pagi pukul 08.00 Wib, dan sore pukul 17.00 Wib.
berikut :
Pertumbuhan Panjang
yang harus diketahui panjang ikan awal penelitian dan akhir penelitian dengan
mengambil beberapa sampel ikan dengan tujuan untuk mewakili jumlah ikan
dalam media penelitian, kemudian ikan tersebut diukur panjangnya, hasil masing-
yang diperoleh dari penambahan, kemudian dibagi dengan jumlah sampel untuk
menghasilkan panjang rata-rata ikan tersebut, hasil dari rata pembagian tersebut
L = Lt – Lo
Kerangan :
14
Lo : Panjang ikan awal (cm)
Pertumbuhan Bobot
W = Wt - Wo
Keterangan :
Kelangsungan Hidup
Keterangan :
15
Parameter Kualitas Air
Parameter kualitas air yang ingin diketahui adalah suhu air, pH, yang
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data
dan kualitas air. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang menunjang
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.4 Hasil
Pengambilan sampel benih ikan nila dilakukan setiap 7 hari sekali dan di
lakukan secara rancangan acak lengkap (RAL) selama 30 hari masa pemeliharaan
peningkatan berat, tingkat kelangsungan hidup serta data parameter kualitas air
tubifex), P3 dan (pemberian pakan komersil dan cacing tubifex), dimana masing
setiap minggunya.
3.5 Pembahasan
Data panjang ikan selama pemeliharaan ikan nila dengan pakan komersil,
pakan cacing tubifex dan pakan komersil dan cacing tubifex di Stasiun Perbenihan
10
8
6
4
2
0
Minggu 0 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
P1 P2 P3
17
Gambar 2. Panjang selama pemeliharaan ikan nila dengan pakan komersil, pakan
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa panjang ikan nila setiap
minggu 3 sebesar 8,12cm dan minggu 4 sebesar 9,25cm selanjutnya panjang ikan
nila dengan cacing tubifex minggu 0 sebesar 5,59cm, minggu 1 sebesar 5,91cm,
minggu 2 sebesar 7,45cm minggu 3 sebesar 8,01cm dan minggu 4 sebesar 9,28cm
sedangkan panjang ikan nila dengan pakan komersil dan cacing tubifex minggu 0
sebesar 8,24cm dan minggu 4 sebesar 9,52cm Dari gambar dapat dilihat panjang
ikan nila dengan pakan komersil dan cacing tubifex lebih tinggi.
(P2)
panjang yang tinggi terdapat pada benih ikan yang diberi pakan komersil dan
18
15
10
0
Minggu 0 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
P1 P2 P3
Gambar 3. Bobot ikan selama pemeliharaan ikan nila dengan pakan komersil,
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa bobot ikan nila setiap minggunya
sebesar 8,69gram dan minggu 4 sebesar 13,32gram selanjutnya bobot ikan nila
12,58gram sedangkan bobot ikan nila dengan pakan komersil dan cacing tubifex
gambar 3 dapat dilihat bobot ikan nila dengan pakan komersil dan cacing tubifex
lebih tinggi.
19
Tabel 5. Pertumbuhan bobot mutlak ikan nila
(P2)
bobot yang tinggi terdapat pada benih ikan yang diberi pakan komersil dan cacing
(P2)
20
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa yang memiliki kelangsungan
hidup yang tinggi terdapat pada benih ikan yang diberi pakan komersildan cacing
Kualitas air selama pemeliharaan ikan nila dapat dilihat pada Tabel 7.
Suhu (°C) 30
pH 7,3
yang dapat mengganggu kehidupan ikan adalah pH yang terlalu rendah (sangat
21
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
yang sangat nyata terhadap pertumbuhan panjang dan berat serta kelansungan
5.2. Saran
pertumbuhan benih ikan nila secara efektif dan efisien dengan tujuan
22
DAFTAR PUSTAKA
Alex . 2011. Budidaya Ikan Koi Ikan Eksotis Yang Menguntungkan. Pustaka Baru
Press : Yogyakarta.
Hal.
23
Hamadi, M. F., J. Sampekalo dan S. Lantu. 2015. Pengaruh Pemberian Pakan
Huet, M. 1971. Textbook of Fish Culture. Fishing News Book Ltd : London. 436
Mardhia, N. M., dan N. Abdulgani. 2013. Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan
pada Skala Laboratorium. Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol.2 No. 1.
Cacing7 Sutera Tubifexsp. Dengan Budidaya Ikan Lele Clarias sp. Sistem
PeriusY.2011.NutrisiIkan.http://yulfiperius.files.wordpress.com/2011/07/1pendah
24
Suyanto. 1994. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta.
Andi, Yogyakarta.
Universitas Riau.
Muhammadiyah Pontianak.
Wiryanta, B.T.W., Sunaryo, Astuti & M.B. Kuniawan. 2010. Buku Pintar.
Budidaya Dan Bisnis Ikan Nila. Agro Media Pustaka. 210 hal.
25
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan panjang dan berat serta SR
A. Pertumbuhan Panjang
Diketahui :
L = Lt –Lo
= 9,25cm – 5,43cm
= 3,82cm
26
Sambungan Tabel…
Diketahui :
L = Lt –Lo
= 9,28cm – 5,59cm
= 3,69cm
Ikan Uji Panjang Ikan (cm) Pakan Komersil Dan Cacing Tubifex (P3)
Mgg 0 Mgg 1 Mgg 2 Mgg 3 Mgg 4
1 5,5 5 7 8,2 10
2 5,8 6,2 8,2 8,5 9,7
3 5,7 5,5 8 8,5 9,5
4 5,5 6 8 8,3 9,2
5 5,3 5 7 7,6 9,5
6 5,8 5,8 7,5 8,2 9,5
7 5,4 6,4 8,1 9 9,3
8 6,4 6,3 8,1 7,2 9
9 5 7 8 8,5 10
10 5,6 5,5 6,5 8,4 9,5
Jumlah 56 58,7 76,4 82,4 95,2
Rata-rata 5,6 5,87 7,64 8,24 9,52
Diketahui :
L = Lt –Lo
27
= 9,52cm – 5,6cm
= 3.92cm
B. Pertumbuhan Berat
Diketahui :
L = Wt –Wo
= 13,32gr – 2,6gr
= 10,72gr
28
Sambungan Tabel…
Diketahui :
L = Wt –Wo
= 12,58gr – 2,87gr
= 9,71gr
Ikan Uji Berat Ikan (gr) Pakan Komersil Dan Cacing Tubifex (P3)
Mgg 0 Mgg 1 Mgg 2 Mgg 3 Mgg 4
1 2,6 2,5 6 10,2 15,3
2 3,1 4,5 8,6 10,3 13,6
3 3,1 2,9 7,9 8,1 14,2
4 2,5 4,2 7,3 9,3 12,1
5 2,1 2,5 6 7,3 14,1
6 3,1 3,5 7,5 8,4 15
7 2,8 4,4 10,8 11,5 12
8 3,7 4,5 8,6 7 13,9
9 2,2 5,1 8,7 10 13,8
10 2,6 2,8 5,9 8,6 13,2
Jumlah 27,8 36,9 77,3 90,7 137,2
Rata-rata 2,78 3,69 7,73 9,07 13,72
Diketahui :
29
L = Wt –Wo
= 13,72gr – 2,78gr
= 10,94gr
Diketahui :
= 92,67%
Diketahui :
= 93,33%
Diketahui :
30
= 95,33%
31