i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat Praktek........................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
manusia di segala bidang. Maka perlu dicari bahan pangan yang bermutu baik
dengan harga yang relatif terjangkau dan mudah didapat. Di antaranya adalah
ikan, baik dari hasil tangkapan di laut maupun hasil budidaya. Daging ikan segar
unsur mineral, vitamin serta karbohidrat. Penderita tekanan darah tinggi sangat
Ikan Nila (oreochormis niloticus) yang berasal dari Taiwan sudah sejak
tahun 1969 dikenal oleh masyarakat Indonesia. Nama atau sebutan nila ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Perikanan pada tahun 1972, diambil dari nama spesiesnya
mempunyai keunggulan dan perkembangan budidaya relatif lebih cepat. Hal ini
cepat, dan merupakan pemakan plankton serta tumbuhan air lunak yang tumbuh di
1
dalam kolam. Keunggulan lain, ternyata Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat
Ikan Nila (oreochormis niloticus) termasuk salah satu jenis ikan yang
mempunyai toleransi terhadap kualitas air dengan kisaran lebar, maka Ikan Nila
tidak sulit. Dari segi pembesaran, dapat dibudidayakan dengan berbagai cara atau
pedesaan, untuk memenuhi kebutuhan gizi, kiranya akan terwujud. Hal ini
2
BAB II
PEMBAHASAN
adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Perchomorphi
Famili : Perchoiaea
Genus : Oreochormis
3
Ikan Nila (oreochormis niloticus) mempunyai ciri-ciri morfologi : bentuk
bulat pipih, punggung lebih tinggi, pada badan dan sirip ekor (caundal fin)
pada sirip punggung. Ikan Nila (oreochormis niloticus) dapat hidup diperairan
tawar dan mereka menggunakan ekor untuk bergerak, sirip perut, sirip dada dan
makanannya berupa :
pemeliharaan.
2. Kualitas air yang baik adalah pH (derajat keasamannya) 5-7, suhu air 27-30
0
C, oksigen terlarut (DO) berkisar 5 mg/1 pada suhu 20-21 0C, Karbondioksida
(CO2) tidak lebih dari 12 ppm dan kecerahan kolam (Cholik, dkk. 1991).
3. Kondisi tanah yang baik adalah tanah liat/lempung dengan sedikit kandungan
pasir untuk menahan air masa air yang besar dan tidak merembesnya kolam.
4
1.3 Pembesaran Ikan Nila (oreochormis niloticus) di Kolam Air Tenang
disesuaikan kondisi lahan. Kedalaman kolam minimal 1 meter dan tanggul harus
kuat agar mampu menahan air. Agar sirkulasi air lancar, kolam juga harus
memiliki pipa pemasukan air maupun pengeluaran air yang disaring agar
ditebar harus disesuaikan dengan kolam berapa ukuran panjang dan lebar kolam
pemeliharaan yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar padat tebar
menghilangkan senyawa beracun saerta membasmi hama dan penyakit ikan, juga
untuk memperbaiki pematang yang longsor dengan cara menambal dengan tanah
bagian berlubang, serta perbaikan pintu pemasukan dan pengeluaran air jika ada
yang tidak berfungsi misalnya saringan yang rusak atau koyak, untuk mencegah
ikan liar masuk ke dalam kolam, mengikuti arus air, seperti ikan gabus, belut dan
sebagainya.
dasar kolam. Takaran yang dianjurkan 250 gr/m 2 – 500 gr/m2 luas kolam. Untuk
5
kolam seluas 100 m2, dosis kapur yang disebar 25000 gr – 50.000 gr atau 25 – 50
dibutuhkan, baik oleh benih maupun induk di kemudian hari. Sangat dianjurkan
pupuk berupa kotoran unggas yang sudah menjadi tanah. Dengan takaran 250
4. Untuk kolam seluas 100 m2 harus disediakan pupuk kandang antara 25.000 gr
ketinggian 10 cm dan biarkan selama beberapa hari agar makanan alami tumbuh.
Kemudian, pemasukan air ditambah lagi sampai mencapai ketinggian 100 cm.
Kecamatan, Pulau Petak Kabupaten Kapuas adalah hampir sama semua, misalnya:
1. Kapur dolomit
Yang gunanya untuk menaikkan kadar pH kolam dan mengendapkan lumpur yang
baru dibuat.
2. Pupuk kandang
Pupuk yang gunanya untuk membuat kolam ditumbuhi oleh makanan alami dan
3. Benih ikan
6
Benih ikan didapatkan dari Balai Benih yang ada di Kuala Kapuas yaitu dari
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas, ukuran benih yang ditebarkan
4. Pakan ikan
Pakan yang diberikan berupa Pellet (buatan pabrik) yaitu ukuran pakan No. 1
Setelah kolam dinyatakan sudah siap, lalu dilakukan penebaran benih nila
dengan ukuran 3-5 cm dengan padat penebaran 10-15 ekor/m 2. Untuk kolam
ukuran 100 m2 dapat ditebari benih 1.000 ekor. Benih yang dipilih benar-benar
sehat dengan ciri-ciri : warna cerah, gerakannya lincah dan tidak sakit. Agar benih
tidak menderita stress oleh perbedaan suhu udara dan air. Penebaran benih
dilakukan pada pagi atau sore hari. Penebaran pada siang hari dapat
Penebaran benih harus dilakukan dengan hati-hati. Cara yang aman dan
praktis dengan mendiamkan wadah berisi air beberapa saat hingga suhunya sama
perlahan-lahan. Biarkan benih keluar dengan sendirinya. Tinggal saat pertama kali
Untuk benih ikan sampai hari ketiga, benih tidak perlu diberi makan karena
pakan alami hasil pemupukan masih tersedia. Menginjak hari keempat barulah
kita memberikan pakan buatan berupa pellet berkadar protein 25%. Pakan berupa
7
pellet diberikan setiap hari sebanyak tiga kali pemberian, disesuaikan dengan
dilakukan penangkapan seminggu sekali kurang lebih 30% dari jumlah ikan
keseluruhan.
2.8 Pembesaran
dipersiapkan lebih dulu dengan cermat, baik itu meliputi pengolahan dasar kolam,
pengeringan, pemupukan, pengapuran dan penggenangan air selama 5-7 hari agar
diperoleh hasil panen yang optimal. Juga pakan tambahan dari luar berupa pellet
berkadar protein 25% diberikan setiap hari sebanyak 3-5% dari bobot ikan
Jika selama pemeliharaan berjalan normal dalam tempo 6-7 bulan dengan
8
BAB III
3.1 Kesimpulan
pasar yang cenderung sangat meningkat dan rasanya yang gurih serta ditunjang
pula harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan ikan hasil budidaya air
satu cara budidaya ikan yang mudah dikembangkan di Kabupaten Kapuas karena
wilayahnya yang banyak air dan sungai serta pola budidaya ikan yang mulai
Makanan bagi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) juga tidak sulit, karena ia
mau menyantap segala jenis makanan alami ataupun buatan (pellet), bahkan diberi
dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga. Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)
(pembesaran) dengan berbagai sistem, antara lain sistem air deras, keramba, jaring
terapung, longyam serta di kolam air tergenang (stagnat water). Oleh karena
9
dibudidayakan dengan banyak cara itulah, maka Ikan Nila (Oreochormis
3.2 Saran
hama dan penyakit. Cara yang paling aman untuk mengendalikan hama adalah
secara fisik menangkap langsung hewan liar/hama tadi atau mencegahnya masuk
ke dalam kolam.
untuk mempertahankan kualitas air, serta diupayakan suhu air tidak kurang dari 28
0
C.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila (Buku I). Direktorat Bina Produksi,
Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta. 1989.
----------, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah (Oreochormis Sp). Dinas
Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Bandung. 1988.
----------, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah Proyek Diversifikasi Pangan
dan Gizi Sub Sektor Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan,
Departemen Pertanian. Jakarta 1996/1997.
Cholik, F., Artati dan Rahmat Arifin. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Kolam
Ikan. 1991.
Hassanudin Saanin. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta Jakarta.
1992.
11