Anda di halaman 1dari 39

MANAJEMEN PERIKANAN

BUDIDAYA TAWAR

Oleh :
Madinawati, S.Pi., M.Si

Disampaikan pada:
Semester Genap 2018/2019
Program Studi Akuakultur
Fakultas Peternakan dan Perikanan
2019
Man. Budidaya Ikan Air Tawar:
Karper
- konsumsi : majalaya, sinyonya, dll.
- hias : koi
Tilapia (nila, mujair)
Catfish (lele lokal, lele dumbo dan patin)
Sidat dan Belut
Udang Galah

Jenis
Sifat biologi dan terapannya dalam BD
Manajemen Budidaya,
Karper Jenis-jenis ikan mas secara
umum dapat digolongkan
menjadi dua kelompok, yakni
ikan mas konsumsi dan ikan
mas hias.
Jenis ikan mas konsumsi adalah jenis-jenis
ikan mas yang dikonsumsi atau dimakan
oleh masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan gizi yang berasal dari hewan.
Tilapia
Trewavas , tilapia terbagi :
1. Genus Oreochromis :
induk betina mengerami telur dan menjaga benihnya
Ex: O. niloticus, O. mossambicus. O. aureus
2. Sarotherodon :
induk jantan mengerami telur dan menjaga benihnya
Ex. S. melanotheron S. galilaeus
3. Tilapia :
Ikan memijah dan meletakkan telur pada substrat,
jantan dan betina menjaga telur dan benih
Ex: T. zilli, T. rendalli, T. sparmanii
PERBEDAAN IKAN MUJAIR DAN IKAN NILA

Perbedaan ikan mujair dengan ikan nila dapat dilihat dari tampilan
anggota tubuh berikut:

Ukuran tubuh, ikan nila berukuran lebih besar dan biasanya lebih
lebar daripada ikan mujair
Warna kulit, ikan mujair berwarna lebih gelap dan terkadang
terdapat bercak-bercak hitam tidak beraturan di sisi
tubuhnya
Mulut, mulut ikan mujair lebih besar dibandingkan mulut ikan nila
Sirip, bentuk sirip atas dan bawah yang dekat dengan sirip ekor
ikan nila agak melebar. Ujung-ujung sirip ikan mujair
berwarna kemerahan sepanjang tepinya.
Pipi, pipi ikan mujair biasanya memiliki pola-pola totol mirip
seperti sisik sementara ikan nila cenderung memiliki pipi
yang lebih bersih
Tilapia
Phylum: Chordata
Class: Actinopgerygii
Order: Perciiformes
Family: Cichlidae
Genus: Oreochromis
Species: Oreochromis niloticus

Phylum: Chordata
Class: Actinopgerygii
Order: Perciiformes
Family: Cichlidae
Genus: Oreochromis
Species: Oreochromis mossambicus
Patin Lele

Sidat Belut

Udang galah
Kegiatan akuakultur

Pengadaan Proses Penanganan


Sarana dan Produksi Pascapanen
Prasarana dan Pemasaran

Pendukung
Sistem pengadaan sarana dan prasarana
produksi akuakultur

• Prasarana produksi
· Pemilihan lokasi
· Pengadaan bahan dan
· Pembangunan fasilitas produksi
• Sarana produksi
· Pengadaan induk
· Benih
· Pakan
· Pupuk
· Obat-obatan
· Pestisida
· Peralatan akuakultur dan
· Tenaga kerja
• Subsistem proses produksi
– Persiapan
– Penebaran (stocking)
– Pemberian pakan
– Pengelolaan Kualitas Air
– Kesehatan ikan
– Pemantauan ikan
– Pemanenan
• Subsistem penanganan pasca panen dan pemasaran
– Meningkatkan mutu produk
– Distribusi produk dan
– Pelayanan terhadap konsumen
• Subsistem pendukung
– Aspek hukum (UU dan kebijakan )
– Aspek keuangan (pembiayaan/kredit,pembayaran)
– Aspek kelembagaan (organisasi perusahaan, asosiasi, koperasi,
perebankan, lembaga birokrasi, lembaga riset, dan pengembngan
Siklus hidup ikan ..... induk

dewasa telur

Juvenil; larva
juvenil

Biomassa benih

Waktu (stadia)
Larva Benih Juvenil Dewasa
Kegiatan Pembesaran
Persiapan
Penebaran benih
Pemberian pakan
Pengelolaan Kualitas Air
Pencegahan hama dan penyakit
Pemantauan----Sampling
Pemanenan, pengepakan dan tranportasi
Persiapan

Pembersihan Pengeringan

Pengapuran

PENGISIAN AIR Pemupukan


Prinsip produksi pembesaran (grow out)

Usaha pembesaran adalah kegiatan akuakultur yang bertujuan


untuk mendapatkan ikan ukuran konsumsi (ukuran panen)
dari ukuran benih (ukuran tebar)
Kesuksesan usaha pembesaran diukur dari produksi (hasil),
harga produk dan biaya produksi
Produksi bergantung :
1. Padat penebaran
2. Laju pertumbuhan
3. Kelangsungan Hidup (Sintasan)
4. Lama pemeliharaan
Langkahnya:
• Menghitung luas
kolam: ( L = p x l )
• Menghitung jumlah
ikan yang akan
ditebar ke kolam
l= dengan cara:
padat tebar ikan x
p= luas kolam
Contoh
1. L = p x l
= 60 m x 40 m
= 2400 m2
2. Jika padat tebar
ikan yang di
kehendaki 3 ekor
ikan/m2 maka
jumlah ikan dalam
l = 40m kolam
= 3 ekor ikan/m2 x
2400 m2
p=60m = 7200 ekor ikan
Padat penebaran ikan pada
kolam tergantung:
1. Sistem pemeliharaan (ekstensif,
semi intensif, intensif) → intensif
paling banyak
2. Luas kolam → semakin luas
semakin banyak
3. Umur ikan → semakin besar
semakin sedikit
4. Kesuburan perairan → semakin
subur semakin banyak
Manfaat padat tebar yang
tepat:

• Pertumbuhan ikan dapat optimal


• Memaksimalkan fungsi kolam
• Ikan cenderung tahan penyakit
Contoh padat tebar ikan
• Nila 10 – 15 ekor/ m2 ukuran gelondongan
• untuk ukuran lebih dari 12 cm
• Lele
* 50 ekor/ m2 untuk
ukuran 5 – 11 cm
* 6 – 10 ekor/m2
untuk ukuran
lebih dari 12 cm
WAKTU TEBAR IKAN
• Pagi atau malam hari
1

0.8

0.6
Tebar ikan

0.4

0.2

0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6

Waktu
Cara Menebar Ikan
• Prinsip:
Dengan sistim aklimatisasi/ penyesuaian /
adaptasi.
Cara dengan kantong plastik
1. Letakkan kantong plastik yang berisi ikan (seperti
pada gambar) ke kolam
2.Biarkan 15 menit agar suhu air dalam
kantong plastik sama dengan suhu air
kolam.

3. Buka kantong
plastik ambil air
kolam masukkan
ke kantong
plastik sedikit
demi sedikit
tunggu ±5 menit
4. Ulangi kegiatan no. 3 beberapa kali (2-4
kali) untuk penyesuaian pH dan
salinitas

5. Miringkan kantong
plastik seperti tampak
pada gambar biarkan
ikan keluar dengan
sendirinya
Cara dengan ember
1. Masukkan ikan
dalam ember ke
kolam

2. Biarkan 15 – 20 menit
agar suhu air dalam
ember sama dengan
suhu air kolam
3. Ambil air kolam masukkan ke ember sedikit demi
sedikit

5. Miringkan ember.
Biarkan ikan keluar
4. Lakukan kegiatan
dengan sendirinya.
no.3 beberapa kali
2-4 kali untuk
penyesuaian suhu
dan salinitas
Pemberian Pakan
1. Memberi pakan
sesuai dosis pakan
per hari
Feeding rate: persentase pemberian pakan
harian berdasarkan kepada bobot biomasa

Panjang Ikan Bobot Rata- Feeding Rate Jumlah Pakan


(cm) rata Ikan (g) (%) Harian/Ekor (g)
7 10 7 0,7
9-11 20 5 1
13-15 50 4 2
17-19 125 3 3,75

Semakin besar ukuran ikan, maka feeding rate-nya


semakin kecil, namun jumlah pakan hariannya semakin
besar.
Padat penebaran, jenis ikan dan pertumbuhan

Kolam air tenang

Jenis ikan Padat penebaran Kisaran bobot Pertumbuhan rata-


(ekor/ha) tubuh (g) rata (g/hari)
Ikan mas 4000-5000 100-500 5
Ikan nila 3000 5-200 1,5-2
Ikan nila jantan 2000 100-500 3

{
Biomasa

Semakin bertambah bobot, padat tebar semakin berkurang


• Secara berkala, jumlah pakan harian ikan
disesuaikan (adjusment) dengan pertambahan
bobot ikan (terjadi pertumbuhan) dan
perubahan populasi (terjadi kematian).
• Informasi bobot rata-rata dan populasi ikan
diperoleh dari kegiatan pemantauan ikan
dalam wadah produksi dengan cara sampling
Tahapan untuk menentukan kebutuhan pakan harian

• Menghitung bobot biomasa (BM) ikan (Tabel 4.9)


BM = Nt x Wt
BM = Bobot biomasa (kg)
Nt = Populasi (ekor)
Wt = Bobot rata-rata (kg)
• Menenentukan populasi (Nt) ikan dengan cara menghitung ikan
yang mati
Nt = No – D
Nt = Populasi (ekor)
No = Jumlah ikan yang ditebar (ekor)
D = Jumlah ikan yang mati (ekor)
• Menentukan bobot rata-rata (Wt) ikan dengan cara sampling
• Menetapkan feeding rate (FR, persentase pemberian pakan
harian) berdasarkan bobot rata-rata ikan
• Menentukan jumlah pakan harian dengan rumus:
Jumlah pakan harian (kg) = FR x BM
FR = Feeding rate (%)
BM = Bobot biomasa (kg)
Skedul pemberian pakan adalah jadwal pemberian berbagai
jenis atau ukuran pakan yang disesuaikan dengan ukuran
ikan yang dipelihara
Jenis/ukuran Umur Pemeliharaan (Minggu)
Pakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tepung
Butiran
Pelet No. 1
Pelet No. 2
Pelet No. 3
Pelet No. 4

•Pelet no. 1 hingga 4 adalah ukuran pakan yang ditetapkan dengan


mempertimbangkan ukuran bukaan mulut ikan.
• Semakin besar ukuran tubuh ikan dan bukaan mulut ikan, maka semakin
besar ukuran pakan.
•Pada pakan buatan ukuran pakan adalah diameter pelet, sedangkan pada
pakan tambahan dan pakan segar, ukuran pakan ditentukan oleh ukuran
potongan yang dilakukan pada pakan tersebut ketika akan diberikan.
FCR, Feed Conversion Ratio

• FCR (feed conversion ratio) adalah suatu ukuran


yang menyatakan rasio jumlah pakan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan
kultur.
• FCR = 2 artinya untuk memproduksi 1 kg daging
ikan dalam sistem akuakultur maka dibutuhkan 2 kg
pakan.
• Semakin besar nilai FCR maka semakin banyak
pakan yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 kg
daging ikan kultur.
• FCR seringkali dijadikan sebagai indikator kinerja
teknis dalam mengevaluasi suatu usaha akuakultur
Pengukuran kualitas air
2. Mengukur setiap
hari kuantitas dan
kualitas air kolam

No Parameter air Optimal Hasil pengukuran

1 Suhu 25°C – 31°C .......


2 Salinitas Tergantung jenis ikan …….
3 pH 6,5 – 8,5 …….
4 O2 5 – 8 ppm …….
5 Kecerahan 30 – 45 cm …….
……. …….
dst …….
Hama Penyakit
Melakukan
pencegahan hama
dan penyakit.
• Identifikasi hama
dan penyakit
• Lakukan
pengobatan pada
ikan yang sakit
Pemantauan
• Melakukan pemantauan dengan cara sampling ikan
untuk memantau pertumbuhan ikan sebulan sekali.
• Catat pertumbuhannya (panjang dan bobot ikan)
• Tabel hasil sampling
Fungsi Sampling
1. Mengetahui pertumbuhan ikan
2. Menduga jumlah populasi
3. Mengetahui jumlah pakan
sesuai dosis
4. Menduga jumlah biomassa
5. Mengontrol hama dan penyakit
ikan
Pemanenan, pengepakan dan transportasi

1. Panen ---- size/ukuran


2. Kapan? Pagi hari
3. Cara
4. Total or parsial
Orang yang baik adalah orang yang menghargai kebaikan-
kebaikan orang, membalasnya dengan lebih baik, serta
menggunakan kebaikan-kebaikan tersebut untuk memperbaiki
dirinya agar terus lebih baik.
Manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

WASSALAM

HP/WA: 08114547632
madina_abbas@yahoo.com
madina1wati@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai