I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan patin (Pangasius hypophthalmus) adalah salah satu spesies catfish yang
sangat terkenal dan disukai konsumen di daerah Riau. Ikan patin tidak hanya
dipasarkan dalam bentuk segar tapi juga diolah menjadi ikan asap. Sejak
diperkenalkan tahun 1980an, budidaya ikan ini terus berkembang, pada tahun 2005
produksi mencapai 9.284,5 ton dan pada tahun 2011 produksi meningkat menjadi
25.033,96 ton (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, 2012).
Ikan patin (Pangasius sp) adalah salah satu ikan asli perairan indonesia yang
telah berhasil di somestika. Dengan banyak keunggulan tersebut ikan ini menjadi
salah satu komoditas perikanan yang mempunyai ekonomis nilai tinggi, baik dalam
segmen usaha pembenihan maupun usaha pembesarannya (Susanto, 2009). Ikan
patin (pangasius sp) merupakan ikan penting dalam budidaya perairan atau
akuakultur. Ikan patin merupakan ikan yang berukuran besar dan dagingnya
berwarna putih sehingga menjadi menarik bagi konsumen.ikan patin mengandung
protein 68,69%, lemak 5,8%, abu 3,5%, dan air 59,3%.
2
Bahan
1. NaCl
2. Ovaprim
3. Air lumpur
4. Air bersih
2. Proses pemillihan induk ikan patin yang matang gonad betinah dan jantan.
Selanjutnya masukan induk ikan patin yang telah dipilih kedalam kolam
pemberokan, ini berguna untuk membuang kotoran di dalam perut induk ikan
patin. Supaya saat di striping tidak mengeluarkan kotoran, karan dapat membuat
telur ikan tidak sterl lagi dan telur tidak bisa menetas bahkan telur juga bisa
membusuk.
3. Penyuntikan induk ikan patin baik ikan patin jantan maupun betina. Dosis ikan
patin betin 0,5ml/kg sedangkan dosis untuk induk ikan patin jantan
0,3ml/kg.ovaprim dan Nacl 1:1.
4. Setelah induk ikan patin di sunting, letakkan induk ikan patin kedalam
bak.Tunggu selama 12 jam induk ikan patin siap untuk di striping.
5. Striping induk ikan patin betina berguna untuk mengeluarkan telur yang ada
didalam perut ikan, setelah induk betina di striping, induk jantang juga di
striping untuk menelurkan sperma yang ada di induk jatan . perbandingan induk
ikan patin betina dan jantan yauitu 1:4. Akan tetapi ini tergantung banyak telur
ikan betina.
5
Dalam praktikum lapangan ini kami dapat mewawancarai pengusaha ikan tersebut,
sehingga dapat disimpulkan data berupa :
a.) Bentuk kolam : Persegi panjang.
b.) Dengan Pengunaan pupuk : kapur
c.) Dengan jumlah Penggunaan pupuk : 250 kg per kolam.
d.) Dengan metode Pengunaan : Penebaran Langsung dikolam.
3.6. Penebaran Benih (Jenis ikan, Padat Tebar, Cara Penebaran, Waktu
Penebaran Ikan Budidaya Tersebut).
Penebaran benih pada kolam yang bertepatan di koto mesjid, kampar. Dapat
dilihat pada data dibawah ini Sehingga Kami mengetahui setelah diadakannya
praktikum lapangan ini, tata cara penebaran benih, berapa padat tebarnya, sehingga
dapat disimpulkan beberapa hasil berupa :
a. Jenis Ikan : ikan patin
b. Padat Tebar : ± 100.000
c. Cara Penebarannya : lansung tebar
d. Waktu Penebaran : dilakukan dengan 2x sehari yaitu pagi dan sore.
waktunya ada sebagian kolam tersebut ada yang terserang hama tetapi serangan
hama itu dapat ditanggulagi. Untuk lebih lengkapnya ada beberapa data dibawah
ini yang kami dapatkan pada saat praktikum ini :
a. Jenis hama : Capung
b. Penyakit : Tidak ada
c. Cara penangulanginnya : Dapat mengunakan alat yang seperti jaring.
d. Obat- obatan : Tidak ada
b. Cara Pemanenan
Setelah tepat pada waktunya panen, yang dilakukan para pekerja kolam itu
membuka kolam. Dengan cara mengeringkan airnya sebagian juga ada yang
menanguk ikannya. Sudah hampir semua ikan dipanenkan,maka ada ikan yang
telah sesuai dengan ukuran dan beratnya maka itu bagian ikan yang siap dipasarkan
. mungkin ada sebagian ikan yang belum mencapai ukuran yang diinginkan maka
ikan itu di olah lagi menjadi ikan salai atau pengasapan yang bertujuan agar ikan
tersebut lebih awet dan tahan lama.
dengan memasarka secara langsung ikan tersebut dalam kondisi segar untuk diolah
menjadi kan asap. Sedangkan pemasaran secara tidak langsung adalah pemasaran
ikan patin segar untuk konsumsi, yang mana lembaga pemasaran yang terlibat
adalah petani ikan, agen, pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan konsumen.
Dalam jangka waktu 20 minggu patin konsumsi sudah bisa di panen dan
menghasilkkan kisaran 1.5 ton per kolam. Harga jual ikan patin ini kisaran antara
Rp.11.000 – Rp.13.000 /kg. Total panen dalam 20 minggu bisa mencapai
keuntungan di angka 15 juta lebih.
9
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA