Anda di halaman 1dari 7

MODUL

BAHAN AJAR CETAK


MATEMATIKA BISNIS

MATEMATIKA BISNIS

Sagita Charolina Sihombing, M.Si


BAB 3
PENERAPAN TEORI BARISAN DAN DERET
DALAM BISNIS

A. PENDAHULUAN
Pada pertemuan ini dibahas penerapan teori barisan dan deret aritmatika dan penerapan
teori barisan dan deret geometri. Teori barisan dan deret tersebut banyak diterapkan
dalam bidang ekonomi dan bisnis. Penerapan tersebut antara lain dalam model
perkembangan usaha, model bunga majemuk dan model pertumbuhan penduduk.
Masing-masing pembahasan penerapan teori barisan dan deret dilengkapi dengan contoh
soal dan pembahasan. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat memahami materi pada
bab ini dengan baik. Materi pada bab ini juga dilengkapi dengan latihan soal. Anda dapat
mengerjakan latihan soal yang diberikan dan jika mengalami kendala dapat didiskusikan
dengan rekan mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah.

Manfaat yang diharapkan setelah mempelajari pertemuan ini adalah:


1. Mahasiswa dapat memahami penerapan deret dalam bidang ekonomi dan bisnis
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan persoalan model perkembangan usaha dengan
menggunakan konsep barisan dan deret aritmatika
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan persoalan model bunga majemuk dengan
menggunakan konsep barisan dan deret geometri
4. Mahasiswa dapat menyelesaikan persoalan model pertumbuhan penduduk dengan
menggunakan konsep barisan dan deret geometri

B. URAIAN MATERI
1. Model perkembangan usaha
Barisan aritmatika sering diterapkan dalam model perkembangan usaha.
Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha‐usaha yang
pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan baris aritmatika.
Contoh Soal 1
Perusahaan Penghasil Tas menghasilkan 5.000 buah tas pada bulan pertama
produksinya. Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka jumlah produk yang
dihasilkan juga ditingkatkan. Akibatnya, perusahaan tersebut mampu menambah
produksinya sebanyak 300 buah tas setiap bulannya. Jika perkembangan produksinya
konstan setiap bulan, berapa jumlah tas yang dihasilkannya pada bulan ke-12?
Berapa buah jumlah tas yang dihasilkannya selama tahun pertama produksinya?
Penyelesaian:
Jumlah tas yang dihasilkannya pada bulan ke 12 dapat dihitung sebagai berikut:
U12 = a + (n – 1) b
= 5.000 + (12 – 1) 300
= 5.000 + (11) 300
= 5.000 + 3.300 = 8.300
Jadi pada bulan ke 12 perusahaan tersebut dapat menghasilkan 8.300 buah tas.
Jumlah tas yang dihasilkan dalam satu tahun pertama (12 bulan pertama).
S12 = n/2 (a + U12) = 12/2 (5.000 + 8.300) = 6 (13.300) = 79.800

Contoh Soal 2
Besarnya penerimaan PT. Cemerlang dari hasil penjualan barangnya 720 juta rupiah
pada tahun kelima dan 980juta rupiah pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan
penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung, berapa perkembangan
penerimaannya per tahun? Berapa besarnya penerimaan pada tahun pertama dan
pada tahun keberapa penerimaannya sebesar 460 juta rupiah?
Penyelesaian:
a. Dari soal di atas diketahui bahwa:
U5 = 720.000.000,-,  a + 4b = 720.000.000,- … (1)
U7 = 980.000.000,-  a + 6b = 980.000.000,- … (2)
Dengan melakukan eliminasi persamaan (1) dan (2), maka diperoleh nilai b =
130.000.000,- dan nilai a = 200.000.000,-
Jadi perkembangan penerimaan per tahun sebesar 130 juta rupiah dan
penerimaan pada tahun pertama sebesar 200 juta rupiah.
b. Un = 460.000.000,-
a + (n-1)b = 460.000.000
200.000.000 + (n-1) 130.000.000 = 460.000.000
130.000.000n - 130.000.000 = 460.000.000 - 200.000.000
130.000.000n = 390.000.000
n=3
Jadi penerimaan sebesar 460juta rupiah diterima pada tahun ketiga.

2. Model Bunga Majemuk


Barisan dan deret geometri dapat diterapkan untuk model Bunga majemuk.
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
1) Misalkan seseorang menginvestasikan dana sebesar P rupiah dengan tingkat
bunga I per tahun, maka pendapatan bunga pada tahun pertama adalah Pi.
Selanjutnya nila investasi ini pada akhir tahun pertama akan menjadi:
P + Pi = P (1 + i)
2) Hasil dari P(1+i) dianggap sebagai modal awal pada permulaan tahun kedua dan
pendapatan bunga yang diperoleh adalah P(1+i)I. Sehingga hasil nilai investasi
pada akhir tahun kedua adalah:
P(1 + i) + P(1 + i)I = P + Pi + Pi + Pii
= P(1 + 2i + i2)
= P(1 + i)2
3) Selanjutnya hasil dari P(1+i)2 dianggap sebagai modal awal pada permulaan tahun
ketiga dan pendapatan bunga yang diperoleh P(1+i)2i. Sehingga total investasi
tahun ketiga adalah:
P(1+i)2 + P(1+i)2i = P(1+i)2(1+i) =P(1+i)3

Demikian seterusnya sampai tahun ke- n sehingga rumusnya adalah


Fn = P(1 + i)n
Keterangan:
Fn = Nilai masa datang
P = Nilai sekarang
i = bunga per tahun
n = jumlah tahun

Contoh Soal 3
Jika Bapak James mendepositokan uangnya di Bank sebesar Rp. 5.000.000 dengan
tingkat bunga yang belaku 12 presen per tahun dimajemukkan, berapa nilai total
deposito Bapak James pada akhir tahun ketiga? Berapa banyak pula pendapatan
bunganya
Penyelesaian:
Diketahui P = Rp. 5.000.000; I = 0.12 per tahun n = 3
Fn = P(1+i)n
F3 = Rp. 5.000.000 (1+0.12)3
= Rp 5.000.000(1,12)3
= Rp. 7.024.640

3. Model Pertumbuhan Penduduk


Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dalam hal
perhitungan pertumbuhan penduduk, sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus,
penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur. Yang dirumuskan:
Pt = P1 Rt-1
Keterangan:
R =1+r
P1 = jumlah pada tahun pertama (basis)
Pt = jumlah pada tahun ke‐t
r = persentase pertumbuhan per‐tahun
t = indeks waktu (tahun)
Contoh Soal 4
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991. Hitunglah:
a. Jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006 jika tingkat pertumbuhannya 4
persen per tahun.
b. Jumlah penduduk kota tersebut 11 tahun kemudian dari tahun 2006, jika
pertumbuhannya menurun menjadi 2,5 %?
Penyelesaian:
Diketahui
a. P1 = 1.000.000
R = 4 % = 0,04 maka:
R=1+r
= 1 + 0,04
= 1,04

Pertumbuhan penduduk tahun 2006 = P16


Pt = P1 Rt‐1
P16 = 1.000.000 (1,04)16‐1
= 1.000.000 (1,04)15
= 1.000.000 1,800943
= 1.800.943 jiwa

b. Untuk menghitung Pertumbungan penduduk 11 tahun kemudian, ditentukan terlebih


dahulu nilai R.
P1 = 1.800.943
R = 2,5 % = 0,025
R = 1 + r = 1 + 0,025 = 1,025
Pertumbuhan Penduduk 11 tahun kemudian = P11
Pt = P1 Rt‐1
P11 = 1.800.943 (1,025)11‐1
= 1.800.943 (1,025)10
= 1.800.943 (1,280084)
= 2.305.359
Jadi, jumlah penduduk 11 tahun kemudian dari tahun 2006 adalah 2.305.359 jiwa.

LATIHAN SOAL
1. Pabrik Coklat “Silverquen” menghasilkan satu juta bungkus coklat pada tahun pertama
berdirinya, dan 1,6 juta bungkus pada tahun ketujuh.
a. Andaikata perkembangan produksinya konstan, berapa tambahan produksinya per
tahun?
b. Berapa produksinya pada tahun kesebelas?
c. Pada tahun ke berapa produksinya 2,5 juta bungkus coklat? Berapa bungkus coklat
yang telah ia hasilkan sampai dengan tahun ke – 16?
2. Pabrik kecap “Makmur” memproduksi 24.000 botol kecap pada tahun ke-6 operasinya.
Karena persaingan keras dari kecap-kecap merek lain, produksinya terus menurus
secara konstan sehingga pada tahun ke-10 hanya memproduksi 18.000 botol.
a. Berapa botol penurunan produksinya per tahun?
b. Pada tahun keberapa pabrik kecap tersebut tidak berproduksi (tutup)?
c. Berapa botol kecap yang ia hasilkan selama operasinya?
4. Hitunglah bunga dari Rp 1.000.000 selama 2 tahun dengan tingkat bunga 10% apabila
bunga dihitung semesteran?
5. Pada ulang tahun ke‐20, Ika memperoleh hadiah uang sebesar Rp10.000.000,‐ sebagai
hasil dari tabungan ayahnya semenjak Ika dilahirkan. Berapa besarnya uang yang
ditabungkan ayahnya pada saat dia dilahirkan, jika tingkat bunga tabungan tidak
berubah yaitu 6% per tahun (dihitung bulanan)?

DAFTAR PUSTAKA
1. Dumairy.1999.Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta, BPFE
UGM
2. Joseph Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai