Anda di halaman 1dari 5

Apdariza Alfrida Yumarnis

Manajemen E19

19808144003

Manajemen Pemasaran

1. Deskripsikan perubahan-perubahan pokok dalam lingkungan makro dan


implikasinya bagi industry atau sektor bisnis berikut:
1. Mobil listrik

Mobil listrik dipengaruhi oleh lingkungan teknologi, karena yang pada dasarnya
mobil berbahan bakar minyak menjadi listrik, dengan adanya teknologi mengubah
mobil menjadi ramah lingkungan. Implikasinya bagi industry bisnis adalah
perusaahaan mobil berinovasi menciptakan mobil listrik yang digemari masyarakat.

2. Play group

Playgroup dipengaruhi oleh lingkungan demografis yang dimana pertumbuhan


penduduk semakin meningkat dan orang tua yang mulai sibuk dengan pekerjaaanya
masing-masing. Maka pada sector bisnis terbentuklah playgroup yang bisa dibilang
tempat penitipan anak namun juga berbasis Pendidikan untuk melatih anak sebelum
masuk TK.

3. Kursus bahasa Mandarin

Bahasa mandarin pada masa sekarang sangat diperlukan, karena pasar mulai di kuasai
oleh China membuat Bahasa Mandarin menjadi Bahasa Internasional setelah Bahasa
Inggris, ini dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya. Lingkungan sosial dan
budaya yang mendukung dan mendesak masyarakat agar bisa berbahasa mandarin
agar bisa memahami

4. Wedding organizers

Wedding organizers dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan ekonomi, dimana
melakukan perayaan pernikahan yang membutuhkan banyak sekali persiapan. Dalam
sector bisnis, wedding organizers ini sangat menguntungkan karena pada zaman
sekarang setiap orang lebih menyukai kemudahan agar acaranya bisa berlangsung
dengan baik, dalam lingkungan ekonomi ada beberapa WO yang bisa menyesuaikan
‘budget’ konsumen, sehingga tidak memberatkan konsumen dan WO tetap mendapat
keuntungan, hal ini sangat menguntungkan kedua belah pihak.

2. Mengapa perusahaan perlu mewaspadai ancaman pesaing tidak langsung


(indirect competitors)? Uraikan argument Anda disertai contoh-contoh spesifik!

Karena pesaing tidak langsung (indirect competitors) adalah pesaing yang tidak
menawarkan layanan yang sama, tetapi memenuhi kebutuhan yang sama dengan cara
alternatif. Misalnya, perusahaannya adalah bank, pesaing tidak langsung dari bank adalah
perusahaan yang menawarkan jasa pembayaran online. Mereka menawarkan kemudahan
layanan keuangan terutama pembayaran online yang praktis dan efektif sehingga banyak
orang tertarik untuk menggunakannya.

3. Apa yang dimaksud dengan publik dalam lingkungan mikro pemasaran? Berikan
contoh- contoh spesifik!

Masyarakat (publik) adalah suatu kelompok yg memiliki minat nyata atau potensial yg
berpengaruh terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai sasarannya.

 Masyarakat keuangan. Masyarakat keuangan mempengaruhi kemampuan


perusahaan untuk memperoleh dana. Bank, lembaga penanaman modal, makelar
saham, dan para pemegang saham merupakan masyarakat keuangan utama. Hershey
mencari jasa baik dari kelompok-kelompok tersebut dengan menerbitkan laporan
berkala, menjawab pertanyaan mengenai keuangan, dan memenuhi harapan
masyarakat keuangan itu bahwa perusahaannya berjalan lancar atau semuanya beres. 
 Masyarakat media. Masyarakat media adalah organisasi yang menyiarkan berita,
karangan, tajuk rencana. Secara khusus, media itu adalah surat kabar, majalah, radio
dan stasiun televisi. Hershey berkepentingan dengan liputan media yang lebih banyak
dan lebih baik. 
 Masyarakat pemerintah. Manajemen perusahaan harus memasukkan perkembangan
pemerintah pada perhitungannya dalam merumuskan rencana
pemasaran. Para pemasar Hershey harus melakukan konsultasi dengan pakar hukum
perusahaan tentang kemungkinan masalah pokok mengenai keselamatan produk,
kebenaran periklanan, dan lain-lain. Hershey harus mempertimbangkan untuk bekerja
sama dengan produsen gula-gula lainnya untuk bersama-sama mempengaruhi undang-
undang yang telah ditetapkan, yang akan merugikan kepentingan mereka. 
 Masyarakat pembela kepentingan umum. Aktivitas pemasaran perusahaan
mungkin dipersoalkan oleh organisasi konsumen, kelompok pelestarian lingkungan
kelompok minoritas dan kelompok lainnya. Sebagai contoh, beberapa anggota
organisasi konsumen menyerang gulagula yang mengandung nilai kecil, kalorinya
tinggi, menyebabkan kerusakan gigi dan lain-lain. Hershey harus banyak mengatasi
publisitas negatif ini dengan pernyataan yang positif tentang maslahat gula-gulanya
atau berembuk dengan anggota organisasi konsumen ini untuk mencapai suatu
pernyataan yang lebih jujur tentang.,masalah pokok yang bersangkutan. 
 Masyarakat setempat. Setiap perusahaan berhubungan dengan masyarakat setempat
seperti penduduk yang berdekatan dengan perusahaan dan organisasi masyarakat.
Perusahaan besar biasanya mengangkat ketua hubungan masyarakat yang banyak
berurusan dengan masyarakat, menyelenggarakan pertemuan, menjawab pertanyaan,
dan memberikan bantuan pada hal-hal yang bermanfaat. 
 Masyarakat umum. Perusahaan perlu memperhatikan sikap masyarakat umum
terhadap kegiatan dan produknya. Walaupun masyarakat umum tidak berbuat sesuatu
dalam cara yang terorganisasi terhadap perusahaan, citra masyarakat terhadap
perusahaan itu akan mempengaruhi dukungannya terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Untuk membangun sebuah citra. “warga masyarakat baik” yang kuat,
Hershey meminjamkan para pejabatnya kepada masyarakat untuk kampanye
pengumpulan dana, memberikan sumbangan amal yang jumlahnya memadai, dan
menciptakan sistem untuk menangani keluhan konsumen. 
 Masyarakat dalam perusahaan. Masyarakat dala m perusahaan merupakan pekerja
kasar di pabrik, para pegawai bagian administrasi, manajer, dan dewan direktur.
Perusahaan besar mengembangkan surat-warta dan bentuk komunikasi lain untuk
memberitahukan dan memotivasi masyarakat di dalam perusahaan. Apabila para
karyawan merasa perusahaannya baik, sikap yang positif akan tersalurkan ke
masyarakat yang berada di luar perusahaan.

4. Berdasarkan pengamatan Anda, apakah kebanyakan konsumen Indonesia


memahami hak dan kewajibannya sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan
Konsumen? Uraikan argument Anda dengan disertai contoh spesifik!

Menurut saya, tingkat kesadaran konsumen akan hak dan kewajibannya masih rendah.
Hal ini dilihat dari fenomena pembangunan dan perkembangan perekonomian umumnya
telah menghasilkan berbagai variasi barang atau jasa yang dapat dikonsumsi, disamping
itu globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung oleh kemajuan tekonologi
telekomunikasi dan informatika telah memperluas ruang gerak arus transaksi barang atau
jasa melintasi batas wilayah negara, sehingga barang atau jasa yang ditawarkan
bervariasi. Namun dari fenomena ini mengakibatkan ketidakseimbangan kedudukan
antara pelaku usaha dan konsumen yang berada di posisi yang lemah. Dalam kondisi ini
konsumen menjadi objek aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya oleh
pelaku usaha melalui promosi, cara penjualan, dan penerapan perjanjian standar yang
merugikan konsumen.
Faktor utama yang menjadi kelemahan konsumen adalah tingkat kesadaran konsumen
akan haknya masih rendah yang disebabkan oleh rendahnya pendidikan konsumen. Oleh
karena itu, Undang-Undang Perlindungan Konsumen ditujukan menjadi landasan hukum
yang kuat bagi pemerintah dan Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat
untuk melakukan upaya pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan
konsumen.

5. Mengapa perlindungan konsumen di Indonesia perlu diatur dalam sebuah


Undang- Undang?

Undang-Undang Perlindungan Konsumen ditujukan menjadi landasan hukum yang kuat


bagi pemerintah dan Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat untuk
melakukan upaya pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan
konsumen. Upaya pemberdayaan ini penting karena tidak mudah mengharapkan
kesadaran pelaku usaha yang pada dasarnya prinsip ekonomi pelaku usaha adalah
mendapat keuntungan yang semaksimal mungkin dengan modal seminimal mungkin.
Prinsip ini sangat potensial merugikan kepentingan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Atas dasar kondisi sebagaimana dipaparkan di atas, perlu upaya
pemberdayaan konsumen melalui pembentukan undang-undang yang dapat melindungi
kepentingan konsumen secara integratif dan komprehensif serta dapat diterapkan secara
efektif di masyarakat.

6. Menurut Anda, apa itu etika pemasaran? Apakah sebaiknya pemasar Indonesia
mengadopsi norma etis yang dirancang American Marketing Association (AMA)?
Mengapa?

Etika pemasaran adalah norma dan nilai yang dianut oleh komunitas pemasaran untuk
memastikan bahwa semua kepentingan stakeholder dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan pemasaran atau sebagai bisa disebut dengan standar perilaku dan nilai moral
pemasar.
Tentu saja iya, pemasar Indonesia harus mengikuti norma American Marketing
Association (AMA) karena norma ini memiliki nilai-nilai yang sangat baik dan tidak
merugikan pihak pemasar maupun konsumen. Sehingga norma ini perlu di perhatikan dan
dilakukan agar pemasaran bisa berjalan dengan baik.

7. Berikan contoh-contoh situasi unethical marketing, wasteful marketing, dan dumb


marketing!

 Unethical Marketing adalah praktik dimana pemasar berusaha mengelabuhi,


mencurangi, menyesatkan dan memanfaatkan para pelanggan secara tidak adil,
ataupun secara sadar terlibat dalam aktivitas yang berdampak buruk atau
membahayakan masyarakat.

Contoh dari situasi ini adalah Toko X mengklaim bahwa produk yang mereka jual yang
bermerk ‘BALENCIAGA’ semuanya original, namun setelah diteliti ternyata barangnya
tidak original (kw) yang tidak ada surat-surat resminya.

 Dumb Marketing adalah praktik yang mencerminkan kondisi konsumen yang canggih
mengeksploitasi pemasar yang bodoh.

Contoh dari situasi ini adalah Rina sebagai konsumen toko X yang menjual baju-baju
trendy masa kini, toko X mengklaim jika barang mereka terdapat kerusakan atau cacat
bisa dikembalikan dalam kurun waktu 24 jam disertai dengan struk pembayaran. Karena
Rina menggunakan praktik Dumb Marketing, maka ia merusak baju yang sudah ia beli
dan mengklaim ke toko bawa barang dari toko tsb cacat.

 Wasteful Marketing adalah praktik marketing yang berdampak pada ‘waste’ atau
pembuangan barang yang tidak perlu.

Contoh dari situasi ini adalah promosi menggunakan brosur, sedangkan pada zaman
sekarang marketing sudah mulai maju, brosur tidak akan menarik konsumen karena pada
masa ini konsumen lebih tertarik dengan promosi dan marketing melalui social media
seperti Instagram, Twitter, atau bahkan situs-situs belanja seperti Shopee, Tokopedia,
Blibli, Lazada dan lain-lain.

8. Perhatikan Dimensi Etika Konsumen dengan cermat. Apabila kita ingin meneliti
tentang etika konsumen di Indonesia, apakah aspek-aspek dimensi tersebut
dapat sepenuhnya digunakan? Apakah ada aspek lain yang perlu ditambahkan?
Uraikan argument Anda!

Sesuai dengan dimensi etika konsumen, menurut saya aspek tersebut bisa digunakan di
Indonesia karena pada dasarnya perilaku konsumen di Indonesia sama dengan dimensi
etika konsumen tsb. Karena tentunya hal-hal ini tidak merugikan banyak pihak, tidak
perlu menambahkan aspek lain karena aspek ini sudah cukup lengkap untuk dijadikan
dasar etika konsumen di Indonesia.

9. “Efektivitas program Corporate Social Responsibility (CSR) tergantung pada


persepsi konsumen atas ketulusan perusahaan bersangkutan dalam
memperhatikan isu-isu sosial.”. Bagaimana pendapat Anda terhadap
pernyataan tersebut?
Hal itu bisa saja terjadi, namun hanya bisa dilihat dari sisi konsumen saja karena pada
dasarnya Corporate Social Responsibility (CSR) dilakukan perusahaan agar berpotensi
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk perusahaan yang akan memberikan
keuntungan finansial bagi perusahaan yang melaksanakan CSR. Dari penyelenggaraan CSR
ini investasi dananya diyakini dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi
perusahaan, sekaligus berpengaruh positif terhadap persepsi konsumen pada perusahaan,
yang pada bisa meningkatkan jumlah penjualan.

10. Jelaskan apa yang dmaksud dengan istilah-istilah berikut:


1. Corporate philanthropy

Tindakan perusahaan untuk memberikan kembali kepada masyarakat sebagian dari


kekayaannya sebagai ungkapan terimakasih atas kontribusi masyarakat

2. Community volunteering

Tindakan di mana pihak perusahaan mendukung penuh atau mendorong para karyawannya,
mitra usaha, dan para anggota franchisee untuk melakukan kegiatan relawan sosial terhadap
dukungan kepedulian organisasi sosial komuniti lokal setempat

3. Cause-related marketing

Proses implementasi aktivitas pemasaran yang dikarakteristikkan dengan sebuah penawaran


dari perusahaan untuk menyumbangkan sebagian keuntungan dari produk yang terjual untuk
tujuan sosial tertentu, melibatkan hasil pertukaran konsumen dan organisasi

4. Cause promotions

Tindakan di mana perusahaan berinisiatif dan mengarahkan promosi untuk mengembangkan


kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap masalah-masalah isu sosial tertentu
(komunikasi persuasif)

Anda mungkin juga menyukai