Disusun Oleh :
Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang
pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, Perseroan bertekad akan terus
menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik
bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.
Sumber: http://www.Mayoraindah.co.id/profil/
B. Sumber Pendanaan yang Diambil Perusahaan
Kebutuhan Dana Perusahaan
Kebutuhan pendanaan perusahaan berasal dari nilai buku asset perusahaan.
Prosentase kebutuhan pendanaan perusahaan yaitu 10%. Jadi, kebutuhan
pendanaan perusahaan adalah 10% X Rp 17.591.706.426.634 = Rp
1.759.170.642.663
*Keterangan :
1. Alternatif 1 :
Penerbitan dari: - Saham 70% yaitu Rp 294.868.581.398
- Utang Obligasi 30% yaitu Rp 126.372.249.170
2. Alternatif 2 :
Penerbitan dari: - Utang Bank 50% yaitu Rp 210.620.415.284,15
- Obligasi 50% yaitu Rp 210.620.415.284,15
3. Alternatif 3 :
Penerbitan dari: - Utang Bank 100% yaitu Rp 421.240.830.568,30
*Kesimpulan :
Berdasarkan Analisis faktor EPS, maka dapat ditentukan bahwa sumber pendanaan
alternatif 1 yaitu saham 70% dan obligasi 30% merupakan sumber pendanaan yang
terbaik karena akan mendapatkan EPS sebesar Rp 98,22, dimana itu merupakan EPS
yang terbesar dibandingkan dua alternatif lainnya.
Bunga Rp Rp Rp
Times-
Interest-
5,61
Earned 10,27 4,53
Kesimpulan :
Berdasarkan kemampuan arus kas untuk memenuhi kewajiban, maka dapat
disimpulkan bahwa paket 1 yaitu gabungan dari saham 70% dan utang obligasi 30%
merupakan paket yang terbaik karena memiliki rasio time interest sebesar 10,27 kali,
yang mana ini memiliki arti bahwa dalam satu periode, terjadi perputaran arus kas
sebanyak 10,27 kali yang digunakan untuk melakukan pembayaran kewajiban.
c. Rasio Utang
Perusahaan dengan rasio utang yang rendah memiliki peluang terbuka untuk
mengakses sumber dana utang maupun ekuitas sehingga memiliki fleksibilitas yang
tinggi dalam memiliki alternatif pendanaan.
Berdasarkan analisis rasio utang yaitu DAR atau debt to asset ratio, dapat disimpulkan
bahwa paket 1 memiliki rasio DAR yang paling baik dikarenakan rasionya sebesa 44%
yang mana memiliki arti bahwa 44% dari total asset perusahaan didanai dari sumber
hutang sedangkan sisanya yaitu 56% berasal dari sumber ekuitas. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan masih dapat melakukan penambahan hutang karena sumber
pendanaan dari hutang masih dibawah 50% artinya adalah perusahaan masih mampu
melunasi hutang hutang yang ada.
Berdasarkan Debt to Equity Ratio (DER), dapat disimpulkan bahwa paket 1 merupakan
paket pendanaan dengan rasio DER terbaik karena memiliki rasio DER dengan
prosentase sebesar 64%, hal ini dapat diintepretasikan bahwa sebanyak 64% dari
ekuitas pemegang saham dibiayai oleh utang. Rasio utang menurut DER ini termasuk
tinggi karena telah melampaui angka 50%. Perusahaan dengan rasio utang yang tinggi
memiliki peluang yang kecil untuk mengakses dana dari utang, karena penambahan
utang hanya akan semakin mendekatkan perusahaan kepada risiko dan kebangkrutan
yang disebabkan oleh besarnya beban kewajiban utang. Sehingga pilihan pendanaan
hanya bisa diakses dari ekuitas.
d. Keuntungan Pajak
Keuntungan pajak memiliki definisi bahwa semakin besar porsi hutang dalam
pendanaan , semakin besar keuntungan pajak nya atau dapat dilihat dari ketiga alternatif
pendanaan manakah yang memiliki beban pajak terkecil, itulah yang memiliki
keuntungan pajak yang terbesar.
Berdasarkan table diatas, dapat disimpulkan bahwa alternatif 2 yaitu utang bank 50%
dan utang obligasi 50%, merupakan pendanaan yang memiliki keuntungan pajak
terbesar dikarenakan memiliki beban pajak yang paling kecil diantara sumber
pendanaan lainnya.
E. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah kami lakukan yaitu dengan pertimbangan beberapa faktor
serta melihat dari kondisi keuangan perusahaan, maka kami menyarankan untuk
melakukan pendanaan melalui saham biasa sebesar 70% dan melalui utang obligasi sebesar
30%. Hal ini dikarenakan pendanaan melalui ini akan mendatangkan keuntungan yang
besar bagi perusahaan baik dari segi EPS, rasio arus kas, dan rasio utang. Memang kami
menyadari, bahwa pendanaan ini akan mendatangkan beban pajak yang besar bagi
perusahaan, namun hal ini setimpal dengan keuntungan yang kita dapat. Hal ini tentunya
sesuai dengan prinsip high risk high return, dimana semakin tinggi risiko yang kita ambil
maka semakin tingg pula keuntungan yang kita dapat. Selain itu, dalam pendanaan ini kami
menyarankan pendanaan melalui obligasi dikarenakan pada tahun 2019 ini pasar obligasi
sedang meningkat dan ini merupakan sinyal yang bagus bagi perusahaan untuk memulai
pendanaan baru yaitu melalui utang obligasi.