Disusun oleh:
SURAKARTA
2019
Laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa
Disusun n oleh:
SURAKARTA
2019
ABSTRAK
Oleh:
Yanuar Rochmaddoni
Studi ini mengkaji tentang efek pembangunan bandara baru yaitu New yogyakarta
International Airpot (NYIA) yang akan menggantikan bandara lama Adi Sutjipto.
Bandara yang berada di kabupaten Kulonprogo ini merupakan salah satu bandara
terbesar se-Indonesia. Efek dari pembangunan bandara ini akan mengakibatkan
banyaknya turis yang akan datang ke Indonesia melalui bandara NYIA yang otomatis
akan menggerakkan perekonomian kabupaten Kulonprogo. Usaha Menengah Kecil
dan Mikro (UMKM) di Kulonprogo akan menerima dampaknya, penulis
menyarankan kepada Bank Indonesia sebagai lembaga independen untuk
memberikan pendampingan terhadap UMKM agar memperoleh sertifikasi halal.
Sertifikasi halal diharapkan mampu memberikan peningkatan pendapatan kepada
UMKM dan UMKM dapat berpartisipasi dalam persaingan usaha untuk menyambut
New Yogyakarta International Airport (NYIA).
Mengetahui,
Ketua Unit ICD
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS
iv
KATA PENGANTAR
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir perkuliahan “Kuliah
Yogyakarta.
1. Bapak Johadi, SE, M,Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
2. Ibu Nina, selaku Pembimbing Institusi Mitra yang telah membimbing dan
v
4. Kedua orang tua dan teman-teman penulis yang memberikan dukungan
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 18
vii
LAMPIRAN
viii
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN
Untuk mencapai tujuan tersebut, BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan
tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya
perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi
perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas BI dalam mengatur dan
mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada
aspek makroprudensial sistem perbankan secara makro.
1
B. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank
Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional
Misi
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah,
stabilitas sistem keuangan, efektifitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan
sistem bembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun
nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan
2
D. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia
3
3. Melaksanakan fungsi statistik Terlaksananya pengumpulan data
ekonomi dan keuangan daerah dan penyusunan statistik ekonomi
dalam rangka mendukung dan keuangan daerah dalam
pengambilan keputusan dan/atau rangka mendukung pengambilan
kebijakan di kantor pusat keputusan dan/atau kebijakan di
maupun daerah. kantor pusat maupun daerah.
4
7. Melaksanakan koordinasi Terlaksananya koordinasi
pelaksanaan tugas ke pelaksanaan tugas kepada
Departemen Regional. Departemen Regional.
BAB II
B. Identifikasi Masalah
5
suatu perusahaan, yang mana ketika perusahaan mampu mengatasi permasalahan
yang terjadi, maka mencerminkan adanya kinerja yang baik di perusahaan
tersebut, baik dari sisi sdm, program kerja maupun respon perusahaan terhadap
permasalahan tersebut. Selama menjalani magang kerja di Kantor Perwakilan BI
DKI Jakarta, kami selaku peserta magang kerja menemukan permasalahan, yaitu
terkait dengan sistem pembayaran yang mulai akan digeser ke transaksaksi non
tunai . Adapun dalam laporan ini kami mencoba mengangkat inovasi kami yaitu
elektronifikasi terhadap E-KTP di Regional Yogyakarta.
6
BAB III
LANDASAN TEORI
1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro, yakni memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 tidak termasuk tanah dan
bangunan usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00.
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasi, atau menjadi bagian langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah dan usaha besar. Kriteria
usaha kecil yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00
sampai paling banyak Rp 500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp 300.000.000,00 sampai palingbanyak Rp 2.500.000.000,00.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil dan usaha besar. Kriteria
usaha menengah yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan
7
tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00.
8
Upaya pemberdayaan UMKM telah dilakukan sejak masa orde baru.
Hal ini disebabkan adanya krisis ekonomi yang pernah terjadi di Indonesia
menunjukkan kemampuan UMKM untuk bertahan, dibandingkan perusahaan-
perusahaan besar. Kemampuan tersebut memberikan keyakinan bahwa sektor
UMKM yang mampu mempertahankan dan meningkatkan perekonomian
Indonesia. Pemberdayaan pemerintah terhadap UMKM antara lain dengan
adanya program KUK, KIK dan orang tua asuh untuk meningkatkan
keberadaan UMKM pada masa orde baru, hingga penyaluran 10% dana APBN
untuk pengembangan UMKM pada masa BJ Habibie (Supriyanto, 2006, p. 11)
(Hamid & Susilo, 2012, pp. 46-47)(Hamid & Susilo, 2012, p. 51)Dinas
Koperasi, UMKM dan Perindustrian dalam Rakornas DIY 2018 memiliki
beberapa program sebagai upaya pemberdayaan UMKM di DIY. Program
tersebut antara lain (Paparan Rakornas Koperasi & UMKM DIY 2018, 2018):
9
(Aini, Ni'mah, & Khotijah, 2016, p. 82)(Hasan, 2014, p. 230)(Hasan,
2014, p. 231)
10
BAB IV
PEMBAHASAN
UMKM menjadi salah satu pilar ekonomi suatu daerah bahkan negara.
Apalagi Indonesia, di mana 99% sektor ekonomi Indonesia dipegang oleh
sektor UMKM, seperti pengakuan Suryani Motik, Ketua Umum DPP HIPPI
(Writer, 2018). Jumlah tersebut tentu berperan sangat penting bagi pendapatan
suatu negara.
Halal lifestyle kini menjadi salah satu tren global, mulai dari tren bisnis
hingga segala hal yang memperhatikan values. Contoh sederhananya adalah
maraknya Perbankan Syariah yang mengkampanyekan praktik bank sesuai ajaran
Islam. Selain itu, ada juga makanan dan minuman halal, sehingga mulai
berkembang produk makanan dan minuman halal di pasaran, bahkan ada regulasi
yang mengatur mengenai jaminan produk halal di Indonesia.
11
Lifestyle alias gaya hidup merupakan suatu hal yang menunjukkan gaya
hidup seseorang, seperti bekerja, pola tingkah laku, minat dan penggunaan uang,
mengalokasikan waktu dan sebagainya (Putri, 2016). Uniknya tren halal lifestyle
tidak hanya berasal dari negara mayoritas Muslim saja. Negara-negara non Muslim
juga berupaya menerapkan halal lifestyle. Alasannya adalah karena sesuatu yang
halal bersifat bersih, baik, higienis dan sehat (Munir, 2016). Halal lifestyle
mencakup segala aspek, tidak hanya makanan dan minuman saja. Aspek lainnya
seperti gaya berpakaian, kosmetik, pariwisata hingga transaksi ekonomi.
Besarnya kaum Muslim dan minat terhadap halal lifestyle, maka halal
lifestyle dapat menjadi pangsa pasar dan peluang ekonomi baru. Bahkan industri
halal terus mengalami peningkatan. Diperkirakan tahun 2019 pengeluaran untuk
12
makanan halal dapat mencapai US$ 2,537 miliar, kosmetik halal US$ 73 miliar
(Putri, 2016).
13
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berupaya meningkatkan pelayanan
terutama dalam memberikan pedoaman mengenai sertifikasi halal sebagai sarana
memberikan jaminan dan kepastian produk halal. Menurut ketentuan LPPOM
MUI dalam Panduan Jaminan Halal, Sertifikasi Halal adalah suatu proses untuk
memperoleh sertifikat halal melalui beberapa tahap untuk membuktikan bahwa
bahan, proses produksi, dan SJH memenuhi standar LPPOM MUI. Tujuan dari
sertifikat halal antara lain memberikan kepastian kehalalan suatu produk pangan,
obat-obatan dan kosmetika, sehingga dapat memberikan rasa aman bagi yang
mengkonsumsinya dari produk yang tidak halal. Selain itu, sertifikasi halal dapat
meningkatkan nilai tambah bagi Pelaku Usaha untuk memproduksi dan menjual
produk halal. Jaminan Produk Halal adalah menyangkut kepentingan masyarakat
luas dan ekonomi nasional. Sertifikat halal suatu produk dikeluarkan setelah
diputuskan dalam sidang Komisi Fatwa MUI yang sebelumnya berdasarkan proses
audit yang dilakukan oleh LPPOM MUI. MUI merujuk kepada Alquran, hadis
dan kaidah-kaidah fikih, di antaranya yang berbunyi Hukum asal sesuatu yang
bermanfaat adalah boleh dan sesuatu yang berbahaya adalah haram. Pedoman
dasar dan rumah tangga MUI periode 2000-2005 juga menjadi dasar mengapa
MUI harus mengeluarkan fatwa tentang produk halal.
14
Berbahaya Yang Dicampur Dengan Makanan. Padahal Yang Menjadi Konsumer
Terrbesar Mayoritas Kaum Muslim. Beberapa fakta Tersebut Kemudian
Menimbulkan Ketakutan serta kekhawatiran Di Kalangan Masyarakat Untuk
Menkonsumsi Barang-Barang Yang Diproduksi Oleh Para Pelaku Usaha
Khususnya UMKM Tersebut. Hal tersebut dengan konsep Halal yang diajarkan di
dalam Islam di satu sisi juga bahwa perilaku menyimpang tersebut akan
mmenyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga berdampak kepada
Menurunnya Omzet UMKM. Kesadaran Dan Ketakutan Ini Pun Menjadikan
Masyarakat Untuk Menuntut Pelaku UMKM Agar Segera Mendapatkan Sertifikat
Halal. Hal Ini Disebabkan Karena Tegasnya Konsep Halal Yang Diajarkan Di
Dalam Islam, Dengan Memperhatikan Berbagai Macam Proses Pembuatan Produk
Usaha Tersebut.
15
Dalam perkembangannya, UMKM di Indonesia mengalami
peningkatan dari tahun ketahunnya.Hal tesebut didukung oleh semangat jiwa
kreatifitas yang diperlihatkan para pelaku ekonomi, khususnya di sektor makanan.
Sehingga semangat inovasi tersebut perlu didukung dengan keamanan dan
kenyamanan terutama konsumen yang beragama muslim.
16
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
New Yogyakarta International Airport (NYIA) adalah Bandara Internasional
Yogyakarta di Kulon Progo yang direncanakan akan menggantikan Bandara Adi
Sutjipto Yogyakarta. NYIA diperkirakan lebih bewsar dibandingkan Bandara Ngurah
Rai, Denpasar, yang notabene menjadi pintu masuk internasional menuju Indonesia.
Kehadiran NYIA di Yogyakarta memunculkan proyeksi adanya peningkatan
wisatawan menuju Yogyakarta. Hal tersebut dapat menjadi peluang ekonomi bagi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dapat berdampak bagi
perekonomian daerah. Pemberdayaan UMKM dapat dilakukan dengan strategi
sertifikasi halal.
Sertifikasi halal di Indonesia sangat penting. Sebagian besar masyarakat
Indonesia beragama Islam, secara statistic berjumlah lebih dari 80%. Adanya sertifikasi
halal dapat menjadi jaminan bagi konsumen dalam menggunakan suatu produk.
Manfaat sertifikasi halal ini bagi produsen pun dapat meningkatkan loyalitas antara
produsen dengan konsumen.
B. Saran
Untuk Bank Indonesia:
1. Merangkul masyarakat dan membimbing UMKM yang terkena dampak dari NYIA
di Kulonprogo.
3. Memberikan edukasi tentang pentingnya sertifikasi halal dan apa saja manfaat yang
dapat diperoleh
17
Untuk UMKM:
1. Anggota UMKM diharapkan dapat berperan aktif dalam serangkaian kegiatan yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia yang merupakan lembaga independen yang
berwewenang untuk mendampingi UMKM.
18
DAFTAR PUSTAKA
Tren Halal Lifestyle di Indonesia. (2017, August 16). Retrieved January 2, 2019,
from Depok Pos: http://www.depokpos.com/arsip/2017/08/tren-halal-
lifestyle-di-indonesia/
Masyarakat Ekonomi Syariah DIY Gelar Jogja Halal Festival. (2018, August 9).
Retrieved January 2, 2019, from Jogja Tribun:
http://jogja.tribunnews.com/2018/08/09/masyarakat-ekonomi-syariah-diy-
gelar-jogja-halal-festival
Paparan Rakornas Koperasi & UMKM DIY 2018. (2018, April 6). Retrieved January
2, 2019, from Pemerintah Kabupaten Bantul Dinas Koperasi, UMKM dan
Perindustrian: https://diskukmp.bantulkab.go.id/berita/14-paparan-rakornas-
koperasi-umkm-diy-2018
Aini, Q., Ni'mah, R. U., & Khotijah, S. A. (2016, May). E‐Klaster: Strategi
Optimalisasi Pemberdayaan UMKM di D.I. Yogyakarta Menghadapi MEA
2015. Indocompac.
Antara. (2018, December 11). BI: Industri Halal RI tertinggal dari Negara Mayoritas
Non Muslim. Retrieved January 2, 2019, from Tempo:
https://bisnis.tempo.co/read/1154274/bi-industri-halal-ri-tertinggal-dari-
negara-mayoritas-non-muslim/full&view=ok
DIY, B. (2018). Koperasi dan UKM. Retrieved January 2, 2019, from Bappeda DIY:
http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar/index/107-ukm?id_skpd=44
Firmansyah, A. I. (2018, July 19). Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Tulungagung. Retrieved
January 2, 2019, from IAIN Tulungagung Institutional Repository:
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8370/
19
Hamid, E. S., & Susilo, Y. S. (2012, Juny). Strategi Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, XII.
Hasan, K. S. (2014, May). Kepastian Hukum Sertifikasi dan Labelisasi Halal Produk
Pangan. Jurnal Dinamika Hukum, 14.
Iskandarsjah, E. (2018, May 14). UMKM DIY Tersertifikasi Halal Hanya 20 Persen.
Retrieved January 2, 2019, from Republika:
https://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/18/05/14/p8puf9399-umkm-
diy-tersertifikasi-halal-hanya-20-persen
Jogja, T. (2018, October 23). BI DIY Siapkan UMKM Sambut Bandara NYIA.
Retrieved January 2, 2019, from Tribun Jogja:
http://jogja.tribunnews.com/2018/11/23/bi-diy-siapkan-umkm-sambut-
bandara-nyia?page=2
Keuangan, K. (2012, July). Kebijakan Antisipasi Krisis Tahun 2012 melalui Program
Kredit Usaha Rakyat. Retrieved January 2, 2019, from Kementerian
Keuangan Republik Indonesia:
https://kemenkeu.go.id/sites/default/files/laporan_tim_kajian_kebijakan_antisi
pasi_krisis_tahun_2012_melalui_kur.pdf
Khadafi, A. (2017, April 6). Saat Islam menjadi Agama Mayoritas di Dunia.
Retrieved December 29, 2018, from Tirto: https://tirto.id/saat-islam-menjadi-
agama-mayoritas-di-dunia-cmdV
Kumparan. (2018, November 1). MUI: Baru 1 Persen UMKM yang Sudah
Tersertifikasi Halal. Retrieved January 3, 2019, from Kumparan Bisnis:
https://kumparan.com/@kumparanbisnis/mui-baru-1-persen-umkm-yang-
sudah-tersertifikasi-halal-1541051378902499264
20
Ma'rifat, T. N., & Sari, M. (2017, November). Penerapan Sistem Jaminan Halal pada
UKM Bidang Olahan Pangan Hewani. Khadimul Ummah Journal of Social
Dedication, I.
Maryati, T., Syarief, R., & Hasbullah, R. (2014). Analisis Faktor Kendala dalam
Pengajuan Sertifikat Halal (Studi Kasus: Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Makanan Beku di Jabodetabek). Jurnal Ilmu Produksi dan
Teknologi Hasil Pertanian, III.
Munir, M. (2016, November 4). Akselerasi Tren Halal Lifestyle. Retrieved January 2,
2019, from Medan Bisnis Daily:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/11/04/265976/akselerasi_t
ren_halal_lifestyle/
Nugroho, W. S. (2018, April 4). Pelaku UMKM di DIY Disebut Lebih Diistimewakan.
Retrieved January 2, 2019, from Jogja Tribun:
http://jogja.tribunnews.com/2018/04/04/pelaku-umkm-di-diy-disebut-lebih-
diistimewakan
Putri, W. (2016, September 26). Indonesia dan 'Halal Lifestyle'. Retrieved January 2,
2019, from Islam Pos: https://www.islampos.com/indonesia-dan-halal-
lifestyle-2982/
21
Suhendra. (2017, August 16). Benarkah RI Negara dengan Penduduk Muslim
Terbesar di Dunia? Retrieved December 29, 2018, from Tirto:
https://tirto.id/benarkah-ri-negara-dengan-penduduk-muslim-terbesar-dunia-
cuGD
Syafrida. (n.d.). Sertifikat Halal pada Produk Makanan dan Minuman Memberikan
Perlindungan dan Kepastian Hukum Hak-Hak Konsumen Muslim. Adil:
Jurnal Hukum, VII.
Walfajr, M. (2018, October 5). Jumlah Pelaku UMKM di 2018 diprediksi mencapai
58,97 juta orang. Retrieved January 3, 2019, from Kontan:
https://keuangan.kontan.co.id/news/jumlah-pelaku-umkm-di-2018-diprediksi-
mencapai-5897-juta-orang
Writer, M. (2018, December 11). Linda Afriani, Pejuang UMKM di DIY. Retrieved
January 2, 2019, from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/angelsari/5c0f4ce5677ffb23fb69b692/linda-
afriani-pejuang-umkm-di-diy
Zulaekah, S., & Kusumawati, Y. (2005, May). Halal dan Haram Makanan dalam
Islam. Suhuf, XVII.
22
23