Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zhafira Nadiah

NIM : 219121001

ANALISIS IKLAN VIZER CCTV “HOMELESS BLIND TRUTH”

A. Iklan Vizer CCTV

Sumber : https://youtu.be/l-EM1QKYyhY diakses pada 29 September 2019 Pukul 15.41

Iklan CCTV asal Thailand merek vizer bertemakan “Homeless blind truth” yang
ditayangkan pada tahun 2015 lalu, cukup menarik perhatian dan menjadi salah satu iklan
yang digunakan sebagai materi seminar. Iklan ini cukup terkenal karena diisi dengan alur
cerita yang menarik dan membuat khalayak tidak tahu sebelumnya bahwa tayangan pada
video ini merupakan sebuah iklan. Iklan ini berceritakan tentang seorang gelandangan yang
setiap malam tidur di depan sebuah ruko, setiap pagi ketika pemilik toko membuka tokonya,
gelandangan tersebut didapati masih tertidur pulas didepan tokonya dan pemilik ruko
membangunkannya dengan cara yang kurang bagus seperti menyiram air, memukulnya, dan
mengeluarkan kata-kata kasar.

Sang gelandangan selalu pergi ketika dibangungkan namun masih juga tidur disitu
setiap malamnya, hingga pada suatu saat ketika sang pemilik toko membuka tokonya, dia
tidak mendapati gelandangan tersebut tidur didepan toko seperti yang sudah-sudah. Pemilik
toko sempat bahagia karena tidak ada lagi gelandangan yang tidur didepan toko, namun dia
pun akhirnya berpikir tentang sikapnya selama ini. Dia menduga apakah dia telah terlalu
keras hingga membuat gelandangan tersebut pergi?. Lalu, dia melihat bahwa ada cctv yang
dipasang didepan tokonya. Pemilik toko pun membuka cctv tersebut.

Hasil dari cctv sangat tidak terduga, pemilik toko merasa bersalah karena selama ini
setiap malam gelandangan itu selalu membersihkan depan tokonya, mengusir anak-anak yang
hendak mengotori gerbang toko, dan juga membuat para penjahat yang ingin mencuri di toko
tersebut pergi. Kesedihan sang pemilik toko belum berakhir, puncaknya dia melihat sehari
setelah toko hendak dicuri, sang pencuri datang lagi dan menusuk gelandangan tersebut
dengan pisau, karena merasa gelandangan tersebut menghalangi untuk mencuri.
Gelandangan tersebut kesakitan lalu pergi, karena tidak mau mengotori depan toko. Itulah
yang menyebabkan dia tidak lagi menemukan gelandangan itu di depan tokonya. Iklan
ditutup dengan kehadiran CCTV yang bisa membuat orang melihat hal lain yang tidak
terlihat.

Saya pun hingga saat masih suka melihatnya karena mengandung banyak hal positif
dan menyentuh perasaan saya. Meskipun ini sebuah iklan, namun banyak hal yang diajarkan.
Kita diajarkan untuk senantiasa berbagi kebaikan, ketika ada orang membutuhkan maka
hedaknya ditolong, karena kita tidak pernah tahu hal berat apa yang ada dibelakangnya
hingga dia membutuhkan bantuan kita. Salah satunya adalah dengan menolong gelandangan
yang seharusnya dilakukan. Menolong sesama sebelum semua terlambat.

Selanjutnya iklan ini juga mengajarkan tentang bagaiamana kita harus selalu bersikap
baik kepada siapapun tanpa melihat status sosial atau tampilan luarnya. Gelandangan yang
terlihat cukup kotor ternyata memiliki hati yang baik, dia tidak hanya sekedar numpang tidur,
namun juga menjaga toko tersebut dari apapun sampai mengorbankan nyawanya sendiri.
Seringkali dimasyarakat enggan berbuat baik karena melihat penampilan, padahal
penampilan bisa menipu.

B. Penerapan Iklan CCTV Vizer pada Model Komunikasi

Model komunikasi memiliki jenis yang berbeda-beda, pada pemaparan di kelas Riset
komunikasi, saya melihat bahwa model Laswell (asumsi komunikasi satu arah) lebih cocok
untuk digunakan pada Iklan CCTV Vizer. Paradigma Laswell dalam Effendy (2007:10)
menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yang harus ada dan dalam hal ini peneliti
langsung terapkan kedalam iklan cctv, yakni :
a. Komunikator
Pengirim informasi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau lebih. Dalam
hal ini komunikator pesan adalah pihak CCTV Vizer yang hendak memberikan
pesan yang terkandung di iklan tersebut.
b. Pesan
Pesan merupakan informasi yang disampaikan kepada komunikan. Pada iklan CCTV
Vizer, pesan berbentuk video dan komunikator hendak menyampaikan isi pesan
berupa hal-hal yang tidak selalu kita lihat bisa kita lihat dan diketahui dengan
menggunakan CCTV, semua moment dapat terekam dalam CCTV tersebut. Isi pesan
iklan ini juga menyampaikan bahwa jangan sampai menyesal melewatkan hal baik
disekitar kita karena tidak bisa melihatnya.
c. Media
Media merupakan alat yang digunakan untuk mengirim pesan tersebut hingga
sampai kepada komunikan. Pesan berbentu video ini disebarkan melalui media
televisi dan media baru yakni portal youtube. Pada televisi, mungkin hanya
masyarakat Thailand saja yang melihat tayangan ini, namun ketika di unggah ke
media youtube semua orang dapat melihatnya.
d. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Masyarakat Thailand menjadi
komunikan pertama pada iklan ini, terlebih produk ini merupakan produk lokal
thailand. Lalu jika dilihat saya menduga bahwa iklan ini juga ditargetkan untuk para
pemilik toko di Thailand.
e. Efek
Efek merupakan reaksi yang ditimbulkan dari komunikan setelah menerima pesan
dari komunikator. Pada iklan ini, efek yang dihasilkan paling banyak menurut
pendapat saya adalah rasa haru dan sedih melihat alur cerita iklan. Disini
komunikator menyentuh emosional komunikan pada cerita yang dibuat. Saya
menilai bahwa hal tersebut dilakukan agar komunikan turut berpikir kembali
bagaimana jika kejadian tersebut menimpa mereka, yang akhirnya ada dorongan
untuk mereka membeli CCTV tersebut.

C. Usulan agar Iklan dapat Memikat Konsumen

Menurut saya iklan ini sudah cukup baik, namun jika dilihat dari nilai commercial yang
terkandung didalamnya, porsi untuk membahas produk yang mereka iklankan kurang
ditonjolkan karena sangat sedikit, mereka lebih banyak menonjolkan alur cerita dibandingkan
dengan produk yang ada dalam iklan tersebut. Jadi ada baiknya mereka menambahkan porsi
tampilan produk dna penjelasan produknya dalam iklan.

Selanjutnya, agar iklan dapat memikat konsumen, pengiklan dapat mengurangi durasi
iklan. Saya melihat bahwa durasi iklan ini cukup lama dibandingkan dengan durasi iklan pada
umumnya, hal ini tentu akan menyebabkan khalayak harus memiliki waktu agak luang untuk
melihat iklan ini, terlebih cerita iklan yang cukup drama sehingga membutuhkan fokus pada
saat melihatnya.

Sumber :

Effendy, Onong Uchjana . 2007. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

https://youtu.be/l-EM1QKYyhY diakses pada 29 September 2019 Pukul 15.41.

Anda mungkin juga menyukai