Anda di halaman 1dari 2

Contoh

Laba yang diperoleh oleh 100 pengembang perumahan (real estate) yang diambil sebagai sampel
acak (dalam puluh juta rupiah) di tiga kota, Jakarta, Surabaya dan Makassar pada tahun lalu,
disajikan dalam tabel berikut :

Laba Banyak
(Puluh Juta Rupiah) Pengembang (Unit)
20 - 29 4
30 - 39 7
40 - 49 9
50 - 59 16
60 - 69 25
70 - 79 15
80 - 89 17
90 - 99 7
Total 100

Hitunglah koefisien skewness dari distribusi laba yang diperoleh oleh 100 pengembang perumahan
tersebut, dengan metode Karl Pearson dan metode Bowley. Setelah itu periksalah menceng
kemanakah distribusi frekuensi laba tersebut.

Penyelesaian

Tabel 7.1 Cara Menghitung Koefisien Skewness Distribusi Frekuensi Laba 100 Pengembang
Perumahan

Tepi
Laba
(Puluh Juta Rp) f m d f d f d 2 Kleas f
i i i i i i i C
19,5 0
20 - 29 4 24,5 -4 - 16 64
29,5 4
30 - 39 7 34,5 -3 - 21 63
39,5 11
40 - 49 9 44,5 -2 - 18 36
49,5 20
50 - 59 16 54,5 -1 - 16 16
59,5 36
60 - 69 25 64,5 0 0 0
69,5 61
70 - 79 15 74,5 +1 15 15
79,5 76
80 - 89 17 84,5 +2 34 68
89,5 93
90 - 99 7 94,5 +3 21 63
99,5 100
Total 100 -1 325

Dari Tabel 7.1 dapat diketahui bahwa, n = 100, = -1,


= 325 , =25, = 50, = 75 dan c = 10
Terlebih dahulu dihitung per rumus (4.5), sebagai berikut:
= x+ xc
o

64,5 +

64,5 - 0,1
64,4

Deviasi standar/simpangan baku dihitung per rumus (6.17), sebagai berikut:

s = 10
18,0

Per rumus (5.3), K1, K2 = Md dan K3 dihitung sebagai berikut:


(25 − 20)
K1 = 49,5 + x10  52 ,6
16
(50 − 36)
K2 = 59,5 + x10  65,1 ≈ Md = 65, 1 25
(75 − 61)
K3 = 69,5 + x10  78,8
15
Koefisien skewness dihitung menurut metode Karl Pearson.
Per rumus (7.2) didapat,

Sk =

= - 0,12 (dibulatkan)

Koefisien skewness dihitung menurut metode Bowley


Per rumus (7.3) didapat,

K
3
+ K1 − 2K2
Sk =
K3 − K1
78,8  52,6 − 2 (65,1)
1, 278,8 − 52,6
26,2
- 0,045
Nilai Sk bertanda minus (-), menunjukkan bahwa distribusi laba yang dipero-leh 100 pengembang
perumahan (sampel) tersebut menceng kiri dan con-dong ke kanan

Anda mungkin juga menyukai