Anda di halaman 1dari 20

EKONOMI MANAJERIAL

KONSEP-KONSEP DASAR EKONOMI MANAJERIAL

MAKALAH

Kelompok 1
Fatma Januardani (15120049)
Nico Afiestyano (16120114)
Andy Lestari (17125005)
Eka Fitria Retnowati (17125009)
Misten (17125020)
Elasani Ayuningtyas (17125043)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Konsep-Konsep Dasar Ekonomi Manajerial” ini dengan
baik. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah “Konsep-Konsep Dasar


Ekonomi Manajerial” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Malang, 31 Januari 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Ekonomi Manajerial .................................................................... 3
2.2 Hubungan Teori Ekonomi Manajerial ........................................................... 4
2.2.1 Hubungan antara Ekonomi Manajerial dengan Ilmu-ilmu Pengambilan
Keputusan ........................................................................................................ 4
2.2.2 Hubungan Antara Ekonomi Manajerial dengan Administrasi Bisnis ..... 5
2.2.3 Klasifikasi Studi Administrasi Bisnis ..................................................... 5
2.3 Pengertian Nilai ............................................................................................. 6
2.4 Teori Perusahaan ........................................................................................... 6
2.4.1 Kendala-kendala dan Teori Perusahaan .................................................. 6
2.4.2 Keterbatasan Teori Perusahaan .............................................................. 7
2.5 Peranan Dunia Usaha dalam Masyarakat ...................................................... 8
2.5.1 Manajer sebagai Pengambil Keputusan ................................................ 10
2.6 Sifat Dari Laba ............................................................................................ 11
2.6.1 Laba Bisnis Versus Laba Ekonomi ....................................................... 11
2.6.2 Teori Laba Ekonomis Friksional .......................................................... 11
2.6.3 Teori Laba Ekonomis Monopoli ........................................................... 12
2.6.4 Teori Laba Inovatif ............................................................................... 12
2.6.5 Teori Laba Ekonomis Kompensasi ....................................................... 13
2.6.6 Atraksi Antara Berbagai Teori ............................................................. 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
3.2 Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Studi-studi Ekonomi Tradisional ............................................................... 4


Tabel 2 Klasifikasi Studi Administrasi Bisnis ........................................................ 5

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi manajerial merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari


penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam pengambilan keputusan di dunia bisnis.
Ekonomi manajerial memadukan teori ekonomi mikro, manajemen, keuangan,
pemasaran dan mata kuliah alat seperti statistik, programasi linier dan ekometri.
Pusat perhatian dari ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan yang
merupakan hasil selisih dari total penerimaan perusahaan dengan biaya total.
Ekonomi manajerial penting untuk dipelajari karena dalam sebuah perusahaan
seorang manajer harus mampu membuat keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan permasalahan bisnis dan pengkajian secara rasional.

Banyak yang beranggapan jika ekonomi manajerial hanya sebatas kerangka


untuk mengambil sebuah keputusan dalam persoalan bisnis. Namun, jika dicermati
kederadaan ekonomi manajerial ada untuk memberikan keseragaman yang
menghubungkan ilmu tradisional dengan ilmu pengambilan keputusan. Proses
pengambilan keputusan dalam ekonomi manajerial memiliki lima tahapan, yaitu :
penetapan tujuan perusahaan, mendefinisikan permasalahan yang dihadapi
perusahaan dalam usaha mencapai tujuan, mengidentifikasi berbagai macam solusi-
solusi, memilih solusi terbaik dari solusi-solusi terbaik yang tersedia dan yang
terakhir adalah mengemplementasi keputusan yang telah diambil.

Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk


pendidikan, penjelasan dan prediksi dengan menggunakan model variabel, grafik
dan matematik. Dalam suatu organisasi ekonomi manajerial mengkaji dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan
untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan manajerial.
Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk memahami
bagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku
manajerial.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan makalah pendahuluan ekonomi manajerial


ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Manajerial?


2. Bagaimana hubungan Teori Ekonomi Manajerial dengan Ilmu lainnya?
3. Apa yang dimaksud dengan Nilai?
4. Bagaimana Teori dan Kendala dalam Perusahaan?
5. Bagaimana peranan dunia usaha dalam masyarakat?
6. Apa yang dimaksud dengan teori laba?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah pendahuluan ekonomi manajerial ini adalah


sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ekonomi Manajerial.
2. Untuk mengetahui hubungan Teori Ekonomi Manajerial dengan Ilmu
lainnya.
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Nilai.
4. Untuk mengetahui Teori dan Kendala dalam Perusahaan.
5. Untuk mengetahui peranan dunia usaha dalam masyarakat.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori laba.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Manajerial


Ekonomi manajerial merupakan alat dan teknik analisis ekonomi untuk
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah. Dalam artian bahwa ekonomi
manajerial menghubungkan ilmu ekonomi tradisional dengan ilmu-ilmu
pengambilan keputusan (decision sciesion) dalam pembuatan keputusan manajeril,
walaupun ilmu ini dititik beratkan pada tipe-tipe organisasi lainnya.

Prinsip-prinsip ekonomi manajerial antara lain berkenaan dengan


bagaimana mengalokasikan sumber daya yang langka secara efisien. Dengan
demikian prinsip-prinsip tersebut juga relevan dengan manajemen non bisnis,
organisasi-organisasi nirbala seperti : Pemerintahan, sekolah, rumah sakit dan
museum. Setiap cabang ilmu ekonomi berkaitan dengan pembuatan kebijakan
manajerial, oleh karena itu cabang tersebut digunakan dalam analisis ekonomi
manajerial. Tetapi dalam praktik ada beberapa cabang yang lebih relevan untuk
perusahaan bisnis dibandingkan yang lainnya.

Ekonomi mikro dan makro berperan penting dalam analisis ekonomi


manajerial, tetapi teori ekonomi mikro perusahaan secara khusus peranannya sangat
penting dan lebih berarti. Dapat juga dikatakan bahwa teori perusahaan merupakan
satu-satunya unsur yang paling penting dalam ekonomi manajerial. Oleh karena itu,
perusahaan secara individual dipengaruhi oleh situasi perekonomian nasional yang
merupakan bidang bahasan dari ekonomi mikro, maka ekonomi manajerial juga
dimanfaatkan analisis ekonomi makro.

Tekanan ekonomi manajerial tentu saja teori normatif, dengan kata lain
ekonomi manajerial memberikan aturan-atiuran dalam pembuatan keputusan untuk
membantu para manajer mencapai tujuan-tujuan perusahaan/organisasi. Inilah
hakikat dari istilah normatif, namun demikian jika para manager akan menetapkan
aturan-aturan pengambilan keputusan yang valid maka manajer harus dapat
memahami lingkungan bisnisnya. Oleh karena itu ekonomi positif dan ekonomi
deskriptif menjadi penting.

3
Tabel 1 Studi-studi Ekonomi Tradisional

Teori Ekonomi Mikro:


Menitikberatkan pada konsumen, perusahaan-perusahaan,
dan industri secara individual
Ekonomi Makro:
Menitikberatkan pada agregasi dari unit-unit ekonomi,
terutama perekonomian nasional
Cabang - cabang
Tradisional Ekonomi Pertanian
Perbandingan Sistem Ekonomi
Ekonometrika
Ekonomi Pembangunan
Organisasi Industri
Uang dan Bank
Ekonomi Perkotaan dan Regional
Penekanan Ekonomi Normatif
Menekankan kepada pernyataan-pernyataan yang bersifat
perspektif; yaitu menetapkan aturan-aturan untuk pencapaian
tujuan-tujuan tertentu.
Ekonomi Positif
Menekankan pada deskripsi, yaitu menjelaskan bagaimana
kekuatan-kekuatan ekonomi bekerja apa adanya tanpa
memperhatikan bagaimana seyogyanya kekuatan-kekuatan
tersebut bekerja.

2.2 Hubungan Teori Ekonomi Manajerial


2.2.1 Hubungan antara Ekonomi Manajerial dengan Ilmu-ilmu
Pengambilan Keputusan

Ilmu ekonomi memberikan kerangka teoritis dalam menganalisis


masalah-masalah pengambilan keputusan manajerial. Ilmu-ilmu
pengambilan keputusan juga memberikan seperangkat alat dalam
pembentukan model-model dalam mengambil keputusan, menganalisis
pengaruh dari serangkaian tindakan alternatif, dan mengevaluasi hasil-hasil
yang diperoleh dari model-model tersebut. Ekonomi manajerial
menggunakan teknik-teknik optimasi, termasuk kalkulus deferensial dan
programasi maternalis yang dapat membantu sistem manajemen utuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan yang telah ditetepakan. Perangkat
statistik digunakan untuk mengestimasi hubungan antara variabel-variabel
penting dalam masalah-masalah pengambilan keputusan, sebagian besar

4
masalah pengambilan keputusan mencakup kegiatan dan peristiwa yang
terjadi di masa akan datang. Teknik peramalan (forcasting techniques)
memainkan peranan penting dalam pembuatan keputusan manajerial, dan
dalam studi ekonomi manajerial. Tata cara optimisasi inheren dalam
hubungan-hubungan statistis, dan teknik optimisasi maupun hubungan
statistis berperan penting dalam pengembangan metode peramalan.

2.2.2 Hubungan Antara Ekonomi Manajerial dengan Administrasi Bisnis

Secara umum administrasi bisnis dikelompokkan kedalam empat


kategori utama yaitu ; cabang fungsional, cabang alat, cabang khusus, dan
mata kuliah pemandu. Ekonomi Manajerial memiliki dua tempat dalam
Studi Administrasi Bisnis dan tidak hanya menunjukkan bagian cabang-
cabang tersebut berinteraksi satu sama lain dalam pencapaian tujuan
perusahaan, tetapi juga berinteraksi dengan lingkungan dimana perusahaan
tersebut beroperasional.

2.2.3 Klasifikasi Studi Administrasi Bisnis

Tabel 2 Klasifikasi Studi Administrasi Bisnis

Akuntansi
Keuangan
Cabang fungsional Pemasaran
Personalia
Produksi
Akuntansi
Sistem Informasi Manajemen
Ekonomi Manajerial
Cabang Alat
Perilaku Organisasi
Metode Kuantitas Riset
Operasi, Statistik
Perbankan
Asuransi
Cabang Khusus Bisnis Internasional
Real Estate
Regulasi
Kebijaksanaan Perusahaan
Mata Kuliah Pemandu
Ekonomi Manjerial

5
2.3 Pengertian Nilai

Nilai memiliki pengertian macam-macam misal nilai buku, nilai pasar, nilai
likuiditas, dan lain-lain. Nilai perusahan didefinisikan sebagai nilai sekarang
(present value) dari aliran kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada
masa yang akan datang. Aliran-aliran kas tersebut bisa disamakan dengan laba, nilai
perusahaan sekarang ini atau nilai sekarangnya adalah nilai dari laba yang
diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang yang dihitung pada masa
sekarang dengan cara mendiskontokannya pada suatu tingkat bunga tertentu.
Tingkat bunga tersebut sering juga disebut sebagai tingkat diskonto yang tepat
(opportunity discount rate).

2.4 Teori Perusahaan

Modal dasar dari suatu perusahaan bisnis diperoleh dari teori perusahaan
(teory of the firm). Tujuan suatu perusahaan adalah maksimisasi laba dimana
manajer/pemilik dari suatu perusahaan dianggap selalu berusaha untuk
memaksimumkan laba jangka pendek perusahaannya, jika penekanan tujuan
terhadap laba tersebut mulai bergeser atau diperluas sehingga mencakup dimensi
ketidakpastian (uncertainty) dan waktu maka tujuan utama perusahaan berubah
menjadi maksimisasi kekeyaan dan lagi bukan sekedar maksimisasi jangka pendek.
Tujuan maksimisasi kekayaan atau maksimisasi nilai tersebut dianggap sebagai
tujuan utama dari suatu unit kerja.

2.4.1 Kendala-kendala dan Teori Perusahaan


Dalam mengambil keputusan para manajer harus
mempertimbangkan implikasi jangka pendek dan jangka panjang dari
keputusan tersebut. Misalnya bagaimana kendala-kendala eksternal
mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai-mencapai tujuan
organisasi. Biasanya proses pembuatan keputusan manajerial mencakup
proses pengoptimisasi nilai dari beberapa fungsi tujuan dengan tunduk
kepada satu kendala atau lebih.

Berbagai macam kendala sering muncul dalam proses pengambilan


keputusan manajerial, namun kesemuanya bisa dikategorikan ke dalam 3

6
kategori besar yaitu kendala sumberdaya, kendala kuantitas atau kualitas
output, dan kendala hukum/peraturan (undang-undang). Berikut ini akan
dibahas beberapa contoh masalah pengambilan keputusan terkendala.

Contoh kendala sumberdaya adalah terbatasnya ketersediaan tenaga


kerja terampil, bahan-bahan baku pokok, energi, mesin-mesin, gudang
penyimpanan. Selain itu modal juga sering menjadi kendala karena
keterbatasan jumlah sumberdaya modal yang tersedia bagi suatu proyek
atau kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan.

Pengambilan keputusan manajerial bisa juga dikendalai oleh


perjanjian kontrak. Misalnya, sering kali tingkat output minimum yang
harus diproduksi suatu perusahaan hanya untuk memenuhi pesanan yang
disepakati bersama. Sementara itu pada sisi lain, output harus memenuhi
persyaratan kualitas minimum.

Batasan-batasan hukum yang mempengaruhi baik kegiatan produksi


maupun pemasaran juga bisa berperan penting dalam pembuatan keputusan
manajerial, misalnya penentuan UMK, standart kesehatan dan keselamatan
kerja, batas toleransi tingkat polusi dan lain-lain.

2.4.2 Keterbatasan Teori Perusahaan


Teori ekonomi perusahaan menyatakan bahwa seorang manajer
berusaha untuk memaksimumkan nilai perusahaan, dengan tunduk kepada
kendala-kendala keterbatasan sumberdaya, tekhnologi, dan masyarakat.
Apakah model ekonomi mikro perusahaan cukup memadai sebagai suatu
dasar untuk menganalisis pembuatan keputusan manajerial tersebut?
Jawabnnya “ya”.

Pertama, persaingan yang ketat baik dipasar produk maupun dipasar


modal mengharuskan manajemen untuk memperhatikan tujuan maksimisasi
nilai dalam proses pengambilan keputusan.

Kedua, walaupun tujuan maksimisasi nilai ini terlalu


menyederhanakan beberapa tujuan perusahaan lainnya, namun konsep dan

7
pengertian yang dikembangkan teori ekonomi perusahaan bisa membantu
dalam analisis pengambilan keputusan.

Ketiga, biaya dan manfaat dari setiap tindakan harus


dipertimbangkan sebelum suatu keputusan diambil. Dengan kata lain,
sebelum perusahaan menentukan tingkat pencapaian yang memenuhi
syarat, seorang manajer harus menghitung biaya dari tindakan yang akan
dilakukan.

Keempat, model maksimisasi nilai ini bisa juga mencakup kegiatan


tanggung jawab sosial, walaupun pada kesan pertama tampaknya model
tersebut “menghalangi” kemungkinan seperti itu. Kritikan yang
menganggap bahwa teori ekonomi perusahaan hanya menekankan
maksimalisasi laba dan nilai, dan mengabaikan masalah tanggung jawab
sosial, cukup penting untuk dibicarakan lebih luas.

2.5 Peranan Dunia Usaha dalam Masyarakat


Seperti yang dijelaskan dimuka bahwa, unsur yang sangat penting dalam
studi ekonomi manajerial adalah keterkaitan antara dunia usaha dengan masyarakat.
Bukti bahwa dunia usaha di Indonesia telah berperan cukup berarti bagi tingkat
kesejahteraan masyarakat di Indonesia cukup jelas dan meyakinkan. Selama lebih
dari dua dasa warsa terakhir ini, tetapi juga mampu mendistribusikan manfaat-
manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut secara cukup baik. Para pemasok
(suppliers) modal, tenaga kerja, dan, sumberdaya-sumberdaya lainnya telah
menerima hasil sumbangannya dalam dunia usaha.

Apakah hal ini berarti bahwa dunia usaha tidak perlu mempunyai rasa
tanggung jawab sosial yang lebih luas? Tentu saja tidak. Perusahaan-perusahaan
berdiri karena “persetujuan” pemerintah untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat. Hanya melalui pelaksanaan “mandat” tersebut secara memuaskan,
perusahaan akan terus hidup. Jika kebutuhan dan harapan masyarakat berubah,
maka dunia usaha harus menyesuaikan dan menanggapi perubahan-perubahan
lingkungan tersebut.

8
Dalam perekonomian pasar(market – oriented economy), sistem produksi
dan alokasi barang dan jasa dilakukan melalui mekanisme pasar. Perusahaan-
perusahaan memperkirakan barang-barang apa saja yang diperlukan oleh
masyarakat, mencari sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk
memproduksi barang-barag tersebut, kemudian memproduksinya dan
mendistribusikannya. Pemasok modal, tenaga kerja dan bahan-bahan baku
semuanya harus diberi imbalan dari perolehan/laba (proceeds) dari penjualan output
tersebut, dan proses tawar-menawar (bargaining) terjadi diantara kelompok-
kelompok tersebut.

Walaupun proses produksi dan alokasi barang dan jasa yang telah dilakukan
oleh pasar sudah berjalan dengan cukup efisien namun ada banyak kesulitan-
kesulitan yang inheren dalam suatu perekonomian pasar bebas yang bisa
menghalangi maksimilisasi kesejahteraan sosial. Oleh karena itu masyarakat telah
mengembangkan berbagai metode untuk mengurangi masalah-masalah tersebut
melalui sistem politik.

Salah satu kesulitan dalam perekonomian pasar bebas tersebut adalah bahwa
ada kelompok-kelompok tertentu yang bisa mendapatkan kekuasaan ekonomi
berlebih yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pangsa (share) yang
sangat besar dari nilai yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan itu, misalkan
ada penguasaan suatu jenis barang tertentu oleh perusahaan (monopoli) sehingga
perusahaan tersebut berada dalam posisi yag bisa mengeksploitir konsumen.
Perusahaan ini bisa menetapkan tingkat harga yang tinggi sehingga memperoleh
laba yang tinggi pula. Masalah kedua dalam ekonomi pasar terjadi jika hanya ada
sedikit perusahaan yang melayani pasar atau karena masalah skala ekonomi
(economies of scale). Masalah ketiga adalah bahwa pada kondisi-kondisi tertentu,
para pekerja bisa dieksploitir, oleh karena dibuat undang-undang yang menjamin
kekuatan tawar menawar (bargaining power) antara para usahawan dan pekerja.
Masalah keempat yang dihadapi sistem ekonomi seperti ini adalah bahwa
perusahaan-perusahaan bisa membebankan biaya kepada masyarakat melalui
kegiatan produksi mereka, misalnya perusahaan itu membuang limbahmya ke udara
atau ke air atau ke permukaan tanah, seperti perusahaan tambang misalnya.

9
Perusahaan-perusahaan bisnis terutama sekali merupakan kesatuan-
kesatuan ekonomi, dan oleh karena itu bisa diharapkan untuk memperhatikan
tanggung jawab sosial dalam konteks model ekonomi suatu perusahaan. Hal ini
merupakan pertimbangan penting untuk menganalisis kesatuan serangkaian
pengaruh yang bisa mengiring usaha-usaha bisnis menuju arah-arah baru yang
diinginkan oleh masyarakat.

2.5.1 Manajer sebagai Pengambil Keputusan


Para manajer disuatu perusahaan bertanggung jawab hampir terhadap
semua pengambilan keputusan ekonomi, macam produk yang dihasilkan, harga
produk, tekhnologi produksi yang digunakan, dan pembiayaan produksi yang
yang pada akhirnya akan memperoleh laba atau rugi bagi perusahaan. Manajer
atau para manajer suatu perusahaan bisa merupakan pemilik perusahan atau
juga bisa merekrut orang lain yang dipercaya untuk melaksanakan kegiatan di
perusahaan.

Untuk suatu perusahaan besar, para pengambil keputusan utama dalam


perusahaan tersebut biasanya mencakup direktur pelaksana (chief executive
officer), Presiden Direktur, Direktur Penjualan, Direktur Produksi/Operasi,
Direktur Keuangan, Pengawas dan para Komisaris (Wakil Pemegang Saham).
Pengawas biasanya adalah Akuntan Kepala dari perusahaan tersebut dan
bertanggung jawab untuk mengumpulkan data tentang biaya dan penerimaan
perusahaan dan untuk menetapkan anggaran perusahaan.

Pentingnya penggunaan prinsip-prinsip ekonomi ini dalam keputusan


manajerial di Amerika Serikat diungkapkan dalam Small Business
Administration (lihat Trueet&Trueet, 1992). Berdasarkan data yang ada
terungkap bahwa 50% perusahaan dalam 2 tahun pertama operasinya, dan
hanya 20%yang bertahan selama 5 tahun. Pentingnya prinsip-prinsip tersebut
diperkuat lagi oleh bangkrutnya perusahaan-perusahaan terkenal di Amerika
seperti Foster Grant, Eastern Airlines, General Motors, Sears, dan lain-lain.
Untuk kasus Indonesia misalnya jatuhnya beberapa Bank seperti Summa, Bank
Sampoerna, Bank Majapahit atau magernya beberapa perusahaan atau
penciutan beberapa anak perusahaan dari beberpa konglomerat. Hal-hal

10
tersebut menunjukkan betapa pentingnya prinsip-prinsip ekonomi seperti
prinsip , dan sebagainya .

2.6 Sifat Dari Laba

Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha bebas. Sistem ini
tidak akan bekerja tanpa adanya laba dan tanpa motif mencari laba (profit-motive).
Laba didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan biaya. Hasil selisih dinyatakan
negatif maka disebut rugi. Kelebihan penerimaan atas biaya disebut surplus,
sementara kekurangan penerimaan atas biaya disebut defisit.
2.6.1 Laba Bisnis Versus Laba Ekonomi
Masyarakat awam dan masyarakat bisnis biasanya mendefinisikan
laba dengan menggunakan konsep akuntansi. Bagi kelompok tersebut, laba
adalah sisa dari pendapatan dikurangi biaya eksplisit (akuntansi) dalam
menjalankan usaha. Laba tersebut menunjukkan posisi jumlah kekayaan
modal yang tersedia setelah sumberdaya yang digunakan dalam proses
produksi dibayar. Definisi laba seperti ini biasanya disebut laba bisnis
(bussines profit) atau laba usaha. Tingkat kembalian normal ini merupakan
tingkat kembalian modal yang minimum yang diperlukan untuk
memperoleh hasil dari penggunaannya dalam suatu kegiatan tertentu
(opportunity cost). Oleh karena itu, laba bagi seorang ekonom adalah
kelebihan dari laba bisnis atas tingkat kembalian normal dari kekayaan
modal yang diinvestasikan oleh suatu perusahaan. Konsep laba seperti ini
sering disebut laba ekonomis.
Pemahaman terhadap perbedaan antara konsep laba bisnis dengan
laba ekonomis ini akan bisa membantu kita untuk mempertajam analisis,
mengapa laba bisa terjadi dan apa peranannya dalam suatu perekonomian
bebas. Konsep laba ekonomis tersebut mensyaratkan adanya pembayaran
bagi penggunaan suatu sumberdaya (kekayaan modal).
2.6.2 Teori Laba Ekonomis Friksional

Suatu penjelasan umum dari para ekonom tentang laba ekonomis


(kerugian) adalah bahwa keseimbangan jangka panjang jarang terjadi di
pasar. Pasar justru sering mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium)

11
karena perubahan permintaan akan produk atau biaya yang tidak terduga.
Dengan kata lain, goncangan-goncangan yang terjadi dalam perekonomian
menyebabkan keadaan ketidakseimbangan pasar yang pada akhirnya
menyebabkan perusahaan hanya menerima laba normal saja. Dalam jangka
panjang, dengan adanya hambatan-hambatan (barries to entry) untuk keluar
masuk pasa, maka sumberdaya-sumberdaya akan mengalir ke luar atau
masuk ke dalam industri baja tersebut pada akhirnya mengakibatkan tingkat
kembalian menjadi ke tingkat normal kembali.
2.6.3 Teori Laba Ekonomis Monopoli
Teori monopoli ini merupakan perluasan teori friksional. Teori ini
menyatakan bahwa beberapa perusahaan karena faktor-faktor seperti skala
ekonomis, kebutuhan-kebutuhan modal, atau hak paten bisa bertindak
sebagai monopolis yang memungkin mereka untuk memperthankan laba di
atas normal untuk jangka panjang.
2.6.4 Teori Laba Inovatif
Teori laba yang ketiga adalah teori inovasi yang masih berhubungan
dengan teori friksional. Pada teori inovasi ini, laba di atas normal
merupakan konpensasi dari inovasi yang berhasil. Penerimaan laba super
normal ini akan terus terjadi sampai perusahaan-perusahaan lain memasuki
bidang tersebut untuk bersaing dengan Xerox dan membuat laba yang tinggi
tersebut turun sampai tingkat normal.

12
2.6.5 Teori Laba Ekonomis Kompensasi

Teori laba ekonomis kompensasi ini menyatakan bahwa tingkat


penerimaan di atas normal merupakan suatu imbalan bagi perusahaan yang
berhasil memenuhi keinginan konsumen, mempertahankan cara kerja yang
efisien dan seterusnya. Namun penting untuk diingat bahwa jika teori
kompensasi menjelaskan pentingnya laba ekonomis yang diterima pada satu
waktu tertentu, maka laba seperti itu sangat diperlukan. Sanksi-sanksi dalam
bentuk pajak terhadap laba yang berlebihan bisa mempunyai konsekuensi
yang tidak menguntungkan bagi perbaikan-perbaikan dalam efisiensi
pekerjaan.
2.6.6 Atraksi Antara Berbagai Teori

Tentu saja masing-masing teori di muka mempunyai unsur


kebenaran. Satu teori dapat diterapkan untuk satu bidang tertentu, teori yang
lain untuk bidang lainnya dan mungkin banyak juga yang bisa diterapkan
dalam beberapa kasus. Laba ekonomis merupakan suatu kunci penting
dalam suatu perekonomian pasar. Pertama, tingkat laba diatas normal
merupakan petunjuk bagi suatu perusahaan bahwa outputnya atau industri
seyogyanya ditingkatkan. Kebijakan suatu ekspansi oleh suatu perusahaan
yang telah mapan atau masuknya para pesaing baru seringkali terjadi terjadi
selama periode laba yang tinggi tersebut. Jika laba diatas normal, maka
perusahaan akan melakukan ekspansi dan perusahaan baru masuk ke pasar.
Sedangkan laba dibawah normal, maka akan terjadi kontraksi dan
perushaan-perusahaan lain keluar dari pasar. Tanpa laba ekonomis kita akan
kehilangan salah satu indikator yang paling penting yang mempengaruhi
alokasi sumberdaya-sumberdaya ekonomi yang langka.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas terkait pendahuluan ekonomi manajerial
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ekonomi manajerial merupakan alat dan teknik analisis ekonomi untuk


menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan
pengelolaan sumber daya secara efisien.
2. Terdapap hubungan antara ekonomi manajerial dengan ilmu-ilmu
pengambilan keputusan dan administrasi bisnis. Dimana melalui ilmu
pengambilan keputusan memberikan seperangkat alat dan menganalisis
pengaruh serta evaluasi dalam keputusan. Sedangkan dalam Administrasi
bisnis ekonomi manajerial menggabungkan berbagai macam cabang
fungsional dan lingkungan operasional perusahaan.
3. Dalam ekonomi manajerial, nilai merupakan suatu present value yang dapat
disamakan dengan laba yang dihitung pada masa sekarang dengan cara
mendiskinto pada suatu tingkat bunga tertentu.
4. Perusahaan dengan tujuan mencari laba mencakup dimensi ketidakpastian
terkait laba yang telah direncanakan. Kendala dan keterbatasan pada
perusahaan menjadikan seorang manajer dituntut untuk cermat dalam
pengambilan keputusan dalam setiap langkah strategis perusahaan.
5. Keterkaitan dunia usaha dengan masyarakat merupakan suatu hal yang
penting. Dalam pengimplementasian kepada masyarakat, manajer memiliki
peranan penting dalam pengambilan keputusan yang dituntut menggunakan
prinsip ekonomi dan melihat kondisi perusahaan.
6. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu usaha. Setiap perusahaan dan
bisnis memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan laba. Dalam ekonomi
manajerial laba memiliki banyak arti, yakti Laba bisnis versus laba
ekonomi, laba ekonomis friksional, laba ekonomis monopoli, laba inovatif
dan laba ekonomis kompensasi.

14
3.2 Saran
Ekonomi manajerial merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam pengambilan keputusan di dunia bisnis.
Ekonomi manajerial memadukan teori ekonomi mikro, manajemen, keuangan,
pemasaran dan mata kuliah alat seperti statistik, programasi linier dan ekometri.
Dalam suatu pengambilan keputusan, manajer memiliki peranan penting dalam
memilih langkah strategis. Hendaknya setiap pemimpin perusahaan dapat
memahami prinsip-prinsip dalam ekonomi manajerial dalam setiap keputusan yang
akan diambil.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincollin. 2000. Ekonomi Manajerial : Ekonomi Mikro Terapan untuk


Manajemen Bisnis. BPFE : Yogyakarta.
Inggit. 2011. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial. (Online)
https://inggitbelajar.wordpress.com/2011/11/29/pengertian-dan-ruang-
lingkup-ekonomi-manajerial/. Diakses pada 31 Januari 2018 Pukul 19:04
Semaradana, Putu. 2004. Konsep Dasar Ekonomi Manajerial. Unikom : Bandung.

16

Anda mungkin juga menyukai