Anda di halaman 1dari 20

EKONOMI MANAJERIAL

“RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL”

Dosen Pengampu : I Gede Putu Eka Budiyasa, SE., MM

Disusun oleh Kelompok 1 :

1. Luh Gede Sintya Damayanti 01 / 2002612010399


2. Ni Luh Gede Apriana Dewi 02 / 2002612010403
3. Ni Wayan Srijuli Artini 03 / 2002612010409 (KETUA)
4. Gusti Agung Widiari 04 / 2002612010412
5. Ni Komang Lisnawati 05 / 2002612010420

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Dosen I Gede Putu Eka Budiyasa, Se., MM pada mata kuliah
Ekonomi Manajerial di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Selain itu, penulis juga berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen I Gede Putu Eka
Budiyasa, Se., MM pada mata kuliah Ekonomi Manajerial. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Om Santhi, Santhi, Santhi, Om

Denpasar, 22 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Ekonomi Manajerial........................................................................................................ 3


2.2 Manager .......................................................................................................................... 6
2.3 Perusahaan dan Strategi Bersaing ................................................................................... 8
2.4 Peran Laba .................................................................................................................... 13
2.5 Horizontal Waktu Keputusan ........................................................................................ 15

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 16

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 16


3.2 Saran ............................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ekonomi manajerial, kita mempelajari bagaimana manajer menggunakan teori
ekonomi dan analisis keputusan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam
dunia bisnis. Ekonomi manajerial membantu manajer dan pemilik bisnis dalam mengambil
keputusan yang lebih baik, sehingga membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan lebih
efisien. Ekonomi manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan
perusahaan tau organisasi. Menurut Dominic Salvatore (1996) ekonomi manajerial adalah
pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi tori ekonomi dan analisis pengetahuan
pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara
efisien. Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan
merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total.
Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan,
penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik
dan matematika. Peran laba adalah salah satu aspek penting dalam ekonomi manajerial. Laba
merupakan selisih antara penerimaan perusahaan total dengan biaya total. Laba adalah salah
satu indikator keberhasilan perusahaan dan dapat digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan. Horizontal waktu keputusan adalah pemahaman tentang pentingnya faktor waktu
(lalu, kini, dan esok), proses kontinu (siklus), dan iteratif (berulang) dalam mengidentifikasi
kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan yang dimiliki
(sumber daya seperti SDA, SDM, dan SDB) dengan secara komprehensif memperhatikan
faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi, dan sosial budaya. Strategi bersaing
adalah suatu kerangka kerja terpadu untuk menganalisis masalah-masalah pengambilan
keputusan dalam dunia bisnis. Dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat di era
globalisasi, perusahaan harus mampu mempersiapkan kemampuan untuk bersaing dengan
meninjau visi, misi, strategi, dan perkiraan kondisi yang akan datang serta mengembangkan
strategi yang sesuai dengan lingkungan ke depan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa itu ekonomi manajerial?


2. Apa itu manager?
3. Apa itu perusahaan dan bagaimana strategi bersaing perusahaan?
4. Bagaimana peran laba?
5. Bagaimana horizontal waktu keputusan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu ekonomi manajerial.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manager.
3. Untuk mengetahui apa itu perusahaan dan bagaimana strategi bersaing dalam suatu
perusahaan.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran laba.
5. Untuk mengetahui bagaimana horizontal waktu keputusan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Manajerial


Ekonomi manajerial (managerial economics) adalah aplikasi teori ekonomi dan
perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien di dalam lingkungan
bisnis di mana perusahaan itu beroperasi. Jadi, “ekonomi manajerial” adalah aplikasi teori
ekonomi dan perangkat ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal
pada masalah keputusan manajerial.
Masalah keputusan manajemen dapat timbul dalam organisasi apa saja, baik pada
perusahaan, organisasi nirlaba (seperti rumah sakit atau universitas), atau badan
pemerintah pada saat organisasi tersebut berusaha mencapai tujuannya dengan menghadapi
beberapa kendala. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin berusaha untuk
memaksimumkan laba disertai dengan adanya keterbatasan ketersediaan input penting dan
kendala-kendala hukum. Rumah sakit mungkin berusaha untuk mengobati pasien sebanyak
mungkin dengan standar kesehatan yang "cukup" dengan keterbatasan sumber daya fisik
(dokter, teknisi, perawat, peralatan, tempat tidur) dan anggaran. Tujuan sebuah universitas
negeri mungkin adalah menyediakan pendidikan yang cukup bagi sebanyak mungkin
mahasiswa, dengan kendala fisik dan keuangan yang dihadapi. Hal serupa juga dihadapi
oleh badan pemerintah yang berusaha untuk memberikan pelayanan tertentu (yang tidak
dapat diberikan perusahaan bisnis secara efisien) kepada sebanyak mungkin orang dengan
biaya serendah mungkin. Untuk semua kasus ini, organisasi menghadapi masalah
keputusan manajemen ketika berusaha mencapai tujuan atau maksud tersebut dan
mengatasi kendala-kendala yang dihadapinya. Tujuan dan kendala tersebut bisa berbeda
dari satu kasus ke kasus lain, tetapi proses-proses yang terkait dengan semua pengambilan
keputusan manajerial pada dasarnya adalah sama. Proses itu pada umumnya terdiri atas
lima tahap: (1) menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi, (2) mendefinisikan
permasalahan yang dihadapi perusahaan atau organisasi dalam usaha mencapai tujuan
tersebut, (3) mengidentifikasikan berbagai solusi-solusi, (4) memilih solusi terbaik dari
solusi-solusi yang tersedia, dan kemudian (5) mengimplementasikan keputusan tersebut.

3
Proses-proses ini sekarang direvolusi dengan adanya globalisasi ekonomi dunia dan
penggunaan secara luas komputer dan teknologi informasi. Konsep-konsep Ilmu Ekonomi
Manajerial ini dapat diterangkan secara lebih jelas dengan melihat posisi dan/atau
hubungannya dalam (dengan) ilmu ekonomi, ilmu-ilmu pengambilan keputusan (decision
sciences), serta cabang-cabang ilmu lain yang berkaitan dengan proses pengambilan
keputusan manajerial. Adapun ruang lingkup dan peranan ilmu ekonomi manajerial dalam
pembuatan keputusan manajerial adalah sebagai berikut :

A. Keterkaitan dengan Teori Ekonomi


Suatu organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemennya dengan
menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan. Teori ekonomi (economic
theory) merujuk pada mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi atau disebut
(microeconomics) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara
individual sebagai unit pengambil keputusan, seperti konsumen individu, pemilik
sumber daya, dan perusahaan bisnis di dalam sistem perdagangan bebas. Sebaliknya,
makroekonomi (macroeconomics) adalah ilmu yang membahas tentang output,
pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi, dan harga secara total atau agregat di
perekonomian dilihat secara keseluruhan. Prinsip dasar teori ekonomi ini berguna
untuk memprediksi serta menerangkan tingkah laku ekonomi.
Teori ekonomi biasanya diawali dengan suatu model, di mana model ini nantinya
akan menggambarkan sebuah peristiwa serta mengenali berbagai aspek di dalamnya.
Model merupakan abstraksi dari banyak hal kecil yang melingkupi suatu kejadian
dengan mencari dan menentukan beberapa faktor penentu yang paling penting atas

4
suatu kejadian. Sebagai contoh, teori perusahaan mengasumsikan bahwa perusahaan
akan berusaha memaksimumkan laba, dan dengan dasar tersebut memprediksi berapa
banyak suatu komoditas tertentu harus diproduksi oleh perusahaan pada berbagai
bentuk struktur pasar atau organisasi yang berbeda untuk memaksimumkan laba
tersebut. Meskipun perusahaan mempunyai tujuan lain (berganda), model
maksimisasi laba secara tepat dapat memprediksi perilaku perusahaan, dan oleh
karena itu, model tersebut diterima. Jadi, metodologi ilmu ekonomi dan ilmu
pengetahuan secara umum adalah proses menerima teori atau model apabila dapat
memprediksi secara tepat dan bila prediksi tersebut secara logis mengikuti semua
asumsi.

B. Keterkaitan Dengan Ilmu Keputusan


Ekonomi manajerial juga berhubungan erat dengan ilmu keputusan (decision
science). Ilmu ini mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan ekonometri
untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk
menentukan perilaku optimum perusahaan yaitu bagaimana perusahaan dapat
mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Secara spesifik, matematika
ekonomi (mathematical economics) dipergunakan untuk memformalkan
(menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan oleh
teori ekonomi. Ekonometri (econometrics) kemudian menerapkan peralatan statistik
(terutama analisis regresi) pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi dan untuk peramalan (forecasting).
Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa kuantitas yang diminta (Q)
untuk suatu komoditas adalah fungsi atau tergantung kepada harga komoditas tersebut
(P), pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditas lain yang berhubungan (yaitu,
komoditas komplementer dan substitusi secara berturut-turut, Pc dan Ps). Bila
diasumsikan bahwa selera tidak berubah, kita dapat mempostulatkan model formal
(model matematika) sebagai berikut:
Q = f (P, Y, Pc, Ps)
Dengan mengumpulkan data Q, P, Y, Pc dan Ps untuk komoditas tertentu, kita dapat
mengestimasi hubungan empirisnya (ekonometri). Hal in akan memungkinkan

5
perusahaan untuk dapat menentukan seberapa besar perubahan Q dengan adanya
perubahan dalam P, Y, Pc, dan Ps, dan untuk meramal permintaan di masa mendatang
untuk komoditas tersebut. Informasi ini penting bagi manajemen agar dapat mencapai
maksud atau tujuan perusahaan (maksimisasi laba) dengan cara yang paling efisien.

C. Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional Ilmu Administrasi Bisnis


Hubungan antara ekonomi manajerial dan area fungsional ilmu administrasi bisnis
(functional areas of business administration studies) meliputi akuntansi, keuangan,
pemasaran, manajemen sumber daya manusia atau personalia, dan produksi dalam
memberikan latar belakang lingkungan untuk pengambilan keputusan manajerial. Jadi,
ekonomi manajerial dapat dianggap sebagai pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang
menggabungkan teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan area fungsional ilmu
administrasi bisnis dan membahas bagaimana hal tersebut berinteraksi atau
berhubungan satu sama lain pada saat perusahaan berusaha untuk mencapai tujuannya
dengan cara yang paling efisien.

2.2 Manager
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi atau seorang yang karena
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin,
mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam
rangka mencapai tujuan. Pada suatu organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi tiga level yaitu yang paling tinggi (top manager), manajer level
tengah (middle manager) dan yang paling bawah adalah manajer lini pertama. Di bawah
manajer lini pertama ini adalah para pekerja atau staf. Biasanya level manajer ini
digambarkan dengan bentuk piramida, dimana jumlah dari karyawan lebih besar di bagian
bawah dari pada dipuncak.
➢ Manajemen Lini Pertama (First-Line Management)
Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkat yang paling rendah yang
bertugas mengawasi dan memimpin karyawan non-manajerial yang ada di dalam

6
proses produksi dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain. Mereka sering
disebut penyelia (supervasior), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
➢ Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management)
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen
yang berada diantara manajer lini pertama dan manajemen puncak yang mempunyai
tugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah
yaitu kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik yang bertanggung jawab
kepada manajer yang lebih senior.
➢ Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak (top management) terdiri dari kelompok yang relatif sedikit.
Manajer Puncak bertanggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari sebuah
organisasi. Orang-orang ini dikenal dengan executive officer, yang bertugas
merencanakan strategi dan kegiatan perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer).

Dilansir dari Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang, manajer adalah orang


yang memiliki tanggung jawab membantu organisasi mencapai target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun lingkup pekerjaan yang harus manajer perusahaan lakukan dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
- Fungsi Perencanaan (Planning)
Kegiatan-kegiatan pokok perencanaan melalui penentuan tujuan,
penyusunan, program dan jadwal, penyusunan anggaran, pengembangan prosedur,
serta penetapan dan penafsiran kebijakan. Perencanaan perusahaan antara lain
meliputi produksi, pemasaran, SDM, dan ketatausahaan.
- Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pada fungsi ini manajer akan menugaskan tim serta staf yang akan
menjalankan rencana awal mulai dari menyusun struktur organisasi,
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab serta menetapkan hubungan
antarbagian dalam organisasi.

7
- Fungsi Pengadaan Staf (Staffing)
Dalam pengadaan staf, manajer berusaha mendapatkan orang yang tepat
untuk setiap pekerjaan. Pada setiap perusahaan biasanya orang-orang dicari setelah
posisi-posisi tersebut ditentukan. Sebagai contoh pembuatan suatu unit baru di
dalam perusahaan. Tiap-tiap pekerjaan yang dilakukan oleh anggota memerlukan
saling berhubungan, yang pada akhirnya perlu disiapkan pula alat untuk
mengoordinasikannya. Jadi yang dilakukan dalam staffing meliputi rekrutmen,
seleksi, training, dan pengembangan pegawai.
- Fungsi Pengarahan (Direction)
Ketika organisasi pekerjaan memastikan diri untuk memulai aktivitas,
manajer harus memberi tahu bawahannya apa yang harus dilakukan. Manajer
selanjutnya harus mempersiapkan pengarahan (direction) dari hari ke hari kepada
para bawahannya. Ia harus yakin bahwa mereka (para bawahannya) mengetahui
hasil-hasil yang diharapkan oleh organisasi, menolong mereka memperbaiki
keterampilannya dan dalam beberapa hal menjelaskan kepada mereka bagaimana
dan bilamana melaksanakan suatu tugas.
- Fungsi Pengawasan (Control)
Dalam melaksanakan kegiatan, manajer harus tetap mengawasi agar semua
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Dalam melakukan pengawasan
(kontrol), manajer dapat melihat sejauh mana pekerjaan telah dilaksanakan dan
sejauh mana kemajuan telah dicapai untuk mencapai tujuan sebagai dasar dalam
melakukan perbaikan/perubahan dalam organisasi apabila terdapat
penyimpangan/kekurangan dari pola yang telah ditentukan.

2.3 Perusahaan dan Strategi Bersaing


Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengombinasikan dan
mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang
dan/atau jasa untuk dijual. Perusahaan ada karena hal-hal ekonomis yang ditimbulkannya
dalam produksi dan distribusi memberikan keuntungan yang besar kepada pengusaha,
pekerja, dan pemilik sumber daya lain. Teori perusahaan mempostulatkan bahwa tujuan

8
atau maksud utama dari perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan atau nilai
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sekarang dari keuntungan masa depan yang
diharapkan perusahaan. Karena perusahaan biasanya menghadapi berbagai kendala sumber
daya, hukum, dan kendala-kendala lain, sehingga diperlukan adanya "optimisasi
terkendala" berupa maksimisasi atau minimisasi fungsi tujuan dengan beberapa kendala,
sehingga mengurangi kebebasan dari perusahaan untuk pencapaian optimisasi tanpa
terkendala. Berbagai alternatif teori perusahaan mempostulatkan tujuan lain perusahaan,
tetapi maksimisasi keuntungan atau nilailah yang memprediksi perilaku perusahaan secara
lebih tepat daripada teori-teori alternatif tersebut yang tidak memberikan alternatif yang
dapat memuaskan untuk teori perusahaan yang dipostulatkan.
Strategi adalah suatu proses penentuan rencana berskala besar dan berorientasi pada
masa depan berupa penetapan misi, pemilihan program dan kebijakan serta keputusan-
keputusan tertentu yang diambil oleh manajemen puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang sehingga menghasilkan keunggulan bersaing. Strategi perusahaan merupakan
bagaimana organisasi perusahaan bertindak dalam menghadapi persaingan bisnis, dengan
upaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penyempurnaan sikap
pengoperasian bisnis perusahaan guna mencapai kinerja yang diharapkan dalam tujuan
organisasi. Menurut Suryana (2006), dalam manajemen strategi terdapat istilah 5P, yaitu
5P perencanaan (plan), pola (pattern), posisi (position), perspektif (perspective), dan
permainan atau taktik (play).
- Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak
langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak
selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan.
Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan di masa lampau,
misalnya pola-pola perilaku bisnis yang telah dilakukan di masa lampau.
- Strategi adalah Pola (Pattern)
Strategi adalah pola, yang selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena
belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai realized
strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.

9
- Strategi adalah Posisi (Position)
Posisi adalah menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strategi
sebagai posisi cenderung melihat ke bawah, yaitu ke satu titik bidik di mana produk
tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek
lingkungan eksternal.
- Strategi adalah Perspektif (Perspective)
Jika dalam P kedua dan ketiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka
sebaliknya dalam perspektif cenderung melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi.
- Strategi adalah Permainan (Play)
Strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing.
Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak
tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua
tadi.
Menurut Kotler (1989) dan Mubarok (2009), terdapat beberapa jenis strategi yang
biasa digunakan oleh perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing, antara lain
yaitu sebagai berikut:
a. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi adalah strategi yang paling tepat digunakan bila
peluang yang baik dapat diperoleh di luar kegiatan usaha yang ada sekarang,
peluang dimana industri yang bersangkutan berdaya tarik tinggi dan perusahaan
mempunyai bauran kekuatan bisnis yang dibutuhkan untuk dapat berhasil.
b. Strategi Korporasi
Strategi korporasi adalah perencanaan jangka panjang secara menyeluruh
mengenai bisnis apa yang hendak dimasuki oleh perusahaan yang mempunyai
beragam bisnis dan apa yang diinginkan dalam bisnis tersebut sebagai bagian dari
korporat serta bagaimana cara perusahaan menciptakan nilai konfigurasi dan
koordinasi dari aktivitas multi bisnis pada multi pasarnya. Strategi korporasi
membuat bidang yang luas dengan keputusan-keputusan pendanaan untuk selalu
portofolio dari unit-unit bisnisnya. Dengan strategi korporasi ini, organisasi
perusahaan akan lebih dapat menentukan arah untuk jenis-jenis pesaing mana yang

10
akan siap dihadapi oleh divisi bisnis dan sumber-sumber daya yang tersedia untuk
menghadapi persaingan dengan lawan-lawan tersebut.
c. Strategi Tingkat Bisnis
Strategi tingkat bisnis yaitu strategi yang dirumuskan dan dijalankan untuk
mencapai tujuan bisnis yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Tujuan bisnis
perusahaan pada umumnya adalah untuk dapat berperan secara domain dalam
posisi persaingan perusahaan di pasar. Strategi tingkat bisnis merupakan keputusan
untuk mengarahkan agar bisnis perusahaan dapat dipertahankan dan ditingkatkan
posisi bersaingnya. Upaya ini dilakukan dengan terus melaksanakan perbaikan
efisiensi dan mengembangkan teknologi yang digunakan dalam operasi agar dapat
mencapai biaya rendah dan harga murah.
d. Strategi Fungsional dalam Bidang Pemasaran
Strategi fungsional merupakan strategi yang berorientasi pada operasional
dalam kegiatan bagi pencapaian tujuan dan sasaran bisnis suatu perusahaan.
Strategi fungsional ini dikoordinasikan oleh strategi tingkat bisnis. Strategi
fungsional merupakan strategi bisnis yang terdapat dalam beberapa bidang seperti
bidang teknologi informasi, hubungan manusia, riset dan pengembangan serta
pemasaran. Fokus utama strategi fungsional pemasaran yaitu untuk
mengalokasikan secara efektif dan mengkoordinasikan sumber-sumber daya
pemasaran dan kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk untuk pencapaian tujuan
dan sasaran perusahaan dalam suatu produk pasar tertentu.
e. Strategi Konsentrasi atau Penetrasi Pasar
Strategi konsentrasi atau penetrasi pasar adalah jenis strategi pertumbuhan
dan merupakan strategi yang paling umum dijumpai pada berbagai perusahaan
dimana perusahaan hanya memfokuskan pada satu lini bisnis utamanya dengan
menonjolkan prinsip melakukan satu hal dengan sangat baik. Strategi ini digunakan
bagi perusahaan yang memiliki bisnis tunggal untuk mengejar pertumbuhannya.
Fokus strategi konsentrasi adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan
perusahaan dengan mengkonsentrasikan pada bisnis intinya.

11
f. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan strategi yang memasarkan produk
atau jasa saat ini kepada konsumen di segmen pasar yang baru maupun di wilayah
area geografis pasar yang baru. Perusahaan berusaha mengembangkan
perusahaannya dengan cara memperluas pasar dan memasuki pasar baru dengan
menggunakan produk atau jasa yang saat ini dimiliki.
g. Strategi Pengembangan Produk
Perusahaan yang menggunakan pilihan pengembangan produk secara
substansial untuk menarik pelanggan di pasar yang telah ada maupun yang dimiliki
oleh pesaing. Pengembangan produk baru yang masih terkait dengan lini produk
yang selama ini telah dimiliki. Pengembangan produk bukan sekedar perubahan
tampilan, tetapi menyangkut fitur, karakter, ciri serta atribut-atribut produk.
Pengembangan produk sering dikaitkan dengan usaha memperpanjang daur hidup
produk, khususnya produk yang memiliki reputasi yang tinggi dan citra merek yang
handal.
h. Strategi Inovasi
Strategi inovasi merupakan strategi untuk meraih margin premium yang
berkaitan dengan penciptaan dan penerimaan pelanggan atas suatu produk atau jasa
baru. Inovasi tersebut merupakan cara yang digunakan perusahaan untuk
menciptakan sumber daya baru, memproduksi keunggulan kompetitif atau
mendayagunakan sumber daya yang sudah ada dengan meningkatkan potensinya
untuk menghasilkan keuntungan di atas rata-rata.
i. Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertikal merupakan strategi pertumbuhan karena
melakukan perluasan usaha dengan menambah bidang usaha dari perusahaan
pemasok atau bidang usaha dari perusahaan distributornya. Strategi ini dalam
menghasilkan pertumbuhan melalui pertumbuhan internal atau mengakuisisi bisnis
lain dengan penguasaan tahap-tahap proses produksi konsumsi dari hulu ke hilir.
j. Strategi Integrasi Horizontal
Strategi integrasi horizontal adalah strategi yang digunakan untuk
memperluas operasi perusahaan dengan mengombinasikan perusahaannya dengan

12
perusahaan yang lain dalam industri yang sama jenis dengan operasi yang sama.
Strategi ini menghasilkan pertumbuhan melalui akuisisi atau marger bisnis pesaing,
yang mempunyai lini bisnis yang sama dengan tujuan meniadakan pesaing dan
memberikan perusahaan akses pasar dan teknologi yang baru.

2.4 Peran Laba


Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem pasar bebas. Sistem ini tidak akan
bekerja tanpa adanya laba dan tanpa motif mencari laba (profit motive). Laba didefinisikan
sebagai selisih antara penerimaan dengan biaya. Jika selisih tersebut negatif disebut rugi.
Sedangkan untuk lembaga yang bersifat nirlaba, kelebihan penerimaan atas biaya disebut
surplus, sementara kekurangan penerimaan atas biaya disebut defisit.
Bagi masyarakat umum dan komunitas bisnis, laba atau laba bisnis (business profit)
mengacu pada penerimaan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi
perusahaan. Biaya eksplisit (explicit cost) adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dari
kantong perusahaan untuk membeli tau menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi.
Pengeluaran in meliputi upah untuk menyewa tenaga kerja, bunga untuk modal yang
dipinjam, sewa tanah dan gedung, dan pengeluaran untuk bahan mentah. Namun bagi
seorang ekonom, laba ekonomi (economic profit) sama dengan penerimaan perusahaan
yang dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit (implicit cost)
mengacu pada nilai input yang dimiliki perusahaan dan dipergunakan untuk proses
produksinya sendiri.
Secara spesifik, biaya implisit meliputi gaji pengusaha yang dapat diperoleh bila dia
bekerja untuk orang lain dalam kapasitas yang sama (misalnya, sebagai manajer
perusahaan lain) dan hasil yang dapat diperoleh perusahaan dari menginvestasikan modal
dan menewakan lahan dan input lain milik perusahaan ke perusahaan lain. Input yang
dimiliki dan dipergunakan ole perusahaan untuk proses produksinya sendiri tidak gratis
dipakai ole perusahaan, meskipun perusahaan dapat mempergunakan input tersebut tapa
ada pengeluaran yang aktual tau eksplisit. Biaya implisit dari input tersebut dipergunakan
pada alternatif yang terbaik di luar perusahaan. Berdasarkan hal ini, para ekonom
memasukkan baik biaya yang eksplisit maupun yang implisit ke dalam definisi biaya. Jadi,
mereka memasukkan hasil normal sumber daya yang dimiliki sebagai bagian dari biaya,

13
sehingga laba ekonomi adalah penerimaan dikurangi biaya eksplisit dan implisit. Bila
konsep laba bisnis berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, maka untuk mencapai
keputusan investasi yang benar konsep keuntungan ekonomilah yang harus dipergunakan.
Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan melaporkan laba bisnis sebesar $30.000
selama setahun, tetapi pengusaha dapat memperoleh $35.000 dengan mengelola
perusahaan lain dan $10.000 dengan meminjamkan modalnya ke perusahaan lain yang
menghadapi risiko yang sama. Untuk ekonom, pengusaha in sebenarnya mengalami
kerugian ekonomi sebesar $15.000 karena dari laba bisnis sebesar $30.000 dia harus
mengurangi biaya implisit atau biaya kesempatan $35.000 untuk upahnya dan $10.000
untuk modalnya. Jadi, laba bisnis sebesar $30.000 berhubungan dengan kerugian ekonomi
sebesar $15.000 setiap tahun. Meskipun pengusaha tersebut tidak mempunyai modal, dia
masih tetap mengalami kerugian sebesar $5.000 per tahun jika melanjutkan operasi
perusahaan dan menghasilkan keuntungan bisnis sebesar $30.000 dibandingkan bila
bekerja untuk orang lain dalam kapasitas yang sama dan memperoleh $35.000.
Jadi, pengusaha harus menutup usahanya dan mencari alternatif pekerjaan yang baik.
Dengan kata lain, konsep laba ekonomi dan bukan laba bisnislah yang penting untuk
mengarahkan sumber daya ke berbagai sektor perekonomian yang berbeda. Istilah laba
(profit) digunakan untuk mengartikan laba ekonomi dan biaya (cost) untuk mengartikan
jumlah biaya eksplisit dan implisit.
Laba memiliki peran yang penting dalam suatu perekonomian perdagangan bebas
seperti yang kita miliki. Laba yang tinggi merupakan tanda bahwa konsumen
menginginkan output industri lebih banyak. Laba yang tinggi memberikan insentif bagi
perusahaan untuk meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang akan masuk ke
industri dalam jangka panjang. Untuk perusahaan yang efisiensinya di atas rata-rata, laba
merupakan ganjaran dari efisiensi yang lebih besar tersebut. Sebaliknya, laba yang lebih
rendah atau kerugian merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan komoditas lebih
sedikit atau metode produksi tidak efisien. Jadi, keuntungan dari adanya laba adalah
memberikan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensinya atau memproduksi
komoditas lebih sedikit, dan bagi beberapa perusahaan adalah untuk meninggalkan industri
dan masuk ke industri yang lebih menguntungkan. Oleh karena itu, laba memberikan sinyal

14
yang penting untuk realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai cerminan
perubahan dalam selera konsumen dan permintaan sepanjang.
Yang pasti, sistem laba adalah tidak sempurna, dan pemerintah dalam ekonomi
perdagangan bebas sering kali turun tangan untuk membenahi jalannya sistem laba tersebut
agar lebih konsisten dengan tujuan sosial yang lebih luas. Sebagai contoh, pemerintah
tanpa ragu mengatur harga yang dikenakan terhadap listrik oleh perusahaan-perusahaan
penyedia kebutuhan publik untuk sekedar pengembalian normal atas investasi yang
dilakukan ole para pemegang saham. Pemerintah juga membuat peraturan upah minimum
dan kontrol emisi polusi sehingga biaya sosial dari polusi diinternalisasi oleh perusahaan
yang melakukannya. Meskipun tidak sempurna, sistem laba adalah bentuk yang paling
efisien dari alokasi sumber daya yang tersedia.

2.5 Horizontal Waktu Keputusan


Waktu vertikal pada hakikatnya berarti di sini dan saat ini. Sebaliknya, waktu
horizontal lebih bersifat jangka panjang yang bisa diukur dalam beberapa tahun atau
bahkan puluhan tahun. Sebagai contoh, seorang yang hidup dalam waktu horizontal
memiliki rencana lima tahun dan dapat dengan mudah melihat bagaimana keputusan yang
mereka buat saat ini dapat berdampak pada keadaan mereka di tahun-tahun mendatang.
Horizontal waktu keputusan dapat diartikan sebagai pemahaman tentang pentingnya faktor
waktu (lalu, kini, dan esok), proses kontinu (siklus), dan iteratif (berulang) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan
kemampuan yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM, dan SDB) secara
komprehensif dengan memperhatikan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi,
teknologi, dan sosial budaya.

15
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ekonomi manajerial (managerial economics) adalah aplikasi teori ekonomi dan
perangkat ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal pada masalah
keputusan manajerial. Suatu organisasi dapat memecahkan masalah keputusan
manajemennya dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan. Pada suatu
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi tiga level yaitu
yang paling tinggi (top manager), manajer level tengah (middle manager) dan yang paling
bawah adalah manajer lini pertama. Berbagai alternatif teori perusahaan mempostulatkan
tujuan lain perusahaan, tetapi maksimisasi keuntungan atau nilailah yang memprediksi
perilaku perusahaan secara lebih tepat daripada teori-teori alternatif tersebut yang tidak
memberikan alternatif yang dapat memuaskan untuk teori perusahaan yang dipostulatkan.

3.2. Saran
Teori ekonomi manajerial dengan perangkat analisis ilmu keputusan berperan penting
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dengan cara seefisien mungkin di dalam
lingkungan bisnis di mana perusahaan itu beroperasi. Dari makalah ini diharapkan dengan
adanya ekonomi manajerial tersebut, suatu organisasi dapat memecahkan masalah keputusan
manajemennya dengan menerapkan teori ekonomi manajerial dengan menemukan cara yang
paling efisien dalam pengambilan keputusan selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Muchlisin Riadi. 29 Desember 2020. Strategi Bersaing (Pengertian, Jenis, Karakteristik,


Tingkatan dan Faktor Kegagalan). Diakses pada 23 September 2023,
https://www.kajianpustaka.com/2020/12/strategi-bersaing.html

Prof. Dr. H. Rusli Ramli, M.S., Ir. Sri Yuniati Putri Koes Hardini, M.Si. Manajemen dan Ruang
Lingkup. Diakses pada 23 September 2023, https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/ISIP4111-M1.pdf

Aris Kurniawan. 26 Juli 2023. Pengertian Manajer – Tingkatan, Fungsi, Peran, Keterampilan,
Etika, Tugas. Diakses pada 23 September 2023,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manajer/

Ahmad Dzaki. 14 Maret 2021. Konsep Manajemen: Definisi, Sudut Pandang, Karakteristik dan
Fungsinya. Diakses Pada 23 September 2023, https://www.kitapunya.net/konsep-
manajemen/

Andiana Moedasir. 14 Maret 2022. Menjadi Seorang Manajer: Tugas, Peran, dan Level. Diakses
Pada 23 September 2023, https://majoo.id/solusi/detail/manajer-adalah

Wawan Hermawan, S.E., M.T. Pengertian dan Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan. Diakses
pada 23 September 2023, https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/ADBI4531-M1.pdf

Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D. Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Manajerial. Diakses pada 23
September 2023, https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKMA431202-
M1.pdf

Salvatore, Dominick. 2011. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global - Buku 1. Jakarta
: Salemba Empat.

17

Anda mungkin juga menyukai